Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Materi Berhitung Untuk Anak Kelompok A TK Teruna Bangsa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 248

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

INTERAKTIF MATERI BERHITUNG UNTUK ANAK


KELOMPOK A TK TERUNA BANGSA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Henny Maryati Ambarita
NIM 12111247020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JULI 2015
ii
iii
iv
MOTTO
“Success is going from failure to failure without losing enthusiasm.”
-Winston Churchill-

v
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatNya, sebagai rasa syukur karya ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orangtuaku

2. Suami dan anak tercinta

3. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta

vi
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF MATERI BERHITUNG UNTUK ANAK
KELOMPOK A TK TERUNA BANGSA

Oleh
Henny Maryati Ambarita
NIM 12111247020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menghasilkan satu produk berupa software


multimedia pembelajaran interaktif pada materi berhitung untuk siswa kelompok A
TK Teruna Bangsa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya multimedia
interaktif bagi siswa taman kanak-kanak yang didesain menurut prinsip-prinsip
pembelajaran, memperhatikan perbedaan individu, menarik, mudah dipelajari,
relevan dengan kebutuhan proses belajar mengajar, dan sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dan
dimodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan Borg dan Gall.
Tahapan-tahapan dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif adalah
melakukan penelitian pendahuluan, pembuatan desain, pengumpulan bahan,
pengembangan produk awal, validasi oleh ahli materi dan media, melakukan uji
coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan.
Hasil validasi oleh ahli media menunjukkan kualitas baik dengan nilai rata-
rata 3,2. Hasil validasi oleh ahli materi menunjukkan bahwa kualitas materi sangat
baik dengan nilai rata-rata 3,7. Hasil uji satu-satu menunjukkan nilai baik dengan
nilai rata-rata 3,09. Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan nilai rata-rata 3,07.
Hasil uji coba lapangan memiliki kualitas sangat baik dengan nilai rata-rata 3, 29.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
multimedia pembelajaran interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A taman
kanak-kanak merupakan sumber belajar yang baik dan layak digunakan dalam
pembelajaran.

Kata kunci: Pengembangan, Multimedia Pembelajaran Interaktf, Berhitung, TK.

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

berjudul: “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Materi Berhitung

untuk Anak Kelompok A TK Teruna Bangsa”.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas dan

sarana selama penulis menempuh studi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberikan fasilitas dan ijin sehingga penelitian ini berjalan lancer.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar FIP UNY yang telah

memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian.

4. Koordinator Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang telah

memberikan kemudahan dan ijin dalam pelaksanaan penelitian.

5. Ibu Dr. Ch. Ismaniati Ibu Nur Hayati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar dan teliti dalam membimbing dan memberikan ilmunya kepada

penulis.

6. Ibu Lely Yusinta, SE selaku kepala TK Teruna Bangsa yang telah membantu

dan memberikan ijin penelitian, sehingga penelitian ini berjalan dengan baik.

viii
ix
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 8
E. Tujuan Pengembangan ........................................................................ 8
F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ................................................... 9
G. Pentingnya Pengembangan ................................................................. 10
H. Definisi Istilah ..................................................................................... 10

BAB II. KAJIAN TEORI


A. Hakikat Pendidikan dan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ......... 12
1. Pengertian Pendidikan dan Komponen-Komponen Pendidikan ... 12
2. Pengertian Taman Kanak-Kanak ................................................... 13
3. Hakikat Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ............................. 13

x
B. Pengembangan Program Pembelajaran Taman Kanak-Kanak………. 14
1. Program Pembelajaran Taman Kanak-Kanak ............................... 14
2. Model-Model Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ................... 17
3. Metode-Metode Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ................ 20
C. Pengenalan Matematika untuk Anak Taman Kanak-Kanak ................ 23
1. Pengertian Matematika................................................................... 23
2. Tujuan Pengenalan Matematika untuk Anak TK ........................... 25
3. Landasan Pengenalan Matematika untuk Anak TK ....................... 26
4. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan di TK ................. 28
5. Metode-Metode dalam Pembelajaran Matematika untuk TK ........ 31
6. Pengenalan Matematika melalui Permainan .................................. 33
7. Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak TK ......................... 35
8. Standar Matematika untuk Taman Kanak-Kanak .......................... 36
D. Kemampuan Berhitung Permulaan pada Anak TK ............................. 39
1. Pengertian Berhitung Permulaan pada Anak TK .......................... 39
2. Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak TK ....... 42
E. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif ........................... 44
1. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................... 44
2. Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran ......................................... 45
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................................... 47
4. Kelebihan Multimedia Pembelajaran Interaktif.............................. 52
5. Pengertian dan Komponen Multimedia Pembelajaran Interaktif... 55
6. Tahapan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif…… 64
7. Evaluasi Multimedia Pembelajaran Interaktif ................................ 73
F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 76
G. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 78

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .................................................................................... 79
B. Prosedur Pengembangan ..................................................................... 80

xi
1. Penelitian Pendahuluan .................................................................. 81
2. Pembuatan Desain .......................................................................... 81
3. Pengembangan Produk Awal ......................................................... 82
4. Uji Coba Awal/ Permulaan ............................................................ 82
a. Validasi Produk oleh Ahli Media . ........................................... 82
b. Validasi Produk oleh Ahli Materi ........................................... 83
5. Revisi I .......................................................................................... 83
6. Uji Coba Satu-Satu......................................................................... 84
7. Revisi II ......................................................................................... 84
8. Uji Coba Kelompok Kecil.............................................................. 84
9. Revisi III......................................................................................... 85
10. Uji Coba Lapangan ........................................................................ 85
11. Revisi IV ........................................................................................ 85
12. Produk Akhir .................................................................................. 86
C. Uji Coba Produk .................................................................................. 86
1. Desain Uji Coba ............................................................................. 86
2. Subjek Uji Coba ............................................................................. 88
3. Jenis Data ....................................................................................... 89
4. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 91
5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 91

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ................................................................................... 94
1. Hasil Penelitian Pendahuluan ........................................................ 94
2. Hasil Pembuatan Desain ............................................................... 95
3. Hasil Pengumpulan Bahan ............................................................. 96
4. Hasil Pengembangan Produk Awal ............................................... 96
5. Data Hasil Validasi Ahli .............................................................. 97
6. Data Uji Satu-Satu ......................................................................... 116
7. Data Uji Coba Kelompok Kecil .................................................... 118
8. Data Uji Coba Lapangan ............................................................... 120

xii
9. Produk Akhir ................................................................................. 122
B. Pembahasan .......................................................................................... 122

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ......................................................................................... 128
B. Saran .................................................................................................... 131
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 133

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 135

HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. 137

xiii
DAFTAR TABEL

hal
Tabel 1 Kompetensi Dasar Pembelajaran Materi Berhitung ……............ 95
Tabel 2 Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Media …………..….. 97
Tabel 3 Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Materi ……………… 103
Tabel 4 Revisi Halaman Pembuka ……………………………………… 105
Tabel 5 Revisi pada Materi 1 Mengenal Angka 1 sampai 10 ………….. 106
Tabel 6 Revisi pada Materi 2 Membilang dengan Menunjuk Benda ….. 109
Tabel 7 Revisi pada Materi 3 Mengurutkan Bilangan 1 sampai 10 …..... 110
Tabel 8 Revisi pada Materi 4 Membandingkan Jumlah Benda …..…..... 111
Tabel 9 Revisi pada Materi 5 Menjumlahkan Benda ….……………….. 112
Tabel 10 Revisi pada Latihan Soal …….………………………………… 113
Tabel 11 Revisi Produk sebagai Hasil Masukan Ahli Materi …………… 116
Tabel 12 Skor Penilaian Uji Satu-Satu …………………………………... 117
Tabel 13 Skor Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ……………………... 119
Tabel 14 Skor Penilaian Uji Coba Lapangan …………………………….. 121
Tabel 15 Kriteria Penilaian ……………………..………………………... 92

xiv
DAFTAR GAMBAR
hal

Gambar 1. Hubungan Media dengan Pesan dan Metode Pembelajaran….. 44


Gambar 2. Pengelompokan Media Pembelajaran…….…………………... 47
Gambar 3. Tahap Pengembangan Multimedia…………………………… 66
Gambar 4. Storyboard…………………………………………………… 68
Gambar 5. Flowchart View……………………...………………………... 69
Gambar 7. Diagram Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Media........ 98
Gambar 8. Slide untuk Konfirmasi Keluar Program……………………... 102
Gambar 9. Diagram Skor Penilaian Belajar oleh Ahli Materi……………. 104
Gambar 10. Diagram Hasil Uji Coba Satu-Satu…………………………… 118
Gambar 11. Diagram Hasil Uji Coba Kelompok Kecil……………………. 120
Gambar 12. Diagram Hasil Uji Coba Lapangan…………………………… 122

xv
DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Kelengkapan Multimedia Pembelajaran………………….. 138


1.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Lingkup
Perkembangan Kognitif Kelompok A ( Usia 4 – 5 tahun ).. 139
1.2 Rangkuman Penilaian Lingkup Perkembangan Kognitif
Kelompok A Tahun Ajaran 2014 – 2015 …………………. 141
1.3 Flow Chart………………………………………………… 153
1.4 Storyboard…………………………………………………. 160
1.5 Desain Cover Multimedia Pembelajaran Interaktif Materi
Berhitung………………………………………………....... 185
Lampiran 2. Instrumen Evaluasi Ahli Materi dan Media ………………. 186
2.1 Surat Pengantar Validasi Ahli Materi …………………….. 187
2.2 Penilaian Ahli Materi Tahap I……………………………... 188
2.3 Penilaian Ahli Materi Tahap II…………………………….. 191
2.4 Surat Pengantar Validasi Ahli Media ……………………... 194
2.5 Penilaian Ahli Media Tahap I……………………………... 196
2.6 Penilaian Ahli Media Tahap II…………………………….. 198
Lampiran 3. Instrumen Penelitian untuk Siswa………………...……….. 200
3.1 Instrumen Penilaian Uji Coba Satu-Satu ( 3 siswa ) ……… 201
3.2 Instrumen Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ( 5 siswa ).. 205
3.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Lapangan ( 15 siswa )…….. 211
3.4 Dokumentasi Foto Kegiatan………………………………. 227
Lampiran 4. Surat Penelitian………………..………………………….. 230
4.1 Surat Ijin Penelitian dari FIP……………………………… 231
4.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di TK Teruna
Bangsa……………………………………………………... 232

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usia Taman Kanak-Kanak (4 – 6 tahun) merupakan masa peka bagi

anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya untuk

meningkatkan perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka merupakan

masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap

merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan (Martinis Y.& Jamilah

S.S., 2013: 2). Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan, termasuk

stimulus yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi anak di

masa yang akan datang. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang mampu

memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya yang berupa kegiatan

pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat

anak.

Berhitung merupakan cabang dari matematika. Berhitung merupakan

dasar dari berbagai ilmu yang dipakai dalam setiap kehidupan manusia.

Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian tidak dapat lepas

dalam kehidupan manusia. Berhitung begitu penting bagi manusia maka

berhitung perlu diajarkan sejak dini dengan metode dan media yang tepat.

Suriasumantri (Ahmad S., 2011: 98) mengatakan bahwa

“Matematika adalah cara belajar untuk mengatur jalan pikiran


seseorang dengan tujuan melalui matematika seseorang dapat
mengatur jalan pikirannya. Dengan menguasai matematika dan
berbagai teorinya, maka dimungkinkan seseorang dapat berpikir
secara sistematis dalam mengelola jalan pikirannya.”

1
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika

seorang menguasai matematika maka orang tersebut akan mudah mengatur

jalan pikirannya dan mudah dalam memecahkan berbagai permasalahan yang

dihadapinya.

Anak usia TK merupakan masa yang sangat strategis untuk

mengenalkan berhitung di jalur matematika. Anak pada usia ini sangat peka

terhadap rangsang yang diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahu yang tinggi

pada anak akan tersalurkan bila mendapatkan rangsangan yang sesuai dengan

tugas perkembangannya (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007: 4-5). Bila

kegiatan berhitung diberikan melalui kegiatan yang sesuai dengan minat,

kebutuhan, dan kemampuan anak maka anak akan lebih berhasil menguasai

kemampuan berhitung.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di kelompok A

TK Teruna Bangsa Caturtunggal Depok Sleman, peneliti memperhatikan

kemampuan anak dalam berhitung masih rendah. Di mana pada saat

pembelajaran anak belum dapat berhitung dan menyebutkan lambang

bilangan 1-10 secara benar dan urut. Pernyataan tersebut diperoleh dari hasil

pengamatan dan rangkuman penilaian dari kegiatan belajar mengajar pada

semester I tahun ajaran 2014/ 2015, dari 23 anak kelompok A TK Teruna

Bangsa terdapat 15 anak mengalami kesulitan dalam berhitung 1 – 10 secara

urut dan 7 anak mengalami kesulitan dalam mengenal dan menyebutkan

lambang bilangan 1 – 10.

2
Menurut Ibu Sriwindu dan Ibu Ira Susanti guru kelas kelompok A TK

Teruna Bangsa penggunaan media yang sudah biasa dan didominasi oleh

lembar kerja anak membuat pembelajaran menjadi kurang menyenangkan dan

membuat anak mudah bosan. Keterbatasan dalam menyampaikan informasi

kepada anak-anak terutama dalam menghadirkan objek-objek konkret seperti

misalnya pada saat pembelajaran dengan tema binatang juga menjadi salah

satu permasalahan yang dihadapi. Penggunaan multimedia pembelajaran

interaktif sangat jarang digunakan karena keterbatasan media interaktif yang

menarik dan sesuai dengan kebutuhan belajar mengajar di TK Kelompok A

TK Teruna Bangsa.

Sumber belajar memiliki peran penting bagi siswa maupun guru pada

proses pembelajaran. Tanpa sumber belajar sulit bagi guru untuk

meningkatkan efektifitas pembelajaran. Demikian juga bagi siswa taman

kanak-kanak, tanpa sumber belajar akan sulit untuk menyesuaikan diri dalam

belajar, apalagi jika guru mengajar dengan cepat dan kurang jelas. Peranan

sumber belajar bagi guru adalah untuk menghemat waktu dalam guru

mengajar, mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang

fasilitator, dan meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan

efisien. Bagi siswa Taman Kanak-Kanak adanya sumber belajar dapat

membuat mereka belajar tanpa harus ada guru atau teman yang lain, belajar

kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kemauan siswa, belajar sesuai

dengan kecepatannya sendiri, belajar menurut urutannya sendiri, dan

membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar mandiri.

3
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di TK Kelompok

A Teruna Bangsa, peran sumber belajar yang besar dalam pembelajaran

kurang didukung oleh tersedianya sumber belajar yang memadai. Saat ini

masih belum banyak tersedia sumber belajar bagi siswa Taman Kanak-Kanak

yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan yang sesuai dengan prinsip-

prinsip pembelajaran yang baik. Diharapkan dengan adanya sumber belajar

berupa multimedia interaktif ini akan dapat memotivasi anak dalam belajar

tanpa merasa dipaksa.

Komputer merupakan hasil dari teknologi yang dapat digunakan

sebagai alat dalam pembelajaran. Komputer memiliki dua perangkat penting

yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat

keras komputer terdiri dari monitor, keyboard, mouse, hard disk, dan bagian

lain yang disebut sebagai pheripheral. Perangkat lunak komputer berisi pesan

yang disampaikan dengan menggunakan perangkat keras tersebut.

Multimedia interaktif yang banyak dikembangkan saat ini membuktikan

bahwa komputer dapat membantu guru dalam mengajar dan siswa dalam

belajar. Perlu dikembangkan multimedia interaktif bagi siswa taman kanak-

kanak agar menghasilkan sumber belajar dengan memperhatikan perbedaan

individu, menarik, dapat memberikan motivasi, mudah dipelajari, relevan

dengan kebutuhan proses belajar mengajar di kelas.

Komputer bukanlah merupakan barang yang mewah lagi. Hampir

setiap lembaga pendidikan sekarang telah memiliki komputer, bahkan di kota

besar komputer sudah banyak dimiliki oleh rumah-rumah tangga. Harga

4
komputerpun saat ini tidak mahal dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

Energi listrik sebagai tenaga utama dalam menghidupkan komputer telah

dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Komputer sebagai alat pendukung

pembelajaran dapat digunakan oleh masyarakat luas. Pembelajaran

berbantuan komputer dapat dilakukan dengan mudah dan meningkatkan

minat belajar siswa. Perlu dikembangkan multimedia interaktif untuk

meningkatkan penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran.

Saat ini komputer juga sangat mudah untuk dijalankan bahkan oleh

anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Pada usia 2 sampai 4

tahun, anak-anak mengembangkan pemikiran logis dan tingkat kecerdasan

tertentu. Pada usia ini, anak-anak lebih independen dan bisa melakukan

aktivitas tertentu dalam dirinya sendiri. Usia inilah waktu terbaik dan paling

efektif untuk memperkenalkan anak ke dalam aktivitas komputer, karena

mereka bisa melakukan eksperimen dan menggabungkan pelajaran yang telah

didapat. Sangat baik dan berguna untuk anak-anak mengenal komputer. Ini

dapat membantu mereka mengikuti perintah dengan teratur, mengajar mereka

untuk sabar, mengasah motorik halus mereka dan menunjang kecerdasan

dengan games edukatif.

Pembelajaran komputer bagi anak usia 3-6 tahun (prasekolah) dapat

diberikan dengan penyetingan tempat belajar yang baik bagi anak, segala

program yang diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan

pengaturan waktu pembelajaran yang seimbang dengan pembelajaran lain.

Pembelajaran komputer dapat mengembangkan segala aspek perkembangan

5
anak, seperti kognitif, afektif, psikomotor dan seni pada anak. Dengan

komputer anak dapat melakukan berbagai kegiatan belajar, seperti menulis,

menggambar, dan bermain game edukatif. Oleh karenanya pembelajaran

komputer pada anak usia prasekolah sangat dibutuhkan

Nur Ainy F. N. (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran dengan Multimedia Terhadap Peningkatan Kemampuan

Kognisi Siswa Taman Kanak-Kanak” menyimpulkan bahwa terdapat

perbedaan kemampuan kognisi antara kelompok siswa TK yang mendapat

pembelajaran multimedia dengan yang tidak mendapat pembelajaran

multimedia. Kelompok siswa TK yang mendapat pembelajaran multimedia

menunjukkan kemampuan kognisi lebih tinggi dibanding kelompok siswa TK

yang tidak mendapat pembelajaran multimedia. Dengan demikian

pembelajaran multimedia dapat mengakibatkan peningkatan kemampuan

kognisi pada siswa TK.

B. Identifikasi Masalah

Dari paparan di atas yang termasuk permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Kemampuan berhitung siswa kelompok A TK Teruna Bangsabelum

berkembang dengan baik.

2. Pembelajaran berhitung didominasi dengan menggunakan media Lembar

Kerja Anak (LKA).

3. Media yang digunakan cenderung membuat anak mudah bosan.

6
4. Dalam proses pembelajaran berhitung diperlukan media interaktif

sebagai media alternatif agar pembelajaran lebih menyenangkan bagi

anak.

5. Terbatasnya multimedia interaktif bagi siswa TK Teruna Bangsa yang

didesain menurut prinsip-prinsip pembelajaran, memperhatikan

perbedaan individu, menarik, mudah dipelajari, relevan dengan

kebutuhan proses belajar mengajar, dan sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini yang menjadi fokus kajian penelitian adalah

terbatasnya multimedia interaktif bagi siswa Taman Kanak-Kanak yang

didesain menurut prinsip-prinsip pembelajaran, memperhatikan perbedaan

individu, menarik, mudah dipelajari, relevan dengan kebutuhan proses belajar

mengajar, dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Terbatasnya

multimedia interaktif dapat diatasi dengan mengembangkan multimedia

interaktif. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dilakukan pada

materi berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa. Hasil dari

penelitian ini berupa multimedia pembelajaran interaktif yang memiliki

kualitas materi pembelajaran dan kualitas teknis yang baik. Kualitas materi

multimedia pembelajaran interaktif meliputi kebenaran materi, keterkinian

materi, ketepatan cakupan materi, ketercernaan materi, ketepatan dalam

penggunaan bahasa, dan ketepatan dalam penggunaan ilustrasi yang berupa

7
gambar dan animasi. Kualitas teknis multimedia pembelajaran interaktif

meliputi keterbacaan tulisan atau teks, kualitas suara, kualitas gambar dan

animasi, komposisi warna, kejelasan petunjuk penggunaan, tata letak tiap

slide, kesatuan dari setiap unsur, penekanan terhadap pesan yang

disampaikan, serta kemudahan dalam menjalankan program.

D. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan pengembangan sumber belajar yang berupa

multimedia pembelajaran interaktif pada materi membilang untuk anak

kelompok A tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah:Produk CD Interaktif seperti apakah yang layak digunakan sebagai

media pembelajaran materi membilang untuk anak kelompok A.

E. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian pengembangan

ini bertujuan untuk menghasilkan satu produk berupa multimedia

pembelajaran interaktif pada materi berhitung untuk siswa kelompok A TK

Teruna Bangsamemiliki kualitas materi pembelajaran dan kualitas teknis

yang baik. Multimedia pembelajaran interaktif tersebut memiliki kualitas

materi yang meliputi kebenaran materi, keterkinian materi, ketepatan cakupan

materi, ketercernaan materi, ketepatan dalam penggunaan bahasa, dan

ketepatan dalam penggunaan ilustrasi yang berupa gambar dan animasi yang

baik dan memiliki kualitas teknis yang meliputi keterbacaan tulisan atau teks,

8
kualitas suara, kualitas gambar dan animasi, komposisi warna, kejelasan

petunjuk penggunaan, tata letak tiap slide, kesatuan dari setiap unsur,

penekanan terhadap pesan yang disampaikan, kemudahan dalam menjalankan

program yang baik.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Materi yang disajikan dalam multimedia pembelajaran interaktif

materi berhitung untuk siswa kelompok A TK Teruna Bangsa. Materi disusun

berdasarkan kurikulum yang berlaku. Menuutama dalam multimedia

pembelajaran meliputi mengenal angka 1 sampai 10, membilang dengan

menunjuk benda, mengurutkan bilangan 1 sampai 10, membandingkan

jumlah benda, menjumlahkan benda, dan latihan soal.Multimedia

pembelajaran interaktif berisi penjelasan materi, contoh, soal latihan, dan

permainan. Multimedia pembelajaran interaktif ini menggunakan gambar,

animasi, suara, dan video, dalam menjelaskan materinya. Penggunaan

multimedia pembelajaran interaktif dalam pembelajaran klasikal memerlukan

perangkat tambahan yang berupa LCD proyektordan pengeras suara.

