Analisa SWOT Selvany
Analisa SWOT Selvany
Analisa SWOT Selvany
Nim : 2110187P
Dosen : Ns. Kristianus Triyaspodo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
STRENGTH
1. Pendokumentasian asuhan 0,5 2 1
keperawatan model SOR (Source
Oriented Record).
2. Sudah adanya format 0,2 4 0,8
pendokumentasian sehingga
memudahkan perawat untuk rekam
medik pasien. 0,3 3 0,9 S–W
3. Adanya kemauan perawat 1 2,7 2,7-1,7= 1
untuk melaksanakan pendokumentasian.
Total
0,3 1 0,3
WEAKNESS
1. Jumlah pasien dan beban kerja yang O–P
tinggi sehingga pendokumentasian belum 0,7 2 1,4 3,7 – 2 =
optimal. 1,7
2. SAK belum dilaksanakan secara 1 1,7
optimal.
Total
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan yang dapat 0,7 4 2,8
membantu perawat dalam melakukan
pendokumentasian yang benar.
2. Tersedianya format yang membuat 1 3,7
kinerja perawat lebih efektif dan efisien.
Total 1 2 2
THREATENED
1. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi
pada pasien dan keluarga tentang 1 2
tanggung jawab dan tanggung gugat.
Total
DIAGRAM LAYANG
- -1 1 2
2
-1
-2
PROPOSAL
KEGIATAN PELATIHAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Nama : Selvany
Nim : 2110187P
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif, efisien, akurat dan menjamin kepastian
hukum, sesuai dengan standart terminology (pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi).
2.2 Tujuan Khusus
2.2.1. Mengidentifikasi cara pengkajian dengan format ROS.
2.2.2. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan, tindakan dan perkembangan klien dengan
menggunakan system pendokumentasian model PIE.
2.2.3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan dengan lembar observasi.
2.2.4. Terbinanya koordinasi yang baik dan dinamis antara sesama atau dengan pihakk lain
melalui dokumentasi keperawatan yang efektif.
2.2.5. Melakukan timbang terima setiap pergantin shift.
2.2.6. Melakukan Ronde sesuai dengan standart.
2.2.7. Melakukan discharge-planning pada pasien yang akan pulang
2.2.8. Melakukan resume keperawatan pada pasien yang sudah pulang.
3. Manfaat
3.1. Sebagai bahan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan di depan hukum.
3.2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3.3. Sebagai sarana komunikasi terbuka antara perawat, klien, dan profesi lain.
3.4. Mempunyai nilai penelitian, sebagai bahan atau objek riset
3.5. Sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan
3.6. Sebagai referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi keperawatan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Dokumentasi merupakan suatu catatan yang asli dapat dijadikan buktu hukum, jika saat
ditemukan masalah yang berhubungan dengan kejadian yang terdapat dalam catatan tersebut.
semua catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Dokumentasi memainkan peran yang penting daam beberapa area hukum termasuk klaim
malpraktek medis (Hutahaean, 2010).
Dokumentasi keperawatan adalah bagian dari media komunikasi antara perawat yang
melakukan asuhan keperawatan dengan perawat lain atau dengan tenaga kesehatan lain, serta
pihak-pihak yang memerlukannya dan yang berhak mengetahuinya. keterangan tertulis dari
seluruh pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien, baik pasien yang mengalami rawat
inap ataupun rawat jalan (Dinarty, 2009).
2. Tujuan Dokumentasi Keperawatan
Tujuan dari pendokumentasian keperawatan adalah:
2.1. Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasiakn (menjelaskan) perawatan klien
termasuk perawatan individual, edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk pemulangan,
adapun tujuan yang lain, diantaranya ;
2.1.1. Koordinasi asuhan keperawatan.
2.1.2. Mencegah informasi berulang.
2.1.3. Meminimalkan kesalahan dan meningkatkan asuhan keperawatan.
2.1.4. Penggunaan waktu lebih efisien.
2.2. Mekanisme pertanggungjawaban
2.2.1. Dapat dipertangggungjawabkan baik kualitas dan kebenaran.
2.2.2. Sebagai perlindungan hukum bagi perawat.
2.3. Metode pengumpulan data
2.3.1. Mencatat kemajuan pasien secara reliable dan objektif.
2.3.2. Mendeteksi kecenderungan yang mungkin terjadi.
2.3.3. Sebagai bahan penelitian.
2.3.4 Sebagai data statistik.
2.3.5. Berbagai aspek pasien : kebutuhan, kekuatan dan keadaan khusus.
Sarana untuk evaluasi
2.4. Sarana pelayanan keperawatan secara individu
2.4.1. Mencatat secara terintegrasi.
2.4.2. Sarana untuk meningkatkan kerjasama antar disiplin dalam tim kesehatan.
2.4.3. Sarana pendidikan lanjutan.
2.5. Memantau kualitas asuhan keperawatan yang diterima dan kompetensi yang
berhubungan untuk asuhan keperawatan.
3. Standar Dokumentasi Keperawatan
3.1 Kepatuhan terhadap aturan pendokumentasian yang ditetapkan oleh profesi atau pemerintah.
Pencatatan tersebut menyediakan pedoman penggunaan singkatan, tanda tangan, metode jika ada
kesalahan, dan peraturan jika data terlambat masuk.
3.2 Standar profesi keperawatan dituliskan kedalam catatan kesehatan. Sesuai dengan prosedur
dalam catatan yang permanen. Data yang ada menjabarkan apa yang dilakukan perawat.
3.3 Peraturan tentang praktek keperawatan dapat dilihat pada catatan pelayanan kesehatan. Data
yang tertulis menunjukkan kegiatan perawat yang independent dan interdependen.
3.4 Pedoman akreditasi harus diikuti. Penekanan yang khusus pada data tentang kegiatan
observasi dan evaluasi.
Kelemahan :
1. Tidak dapat dipergunakan untuk pencatatan untuk semua disiplin ilmu.
2. Pembatasan rencana tindakan yang tidak aplikatif untuk beberapa situasi keperawatan.
PERENCANAAN
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan dokumentasi keperawatan dilaksanakan selama praktik manajemen
keperawatan.
2. Metode
a. Format pengkajian menggunakan review of system
b. Format catatan keperawatan menggunakan PIE (Problem Intervensi Evaluasi)
3. Instrumen
a. Format pengkajian
b. Catatan keperawatan PIE/ SAK
c. Lembar observasi
d. Resume keperawatan
e. Standart operasinal perawatan
f. Petunjuk teknis pengisian format pengkajian
g. Petunjuk teknis pengisian catatan keperawatan PIE
4. Pengorganisasian
Struktur Pengorganisasian Tanggal 1 okt 2022
Karu :
Katim Pagi :
Anggota :
Pembimbing :
Kriteria Hasil
1) Pelaksanaan dokumentasi dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Semua pasien terdokumentasi dengan baik
BAB 3
KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal :
Pukul :
Pelaksana :
Topik :Dokumentasi Keperawatan
Tempat :
Sasaran :
B. Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
1.
2.
BACKGROUND
a) Menyampaikan latar belakang situasi meliputi diagnose medispasien dirawat,
tanggal pasien masuk dirawat, dan ringkasan tindakan sampai hari tersebut,
dan pengkajian terbaru.
ASSESSMENT
a) Pelapor menyampaikan hasil penilaian klinis, analisis dan perbangan pelapor,
dan apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan.
RECOMMENDATION
a) Pelapor menyampaikan rekomendasi berdasarkan kondisi pasien. Seperti
pemindahan pasien ke ICU atau PICU, pemeriksaan penunjang, kapan
pelapor dapat mengubungi DPJP kembali.
TBaK
T (Tulis)
Penerima pasien menulis pesan yang disampaikan diformulir terintegrasi
pada rekam medis pasien yang dilaporkan, meliputi tanggal dan jam pasien
diterima. Gunakan simbol.singaktan sesuai standar. Dosis/nilai harus spesifik
untuk menghindari salah penafsiran; Nama petugas pelapor/memberi pesan,
Nama dan ttd petugas penerima pesan. Bila pasien melalui telepon, pengirim
pesan/dokter menandatangani pada saat visite hari berikutnya.
Ba (Baca)
Penerima pesan membaca kembali isi pesan yang telah ditulis untuk
memastikan kebenaran pesan yang ditulis. Bila keadaan tidak memungkinkan,
diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali missal keadaan Darurat di
ICU dan IGD. Pesan untuk terapi dengan obat-obatan high alert harus dibacakan
2 kali (Repeat back) dengan mengeja menggunakan alfabet safety.
K (Konfirmasi)
Penerima pesan membubuhkan stempel TBaK pada formulir catatan
terintegrasi. Pengriim pesan/dokter menandatangani pada saat visite hari
berikutnya.
. PENUTUP
Demikian Proposal ini, Kegiatan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai
pertanggungjawaban Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan dalam melaksanakan proses
asuhan keperawatan pada pasien.
Pangkalpinang , 2022
( )