Materi PPG Model PBJL
Materi PPG Model PBJL
Materi PPG Model PBJL
Pembelajaran.
Model Project-based Learning (PJBL)adalah model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan
batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk
selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Namun sebetulnya seperti apa wujud konkret dari model pembelajaran ini?
Bagaimana karakteristiknya, prinsip apa yang digunakan, dan yang paling
penting, bagaimana sintaks serta langkah-langkahnya? Berikut adalah
pemaparan-pemaparan yang akan menjawab berbagai pertanyaan
tersebut.
Sementara itu Saefudin (2014, hlm. 58) berpendapat bahwa project based
learning merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan
baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Implikasinya, proyek hanyalah menjadi suatu wahana yang akan
menstimulus peserta didik untuk berkreasi dan belajar.
Karakteristik Project Based
Learning
Model pembelajaran project based learning mempunyai karakteristik yang
membuat guru menjadi fasilitator untuk memberikan permasalahan berupa
proyek yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Hal ini kemudian
membuat peserta didik harus merancang proses dan kerangka kerja untuk
membuat solusi dari permasalahan tersebut. Karakteristik project based
learning menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) adalah sebagai
berikut.
Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran
Berbasis Proyek
Setiap model, metode, atau rancangan pembelajaran lainnya sudah tentu
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu juga dengan
metode project based learning. Sebagai gambaran umumnya, project based
learning adalah model sapu jagat (serba ada/serba bisa) yang melibatkan
pembelajaran kontekstual, investigasi/inkuiri, dan problem solving yang
akan berdampak sangat baik untuk kompetensi peserta didik secara
keseluruhan (sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
3. Menyusun jadwal
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
5. Menguji hasil
6. Mengevaluasi pengalaman
Keautentikan
Konteks dunia nyata yang abad ini selalu berbasis proyek adalah salah satu
keunggulan utama dari Project Based Learning. Oleh karena itu, memastikan
peserta didik belajar pada dunia nyata adalah suatu keharusan. Hal ini
dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut ini.
Aktif mandiri
Penilaian
Penilaian tidak hanya dapat dilakukan pada evaluasi akhir saja. Kita juga
harus memastikan bahwa siswa dapat menilai sendiri hasil pekerjaannya,
agar proyek yang mereka kerjakan selesai dengan hasil yang lebih baik.
Upaya penerapannya dapat dilakukan dengan strategi sebagai berikut.
Referensi
1. Daryanto dan Rahardjo, M. (2012). Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Gava Media.
2. Fathurrohman, M. (2016). Model Pembelajaran Inovatif: Alternatif desain
Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
3. Isriani & Puspitasari, D. (2015). Strategi Pembelajaran Terpadu: Teori,
Konsep & Implementasi. Yogyakarta: Relasi Inti Media Group.
4. Mulyasa, E. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
5. Saefudin, A & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja
Roskadarya.
6. Widiasworo, E. (2016). Strategi Dan Metode Mengajar Siswa Diluar Kelas
(Outdoor Leaning) Secara Aktif, Kreatif, Inspiratif, Dan Komunikatif.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.