Modul Ajar Kelompok 5
Modul Ajar Kelompok 5
Modul Ajar Kelompok 5
KELOMPOK 5
SD N 1 TEMANGGUNG
Deskripsi Peserta didik membaca, menemukan informasi melalaui kata kunci, membuat
umum mind mapping, mempresentasikan , menuliskan karangan teks Eksplanasi
kegiatan Argumentasi
Materi ajar, Membaca lancar, menemukan informasi terkait
alat, dan sebab akibat, Crayon, teks bacaan , lembar
bahan jawaban
Sarana 1. Jaringan internet
Prasara 2. Ruang kelas
na 3. Teks bacaan teks eksplanasi
KEMAMPUAN RESEPTIF PRODUKTIF
Tujuan Pembelajaran :
▪ Menyimak
▪ Berbicara
▪ Membaca
▪ Menulis
PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana melakukan
kegiatan mencari dan Ketrampilan
mengolah informasi Prasarat
dari kata kunci untuk Menulis laporan
menulis teks sederhana
Argumentasi berdasarkan kejadian
? faktual.
Profil Pelajar Pancasila :
Bernalar kritis, kreatif dan Dimensi
gotong royong
Gotong – royong : melakukan diskusi
Bernalar kritis : menuliskan teks
argumentasi sederhana dari
informasi dan pengalaman yang
Sarana dan prasarana didapat
i. Teks bacaan Kreatif : interprestasi ketika diskusi
ii. Kertas folio dan menulis teks argumentasi
iii. Gambar banjir
iv. Alat tulis, pensil warna
Assesment
Langkah – langkah
kegiatan pembelajaran
Rubrik Penilaian
Penyebab
BANJIR
Akibat Mencegah
/Dampak banjir
Catatan:
Guru harus membantu siswa memahami teks dan menemukan
informasi yang dibutuhkan.
Catatan peta konsep harus digambar guru di depan untuk
memandu menguraiakn pemikiran siswa terkait kata kunci.
e. Siswa berdiskusi ( 4 – 6 siswa ) untuk membahas
kebenaran jawaban masing – masing siswa.
f. Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok membuat peta
konsep.
g. Perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas dan
kelompok lain memberi tanggapan.
Refleksi siswa
1. Apakah ada kesulitan pada pembelajaran menemukan informasi
dengan kata kunci ?
2. Apakah ada kesulitan pada pembelajaran Menulis laporan teks
argumentasi
3. Apakah hal yang paling sulit ketika melakukan pembelajaran ini ?
4. Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan ketika pembelajaran ?
5. Materi apa yang sudah kalian pahami ?
Daftar Pustaka :
Teks Argumentasi.idschool.13 November
2020.<http:/www.idschool/teks-argumentasi>
DOMAIN KONTEN
Mengolah Informasi dari Teks Bacaan Dengan Kata Kunci
Waktu : 210 menit / 6 JP
NAMA :
KELAS : _
TEMA :
Ayo Mengerjakan !
TUGAS I
1. Bacalah teks bacaan yang sudah dibagikan guru dengan judul Banjir
2. Mencari tiga kata kunci tentang Banjir “ Penyebab, Akibat ,
cara mengatasi .
3. Silakan kamu beri tanda dengan pensil warna tentang penyebab,
akibat / dampak dan cara mencegah banjir !
4. Tuangkan dalam peta konsep seperti dibawah ini atau sesuai
kreatifitas kalian !
Skor maksimal
Keterangan :
1. Siswa mencapai tujuan pembelajaran jika skor diatas capaian
2. Siswa dengan skor di bawah capaian dilakukan perbaikan
BAHAN
BACAAN
KELAS V
Bahan Ajar
Teks Argumentasi
Teks Argumentasi adalah sebuah pargaraf
yang gagasan utamanya dikembangkan
dengan cara menjabarkan pendapat,
ulasan,bahasan atau ide pribadi penulisnya
Pendahuluan
Tubuh argumen
Kesimpulan
Bagian pendahuluan dari teks argumentasi memuat argumen
yang akan disampaikan atau menunjukkan dasar dari sebuah
argumentasi yang akan disampaikan oleh penulis. Bagian ini perlu
dibuat sangat menarik agar dapat memikat perhatian pembaca.
DOMAIN KONTEN
Menulis Laporan Teks Argumentasi
Waktu : 210 menit / 6 JP
NAMA : ______________________________
KELAS : ______________________________
TEMA : ______________________________
Ayoo.. Kerjakan …!!
