Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 53

MODUL AJAR

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan Pembelajaran 10.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi komponen pengukuran, besaran-
besaran fisika, satuan dan dimensi suatu besaran fisika, serta mampu
mengkoversi satuan-satuan pada besaran alat ukur yang sama.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik 45
(Mengkondisikan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a menit
siswa siap untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
pembelajaran dan sikap disiplin.
Pertanyaan pemantik)  Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
“Apakah kalian pernah melakukan pengukuran?”
“Sebutkan contoh konkrit pengukuran yang pernah kalian
lakukan!”
“Apa itu pengukuran?”
“Apakah penting kita melakukan pengukuran?”
 Guru memberikan pretest terkait pengukuran, besaran-
besaran fisika, dan konversi satuan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan 135
(Pembelajaran  Guru menjelaskan pengertian pengukuran, komponen dalam menit
Berdiferensiasi, Model pengukuran, besaran-besaran fisika, satuan dan dimensi
pembelajaran HOTS& suatu besaran, serta konversi satuan pada besaran fisika.
4C, Literasi & Membimbing pelatihan
Numerasi, Profil  Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis
Pelajar Pancasila, dimensi suatu besaran dan konversi satuan pada besaran
dan Budaya fisika.
Lingkungan Hidup)
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan
kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal
dan memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang pengukuran,
besaran, satuan, dan konversi satuan.
Penutup  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat 90
(Refleksi Siswa dan ketercapaian indikator. menit
Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Pretest Tes Tertulis
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran

Materi

1. Besaran, Dimensi, dan Sistem Satuan sebesar 2x10-7 newton setiap meter (ditetapkan
a. Besaran Pokok tahun 1948).
Misalkan seseorang berkata,”Rumahku berjarak 3 5. Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu titik tripel air
kilometer dari sini”. Dari kalimat tersebut dalam fisika ada 3 (ditetapkan tahun 1954).
hal yang penting. Kata “jarak” menunjukkan besaran yang 6. Satu candela adalah intensitas cahaya suatu
diukur, “3” menunjukkan besarnya (nilai) pengukuran dan sumber yang memancarkan radiasi monokromatik
“kilometer” menunjukkan satuan pengukuran. Besaran pada frekuensi 540x1012 Hertz dengan intensitas
adalah sifat-sifat atau keadaan pada benda yang dapat radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam
diukur dan dinyatakan dalam angka-angka. Secara umum arah tersebut (ditetapkan tahun 1979).
besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran 7. Satu mol adalah jumlah atom karbon dalam 0,012
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang dimensi dan kg karbon-12 (C-12). Satu mol terdiri atas
satuannya didefinisikan atau ditetapkan melalui perjanjian 6,025x1023 buah partikel. Nilai ini disebut bilangan
internasional. Perjanjian ini disepakati dalam forum Avogadro (ditetapkan tahun 1971).
Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi b. Besaran Turunan dan Dimensi
Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan Besaran turunan adalah besaran yang satuan dan
tiap 6 tahun sekali. Tujuh besaran pokok beserta satuannya dimensinya diturunkan dari satuan dan dimensi
dapat dilihat pada Tabel 1.1. besaran pokok. Dimensi besaran turunan menyatakan
bagaimana besaran turunan itu diturunkan atau
Tabel 1.1 Besaran Pokok disusun dari besaran pokok.
No. Besaran Satuan Lambang Lambang Contoh:
satuan Dimensi
1. Luas = panjang x panjang, maka satuan luas = m
1. Pajang meter m [L]
x m = m2
2. Massa kilogram kg [M]
3. Waktu sekon s [T] Dimensi luas = [L] x [L] = [L]2
4. Suhu kelvin K [θ] 2. Laju = Jarak/Waktu, maka satuan laju = m/s = ms-
1
5. Kuat Arus ampere A [I]
Listrik Dimensi laju =[L] /[T] = [L][T]-1
6. Intensitas candela cd [J] 3. Massa jenis = massa/volume atau ρ =m/V, maka
Cahaya satuan ρ = kg/m3= kg m-3.
7. Jumlah mol Mol [N] Dimesi ρ=[M][L]-3
zat
c. Kegunaan dimensi di antaranya adalah sebagai
Satuan haruslah tetap, artinya tidak berubah-ubah terhadap
berikut.
perubahan waktu, tempat. atau keadaan lainnya. Berikut ini
a) Untuk mengetahui apakah sebuah rumus benar
adalah penetapan satuan besaran pokok yang berlaku saat
atau salah.
ini :
Contoh soal:
1. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam Rumus perpindahan s= vo t + ½ at2, dengan s adalah
ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon (ditetapkan perpindahan, vo adalah kecepatan, a adalah
tahun 1983). percepatan dan t adalah waktu. Apakah rumus tersebut
2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam benar?
yang terbuat dari Platina Iridium yang disimpan pada Penyelesaian:
Lembaga Internasional tentang berat dan ukuran di Rumus tersebut mungkin benar jika dimensi ruas
Sevres, Perancis (ditetapkan tahun 1887). kanan sama dengan dimensi ruas kiri.
3. Satu sekon adalah waktu yang diperlukan sebuah atom  Ruas kiri : S dimensinya = [L]
Cesium 133 untuk bergetar sebanyak 9.192.632.770  Ruas kanan suku I : vo.t dimensinya = [L][T]-1x [T] =
kali (ditetapkan tahun 1967). [L]
4. Satu ampere adalah kuat arus pada dua  Ruas kanan suku II : ½ at2 dimensinya = [L][T]-2 [T]2
penghantar sejajar yang berjarak 1 meter di = [L] (keterangan: 1⁄2 tidak berdimensi)
hampa udara sehingga menimbulkan gaya
Karena dimensi ruas kiri sama dengan dimensi ruas Satuan Konversi satuan
kanan, kesimpulannya rumus s= vot + ½ at2 benar secara 1 mil 1760 yard
dimensi. 1 yard 3 feet
1 feet 12 inci
Catatan: 1 inci 2,54 cm
1 ton 907,2 kg
Sebuah rumus yang dimensi ruas kanan sama dengan 1 kuintal 100 kg
ruas kirinya, tidak menjamin bahwa persamaan tersebut 1 ons (oz) 0,02835 kg
benar. Akan tetapi, persamaan yang benar bisa 1 pon (lb) 0,4536 kg
1 slug 14,59 kg
dipastikan dimensi ruas kanannya sama dengan ruas
1 tahun 3,156 x 107 detik
kirinya. Contoh: rumus s= vo.t + at2, ruas kiri dan 1 hari 8,640 x 104 detik
kanannya memiliki dimensi yang sama, tetapi persamaan 1 jam 3600 detik
tersebut salah karena dalam kinematika (cabang fisika 1 menit 60 detik.
yang mempelajari tentang gerak), rumus hubungan s, vo,
a, dan t yang benar adalah s= vo + ½ at2.
Dalam sistem satuan selain MKS dikenal pula sistem
b) Untuk menurunkan persamaan atau rumus. cgs (centimeter gram sekon).Misalnya: satuan gaya
Contoh soal: untuk MKS adalah kg ms-2 (atau biasa disingkat
newton) dan dalam cgs adalah g.cm.s-2 (atau
Jika sebuah batu diikat dengan tali lalu diputar
disingkat dyne). Berikut ini adalah konversi satuan-
horisontal, maka tangan kita harus terus menarik satuan yang sering dipakai dalam fisika.
tali, tidak boleh kendor atau lepas. Artinya tangan ➢ 1 dyne = 10-5 newton
kita mengerjakan gaya (F) pada batu melalui tali. ➢ 1 erg = 10-7 joule
Seberapa besar gaya atau tarikan tangan kita, ➢ 1 kalori = 0,24 joule
dapat diduga tergantung pada massa batu (m), ➢ 1 kWh = 3,6 x 106 joule
panjang tali (l) dan seberapa cepat berputar (v). ➢ 1 liter = 10-3 m3 = 1 dm3
Jadi bagaimana bentuk persamaan atau rumus ➢ 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
yang menghubungkan 𝐹, 𝑚, 𝑙 dan 𝑣? ➢ 1 atm = 1,013 x 105 pascal
Penyelesaian: ➢ 1 gauss = 10-4 tesla
Dimensi gaya F = [M][L][T]-2 Keunggulan sistem SI di antaranya adalah tersedianya
massa m = [M] awalan-awalan tertentu (seperti : senti, kilo, mili, mikro,
panjang l = [L] mega dan lain-lain) untuk menyatakan hasil
dan kecepatan v = [L][T]-1. pengukuran yang sangat besar atau sangat kecil.
Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri. Contoh : 10.000 meter atau 104 m cukup ditulis 10 km,
51.000.000 farad atau 5 x 10–6 farad cukup ditulis 5 μf.
F = malbvc
Tabel 1.3 menyatakan awalan-awalan dalam SI.
[M][L][T]-2 =[M]a[L]b{[L][T]-1}c Tabel 1.3 Awalan-awalan dalam SI
[M][L][T]-2 =[M]a[L]b[L]c[T]-c
[M][L][T]-2 =[M]a[L]b+c[T]-c

Perhatikan pangkat (eksponen) [M], [L], [T] ruas


kanan harus sama dengan ruas kiri. Kita peroleh a
= 1, b+c =1 dan c = 2. Jadi a = 1, b = -1 dan c = 2.
Dengan demikian gaya tarik tangan kita dapat
dirumuskan : F = ml-1v2 = mv2/l