9
G. Pentingnya Pengembangan

Dari hasil penelitian diharapkan bahwa produk pengembangan dapat

dimanfaatkan oleh :

1. Siswa sebagai sumber belajar yang dapat digunakan mempelajari materi

baru atau mengulang materi pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah.

2. Guru sebagai salah satu media untuk mengajarkan materi berhitung

untuk siswa kelompok A Taman Kanak-Kanak.

3. Masyarakat dalam hal ini orang tua dalam membimbing anaknya yang

bersekolah di Taman Kanak-Kanakdalambelajar berhitung.

4. Pengembanganmultimedia pembelajaran interaktif. Prosedur

pengembangan yang digunakan penulis dapat menjadi rujukan untuk

pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada kelas,

materi,tema, dan semester yang lain.

H. Definisi Istilah

1. Pengembangan (development) adalah proses penerjemahan secara

spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik (Seels & Richey, 1994: 146)

2. Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi

dan menyampaikan bahan ajar dengan memadukan berbagai jenis media

yang dikendalikan oleh komputer (Seels & Richey, 2000:43)

10
3. Multimedia interaktif adalah media yang menggabungkan dan

mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video,

animasi, musik, narasi, dan interaktivitas yang terprogram berdasarkan

teori dan prinsip-prinsip pembelajaran(Bambang W.,2008: 36).

4. Multimedia pembelajaran interaktif adalah kombinasi dari berbagai

media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk

menyajikan pesan pada pembelajaran tertentu (Bambang W.,2008: 154)

5. Kemampuan berhitung adalah kemampuan untuk mengenal lambang

bilangan, menyebutkan urutan bilangan, menghitung benda, dan

mengoperasikan sejumlah bilangan yang berbentuk angka dalam

penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian.

6. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak

usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun (Kemendiknas,

2010)

11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan dan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak

1. Pengertian Pendidikan dan Komponen-Komponen Pendidikan

Menurut Guna L. (2010) pendidikan dalam arti luas merupakan segala

bentuk pengalaman belajar yangberlangsung dalam lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat untukmengembangkan kemampuan seoptimal

mungkin sejak lahir sampai akhirhayat. Dalam arti sempit, pendidikan identik

dengan persekolahan di manapendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan

pembelajaran yang terprogramdan terencana secara formal.

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiridari komponen-

komponen yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dansaling berhubungan

satu sama lain. Komponen-komponen tersebut meliputi 1)tujuan pendidikan,

2) peserta didik, 3) pendidik, 4) kurikulum, 5) fasilitaspendidikan, dan 6)

interaksi edukatif.Para ahli pendidikan anak berpendapat bahwa pendidikan

TK merupakanpendidikan yang dapat membantu menumbuhkembangkan

anak danpendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar.

Padahakikatnya pendidikan TK adalah pemberian upaya untukmenstimulasi,

membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatanpembelajaran yang akan

menghasilkan kemampuan dan keterampilan padaanak. Pendidikan anak usia

dini pada hakikatnya adalah upaya untukmemfasilitasi pertumbuhan dan

perkembangan anak.

12
2. Pengertian Taman Kanak-Kanak

Taman Kanak-Kanak merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak-anak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Martinis Y.& Jamilah

S.S., 2013: 1).Fungsi pendidikan TK adalah membina, menumbuhkan,

mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sehingga terbentuk

perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar

memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya (Direktorat

Pembinaan TK dan SD, 2010:4). Menurut Direktorat Pembinaan TK dan SD,

Taman Kanak-Kanak dibentuk dengan tujuan sebagai berikut :

a. Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis,
kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggungjawab.
b. Mengembangkan potensi kecerdasan spritual, intelektual, emosional,
kinestetis, dan sosial peserta didik pada masa usia emas pertumbuhan
dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
c. Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis
dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosio-emosional,
kemandirian, kognitif dan bahasa, dan fisik motorik, untuk siap
memasuki pendidikan dasar.

3. Hakikat Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

Pada hakikatnya anak itu unik, mengekspresikan perilakunya secara

relatif spontan, bersifat aktif dan energik, egosentris, memiliki rasa ingin tahu

yangkuat, antusias terhadap banyak hal, bersifat eksploratif dan berjiwa

13
petualang,kaya dengan fantasi, mudah frustrasi, dan memiliki daya perhatian

yangpendek. Masa anak merupakan masa belajar yang potensial.Kurikulum

untuk anak TK harus benar-benar memenuhi kebutuhananak sesuai dengan

tahap perkembangan dan harus dirancang untuk membuatanak

mengembangkan potensi secara utuh. Baik Kurikulum TK 1994

maupunKurikulum TK 2004 pada dasarnya sama memuat aspek-aspek

perkembanganyang dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh yang

mencakupbidang pengembangan perilaku melalui pembiasaan dan bidang

kemampuandasar.Pembelajaran anak pada hakikatnya adalah pembelajaran

yangberorientasi bermain (belajar sambil bermain dan bermain sambil

belajar),pembelajaran yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak

memberikesempatan kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang

tepat.

B. Pengembangan Program Pembelajaran Taman Kanak-Kanak

1. Program Pembelajaran Taman Kanak-Kanak

Program pembelajaran di TK diarahkan pada pencapaian

perkembangan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak

berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan anak yang dikategorikan

dalam kelompok umur 4-6 tahun sebagai acuan normatif dan dikembangkan

untuk mempersiapkan peserta didik agar siap mengikuti pendidikan dasar.

14
Menurut Direktorat Pembinaan TK dan SD, program pembelajaran

Taman Kanak-Kanak dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan


lingkungannya.
Program pembelajaran dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan perkembangan
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Untuk pendidikan di
TK tetap memperhatikan nilai-nilai budaya daerah dan karakter bangsa
yang selaras dengan nilai-nilai agama dan moral.
b. Beragam dan terpadu.
Program pembelajaran dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.Program pembelajaran dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan
oleh karena itu semangat dan isi program pembelajaran mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan program pembelajaran dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi program pembelajaran mencakup keseluruhan dimensi
perkembangan, bidang kajian keilmuan dan bidang pengembangan yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan.
f. Belajar sepanjang hayat
Program pembelajaran diarahkan kepada proses pengembangan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Program pembelajaran mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal, dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Program pembelajaran di

15
TK memotivasi dan memfasilitasi keingintahuan anak untuk
mengembangkan manusia seutuhnya. Program pembelajaran di TK
memotivasi dan memfasilitasi keingintahuan anak untuk
mengembangkan minat belajar secara terus-menerus.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Program pembelajaran dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengembangan program pembelajaran Pendidikan TK memiliki

karakteristik sebagai berikut (Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2010 : 7):

a. Program pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilaksanakan secara

terpadu dengan memperhatikan kebutuhan terhadap kesehatan gizi,

stimulasi sosial dan kepentingan terbaik bagi anak.

b. Program pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilaksanakan secara

fleksibel sesuai dengan karakteristik anak TK dan layanan pendidikan.

c. Program pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dilaksanakan berdasarkan

prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan

individual, minat, dan kemampuan masing-masing anak, sosial budaya,

serta kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Dari penjabaran tersebut,dalam mengembangkan multimedia

pembelajaran interaktif penulis menggunakan prinsip pengembangan program

pembelajaran pendidikan taman kanak-kanak. Multimedia pembelajaran

interaktif yang dikembangkan dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar di taman kanak-kanak, serta membuat pembelajaran menjadi lebih

efektif dan efisien. Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan

16
mengandung kegiatan bermain, memperhatikan perbedaan individual, minat,

dan kemampuan masing-masing anak, sosial budaya, serta kondisi dan

kebutuhan masyarakat.

2. Model-Model Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak

Menurut Guna L. (2010) model pembelajaran merupakan suatu desain

atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi

lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran,

sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Komponen

model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema,

langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik

evaluasi.Penyusunan model pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK)

didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester,

satuan kegiatan mingguan (SKM), dan satuan kegiatan harian (SKH). Model

pembelajaran merupakan gambaran konkret yang dilakukan pendidik dan

peserta didik sesuai dengan kegiatan harian.Model pembelajaran yang

diterapkan di TK dapat berupa pembelajaran klasikal, pembelajaran kegiatan

kelompok dengan kegiatan pengaman, pembelajaran berdasarkan sudut-sudut

kegiatan, pembelajaran area, model pembelajaran berdasarkan sentra. Model-

model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-langkah

pembelajaran yang sama dalam sehari, yaitu: kegiatan awal/pendahuluan,

kegiatan inti, istirahat/makan, kegiatan akhir atau penutup. Kegiatan

awal/pendahuluan adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan

17
untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta

didik siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti merupakan

proses kegiatan utama untuk mencapai kompetensi dasar yang harus

dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen,

elaborasi, dan konfirmasi.Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa

menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut.Uraian singkat mengenai

model-model pembelajaran di atas sebagai berikut:

a. Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam

waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu

kelas. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang

paling awal digunakan di TK, dengan sarana pembelajaran yang pada

umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu

anak. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model

pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan.

b. Model pembelajaran kelompok dengan pengaman adalah pola

pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok

(biasanya menjadi tiga kelompok), masing-masing kelompok melakukan

kegiatan yang berbeda. Dalam satu pertemuan, anak didorong harus

mampu menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian.

Apabila dalam pergantian kelompok terdapat anak-anak yang sudah

menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya, maka anak

18
tersebut dapat meneruskan kegiatan lain selama dalam kelompok lain

masih ada tempat. Jika sudah tidak ada tempat, anak-anak tersebut dapat

bermain pada tempat tertentu yang sudah disediakan oleh guru, dan

tempat itulah yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan

pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering

diganti sesuai dengan tema atau subtema yang dibahas.

c. Model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan. Model

pembelajaran ini menyediakan sudut-sudut kegiatan yang menjadi pusat

kegiatan pembelajaran berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan

harus bervariasi mengingat minat anak yang beragam. Alat-alat tersebut

juga harus sering diganti disesuaikan dengan tema dan subtema yang

dibahas.

d. Model pembelajaran berdasarkan area. Model ini pada dasarnya hampir

sama dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan.

Model ini lebih memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih

kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajarannya dirancang

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati

keberagaman budaya. Kecuali itu juga menekankan pada pengalaman

belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat

kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.

e. Model pembelajaran sentra. Model pembelajaran berdasarkan sentra

memiliki ciri utama pemberian pijakan (scaffolding) untuk membangun

konsep, aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep densitas serta

19
intensitas bermain. Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang

dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat

anak berada dalam lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam

model ini untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan sebelum

bermain, pijakan selama bermain dan pijakan setelah bermain. Pijakan

ini dimaksudkan untuk mendukung perkembangan anak lebih tinggi. Ada

3 jenis permainan yang disediakan dalam model ini yaitubermain

sensorimotorik atau fingsional, bermain peran, dan bermain

pembangunan (konstruktif, yaitu membangun pemikiran anak).

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing serta memerlukan kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu

guru dapat memilih model pembelajaran yang akan diterapkan dengan

mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, sarana dan prasarana yang

tersedia, serta faktor-faktor pendukung lainnya.

3. Metode-Metode Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak

Menurut Yuliani N. S. (2012), metode adalah cara menyampaikan

atau mentrasfer ilmu yang tepat sesuai dengan usia Taman Kanak-Kanak

sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik.

Metodepembelajaran salahsatu kunci pokok keberhasilan suatu kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan. Pemilihanmetode yang akan digunakan

harus relevan dengan tujuan pembelajaran. Menurut Moeslichatoen(2004)

metode merupakan bagian dari strategi kegiatan.Metode dipilih anditetapkan.

20
Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk

mencapai tujuan kegiatan.Roidjakkers (Yuliani N. S., 2012)) mengatakan

bahwa metode belajar harus mampu mendorong proses pertumbuhan pola

laku, membina kebiasaan dan mengembangkan kemahiran untuk

penyesuaiandalam interaksi proses pembelajaran. Briggs (Yuliani N. S.,

2012) berpendapat bahwa yang dimaksud metode belajar suatu cara

penyampaian pelajaran yang melibatkan sistem pengajaran berupa

seperangkat komponen-komponen terdiri dari bahan pengajaran, tes, siswa

dan guru yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak, seorang guru harus dapat

menggunakan metode-metode dalam pembelajaran yang ia lakukan setiap

harinya dalam mengajar. Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan

guru untuk membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Yuliani N. S. (2012) mengatakan bahwa metode-metode pembelajaran yang

dapat digunakan di TamanKanak-Kanak antara lain yaitu metode bermain,

metode bercerita, metode bercakap-cakap,metode karyawisata, metode

demonstrasi, metode proyek, dan metode pemberian tugas.

a. Metode Bercerita

Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau

memberikan penjelasan tentang suatu cerita kepada anak secara

lisan.

b. Metode Bercakap-Cakap

Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau

21
bertanya jawab antaraanak dengan guru atau antara anak dengan

anak.Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dengan bercakap-cakap bebas,

bercakap-cakap menurut tema, bercakap-cakap berdasarkan gambar seri.

c. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan

tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk mengetahui

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak,memberikan

kesempatan kepada anak untuk bertanya, dan mendorong keberanian

anak untuk mengemukakan pendapat.

d. Metode Karyawisata

Metode yang dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi obyek-

obyek yang sesuai dengan tema.

e. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode yang dilakukan dengan cara

menunjukkan cara atau memperagakan suatu cara atau suatu

keterampilan. Tujuan metode ini agar anak dapatmemahami dan dapat

melakukan dengan benar, misalnya mengupas buah, memotong

rumput,menanam bunga,mencampur warna,meniup balon kemudian

melepaskannya,menggosok gigi, dan mencuci tangan.

f. Metode Sosiodrama atau Bermain Peran

Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak

melalui bermain peran,yakni anak diminta memainkan peran tertentu

dalam suatu permainan peran. Misalnya,bermain jual beli sayur-

22
mayur,bermain menolong orang yang jatuh,bermain menyayangi

keluarga.

g. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak

dimana anak memberikan perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati

akibatnya.Misalnya,balon ditiup, warna yang dicampur,air dipanaskan,

tanaman disiram dan tidak.

h. Metode Proyek

Metode proyek adalah cara memberikan kesempatan kepada anak untuk

menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan

pembahasan melalui berbagai kegiatan .

i. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan

kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.

Pengenalan Matematika untuk Anak Taman Kanak-Kanak

1. Pengertian Matematika

Matematika, menurut Suriasumantri (1982) adalah bahasa yang

melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan.

Lambang-lambang matematika bersifat artifisial dan baru memiliki arti

setelah sebuah makna diberikan kepadaanya. Tanpa kebermaknaan

metematika hanya sebuah kumpulan rumus-rumus yang mati. Matematika

adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur

perasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan

23
(Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991). Matematika sebagai

ilmu tentang struktur dan hubungan-hubunganya memerlukan simbol-simbol

untuk membantu memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan

(Paimin, 1998). Dari paparan tersebut penulis berpendapat bahwa matematika

merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna yang memiliki

makna sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam

kehidupan sehari-hari.

Kecerdasan logika matematika merupakan salah satu dari delapan

kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner(Yuliani N. S.,

2012). Kecerdasan logika matematika merupakan kecerdasan atau

kemampuan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dan/atau

kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Kecerdasan ini juga dapat

dikatakan sebagai kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan,

pola dan pemikiran logis ilmiah. Hubungan antara metematika dan logika

adalah bahwa keduanya mengikuti hukum dasar. Kecerdasan seperti ini

dimiliki oleh ilmuwan ketika menciptakan hipotesis dan dengan tekun

mengujinya dengan data eksperimental, akuntan pajak, pemrogram komputer

atau ahli matematika. Masyarakat awam seperti kita memerlukan kecerdassan

ini untuk menghitung saldo bank, menghitung belanjaan dan merekap nilai

anak didik. Pada anak-anak yang memiliki kelebihan dalam kecerdassan

logika matematika biasanya sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia

yang sangat muda. Mereka sangat menikmati kegiatan berhitung dan dengan

cepat belajar menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Mereka

24
juga cepat memahami konsep waktu, berpikir secara numerik, berhubungan

dengan urutan yang logis atau kemampuan berpikir logis lainnya. Anak-anak

yang berbakat dengan dibidang ini terus menerus bertanya dan ingin tahu

tentang gejala alam, suka bermain komputer, dapat menjawab pertanyaan

yang sulit, menyukai teka-teki, dan permainan yang membutuhkan

kemampuan berpikir (misalnya catur), senang menyusun sesuatu secara

hierarki atau kategori, mudah memahami sebab akibat, pertentangan dan

sangat menikmati matematika dan senang melakukan berbagai percobaan

untuk memuaskan rasa ingin tahunya dan berprestasi tinggi. Kecerdasan

logika matematika juga melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah

secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola-pola

metematika dan menyelidiki sesuatu secara alamiah. Seseorang yang

memiliki kecerdassan ini gemar berkutat dengan kegiatan yang melibatkan

bilangan-bilangan.

2. Tujuan Pengenalan Matematika untuk Anak Taman Kanak-Kanak

Menurut Milafaila (2011), Tujuan pengenalan matematika untuk anak

Taman Kanak-Kanak adalah sebagai berikut :

a. Anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung/ matematika,

sehingga pada anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran matematika

pada jenjang sekolah dasar.

b. Anak dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan

terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang

terdapat di sekitar mereka.

25
c. Anak dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan

masyarakat yang memerlukan keterampilan berhitung.

d. Anak dapat memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi

yang tinggi.

e. Anak memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat

memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa yang terjadi di

sekitar mereka.

f. Anak memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu

secara spontan

3. Landasan Pengenalan Matematika untuk Anak Taman Kanak-Kanak

Milafaila (2011) mengemukkan beberapa teori yang mendasari

pengenalan matematika pada anak taman kanak-kanak. Teori-teori tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Tingkat Perkembangan Mental Anak

Jean Piaget (Milafaila, 2011), menyatakan bahwa kegiatan

belajar memerlukan kesiapan dalam diri anak. Belajar merupakan

suatu proses membutuhkan kesiapan baik fisik maupun psikis.

Kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap

perkembangan mental anak, karena belajar bagi anak harus keluar dari

diri anak itu sendiri. Anak usia TK berada pada tahapan pra-

operasional kongkrit yaitu tahap persiapan kearah pengorganisasian

pekerjaan yang kongkrit dan berpikir intuitif dimana anak mampu

26
mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda

didasarkan pada interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri).

b. Masa Peka Berhitung Pada Anak

Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan anak.

Anak yang sudah menunjukan masa peka (kematangan) untuk

berhitung harus mendapatkan layanan dan bimbingan sehingga

kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan. Anak usia TK adalah

masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung di jalur

matematika, karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang

diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan

tersalurkan apabila mendapat stimulasi/rangsangan/motivasi yang

sesuai dengan tugas perkembangannya. Apabila kegiatan berhitung

diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih

efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi

anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari sesuatu

apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan

kemampuannya.

c. Perkembangan Awal Menentukan Perkembangan Selanjutnya

Hurlock (Milafaila, 2011) mengatakan bahwa lima tahun

pertama dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi

perkembangan selanjutnya. Anak yang terpenuhinya kebutuhan baik

fisik maupun psikis di awal perkembangannya akan dapat

melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Piaget

27
(Milafaila, 2011) mengatakan bahwa untuk meningkatkan

perkembangan mental anak ke tahap yang lebih tinggi dapat dilakukan

dengan memperkaya pengalaman anak terutama pengalaman kongkrit,

karena dasar perkembangan mental adalah melalui pengalaman-

pengalaman aktif dengan menggunakan benda-benda di sekitarnya.

Pendidikan di TK sangat penting untuk mencapai keberhasilan belajar

pada tingkat pendidikan selanjutnya.

4. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan di TK

Pembelajaran matematika pada anak usia taman kanak-kanak akan berhasil

jika dilakukan dengan menyenangkan. SriTatminingsih(2011) menyampaikan

beberapa kegiatan belajar (permainan) matematika di TK. Kegiatan-kegiatan

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mengelompokkan dan Menyortir Berbagai Benda

Kegiatan ini dilakukan dengan cara meminta anak-anak untuk

mengumpulkan benda-benda yang ada di sekitar TK (atau dari sekitar

rumah mereka), misalnya: tutup botol bekas, kerang, kancing baju, daun,

batu dan lain sebagainya. Setelah terkumpul, ajaklah anak-anak untuk

menyortirnya berdasarkan ukuran atau warna atau bentuk. Dalam

kegiatan ini anak-anak dapat diperkenalkan pada konsep banyak-sedikit,

besar-kecil, pengenalan bilangan, operasi penjumlahan dan pengurangan

sederhana.

28
b. Mengenal Angka Melalui Lagu dan Syair atau Sajak Berirama

Lagu dan sajak berirama merupakan media sederhana dan

menyenangkan bagi anak untuk belajar sesuatu. Guru dapat menciptakan

dan mengenalkan lagu-lagu atau sajak berirama yang bermuatan

pengenalan dasar-dasar berhitung yang merupakan bagian dari

matematika, seperti bilangan atau konsep penjumlahan sederhana. Lagu

dan sajak berirama diperkenalkan dengan peragaan isi lagu dengan jari

atau gerakan-gerakan sederhana yang mudah ditiru oleh anak. Gerakan

dapat berupa langkah kaki, tepuk tangan dan menunjukkan jari-jari

tangan.

c. Bermain dengan Diri Sendiri

Anak-anak senang bermain dengan diri mereka sendiri. Anak-

anak senang mengukur tinggi badan, menimbang berat badan, mengukur

panjang langkah , menyebutkan umur, nomor telepon rumah, jumlah

anggota keluarga dan lain-lain.

d. Bermain dengan Kartu

Kartu bergambar benda-benda atau simbol-simbol dengan jumlah

tertentu maupun kartu bertuliskan angka-angka dapat digunakan untuk

mengenalkan konsep bilangan, penjumlahan dan pengurangan sederhana.

Kegiatan permainan dapat divariasikan sesuai dengan situasi dan kondisi.

