Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

ABB BBS Prosedure

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR BEHAVIOR

1.1.
BASED SAFETY
(BBS Procedure)
PRO/ABB/HSE/24

PT. ADONARA BAKTI BANGSA

Jl. Bungur Besar 17 No.7 A1-2,


Jakarta

Ebhiet Febriant
Prepared by
HSE

HM. Anis Tokan


Approved by
President Director

Dokumen ini tidak boleh disalin atau digunakan untuk keperluan komersial
atau tujuan lain baik seluruhnya maupun sebagian tanpa izin Tgl Berlaku : 01-01-2022
sebelumnya dari Management Representative (MR) PT. Adonara Bakti Rev : 01
Bangsa
RIWAYAT PERUBAHAN
DOKUMEN

BREAKDOWN OF
CHANGE BASE
REV NO ISSUED DATE CHANGE/ URAIAN AUTHORIZED BY
DASAR PERUBAAN
PERUBAHAN

00 17 / 02 / 2017 Belum Ada Terbitan Pertama HMAT


01 02 /03/2020 Evaluasi tahun terbit Terbit Ke dua HMAT
1. Tujuan.
Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa, suatu tindakan dari seseorang/pekerja
yang selalu berusaha untuk berada dalam keadaan selamat.
2. Ruang Lingkup.
Prosedur ini mencakup kegiatan pengamatan, pelaporan, penekanan dan
penerapan Fokus Behaviour Based Safety.
3. Referensi.
-
4. Definisi.
4.1. Daerah Fokus BBS :
Pada umumnya program K3L sebelumnya lebih banyak tempat pada daerah
permukaan, seperti :
 Kejadian yang bersifat fatal.
 Kejadian yang mengakibatkan cedera.
 Kejadian yang menimbulkan kehilangan jam kerja.
 Dan lain-lain.

4.2. BBS dengan program “Perilaku Selamat” (Safe Behaviour) akan memberikan
perhatian lebih pada daerah dibawah permukaan, yaitu :
 Perilaku beresiko (At Risk Behaviour) dan.
 Nyaris celaka (Near Miss).

4.3. Beresiko vs Selamat..........(At Risk vs Safe).


 Pada umumnya perilaku beresiiko (at Risk Behaviour) adalah menyenangkan
(Rewarding), seperti :

1. Tidak menggunakan PPE sewaktu bekerja/berada di tempat kerja.


2. Tidak menggunakan sabuk pengaman (Seat Belt) pada saat mengemudi.
3. Mengambil jalan pintas (melompat dari dari pada turun melalui tangga).
4. Melemparkan tool /martil dari meja kerja ke bawah/tanah.
Membiarkan barang-barang berserakan, dll..
4.4. Perilaku selamat (Safe Behaviour) adalah merepotkan (Punishing), seperti :
 Menggunakan PPE secara benar sat bekerja/berada di tempat kerja.
 Memakai sabuk pengaman (Seat Belt) pada saat mengemudi.
 Membersihkan tempat kerja dari peralatan yang berserakan.
 Mengantarkan kunci/martil dari meja kerja kebawah/tanah melalui tangga.
 Memungut dan membuang sampah peda tempat yang telah disediakan, dll.
4.5. BBS menekankan pada Prinsip Perubahan seperti :
 Perilaku selamat (Safe Behaviour) adalah menyenangkan (Rewarding).
 Sedangkan perilaku beresiko (At Risk Behaviour) adalah merepotkan
(Punishing).
5. Uraian Prosedur.
Agar perubahan prinsip ini (4.4.) bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan, maka
dianjurkan kepada setiap pelaku kerja/pegawai agar melakukan/melaksanakan
:
Kegiatan Penanggung Jawab Pengamatan dan pelaporan.
Selalu memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang dianggap akan berbahaya dan ponya
potensi untuk menimbulkan akibat negatif (seperti kecelakaan, pencemaran, dll) dan
sesegera mungkin kondisi ini bisa diatasi dan ditindak lanjuti, agar hal-hal yang negatif ini
tidak ada lagi di lingkungan kerja.
6. Penekanan BBS.
Mengamati dan menyadari tindakan-tindakan yang selamat yang dilakukan oleh orang lain
(teman kerja) termasuk juga oleh diri sendiri dan sesegera mungkin hal yang berbahaya ini
diberi tahukan kepada yang bersangkutan agar orang tersebut atau orang lain tidak
mengalami kecelakaan yang akan merugikan semua pihak.
7. Penerapan BBS.
Setiap pelaku kerja/pegawai diminta untuk melaporkan kondisi-kondisi dari tindakan-
tindakan yang tidak selamat tersebut, termasuk hal-hal nyaris celaka (near miss) dengan
menggunakan Form BBS Card dan menyerahkannya kepada HES Officer agar dicatat dan
ditindak lanjuti untuk perbaikan dimasa mendatang

8. Lampirn.
- Format BBS Card

Anda mungkin juga menyukai