2. Satuan Sistem Internasional (SI) dan Notasi Ilmiah


a. Satuan SI
Sistem satuan yang digunakan dalam fisika adalah
sistem MKS atau Sistem Internasional (SI). Satuan-
satuan seperti : inchi, kaki, yard, pound, libus, mil,
depa, hasta dan lain-lain tidak digunakan, walaupun
dalam teknik atau kehidupan sehari-hari masih
dijumpai. Berikut ini adalah tabel konversi satuan-
satuan bukan SI.
Tabel 1.2 Konversi Satuan bukan SI
Contoh soal: Penyelesaian:
1. Sebuah benda beratnya 200 g.cm.s-2, 1 MHz = 106Hz
konversikan berat benda tersebut ke dalam 1 kF = 103 Hz
satuan kg.m.s-2 Jadi 5 MHz = 5.103 kHz
Penyelesaian: b. Notasi Ilmiah
1 gram = 10-3 kg Penulisan sepuluh berpangkat pada contoh di atas
1 cm = 10-2 m disebut notasi ilmiah atau penulisan baku atau notasi
Dengan demikian 200 g.cm.s-2 = (200)(10-3) kg pangkat 10. Format penulisannya adalah a x 10n,
(10-2)m.s-2 = 2.10-3 kg.m.s-2 dengan ketentuan 0< a <10 dan n bilangan bulat, a
2. Massa jenis air 1 g/cm3, nyatakan dalam kg/m3! disebut mantisa sedangkan 10n disebut orde.
Penyelesaian: Contohnya jarak bumi ke bulan 384.000.000 m ditulis
1 gram = 10-3 kg 3,84 x 108 m, tidak boleh ditulis 38,4 x 107 m atau 0,384
1 cm = 10-2 m ➔ 1 cm3 = (10-2)3 m3 = 10-6 m3 x 109 m walaupun ketiga penulisan tersebut bernilai
Dengan demikian 1 g/cm3 = 1.10-3kg/10-6 m3 = sama.
1.10-3 – (-6) = 103 kg/m3 Contoh Soal:
3. Kapasitas kapasitor bernilai 2 μF, nyatakan 1. Massa seekor nyamuk 0,00002 kg, tuliskan
dalam kF! dalam notasi ilmiah!
Penyelesaian: Penyelesaian: 0,000021 kg ditulis 2,1 x 10-5 kg.
1 μF = 10-6 F 2. Massa elektron adalah 910 x 10-33 kg, nyatakan
1 kF = 103 F dalam notasi ilmiah yang benar!
Jadi 2 μF = 2.10-9 kF Penyelesaian: 910 x 10-33 kg ditulis 9,1 x 10-31 kg.
4. Sebuah gelombang memiliki frekuensi 5 MHz, (catatan: Ketika mantisanya diubah menjadi lebih
nyatakan dalam kHz kecil maka ordenya diperbesar)
Contoh Asesmen

Pretest

Nama :
No. Absen :
Kelas :

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!


1. Jelaskan apa yang disebut dengan pengukuran!
Jawab: …..…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan contoh besaran-besaran pokok beserta satuan dan alat ukurnya!
Jawab: …..…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan (minimal 5) contoh besaran-besaran turunan beserta satuannya!


Jawab: …..…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
-------------- Selamat Mengerjakan ------------
PENILAIAN HARIAN

Nama :
No. Absen :
Kelas :
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!

1. Lengkapi tabel besaran, satuan, dmensi berikut ini!


No. Besaran Jenis Besaran (Pokok Satuan (SI) Dimensi
atau Turunan)
1. Kecepatan Turunan m/s [L][T]-1
2. Kuat Arus
3. Gaya
4. Jarak
5. Energi
6. Massa Jenis
(Skor 20)
2. Buktikan persamaan 𝑣𝑡2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑠 benar dengan analisis dimensi, jika 𝑣𝑡 adalah
kecepatan pada waktu tertentu benda, 𝑣0 adalah kecepatan awal benda, 𝑎 adalah percepatan
benda, dan 𝑠 adalah jarak tempuh benda!
(skor 20)
3. Sebuah persamaan periode pada ayunan bandul memenuhi persamaan 𝑇 = 𝑘. 𝑔𝑎 . 𝑙 𝑏 . 𝑚𝑐 , di
mana 𝑇 adalah periode ayunan, 𝑘 adalah konstanta tidak berdimensi, 𝑔 percepatan
gravitasi, 𝑙 adalah panjang tali, dan 𝑚 adalah massa bandul. Tentukan nilai orde a, b, dan
c menggunakan analisis dimensi!
(skor 20)
4. Tentukan konversi satuan berikut ini dengan aturan notasi ilmiah!
a. 20 dyne = N
3
b. 4,5 gram/cm = kg/m3
c. 30 joule = erg
d. 2.000 kkal = joule
e. 54 km/jam = m/s

(skor 20)

5. Ubahlah nilai-nilai di bawah ini dalam bentuk notasi ilmiah!


a. 20𝜇F = F
b. 400𝜇g = kg
c. 3 mA = A
d. 2.000 Mwatt = watt
e. 600 nm = m

(skor 20)

Soal Remedial Dan Pengayaan


Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan macam-macam alat ukur


Pembelajaran berdasarkan besaran yang diukur, serta mampu melakukan pengukuran
besaran menggunakan alat ukur yang sesuai.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik 45
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a menit
siap pembelajaran dan untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
Pertanyaan pemantik) sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
Menanyakan nama-nama alat ukur:
“Apakah ada yang tau nama alat ukur ini?”
“Apa fungsi alat ukur ini?”
 Guru mengkoordinir peserta didik untuk membuat kelompok
diskusi.

Kegiatan Inti Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan 210


(Pembelajaran  Guru menunjukan beberapa macam alat ukur dan menit
Berdiferensiasi, Model menjelaskan nama dan fungsinya.
pembelajaran HOTS&
 Guru mendemonstrasikan cara menggunakan mistar, jangka
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar sorong, neraca ohauss, stopwatch, amperemeter dan
Pancasila, dan Budaya voltmeter analog.
Lingkungan Hidup) Membimbing pelatihan
 Guru memberikan pelatihan ke salah satu anggota kelompok
cara menggunakan alat ukur tersebut.
 Guru meminta peserta didik yang maju untuk memberikan
pelatihan kepada semua anggotanya.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik dengan meminta
peserta didik maju satu persatu, dan memberikan umpan
balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang alat ukur.
Penutup  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses 15
(Refleksi Siswa dan pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, menit
Guru) pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


- Tes Lisan dan Lembar Kerja Tes Tertulis
Kelompok
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan Tes Lisan Tugas
Lampiran

Materi

A. Jangka Sorong Carilah informasi mengenai:


1. Komponen-komponen pada jangka sorong

Gambar 1.7. Jangka Sorong Sumber:


Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021)
Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur


Perhatikan kembali Gambar 1.6, pada alat ukur jangka sorong terdapat dua skala. Skala yang
letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang
bernilai cm pada alat ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen
nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm. Kalian sudah mengetahui
perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6, kemudian
tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius.

3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran


Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang menyatakan
kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk
sekali pengukuran dapat ditentukan dengan cara:

Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah skala terkecil noniusnya.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan jangka sorong.

4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong


Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran
jangka sorong.
5. Membaca pengukuran
Perhatikan Gambar 1.7 di samping. Diameter sebuah benda diukur dengan menggunakan
jangka sorong.
6. Menuliskan hasil pengukuran
Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran adalah
sebagai berikut.

Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara penulisan hasil
pengukuran di atas.
B. Mikrometer Sekrup
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen yang ada pada mikrometer sekrup (lihat Gambar 1.8).

Tuliskanlah nama komponen-komponen mikrometer sekrup beserta fungsinya!

2. Nilai skala terkecil pada alat ukur.


Perhatikan kembali Gambar 1.7, pada alat ukur mikrometer sekrup terdapat dua skala.
Skala yang letaknya di kiri dan arah pembacaan skalanya horizontal (komponen nomor 5)
disebut skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai 1 mm pada alat ukur
tersebut. Sementara di kanan dan arah pembacaan skalanya vertikal (komponen nomor
6) disebut skala nonius.
Skala nonius merupakan skala yang bernilai 0,01 mm. Kalian sudah mengetahui
perbedaan skala utama dan skala nonius, amatilah jangka sorong pada Gambar 1.6,
kemudian tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius.

3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran


Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat nilai yang
menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai ketidakpastian. Nilai
ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat ditentukan sama seperti jangka sorong.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal menggunakan mikrometer
sekrup.
4. Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup.
Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara membaca hasil pengukuran
mikrometer sekrup.
5. Membaca pengukuran.
Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Gambar 1.10. Membaca alat ukur. Sumber:


Kemendikbudristek/Wahyu Noveriyanto (2021)

6. Menuliskan hasil pengukuran.


Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari sebuah pengukuran
ditunjukkan pada persamaan 1.2.
Tuliskanlah hasil pengukuran mikrometer sekrup sesuai dengan aturan cara penulisan
hasil pengukuran di atas.

Kalian dapat mencoba untuk membandingkan penggunaan alat ukur panjang untuk mengukur
panjang dari beberapa benda yang ada di sekitar Kalian, misalnya botol dan buku tulis.

Contoh Asesmen

Tes Lisan

Guru menyiapkan alat ukur panjang (Mistar, Jangka sorong, dan Mikrometer Skrup). Peserta didik
dihadapkan dengan beberapa jenis alat ukur panjang (Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Skrup).
Peserta didik diminta menyebtukan nama dan fungsi alat, serta melakukan pengukuran menggunakan
alat-alat tersebut.
Indikator Penilaian:
1. Peserta didik mampu menyebutkan semua nama alat-alat yang dihadapannya dengan benar.
2. Peserta didik mampu menyebutkan semua fungsi alat-alat yang dihadapannya dengan benar.
3. Peserta didik mampu melakukan pengukuran panjang pensil menggunakan mistar yang patah.
4. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter dalam pipa menggunakan jangka sorong.
5. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter luar pipa menggunakan jangka sorong.
6. Peserta didik mampu melakukan pengukuran kedalaman tutup botol menggunakan jangka sorong.
7. Peserta didik mampu melakukan pengukuran diameter kelereng menggunakan mikrometer skrup.
8. Peserta didik mampu melakukan pengukuran ketebalan kertas karton menggunakan mikrometer
skrup.