Misalnya: anak diminta melompat sebanyak angka atau jumlah gambar

yang terdapat dalam kartu yang mereka ambil sendiri. Kegiatan dapat

pula dilakukan dengan meminta anak mengambil benda-benda tertentu

29
sesuai lambang bilangan dalam kartu yang mereka ambil. Kegiatan ini

dilakukan untuk mengenalkan lambang bilangan, konsep banyak dan

sedikit dan kecepatan mengambil keputusan.

e. Bermain melalui Kegiatan Merangkai

Guru dapat mengenalkan anak-anak dengan berbagai ukuran dan

perbandingan dengan menerapkan kegiatan merangkai. Pada kegiatan ini

Anda harus menyediakan benda-benda atau gambar dengan ukuran yang

berbeda-beda. Misalnya benda yang pendek sampai yang panjang, kecil

sampai yang besar, kurus sampai yang gemuk dan sebagainya. Caranya

adalah dengan meminta anak-anak untuk mengurutkan benda-benda

tersebut berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Misalnya: urutkan

daun-daun ini mulai dari yang terkecil, urutkan batu-batu kerikil ini

mulai dari yang terbesar.

f. Bermain Menghitung

Kegiatan bermain menghitung ini dapat dilakukan dengan cara

menghitung jarak dari satu titik ke titik yang lain. Hitungan dilakukan

dengan langkah. Misalnya dari pintu ruang kelas ke tempat rak sepatu,

dari kantor kepala TK ke ruang kelas, dari kelas yang satu ke kelas yang

lainnya atau dari satu titik yang disepakati ke titik yang lainnya.

Permainan lainnya dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk

berlomba adu cepat menghitung benda-benda di sekitarnya. Misalnya

jumlah jendela, loker, anak yang berpita, sepatu berwarna tertentu dan

lain sebagainya. Permainan ini sangat menarik dan disukai oleh anak-

30
anak. Kedua kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan

berhitung dan mengenalkan konsep ukuran serta kecepatan menemukan

objek yang akan dihitung.

g. Bermain dengan Bentuk-Bentuk geometri

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan bentuk-

bentuk geometri pada anak-anak TK, diantaranya adalah:mencari

jodohnya, permainan ini dilakukan dengan cara memasangkan bentuk

pada tempatnya dengan bentuk yang sama pula. Untuk kegiatan ini, guru

harus menyediakan pola atau lubang berbentuk geometri seperti

lingkaran, persegi, segitiga, persegi panjang, dengan menggunakan kertas

atau karton. Guru juga harus menyediakan gambar bentuk yang sama

namun dengan ukuran yang lebih kecil. Cara bermainnya adalah dengan

meminta anak-anak memasukkan gambar bentuk geometri ke dalam pola

atau lubang dengan bentuk yang sama. Kegiatan ini akan lebih menarik

jika dilombakan baik secara beregu maupun individual.

5. Metode-Metode dalam Pembelajaran Matematika untuk Taman Kanak-

Kanak

Milafaila (2011) mengemukakan beberapa metode yang dapat

digunakan dalam kegiatan belajar matematika di TK. Metode yang digunakan

merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan suatu kegiatan belajar yang

dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan digunakan harus relevan

dengan tujuan penguasaan konsep, transisi dan lambang dengan berbagai

31
variasi materi, media dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Adapun

metode yang dapat digunakan antara lain:

a. Metode Bercerita

Cara bertutur kata dan menyampaikan cerita atau memberikan

penerangan tentang pembelajaran berhitung kepada anak secara lisan.

Bercerita dapat dilakukan dengan alat peraga, tanpa alat peraga, dan

gambar.

b. Metode Bercakap-cakap

Penyampaian bahan pelajaran yang dilaksanakan melalui bercakap-

cakap dalam bentuk tanya jawab tentang pembelajaran berhitung

antara anak dengan guru, atau anak dengan anak.

c. Metode Tanya Jawab

Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang pembelajaran

berhitung yang memberikan rangsangan agar anak aktif untuk

berpikir. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat anak berusaha

untuk memahaminya dan menemukan jawabannya.

d. Metode Pemberian Tugas

Memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas

tentang pembelajaran berhitung yang telah disiapkan oleh guru.

e. Metode Demonstrasi

Guru mempertunjukan atau memperagakan proses berhitung kepada

anak-anak.

32
f. Metode Eksperimen

Melakukan suatu kegiatan berhitung dengan benda nyata.

6. Pengenalan Matematika melalui Permainan

Menurut Gordon &Browne (Elysa R.A., 2013), bermain merupakan

pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Bermain

merupakan kegiatanyang memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui

bermain anak memeroleh pembatasan danmemahami kehidupan. Dworetsky

(Elysa R.A., 2013) berpendapat bahwa bermain merupakan kegiatan yang

memberikan kesenangan dandilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang

lebih ditekankan pada caranya daripada hasil yangdiperoleh dari kegiatan itu

Kegiatan bermain dilaksanakan tidak serius dan fleksibel. Menurut Dearden

(Elysa R.A., 2013) bermain merupakan kegiatanyang tidak serius dan

segalanya ada dalam kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan

kepuasan bagi anak. Sedangkan menurut Hildebrand (Elysa R.A., 2013)

bermain berarti berlatih, mengeksploitasi,merekayasa, mengulang latihan apa

pun yang dapat dilakukan untuk mentrasformasi secaraimajinatif hal-hal yang

sama dengan dunia orang dewasa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan arti bermain, yaitu

merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri

anak yang bersifat tidak serius, lentur, dan bahan mainan yang terkandung

dalam kegiatan dan yang secara imajinatif ditransformasisepadan dengan

dunia orang dewasa. Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan

anak.

33
Frank dan Theresa Caplan (Elysa R.A., 2013) mengemukakan ada

enam belas nilai bermain bagi anak, yaitu:

a. Bermain membantu pertumbuhan anak

b. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela

c. Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak

d. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai

e. Bermain mempunyai unsur berpetualang di dalamnnya

f. Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa

g. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan

antar pribadi

h. Bermain memberikan kesempatan untuk menguasai diri secara fisik

i. Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian

j. Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu

k. Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa

l. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar

m. Bermain menjernihkan pertimbangan anak

n. Bermain dapat distruktur secara akademis

o. Bermain merupakan kekuatan hidup

p. Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup

Bagi anak TK, belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar.

Penulis akan mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif yang

mengandung unsur permainan untuk materi berhitung anak Taman Kanak-

Kanak.

34
7. Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak Taman Kanak-Kanak

Belajar matematika terjadi secara alami seperti pada saat anak

bermain. Beberapa prinsip permainan matematika yang perlu diperhatikan

bagi anak Taman Kanak-Kanak adalah sebagai berikut :

a. Permainan matematika diberikan secara bertahap diawali dengan

menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang

dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar.

b. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan matematika diberikan

secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalya dari kongkrit ke

abstrak, mudah ke sukar, dana dari sederhana ke yang lebih kompleks.

c. Permainan matematika harus memberi kesempatan untuk berpartispasi

dan merangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.

d. Permainan matematika membutuhkan suasana menyenangkan dan

memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak.

e. Permainan matematika menggunakan bahasa yang sederhana dan contoh-

contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.

f. Mengelompokkan anak sesuai tahap penguasaan berhitung yaitu tahap

konsep, masa transisi, dan lambang.

g. Mengevaluasi hasil perkembangan anak dimulai dari awal sampai akhir

kegiatan.

35
8. Standar Matematika untuk Taman Kanak-Kanak

The principles and strandards for school mathematics (prinsip dan

standar untuk matematika sekolah), yang dikembangkan oleh kelompok

pendidik dari National Council of Teacher of Mathematics (NCTM, 2000)

memaparkan harapan matematika untuk anak usia dini. Konsep-konsep yang

bisa dipahami anak usia dini antara lain:

a. Bilangan

Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak

adalah pengembangan kepekaan bilangan. Peka terhadap bilangan berarti

tidak sekedar menghitung. Kepekaan bilangan itu mencakup

pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman kesesuaian satu lawan

satu. Ketika kepekaan terhadap bilangan anak-anak berkembang, mereka

menjadi semakin tertarik pada hitung-menghitung. Menghitung ini

menjadi landasan bagi pekerjaan dini anak-anak dengan bilangan.

b. Aljabar

Menurut NTCM (2000), pengenalan aljabar dimulai dengan

menyortir, menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-

benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain, mengenal,

menggambarkan, dan memperluas pola akan memberi sumbangan

kepada pemahaman anak-anak tentang penggolongan.

c. Penggolongan

Penggolongan (klasifikasi) adalah salah satu proses yang penting

untuk mengembangkan konsep bilangan. Supaya anak mampu

36
menggolongkan atau menyortir benda-benda, mereka harus

mengembangkan pengertian tentang “saling memiliki kesamaan”,

“keserupaan”, “kesamaan”, dan “perbedaan”.

Kegiatan yang dapat mendukung kemampuan klasifikasi anak adalah:

1) Membandingkan

Adalah proses dimana anak membangun suatu hubungan antara dua

benda berdasarkan atribut tertentu. Anak usia dini sering membuat

perbedaan, terutama bila perbandingan itu melibatkan mereka secara

pribadi.

2) Menyusun

Menyusun atau menata adalah tingkat lebih tinggi dari

perbandingan. Menyusun melibatkan perbandingan benda-benda

yang lebih banyak, menempatkan benda-benda dalam satu urutan.

Kegiatan menyusun dapat dilakukan didalam maupun luar kelas,

misalnya menyusun buku yang diatur dari yang paling tebal,

mengatur barisan dari anak yang paling tinggi/ pendek, dll.

d. Pola-pola

Mengidentifikasi dan menciptakan pola dihubungkan dengan

penggolongan dan penyortiran. Anak mulai melihat atribut-atribut yag

sama dan berbeda pada gambar dan benda-benda. Anak-anak senang

membuat pola di lingkungan mereka.

37
e. Geometri

Membangun konsep geometri pada anak di mulai dengan

mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan

gambar-gambar biasa seperti segi empat, lingkaran, segitiga. Belajar

konsep letak seperti dibawah, di atas, kiri, kanan meletakkan dasar awal

memahami geometri.

d. Pengukuran

Ketika anak mempunyai kesempatan untuk pengalaman-pengalaman

langsung untuk mengukur, menimbang, dan membandingkan ukuran

benda-benda, mereka belajar konsep pengukuran. Melalui pengalaman

ini anak mengembangkan sebuah dasar kuat dalam konsep-konsep

pengukuran.

e. Analisis data dan probabilitas

Percobaan dengan pengukuran, penggolongan, dan penyortiran

merupakan dasar untuk memahami probabilitas dan analisis data. Ini

berarti mengemukakan pertanyaan, mengumpulkan informasi tentang

dirinya dan lingkungan mereka, dan menyampaikan informasi ini secara

hidup.

38
C. Kemampuan Berhitung Permulaan pada Anak Usia Dini

1. Pengertian Berhitung Permulaan pada Anak Usia Dini

Menurut Ahmad S. (2011: 98) kemampuan berhitung permulaan pada

anak usia dini adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk

mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai

dari lingkungannya yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan

perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian

mengenai jumlah, yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan.

Anak sampai usia 5 tahun belum dapat melakukan perhitungan

dengan bilangan abstrak sehingga pada tahap berhitung permulaan anak

berhitung dengan benda-benda didekatnya dan suasana yang menyenangkan.

Baru pada usia enam tahun anak mulai berkembang konsep bilangan sampai

pada peningkatan ke tahap pengertian mengenai penjumlahan, konsep jumlah

berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan, semakin tinggi

kemampuan anak, maka semakin mudah memecahkan masalah yang lebih

rumit.

Usia siswa di taman kanak-kanak kelompok A berkisar antara 3 – 6

tahun. Lestari K.W. (2011: 17 – 18) mengatakan bahwa konsep angka

pada anak usia 3 – 6 tahun dikembangkan melalui 3 tahap. Tahap

pengembangan konsep angka tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung

Tahap awal menghitung pada anak adalah menghitung melalui hapalan

atau membilang. Kemampuan menghitung pada tahap ini dikembangkan

39
melalui kegiatan menyanyi, permainan jari, dan kegiatan lain yang

menggunakan angka.

b. Hubungan satu-satu

Tahap ini dilakukan dengan menghubungkan satu angka dengan satu

benda yang terkait. Maksudnya adalah menghubungkan satu, dan hanya

satu angka dengan benda yang berkaitan. Teknik ini bisa dilakukan

melalui kegiatan sehari-hari.

c. Menjumlah, membandingkan, dan simbol angka

Konsep menjumlah dapat diperkenalkan dengan benda yang nyata dan

sering dijumpai oleh anak. Seorang ibu mengambil 2 buah jeruk,

kemudian meminta sang anak mengabil 3 buah jeruk lagi. Anak

menghitung buah jeruk yang telah diambil. Konsep membandingkan

dapat diperkenalkan dengan benda yang nyata dan sering dijumpai oleh

anak juga. Seorang ayah menjalankan 1 mobil-mobilan dan seorang anak

menjalankan 2 mobil-mobilan. Ayah menanyakan mana yang jumlahnya

lebih banyak atau lebih sedikit kepada anak. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan benda dan perbandingan yang lain. Anak yang paham tentang

konsep perbandingan akan paham tentang jumlah benda yang lebih

banyak, jumlah benda yang lebih sedikit, dan benda yang memiliki

jumlah yang sama.

40
Mengacu pada penelitian Piaget (Ahmad S., 2011: 100 – 101)

mengatakan bahwa anak pada usia 2 – 7 tahun berada pada tahap operasional,

maka kegiatan matematika pada anak dilakukan melalui tahapan berikut:

a. Tahap konsep/pengertian

Pada tahap ini anak berekspresi untuk menghitung segala macam benda-

benda yang dapat dihitung dan yang dapat dilihatnya. Pada tahap ini guru

atau orang tua harus dapat memberikan pelajaran yang menarik dan

berkesan, sehingga anak tidak menjadi bosan dan jera. Anak belajar

mengenal warna, bentuk, dan menghitung bilangan menggunakan benda-

benda nyata.

b. Tahap transmisi/peralihan

Tahap ini merupakan peralihan dari pemahaman konkret dengan

menggunakan benda-benda nyata menuju pemahaman secara abstrak.

Tahap ini diberikan jika tahap konsep sudah dikuasai dengan baik oleh

anak.

c. Tahap lambang

Tahap dimana anak sudah dapat menulis sendiri lambang bilangan,

bentuk-bentuk. Anak mulai diperkenalkan dengan proses penjumlahan

dan pengurangan melalui penyelesaian masalah.

Ketiga tingkat tahapan ini dimulai dari memahami konsep

matematika, kemudian menghubungkan benda-benda nyata dengan lambang

bilangan dan akhirnya anak memahami lambang bilangan.

41
2. Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak TK

Pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak dapat

dilakukan melalui permainan berhitung (Ahmad S, 2011: 102). Prinsip dasar

dalam menerapkan permainan berhitung adalah sebagai berikut:

a. Dimulai dari menghitung benda

b. Menghitung dari yang lebih mudah ke yang lebih sulit

c. Anak berpartisipasi aktif dan adanya rangsangan untuk menyelesaikan

masalahnya sendiri.

d. Suasana yang menyenangkan

e. Bahasa yang digunakan sederhana dan menggunakan contoh-contoh

f. Anak dikelompokkan sesuai dengan tahap berhitungnya

g. Evaluasi dari awal sampai akhir kegiatan

Yew (Ahmad S., 2011: 103) mengungkapkan lima prinsip dalam

mengajarkan berhitung pada anak usia dini. Kelima prinsip tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Buat pelajaran mengasikkan

b. Ajak anak terlibat langsung

c. Bangun keinginan dan kepercayaan diri dalam diri anak untuk

menyelesaikan berhitung

d. Hargai kesalahan anak dan jangan menghukumnya.

e. Fokus pada apa yang anak capai.

Berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan TK, RA dan bentuk lainnya yang sederajat

42
tingkat pencapaian perkembangan siswa pada lingkup perkembangan konsep

bilangan, lambang bilangan, dan huruf untuk anak usia 4 – 5 tahun adalah

sebagai berikut :

a. Mengetahui konsep banyak dan sedikit

b. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

c. Mengenal konsep bilangan

d. Mengenal lambang bilangan

e. Mengenal lambang huruf

Berdasarkan uraian tentang pengembangan kemampuan berhitung

pada anak TK, penulis mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif

untuk materi berhitung anak kelompok A TK Teruna Bangsa dengan prinsip-

prinsip sebagai berikut:

a. Pembelajaran dimulai dari menghitung benda kongkrit

b. Kegiatan menghitung dimulai dari yang lebih mudah ke yang lebih sulit

c. Ada rangsangan untuk anak berperan aktif menyelesaikan masalahnya

sendiri

d. Kegiatan yang menyenangkan bagi anak untuk belajar

e. Bahasa yang digunakan sederhana dan menggunakan contoh-contoh

f. Anak dikelompokkan sesuai dengan tahap berhitungnya

g. Evaluasi dari awal sampai akhir kegiatan

h. Ada umpan balik untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak dan

mengetahui pencapaian belajar mereka.

43
D. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Gerlach & Ely (MukhtarLatif et al, 2013) media merupakan

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media

pembelajaran dapat berupa guru, buku teks, lingkungan sekolah. Dalam

pendidikan usia dini media pembelajaran dapat berupa bahan (software) dan

alat (hardware) bermain yang membuat anak usia dini menambah

pengetahuan, keterampilan, dan menentukan sikap.

Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (Cucu Eliyawati, 2005)

media merupakan alat saluran komunikasi. Media merupakan perantara

sumber pesan dengan penerima pesan. Media dapat berupa film, televisi,

diagram, bahan cetak, komputer, dan instruktur. Dalam pendidikan usia dini

pesan dapat berupa isi dari tema atau topik kegiatan belajar. Pesan-pesan

tersebut disampaikan guru kepada siswa dengan menggunakan prosedur

kegiatan belajar. Heinich, Molenda, dan Russell menggambarkan hubungan

antara media, pesan, dan metode dalam pembelajaran digambarkan pada

gambar 1.

Gambar 1. Hubungan Media dengan Pesan dan Metode Pembelajaran

44
Cucu Eliyawati (2005:106 - 107) memberikan beberapa kesimpulan

yang berhubungan dengan media pembelajaran. Kesimpulan tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Media pembelajaran merupakan wahana dari pesan yang oleh sumber

pesan (guru) ingin diteruskan kepada penerima pesan (anak)

b. Pesan yang disampaikan adalah isi kegiatan belajar dalam bentuk

kegiatan yang disesuaikan dengan tema atau topik kegiatan.

c. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada diri

anak.

Dari berbagai pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa media

merupakan saluran komunikasi dari sumber pesan (guru) kepada penerima

pesan (anak). Dengan media pembelajaran yang dapat berupa film, televisi,

diagram, bahan cetak, komputer, dan instruktur, sumber pesan (guru) dapat

menyampaikan pesan kepada anak sehingga siswa memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau perubahan sikap. Media pembelajaran membuat proses

belajar pada anak dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

2. Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran

Media dalam pembelajaran bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi

media merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh proses

pembelajaran. Media bukan merupakan bagian yang berdiri sendiri tetapi

saling berhubungan dengan komponen lain untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Media membuat pembelajaran berjalan dengan efektif.

45
Cucu Eliyawati. (2005: 110 - 112) menyebutkan beberapa nilai media

pembelajaran. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak.


b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sulit didapat.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
d. Memperhatikan gerakan yang terlalu cepat
e. Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan
lingkungannya.
f. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar
pada masing-masing anak.
g. Membangkitkan motivasi belajar anak.
h. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun
disimpan menurut kebutuhan.
i. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh
anak.
j. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.
k. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.

Media pembelajaranyang berisi bahan-bahan atau materi pelajaran

yang disusun secara sistematis dan digunakan oleh guru dan siswa dalam

proses pembelajaran. Media pembelajaran memiliki peran yang besar bagi

guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Peran media belajar bagi guru

adalah sebagai berikut:

a. Menghemat waktu dalam mengajar

b. Mengubah perannya dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.

c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.

Peran media belajar bagi siswa adalah membantu hal-hal sebagai berikut:

a. Belajar tanpa harus ada guru atau teman siswa yang lainnya.

b. Belajar sesuai dengan waktu dan tempat yang diinginkan.

c. Belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.

d. Belajar sesuai dengan urutan materi yang ia kehendaki sendiri

46
Dari paparan tersebut penulis menyimpulkan bahwa media

pembelajaran memiliki peran dan manfaat yang sangat besar bagi

keberhasilan proses pembelajaran. Media pembelajaran memiliki manfaat

yang besar bagi guru dalam menyampaikan pesan kepada anak. Dengan

media pembelajaran guru dapat mempersingkat waktu pembelajaran,

memberi motivasi kepada anak, menyajikan informasi belajar secara

konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan, dan

membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Media pembelajaran

dapat membuat anak belajar sesuai dengan waktu, tempat, dan materi yang

dikehendakinya, sesuai dengan kecepatannya, dan belajar mandiri.

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Cucu E. (2005: 113-120) mengelompokkan media pembelajaran

belajar menjadi tiga bagian, yaitu media visual, media audio, dan media

audio-visual. Pengelompokan tersebut terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. Pengelompokan Media Pembelajaran

47
Di bawah ini akan diuraikan secara singkat keterangan dari masing-

masing jenis media pembelajaran.

a. Media Visual

Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media

visual terdiri dari media yang dapat diproyeksikan dan media yang

tidak dapat diproyeksikan. Media visual yang tidak dapat diproyeksikan

terdiri media gambar diam/mati, media grafis, media model, dan media

realita.

Gambar diam atau gambar mati merupakan gambar-gambar yang

disajikan secara fotografik, misalnya gambar tentang manusia,

binatang, tempat, atau objek lain yang terkait dengan tema yang

diajarkan. Gambar/foto memiliki sifat kongkret dapat mengatasi

batasan ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan, dapat

memperjelas suatu masalah, harganya murah, mudah dilihat, dan mudah

digunakan.

Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gambar

diam adalah sebagai berikut:

1) Dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi

lebih konkret.

2) Banyak tersedia dalam buku, majalah, surat kabar, kalender, dan

internet.

3) Mudah digunakan dan tidak memerlukan peralatan lain.

4) Murah

48
5) Dapat digunakan disetiap tahap pendidikan dan semua tema.

6) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

7) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan.

Media grafis merupakan media pandang dua dimensi (bukan

fotografik) yang dirancang khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan

pendidikan. Media grafis memiliki karakteristik sederhana, menarik

perhatian, murah, dan mudah disimpan dan dibawa. Media grafis yang

sering digunakan adalah sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster,

peta dan globe, papan flanel, dan papan buletin. Sketsa merupakan gambar

sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa

detail dengan tujuan menerangkan bagian inti yang akan dibahas guru.

