RANI RUSPITA - 857494782 - Rangkuman Modul 9 Dan 10 Strategi Pembelajaran Di SD
RANI RUSPITA - 857494782 - Rangkuman Modul 9 Dan 10 Strategi Pembelajaran Di SD
RANI RUSPITA - 857494782 - Rangkuman Modul 9 Dan 10 Strategi Pembelajaran Di SD
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di
SD PDGK4105
PGSD MS-Kelas F
UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 9
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KB 1 : KEGIATAN REMEDIAL
A. Hakikat, Tujuan, Dan Fungsi Kegiatan Remedial
2
kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan
proses pembelajaran. Warkitri, dkk. (1991) menyebutkan enam fungsi remedial
dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Keenam fungsi kegiatan remedial
tersebut adalah fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi,
dan terapeutik.
a. Fungsi Korektif
Materi sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Materi pelajaran dipilih dan
diorganisasikan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Materi yang dibahas dalam remedial akan berbeda antara materi untuk siswa
yang satu dengan siswa yang lainnya, sesuai dengan kesulitan yang
dihadapinya.
c. Kegiatan Pembelajaran
6
siswa yang mengikuti kegiatan remedial.
d. Evaluasi
memberi kesempatan untuk berlatihh lebih banyak lagi. Bagi yang belum banyak
pengalaman, anda dapat menggunakan jenis alat evaluasi pretest.
Pretest adalah salah satu jenis alat evaluasi yang digunakan guru sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hasil pre-test guru dapat mengelompokkan
siswa menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang mampu menguasai kompetensi
yang telah ditetapkan lebih cepat, kelompok yang sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, dan yang tidak akan mampu menguasai kompetensi sesuai waktu yang
ditetapkan. Kegiatan remedial yang diberikan kepada siswa yang tidak mampu
menguasai kompetensi dengan waktu yang disediakan disebut remedial bersifat
preventif.
7
2. Pendekatan Yang Bersifat Kuratif
Melalui bentuk kegiatan ini, guru menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami atau dikuasai siswa.Saat menjelaskan materi tersebut, guru harus
berorientasi pada kesulitan yang dihadapi siswa.
2. Menggunakan Alat Peraga
Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, guru sebaiknya
menggunakan alat peraga dan memberi kesempatan siswa untuk menggunakan
alat peraga tersebut.
3. Kegiatan Kelompok
Diskusi ataupun kerja kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa
mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang dituntut.Yang perlu
diperhatikan guru dalam menerapkan kerja kelompok dalam kegiatan remedial
ialah dalam menentukan anggota keompok.
4. Tutorial
Kegiatan tutorial ialah guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk
membantu siswa menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah
8
ditetapkan atau guru dapat juga meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi untuk
membantu adik kelasnya.
5. Sumber Belajar Yang Relevan
Selain dengan mengajarkan kembali, kegiatan kelompok dan tutorial, guru juga
dapat menggunakan sumber belajar lain dalam membantu siswa menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan. Guru meminta siswa untuk mengunjungi saatu
instansi tertentu yang berkaitan dengan materi yang belum dikuasainya.
2. Bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa.
Tugas atau kegiatan yang diberikan dalam kegiatan remedial jangan terlalu
banyak.
4. Melalui kegiatan remedial ini, guru tidak hanya mengharapkan siswa akan mampu
menguasai kompetensi yang belum dikuasainya, tetapi juga timbulnya motivasi
pada diri siswa untuk belajar lebih giat dan lebih tekun sehingga untuk menguasai
kompetensi berikutnya siswa diharapkan tidak akan mengalami kesulitan.
9
E. PRINSIP PEMILIHAN KEGIATAN
Wardani (1991) menyatakan bahwa dalam memilih bentuk kegiatan dan metode yang
akan diterapkan dalam kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Memanfaatkan latihan khusus, terutama bagi siswa yang mempunyai daya
tangkap lemah.
Melalui kegiatan diagnosa, guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapat
bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi sorotan adalah
siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan dengan
tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar.
2. Menemukan Penyebab Kesulitan
Sebelum kita mulai merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu kita harus
mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi
yang diharapkan atau menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan ini
harus diidentifikasi oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukkan
oleh siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda.
3. Menyusun rencana Kegiatan Remedial
10
Setelah kita mengetahui siswa yang perlu mendapatkan kegiatan remedial dan
kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai setiap siswa serta faktor penyebab
kesulitan. Selanjutnya kita menyusun rencana pembelajaran sebagai berikut :
a. Merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran.
c. Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan faktor
penyebab kesulitan serta karakteristik siswa.
Biasanya kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam belajar biasa. Oleh karena
itu, dituntut kerelaan dari guru untuk menyediakan waktu tambahan di luar jam
belajar, untuk membantu siswa yang memerlukan.
5. Menilai Kegiatan Remedial
KB 2 : KEGIATAN PENGAYAAN
11
B. JENIS KEGIATAN PENGAYAAN
Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman siswa terhadap suatu konsep akan
meningkat karena di samping mereka harus menguasai konsep atau ide yang akan
dijelaskan mereka juga harus mencari teknik untuk menjelaskan konsep atau ide
tersebut. Untuk dapat berperan sebagai tutor yang baik, siswa harus mampu
memberikan penjelasan yang dapat dimengerti oleh temannya, mampu
memandang suatu konsep atau ide dari berbagai sudut pandang. Melalui tutor
sebaya, siswa kelompok cepat dapat meningkatkan pemahamannya terhadap
materi pelajaran di samping mengembangkan kemampuan kognitif tinggi.