No. Nama Indikator Penilaian Skor Nilai


1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2.
3.

Soal Remedial

Remedial dilakukan seperti penilaian Tes lisan

Pengayaan:

Tuliskan hasil pengukuran berikut!

1. 6.

Hasil : Hasil :

2. 7.

Hasil:

Hasil :

3. 8.

Hasil :

Hasil :
4. 9.

Hasil : Hasil :

5. 10.

Hasil :
Hasil :
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.3. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan operasi angka penting
Pembelajaran serta ketidakpastian dalam menuliskan hasil pengukuran.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik 45
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a menit
siap pembelajaran dan untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
Pertanyaan pemantik) sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
Menanyakan nama-nama alat ukur:
“Apakah saat kita mengukur selalu sudah tepat”

Kegiatan Inti Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan 135
(Pembelajaran  Guru menjelaskan tentang aturan angka penting, operasi menit
Berdiferensiasi, Model angka penting dan ketidakpastian pengukuran.
pembelajaran HOTS& Membimbing pelatihan
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
 Guru memberikan latihan soal dan pembahasan tentang
Pancasila, dan Budaya aturan dan operasi angka penting, serta ketidakpastian
Lingkungan Hidup) pengukuran.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik dengan meminta
peserta didik maju satu persatu, dan memberikan umpan
balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang angka
penting, dan ketidakpastian.
Penutup  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses 90
(Refleksi Siswa dan pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, menit
Guru) pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam.

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


- Tes Tertulis Tes Tertulis
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran

Materi

A. Angka Penting (Angka Berarti)


Angka dapat diperoleh dari mengukur dan membilang. Untuk mengetahui luas tanah perkebunan misalnya,
maka harus dilakukan pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pohon yang tertanam di kebun maka
diperoleh dengan cara membilang. Angka yang diperoleh dari hasil megukur disebut angka penting (berarti).
Sedangkan angka hasil membilang disebut angka eksak (pasti).
Angka dapat diperoleh dari mengukur dan membilang. Untuk mengetahui luas tanah perkebunan misalnya,
maka harus dilakukan pengukuran. Sedangkan untuk mengetahui jumlah pohon yang tertanam di kebun maka
diperoleh dengan cara membilang. Angka yang diperoleh dari hasil megukur disebut angka penting (berarti).
Sedangkan angka hasil membilang disebut angka eksak (pasti). Angka penting terdiri dari angka pasti dan
angka yang diragukan (angka taksiran). Angka taksiran pada angka penting (angka hasil pengukuran) terletak
digit terakhir. Misalkan hasil pengukuran tebal buku menggunakan jangka sorong adalah 1,25 cm. Angka 1
dan 2 adalah angka pasti, sedangkan angka 5 adalah taksiran.
a. Aturan penentuan jumlah digit pada angka hasil pengukuran (angka penting)
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
 245, 5 memiliki 4 (empat) angka penting.

2. Angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal (angka nol di sebelah kiri angka bukan
nol) bukanlah angka penting
Contoh:
 0, 0000012 hanya memiliki 2 (dua) angka penting.
Enam angka 0 yang berada di kiri angka 12 tidaklah penting karena angka taksiran tidak
mungkin berada di digit awal, melainkan selalu berada di digit bagian akhir.
(Catatan: Angka 0,0000012 dapat dituliskan dalam notasi ilmiah sebagai 1,2 × 10-6. Jumlah angka
dalam mantisanya ada 2, ini menunjukkan untuk menentukan jumlah angka penting dari angka yang
dituliskan dalam notasi ilmiah cukup dilihat mantisanya).

3. Angka nol dibelakang angka bukan nol dalam desimal merupakan angka penting.
Contoh:
 2,0 memiliki dua angka penting
 2,0300 memiliki lima angka penting

4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa tanda desimal bukanlah angka penting,
kecuali ada tanda khusus, misal garis bawah
Contoh:
 34000 hanya memiliki dua angka penting
 34000 memiliki tiga angka penting
 34000 memiliki empat angka penting

5. Angka nol di antara angka bukan nol adalah angka penting.


Contoh:
 560, 2 memiliki empat angka penting.

b. Aturan perhitungan angka penting


1. Penjumlahan dan pengurangan
Penulisan hasil penjumlahan atau pengurangan angkanya hanya boleh memiliki 1 angka taksiran.
Contoh soal:
Seseorang mengukur panjang 3 buah batang kayu. Masing-masing memiliki panjang 3,219 cm,
15,5 cm, dan 8,43 cm. Jika ketiga batang tersebut disambung, berapakah panjangnya?
Pembahasan:
Untuk menghitung panjang sambungan batang dapat dilakukan dengan menjumlahkan panjang
ketiga batang tersebut.
3,219 ➔ 9 adalah angka taksiran berada pada seperratusan
15,5 ➔ 5 adalah angka taksiran berada pada sepersatuan
8,43 ➔3 adalah angka taksiran berada pada seperpuluhan
------------- +

27,149 (memiliki 3 angka taksiran yaitu angka 1, 4, dan 9).

Karena hasil akhir harus memiliki 1 angka taksisan kita harus bulatkan dan angka taksir pada
sepersatuan, maka dituliskan menjadi 27,1 cm

2. Perkalian dan Pembagian


Penulisan hasil perkalian atau pembagian jumlah angka pentingnya sama dengan jumlah angka
penting yang paling sedikit dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.
Contoh soal:
Seseorang melakukan pengukuran luas benda kecil berbentuk persegi panjang. Didapatkan data
panjangnya 2,2 cm dan lebarnya 0,6283 cm. Berapakah luas benda tersebut?
Pembahasan:
Untuk menentukan luas benda tersebut, dapat menggunakan rumus panjang dikalikan lebar.

0,6283 ➔ memiliki 4 angka penting


2,2 ➔ memiliki 2 angka penting
---------- x
1,8226
Karena hasil akhirnya harus memiliki 2 angka penting, maka ditulis menjadi 1,8 cm2

Catatan:
Untuk perkalian angka hasil pengukuran dengan angka hasil membilang, hasil akhirnya harus
memiliki jumlah angka penting tersedikit dari angka hasil pengukuran.

Contoh soal:
Keramik lantai memiliki panjang 50,25 cm dan lebar 20,1 cm. Jika terdapat 25 buah keramik
tersebut ditata untuk menutup lantai, berapakah luas lantai yang tertutup keramik?
Pembahasan:
Angka 50,25 (terdiri dari 4 angka penting) dan 20,1 (terdiri dari 3 angka penting) adalah angka hasil
pengukuran dan angka 25 adalah angka hasil membilang. Untuk menentukan luas lantai yang
tertutup keramik, maka ketiga angka terebut harus dikalikan sebagai berikut: 50,25 x 20,1 x 25 =
25.250,625. Karena hasil akhirnya harus memilki 3 angka penting maka harus ditulis menjadi 25200
cm2 atau 2,52 x 104 cm2 (Keterangan: Untuk penulisan notasi ilmiah jumlah angka penting yang
diperhitungkan hanya di mantisanya dan perhatikan pula aturan pembulatan angka 5)

 Aturan Pembulatan angka 5


Jika sebelum angka 5 bilangan ganjil maka dibulatkan ke atas. Tetapi jika sebelum angka 5
bilangan genap angka 5 dihilangkan.
Contoh:
 2,25 dibulatkan 2,2
 2,35 dibulatkan 2,4
 2,75 dibulatkan 2,8
 2,85 dibulatkan 2,8
 2,95 dibulatkan 3,0

3. Pangkat dan Akar


Penulisan hasilnya harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting
yang dioperasikan.
Contoh:
√2,25 = 1,5 hasilnya ditulis menjadi 1,50
(2,5)2 = 6,25 hasilnya ditulis menjadi 6,2 (Perhatikan aturan pembulatan angka 5)
Catatan:
1. Penulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan patokan
jumlah angka penting paling sedikit dibelakang desimal.
2. Penulisan hasil akhir operasi angka penting selalu diikuti dengan pembulatan (semisal
2,145 akan dituliskan menjadi 3 angka penting maka dibulatkan menjadi 2,14)
3. Penulisan hasil akhir operasi angka penting tidak boleh merubah nilai bilangan
(semisal 8790,56 akan dituliskan menjadi 2 angka penting maka penulisannya adalah
8800 atau 8,8 x 102)

B. Ketidakpastian Pengukuran
Pengamatan Besaran Fisika biasanya diperoleh dari pengukuran Alat ukur yang dianalisis menjadi teori atau
postulat. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besarann yang akan diukur dengan besaran sejenis
yang telah ditetapkan sebagai satuan. Besaran pembanding yang ditetapkan sebagai satauan dimaksud
adalah sistem satuan yang ditetapkan secara internasional sebagaimana diuraikan diatas. Dalam setiap
pengukuran biasanya kita di baying-bayangi oleh pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah hasil pengukuran
kita, bagaimaana cara melaporkannya, apakah jaminannya bahwa hasil pengukuran kita tidak salah,
seberapa kurang tepatnya pengukuran kita dan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya ingin mendapatkan
kepastian. Artinya dalam setiap pengukuran selalu diikuti dengan ketidakpastian dan apakah ketidakpastian
hasil pengukuran itu?
Secara umum faktor munculnya ketidakpastian hasil pengukuran disebabkan karena adanya kesalahan
(error). Ada 3 kategori kesalahan yaitu kesalahan umum, acak, dan sistemik.
 Kesalahan Umum
Kesalahan-kesalahan umum (gross errors) disebabkan kesalahan manusia, antara lain kesalahan
pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai, kesalahan
penaksiran dan paralaks (kesalahan yang timbul apabila pada waktu membaca skala posisi mata
pengamat tidak tegak lurus terhadap skala tersebut).
 Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja/kesalahan acak (random errors)
Kesalahan acak disebabkan oleh gejala yang tidak dapat secara langsung diketahui sehingga tidak
mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas, seperti: fluktuasi tegangan
listrik, gerak Brown molekul udara, getaran landasan
 Kesalahan kesalahan sistematis (systematic errors)
Bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Yang termasuk
ketidakpastian sistematik antara lain:
 Kesalahan kalibrasi alat
Kesalahan yang terjadi karena cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat,
sehingga berakibat setiap kali alat digunakan suatu kesalahan melekat pada hasil pengukuran.
Kesalahan ini dapat diatasi dengan mengkalibrasi ulang alat terhadap alat standar.
 Kesalahan nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol. Pada sebagian besar alat umumnya sudah
dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol
 Waktu respon yang tidak tepat
Akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data
yang seharusnya diukur. Misalnya, saat mengukur periode getar menggunakan stopwatch, terlalu
cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
 Kondisi yang tidak sesuai
Kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misal, mengukur nilai transistor saat
dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar
logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi
sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya
 Kesalahan pandangan/paralak
Kesalahan ini timbul apabila pada waktu membaca skala, mata pengamat tidak tegak lurus di atas
jarum penunjuk/skala.