Diagram merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan

simbol-simbol, diagram, atau skema yang menggambarkan struktur dari

objek secara garis besar. Bagan/chart mempunyai fungsi pokok menyajikan

ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis

atau lisan secara visual. Grafik merupakan gambar sederhana yang

menggunakan titik-titik, garis atau gambar, untuk menggambarkan data

kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan

suatu objek atau suatu peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan

jelas. Kartun merupakan gambar interpretasi yang menggunakan simbol-

simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas. Kartun

juga berguna untuk menyampaikan sikap terhadap orang, situasi, atau

kejadian-kejadian tertentu. Poster merupakan gambar yang berfungsi untuk

49
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Peta

berfungsi untuk menyajikan data dan informasi tentang lokasi. Papan flanel

merupakan media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan

tertentu. Papan buletin berfungsi untuk menerangkan sesuatu dan

memberitahukan kejadian tertentu.

Media model merupakan media tiga dimensi yang merupakan

tiruan dari objek nyata. Media model merupakan tiruan dari benda yang

terlalu besar, terlalu kecil, terlalu jauh, terlalu mahal, sulit ditemukan, atau

objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke kelas dan sulit dipelajari wujud

aslinya. Jenis media model antara lain: model padat, model penampang,

model susun, model kerja, mock up, dan diorama.

Model realia merupakan model alat bantu visual dalam pendidikan yang

berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada anak. Model realia

berupa model dan objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang,

tumbuhan, dan binatang.

b. Media Audio

Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam

bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema.

Contoh media audio adalah kaset suara dan program radio.

50
Dalam menggunakan media audio untuk anak usia dini harus

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Media hanya dapat melayani secara baik mereka yang memiliki

kemampuan dalam berfikir abstrak. Bagi anak yang masih berfikir

kongkrit memerlukan modifikasi sesuai dengan kemampuan anak.

2) Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi

dibandingkan media lain.

3) Untuk memperoleh hasil optimal,diperlukan pengalaman-

pengalaman secara visual. Kontrol belajar dapat dilakukan dengan

penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan

kalimat.

c. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan

media visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan

menggunakan media audio-visual ini maka penyajian pesan-pesan

sesuai dengan tema kegiatan kepada anak akan semakin lengkap dan

optimal. Selain itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga

menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini guru tidak selalu

berperan sebagai penyampai pesan atau materi, karena penyajian materi

bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator

belajar yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh

dari media audio visual ini di antaranya program televisi pendidikan

atau video pendidikan, program slide suara, dan sebagainya.

51
Dalam penelitan ini penulis memilih mengembangkan media

belajar yang audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan

media. Dengan menggunakan media audio-visual penulis berharap bahwa

pesan-pesan yang akan disampaikan kepada anak akan semakin lengkap

dan optimal sesuai dengan tema pembelajaran. Media pembelajaran yang

dikembangkan penulis berupa Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI).

Dengan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), guru tidak selalu

berperan sebagai penyampai pesan atau materi, karena penyajian materi

bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar

yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar.

4. Kelebihan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Multimedia pembelajaran interaktif (MPI) mempunyai sejumlah

kelebihan antara lain sebagai berikut. Bambang W. (2008 : 155-156)

menyebutkan 5 kelebihan multimedia pembelajaran interaktif (MPI), yaitu:

a. Fleksibel

MPI memberi kesempatan pada pengguna untuk memilih isi setiap

materi pelajaran yang disajikan. MPI dapat dimanfaatkan di kelas dan

secara individual. MPI mempunyai fleksibelitas dalam penggunaan

waktu.

b. Self-pacing

MPI melayani kecepatan belajar individu. Siswa yang cepat diberi

kesempatan untuk memacu kecepatan belajarnya seoptimal mungkin,

52
sedangkan yang lambat diberi kesempatan untuk mengulang dan

mempelajari dalam waktu yang lebih lama.

c. Content-rich

MPI menyediakan informasi yang cukup banyak dan menyediakan

berbagai format sajian informasi.

d. Interaktif

Komunikasi dalam MPI bersifat dua arah. MPI memberi

kesempatan untuk siswa memberi respons dan melakukan berbagai

aktivitas yang juga direspons balik oleh program multimedia.

e. Individual

MPI melayani kecepatan belajar setiap individu dan dirancang

untuk memenuhi minat dan kebutuhan individu peserta

didik.Pemanfaatan teknologi multimedia sebagai metode pembelajaran

interaktif, sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi siswa, mempunyai

beberapa kekuatan dasar. Menurut Phillips (Hasrul, 2010:1) kekuatan

dasar multimedia pembelajaran interaktif tersebut adalah:

a. Mixed media

Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif, berbagai

media konvensional yang ada dapat diintegrasikan ke dalam satu jenis

media interkatif, seperti media teks (papan tulis), audio, video, yang jika

dipisahkan akan membutuhkan lebih banyak media.

53
b. User control

Teknologi multimedia pembelajaran interaktif, memungkinkan pengguna

untuk menelusuri materi ajar, sesuai dengan kemampuan dan

latarbelakang pengetahuan yang dimilikinya, di samping itu menjadikan

pengguna lebih nyaman dalam mempelajari isi media, secara berulang-

ulang.

c. Simulasi dan visualisasi

Simulasi dan visualisasi merupakan fungsi khusus yang dimiliki oleh

multimedia pembelajaran interaktif, sehingga dengan teknologi animasi,

simulasi dan visualisasi komputer, pengguna akan mendapatkan

informasi yang lebih nyata dari informasi yang bersifat abstrak.

d. Gaya belajar yang berbeda

Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk mengakomodasi

pengguna dengan gaya belajar yang berbeda-beda.

Melihat dari banyaknya kelebihan dan kekuatan yang dimiliki

multimedia pembelajaran interaktif(MPI), penulis ingin memanfaatkanya

untuk pembelajaran berhitung pada siswa taman kanak-kanak. Dengan

fleksibelitas multimedia pembelajaran interaktif yang dimiliki siswa taman

kanak-kanak dapat belajar di kelas maupun di rumah, bersama guru, orang

tua maupun sendiri dengan waktu yang dapat ditentukan oleh siswa. Siswa

yang lambat dalam belajar dapat mengunakannya secara berulang-ulang

sampai menguasai materi yang diajarkan. Bagi siswa yang cepat dalam

belajar dapat melanjutkan ke materi berikutnya atau mengerjakan kegiatan

54
lain yang ada dalam program multimedia pembelajaran interaktif. Sifat

interaktif multimedia pembelajaran interaktif membuat siswa akan lebih

termotivasi dalam belajar.

Multimedia pembelajaran interaktif dapat melayani siswa yang

memiliki gaya belajar audio, visual, dan kinestetik. Gambar, teks, dan

animasi yang disajikan memungkinkan siswa mendapatkan informasi yang

lebih nyata. Suara dari multimedia pembelajaran interaktif dapat memperjelas

pemahaman siswa akan materi yang dipelajari. Multimedia pembelajaran

interaktif juga melatih siswa secara kinestetik dalam menggerakanmousedan

keyboard komputer.

5. Pengertian dan Komponen Multimedia Pembelajaran Interaktif

Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) merupakan kombinasi dari

berbagai media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk

menyajikan pesan pada pembelajaran tertentu. Multimedia Pembelajaran

Interaktif (MPI) merupakan sebuah perangkat lunak berisi pesan yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut sifat dasarnya Multimedia

Pembelajaran Interaktif (MPI) merupakan sumber belajar non insani (non

human) dan merupakan sumber belajar yang dirancang/disengaja dibuat

untuk kepentingan pengajaran (learning resources by design ).

Menurut Hofstetter (M. Suyanto, 2003:21) multimedia merupakan

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,

audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan

tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi,

55
berkreasi, dan berkomunikasi. Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)

memiliki empat komponen, yaitu:

a. Komputer yang mengkoordinasi apa yang dilihat dan didengar pengguna.

b. Link yang menghubungkan pengguna dan informasi.

c. Alat navigasi yang memandu pengguna untuk menjelajah jaringan

informasi yang saling terhubung.

d. Tempat untuk pengguna mengumpulkan, memproses, dan

mengkomunikasikan informasi dan ide sendiri.

Menurut Paulina Pannen dan Susy Puspitasari (2003:2-13) beberapa

komponen yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar, yaitu:

a. Kecermatan isi

Kecermatan isi adalah validitas/kesahihan isi atau kebenaran isi secara

keilmuan, dan kebenaran isi berdasarkan sistem nilai yang dianut oleh

masyarakat atau suatu bangsa. Validitas isi menunjukkan bahwa sumber

belajar dikembangkan berdasar suatu konsep dan teori yang berlaku

dalambidang ilmu serta kemutakhiran suatu bidang ilmu.

b. Ketepatan cakupan

Ketepatan cakupan berhubungan dengan isi sumber belajar dari sisi

keluasan dan kedalaman isi atau materi, serta keutuhan konsep berdasar

bidang ilmu.

c. Ketercernaan bahan ajar

Bahan ajar harus memiliki tingkat ketercernaan yang baik, dalam hal ini

bahan ajar harus dapat dipahami dan isinya dapat dimengerti oleh siswa

56
dengan mudah. Ada enam hal yang dapat mendukung tingkat

ketercernaan sumber belajar, yaitu : pemaparan yang logis, penyajian

materi yang runtut, contoh dan ilustrasi yang memudahkan pemahaman,

alat bantu yang memudahkan, format yang tertib dan konsisten,

penjelasan tentang relevansi dan manfaat sumber belajar.

d. Penggunaan bahasa

Bahasa merupakan faktor yang sangat penting dalam sumber belajar.

Penggunaan bahasa meliputi pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata,

penggunaan kalimat yang efektif, dan penyusunan paragraf yang

bermakna.

e. Pengemasan

Pengemasan merupakan penataan letak informasi dalam satu halaman

cetak atau pada satu layar, serta pengemasan paket bahan ajar

multimedia.

Paulina Panen dan Susy Puspitasari memberikan beberapa hal

untuk dipertimbangkan dalam menata letak informasi dalam satu

halaman bahan ajar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menata

letak informasi dalam satu halaman bahan ajar tersebut adalah:

1) Narasi atau teks yang terlalu padat dalam satu halaman dapat

membuat siswa lelah membacanya.

2) Memadukan grafik, point, dan kalimat-kalimat pendek, tetapi jangan

terus-menerus sehingga membosankan.

57
3) Menggunakan sistem paragraf yang tidak rata pada pinggir, karena

paragraf seperti itu lebih mudah dibaca.

4) Menggunakan grafik atau gambar hanya untuk tujuan tertentu,

jangan gunakan grafik atau gambar jika tidak bermakna.

5) Menggunakan sistem penomoran yang benar dan konsisten untuk

seluruh bagian bahan ajar.

6) Menggunakan dan variasikan jenis dan ukuran huruf untuk menarik

perhatian, tetapi jangan terlalu banyak sehingga membingungkan.

f. Ilustrasi

Penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar memiliki banyak manfaat, antara

lain penggunaan ilustrasi dapat membuat bahan ajar menjadi lebih

menarik melalui variasi penampilan, ilustrasi dapat memperjelas pesan

atau informasi yang disampaikan. Ilustrasi yang biasa digunakan dalam

bahan ajar adalah gambar, daftar atau tabel, diagram atau grafik, kartun,

sketsa, simbol, dan skema.

g. Kelengkapan komponen

Menurut Paulina Pannen dan Susy Puspitasari (2003 : 3-14) terdapat tiga

komponen inti dalam sebuah bahan ajar. Komponen inti tersebut adalah

komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi.

Komponen utama berisi informasi atau topik utama yang ingin

disampaikan kepada siswa, atau informasi yang harus dikuasai siswa.

Komponen pelengkap merupakan informasi/topik tambahan yang

terintegrasi dengan bahan ajar utama, atau informasi/topik pengayaan

58
wawasan siswa. Komponen evaluasi hasil belajar terdiri perangkat tes

atau alat evaluasi hasil belajar non tes yang dapat digunakan untuk tes

formatif siswa selama proses pembelajaran.

Heinich dkk (1996:73-74) menyatakan bahwa komunikasi antara

sumber pesan dengan penerima pesan dapat ditingkatkan dengan mendesain

tampilan visual dengan baik. Desain tampilan visual yang baik

memperhatikan empat variabel yaitu:

a. Kejelasan tampilan visual

Tampilan visual akan efektif dalam menyampaikan pesan jika siswa

dapat dengan jelas melihat kata-kata, gambar, tabel, dan apapun yang ada

dalam tampilan. Kesulitan untuk melihat apa yang ditampilkan akan

menyebabkan ketidakjelasan yang akibatnya akan mengurangi

pemahaman siswa terhadap pesan yang disampaikan.

b. Energi yang dibutuhkan untuk menginterpretasikan pesan

Siswa tidak mengharapkan tampilan visual yang memerlukan usaha

untuk memahaminya. Tujuan tampilan visual adalah untuk

mempermudah penyampaian pesan. Jika ternyata tampilan visual

membuat siswa mengeluarkan banyak energi untuk memahaminya maka

mereka akan berhenti berusaha. Tampilan visual dapat dikembangkan

dengan menciptakan pola dasar, menjaga konsistensi, menggunakan

kombinasi warna yang harmonis, dan membuat figure yang sesuai

dengan latar belakangnya.

59
c. Keterlibatan aktif siswa dalam pesan

Tampilan visual harus memiliki daya tarik bagi siswa. Tampilan dapat

dibuat memiliki daya tarik dengan melakukan empat hal berikut ini:

1) mengupayakan kebaruan

2) memilih gaya yang sesuai dengan karakteristik siswa

3) menggunakan warna yang menarik

4) menggunakan tekstur dan fitur interaktif

d. Fokus perhatian pada bagian terpenting dari pesan

Untuk memfokuskan perhatian siswa dapat dilakukan dengan

sinkronisasi keseluruhan pola desain dan memberi bimbingan yang

direktif (yang disamarkan dalam desain dan pemilihan warna)

Tata letak merupakan cara yang dilakukan dalam menempatkan

informasi dan pengetahuan dalam suatu bidang tampilan. Benny A. P. ( 2003:

16-20) mengemukakan beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam

merancang tata letak. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Kesederhanaan (simplicity)

Tata letak yang sederhana akan membuat pesan yang terdapat pada

tampilan mudah dipelajari. Memasukkan terlalu banyak pesan akan

membuat tampilan terlihat rumit dan padat sehingga memberi kesan sulit

untuk mempelajarinya.

b. Kesatuan (unity)

Prinsip kesatuan mempunyai arti adanya hubungan antara unsur-unsur

gambar (visual) yang digunakan dalam tampilan hubungan anatara

60
komponen yang digunakan dalam tampilan dapat dilakukan dengan tanda

panah, garis, dan symbol.

c. Penekanan (emphasis)

Prinsip penekanan mempunyai arti bahwa komponen pesan yang lebih

penting harus ditampilkan dalam bentuk tampilan yang berbeda. Prinsip

ini akan membuat komponen pesan yang lebih penting akan lebih

menarik perhatian siswa.

d. Pemanfaatan warna (colour)

Dalam komunikasi visual warna mempunyai daya tarik dan warna

tersendiri. Warna sering digunakan sebagai simbol untuk

mendeskripsikan suatu. Warna merah misalnya, sering diasosiasikan

dengan sifat berani, warna hijau sering diasosiasikan dengan sifat

kesejukan atau kesuburan. Warna kuning sering diasosiasikan dengan

suasana ceria. Penggunaan warna dalam bahan ajar dimaksudkan untuk

menciptakan kesan tertentu dan memperkuat aplikasi prinsip yang telah

dijelaskan sebelumnya. Penggunaan warna tertentu yang kontras akan

member penonjolan atau penekanan pada unsur pesan tertentu. Warna

yang sama akan memberi kesan adanya kesatuan pesan.

Berdasarkan komponen-komponen bahan ajar yang telah dipaparkan,

penulis mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif dengan

memperhatikan dua aspek. Dua aspek ini juga menjadi bahan evaluasi

terhadap kualitas multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan.

Kedua aspek tersebut adalah :

61
a. Kualitas materi multimedia pembelajaran interaktif meliputi:

1) Kebenaran materi

Validitas/kesahihan isi atau kebenaran materi secara keilmuan dan

kebenaran materi berdasarkan sistem nilai yang dianut oleh

masyarakat.

2) Keterkinian materi

Keterkinian materi meliputi kemutakhiran suatu bidang ilmu

3) Ketepatan cakupan materi

Ketepatan cakupan materi berhubungan dengan sisi keluasan dan

kedalaman materi serta keutuhan konsep berdasarkan bidang ilmu.

4) Ketercernaan materi

Ketercernaan materi menyangkut dapat dipahami dan dimengerti

sebuah materi pembelajaran oleh siswa.

5) Penggunaan bahasa

Penggunaan bahasa meliputi pemilihan ragam bahasa, pemilihan

kata, penggunaan kalimat, dan penyusunan paragraf.

6) Ilustrasi

Tabel, gambar, diagram, grafik, kartun, foto, sketsa, simbol, dan

skema yang digunakan untuk membuat bahan ajar menarik,

memotivasi, komunikatif, membantu pemahaman siswa terhadap

isi pesan

62
b. Kualitas teknis dari software multimedia pembelajaran interaktif

meliputi:

1) Narasi atau teks

Narasi atau teks tidak terlalu padat sehingga membuat siswa tidak

lelah membaca

2) Kualitas suara

Suara narasi dan musik jelas dan mendukung penyampaian pesan.

3) Kualitas gambar dan animasi

Gambar dan animasi jelas, menarik, dan mendukung penyampaian

pesan.

4) Penggunaan warna

Warna yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa dan

menarik.

5) Penggunaan huruf

Jenis huruf yang digunakan memiliki ukaran tepat, bervariasi,

tetapi tidak membingungkan

6) Kejelasan petunjuk penggunaan

Petunjuk pada multimedia jelas sehingga pengguna mudah

menjalankkanya

7) Sistem penomoran yang benar dan konsisten

Sistem penomoran pada tampilan benar dan konsisten sehingga

membantu siswa yang menggunakanya.

63
8) Kesederhanaan

Tata letak sederhana sehingga pesan pada tampilan mudah

dipelajari.

9) Kesatuan

Terdapat hubungan antara unsur-unsur pada multimedia (gambar,

narasi, suara)

10) Penekanan

Komponen pesan yang penting ditampilkan dalam bentuk tampilan

yang berbeda.

6. Tahapan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif perlu dilakukan

secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait sehingga

dapat dihasilkan bahan ajar yang baik dan bermanfaat. Menurut Pannen dan

Puspitasari (2003 : 17 – 26) paling tidak ada lima langkah utama dalam

prosedur pengembangan media pembelajaran, yaitu analisis, perencanaan,

pengembangan, evaluasi, dan revisi.

a. Analisis

Tahap untuk mengenal perilaku awal yang berkenaan dengan

penguasaaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata pelajaran yang

sudah dimiliki siswa serta karakteristik awal siswa.

64
b. Perencanaan

Tahap yang dilakukan untuk merumuskan kompetensi siswa berdasarkan

analisis, pemilihan materi pokok pembelajaran, pemilihan media dan

sumber belajar, serta pemilihan strategi pembelajaran.

c. Pengembangan

Tahap pembuatan sumber belajar yang dikembangkan.

d. Evaluasi

Tahap untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap

sumber belajar yang dikembangkan. Reaksi ini merupakan masukan yang

dapat digunakan untuk menjadikan sumber belajar menjadi lebih

berkualitas.

e. Revisi

Tahap perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap sumber belajar

berdasarkan masukan dari hasil evaluasi.

Menurut Luther (Ariesto H., 2003: 32-48) ada 6 tahap pengembangan

multimedia yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan

distribution.

65
Tahap pengembangan multimedia tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Tahap Pengembangan Multimedia

a. Concept

Tahap consept (konsep) merupakan tahap menentukan tujuan termasuk

identifikasi audiens, macam aplikasi (presentasi, interaktif, dan lain-lain)

tujuan aplikasi (informasi, hiburan, pelatihan, dan lain-lain) dan

spesifikasi umum.

b. Design

Tujuan dari tahap design (perencanaan) ini adalah untuk membuat

spesifikasi yang rinci mengenai arsitektur proyek, gaya, dan kebutuhan

material untuk konsep. Spesifikasi dibuat dengan rinci sehingga pada

tahap berikutnya tidak diperlukan keputusan baru, tetapi menggunakan

apa yang sudah ditentukan pada tahap ini. Walau demikian masih sering

terjadi perubahan-perubahan.

66
Ada tiga metode perencanaan yaitu:

1) Desain berbasis multimedia. Metode ini dikembangkan dari

perencanaan pembuatan film menggunakan storyboard. Dalam

perkembangannya multimedia memerlukan aspek interaktif,

sehingga dilengkapi dengan flowchartview.

2) Desain struktur navigasi. Struktur navigasi memberikan gambaran

link dari halaman satu ke halaman lainnya.

3) Desain berorientasi objek. Metode desain berorientasi pada objek

merupakan perencanaan di mana komponen multimedia dinyatakan

sebagai objek.

Perencanaan dapat menggunakan gabungan dari metode tersebut

untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman yang lengkap. Storyboard

merupakan visual tes awal dari sebuah gagasan dimana secara

keseluruhan dapat dilihat apa yang akan disajikan. Bagi pembuat

multimedia storyboard merupakan pedoman dari aliran pekerjaan yang

harus dilakukan. Menurut Luther (Ariesto H., 2003:34) storyboard

merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas menggambarkan

objek multimedia serta perilakunya. Penjelasan dapat menggunakan

simbol maupun teks, seperti pada Gambar 4. Flowchart view (diagram

tampilan) merupakan diagram yang memberikan gambaran alir dari satu

scene (tampilan) ke scene lain. Dalam flowchart view dapat dilihat

komponen yang terdapat dalam suatu scene dengan penjelasan yang

diperlukan, seperti Gambar 5.

67
c. Material collecting

Material collecting (pengumpulan bahan) dapat dikerjakan pararel

dengan tahap assembly. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan

seperti clipart, image, animasi, audio, berikut pembuatan gambar grafik,

foto, audio yang diperlukan pada tahap berikutnya.

d. Assembly

Tahap Assembly (pembuatan) merupakan tahap di mana seluruh objek

multimedia dibuat. Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard,

flowchartview, struktur navigasi, atau diagram objek yang berasal dari

tahap design.