Setelah Membaca tentang apa itu teks argumentasi, Silakan kamu baca
contoh Teks Argumentasi yang berjudul Banjir !
Keterangan :
1. Siswa mencapai tujuan pembelajaran jika skor diatas capaian
2. Siswa dengan skor di bawah capaian dilakukan perbaikan
BAHAN BACAN
SISWA
Banjir
Banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung
oleh alur sungai atau saluran. Berdasar pengertian tersebut, kami
menyimpulkan bahwa banjir adalah aliran sungai atau selokan yang
meluap karena sungai atau selokan tersebut tidak mampu menahan
aliran air.
Ada beberapa jenis banjir yang terjadi di Indonesia yaitu banjir akibat
luapan sungai, banjir lokal, dan banjir akibat pasang surut air laut.
Banjir akibat luapan sungai diartikan sebagai sungai tidak mampu lagi
menampung aliran air akibat debit air yang melebihi kapasitas.
Banjir lokal, disebabkan adanya air yang berlebihan dan meluap di
tempat itu. Banjir lokal umumnya terjadi karena tanah di daerah ini
tidak mampu lagi menyerap air dengan baik
Banjir jenis ketiga yaitu banjir akibat pasang surut. Banjir jenis ini
terjadi ketika air laut pasang, maka ketinggian permukaan air akan
meningkat.
Banjir terjadi karena beberapa penyebab diantaranya, karena
Penyumbatan aliran sungai ataupun selokan, Penggunduan hutan,
Curah hujan tinggi, Sedikitnya daerah serap air ke dalam tanah,
Pendirian rumah di sepanjang aliran sungai.
Banjir menimbulkan berbagai
dampak baik positif maupun negatif.
Dampak positif antara lain yaitu
menyadarkan manusia bahwa ada
beberapa perilaku salah yang tidak
boleh diulang agar tidak mengalami
hal serupa. Berikutnya, manusia
sumber gambar : menjadi berpikir kreatif untuk
(https://wartakota.tribunnews.com/2020/01/03/update-
tegar- dulang-rp17-juta-dalam-sehari-karena-banjir-simak-
mencari jalan alternatif demi
foto-foto- terkini-genangan-air?page=all) keselamatan diri. Selain itu, banjir
meberikan keuntungan tersendiri terhadap beberapa orang seperti
munculnya kuli angkut dan ojek dadakan.
Adapun dampak negatif yang terjadi
akibat banjir yaitu banjir dapat
merusak sarana dan prasarana,
memutuskan jalur transportasi,
mengganggu roda ekonomi,
karyawan tidak bisa bekerja,
merusak dan menghilangkan
berbagai harta benda, merusak
lahan dan hasil pertanian dan sumber gambar :
(https://regional.kompas.com/image/2020/05/13/22532201/
bahkan merenggut korban jiwa r-bandang-di-aceh-tengah-suara-dentuman-hingga-mobil-
manusia dan makhuk hidup lainnya. terseret- arus?page=1 )
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona
meskipun lebih jarang, yaitu:
Diare
Sakit kepala
Konjungtivitis
Hilangnya kemampuan mengecap rasa
Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus
Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini
disebut happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona,
diperlukan rapid test atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau
PCR di sekitar rumah Anda, klik di sini.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah,
misalnya pada penderita kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga
medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-
orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat
pelindung diri (APD).
Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh
tubuh untuk melawan virus Corona
Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak
CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Selain itu, tes menggunakan alat GeNose juga bisa digunakan sebagai skrining atau
pemeriksaan awal untuk mendeteksi virus Corona.
Hasil rapid test COVID-19 atau tes GeNose positif kemungkinan besar menunjukkan
bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti
Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19
negatif belum tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.
Selain itu, saat ini muncul istilah long haul COVID-19. Istilah ini merujuk kepada
seseorang yang sudah dinyatakan sembuh melalui hasil pemeriksaan PCR yang sudah
negatif, namun tetap merasakan keluhan seperti lemas, batuk, nyeri sendi, nyeri dada,
sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, atau demam yang hilang timbul.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek dan probable)
yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP
(pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak
menularkan virus Corona ke orang lain, yaitu:
Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu
pihak rumah sakit untuk menjemput.
Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai
Anda benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum
atau sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.