Ada dua jenis ketidakpastian dalam pengukuran yaitu:


a. Ketidakpastian mutlak.
b. Ketidakpastian relatif.
Ketidakpastian Mutlak

a. Ketidakpastian Mutlak Pengukuran Tunggal


Bagaimana cara menyatakan hasil satu kali pengukuran?
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja, misalnya objek pengukuran tak
mungkin di ulang. Untuk pengukuran tunggal diambil kebijaksanaan bahwa nilai ketidakpastiannya (±∆𝑥)
dirumuskan,
1
∆𝑥 = 𝑛𝑠𝑡
2
dimana
∆𝑥 = ketidakpastian pengukuran.

nst = nilai skala terkecil

dan hasilnya dinyatakan dengan pola (𝑥 ± ∆𝑥), dengan 𝑥 adalah hasil pengukuran terbaik dan ±∆𝑥
adalah ketidakpastian mutlak.

b. Ketidakpastian Mutlak Pengukuran Berulang


Hasil pengukuran berulang hasilnya dapat dinyatakan dengan pola
(𝑥̅ ± ∆𝑥)

Dimana :
𝑥̅ = hasil pengukuran nilai rata-rata (pengukuran berulang)
∆𝑥 = ketidakpastian mutlak pengukuran.
Ketidakpastian mutlaknya ditentukan dengan rumus simpangan baku (stantar deviasi),

dengan :
𝑛 = jumlah pengulangan pengukuran
𝑥𝑖 = hasil pengukuran ke-i

Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian relatif merupakan persentase perbandingan ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukuran
terbaik.
∆𝑥
 Ketidakpastian relatif untuk pengukuran tunggal ditentukan dengan = × 100%
𝑥
∆𝑥
 Ketidakpastian relatif untuk pengukuran berulang ditentukan = × 100%
𝑥̅
Semakin kecil ketidakpastian relatif, maka makin tepat pengukuran tersebut. Nilai ketidakpastian dalam
pengukuran akan mempengaruhi jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan dalam penulisan. Semakin
besar jumlah angka berarti yang boleh diikutsertakan maka semakin tepat pengukuran tersebut. Adapun
ketentuan jumlah angka berarti (angka penting) yang boleh dilaporkan adalah:

 ketidakpastian relatif 10% berhak atas dua angka berarti


 ketidakpastian relatif 1% berhak atas tiga angka berati
 ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas empat angka berarti

Contoh soal:

1. Mistar memiliki skala terkecil adalah 1 mm. Misal kalian mengukur panjang meja dan didapatkan hasil
kita 34,2 cm. Nyatakan hasil pengukuran tersedut dengan dilengkapi ketidakpastian mutlak dan relatif!
Pembahasan:
Mistar memiliki nst= 1 mm, karena pengukuran dilakukan satu kali maka ketidakpastiannya
(𝛥𝑙) = 1 ⁄ 2 𝑛𝑠𝑡 = 0,5 mm = 0,05 cm.
Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan ketidakpastian mutlak adalah 𝑙 = (34,20 ±
0,05)m.
𝛥𝑙 0,05
Ketidakpastian relatifnya dapat dihitung dengan = 𝑙 𝑥100% = 34,2 𝑥 100 % = 0,146 %.
Karena ketidakpastian relatifnya 0,146% dekat dengan 0,1% maka penulisan akhir hasilpengukurannya
dituliskan dengan 4 angka berarti. Sehingga hasil pengukurannya jika dinyatakan dengan
ketidakpastian mutlak adalah (34,20 ± 0,146 %) cm.
2. Pengukuran arus listrik yang melewati resistor diulang sebanyak 6 kali dengan hasil: 12,8 mA, 12,2 mA,
12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, dan 12,4 mA. Laporkan hasil pengukuran tersebut!
Pembahasan:

Hasil perhitungan ketidakpastian relatif didapatkan nilai 1,1%. Nilai ini dekat dengan 1% sehingga
penulisan akhirnya harus terdiri dari 3 angka berarti sebagai berikut: I = (12,6 ± 0,1)mA

Catatan: Aturan penulisan hasil pengukuran, angka dibelakang tanda desimal (koma) pada hasil akhir
pengukuran dan ketidakpastian mutlaknya jumlahnya harus sama. Seperti pada dua contoh di atas.
Contoh soal no 1 dihasilkan L= (34,20 ± 0,05) cm dan soal no 2 dihasilkan I= (12,6 ± 0,1) m

Contoh Asesmen
Penilaian Harian
1. Tentukan jumlah angka penting hasil pengukuran berikut ini!
a. 1,34 cm
b. 12.000 km
c. 3.000 m
d. 2,30 A
e. 1,08 gram
f. 0,70 gram/m3
g. 1,25 × 10−6 F
h. 0,035 H
i. 20,03 cm
j. 4,020 C

(skor 25)

2. Hitung hasil operasi berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting!
a. 1,25 cm + 20,7 cm = ….
b. 8,5 mm - 1,96 mm = ….
c. 1,24 A × 4,5 V = ….
d. 4,25 gram ÷ 8,5 cm3 = ….
e. (6,4 cm) 3
= ….
(skor 25)

3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 1,24 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm
Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! (skor 20)

4. Sekelompok peserta didik melakukan pengukuran tinggi pantulan bola yang dijatuhkan ke lantai. Pengukuran
dilakukan pengulangan dan didapatkan data ketinggian 68,70 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,90 cm, 68,70 cm,
68,90 cm, 68,80 cm, 68,90 cm, 68,80 cm, 68,70 cm. Tuliskan hasil pengukuran tersebut lengkapi dengan
ketidakpastian mutlak dan relatifnya. (skor 30)
Soal Remedial Dan Pengayaan

1. Tentukan jumlah angka penting hasil pengukuran berikut ini!


a. 3,254 cm
b. 3.000 km
c. 1.000 m
d. 2,05 gram
e. 0,80 gram/m3
f. 2,4 × 10−7 F

(skor 30)

2. Hitung hasil operasi berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting!
a. 1,20 cm + 3,7 cm = ….
b. 1,28 A × 2,5 V = ….
c. 8,40 gram ÷ 16,8 cm3 = ….
d. (1,2 cm)3 = ….

(skor 20)

3. Hasil pengukuran diameter koin dengan jangka sorong adalah 2,34 cm. Jika NST jangka sorong 0,1 mm
Laporkan hasil pengukuran tersebut disertai ketidakpastiannya! (skor 20)

4. Sekelompok peserta didik melakukan pengukuran waktu jatuh bola yang dijatuhkan ke lantai. Pengukuran
dilakukan pengulangan dan didapatkan data waktu jatuh sebagai berikut 0,84 s; 0,90 s; 0,84 s; 0,86 s, 0,88
s; 0,85 s; 0,84 s, 0,88 cm, 0,86 s, 0,87 s, 0,86 s. Tuliskan hasil pengukuran tersebut lengkapi dengan
ketidakpastian mutlak dan relatifnya. (skor 30)
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.4. Peserta didik mampu merancang dan melakukan percobaan untuk
Pembelajaran menyelidiki suatu kasus terkait pengukuran.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Orientasi peserta didik pada masalah 15
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a menit
siap pembelajaran dan untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
Pertanyaan pemantik)
sikap disiplin.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengorganisasi peserta didik 150


(Pembelajaran  Guru mengorganisir peserta didik membuat kelompok menit
Berdiferensiasi, Model praktikum.
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi &
 Guru membantu peserta didik memilih dan menyusun
Numerasi, Profil Pelajar rancangan praktikum sederhana (Gerak jatuh bebas, Ayunan
Pancasila, dan Budaya Bandul, dan Getaran Pegas)
Lingkungan Hidup) Membimbing penyelidikan
 Guru membantu peserta didik dalam menyiapkan alat praktikum
 Guru membantu peserta didik dalam melakukan praktikum
Mengembangkan menyajikan hasil
 Guru membimbing peserta didik membuat laporan hasil
praktikum.
Menganalisisi dan evaluasi masalah
 Guru membantu peseta didik dalam mengevaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang peserta didik gunakan
Penutup  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses 15
(Refleksi Siswa dan pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan menit
Guru) dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


- Penilaian Kinerja -
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan - -
Lampiran

Contoh Asesmen

Peserta didik diminta menerapkan kemampuan menggunakan alat ukur dan prosedur ilmiah
dengan cara membuat rancangan dan melakukan percobaan terkait gerak jatuh bebas, ayunan
bandul, atau getaran pegas.

Rubrik Penilaian Keterampilan Praktikum

Indikator Penilaian Kelompok:

A. Merancang percobaan dengan membuat laporan pendahuluan (Judul, Tujuan, Landasan


Teori, Alat dan Bahan, Langkah Kerja, Tabel Pengamatan)
B. Menyiapkan alat dan bahan yang tepat
C. Melakukan percobaan yang benar sesuai langkah kerja
D. Merangkai alat percobaan dan melakukan pengukuran dengan tepat dan benar
E. Menyajikan data yang didapatkan dengan benar
F. Menganalisis data dengan benar
G. Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan dengan benar
H. Mengevaluasi proses dan hasil yang sudah dilakukan

Indikator Penilaian Individual:


A. Aktif dalam kelompok
B. Kerjasama dengan anggota kelompok
C. Disiplin dalam melakukan percobaan
D. Membuat laporan individu

No. Nama Penilaian Kelompok Skor Penilaian Skor Nilai


Individu
1 A B C D E F G H A B C D
2
3

Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.5. Peserta didik mampu mengidentifikasi fakta-fakta pemanasan global dan
Pembelajaran perubahan iklim dunia.
10.6. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan
penipisan Ozon, serta menganalisis dampak pemanasan global dan perubahan
iklim dunia
10.7. Peserta didik mampu memberikan solusi dalam mengatasi pemanasan global
dan perubahan iklim dunia.

Pertemuan Materi
Pertemuan 1 Fakta-fakta pemanasan gobal dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 2 Fakta-fakta pemanasan gobal dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 3 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global
dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 4 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global
dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 5 Mekanisme terjadinya efek rumah kaca dan penipisan Ozon serta dampak pemanasan global
dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 6 Solusi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia
Pertemuan 7 Solusi mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia

Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik.
siap pembelajaran dan Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil
Pertanyaan pemantik) pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita
inspirasi)
Kegiatan Inti Guru menampilkan gambar/video mengenai bencana alam seperti 20 menit
(Pembelajaran kebakaran hutan, banjir, mencairnya es di kutub. Siswa mengamati
Berdiferensiasi, Model gambar/video yang ditampilkan dan setiap siswa membuat pertanyaan
pembelajaran HOTS& terkait gambar/video yang ditampilkan
4C, Literasi & Numerasi, Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta 20 menit
Profil Pelajar Pancasila, didik mengenai penyebab pemanasan global dan perubahan iklim :
dan Budaya Lingkungan - Coba sebutkan perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar?
Hidup) - Apakah dampak yang disebabkan oleh perubahan lingkungan
tersebut?
Guru memberi penjelasan mengenai fakta-fakta terkait perubahan 20 menit
lingkungan sekitar
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok 5 menit
terdiri dari 5-6 siswa)
Guru memberi penugasan kepada siswa untuk mengamati lingkungan 10 menit
sekitar dan fakta-fakta perubahan di lingkungan sekitar untuk
dipresentasikan di pertemuan selanjutnya
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja 5 menit
(Refleksi Siswa dan pelajaran yang didapatkan hari ini.
Guru) Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan kembali tugas investigasi kelompok pada 5 menit
(Pembelajaran pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS& Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit 60 menit
4C, Literasi & Numerasi, x 10 kelompok)
Profil Pelajar Pancasila,
dan Budaya Lingkungan Guru memberi arahan dan penejlasan lanjut terkait fakta-fakta 10 menit
Hidup) perubahan lingkungan yang telah disajikan

Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja 10 menit
(Refleksi Siswa dan pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan
Guru) berdoa

Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik.
siap pembelajaran dan Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil
Pertanyaan pemantik) pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi)

Kegiatan Inti Guru menampilkan gambar/video mengenai terjadinya efek rumah kaca 15 menit
(Pembelajaran dan penipisan lapisan ozon
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS& Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta 15 menit
4C, Literasi & Numerasi, didik mengenai terjadinya efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon:
Profil Pelajar Pancasila, - Apakah yang kalian ketahui mengenai efek rumah kaca dan penipisan
dan Budaya Lingkungan lapisan ozon?
Hidup)
Guru memberi penjelasan mengenai penyebab efek rumah kaca dan 20 menit
penipisan lapisan ozon

Diskusi dan tanya jawab terkait materi yang disampaikan 20 menit

Guru memberi tugas mengenai permasalahan pemanasan global (efek 5 menit


rumah kaca dan penipisan lapisan ozon) dan dampaknya

Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja 10 menit
(Refleksi Siswa dan pelajaran yang didapatkan hari ini dan menutup pelajaran dengan
Guru) berdoa
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan kembali mengenai tugas makalah di pertemuan 5 menit
(Pembelajaran sebelumnya dan siswa mengumpulkan makalah tersebut
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS& Guru memilih beberapa makalah untuk didiskusikan bersama 20 menit
4C, Literasi & Numerasi,
Profil Pelajar Pancasila, Guru menanyakan terkait hal-hal penting dalam makalah serta 20 menit
dan Budaya Lingkungan membahas bagian isi makalah yang sekiranya belum sesuai materi
Hidup)
Guru membahas lebih lanjut mengenai aktivitas manusia yang dapat 30 menit
menyebabkan pemanasan global serta dampak pemanasan global
dalam kehidupan

Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja 10 menit
(Refleksi Siswa dan pelajaran yang didapatkan hari ini, memberitahukan adanya tes tertulis
Guru) untuk pertemuan selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan
berdoa

Pertemuan 5
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan kembali mengenai tes tertulis yang akan diadakan 5 menit
(Pembelajaran hari ini dengan materi pokok penyebab dan dampak dari pemanasan
Berdiferensiasi, Model global
pembelajaran HOTS&
4C, Literasi & Numerasi, Guru mengatur tempat duduk siswa secara acak serta membagikan soal 5 menit
Profil Pelajar Pancasila, tes tertulis
dan Budaya Lingkungan
Hidup) Siswa mengerjakan soal tes tertulis 60 menit

Setelah waktu pengerjaan selesai, lembar jawaban dirolling dan 10 menit


dikoreksi oleh teman sejawat dengan dipandu oleh guru

Penutup Guru memberitahukan materi untuk pertemuan selanjutnya selanjutnya 5 menit


(Refleksi Siswa dan kemudian menutup pelajaran dengan berdoa
Guru)
Pertemuan 6
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik.
siap pembelajaran dan Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan karakter profil
Pertanyaan pemantik) pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita ringan atau cerita inspirasi)
Kegiatan Inti Guru menampilkan artikel serta poster mengenai dampak dari 20 menit
(Pembelajaran pemanasan global dan perubahan iklim di dunia
Berdiferensiasi, Model Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan peserta 20 menit
pembelajaran HOTS& didik mengenai solusi permasalahan pemanasan global dan perubahan
4C, Literasi & Numerasi, iklim :
Profil Pelajar Pancasila, - Apakah ada hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengurangi
dan Budaya Lingkungan dampak pemanasan global?
Hidup) - Apa saja yang sekiranya dapat dilakukan oleh manusia untuk
mengurangi dampak pemanasan global?
Guru mengulas pendapat siswa terkait solusi dalam mengatasi 20 menit
pemanasan global dan perubahan iklim dunia
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu kelompok terdiri 5 menit
dari 5-6 siswa)
Guru memberi penugasan kepada tiap kelompok untuk membuat 10 menit
powerpoint terkait solusi pemanasan global dan perubahan lingkungan
di wilayah Semarang untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja 5 menit
(Refleksi Siswa dan pelajaran yang didapatkan hari ini.
Guru) Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit

Pertemuan 7
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik untuk 5 menit
(Mengkondisikan siswa belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta didik
siap pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan kembali tugas powerpoint kelompok pada 5 menit
(Pembelajaran pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi
Berdiferensiasi, Model Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 6 menit 60 menit
pembelajaran HOTS& x 10 kelompok)
4C, Literasi & Numerasi, Guru memberi arahan dan penjelasan lanjut terkait solusi pemanasan 10 menit
Profil Pelajar Pancasila, global dan perubahan lingkungan di Semarang yang telah disajikan
dan Budaya Lingkungan
Hidup)
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa saja 10 menit
(Refleksi Siswa dan pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup pelajaran dengan
Guru) berdoa

Asesmen
Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
- Tes Tertulis, Tugas Investigasi kelompok, Tes Tertulis
Presentasi
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran

Materi

Perubahan akhir akibat terjadinya pemanasan global sudah menjadi kosakata umum dalam percakapan
masyarakat sehari-hari terutama di kalangan ilmuwan. Namun, fenomena ini masih belum dipahami secara tepat
oleh masyarakat sehingga tidak jarang terjadi kesalahpahaman atau kesulitan dalam membedakan antara
perubahan iklim dengan variasi iklim yang kadang-kadang terjadi dengan gejala yang agak ekstrem. Seperti yang
sudah sering kita alami adanya musim kemarau atau musim penghujan yang sangat panjang. Menghangatnya isu
pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga
menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Pemanasan
global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan
bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak
jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari terjadinya
pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca.

1. Efek Rumah Kaca

Tahukan Anda apakah sumber energi yang terdapat di Bumi? Sumber energi di bumi berasal dari
matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan
ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya,
planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu ratarata sebesar 15°C (59°F), bumi sebenarnya telah lebih
panas 33°C (59°F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es
akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek rumah kaca merupakan gambaran awal mengenai bagaimana dampak pemanasan global akan
menimpa bumi dan segenap isinya.
2. Penyebab Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim global
(climate change) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah diobservasi
peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain bertambah panas dari tahun ke
tahun, di beberapa wilayah di bumi mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itulah
fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global (climate change). Penyebab pemanasan global
secara langsung berkaitan dengan efek rumah kaca. Jika gas-gas rumah kaca makin meningkat
jumlahnya di atmosfer, maka efek pemanasan global akan semakin signifikan. Sejak revolusi industri,
gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin
bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Berikut ini dijabarkan secara lebih detail mengenai penyebab-penyebab langsung maupun tidak
langsung yang mengakibatkan pemanasan global:
a. Bertambahnya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
secara global; setiap penyebab bertambahnya efek rumah kaca juga berkontribusi langsung
terhadap pemanasan global seperti:
1) Energi; karena hampir sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan minyak bumi
dan batu bara, maka tentu saja aspek ini berpengaruh sangat besar terhadap pemanasan
global karena permintaan listrik sangatlah tinggi dan makin meninggi setiap tahun yang pada
saat ini, konstribusi terhadap pemanasan global sekitar seperempatnya.
2) Transportasi; karena hampir seluruh sistem transportasi menggunakan bahan bakar fosil, maka
semakin banyak orang yang memakai kendaraan pribadi akan berdampak pada peningkatan
gas karbon dioksida di atmosfer yang saat ini berkonstribusi sebesar 20% terhadap pemanasan
global.
3) Industri peternakan sapi; industri peternakan sapi menghasilkan gas methana yang sangat
besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi dan kotoran sapi yang diproduksi
oleh bakteri pengurai selulosa di perut sapi. Hampir setengah dari penyebab pemanasan global
disebabkan oleh hal ini karena masifnya industri ini di seluruh dunia karena konsumsi susu dan
daging sapi oleh manusia yang begitu besar.
4) Industri pertanian; pupuk yang digunakan dalam pertanian melepaskan gas nitrous oxide ke
atmosfer yang merupakan gas rumah kaca.
5) Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan
batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon dioksida.
6) Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga menghasilkan gas methana dan karbon dioksida
yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
b. Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi
akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak
ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon
dioksida lagi.
c. Penebangan dan pembakaran hutan; penebangan dan pembakaran hutan sangat berdampak buruk
karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer.
d. Mencairnya es di kutub; permukaan es berwarna putih dapat memantulkan lebih dari 60% sinar
matahari, akan tetapi jika semakin banyak es yang mencair, maka sinar matahari tidak dipantulkan
seperti sebelumnya karena lautan hanya dapat memantulkan sinar matahari sepersepuluhnya saja

3. Dampak Pemanasan Global


Dampak pemanasan global secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata-rata di bumi.
Namun, ada banyak sekali dampak yang terjadi akibat pemanasan global tersebut, baik itu iklim dan
cuaca, peningkatan air laut, ekosistem, dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa dampak pemanasan global:
1) Perubahan Iklim dan Cuaca
Pemanasan Global mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca di berbagai
penjuru dunia. Hal ini dikarenakan kondisi atmosfir yang berubah di berbagai lokasi akibat
pemanasan global tersebut. Perubahan iklim membuat terjadinya perubahan musim juga
siklus musim di berbagai wilayah bumi akan mengalami perubahan atau menjadi tak tentu.
Hal ini menyebabkan banyak masalah bagi manusia, misalnya perubahan musim hujan dan
musim kemarau. Dampak pergantian musim ini juga terjadi pada industri pertanian dan
peternakan. Musim tanam dan musim panen yang tidak jelas akan mengakibatkan hasil
pertanian dan peternakan menjadi menurun.
2) Hujan Asam
Asap hasil pembakaran batubara dan minyak akan menghasilkan emisi sulfur oksida dan
nitrogen oksida. Ketika kedua gas tersebut bereaksi di udara maka akan menghasilkan
asam nitrat, asam sulfat. Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya hujan asam.
Hujan asam ini dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda logam, merusak
tanaman, mengakibatkan kesulitan bernafas, dan lain sebagainya.
3) Es Kutub Utara dan Selatan Mencair
Sebagian besar area kutub utara dan selatan tertutup oleh es yang dapat memantulkan
cahaya matahari. Pemanasan global akan membuat es di kutub utara dan selatan mencair.
Jika es di kutub utara dan selatan terus mencair maka panas matahari akan semakin
banyak terserap dan menimbulkan panas. Selain itu, percepatan mencairnya es akan
membuat berbagai binatang di kutub utara dan selatan kehilangan habitatnya.
4) Permukaan Laut Naik
Es yang mencari dari kutub utara dan selatan akan mengalir menuju laut. Pada akhirnya
permukaan air laut akan semakin tinggi secara perlahan-lahan. Menurut beberapa ilmuwan,
sepanjang abad 20 permukaan air laut telah naik hingga 25 cm. Dan diperkirakan
permukaan air laut akan terus naik hingga mencapai 88 cm. Hal ini tentu saja akan membuat
area daratan di permukaan bumi semakin berkurang.
5) Ekologis Terganggu
Pemanasan global berdampak besar bagi semua mahluk hidup, termasuk hewan dan
tumbuhan. Aktivitas manusia yang mengakibatkan pemanasan global akan membuat
banyak hewan melakukan migrasi ke tempat lain. Tumbuhan-tumbuhan di suatu daerah
bisa hilang atau mati karena iklimnya sudah tidak sesuai dengan habitat aslinya.
6) Lapisan Ozon Menipis
Lapisan ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi sehingga tidak terkena radiasi
langsung dari sinar matahari. Pemanasan global mengakibatkan lapisan ozon ini semakin
menipis bahkan rusak. Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini adalah sinar matahari yang
langsung mengenai kulit manusia. Sinar ultraviolet yang langsung mengenai kulit dapat
mengakibatkan penyakit kulit hingga kanker kulit.

4. Cara Mengatasi Pemanasan Global


Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat manusia di berbagai
penjuru dunia. Eksploitasi alam yang selama ini dilakukan harus dikendalikan dengan baik. Mengacu
pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini adalah beberapa upaya sederhana untuk
mengatasinya:
a. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini sebagai alat transportasi. Namun,
kita sering lupa bahwa asap kendaraan bermotor menyumbang CO2 yang mengakibatkan
pemanasan global. Untuk mencegah pemanasan global, kita bisa mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi dan menggunakan angkutan massal. Dengan begitu, polusi udara akan
berkurang dan dapat membantu mengatasi pemanasan global.
b. Menjaga Kelestarian Alam
Eksploitasi hasil alam yang berlebihan lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan untuk
jangka panjang. Penebangan dan pembakaran hutan untuk membuka lahan sudah seharusnya
dikendalikan atau dihentikan. Menanam kembali pohon di lahan yang dibakar/ditebang merupakan
langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.
c. Mengontrol Pemakaian Listrik
Penggunaan listrik yang berlebihan juga dapat menimbulkan pemanasan global. Hal ini terkesan
sangat sepele namun dampaknya sangat besar. Lampu- lampu dan peralatan listrik dapat
mengeluarkan panas. Bayangkan berapa besar panas yang dikeluarkan bila seluruh manusia di
bumi menggunakan listrik secara berlebihan. Selain membantu mengatasi pemanasan global,
dengan mengontrol pemakaian listrik maka kita akan lebih hemat energi dan hemat biaya.
d. Mengendalikan Limbah
Limbah dapat mengeluarkan gas berbahaya ke udara. Gas berbahaya ini selain menimbulkan bau
busuk, juga dapat menyebabkan efek rumah kaca yang menyebabkan panas matahari terperangkap
di permukaan bumi. Dengan mengendalikan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah
industri, maka hal ini dapat membantu mengatasi pemanasan global.
Contoh Asesmen

1. Tugas Investigasi Kelompok (Pertemuan 1 dan 2)

Amati perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian (Semarang) dan sebutkan fakta-
fakta di lapangan (terkait perubahan garis/batas pantai, terjadinya rob dan banjir, kebakaran hutan, dll).
Hasil investigasi dipresentasikan di pertemuan ke-2!

2. Tes Tertulis (Pertemuan 5)


1. Apa yang anda ketahui mengenai pemanasan global? Jelaskan! (skor: 20)
2. Apa kaitannya efek rumah kaca dengan pemanasan global? Jelaskan! (skor: 20)
3. Sebutkan dan jelaskan 5 aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global!
(skor: 20)
4. Apa yang pernah anda lakukan sehingga menambah kontribusi perubahan lingkungan (ke arah
negatif) di wilayah Semarang? Kemudian untuk mengurangi dampak perubahan lingkungan
tersebut apa yang dapat anda lakukan saat ini? (skor: 20)
5. Sebutkan dan jelaskan 5 dampak pemanasan global secara umum di dunia! (skor: 20)

3. Tugas Presentasi (Pertemuan 6 dan 7)

Bersama kelompok siswa mendiskusikan perubahan lingkungan di sekitar tempat tinggal dan kaitannya dengan
pemanasan global serta mencari solusi untuk pemanasan global tersebut. Hasil diskusi disajikan dalam bentuk
powerpoint kemudian dipresentasikan di pertemuan k
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 10.8. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran
Pertemuan 2 lingkungan, serta mengalisis dampak pencemaran lingkungan.
Pertemuan 2 10.9. Peserta didik mampu membuktikan fakta-fakta pencemaran lingkungan
Pertemuan 3 di lingkungan sekitar tempat tinggal
Pertemuan 4 10.10. Peserta didik mampu memberikan solusi dari dampak pencemaran
Pertemuan 5 lingkungan di lingkungan sekitar tempat tinggal

Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik 5 menit
(Mengkondisikan untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
siswa siap didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan
pembelajaran dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita
Pertanyaan pemantik) ringan atau cerita inspirasi)
Kegiatan Inti Guru menampilkan gambar/video mengenai pencemaran 20 menit
(Pembelajaran lingkungan. Siswa mengamati gambar/video yang ditampilkan
Berdiferensiasi, Model dan setiap siswa membuat pertanyaan terkait gambar/video
pembelajaran HOTS& yang ditampilkan
4C, Literasi & Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan 20 menit
Numerasi, Profil peserta didik mengenai jenis-jenis pencemaran lingkungan:
Pelajar Pancasila, dan
- Apa yang kalian ketahui mengenai pencemaran lingkungan?
Budaya Lingkungan
- Apa perbedaan pencemaran air, udara, dan tanah?
Hidup)
Guru memberi penjelasan mengenai jenis-jenis dan dampak 20 menit
pencemaran lingkungan
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (satu 5 menit
kelompok terdiri dari 5-6 siswa)
Guru memberi penugasan kepada siswa untuk membuat 10 menit
makalah mengenai jenis-jenis dan dampak pencemaran
lingkungan
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa 5 menit
(Refleksi Siswa dan saja pelajaran yang didapatkan hari ini.
Guru) Menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit

Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik 5 menit
(Mengkondisikan untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
siswa siap didik
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan kembali tugas makalah kelompok pada 5 menit
(Pembelajaran pertemuan sebelumnya. Siswa menyiapkan bahan presentasi
Berdiferensiasi, Model Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 60 menit
pembelajaran HOTS& 6 menit x 10 kelompok)
4C, Literasi & Guru memberi arahan dan penjelasan lanjut terkait makalah 10 menit
Numerasi, Profil
yang dipresentasikan terutama bagian dampak dari
Pelajar Pancasila, dan
pencemaran lingkungan
Budaya Lingkungan
Hidup)
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa 10 menit
(Refleksi Siswa dan saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup
Guru) pelajaran dengan berdoa

Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik 5 menit
(Mengkondisikan untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
siswa siap didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan
pembelajaran dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita
Pertanyaan pemantik) ringan atau cerita inspirasi)
Kegiatan Inti Guru menampilkan video berita mengenai pencemaran 15 menit
(Pembelajaran lingkungan di wilayah Semarang
Berdiferensiasi, Model Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan 15 menit
pembelajaran HOTS& peserta didik mengenai terjadinya pencemaran lingkungan di
4C, Literasi & sekitar:
Numerasi, Profil -Apakah kalian pernah membuang sampah sembarangan?
Pelajar Pancasila, dan
-Dampak apa yang sekiranya terjadi akibat sampah yang kalian
Budaya Lingkungan
buang secara sembarangan?
Hidup)
Guru memberi penjelasan mengenai dampak buruk aktivitas 15 menit
manusia yang menyebabkan pencemaran lingkungan
Diskusi dan tanya jawab terkait materi yang disampaikan 20 menit
Guru memberi tugas investigasi kelompok (tiap kelompok 6 10 menit
siswa) terkait dampak pencemaran lingkungan di sekitar tempat
tinggal dari berbagai segi kehidupan (kesehatan, social,
ekonomi, dsb) dalam bentuk powerpoint dan di presentasikan
di pertemuan selanjutnya
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa 10 menit
(Refleksi Siswa dan saja pelajaran yang didapatkan hari ini dan menutup pelajaran
Guru) dengan berdoa

Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik 5 menit
(Mengkondisikan untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
siswa siap didik
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan kembali mengenai tugas investigasi dan 5 menit
(Pembelajaran siswa menyiapkan bahan presentasi
Berdiferensiasi, Model
pembelajaran HOTS& Siswa melakukan presentasi dan tanya jawab (setiap kelompok 60 menit
4C, Literasi & 6 menit x 10 kelompok)
Numerasi, Profil Guru menanyakan hal-hal yang sekiranya belum sesuai 10 menit
Pelajar Pancasila, dan berdasarkan materi presentasi yang dipaparkan kemudian
Budaya Lingkungan menyimpulkan materi terkait dampak dari pencemaran
Hidup) lingkungan di sekitar
Guru memberikan gambaran materi untuk pertemuan 5 menit
selanjutnya
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa 5 menit
(Refleksi Siswa dan saja pelajaran yang didapatkan hari ini, memberitahukan
Guru) adanya tes tertulis untuk pertemuan selanjutnya kemudian
menutup pelajaran dengan berdoa
Pertemuan 5

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik 5 menit
(Mengkondisikan untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
siswa siap didik
pembelajaran dan
Pertanyaan pemantik)
Kegiatan Inti Guru mengulas kembali materi sebelumnya terkait pencemaran 15 menit
(Pembelajaran dan dampak pencemaran lingkungan sekitar
Berdiferensiasi, Model Guru melakukan brainstorming untuk menggali pengetahuan 20 menit
pembelajaran HOTS& peserta didik mengenai solusi pencemaran lingkungan di sekitar:
4C, Literasi & - Apakah pencemaran di lingkungan sekitar sangat merugikan?
Numerasi, Profil -Apakah sekiranya ada tindakan yang dapat dilakukan siswa
Pelajar Pancasila, dan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan sekitar?
Budaya Lingkungan Guru membagi siswa menajdi 6 kelompok 5 menit
Hidup)
Guru memberikan waktu diskusi siswa terkait solusi pencemaran 30 menit
lingkungan di sekitar
Guru memantau diskusi siswa dan menanyakan kendala tiap 5 menit
kelompok
Guru memberikan tugas powerpoint terkait hasil diskusi 5 menit
kelompok untuk dipresentasikan di pertemuan selanjutnya
Penutup Guru memberitahukan materi untuk pertemuan selanjutnya 5 menit
(Refleksi Siswa dan selanjutnya kemudian menutup pelajaran dengan berdoa
Guru)

Pertemuan 6

Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengkondisikan peserta didik 5 menit
(Mengkondisikan untuk belajar, membaca doa dan mendata kehadiran peserta
siswa siap didik. Selanjutnya menyinggung capaian yang ditargetkan dan
pembelajaran dan karakter profil pancasila yang dilatihkan (bisa melalui cerita
Pertanyaan pemantik) ringan atau cerita inspirasi)
Kegiatan Inti Guru mengingatkan tugas di pertemuan sebelumnya untuk 5 menit
(Pembelajaran dipresentasikan hari ini
Berdiferensiasi, Model Setiap kelompok melakukan presentasi dan tanya jawab (6 x 10 60 menit
pembelajaran HOTS& menit)
4C, Literasi & Guru memberikan pertanyaan terkait solusi yang disampaikan 10 menit
Numerasi, Profil siswa serta memberikan kesimpulan
Pelajar Pancasila, dan Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya 5 menit
Budaya Lingkungan terkait materi pencemaran lingkungan
Hidup)
Penutup Guru memberi pertanyaan kepada siswa terkait pelajaran apa 5 menit
(Refleksi Siswa dan saja pelajaran yang didapatkan hari ini kemudian menutup
Guru) pelajaran dengan berdoa

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan


Dan Pengayaan
Lampiran

Materi

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan (bahan


pencemar). Zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila jumlahnya telah melebihi batas normal,
yang berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat.

Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah). Limbah merupakan bahan
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, seperti kegiatan rumah tangga yang
kehadirannya dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair, limbah padat,
limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).

Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan:

1. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu tempat
perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah.
Penyebab terjadinya pencemaran air:
 Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan
 Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.
 Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.
 Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara.
Penyebab terjadinya pencemaran udara:
 Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara, yang dapat
berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap
cerobong pabrik.
 Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat
menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
 Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap dari
pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.
 Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin pendingin seperti
kulkas dan AC mobil.
3. Pencemaran Tanah (Darat)
Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke
dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme.
Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
 Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya,
limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah diurai
 Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, dan lain-lain.
 Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan.

Contoh Asesmen

4. Tugas Presentasi
Bersama kelompok siswa mendiskusikan pencemaran lingkungan dan dampak
pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal. Hasil diskusi disajikan dalam
bentuk powerpoint kemudian dipresentasikan di pertemuan selanjutnya!
5. Tugas Investigasi Kelompok

Amati pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian (Semarang) dan


tuliskan solusi yang sekiranya dapat mengurangi dampak pencemaran di lingkungan
sekitar. Hasil investigasi dipresentasikan di pertemuan selanjutnya!
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.11. Peserta didik mampu mengklasifikasi bentuk-bentuk energi serta


Pembelajaran menganalisis bentuk energi yang terlibat pada penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
siap pembelajaran dan untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
Pertanyaan pemantik) sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
“Saat kalian datang ke sekolah, kalian menggunakan apa?”
“Apakah energi penting dalam kehidupan kita?”
 Guru memberikan pretest terkait konsep dasar energi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
(Pembelajaran  Guru menjelaskan pengertian energi dan bentuk-bentuk
Berdiferensiasi, Model energi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
pembelajaran HOTS& Membimbing pelatihan
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
 Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis
Pancasila, dan Budaya bentuk-bentuk energi.
Lingkungan Hidup) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan
kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal
dan memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang bentuk-
bentuk energi dan penerapannya.
Penutup  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
(Refleksi Siswa dan ketercapaian indikator.
Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


Pretest Tes Tertulis Tes Tertulis
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan Tes Tertulis Tes Tertulis
Lampiran

Materi
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.12. Peserta didik mampu menganalisis penerapan Hukum Kekekalan


Pembelajaran Energi Mekanik pada peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Menyampaikan tujuan dan mempersiapan peserta didik
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
siap pembelajaran dan untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
Pertanyaan pemantik) sikap disiplin.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberi pertanyaan
pemantik kepada peserta didik.
“Apakah energi dapat diciptakan dan dimusnahkan?”
“Apakah energi dapat dibentuk dalan bentuk lainnya?”
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
(Pembelajaran  Guru menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik dan
Berdiferensiasi, Model penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
pembelajaran HOTS& Membimbing pelatihan
4C, Literasi &
Numerasi, Profil Pelajar
 Guru memberikan latihan soal terbimbing menganalisis
Pancasila, dan Budaya peristiwa perubahan energi dengan hukum kekekalan energi
Lingkungan Hidup) mekanik.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
 Guru mengecek pemahaman peserta didik memberikan
kesempatan peserta didik maju mengerjakan latihan soal dan
memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri
 Guru memberikan latihan soal mandiri tentang hukum
kekekalan energi mekanik penerapannya.
Penutup  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
(Refleksi Siswa dan ketercapaian indikator.
Guru)  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi,
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