OBJEK HOTKEY HYPERLINK


Scene 1

INTRO Teks Judul Next, back main

Pembelajaran Image Anak TK


Berhitung
untuk Taman Suara Musik
Kanak-Kanak
Kelompok A
Animasi Angka

Video ~

Gambar 4. Storyboard

Storyboard merupakan gambaran dari cerita yang akan dibuat sehingga

harus mudah dimengerti oleh semua pihak. Storyboard merupakan deskrepsi dari

setiap scene yang secara jelas menggambarkan objek multimedia serta

68
perilakukanya. Storyboard berisi teks, gambar, suara, animasi, video, tombol, dan

hyperlink pada setiap scene.

Gambar 5. flowchart view

Flowchart view memberikan gambaran aliran dari satu scene (tampilan) ke

scene yang lain. Transisi dari satu scene ke scene lain dinyatakan dengan garis

dan tanda panah. Hotkey yang berbentuk teks, gambar, atau tombol digunakan

untuk menghubungkan dengan scene yang ditentukan.

e. Testing

Testing dilakukan setelah selesai tahap pembuatan dan seluruh data telah

dimasukkan. Pertama-tama testing dilakukan secara modular untuk

memastikan apakah hasil sesuai dengan yang diinginkan. Testing juga

diperlukan untuk mengetahui apakah produk dapat berjalan baik di

lingkungan pengguna.

69
f. Distribution

Bila multimedia akan digunakan dengan mesin yang berbeda,

penggandaan menggunakan floppy disk, CD-ROM, tape, atau distribusi

dengan jaringan sangat diperlukan. Tahap distribusi juga merupakan

tahap di mana evaluasi terhadap suatu produk multimedia dilakukan.

Drs. Bambang Warsita, M.Pd. (2008 : 156 - 158) mengatakan bahwa

proses pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) dapat

dilakukan secara sistematis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penyusunan Garis Besar Isi Program Media (GBIPM)

b. Pembuatan Flowchart (diagram alur)

c. Penulisan Naskah (Storyboard)

d. Pelaksanaan Produksi

e. Evaluasi

Prosedur pengembangan multimedia pembelajaran interaktif (MPI)

yang digunakan oleh penulis merupakan adaptasi dari lima langkah utama

dalam prosedur pengembangan bahan ajar oleh Pannen dan Puspitasari,

pengembangan multimedia yang dikemukan oleh Luther (Ariesto H. S.,

2003:32), dan proses pengembangan multimedia pembelajaran interaktif

(MPI) yang dikemukakan oleh Bambang W. (2008: 156-158).

70
Prosedur pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)

yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Penelitian Pendahuluan

Penelitan pendahuluan dilakukan untuk mengenal perilaku awal yang

berkenaan dengan penguasaaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata

pelajaran yang sudah dimiliki siswa serta karakteristik awal siswa.

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan pengamatan langsung di TK

Teruna Bangsa dan mengadakan wawancara dengan guru pembimbing.

Penelitan pendahuluan juga dilakukan dengan studi pustaka.Studi

pustaka dilakukan untuk mengetahui standar kompetensi siswa kelompok

A TK dan informasi-informasi dari hasil penelitian yang berkaitan

dengan materi sumber belajar yang akan dikembangkan.

b. Pembuatan Desain

Pembuatan desain dilakukan untuk membuat spesifikasi yang rinci

mengenai arsitektur proyek, gaya, dan kebutuhan material untuk konsep.

Spesifikasi dibuat secara rinci sehingga pada tahap pengembangan tidak

diperlukan keputusan baru. Pembuatan desaindiawali dengan

merumuskan kompetensi siswa berdasarkan analisis, pemilihan materi

pokok pembelajaran, pemilihan media dan sumber belajar, serta

pemilihan strategi pembelajaran. Langkah selanjutnya menyusunan

naskah multimedia (storyboard) dan pembuatan flowchart view

multimedia pembelajaran interaktif.

71
c. Pengumpulan Bahan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti clipart, image,

animasi, audio, berikut pembuatan gambar grafik, foto, audio yang

diperlukan pada tahap berikutnya.

d. Pengembangan produk awal.

Pada tahap ini multimedia pembelajaran interaktif dikembangkan

berdasarkan pembuatan desain dan dengan bahan-bahan yang sudah

dikumpulkan.

e. Validasi Produk Awal

Validasi produk awaluntuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai

pihak terhadap multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan.

Reaksi ini merupakan masukan yang dapat digunakan untuk menjadikan

multimedia pembelajaran interaktif menjadi lebih berkualitas

f. Merevisi produk awal

Revisi dilakukan terhadap multimedia pembelajaran interaktif

berdasarkan masukan dari hasil evaluasi.

g. Produk Akhir

Hasil revisi yang terakhir berupa multimedia pembelajaran interaktif

yang siap digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

72
7. Evaluasi Multimedia Pembelajaran Interaktif

Menurut Arsyad A. (2004: 175-176) evaluasi terhadap bahan ajar

memiliki tujuan untuk:

a. Menentukan keefektifan bahan ajar.

b. Menentukan apakah bahan ajar dapat diperbaiki atau ditingkatkan.

c. Menetapkan apakah bahan ajar tersebut memiliki cost-effectif bagi hasil

belajar siswa.

d. Memilih bahan ajar yang akan digunakan di kelas.

e. Menentukan apakah isi/ materi pelajaran sudah tepat jika disajikan

dengan bahan ajar tersebut.

f. Menilai kemampuan guru dalam menggunakan bahan ajar.

g. Mengetahui apakah bahan ajar benar-benar memberi sumbangan

terhadap hasil belajar.

h. Mengetahui sikap siswa terhadap bahan ajar.

Walker & Hess (1984:206) memberikan beberapa kriteria dalam

mengevaluasi software pembelajaran yang didasarkan kepada kualitas.

a. Kualitas isi dan tujuan yang meliputi:

1) Ketepatan

2) Kepentingan

3) Kelengkapan

4) Keseimbangan

5) Minat/ perhatian

6) Kesesuaian dengan situasi siswa

73
b. Kualitas pembelajaran yang meliputi:

1) Memberi kesempatan belajar

2) Memberi bantuan untuk belajar

3) Kualitas memotivasi

4) Fleksibilitas pembelajaran

5) Hubungan dengan program pembelajaran lain

6) Kualitas sosial interaksi pembelajarannya

7) Kualitas tes dan penilaiannya

8) Dapat memberi dampak bagi siswa

9) Dapat memberi dampak bagi guru

c. Kualitas teknis yang meliputi:

1) Keterbacaan

2) Mudah digunakan

3) Kualitas tampilan/ tayangan

4) Kualitas penanganan jawaban

5) Kualitas pengelolaan program

6) Kualitas pendokumentasian

Menurut Benny A. P.(2003:17) komponen-komponen dalam bahan

ajar non cetak (misalnya program audio, slide suara, video, VCD, dan CIA)

yang perlu dievaluasi adalah:

a. Kualitas isi/ materi bahan ajar yang meliputi:

1) Kejelasan isi/materi

2) Sistematika isi/materi

74
3) Daya tarik

4) Kemampuan untuk meningkatkan motivasi belajar

5) Kecepatan penyajian

6) Durasi/ masa putar

7) Kesesuaian isi/ materi dengan kurikulum / silabus

8) Keterlibatan dan peran serta siswa dalam aktivitas pembelajaran

b. Kualitas teknis yang meliputi :

1) Kualitas suara

2) Kualitas gambar

3) Warna

4) Penggunaan huruf

c. Kemasan bahan ajar yang meliputi:

1) Bentuk

2) Ukuran

3) Cara merakit

Pada pengembangan multimedia pembelajaran interaktif (MPI)

untuk materi berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa ini,

evaluasi terhadap media penulis lakukan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui apakah kualitas materi (kebenaran, keterkinian, ketepatan,

cakupan, ketercernaan, penggunaan bahasa, dan penggunaan ilustrasi)

yang baik.

75
b. Kualitas teknis (narasi atau teks, suara, gambar dan animasi, penggunaan

warna penggunaan huruf, kejelasan petunjuk penggunaan,

kesederhanaan, kesatuan, serta penekanan) yang baik

c. Menentukan apakah bahan ajar dapat diperbaiki atau ditingkatkan

E. Kerangka Berpikir

Anak pada usia taman kanak-kanak kelompok A karakteristik yang sangat unik. Anak p

menyimpulkan sebuah benda atau kejadian, memiliki kesukaan berfantasi dan

berimajinasi, memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek, memiliki sikap

egosentris, serta merasa menjadi bagian dari makhluk sosial.Penggunaan

multimedia pembelajaran interaktif dapat melayani karakteristik anak pada

usia taman kanan-kanak kelompok A sehingga anak-anak dapat belajar

dengan senang.

Pengembangan program pembelajaran Pendidikan Taman Kanak-

Kanak memiliki karakteristik: terpadu dengan memperhatikan kebutuhan

terhadap kesehatan gizi, stimulasi sosial dan kepentingan terbaik bagi anak,

fleksibel sesuai dengan karakteristik anak TK dan layanan pendidikan, serta

menggunakan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan

perbedaan individual, minat, dan kemampuan masing-masing anak, sosial

budaya, serta kondisi dan kebutuhan masyarakat.Multimedia pembelajaran

interaktif dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di taman kanak-

kanak supaya pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Multimedia

pembelajaran interaktif yang dikembangkan mengandung kegiatan bermain,

76
memperhatikan perbedaan individual, minat, dan kemampuan masing-masing

anak, sosial budaya, serta kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif memiliki beberapa

kelebihan seperti memiliki daya rangsang sangat tinggi, melibatkan lebih

banyak indera, dan daya interaktifyang tinggi.Pengembangan multimedia

pembelajaran interaktif harus memperhatikan aspek kualitas teknis dan

kualitasmateri supaya multimedia dapat digunakan dengan baik. Kedua aspek

tersebutmenjadi bahan evaluasi terhadap kualitas multimedia pembelajaran

interaktif sebelum digunakan pada kegiatan pembelajaran. Kualitas teknis

multimedia pembelajaran yang interaktif meliputi narasi atau teks, kualitas

suara, kualitas gambar dan animasi, penggunaan warna, penggunaan huruf,

kejelasan petunjuk penggunaan, kesederhanaan, kesatuan, dan penekanan.

Kualitas materi multimedia yang meliputi kejelasan judul dan sasaran

pengguna, cakupan (keluasan dan kedalaman) materi, kejelasan isi materi,

struktur organisasi/urutan isi materi, kejelasan petunjuk penggunaan,

kejelasan dan kesesuaian bahasa yang digunakan, kejelasan pada ilustrasi

gambar/animasi, kesesuaian tes/latihan dengan materi/kompetensi, kejelasan

petunjuk penggunaan soal tes/latihan.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan di atas peneliti

mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif pada materi berhitung

77
untuk siswa kelompok A TK Teruna Bangsa. Pertanyaan yang muncul

adalah:

1. Apakah multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan

memiliki materi pembelajaran yang baik?

2. Apakah multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan

memiliki kualitas teknis yang baik?

3. Apakah multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan layak

digunakan untuk kegiatan pembelajaran?

78
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan yang

bertujuan mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif pada materi

berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa. Orientasi pada

penelitian pengembangan adalah produk. Produk yang dikembangkan dalam

dunia pembelajaran dapat berupa bahan ajar seperti modul, bahan ajar

bergambar, bahan ajar interaktif, dan bahan ajar online. Penelitian

pengembangan ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara penelitian

pendidikan dengan praktik pendidikan.

Menurut Borg &Gall (Punaji S., 2012: 215) penelitian pengembangan

merupakan proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk pendidikan. Menurut Seel & Richey (1994: 41) penelitian

pengembangan merupakan kajian secara sistematik untuk merancang,

mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses, dan hasil-hasil

pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan

secara internal. Menurut penulis, penelitian pengembangan merupakan proses

secara sistematik yang meliputi kegiatan merancang, mengembangkan,

memvalidasi, dan memperbaiki suatu produk pendidikan. Produk pendidikan

yang penulis kembangkan berupa multimedia pembelajaran interaktif pada

materi berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa.

79
B. Prosedur Pengembangan

Tahapan-tahapan penelitan pengembangan menurut Borg & Gall

(Punaji S., 2012: 215) meliputi kajian tentang temuan penelitian produk yang

akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan tersebut,

melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang tempat dimana

produk akan digunakan, melakukan revisi terhadap produk berdasarkan hasil

uji coba lapangan. Tahapan-tahapan penelitan pengembangan menurut Borg

& Gall seperti berikut:

a. Penelitian dan pengumpulan informasi awal

b. Pembuatan desain (melakuan perencanaan)

c. Pengembangan produk awal.

d. Uji coba awal/permulaan

e. Revisi produk

f. Uji coba kelompok kecil

g. Revisi produk

h. Uji coba lapangan operasional

i. Revisi produk

j. Produk akhir

k. Penyebaran dan implementasi

Tahapan-tahapan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif

pada materi berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa digunakan

oleh penulis menggunakan tahapan-tahapan penelitan pengembangan

80
menurut Borg & Gall dengan beberapa perubahan. Tahapan-tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitan pendahuluan dilakukan untuk mengenal perilaku awal yang

berkenaan dengan penguasaaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata

pelajaran yang sudah dimiliki siswa serta karakteristik awal siswa.

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan pengamatan langsung di TK

Teruna Bangsa dan mengadakan wawancara dengan guru pembimbing.

Penelitan pendahuluan juga dilakukan dengan studi pustaka. Studi

pustaka dilakukan untuk mengetahui standar kompetensi siswa kelompok

A TK dan informasi-informasi dari hasil penelitian yang berkaitan

dengan materi sumber belajar yang akan dikembangkan.

2. Pembuatan Desain

Pembuatan desain dilakukan untuk membuat spesifikasi yang rinci

mengenai arsitektur proyek, gaya, dan kebutuhan material untuk konsep.

Spesifikasi dibuat secara rinci sehingga pada tahap pengembangan tidak

diperlukan keputusan baru.

Pembuatan desain multimedia pembelajaran interaktif pada materi

berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa dilakukan melalui

tiga tahap sebagai berikut:

a. Menentukan materi pembelajaran.

b. Membuat flowchart view multimedia pembelajaran interaktif.

81
Flowchart view (diagram tampilan) merupakan diagram yang

memberikan gambaran alir dari satu scene (tampilan) ke scene lain

c. Menyusunan naskah (storyboard)multimediapembelajaran interaktif.

Storyboard merupakan pedoman dari aliran pekerjaan yang harus

dilakukan. Dalam storyboardterdapat deskripsi dari setiap scene

yang secara jelas menggambarkan objek multimedia serta

perilakunya.

3. Pengembangan produk awal.

Pada tahap ini multimedia pembelajaran interaktif dikembangkan

berdasarkan pembuatan desain dan dengan bahan-bahan yang sudah

dikumpulkan. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti

clipart, image, animasi, audio, berikut pembuatan gambar grafik, foto,

audio yang diperlukan pada tahap berikutnya.

4. Uji Coba Awal/Permulaan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan multimedia

pembelajaran interaktif pada materi berhitung untuk siswa kelompok A

TK Teruna Bangsa yang memiliki materi pembelajaran yang baik dan

kualitas teknis yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka produk

yang dihasilkan harus divalidasi oleh ahli materi dan ahli media

pembelajaran.

a. Validasi Produk oleh Ahli Media Pembelajaran

Validasi multimedia pembelajaran interaktif yang dilakukan orang

yang menguasai dalam bidang media pembelajaran. Validasi

82
dilakukan terhadap aspek kualitas teknis multimedia pembelajaran

interaktif yang meliputi: narasi atau teks, kualitas suara, kualitas

gambar, kualitas animasi, penggunaan warna, penggunaan huruf,

kejelasan petunjuk penggunaan, kesederhanaan, kesatuan, dan

penekanan.

b. Validasi Produk oleh Ahli Materi Pembelajaran

Validasi ahli materi dilakukan untuk menentukan apakah materi

pada multimedia pembelajaran interaktif sudah sesuai dengan

kurikulum yang berlaku atau belum. Validasi dilakukan aspek materi

pembelajaran yang meliputi : kejelasan judul dan sasaran pengguna

program, kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna,

kejelasan petunjuk penggunaan latihan, tingkat kesulitan latihan,

kejelasan isi materi, stuktur urutan isi materi, kejelasan dan

kesesuaian bahasa yang digunakan, kejelasan informasi pada

ilustrasi gambar, kejelasan informasi pada ilistrasi animasi,

kesesuaian latihan dengan kompetensi.

5. Revisi I

Hasil validasi terhadap multimedia pembelajaran interaktif pada materi

berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna Bangsa yang dilakukan

oleh ahli media dan ahli materi dianalisa dan digunakan untuk

mengadakan revisi terhadap produk yang dihasilkan. Perbaikan

dilakukan terhadap kualitas teknis dan kualitas materi multimedia

83
interaktif pada materi berhitung untuk anak kelompok A TK Teruna

Bangsa berdasarkan analisa konseptual.

6. Uji Coba Satu-Satu

Uji lapangan terbatas dilakukan antara guru pendamping dan dengan 3

siswa yang memiliki kemampuan sedang, di atas sedang, dan di bawah

sedang. Tujuan uji lapangan terbatas adalah untuk mengurangi

kesalahan-kesalahan secara nyata yang terdapat dalam sumber belajar

dan lembar evaluasi siswa. Uji coba dilakukan dengan meminta satu

orang secara bergantian untuk menggunakan multimedia pembelajaran

interaktif dan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar evaluasi

siswa.

7. Revisi II

Hasil uji coba satu-satu dianalisa dan digunakan untuk memperbaiki

produk multimedia pembelajaran interaktif pada materi berhitung untuk

anak kelompok A TK Teruna Bangsa serta memperbaiki lembar evaluasi

siswa.

8. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh masukan maupun

koreksi terhadap produk yang telah direvisi setelah uji coba satu-satu. Uji

kelompok kecil dilakukan dengan subyek penelitian siswa TK A Teruna

Bangsa sebanyak 5 anak. Pemilihan subyek siswa dalam ujicoba ini

sedapat mungkin disesuaikan dengan karakteristik dalam populasi, yaitu

terdiri dari peserta didik yang kurang pandai, sedang dan pandai, laki-laki

84
dan perempuan. Kepada masing-masing peserta didik melakukan

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran

interaktif yang dibuat. Selanjutnya guru pendamping bertanya pada

ketiga anak tersebut sesuai pertanyaan pada instrument yang berupa

checklist.

9. Revisi III

Setelah selesai diisi, hasil checklist dianalis dan dipergunakan sebagai

dasar revisi ketiga.

10. Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan dengan cara meminta siswa TK A Teruna

Bangsa untuk menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dan

memberikan evaluasi melalui pertanyaan dari guru pendamping

berdasarkan instrumen checklist yang telah disusun. Proses pelaksanaan

uji lapangan ini sama dengan pelaksanaan ujicoba kelompok kecil.

Adanya koreksi dan masukan melalui checklist akan dipergunakan untuk

merevisi produk jika masih ada yang memang perlu direvisi. Ujicoba

lapangan dilakukan dengan sempel satu kelas penuh yang berjumlah 15

anak berusia 4-5 tahun.

11. Revisi IV

Perbaikan dilakukan terhadap multimedia interaktif berdasarkan hasil uji

operasional untuk menghasilkan produk akhir multimedia pembelajaran

interaktif.

85
12. Produk Akhir

Hasil revisi yang terakhir berupa multimedia pembelajaran interaktif

yang siap digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Uji coba merupakan bagian yang penting dalam penelitian

pengembangan. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui apakah

multimedia pembelajaran interaktif layak dipergunakan atau tidak. Tahapan-

tahapan dalam uji coba dalam penelitian ini adalah:

a. Validasi oleh Ahli Media Pembelajaran

Ahli media pembelajaran adalah orang yang menguasai dalam bidang

media pembelajaran, dalam hal ini ahli media tersebut adalah dosen dari

jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan. Validasi dilakukan dengan

menggunakan instrumen checklist yang berisi materi aspek kualitas

teknis multimedia pembelajaran interaktif. Kualitas teknis multimedia

pembelajaran interaktif tersebut meliputi: narasi atau teks, kualitas suara,

kualitas gambar, kualitas animasi, penggunaan warna, penggunaan huruf,

kejelasan petunjuk penggunaan, kesederhanaan, kesatuan, dan

penekanan.

b. Validasi oleh Ahli Materi Pembelajaran

Validasi ahli materi diperlukan guna memastikan bahwa materi yang

disajikan dalam multimedia pembelajaran interaktif sesuai dengan

86
kurikulum yang berlaku. Ahli materi pembelajaran adalah dosen dari

jurusan PG PAUD UNY yang berperan menentukan apakah materi

berhitung yang akan diperkenalkan sudah sesuai dengan materi pada

kurikulum yang berlaku atau belum. Validasi dilakukan dengan

menggunakan instrumen yang berupa checklist berisi tentang aspek

materi pembelajaran yang meliputi: kejelasan judul dan sasaran

pengguna program, kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna,

kejelasan petunjuk penggunaan latihan, tingkat kesulitan latihan,

kejelasan isi materi, stuktur urutan isi materi, kejelasan dan kesesuaian

bahasa yang digunakan, kejelasan informasi pada ilustrasi gambar,

kejelasan informasi pada ilistrasi animasi, kesesuaian latihan dengan

kompetensi.

c. Uji Coba Satu-Satu

Uji coba satu-satu dilakukan terhadap 3 siswa secara bergantian. Siswa

yang dipilih adalah siswa yang memiliki kemampuan sedang, diatas

sedang, dan dibawah sedang. Tujuan coba satu-satu adalah untuk

mengurangi kesalahan-kesalahan secara nyata yang terdapat dalam

multimedia pembelajaran interaktif dan lembar evaluasi siswa sebelum

digunakan dalam uji coba lapangan.

d. Uji Coba Kelompok Kecil

Ujicoba ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan maupun koreksi

terhadap produk yang telah direvisi. Uji dilakukan dengan subyek

penelitian siswa TK A TK Teruna bangsa sebanyak 5 anak. Prosedur

87
pelaksanaannya sama dengan ujicoba lapangan. Kepada masing-masing

peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

multimedia pembelajaran yang dibuat. Selanjutnya guru pendamping

bertanya pada kelima anak tersebut sesuai pertanyaan pada instrument

yang berupa checklist. Setelah selesai diisi, hasil checklist dianalis dan

dipergunakan sebagai dasar revisi ketiga.

e. Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan dengan cara meminta siswa satu kelas TK A

Teruna Bangsa untuk menggunakan multimedia pembelajaran interaktif

dan memberikan evaluasi melalui pertanyaan dari guru pendamping

berdasarkan instrumen checklist yang telah disusun. Ujicoba dilakukan

dengan sempel satu kelas penuh yang berjumlah 15 anak berusia 4-5

tahun. Jika masih terdapat kekurangan dalam produk, maka akan

dilakukan revisi dengan acuan hasil ujicoba ini. Tahapan-tahapan uji

coba pada penelitan ini dapat dilihat pada gambar 6.

2. Subjek Coba

Subjek ujicoba atau responden yang terlibat dalam penelitian ini

terdiri dari 1 orang ahli media, 1 orang ahli materi, 2 guru pendamping TK A

Taman Kanak-Kanak Teruna Bangsa, 3 siswa TK kelompok A yang

memiliki kemampuan sedang, dibawah sedang, dan diatas sedang untuk uji

coba satu-satu, 5 siswa TK A untuk uji coba kelompok kecil, serta 15 siswa

TK A untuk uji lapangan.

88
3. Jenis Data

Jenis data dari penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif diperoleh dari penilaian kualitas produk berupa saran dari ahli

materi, ahli media, dan guru pendamping. Data kuantitatif yaitu skor yang

didapat dari lembar evaluasi yang diisi oleh ahli media, ahli materi, dan anak

yang dibantu oleh guru pendamping sebagai tenaga pengajar di TK.

Instrumen yang digunakan berupa instrumen validitas untuk ahli materi dan

ahli media berupa checklist dan lembar evaluasi berupa saran.

89
Gambar 6. Desain Uji CobaMultimedia Pembelajaran Interaktif pada Materi
Berhitung untuk Anak Kelompok A TK Teruna Bangsa

90
4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) lembar

evaluasi untuk ahli materi, (2) lembar evaluasi untuk ahli media, dan (3)

lembar evaluasi untuk siswa. Lembar evaluasi yang pertama digunakan untuk

memperoleh data tentang kualitas materidan diisi oleh ahli materi taman

kanak-kanak. Lembar evaluasi yang kedua digunakan untuk memperoleh data

tentang kualitas teknis multimedia pembelajaran interaktif. Lembar evaluasi

yang ketiga digunakan untuk memperoleh data tentang kualitas multimedia

pembelajaran interaktif dari siswa ketika dilakukan uji coba lapangan

terbatas, uji lapangan lebih luas, dan uji lapangan operasional.

5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data kualitatif yang

berupa pernyataan sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik

diubah menjadi data kuantitatif dengan skala nilai 0 sampai 4. Hasilnya

dirata-rata dan digunakan untuk menilai kualitas software pembelajaran.

Kriteria software akan dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima

menggunakan penilaian acuan patokan seperti yang terlihat pada Tabel 7

(modifikasi dari Sudijono, 2003:329-339).

91
Tabel 15.
Kriteria Penilaian

Skor
Nilai Kriteria
Rumus Perhitungan
A Sangat Baik X> Xi + 1,8 Sbi X> 3,2
B Baik Xi + 0,6 Sbi <X ≤ Xi + 1,8 Sbi 2,4<X ≤ 3,2
C Cukup Xi - 0,6 Sbi <X ≤ Xi + 0,6 Sbi 1,6<X ≤ 2,4
D Kurang Xi - 1,8 Sbi <X ≤ Xi - 0,6 Sbi 0,8<X ≤ 1,6
E Sangat Kurang X ≤ Xi - 1,8 Sbi X ≤ 0,8

Ketentuan

Rerata ideal ( Xi ) = 1 (skor maksimal + skor minimal)


2

Simpangan baku ideal (Sbi ) = 1 (skor maksimal - skor minimal)


6

X = Skor Empiris

Perhitungan

(4  0)
Rerata ideal ( Xi ) = =2
2

(4  0) 2
Simpangan baku ideal (Sbi ) = =
6 3

2
Nilai X = A (Sangat Baik) jika X> (2 + 1,8 x )
3

atau X> 3,2

2 2
Nilai X = B (Baik) jika (2+ 0,6 x )<X≤ (2 +1,8 x )
3 3

atau 2,4 <X≤ 3,2

92
2 2
Nilai X = C (Cukup) jika (2 – 0,6 x )<X≤ (2+ 0,6 x )
3 3

atau 1,6 <X≤ 2,4

2 2
Nilai X = D (Kurang Baik) jika (2 – 1,8x )<X≤ (2– 0,6 x )
3 3

atau 0,8 <X≤ 1,6

2
Nilai X = E (Sangat Kurang Baik) jika X ≤ (2– 1,8 x )
3

atau X ≤ 0,8

Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan penulis dapat

dikatakan menjadi sumber belajar yang baik dan layak digunakan dalam kegiatan

belajar bila memiliki nilai minimal “Baik”. Kualitas teknis multimedia

pembelajaran interaktif ditentukan dari hasil validasi oleh ahli media

pembelajaran sedangkan untuk kualitas materi ditentukan dari hasil validasi oleh

ahli materi.

93
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Pendahuluan

Penelitan pendahuluan dilakukan untuk mengenal kemampuan awal

yang berkenaan dengan penguasaan materi berhitung siswa kelompok A

TK Teruna Bangsa Yogyakarta. Penelitian pendahuluan dilakukan

dengan pengamatan langsung di TK Teruna Bangsa dan mengadakan

wawancara dengan guru kelas. Hasil wawancara menunjukkan bahwa

proses pembelajaran materi berhitung dan mengenal angka 1-10 di kelas

menggunakan metode ceramah dan menggunakan lembar kerja anak

(LKA). Terbatasnya sumber belajar yang menarik dan menyenangkan

bagi anak menjadi permasalahan yang dihadapi guru kelas. Oleh karena

itu guru membutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum dan karakteristik belajar anak untuk memaksimalkan

kemampuan anak dalam materi berhitung dan mengenal angka 1-10.

Informasi yang diperoleh dari studi pustaka berupa kompetensi dasar,

hasil belajar, dan indikator pembelajaran pada materi berhitung siswa

kelompok A TK Teruna Bangsa Yogyakarta. Data tersebut dapat dilihat

pada tabel 1. Informasi tersebut digunakan untuk pembuatan desain

multimedia pembelajaran interaktif materi berhitung siswa kelompok A

TK Teruna Bangsa Yogyakarta

94
Tabel 1.
Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator Pembelajaran Materi
Berhitung bagi Siswa Kelompok A TK Teruna Bangsa

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator

Anak mampu Anak dapat 1. Membilang/menyebutkan urutan


mengenal berbagai mengenal bilangan dari 1 sampai 10.
konsep sederhana bilangan 2. Membilang dengan menunjuk
dalam kehidupan benda (mengenal konsep bilangan
dengan benda-benda) sampai 5
sehari-hari
3. Menunjukkan urutan benda untuk
bilangan sampai 5.
4. Menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan benda-
benda sampai 5 (anak tidak
disuruh menulis)
5. Menunjukkan kumpulan benda
yang sama jumlahnya, yang tidak
sama, lebih banyak dan lebih
sedikit.
6. Menyebutkan kembali benda-
benda yang baru dilihatnya.

2. Hasil Pembuatan Desain

Multimedia pembelajaran interaktif pada materi berhitung untuk anak

kelompok A TK Teruna Bangsa meliputi menu utama, yaitu :

a. Mengenal angka 1 sampai 10

b. Membilang dengan menunjuk benda

c. Mengurutkan bilangan 1 sampai 10

d. Membandingkan jumlah benda

e. Menjumlahkan benda

f. Latihan soal (uji kompetensi)

95
Materi yang telah ditentukan kemudian dituangkan dalam bentuk

naskah naskah multimedia (story board) dan pembuatan flowchart view

multimedia pembelajaran interaktif yang dapat dilihat pada lampiran 3

dan 4.

3. Hasil Pengumpulan Bahan

Pengumpulan bahan dilakukan untuk mewujudkan desain

(rancangan) yang telah dibuat penulis. Bahan yang dikumpulkan berupa

gambar, animasi, suara, musik, dan video yang materi yang akan dibuat.

Gambar-gambar yang digunakan diperoleh dengan mengunduh gambar

dari internet dan foto koleksi penulis. Animasi diperoleh dari clip art

yang telah dimiliki penulis dan sebagian dibuat menggunakan program

macromedia flash. Musik (lagu) diperoleh dengan mengunduh dari

internet. Video diperoleh dengan mengunduh dari internet (youtube).

Suara diperoleh dengan merekam suara penulis menggunakan komputer

pribadi (PC).

4. Hasil Pengembangan Produk Awal.

Hasil pengembangan produk awal berupa multimedia pembelajaran

interaktif dikembangkan berdasarkan pembuatan desain dan dengan

bahan-bahan yang sudah dikumpulkan. Multimedia pembelajaran

interaktif dibuat dengan program macromedia flash 8.

96
5. Data Hasil Validasi Ahli

a. Validasi Ahli Media

Evaluasi media dilakukan oleh ahli media yaitu Bapak

Ariyawan Agung N., S.T. dosen Fakultas Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan validasi

dilakukan 2 tahap sampai media dinyatakan layak tanpa revisi. Hasil

evaluasi berupa skor penilaian komponen sumber belajar seperti

yang terlihat pada tabel 2 dan gambar 7.

Tabel 2.
Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Media

No Indikator Penilaian Skor Keterangan


1. Keterbacaan teks atau tulisan 4 Sangat Baik
2. Kualitas suara 4 Sangat Baik
3. Kualitas tampilan gambar 2 Cukup Baik
4. Kualitas tampilan animasi 2 Cukup Baik
5. Komposisi warna 4 Sangat Bagus
6. Kejelasan petunjuk penggunaan 3 Baik
7. Tata letak tiap slide 3 Baik
8. Kesatuan tiap unsur 3 Baik
9. Penekanan pesan 4 Sangat Baik
Kemudahan dalam menjalankan
10. 3 Baik
program
Rata-rata 3,2 Baik
Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil evaluasi oleh ahli media yang

meliputi keterbacaan teks atau tulisan, kualitas suara, kualitas tampilan

gambar, kualitas tampilan animasi, komposisi warna, kejelasan petunjuk

penggunaan, tata letak tiap slide, kesatuan tiap unsur, penekanan pesan,

dan memudahan dalam menjalankan program menunjukkan bahwa

97
secara kualitas teknis multimedia pembelajaran interaktif yang dibuat

oleh penulis memiliki nilai rata-rata 3,2. Nilai rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif memiliki

kualitas teknis “baik” dan layak untuk diproduksi dan diujicobakan.

Gambar 7.
Diagram Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Media

Gambar 7 menunjukkan bahwa terdapat dua indikator yang

memiliki kualitas cukup baik. Kedua indikator tersebut adalah kualitas

tampilan gambar dan kualitas tampilan animasi.

Ahli media memberikan masukan tentang kekuatan,

kelemahan, dan beberapa langkah yang direkomendasi untuk

melakukan perbaikan terhadap multimedia pembelajaran interaktif

materi berhitung untuk anak kelompok A taman kanak-kanak.

Kekuatan dari produk tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kualitas suara sangat baik sehingga instruksi dan materi mudah di

tangkap.

98
2) Penggunaan animasi menarik perhatian pengguna

3) Terdapat beberapa macam interaksi antara media dengan

pengguna

Kelemahan dari produk tersebut adalah sebagai berikut:

1) Navigasi belum tertata dengan baik.

2) Navigasi tidak mudah dipahami.

3) Gambar yang digunakan beberapa menggunakan resolusi yang

kecil sehingga membuat gambar pecah.

4) Animasi yang digunakan beberapa menggunakan resolusi yang

kecil sehingga membuat gambar pecah

5) Terdapat beberapa bagian yang masih tampak kosong

(masih banyak whitespace)

Langkah yang direkomendasikan oleh ahli media adalah sebagai

berikut:

1) Memperbaiki alur navigasi dan tombol.

2) Perlu ada petunjuk khusus yang menjelaskan penggunaan media

3) Gambar di buat dengan resolusi yang lebih tinggi.

4) Mengoptimalkan penggunaan ruang media dan warna.

Data yang diperoleh dari evaluasi ahli media, peneliti

mengambil berapa langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan

perbaikan terhadap multimedia pembelajaran interaktif.

99
Berikut ini adalah langkah-langkah yang diambil peneliti dalam revisi

produk awal:

1) Mengganti gambar dan animasi dengan resolusi yang lebih tinggi.

Penulis mengganti gambar-gambar yang berosolusi kecil dengan

yang memiliki resolusi lebih tinggi agar gambar tidak pecah

ketika program dijalankan. Penulis mengalami kesulitan untuk

mencari gambar animasi yang beresolusi lebih tinggi sehingga

beberapa animasi pada multimedia interaktif tidak diganti.

2) Memperbaiki alur navigasi dan tombol.

Penulis memperbaiki alur navigasi tiap slide dan memberi

animasi tambahan pada tombol yang digunakan agar siswa mudah

menjalankan multimedia pembelajaran interaktif secara mandiri.

Penulis juga menambahkan satu slide untuk konfirmasi kepada

pengguna jika ingin keluar dari program multimedia

pembelajaran interaktif seperti yang terlihat pada gambar 8.

3) Mengoptimalkan penggunaan ruang media dan warna.

Penulis mengatur beberapa tata letak pada setiap slide sehingga

lebih menarik para pengguna multimedia interaktif. Pengaturan

juga dilakukan dengan memberi batas yang tegas antara objek

dengan latar belakang pada setiap slidenya.

4) Mengurangi tulisan pada setiap slide karena anak pada usia taman

kanak-kanak belum dapat membaca dengan lancar sehingga

interaksi dapat dioptimalkan dengan gambar dan suara.

100
5) Menyesuaikan gambar dengan angka agar sesuai dengan karakter

anak usia dini yang lebih cenderung diberi stimulasi yang

kongkrit. Penulis mengganti gambar angsa yang sering

diidentikkan dengan angka dua dengan gambar kelinci pada

materi mengurutkan bilangan.

6) Mengoptimalkan penggunaan ruang media dan warna.

Penulis mengatur beberapa tata letak pada setiap slide sehingga

lebih menarik para pengguna multimedia interaktif. Pengaturan

juga dilakukan dengan memberi batas yang tegas antara objek

dengan latar belakang pada setiap slidenya.

7) Mengurangi tulisan pada setiap slide karena anak pada usia taman

kanak-kanak belum dapat membaca dengan lancar sehingga

interaksi dapat dioptimalkan dengan gambar dan suara.

8) Menyesuaikan gambar dengan angka agar sesuai dengan karakter

anak usia dini yang lebih cenderung diberi stimulasi yang

kongkrit. Penulis mengganti gambar angsa yang sering

diidentikkan dengan angka dua dengan gambar kelinci pada

materi mengurutkan bilangan

101
Gambar 8. Slide untuk Konfirmasi Keluar Program

Gambar 8 menunjukkan gambar tambahan slide yang

merupakan konfirmasi jika pengguna ingin keluar dari program

multimedia pembelajaran interaktif. Pengguna menekan tombol ya

jika benar-benar ingin keluar dan tidak jika pengguna masih ingin

menjalankan program.

b. Validasi Ahli Materi

Evaluasi ahli materi terhadap sumber belajar pembelajaran

interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A dilakukan oleh

Ibu Nelva Rolina, M.Si., dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akan

digunakan untuk meningkatkan kualitas materi sumber belajar

pembelajaran interaktif. Hasil evaluasi ahli materi berupa skor

penilaian terhadap komponen-komponen sumber belajar yang dapat

dilihat pada tabel 3 dan gambar 9, dan beberapa langkah yang

direkomendasi untuk perbaikan multimedia pembelajaran interaktif.

102
Tabel 3.
Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Materi

Skor
No Indikator Penilaian Kriteria
Rata-rata
Kejelasan judul dan sasaran
1. 4 Sangat Baik
pengguna program
Kemenarikan materi dalam
2. 4 Sangat Baik
memotivasi pengguna
Kejelasan petunjuk
3. 4 Sangat Baik
penggunaan soal latihan
4. Tingkat kesulitan soal latihan 3 Baik
5. Kejelasan isi materi 4 Sangat Baik
Struktur organisasi/ urutan isi
6. 4 Sangat Baik
materi
Kejelasan dan kesesuaian
7. 3 Baik
bahasa yang digunakan
Kejelasan informasi pada
8. 4 Sangat Baik
ilustrasi gambar
Kejelasan informasi pada
9. 4 Sangat Baik
ilustrasi animasi
Kesesuaian soal latihan
10. 3 Baik
dengan kompetensi
Rata-rata 3,7 Sangat Baik

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil evaluasi oleh ahli materi

yang meliputi kejelasan judul dan sasaran pengguna program,

kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna, kejelasan petunjuk

penggunaan soal latihan, tingkat kesulitan soal latihan, kejelasan isi

materi, struktur organisasi/urutan isi materi, kejelasan dan

kesesuaian bahasa yang digunakan, kejelasan informasi pada

ilustrasi gambar, kejelasan informasi pada ilustrasi animasi, dan

kesesuaian soal latihan dengan kompetensi menunjukkan bahwa

secara kualitas materi multimedia pembelajaran interaktif yang

103
dibuat oleh penulis memiliki nilai rata-rata 3,7. Nilai rata-rata

tersebut menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif

memiliki kualitas materi sangat baik.

Gambar 9.
Diagram Skor Penilaian Sumber Belajar oleh Ahli Materi

Gambar 9 menunjukkan bahwa semua indikator yang dinilai

oleh ahli materi memiliki nilai di atas 2,5. Ini menunjukkan bahwa

secara kualitas materi multimedia pembelajaran interaktif memiliki

kualitas yang baik.

Ahli materi memberikan masukan berupa saran supaya

gambar disesuaikan dengan angka agar sesuai dengan karakter anak

usia dini yang lebih cenderung diberi stimulasi yang kongkrit.

Penulis mengubah gambar angsa dengan gambar kelinci seperti

yang terlihat pada tabel 12.

Data hasil uji coba awal oleh ahli media pembelajaran dan

ahli materi dianalisa dan digunakan untuk merevisi produk seperti

104
yang terlihat pada tabel 4, tabel 5, tabel 6, tabel 7, tabel 8, tabel 9,

tabel 10, dan tabel 11.

Tabel 4.
Revisi Halaman Pembuka

No Sebelum Sesudah
1

Tabel 4 menunjukkan gambar revisi yang dilakukan penulis

pada halaman pembukaan multimedia pembelajaran interaktif. Revisi

dilakukan dengan mengganti gambar latar belakang dengan gambar

yang memiliki resolusi lebih tinggi sehingga tidak pecah ketika

dijalankan, memberi garis tepi beranimasi pada slide, dan mengganti

tombol “next” diganti dengan tombol “mulai”

105
Tabel 5.
Revisi pada Materi 1 : Mengenal angka 1 sampai 10

No Sebelum Sesudah
1

.
3

106
5

107
9

10

Tabel 5 menunjukkan hasil revisi pada materi 2 multimedia

pembelajaran interaktif. Revisi dilakukan dengan mengganti semua

gambar dan animasi binatang dengan gambar yang memiliki resolusi yang

lebih tinggi sehingga tampilan gambar tidak pecah ketika program

dijalankan.

108
Tabel 6.
Revisi pada Materi 2 : Membilang dengan menunjuk benda

No Sebelum Sesudah
1

Tabel 6 menunjukkan revisi yang dilakukan pada materi 2. Revisi

dilakukan dengan menghapus teks pertanyaan karena anak TK A belum

lancar membaca. Tulisan “ya benar” diganti dengan animasi anak

tersenyum bahagia. Tulisan “coba hitung lagi” diganti dengan animasi

anak yang sedang berfikir.

109
Tabel 7.
Revisi pada Materi 3 : Mengurutkan bilangan 1 sampai 10

No Sebelum Sesudah
1

Tabel 7 menunjukkan revisi yang dilakukan pada materi 3. Revisi

pertama dilakukan dengan menghapus teks yang berupa perintah dan

mengganti gambar angsa yang sudah identik dengan lambang bilangan 2

diganti dengan gambar kelinci. Revisi kedua dilakukan dengan mengganti

animasi tepuk tangan dengan animasi anak tersenyum bahagia. Revisi

110
kedua dilakukan dengan mengganti animasi topeng sedih dan mengejek

dengan animasi anak yang sedang berfikir.

Tabel 8.
Revisi pada Materi 4 : Membadingkan jumlah benda

No Sebelum Sesudah
1

Tabel 8 menunjukkan revisi yang dilakukan pada materi 4. Revisi

pertama dilakukan dengan menghapus teks perintah dan memberi animasi

petunjuk pada tombol untuk mempermudah siswa memahami perintah.

Revisi kedua dilakukan dengan mengganti tulisan “ya jawabanmu tepat”

111
dengan animasi anak tersenyum bahagia. Revisi kedua dilakukan dengan

mengganti tulisan “coba hitung lagi” dan animasi topeng dengan animasi

anak yang sedang berfikir.

Tabel 9.
Revisi pada Materi 5 : Menjumlahkan Benda

No Sebelum Sesudah
1

Tabel 9 menunjukkan revisi yang dilakukan pada materi 6. Revisi

pertama dilakukan dengan mengatur kembali tata letak sehingga lebih

112
enak dipandang dan memberi animasi berkedip-kedip pada tombol pilihan

untuk mempermudah pemahaman siswa. Revisi kedua dengan mengganti

teks “ya jawabanmu benar” dan animasi tepuk tangan dengan animasi

anak tersenyum bahagia. Revisi ketiga dengan mengganti teks

“jawabanmu masih salah” diganti dengan animasi anak yang sedang

berfikir.

Tabel 10.
Revisi pada Latihan Soal

No Sebelum Sesudah
1

113
4

114
8

Tabel 9 menunjukkan revisi yang dilakukan pada materi 6. Revisi

pertama dilakukan dengan mengganti gambar latar belakang diganti

dengan gambar yang memiliki resolusi lebih tinggi sehingga tidak pecah

ketika dijalankan dan mengatur tata letak objek sehingga lebih menarik,

menghapus teks pertanyaan. Mengganti teks “ya jawabanmu tepat”

dengan animasi anak tersenyum bahagia. Mengganti teks “jawabanmu

salah” dengan animasi anak yang sedang berfikir. Memberi animasi anak

panah pada tombol pilihan untuk mempermudah pemahaman siswa.

Memberi garis tepi pada gambar kelinci untuk memfokuskan perhatian

siswa.

115
Tabel 11.
Revisi Produk Sebagai Hasil Masukan Ahli Materi

No Sebelum Sesudah
1

Tabel 11 menunjukkan gambar revisi produk sebagai hasil

masukan ahli materi pembelajaran. Revisi berupa menghapus teks

perintah dan mengganti gambar angsa yang sudah identik dengan

lambang bilangan 2 diganti dengan gambar kelinci.

6. Data Uji Satu-Satu

Uji Coba satu-satu dilakukan peneliti dengan melibatkan 3 siswa

yang memiliki kemampuan sedang, di atas sedang, dan di bawah sedang

yaitu Tyo, Aya dan Lionel. Hasil evaluasi satu-satu dapat dilihat pada

tabel 13 dan gambar 10. Pada uji coba terbatas penulis melihat bahwa

siswa mengalami kesulitan pada awal menjalankan program multimedia

pembelajaran interaktif. Hal ini terjadi karena siswa belum pernah

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dalam kegiatan

belajar. Setelah dijelaskan ketiga siswa dapat menggunakan progam

tersebut dengan baik. Kesulitan juga terjadi karena ada siswa yang benar-

116
benar belum memahami tentang konsep angka dan berhitung. Siswa juga

tidak dapat mengerjakan lembar evaluasi sendiri sehingga diperlukan

guru pendamping untuk membantu siswa.

Tabel 12.
Skor Penilaian Uji Satu-Satu

Nilai Rata-
No Indikator Penilaian Keterangan
Rata

1 Kualitas warna 3,33 Sangat Baik


2 Kualitas suara dan musik 3,33 Sangat Baik
3 Kualitas animasi 3,33 Sangat Baik
4 Kualitas soal latihan 3,33 Sangat Baik
5 Kejelasan contoh 3,00 Baik
Penggunaan bahasa dalam
6 3,00 Baik
media
Kualitas background/gambar
7 3,33 Sangat Baik
latar belakang
Kejelasan petunjuk pengerjaan
8 2,67 Baik
latihan
Kejelasan pertanyaan pada
9 2,67 Baik
latihan
Kejelasan petunjuk penggunaan
10 2,67 Baik
media
Kemudahan untuk keluar dari
11 3,33 Sangat Baik
program
Rata-rata 3,09 Baik

Tabel 13 menunjukkan hasil uji coba terbatas. Dari tabel dapat dilihat

bahwa multimedia pembelajaran interaktif memiliki nilai rata-rata 3,09.

Hal tersebut menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif

memiliki kualitas yang baik dan dapat diuji cobakan secara lebih luas.

117
Gambar 10.
Diagram Hasil Uji Coba Satu-Satu

Gambar 10 memberikan gambaran bahwa semua indikator yang

dinilai pada uji coba satu-satu menunjukkan nilai di atas 2,5. Ini

menunjukkan bahwa multimedia interaktif memiliki kualitas yang baik

dan tidak memerlukan revisi.

7. Data Uji Coba Kelompok Kecil

Uji kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh masukan

terhadap multimedia pembelajaran interaktif jika digunakan dalam

pembelajaran. Uji coba lapangan dilakukan terhadap 5 siswa kelompok A

TK Teruna Bangsa. Kelima siswa tersebut adalah Bennet, Aldi,

Raymond, Angel, dan Fifi. Hasil penilaian terhadap multimedia

pembelajaran interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A dapat

dilihat pada tabel 14 dan gambar 11. Pada uji kelompok kecil penulis

melihat bahwa siswa lebih dapat menjalankan program pada multimedia

pembelajaran interaktif dengan lebih baik. Dengan bimbingan guru

118
pendamping siswa juga lebih mudah menjawab setiap pertanyaan yang

ada pada lembar evaluasi.

Tabel 13.
Skor Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

No Indikator Penilaian Rata-rata Keterangan

1 Kualitas warna 3,20 Baik


2 Kualitas suara dan musik 3,20 Baik
3 Kualitas animasi 3,60 Sangat Baik
4 Kualitas soal latihan 3,20 Baik
5 Kejelasan contoh 2,80 Baik
6 Penggunaan bahasa dalam media 3,20 Baik
Kualitas background/ latar
7 3,20 Baik
belakang
Kejelasan petunjuk pengerjaan
8 3,00 Baik
latihan
Kejelasan pertanyaan pada
9 2,60 Baik
latihan
Kejelasan petunjuk penggunaan
10 2,60 Baik
media
Kemudahan untuk keluar dari
11 3,20 Baik
program
Rata-rata 3,07 Baik

Tabel 11 memberi gambaran bahwa hasil uji kelompok kecil

menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif memiliki nilai

rata-rata 3,07. Hal tersebut menunjukkan bahwa multimedia

pembelajaran interaktif memiliki kualitas yang baik sehingga dapat

digunakan untuk uji operasional.

119
Gambar 11.
Diagram Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

Gambar 11 memberikan gambaran bahwa semua indikator yang

dinilai pada uji coba kelompok kecil menunjukkan nilai di atas 2,5. Ini

menunjukkan bahwa multimedia interaktif memiliki kualitas yang baik

dan tidak memerlukan revisi.

8. Data Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan dengan sempel satu kelas penuh yang

berjumlah 15 anak berusia 4-5 tahun. Hasil penilaian terhadap sumber

belajar interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A dapat dilihat

pada tabel 15 dan gambar 12.

Hasil uji coba lapangan digunakan untuk mengetahui kualitas teknis

dan kualitas materi multimedia pembelajaran interaktif materi berhitung

untuk anak kelompok A taman kanak-kanak. Kualitas teknis multimedia

pembelajaran interaktif dapat dilihat pada tabel 16 dan kulitas materi dapat

dilihat pada tabel 17, serta gambar 13.

120
Tabel 14 .
Skor Penilaian Uji Coba Lapangan

Nilai
No Indikator Penilaian Keterangan
Rata-Rata

1 Kualitas warna 3,93 Sangat Baik


2 Kualitas suara dan musik 4,00 Sangat Baik
3 Kualitas animasi 4,00 Sangat Baik
4 Kualitas soal latihan 2,93 Baik
5 Kejelasan contoh 3,07 Baik
6 Penggunaan bahasa dalam media 3,13 Baik
Kualitas background/gambar latar
7 3,73 Sangat Baik
belakang
Kejelasan petunjuk pengerjaan
8 2,67 Baik
latihan
9 Kejelasan pertanyaan pada latihan 2,67 Baik
Kejelasan petunjuk penggunaan
10 2,67 Baik
media
Kemudahan untuk keluar dari
11 3,40 Sangat Baik
program
Rata-rata 3,29 Sangat Baik

Tabel 15 memberi gambaran bahwa hasil uji coba lapangan yang

dilakukan menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif

memiliki nilai rata-rata 3,29. Hal tersebut menunjukkan bahwa

multimedia pembelajaran interaktif memiliki kualitas yang “sangat baik”

sehingga dapat diproduksi dan digunakan dalam proses pembelajaran.

121
Gambar 12.
Diagram Hasil Uji Coba Lapangan

Gambar 12 memberikan gambaran bahwa semua indikator yang

dinilai pada uji coba lapangan menunjukkan nilai di atas 2,5. Ini

menunjukkan bahwa multimedia interaktif memiliki kualitas yang baik

dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

9. Produk Akhir

Produk pengembangan berupa sumber belajar multimedia

pembelajaran interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A Taman

Kanak-Kanak telah dilakukan revisi dan penyempurnaan berdasarkan

analisis data uji operasional. Variabel-variabel multimedia pembelajaran

interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A taman kanak-kanak

memiliki nilai rata-rata yang sangat baik.

B. Pembahasan

Penelitian ini telah menghasilkan multimedia pembelajaran interaktif

yang dapat membuat pembelajaran membilang pada anak kelompok A Taman

Kanak-Kanak menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan

122
kemampuan membilang anak kelompok A Taman Kanak-Kanak dengan

karakteristik sebagai berikut:

1. Multimedia pembelajaran interaktif menyajikan kegiatan membilang

benda yang ada di sekitar siswa seperti alat indra dan binatang.

2. Multimedia pembelajaran interaktif menyajikan kegiatan membilang dari

yang lebih mudah ke yang lebih sulit. Kegiatan membilang dimulai dari

menghitung alat indra seperti mata, telinga, hidung, dan mulut yang

hanya memiliki jumlah satu dan dua.

3. Multimedia pembelajaran interaktif mengajak anak untuk berpartisipasi

aktif dan memberikan rangsangan untuk menyelesaikan masalahnya

sendiri. Rangsangan yang diberikan kepada anak berupa pertanyaan

sederhana yang merangsang anak untuk menyelesaikan pertanyaan

tersebut.

4. Multimedia pembelajaran interaktif memberikan suasana yang

menyenangkan. Suasana yang menyenangkan pada multimedia

pembelajaran interaktif dirangsang dengan adanya gambar, animasi,

audio, video, dan permainan sederhana.

5. Multimedia pembelajaran interaktif menggunakan bahasa yang sederhana

dan menggunakan contoh-contoh. Bahasa yang digunakan pada

multimedia pembelajaran interaktif adalah bahasa yang sederhana dan

menggunakan bahasa lisan karena anak usia 4 -5 tahun belum dapat

membaca teks.

123
6. Multimedia pembelajaran interaktif anak dikelompokkan sesuai dengan

tahap membilangnya. Multimedia pembelajaran interaktif menyajikan 4

materi pokok dimana siswa dapat memilih materi yang hendak dipelajari.

Materi disusun dari yang mudah ke yang lebih sukar.

7. Multimedia pembelajaran interaktif menyajikan evaluasi dari awal

sampai akhir kegiatan. Multimedia pembelajaran interaktif menyajikan

latihan soal yang dapat mengevalusi hasil belajar anak dari materi 1

sampai 5.

8. Multimedia pembelajaran interaktif memiliki tata letak yang dibuat

sederhana dengan hanya menyampaikan satu pesan pada tiap slide dan

tidak menggunakan banyak tulisan.

9. Multimedia pembelajaran interaktif menyajikan hubungan saling

berkaitan antara unsur-unsur visual dan audio sesuai prinsip kesatuan

(unity). Prinsip kesatuan mempunyai arti adanya hubungan antara unsur-

unsur gambar (visual) yang digunakan dalam tampilan hubungan antara

komponen yang digunakan dalam tampilan dapat dilakukan dengan tanda

panah, garis, dan simbol.

10. Multimedia pembelajaran interaktif memberikan penekanan pada pesan

yang penting dengan bentuk tampilan yang berbeda. Hal ini akan

membuat komponen pesan yang lebih penting akan lebih menarik

perhatian anak. Hal ini sesuai dengan prinsip penekanan dalam membuat

tampilan media pembelajaran karena penekanan mempunyai arti bahwa

124
komponen pesan yang lebih penting harus ditampilkan dalam bentuk

tampilan yang berbeda.

11. Multimedia pembelajaran interaktif menggunakan warna yang kontras

pada tiap slide sehingga memberi penonjolan atau penekanan pada unsur

pesan tertentu. Hal ini sesuai dengan prinsip pemanfaatan warna dalam

penyusunan tampilan sebuah media belajar yang menyatakan bahawa

dalam komunikasi visual warna mempunyai daya tarik dan warna

tersendiri. Warna sering digunakan sebagai simbol untuk

mendeskripsikan suatu

12. Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan berisikan materi

pokok mengenal angka 1 sampai 10, membilang dengan menunjuk

benda, mengurutkan bilangan 1 sampai 10, dan membandingkan jumlah

benda. Multimedia pembelajaran juga dilengkapi dengan materi

pengayaan berupa menjumlahkan benda dan latihan soal. Materi tersebut

sesuai hasil dari studi pustaka dan kurikulum mengenai kompetensi

dasar, hasil belajar, dan indikator pembelajaran pada materi membilang

untuk anak kelompok A Taman Kanak - Kanak. Hasil belajar yang

diharapkan pada materi membilang untuk anak kelompok A Taman

Kanak - Kanak adalah anak dapat mengenal bilangan. Indikator

pembelajaran pada materi membilang untuk anak kelompok A Taman

Kanak - Kanak meliputi 1) membilang/menyebutkan urutan bilangan

dari 1 sampai 10, 2) membilang dengan menunjuk benda (mengenal

konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 10, 3) menunjukkan

125
urutan benda untuk bilangan sampai 10. 4)

menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda

sampai 10 (anak tidak disuruh menulis), 5) menunjukkan kumpulan

benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih

sedikit.

13. Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan memiliki sifat

fleksibel. Multimedia pembelajaran interaktif ini memberi kesempatan

pada pengguna untuk memilih isi setiap materi pelajaran yang disajikan.

Multimedia pembelajaran interaktif dapat dimanfaatkan di kelas dan

secara individual. Multimedia pembelajaran interaktif mempunyai

fleksibelitas juga dalam penggunaan waktu.

Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang

dikemukakan oleh Sofia Hartati (2005: 8-9) sebagai berikut: 1) memiliki

rasa ingin tahu yang besar, 2) merupakan pribadi yang unik, 3) suka

berfantasi dan berimajinasi, 4) masa potensial untuk belajar, 5) memiliki

sikap egosentris, 6)memiliki rentan daya konsentrasi yang pendek, 7)

merupakan bagian dari mahluk sosial.

Sejalan dengan pendapat Ahmad S. (2011 : 102) yang menyatakan

bahwa prinsip dasar dalam menerapkan permainan berhitung, yaitu: 1)

dimulai dari menghitung benda, 2) menghitung dari yang lebih mudah ke

yang lebih sulit, 3) anak berpartisipasi aktif dan adanya rangsangan untuk

menyelesaikan masalahnya sendiri, 4) suasana yang menyenangkan, 5)

bahasa yang digunakan sederhana dan menggunakan contoh-contoh, 6)

126
anak dikelompokkan sesuai dengan tahap berhitungnya, dan 7) evaluasi

dari awal sampai akhir kegiatan.

Keterbatasan yang dimiliki oleh sumber belajar pembelajaran

interaktif ini adalah (1) tidak memuat materi pelajaran secara lengkap

tetapi hanya bagian-bagian yang penting saja, (2) suara dalam program

pembelajaran kurang jernih, dan (3) gambar animasi dalam program

pembelajaran masih menggunakan resolusi yang rendah sehingga masih

terlihat pecah. Peneliti kesulitan dalam mencari gambar animasi yang

beresolusi lebih tinggi dan sesuai dengan materi yang dibutuhkan.

127
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada materi

berhitung untuk anak kelompok A TK melalui tahapan-tahapan antara

lain melakukan penelitian pendahuluan, pembuatan desain,

pengumpulan bahan, pengembangan produk awal, validasi oleh alhli

materi dan media, melakukan uji lapangan terbatas, melakukan uji

lapangan lebih luas, dan melakukan uji operasional/lapangan.

2. Hasil validasi oleh ahli media pembelajaran menunjukkan bahwa

kualitas teknis multimedia pembelajaran interaktif yang dibuat oleh

penulis memiliki nilai rata-rata 3,2. Nilai rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif memiliki

kualitas teknis baik.

3. Hasil validasi oleh ahli materi pembelajaran menunjukkan bahwa

kualitas materi multimedia pembelajaran interaktif yang dibuat oleh

penulis memiliki nilai rata-rata 3,7. Nilai rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif memiliki

kualitas materi yang sangat baik.

128
4. Hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran

interaktif yang dibuat oleh penulis memiliki nilai yang baik dengan

rata-rata 3,09.

5. Hasil uji coba lebih luas menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran

interaktif yang dibuat oleh penulis memiliki nilai yang baik dengan

rata-rata 3,07.

6. Uji lapangan operasional (field trial) ditujukan kepada 15 anak

kelompok A TK Teruna Bangsa Yogyakarta. Hasil ujicoba lapangan

operasional menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif

yang dibuat oleh penulis memiliki nilai yang sangat baik dengan rata-

rata 3,29.

7. Penelitian pengembangan ini menghasilkan multimedia pembelajaran

interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A taman kanak-kanak.

Secara keseluruhan multimedia pembelajaran ini dikategorikan baik

untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran berhitung untuk anak

kelompok A Taman Kanak-Kanak.Multimedia pembelajaran interaktif

materi berhitung ini dapat digunakan secara sendiri maupun secara

bersama-sama di kelas.

129
B. Saran

Berdasar kesimpulan di atas, pengembang memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Kualitas materi pada multimedia pembelajaran interaktif akan baik

apabila disusun dengan memperhatikan kejelasan judul dan sasaran

pengguna program, kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna,

kejelasan petunjuk penggunaan latihan, tingkat kesulitan latihan,

kejelasan isi materi, stuktur urutan isi materi, kejelasan dan kesesuaian

bahasa yang digunakan, kejelasan informasi pada ilustrasi gambar,

kejelasan informasi pada ilistrasi animasi, kesesuaian latihan dengan

kompetensi.

2. Kualitas teknis multimedia pembelajaran interaktif dapat ditingkatkan

dengan merekam suara pengisi di studio rekaman supaya dapat

menghasilkan suara yang lebih jernih, pemberian cuplikan video/film,

pemberian gambar-gambar yang sesuai dengan materi dan lingkungan

siswa, pemberian warna yang menarik, dan tata letak yang baik. Kualitas

animasi akan lebih baik jika pengembang membuat atau mencari animasi

dengan resolusi yang lebih tinggi sehingga animasi tidak pecah ketika di

sajikan.

3. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sebaiknya dilakukan

dengan tahap-tahap melakukan penelitian pendahuluan, pembuatan

desain software (pembuatan naskah, pembuatan storyboard, dan

pembuatan flowchart view), pengumpulan bahan (pembuatan dan

130
pengumpulan gambar dan animasi, serta perekaman dan pengumpulan

audio, mengembangkan bentuk produk awal, melakukan evaluasi produk

awal, melakukan revisi terhadap produk awal, mengembangkan produk

akhir. Evaluasi dilakukan oleh ahli bidang studi, ahli media

pembelajaran, dan calon penggunaan. Evaluasi terhadap sumber belajar

oleh ahli media dan ahli bidang studi perlu dilakukan untuk mendapatkan

masukan yang digunakan untuk mengadakan revisi terhadap produk yang

dihasilkan.

4. Multimedia pembelajaran interaktif yang telah dikembangkan oleh

peneliti dapat digunakan untuk pembelajaran berhitung siswa kelompok

A taman kanak-kanak. Multimedia pembelajaran interaktif ini dapat

digunakan untuk pembelajaran secara individu maupun klasikal. Pada

penggunaan secara klasikal diperlukan alat tambahan yang berupa LCD

proyektor dan pengeras suara. Penggunaan software dalam laboratorium

akan lebih baik jika masing-masing siswa menggunakan head phone,

sehingga suara dari komputer yang satu tidak mengganggu komputer

yang lainnya.

131
C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian yang ada pada pengembangan

multimedia pembelajaran interaktif materi berhitung untuk anak kelompok A

TK Teruna Bangsa adalah sebagai berikut:

1. Materi berhitung pada multimedia pembelajaran interaktif belum sesuai

dengan teori berhitung untuk anak kelompok A Taman Kanak-Kanak,

khususnya materi penjumlahan (+), pengurangan (–) 3 , lebih banyak (>)

dan lebih sedikit (<). Materi tersebut disajikan sebagai materi pengayaan.

2. Penulis mengalami kesulitan untuk menghasilkan suara yang jernih

untuk dimasukkan dalam multimedia pembelajaran interaktif karena

hanya menggunakan peralatan yang sederhana yaitu microphone dan

komputer. Suara akan lebih baik jika direkam dalam studio.

3. Penulis mengalami kesulitan untuk menghasilkan atau memperoleh

gambar animasi yang sesuai dengan resolusi yang tinggi sehingga tidak

pecah ketika digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Gambar animasi

akan lebih baik jika melibatkan orang yang ahli dalam pembuatan

animasi.

4. Belum ada uji efektifitas lapangan karena penelitian terhadap produk

yang dikembangkan dan dihasilkan hanya sebatas untuk mengetahui

apakah multimedia pembelajaran interaktif tersebut memiliki kualitas

teknis dan materi yang baik, serta layak digunakan dalam kegiatan

pembelajaran di TK.

132
5. Kegiatan penelitian yang mengaju pada pengembangan Borg and Gall

hanya sebatas sampai pada tahap revisi produk belum sampai kepada

penyebaran dan implemetasi.

133
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gafur. (2001). Pengelolaan Pusat Sumber Belajar.Yogyakarta: FIP. UNY

Ahmad S. (2011).Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai


Aspeknya.Jakarta:KencanaPrenada Media Group.

AzharArsyad. (2004). Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

BambangW.(2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.


Jakarta:RinekaCipta.

Belawati T. (2003). Pengembangan Bahan Ajar.Jakarta: Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka.

Cucu Eliyawati. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk


Anak Usia Dini.Jakarta:Depdikbud.

C. Asri Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta

DeniD. (2011). Teknologi Pembelajaran.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Denny Setiawan, dkk.(2009). Komputer dan Media Pembelajaran.


Jakarta:Universitas Terbuka.

Direktorat Pembinaan TK dan SD.(2007). Pembelajaran Bidang Pengembangan


Kognitif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kegiatan Pengembangan Sistem
dan Standar Pengelolaan TK Direktorat Pembinaan TK dan SD.

DirektoratPembinaan TK dan SD. (2007). Pedoman Pembelajaran Permainan


Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kegiatan
Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan TK Direktorat Pembinaan
TK dan SD.

Doman, Glenn. (1986). Mengajar Bayi Anda Matematika. (Alih Bahasa: Ismail
Marahimin). Jakarta: Gaya Favorit Press.
Elysa R.A. (2013).Metode dan Model Pembelajaran di TK. Diakses dari
https://www.scribd.com.pada tanggal 30 Mei 2015, jam 10.25 WIB.
Heinich, Robert, Molenda M., Russel J. D. (1996). Instructional and Media. New
Jersey : Englewood Cliftts.

134
Guna L. (2010). Hakikat Pendidikan dan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.
Diakses dari https://www.scribd.com.pada tanggal 25 Mei 2015,jam 9.35
WIB
Ida Malati S. (2003). Peran dan Jenis Bahan Ajar dalam Pembelajaran. Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Kemendiknas. (2010).Kurikulum Taman Kanak-Kanak Pedoman Pengembangan


Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen PendidikanDasar
dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Lestari K.W. (2011).Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:


KementrianPendidikan Nasional.

Lwin, May, et.al., (2005). How to Multiple Your Child,s Intelligence: A Practical
Guide for Parents of Seven-Years-Old and Below (Alih Bahasa:Christine
Sujana). Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia

Margaret E. Bell Gredler.(1991). BelajardanMembelajarkan.Jakarta:Rajawali.

Martinis Y.& Jamilah S.S.. (2013). Panduan PAUD


PendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:Referensi.

Milafaila. (2011). Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. Diakses dari


https://failashofagmail.wordpress.com.pada tanggal1 Juni 2015, jam 10.35
WIB.

M. Rohman&Sofan A.(2013). Strategi dan Desain Pengembangan Sistem


Pembelajaran.Jakarta:PrestasiPustaka Publisher.

MukhtarLatif et al. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia


Dini.Jakarta:KencanaPrenada Media Group.

Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta :


Rineka Cipta.

M. Suyanto. (2003). Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan


Bersaing.Yogyakarta:Andi Offset.
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). 2000. Principles and
Standards for School Mathematics. United State: Nasional Council of
Teachers of Mathematics, Inc.

135
NurAinyF.N. (2006). Pengaruh Pembelajaran dengan Multimedia Terhadap
Kemampuan Kognisi Siswa Taman Kanak-Kanak.Jurnal Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga(Vol. 8 No. 1, April 2006) Hlm 1 – 40.

Nusa Putra. (2012). Research & Development Penelitiandan


Pengembangan:SuatuPengantar.Jakarta:Rajawali.

Paimin, Joula E. (1998). Agar Anak Pintar Matematika. Jakarta: Puspa Swara

Pannen P. &Puspitasari S. (2003).FaktordanProsedurPengembanganBahan


Ajar.Jakarta:PusatPenerbitanUniversitas Terbuka.

Punaji S. (2012).MetodePenelitiandanPengembangan.Jakarta:Kencana
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.(1991).Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Seels & Richey. (1996). Instructional Technology : The Defenition and Domains
Of The Field. Penerjemah: Mahasiswa S2 Program Studi Teknologi
Pembelajaran IKIP Malang.

Sudijono, A. (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Sugiyono.(2003). Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV Alfabeta.

SlametSuyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia


Dini.Yogyakarta:Hikayat Publishing.

Sri Tatminingsih. (2011).Belajar Matematika yang Menyenangkan untuk Anak


TK, www.gurupintar.ut.ac.id.diambil 29 Juni 2015, pukul 10.05 WIB.

Suriasumatri, Jujun S. (1982). Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Theo Riyanto& Martin Handoko. (2004). Pendidikan Pada Usia Dini Tuntunan
Psikologis dan Pedagogis bagi Pendidikdan Orang Tua.Jakarta: PT
GramediaWidiasarana Indonesia.

Yuliani N. S. (2012). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Penerbit


Universitas Terbuka.

136
LAMPIRAN

137
Lampiran 1
Kelengkapan Multimedia Pembelajaran

1.1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Lingkup


Perkembangan Kognitif Kelompok A ( Usia 4 – 5
Tahun )
1.2. Rangkuman Penilaian Lingkup Perkembangan Kognitif
Kelompok A Tahun Ajaran 2014– 2015 ( Bulan Juli –
Agustus 2014 )
1.3. Flow Chart
1.4. Story Board
1.5. Desain Cover Multimedia Pembelajaran Interaktif
Materi Berhitung

138
TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
LINGKUP PERKEMBANGAN KOGNITIF
KELOMPOK A ( Usia 4 - 5 Tahun )
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN CAPAIAN NO INDIKATOR
PERKEMBANGAN
KOGNITIF PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
* memasangkan benda sesuai
Pengetahuan 1. mengenal benda ber mengenal benda berdasarkan 1 pasangannya

umum & sains dasarkan fungsi (pisau fungsi(pisau untuk memotong menurut fungsi
* menyebutkan & menceritakan
utk memotong, pensil pensil utk menulis) 2 perbesaan
* bermain simbolik dgn benda-
2. menggunakan benda menggunakan benda-benda 3 benda di

benda sbg permainan sbg permainan simbolik sekitar


* mengungkapkan sebab akibat,
3. mengenal gejala sebab mengenal gejala sebab akibat 4 misal:
mengapa sakit gigi?mengapa
akibat yg terkait dgn yg terkai dgn dirinya lapar? Dll
* mengungkapkan asal mula
Dirinya 5 terjadinya sesuatu
* menyatakan & membedakan
4. mengenal konsep sederhana mengenal konsep sederhana 6 waktu (pagi,

dlm kehidupan sehari-hari dlm kehidupan sehari-hari siang, malam)


(gerimis, hujan, gelap (gerimis, hujan, gelap, terang, * mengetahui nama-nama hari
terang,temaram,dsb) temaram 7 dlm satu minggu

8 * mengenal terjadinya hujan

9 * mengenal terjadinya banjir


mencoba & menceritakan apa yg
5. mengkreasikan sesuatu mengkreasikan sesuatu dgn 10 terjadi jika
warna dicampur, proses
dgn idenya sendiri idenya sendiri pertumbuhan
(biji-bijian, umbi-umbian, batang-
batangan)
balon ditiup lalu dilepaskan, benda-
benda di
masukkan ke dalam air (terapung,
melayang,
* mengelompokkan benda bdsr
Konsep bentuk 1. mengklasifikasi benda 1. mengklasifikasi benda bdsr 11 bentuk

warna, ukuran, bdsr bentuk, warna/ kan bentuk, warna, ukuran warna atau ukuran
* menunjukkan sebanyak-
dan pola Ukuran 2. mengklasifikasi benda bdsr 12 banyaknya
benda, hewan & tanaman
ciri-ciri tertentu menurut ciri2 ttt
* menunjukkan sebanyak-
3. mengklasifikasi benda 13 banyaknya benda
hewan & tanaman menurut
menurut jenisnya jenisnya

2. mengklasifikasikan benda 1. mengklasifikasi benda ke 14 * menunjuk benda ke dlm kelompk yg sama

ke dlm kelompok yg sama dlm kelompok yg sama 15 * mengelompokkan benda yg sama

atau kelompok yg sejenis 2. mengklasifikasi benda ke 16 * menunjuk benda yg sejenis

atau kelompok yg ber dlm kelompok yg sejenis 17 * mengelompokkan benda yg sama

pasangan dgn 2 versi 3. mengklasifikasikan benda 18 * menglompokkan benda yg berpasangan

yg berpasangan dgn 2 versi 2 versi

3. mengenal pola AB-AB mengenal pola AB-AB & 19 * meniru pola dgn menggunakan berbagai

dan ABC-ABC ABC-ABC bentuk

20 *memperkirakan urutan berikutnya setelah

melihat bentuk 2 pola yg berurutan, misal

merah,putih,merah,putih

139
* mengurutkan benda dari
4. mengurutkan benda mengurutkan benda bdsr 5 21 besar-kecil atau

bdsr 5 seriasi ukuran/ seriasi ukuran/ bentuk sebaliknya (5 seriasi)


* mengurutkan benda dari
Warna 22 panjang-pendek

atau sebaliknya (5 seriasi)


* mengurutkan benda
23 berdasarkan warna

(5 seriasi)
* mengurutkan benda dari
24 tebal-tipis atau

sebaliknya (5 seriasi)
* mengenal kasar-halus, berat-
Konsep bilangan 1. mengetahui konsep mengetahui konsep banyak & 25 ringan,
panjng-pendek, jauh-dekat,
lambang bilangan banyak & sedikit sedikit sama-tdk sama
* menunjuk 2 kumpulan benda
dan huruf 26 yg sama
jmlnya, yg tdk sama, lebih
banyak dan

lebih sedikit
* membilang banyak benda dr 1
2. membilang banyak benda membilang banyak benda 27 sampai 10
* membilang/menybut urutan
1 sampai 10 1 sampai 10 28 bilangan 1-10
* membilang dgn menunjuk
3. mengenal konsep mengenal konsep bilangan 29 benda
(mengenal konsep bilangan
Bilangan dgn benda

sampai 10
* menunjuk urutan benda utk
30 bilangan

sampai 10
* membuat urutan bilangan 1-
31 10 dgn benda
* menunjuk lambang bilangan
4. mengenal lambang mengenal lambang bilangan 32 1-10

Bilangan 33 * meniru lambang bilangan 1-10


*
menghubungkan/memasangkan
34 lambang
bilangan dgn benda-benda
sampai 10

(anak tdk disuruh menulis)


* menunjuk lambang huruf
5. mengenal lambang mengenal lambang huruf 35 dilingkungan

Huruf sekitar anak


* menghubungkan gambar/
36 benda dgn

lambang huruf
* membaca gambar yg memiliki
37 kata/

kalimat sederhana

140
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Lionel


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 D C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 D C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda
(mengenal konsep bilangan dengan benda D C
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan D C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Aya


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

141
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Tyo


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Fifi


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

142
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Angel


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 D C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 D C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda D C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan D C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Raymond


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

143
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Aldi


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Bennet


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 D C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan D C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

144
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Amel


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Yones


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

145
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Orvin


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Putri


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

146
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Rafael


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Matthew


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

147
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Andrew


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 D C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 D C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda D C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan D C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Reno


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

148
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Cello


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 D C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 D C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda D C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan D C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Michelle


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

149
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Danisa


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Adit


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

150
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Hubert


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 D C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 D C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda D C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan D C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda D C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 D C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak : Meta


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

151
RANGKUMAN PENILAIAN
KELOMPOK A

Bulan : Juli - Agustus 2014


Lingkup Perkembangan : Kognitif

Nama Anak : Paska


CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10 C C


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 C C
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda C C
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan C C
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda C C
mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10 C C
Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Nama Anak :
CAPAIAN NO INDIKATOR BULAN
PERKEMBANGAN Juli Agustus
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf

membilang banyak benda 27 * membilang banyak benda dari 1 sampai 10


1 sampai 10 28 * membilang/menyebut urutan bilangan 1-10
mengenal konsep bilangan 29 * membilang dengan menunjuk benda
(mengenal konsep bilangan dengan benda
sampai 10
30 * menunjuk urutan benda untuk bilangan
sampai 10
31 * membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda

mengenal lambang bilangan 32 * menunjuk lambang bilangan 1-10

Keterangan: A untuk kode:****(BSB) , B untuk kode *** (BSH), C untuk kode **(MB), D untuk kode *(BB)

Mengetahui,
Kepala TK Guru Kelas

Lely Yusinta, SE Sriwindu S., S.Pd. AUD

152
Lampiran 1.3 : Flow Chart Multimedia Pembelajaran Interaktif
Flow Chart Utama

153
Flow Chart Materi 1

154
Flow Chart Materi 2

155
Flow Chart Materi 3

156
Flow Chart Materi 4

157
Flow Chart Materi 5

158
Flow Chart Latihan Soal

159
Lampiran 1.4 : Naskah Multi Media Pembelajaran Interaktif

Pendahuluan

No Visual Audio
1 Musik : Lagu “Pergi Belajar”

2 Musik : Pergi Belajar

Pilih materi yang ingin kamu pelajari!

3 Yakin mau keluar?

Ya

Tidak

160
Materi 1 : Membilang 1 sampai 10

No Visual Audio
1 Ayo belajar membilang 1 sampai 10!

2 Satu

3 Satu Cicak

4 Dua

161
5 Satu, dua

Dua ayam

6 Tiga

7 Satu, dua, tiga

Tiga burung

8 Empat

162
9 Satu, dua, tiga, empat

Empat gajah

10 Lima

11 Satu, dua, tiga, empat, lima

Lima Kuda

12 Enam

163
13 Satu, dua, tiga, empat, lima, enam

Enam Buaya

14 Tujuh

15 Satu, dua, tiga, empat, lima, enam,


tujuh

Tujuh Katak

16 Delapan

164
17 Satu, dua, tiga, empat, lima, enam,
tujuh, delapan

Delapan kucing

18 Sembilan

19 Satu, dua, tiga, empat, lima, enam,


tujuh, delapan, sembilan

Sembilan bebek

20 Sepuluh

165
21 Satu, dua, tiga, empat, lima, enam,
tujuh, delapan, sembilan, sepuluh

Sepuluh tikus

Materi 2 : Membilang dengan menunjuk benda

No Visual Audio
1 Musik : Lagu “Dua Mata Saya”

Ayo belajar membilang dengan


menunjuk benda

2 Berapa jumlah hidungmu?

166
3 Coba hitung lagi!

4 Berapa jumlah matamu?

5 Ya jawabanmu tepat!

6 Berapa jumlah telingamu?

167
7 Ya jawabanmu tepat!

8 Berapa jumlah mulutmu?

9 Coba hitung lagi!

168
Materi 3 : Urutan Bilangan

N0 Visual Audio
1 Ayo belajar urutan bilangan!

2 Hubungkan urutan bilangan menjadi


gambar binatang!

3 Satu

4 Dua

169
5 Tiga

6 Empat

7 Lima

8 Gambar apa yang terbentuk?

Ya
Kelinci

170
9 Bantulah induk ayam menemukan
anaknya dengan menekan setiap
bilangan secara urut!

10 Satu

11 Dua

12 Tiga

171
13 Empat

14 Lima

15 Enam

16 Tujuh

172
17 Delapan

18 Sembilan

19 Sepuluh

Selamat!
Kamu berhasil!

20 Enam

173
21 Tujuh

22 Delapan

23 Sembilan

24 Sepuluh

Kamu belum berhasil!


Silahkan mencoba lagi!

174
25 Delapan

26 Sepuluh

Kamu belum berhasil!


Silahkan mencoba lagi!

Materi 4 :

No Visual Audio
1 Ayo belajar membandingkan jumlah
benda!

175
2 Tekan tanda sama (=) jika jumlahnya
sama
Atau
Tekan tanda tidak sama (≠) dengan jika
jumlahnya tidak sama

3 Ya jawabanmu tepat!

4 Tekan tanda sama (=) jika jumlahnya


sama
Atau
Tekan tanda tidak sama (≠) dengan jika
jumlahnya tidak sama

5 Jawabanmu salah!

Coba hitung lagi!

176
6 Tekan tanda sama (=) jika jumlahnya
sama
Atau
Tekan tanda tidak sama (≠) dengan jika
jumlahnya tidak sama

7 Jawabanmu tepat!

8 Tekan tanda sama (=) jika jumlahnya


sama
Atau
Tekan tanda tidak sama (≠) dengan jika
jumlahnya tidak sama

9 Jawanmu salah!

Coba hitung lagi!

177
Materi 5 :

No Visual Audio
1 Ayo belajar menjumlahkan benda!

2 Video Lagu “Satu ditambah Satu”

3 Berapakan 1 ekor anjing ditambah 1


ekor anjing?

4 Jawabanmu salah!

Coba hitung lagi!

178
5 Berapakan 2 ekor kelinci ditambah 1
ekor kelinci?

6 Bagus!
Jawabanmu tepat!

7 Berapakan 2 ekor ayam ditambah 2


ekor ayam?

8 Bagus!
Jawabanmu tepat!

179
9 Berapakan 3 ekor ayam ditambah 1
ekor ayam?

10 Jawabanmu salah!

Coba hitung lagi!

11 Berapakan 2 ekor burung ditambah 3


ekor burung?

12 Jawabanmu salah!

Coba hitung lagi!

180
13 Berapakan 3 ekor bebek ditambah 3
ekor bebek?

14 Bagus!
Jawabanmu tepat!

15 Berapakan 4 ekor kambing ditambah 2


ekor kambing?

16 Jawabanmu salah!

Coba hitung lagi!

181
Latihan Soal

No Visual Audio
1 Ayo berlatih

2 Berapa jumlah mata yang kamu miliki?

3 Berapa jumlah hidung yang kamu


miliki?

4 Berapa jumlah kelinci berikut?

182
5 Berapa jumlah kucing berikut?

6 Manakah urutan bilangan yang tepat?

7 Manakah urutan bilangan yang tepat?

8 Tekan tanda sama (=) jika jumlahnya


sama
Atau
Tekan tanda tidak sama (≠) dengan jika
jumlahnya tidak sama

183
9 Tekan tanda sama (=) jika jumlahnya
sama
Atau
Tekan tanda tidak sama (≠) dengan jika
jumlahnya tidak sama

10 Berapakah jumlah 3 ekor zebra


ditambah 2 ekor zebra?

11 Berapakah jumlah 4 ekor monyet


ditambah 5 ekor monyet?

12 Kamu sudah menyelesaikan latihan


soal ini.

Berapa nilai yang kamu peroleh?

Mau mengulang?

184
Lampiran 1.5. Desain Cover Multimedia Pembelajaran Interaktif Materi Berhitung

185
Lampiran 2
Instrumen Evaluasi Ahli Materi & Media

2.1. Surat Pengantar Validasi Ahli Materi

2.2. Penilaian Ahli Materi Tahap I

2.3. Penilaian Ahli Materi Tahap II

2.4. Surat Pengantar Validasi Ahli Media

2.5. Penilaian Ahli Media Tahap I

2.6. Penilaian Ahli Media Tahap II

186
187
LEMBAR VALIDASI
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MATERI BERHITUNG UNTUK ANAK KELOMPOK A
TK TERUNA BANGSA

OLEH AHLI MATERI

Indikator Pembeljaran : Pengenalan Konsep Berhitung untuk Anak

Taman Kanak-Kanak Kelompok A

Penulis : Henny Maryati Ambarita

Ahli Materi : Nelva Rolina, M. Si.

Tanggal : 6 Maret 2015

Lembar Evaluasi ini diisi oleh ahli materi.

1. Lembar validasi ini terdiri dari aspek pembelajaran dan aspek isi.
2. Rentangan validasi mulai dari “sangat baik” sampai “sangat kurang”
dengan cara member tanda “V” pada kolom yang disediakan.

Keterangan skala :

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

0 = sangat kurang

188
Skala Penilaian
No. Unsur Penilaian
0 1 2 3 4
Kejelasan judul dan sasaran pengguna
1. V
program
Kemenarikan materi dalam memotivasi
2. V
pengguna
3. Kejelasan petunjuk penggunaan soal/ tes V
4. Tingkat kesulitan soal/ tes V
5. Kejelasan isi materi V
6. Struktur organisasi/ urutan isi materi V
Kejelasan dan kesesuaian bahasa yang
7. V
digunakan
8. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar V
9. Kejelasan informasi pada ilustrasi animasi V
10. Kesesuaian tes / latihan dengan kompetensi V
Jumlah
Total Skala Penilaian
Kriteria Aspek penilaian

189
190
LEMBAR VALIDASI
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MATERI BERHITUNG UNTUK ANAK KELOMPOK A
TK TERUNA BANGSA

OLEH AHLI MATERI

Indikator Pembeljaran : Pengenalan Konsep Berhitung untuk Anak

Taman Kanak-Kanak Kelompok A

Penulis : Henny Maryati Ambarita

Ahli Materi : Nelva Rolina, M. Si.

Tanggal : 13 Maret 2015

Lembar Evaluasi ini diisi oleh ahli materi.

1. Lembar validasi ini terdiri dari aspek pembelajaran dan aspek isi.
2. Rentangan validasi mulai dari “sangat baik” sampai “sangat kurang”
dengan cara member tanda “V” pada kolom yang disediakan.

Keterangan skala :

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

0 = sangat kurang

191
Skala Penilaian
No. Unsur Penilaian
0 1 2 3 4
Kejelasan judul dan sasaran pengguna
1. V
program
Kemenarikan materi dalam memotivasi
2. V
pengguna
3. Kejelasan petunjuk penggunaan soal/ tes V
4. Tingkat kesulitan soal/ tes V
5. Kejelasan isi materi V
6. Struktur organisasi/ urutan isi materi V
Kejelasan dan kesesuaian bahasa yang
7. V
digunakan
8. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar V
9. Kejelasan informasi pada ilustrasi animasi V
10. Kesesuaian tes / latihan dengan kompetensi V
Jumlah
Total Skala Penilaian
Kriteria Aspek penilaian

192
193
194
195
196
197
198
199
Lampiran 3
Instrumen Penilaian untuk Siswa

3.1. Instrumen Penilaian Uji Coba Satu-Satu ( 3 Siswa )

3.2. Instrumen Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil (5 Siswa)

3.3. Instrumen Penilaian Uji Coba Lapangan ( 15 Siswa )

3.4. Dokumentasi Foto Kegiatan

200
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 3 anak)
Nama Anak : Lionel

Tanggal : 7 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

201
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 3 anak)
Nama Anak : Aya

Tanggal : 7 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

202
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 3 anak)
Nama Anak : Tyo

Tanggal : 7 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

203
204
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 5 anak)
Nama Anak : Fifi

Tanggal : 14 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

205
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 5 anak)
Nama Anak : Angel

Tanggal : 14 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

206
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 5 anak)
Nama Anak : Raymond

Tanggal : 14 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

207
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 5 anak)
Nama Anak : Aldi

Tanggal : 14 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

208
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 5 anak)
Nama Anak : Bennet

Tanggal : 14 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

209
210
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas
(oleh 15 anak)
Nama Anak : Amel

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

211
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Yones

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

212
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Orvin

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

213
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Putri

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

214
(oleh 15 anak)
Nama Anak : Rafael

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

215
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Matthew

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

216
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Andrew

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

217
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Reno

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

218
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Cello

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

219
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Michelle

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

220
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Danisa

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

221
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Adit

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

222
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Hubert

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

223
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Meta

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

224
Lembar Evaluasi Uji Lapangan Terbatas

(oleh 15 anak)

Nama Anak : Paskah

Tanggal : 18 Maret 2015

Skala Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Skala Penilaian
No. Instrumen Penilaian
0 1 2 3 4
1. Menurut kamu apakah warnanya bagus? V
2. Menurut kamu apakah musiknya bagus? V
3. Menurut kamu apakah animasinya bagus? V
4. Menurut kamu apakah soalnya mudah V
dikerjakan?
5. Menurut kamu apakah contoh yang ada V
sudah cukup jelas?
6. Menurut kamu apakah bahasa yang V
digunakan sudah jelas?
7. Menurut kamu apakah gambar di V
belakangnya sudah bagus?
8. Menurut kamu apakah petunjuk pengerjaan V
latihannya sudah jelas?
9. Menurut kamu apakah pertanyaan pada V
latihan sudah jelas?
10. Menurut kamu apakah petunjuk penggunaan V
sudah jelas?
11. Apakah kamu mudah keluar dari program V
ini?

225
226
227
228
229
Lampiran 4
Surat Penelitian

4.1. Surat Ijin Penelitian dari FIP

4.2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di TK Teruna


Bangsa

230
231
232

Anda mungkin juga menyukai