2. Mengembangkan Latihan
Siswa yang cepat dalam belajar dapat diminta untuk membuat soal-soal latihan
untuk dikerjakan oleh teman-temannya.Soal-soal yang dikembangkan tersebut
harus disertai dengan kunci jawaban.
Memberikan kesempatan untuk terlibat dalam suatu proyek.Kegiatan ini dapat
dilakukan untuk pendalaman materi yang menuntut banyak latihan.
3. Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran
12
berusaha untuk mempelajari materi pelajaran berikutnya dengan baik sehingga
mereka akan mendapat kesempatan lagi untuk melakukan proyek
5. Memberikan Permainan, Masalah atau Kompetisi Antar siswa
Dalam kegiatan pengayaan guru dapat memberikan tugas kepada siswa yang
memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Di samping mereka berusaha untuk memecahkan masalah atau
permainan yang diberikan, melalui kegiatan ini mereka juga akan belajar satu
sama lain dengan membandingkan strategi atau teknik yang mereka pergunakan
dalam memecahkan permasalahan atau permaian yang diberikan.
Warkitri, dkk. (1991) mengemukakan tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memilih dan melaksanakan kegiatan pengayaan:
1. Faktor Siswa
Kesesuaian kegiatan pengayaan dengan minat siswa akan lebih mendorong siswa
berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, kegiatan pengayaan yang tidak sesuai
dengan minat siswa akan melemahkan semangat siswa dalam mempelajari
sesuatu. Faktor yang harus dipertimbangkan guru dalam menentukan kegiatan
pengayaan menurut Arikunto (1986) :
a. Kegiatan di luar kelas lebih disukai siswa daripada kegiatan di dalam kelas.
d. Kegiatan yang cept menunjukkan hasil lebih disukai siswa daripada kegiatan
yang menuntut waktu yang cukup lama.
13
3. Faktor Waktu
MODUL 10
PENGELOLAAN KELAS
14
menciptakan dan emmelihara hubungan yang sehat antara guru dan siswa, sert
antarsiswa, serta menerapkan normanorma kelompok yang produktif merupakan
contoh dari kegiatan pengelolaan kelas.
15
Yaitu penempatan atau penataan barang-barang di dalam kelas tidak
mengganggu pandangan siswa dan guru sehingga siswa secara leluasa dapat
memandang guru atau benda/kegiatan yang sedang berlangsung.
b. Mudah dicapai ( Accesibility)
Yaitu siswa mudah menjangkau barang-barang yang mereka butuhkan dan
siswa dapat dengan mudah bergerak dan tidak mengganggu siswa lainnya yang
sedang bekerja.
c. Keluwesan (Flexibility)
Yaitu barang-barang yang ada didalam kelas hendaknya mudah utuk ditata
dan dipindahkan sesuai dnegan tuntutan kegiatan pembelajar yang akan
dilakukan siswa dan guru
d. Kenyamanan
Yaitu lingkungan kelas yang ditata dapat memberikan kenyamanan baik
bagi siswa maupun gru sendii. Prinsip kenyamanan ini berkaitan dengan
temperatur ruangan, cahaya, suara dan kepadatan kelas. Kenyamanan ruangan
kelas akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan produktivitas siswa dan
guru dalam kegiatan pembelajaran.
e. Keindahan
Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan berpengaruh positif terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Ruangan kelas yang menyenangkan
juga akan meningkatkan pengembangan nilai keindahan pada diri siswa karena
siswa melihat langsung/contoh yang dilakukan guru dalam menata kelas
16
Hubungan yang
17
harmonis antara guru dan siswa serta antar siswa akan dapat menciptakan iklim psiko-
sosial kelas yang sehat, dan efektif bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Oleh karena itu dalam mengelola kelas, guru harus dapat menciptakan
hubungan sosio-emosional yang harmonis baik antara guru dengan siswa maupun
antarsiswa.
1. Karakteristik guru
Berkenaan dengan pengelolaan iklim psiko-sosial kelas, Bandura (Good
dan Brophy) menyatakan bahwa keberhasilan guru dalam mengelola iklim psiko-
sosial kelas dipengaruhi oleh karakteristik guru itu sendiri. Berikut ini beberapa
karakteristik yang harus dimiliki oleh guru :
a. Disukai oleh siswanya
b. Memiliki persepsi yang realistik tentang dirinya dan siswanya.
c. Akrab dengan siswa dalam batas hubungan guru-siswa
d. Bersikap positif terhadap pertanyaan/respons siswa
e. Sabar, teguh dan tegas
2. Hubungan sosial antarsiswa
Hubungan sosial yang kurang baik antarsiswa dapat mengganggu lancarnya
kegiatan pembelajaran. Untuk menciptakan hubungan sosial yang baik antarsiswa
dapat dilaksanakan dengan adanya kegiatan belajar kelompok. Di dalam belajar
kelompok siswa dapat saling mengenal, berkomunikasi dengan jelas, saling
bertanya dan mengemukakan pendapat serta saling membantu.
Agar kegiatan kelompok dapat berhasil dengan baik guru harus
memperhatikan hal-hal berikut :
a. Perilaku yang diharapkan
b. Fungsi kepemimpinan
c. Pola persahabatan siswa
d. Norma/aturan
e. Kemampuan berkomunikasi
f. Kebersamaan