- Tes tertulis -
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan Tes tertulis Tes tertulis
Lampiran

Materi
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.13. Peserta didik mampu mengidentifikasi sumber-sumber energi


Pembelajaran terbarukan dan tak terbarukan, mampu menemukan potensi dan
masalah ketersediaan energi, serta memberikan solusi dari dampak
eksplorasi dan penggunaan energi yang ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Orientasi peserta didik pada masalah
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk
siap pembelajaran dan memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.
Pertanyaan pemantik)  Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengorganisasi peserta didik


(Pembelajaran  Guru mengorganisir peserta didik membuat kelompok diskusi.
Berdiferensiasi, Model  Guru memberikan lembar diskusi kelompok
pembelajaran HOTS&  Guru membantu peserta didik menemukan potensi
4C, Literasi &
Membimbing penyelidikan
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya  Guru membantu peserta didik dalam menyiapkan alat praktikum
Lingkungan Hidup)  Guru membantu peserta didik dalam mengidentifikasi sumber-sumber
energi terbarukan dan tak terbarukan, mampu menemukan potensi dan
masalah ketersediaan energi, serta memberikan solusi dari dampak
eksplorasi dan penggunaan energi yang ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal
Mengembangkan menyajikan hasil
 Guru membimbing peserta didik membuat laporan hasil diskusi dan
investigasi di lapangan.
Menganalisisi dan evaluasi masalah
 Guru membantu peseta didik dalam mengevaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang peserta didik gunakan
Penutup  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
(Refleksi Siswa dan terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model
Guru) pembelajaran yang digunakan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


Penilaian Kinerja Tes Tertulis
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan - -
Lampiran

Materi

A. Sumber Energi
Terdapat berbagai jenis sumber energi yang dapat dimanfaatkan saat ini.
1. Energi dari Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil terbentuk dari proses ilmiah yang dialami oleh sisa-sisa hewan dan
tanaman purba dalam kurun waktu yang sangat lama dengan orde jutaan tahun.
Bahan bakar fosil tersusun atas senyawa Hidrokarbon. Contoh bahan bakar fosil
adalah batubara, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.
2. Energi Biogas
Energi biogas berasal dari limbah organik yang diolah melalui proses anaerobic
digestion dengan bantuan bakteri tanpa oksigen, contohnya kotoran sapi, sampah
dedaunan, dan sampah-sampah lain yang berasal dari organisme yang belum lama
mati atau organisme hidup.
3. Energi Air
Energi air merupakan salah satu energi paling banyak digunakan untuk keperluan
pembangkit energi listrik, khususnya di Indonesia. Air ada dimana-mana, jumlahnya
tidak pernah habis, dan tetap. Prinsip kerjanya adalah aliran air di permukaan Bumi
dibendung kemudian dialirkan menuju ke tempat yang lebih rendah untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan energi listrik.
4. Energi Angin
Energi angin merupakan sumber energi yang memanfaatkan angin untuk memutar
kincir angin sehingga dihasilkan energi listrik.
5. Energi Matahari
Energi matahari merupakan sumber energi yang memanfaatkan matahari untuk
menyinari atau memberi energi pada perangkat lempengan logam sel surya, sehingga
menghasilkan energi listrik.
6. Energi Gelombang Laut
Energi gelombang laut atau ombak merupakan energi yang bersumber dari gerak naik
turunnya gelombang air laut. Gerakan naik turun gelombang air tersebut memberikan
tekanan pada turbin, hingga turbin dapat berputar dan mengahasilkan energi listrik.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi tinggi yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi dari gelombang laut. Namun, sumber ini masih dalam taraf
pengembangan di Indonesia.
7. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut merupakan energi yang bersumber dari proses pasang surut air
laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, yaitu perbedaan tinggi
rendah air laut saat pasang dan surut, dan arus pasang surut terutama pada selat-
selat yang kecil. Tekanan yang dihasilkan oleh air laut memutar turbin sehingga
menghasilkan energi listrik. Seperti energi gelombang laut, Indonesia sebagai negara
maritim memiliki potensi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut, namun
masih dalam taraf pengembangan. 8. Energi Panas Bumi Salah satu sumber energi
yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah geothermal atau panas bumi.
Indonesia merupakan negara dengan sistem hidrotermal untuk sumber geotermal
terbesar di dunia dengan potensi lebih dari 17.000 MW yang dapat menghemat 40
persen sumber daya panas bumi dunia. Kondisi geologis Indonesia yang terletak pada
pertemuan tiga lempeng tektonik utama (Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik)
memberikan dampak banyaknya energi panas bumi di Indonesia. Indonesia
menempati urutan keempat di dunia, bahkan dari variabel suhu tinggi, Indonesia
menempati urutan kedua. Jumlah potensi energi panas bumi di Indonesia sangat
besar yaitu lebih dari 252 lokasi yang tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,
Bali, Sulawesi hingga Maluku.
B. Sumber Energi Terbarukan dan Sumber Energi Tak Terbarukan
Kalian telah memahami bahwa energi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi
manusia di seluruh penjuru dunia saat ini. Bagaimana cara agar kebutuhan energi dapat
terpenuhi? Bagaimana cara menekan penggunaan energi listrik yang berlebih? Untuk
menyelesaikan masalah kebutuhan energi tersebut, seluruh potensi sumber energi yang
ada perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sumber energi dapat dikategorikan menjadi
dua jenis, yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan.
Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat digantikan oleh proses
alami dalam kurun waktu yang sebanding dengan penggunaannya, sehingga tidak akan
pernah dapat habis.
Sumber Energi Tak Terbarukan
Sumber energi tak terbarukan merupakan sumber energi yang terbatas dan proses
pergantiannya dalam kurun waktu yang sangat lama secara alami, sehingga pada
akhirnya dapat habis.

C. Dampak Eksplorasi dan Penggunaan Energi


Selain membahas tentang bagaimana cara memenuhi kebutuhan energi bagi seluruh
masyarakat, dampak eksplorasi dan penggunaannya terhadap lingkungan pun menjadi
hal penting yang perlu dipikirkan. Sumber energi yang tidak ramah lingkungan dan
pengolahannya menghasilkan sisa buangan berupa karbon yang merupakan salah satu
gas rumah kaca. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait penggunaan energi.
Penggunaan energi yang kurang bijak juga dapat menyebabkan kerusakan pada
lingkungan

D. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi


Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, namun
seluruh kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi seluruhnya, sehingga dampaknya
dapat meluas pada bidang lainnya, seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Untuk mengatasi berbagai masalah pemenuhan kebutuhan energi, para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, berkumpul dan bersepakat hingga dihasilkan sebuah program yang
disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Program tersebut berisi rumusan 17
target untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta masalah lingkungan.
Harapannya, target-target tersebut dapat dicapai pada 2030. Salah satu program SDGs
kaitannya dengan energi dan dampaknya pada lingkungan adalah SDG7, affordable and
clean energy, yaitu memastikan ketersediaan energi yang ramah lingkungan bagi seluruh
masyarakat.
Jika Kalian ingin menelusuri lebih lanjut mengenai SDGs:
https://sdgs.un.org/goals/
https://www.sdg2030indonesia.org/
Contoh Asesmen
Pengayaan
Identitas
Nama Sekolah SMA Negeri 14 Semarang
Mata pelajaran Fisika
Kelas/Fase X/E

Tujuan 10.14. Peserta didik mampu merancang dan membuat alat sederhana
Pembelajaran (prototipe) penghasil energi sebagai solusi ketersediaan energi yang
ada di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Kegiatan pembelajaran Alokasi


Waktu
Pendahuluan Pertanyaan Mendasar 45
(Mengkondisikan siswa  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a untuk menit
siap pembelajaran dan memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin.
Pertanyaan pemantik)  Menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran
“Pada pertemuan sebelumya kalian sudah mempelajari bentuk-bentuk
energi, jenis-jenis energi terbarukan dan tidak terbarukan, menganalisis
dampak serta menggali potensi sumber energi di sekitar tempat tinggal
kalian”
“Apa yang harus kalian lakukan dari potensi sumber energi yang sudah
kalian gali?”
Kegiatan Inti Mendesain Perencanaan Produk 180
(Pembelajaran  Guru mengkoordinir peserta didik untuk membuat kelompok menit
Berdiferensiasi, Model proyek.
pembelajaran HOTS&  Peserta didik berdiskusi meyusun rencana pembuatan alat
4C, Literasi & sederhana penghasil energi sebagai ketersediaan energi ada
Numerasi, Profil Pelajar
Pancasila, dan Budaya
dilingkungan sekitar tempat tinggal.
Lingkungan Hidup) Menyusun Jadwal Pembuatan
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan aktu yang telah ditentukan bersama.
Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan
proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing
jika mengalami kesulitan.
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal,
mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul
selama penyelesaian proyek dengan guru.
Menguji Hasil
 Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau
keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar
 Membahas kelayakan yang telah dibuat dan membuat laporan
produk/karya untuk dipaparkan kepada orang lain
Penutup Evaluasi Pengalaman Belajar 45
(Refleksi Siswa dan  Setiap kelompok memaparkan laporan, peserta didik yang lain menit
Guru) memberikan tanggapan
 Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil,
selanjutnya guru dan peserta didik merefleks/kesimpulan.
 Berdoa dan Memberi salam

Asesmen

Asesmen Awal Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


Penilaian Kinerja
Kegiatan Remedial Remedial Pengayaan
Dan Pengayaan - -
Lampiran

Contoh Asesmen

Peserta didik diminta membuat kelompok kerja kemudian membuat prototipe penghasil energi seperti generator,
windturbine, atau sel surya.

Rubrik Penilaian Proyek

Rubrik Penilaian Proyek

Anda mungkin juga menyukai