Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Model Pembelajaran Problem Solving

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan


pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar
yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih
mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin
(dalam Shoimin, 2017, hlm. 135) bahwa metode problem solving adalah suatu
model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan
keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan
keterampilan.

Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting.


Mengapa? Karena dengan mengetahui cara menyelesaikan masalahnya,
pembelajaran akan merekat jauh lebih dalam dan tidak mudah untuk
dilupakan. Dampaknya hampir sama dengan pembelajaran kontekstual, karena
pada akhirnya masalah adalah hal sehari-hari yang akan ditemui oleh siswa.
Sementara itu Purwanto (dalam Chotimah & Fathurrohman, 2018, hlm. 280-
281) berpendapat bahwa model problem solving adalah suatu proses dengan
menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi
baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.
Model ini sering disebut sebagai metode pula karena boleh dibilang
merupakan salah satu penerapan problem based learning (PBL) yang sudah
memiliki langkah-langkah konkret. Namun, dibalik itu metode ini juga cukup
dinamis untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan keadaan siswa atau
sekolah. Karena sifatnya yang dinamis, terdapat berbagai turunan dari model
ini, misalnya model pembelajaran creative problem solving.
Menurut Murray, Hanlie, et al. (dalam Huda, 2015, hlm. 273) model
pembelajaran problem solving merupakan salah satu dasar teoretis dari
berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai
isu utamanya.
Model problem solving adalah sebuah metode pembelajaran yang
mengharuskan siswa berperan aktif dan mampu berpikir. Karena
dalam problem solving siswa diharuskan mampu menganalisis materi mulai
dengan mencari data sampai dengan menarik kesimpulan. Lalu seperti apa
prosedur, sintaks, atau langkah-langkah dari model ini? Berikut adalah
penjelasannya.

Langkah Langkah Model Pembelajaran Problem Solving


Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem
solving menurut Sani (2019, hlm. 243) adalah sebagai berikut ini.
1. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya.
3. Pendidik (guru) menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.
4. Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan guru.
5. Siswa atau peserta didik menetapkan beberapa solusi yang dapat
diambil untuk menyelesaikan permasalahan.
6. Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru.

Sementara itu Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 287-288) berpendapat


bahwa model pembelajaran problem solving terdiri dari 6 tahap sebagai
berikut.
1. Merumuskan masalah
Kemampuan ini diperlukan untuk mengetahui dan merumuskan masalah
secara jelas.
2. Menelaah masalah
Untuk menggunakan model problem solving, menelaah masalah
diperlukan agar peserta didik dapat menggunakan pengetahuan untuk
memerinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
3. Merumuskan hipotesis
Kemampuan yang diperlukan lainnya adalah berimajinasi dan menghayati
ruang lingkup, sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data (sebagai bahan
pembuktian hipotesis)
Tahap ini berfungsi untuk memancing kecakapan mencari dan menyusun
data serta menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel.
5. Pembuktian hipotesis
Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-
hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan
kesimpulan.
6. Menentukan pilihan penyelesaian
Tahap ini akan membuat peserta didik mampu untuk membuat alternatif
penyelesaian serta kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan
akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

Tujuan Model Problem Solving


Dalam metode pembelajaran problem solving, pembelajaran tidak hanya
difokuskan dalam upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Justru bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat tersebut
adalah fokusnya.
Siswa yang dapat mengerjakan atau dapat memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru dapat dikatakan telah telah menguasai pelajaran dengan
baik. Bersinggungan dengan hal tersebut, menurut Chotimah & Fathurrohman
(2018, hlm. 282) tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai
berikut.
1. Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan
kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi
peserta didik.
3. Potensi intelektual peserta didik meningkat.
4. Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui
proses melakukan penemuan.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Problem Solving
Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Salah
satunya yakni model pembelajaran problem solving yang tentunya mempunyai
kelebihan dan kekurangan pula. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa
kelebihan dan kekurangan dari model ini.
Kelebihan
Secara umum salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem solving
adalah meningkatnya daya kritis siswa dalam pembelajaran. Selain itu,
menurut Shoimin (2017, hlm. 137-138) kelebihan dari model pembelajaran
problem solving adalah sebagai berikut.
1. Membuat peserta didik lebih menghayati pembelajaran berdasarkan
kehidupan sehari-hari.
2. Melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.
3. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara
kreatif.
4. Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya dari
semenjak sekolah (sebelum memasuki kehidupan nyata).
5. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
6. Membuat peserta didik berpikir dan bertindak kreatif.
7. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
8. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
9. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
10. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat.
11. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dunia kerja.
Sementara itu, menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) keunggulan dari metode
problem solving adalah sebagai berikut.
1. Merupakan teknik pembelajaran yang cukup bagus agar siswa lebih
memahami isi pelajaran.
2. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4. Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

Kelemahan
Menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) kelemahan dari metode problem
solving adalah sebagai berikut ini.
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka
mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin dipelajari.
Referensi
1. Chotimah, C., & Fathurrohman, M. (2018). Paradigma Baru Sistem
Pembelajaran dari Teori, Metode, Model, Media, Hingga Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2. Huda, Miftahul. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran:
Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3. Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.
5. Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai