Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kelompok 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING


LEARNING

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ABK


Dosen Pengampu : Indiah W Sulistyorini, Dra. M.M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Ade Rosyad Maolana 41032102200109
2. Azhaari Hasna Balqis 41032102200005
3. Siska Fatihah 41032102200117

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Winarno Surachmat yang
dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar Mengajar
bahwa : “Metode adalah cara dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan”.Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan Atas
mengemukakan bahwa “Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan
guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan
keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”.Dari kedua pendapat
diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang dipergunakan guru dalam
proses belajar mengajar dimana setiap guru akan menggunakan metode
tertentu dalam menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini akan
memudahkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan metode pembelajaran problem solving?
2. Bagaimanakan proses penerapan metode problem solving dalam
pembelajaran ?
3. Bagaimana pendekatan metode Problem Solving dalam pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode pembelajaran problem solving.
2. Mengetahui bagaimana proses penerapan metode Problem Solving.
3. Untuk mengetahui seperti apa pendekatan metode Problem Solving.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian model pembelajaran problem solving
Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan
cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri
atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto
(1999:17) Problem Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi,
cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut
dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17)
menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang
mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan
metode pemecahan masalah. Dengan demikian problem solving adalah suatu
metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk
menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi
dari permasalahan itu.
B. Manfaat dan Tujuan dari Metode Problrm solving
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar
mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode
problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain :
a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan
permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri
b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang
menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin
bertambah
c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses
dalam situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta
dalam berbagai macam ragam altenatif
d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara
berpikir objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun
kelompok.
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.
1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi
siswa.
3) Potensi intelektual siswa meningkat.
4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses
melakukan penemuan

C. Langkah-langkah model pembelajaran problem solving


Metode problem solving atau metode pemecahan masalah bukan hanya
sekedar metode mengajar. Ia juga merupakan suatu metode berpikir sebab dalam
problem solving dapat digunakan metode-metode lain yang dimulai dengan
mencari data sampai pada penarikan kesimpulan. Langkah-langkah penggunaan
metode ini sebagai berikut:

1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh
dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang muncul. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku,
meneliti, bertanya, dan berdiskusi.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
tentu saja didasarkan pada data yang telah diperoleh pada langkah kedua di
atas.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut sehingga batul-betul yakin
bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok.
5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai pada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. (Bahri, 2006: 91-92)

D. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving


Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
1. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
3. Berpikir dan bertindak kreatif.
4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
8. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dunia kerja
9. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang
dihadapi.
10. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
11. Mendidik siswa percaya diri sendiri.

Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.


a) Memerlukan cukup banyak waktu.
b) Melibatkan lebih banyak orang.
c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
d) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
e) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif

E. Pelaksanaan Metode Problem Solving.


Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus
disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan
masalah atau solusi dari masalah tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14)
mengemukakan dua hal penting dari teori pemrosesan informasi dalam
Problem Solving , yaitu:
1) memunculkan wakil masalah (generation of a problem
representation),
2) proses solusi (a solution proses).
Sedangkan Wiconsin memilih proses Problem Solving menjadi empat tahap,
yaitu:
1) pengajuan masalah (problem possing),
2) pendekatan masalah (problem approach),
3) solusi masalah (problem solution), dan
4) komunikasi (communication). (Rofik, 2009:14)

Menurut Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap


strategi operasional dalam pemecahan masalah sebagai berikut.

1. .Saya mampu/ bisa (I can): tahap membangkitkan motivasi dan


membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa.
2. Mendefinisikan (Define): membuat daftar hal yang diketahui dan
tidak diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas
permasalahan.
3. Mengeksplorasi (Explore): merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis
dimensi-dimensi permasalahan yang dihadapi.
4. Merencanakan (Plan): mengembangkan cara berpikir logis siswa
untuk menganalisis masalah dan menggunakan flochart untuk
mengambarkan permasalahan yang dihadapi.
5. Mengerjakan (Do it): membimbing siswa secara sistematis untuk
memperkiraan jawaban yang mungkin untuk memecahkan
masalah.
6. Mengoreksi kembali (Check): membimbing siswa untuk mengecek
kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan
yang dilakukan.
7. Generalisasi (Generalize): membimbing siswa untuk mengajukan
pertanyaan.(Wena, 2009:57)

Selain mengetahui proses Problem Solving perlu pula diketahui bagaimana


cara mengembangkan keterampilan problem solving yakni:
(1) membuat mereka senang belajar,
(2) membuat mereka belajar terbaik,
(3) belajar terarah sendiri,
(4) mengembangkan keterampilan kelompok,
(5) melatih siswa untuk menghadapi masalah dan mencari solusi.

Dalam pembelajaran problem solving harus disiapkan permasalahan yang


akan diberikan pada siswa untuk dipecahkan. Cara untuk mempersiapkan
permasalahan yang efektif menurut Alipandie (1984:106) yaitu:
1) problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan murid,
2) para murid hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang
maksud dan tujuan serta cara-cara memecahkan masalah yang
dimaksud,
3) masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat aktuil dan
erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat, sehingga
menimbulkan motivasi dan minat belajar para murid,
4) disamping bimbingan guru secara continue hendaknya tersedia sarana
pembelajaran yang memadai serta waktu yang cukup untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Dalam pemecahan masalah maka guru harus mempersiapkan


permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa, yaitu
guru harus selektif apakah permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan
oleh siswa atau tidak. Sebelum siswa diberi permasalahan hendaknya guru
memberi penjelasan tentang tujuan dari penyelesaian masalah serta cara-cara
atau langkah yang harus dikerjakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Masalah-masalah yang diajukan oleh guru harus sesuai dengan dengan
kehidupan nyata sehingga siswa akan mudah dalam memecahkan masalah
tersebut. Selain itu guru harus menyiapkan sarana dan waktu yang cukup
untuk berpikir dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut.
Dengan metode problem solving diharapkan siswa dapat memecahkan
masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran. Metode ini juga dapat
melatih siswa untuk bisa memecahkan masalah yang erat dengan
kehidupannya. Karena kemampuan untuk memecahkan permasalahan sangat
diperlukan setiap individu.
Dalam proses pemecahan masalah guru harus membantu siswa untuk
memecahkan masalah. Cara yang paling efektif yakni bila guru memberikan
contoh kepada anak cara memecahkan suatu masalah, cara yang lebih baik
ialah memberikan instruksi kepada siswa verbal untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah itu, sedangkan cara yang terbaik adalah memecahkan
masalah itu langkah demi langkah dengan menggunakan aturan tertentu, tanpa
merumuskan aturan itu maksudnya siswa dibantu dan dibimbing untuk
menemukan sendiri pemecahan dari masalahnya. Dalam proses pemecahan
masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar dan kondisi
dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya
untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang
berkenaan dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi
belajar merupakan bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal
belajar untuk mendorong anak untuk mengingat kembali aturan yang
diperlukan.

F. Sintak Pembelajaran Problem Solving .


Sintak pembelajaran langsung terdiri dari 6 tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah
Kemampuan yang diperlukan adalah : mengetahui dan merumuskan
masalah secara jelas.
2. Menelaah masalah
Kemampuan yang diperlukan adalah : menggunakan pengetahuan untuk
memperinci, menganalisis masalah dari berbagai sudut.
3. Merumuskan hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : berimajinasi dan menghayati ruang
lingkup, sebab akibat dan alternatif penyelesaian.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian
hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun
data. Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel.
5. Pembuktian hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan menelaah dan membahas
data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta
keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.
6.Menentukan Pilihan Penyelesaian.
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan membuat alternatif
penyelesaian, kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat
yang akan terjadi pada setiap pilihan. Dewey (Gulo, 2002:115)

G. Pendekatan Problem Solving Dalam Pembelajaran

Pada dasarnya berfikir itu kebanyakan melibatkan pemecahan masalah.


Masalah itu merupakan sesuatu hal yang mengandung keragu-raguan, ketidak-
pastian, atau kesulitan yang harus dipecahkan, dikuasai, dan dijinakkan. Dalam
proses pembelajaran, siswa dihadapkan pada permasalahan, terutama masalah
yang benar-benar terjadi di masyarakat, mengenai diri siswa,masalah-masalah
aktual yang sangat menarik untuk dibicarakan.
Keadaan seperti itu akan menyeret siswa kepada proses berpikir tentang
bagaimana cara pemecahannya. Jadi yang ditekankan dalam problem solving
adalah terpecahkannya suatu masalah secara rasional, logis, dan benar.
Pembelajaran pemecahan masalah di padang penting agar siswa memiliki
ketrampilan dalam menghadapi dan mengatasai masalah. Menurut Sudjanan
(1993:104-107) terdapat empat alasan pentingnya pembelajaran pemecahan
masalah bagi siswa yaitu :
Masalah merupakan bagian dari kehidupan manusia secara alamiah.
b. Tingkat keberhasilan seseorang dalam kehidupannya sangat erat kaitannya dengan
kemampuan dan keberhasilan memecahkan permasalahan yang di hadapinya.
c. Masalah dan pemecahannya bersifat berangtai,artinya setelah masalah satu teratasi
maka akan muncul masalah lainnya.
d. Masalah tidak tunggal melainkan terdiri dari bagian-bagian masalah di dalamnya.
Menurut Retman (1970) bahwa kegiatan pembelajaran sangat penting
mengemukakan masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari karena
dengan permasalahan tersebut siswa akan dimotivasi untuk menggunakan
pikirannya secara kreatif dan belajar intensif. Melalui kegiatan pembelajaran
permasalahan ini,siswa di hadapkan pada permasalahan yang harus di pecahkan
baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran
pemecahan masalah secara kelompok siswa di latih kemampuannya secara
komprehensif dan integratif dalam berfikir,bersikap, bertindak dan bekerja sama.

Menurut Johnson dan Jhonson (Husein Achmad, dkk.1981)


pemecahan masalah sebagai metode mengajar IPS mempunyai langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah kita di haruskan mengenali,mengetahui dan
memahami masalah yang jelas. Kriteria identitas masalah seperti : masalah yang
di hadapi hendaknya berkaitan dengan lingkungan kehidupan siswa,masalah
tewrsebut di pandand penting untuk di pecahkan oleh siswa sesuai dengan tingkat
kemampuan berfikir siswa serta hendaknya masalah itu dapat memotivasi siswa
untuk belajar berfikir kritis.
2. Pengembangan Alternatif
Dalam langkah inisiswa di kelompokan menjadi beberapa kelompok,dalam hal ini
tergantung banyaknya masalah yang akan di hadapi. Setiap kelompok membahas
satu permasalahan dan mengembangkan alternatif pemecahannya.
3. Pengumpulan Data
Sebelum kegiatan pengumpulan data di laksanakan,terlebih dahulu kelompok
harus melakukan identifikasi data yang meliputi data yang aka di cari,jenis data
dan sumber data.
4. Pengujian Alternatif
Data atau informasi yang telah di kumpulkan oleh siswa akan memiliki makna.

5. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan jawaban atas permasalahan yang di ambil


berdasarkan hasil pengujian alternatif jawaban yang di pilih. Dalam hal ini siwa
harus bersikap jujur terhadap hasil pengujiannya.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Metode problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang
mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah
dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.
Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus
disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah
atau solusi dari masalah tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14)
Menurut Retman (1970) bahwa kegiatan pembelajaran sangat penting
mengemukakan masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari karena
dengan permasalahan tersebut siswa akan dimotivasi untuk menggunakan
pikirannya secara kreatif dan belajar intensif. Melalui kegiatan pembelajaran
permasalahan ini,siswa di hadapkan pada permasalahan yang harus di pecahkan
baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran
pemecahan masalah secara kelompok siswa di latih kemampuannya secara
komprehensif dan integratif dalam berfikir,bersikap, bertindak dan bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA

http://kurnia-mukharromah.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-problem-
solving.html

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/metode-pemecahan-masalah-
problem.html#ixzz2Qcy1wRVc

http://ardhaphys.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-problem-solving.html

Anda mungkin juga menyukai