Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Ips Tugas 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

PENDIDIKAN IPS DI SD

MIKA YULIANTI
NIM. 856833136

POKJAR SELUMA

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang
berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran
IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait
metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk
mengajarkan materi Pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan
pengalaman anda sebagai seorang guru professional!
2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan apapun di dalam mengajarkan kegiatan
belajar mengajar Pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran melalui
pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi
berdasarkan pendekatan sosial!
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan Menyusun alat evaluasi hasil
belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif
dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
4. Sebelum Menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluas i yang
disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
5. Model yang dikemukakan oleh David johnson dalam Udin S.Winataputra (2003)
menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitik beratkan masalah secara kelompok,
yaitun pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran
IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di
atas!

Jawaban

1. Pendekatan kognitif adalah sebuah pendekatan yang menekankan pada bagaimana cara
individu memberi respon yang dating dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data,
memformulasikan masalah, membangun konsep, dan rencana pemecahan masalah. Salah
satu metodenya adalah latihan inquiri (Inquiry Training) dimana penerapannya lebih
menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.
Contoh metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif yang
menggunakan metode pembelajaran inkuiri di Sekolah Dasar Kelas V semester 1 sesuai
dengan pengalaman saya adalah :
a. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi manusia dengan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap pembangunan social, budaya dan ekonomi masyarakat
Indonesia.
b. Materi Pokok
Interaksi sosial dan Interaksi manusia dengan Lingkungan Hidup
c. Hasil belajar
Sikap kemandirian dan tanggung jawab dalam menyelesaikan penugasan
Pengetahuan tentang interaksi manusia dan keterampilan dalam melaporkannya
d. Indikator
3.2.1 Mencari bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan.
4.2.1 Membuat laporan tentang interaksi manusia dan lingkungan.
Setelah memahami hal-hal diatas maka Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Menyajikan Masalah
Guru mengajukan masalah dengan meminta siswa mengingat contoh interaksi social
yang pernah mefeka lihat dilingkungan sekitar mereka kemudian guru mengajukan
pertanyaan sebagai berikut :
1) Apakah pihak yang berinteraksi memiliki perbedaan?
2) Berapa usia orang-orang yang berinteraksi tersebut?
3) Berasal dari latar belakang budaya manakah mereka?

2. Mengumpulkan Data dan Verivikasi Data


Siswa mengumpulkan data melalui hasil pengamatannya yang berkaitan dengan
masalah yang dirumuskan. Siswa menuangkan pemahaman mereka tentang interaksi
manusia dan keberagaman dalam bentuk tabel
3. Mengumpulkan Unsur baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan
masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan
untuk menjawab masalah.
4. Merumuskan penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah
secara mendetail, rapi dan sistematis.
5. Menganalisis proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuiri
yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada. Penerapan penggunaan
metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif ini pada dasarnya dimulai
dengan konfrontasi intelektual dan diakhiri dengan penemuan jawaban atas masalah
secara ilmiah melalui metode-metode ilmiah. Kegiatan ini menekankan pada kemapuan
intelektual melalui mengorganisasikan data, merumuskan masalah, membangun konsep
dan merumuskan pernyataan atas masalah yang ada.

2. Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan


perhatiannya kepada proses sosial yang menjadi negoisasi sosial. Penggunaan metode
pembelajaran IPS SD kelas tinggi sangat diperlukan, karena kelas tinggi sudah mulai dapat
berfikir kritis dan keinginan bersosialisasi lebih besar, mereka juga sudah mengenal
kelompok-kelompok pertemanan yang memiliki hobi atau kegemaran yang sama. Sehingga
guru bisa menggunakan metode kelompok dalam pembelajaran agar mereka dapat saling
berinteraksi dengan teman satu kelas. Karena dengan menggunakan system kelompok siswa
yang cerdas juga bisa membantu temannya yang kurang tanggap memahami pelajaran.
Pembelajaran kelompok dapat mengurangi ego dan emosi siswa yang memiliki kecerdasan
yang lebih. Pembelajaran kelompok ini juga dapat memberikan nilai positif bagi siswa
bahwa setiap orang saling memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya,
menumpuhkan rasa kepedulian dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

3. Contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD yaitu :
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah, yang meliputi :
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (Knowledge) atau C1.
Evaluasi ini mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Jadi
peserta didik hanya dituntut untuk mengingat Kembali apa yang telah dipelajari.
Misalnya pertanyaannya sebagai berikut : Dimanakah terdapat tambang timah di
Indonesia? Dengan jawaban yang dapat singkat atau memerlukan keterangan atau
penjelasan singkat. Kata yang sering digunakan adalah Apa, Siapa, dimana, Kapan
dan Sebutkan.
b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (Comprehension) atau C2
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah
dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Dia tidak hanya mengingat dan menghafal
informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilah dan mengorganisasikan
informasi tersebut.
Contohnya : mengapa pulau jawa padat penduduknya?
Kata yang sering dipakai adalah Mengapa, Jelaskan, Uraikan, beri ulasan,
bandingkan.
c. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application) atau C3
Evaluasi ini siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan
suatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses
yang telah dipelajari sebelumnya, siswa yang diharapkan dapat menentukan
jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang diajukan. Kata yang sering digunakan
yaitu : Demonstrasikan, tunjukkanlah, kalsifikasikan, carilah hubungan, tuliskan
dan gambarkan.
Contoh : demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang
ukurannya berbeda!
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi meliputi hal-hal berikut :
a. Analisis (analisys) atau C4
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berfikir secara mendalam, kritis bahkan
menciptakan sesuatu yang baru. Pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu
jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Contohnya :
Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian
Factor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perang Diponegoro?
Beberapa kata yang dapat dipakai adalah : sebutkan bukti-bukti, mengapa,
tunjukkan sebab-sebabnya, analisislah, berilah alasan!.
b. Sintesis (synthesis) atau C5
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berfikir orisinil dan kreatif.
Siswa dituntut berfikir induktif. Jenis pertanyaannya dapat berbentuk :
Pertanyaan yang menuntut siswa membuat prediksi atau peramalan atau pemikiran.
Apa dampak yang mungkin terjadi jika pantai utara jawa Barat ditimbun untuk
dijadikan daerah pemukiman?
Kata yang dapat dipakai dalam pertanyaan sisntesis adalah : susunlah dengan kata-
katamu!, apa yang mungkin terjadi!, buatlah perkiraan apa yang terjadi!,
bagaimanakah?
c. Evaluasi (evaluation) atau C6
Evaluasi mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan berfikir
yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, dan sistesis dapat dikuasai dengan baik. Pertanyaan yang
mengungkap evaluasi misalnya :
Pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat
Setujukah anda terhadap kehidupan ala barat yang sangat bebas?
Kata-kata yang dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi adalah : berilah pendapat
bahwa …, bandingkan!, bedakan!, berilah alasan!, berilah kritik!, alternatif mana
yang lebih baik?, setujukah anda!.

4. Rancangan alat evaluasi tentang nilai sikap dan nilai social adalah :
Sebelum Menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun benar-benar baik. Dalam merancang alat evaluasi tentang nilai dan sikap perlu
diperhatikan mengenai hal-hal berikut ini :
1. Kompetensi dasar (KD), merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
2. Materi Pokok, merupakan bentuk bahan atau seperangkat substansi pembelajaran untuk
membantu guru/instruktur dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun secara
sistematis dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
3. Hasil Belajar, merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Indikator Materi, merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan
untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh
mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan.
5. Kisi-kisi tes, merupakan rambu-rambu ruang lingkup dan isi soal yang akan diujikan.

Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci.
Hal tersebut akan mempermudah dalam penyusunan kisi-kisi soal yang akan dibuat.

5. Dalam menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan


pemecahan masalah kita dapat memilih model pemecahan masalah secara sama, yakni dari
merumuskan masalah sampai pada pemecahan masalah dengan menggunakan strategi yang
cocok. Pada dasarnya kita tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah dengan tuntas
dan permanen, namun kita lebih menekankan pada prosesnya. Makna pengalaman belajar
dengan metode pemecahan masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk berfikir
secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka menghadapi berbagai masalah
kehidupan disekelilingnya.
Pendekatan pemecahan masalah sangat cocok diterapkan dipembelajaran IPS SD karena :
a. Siswa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang
sudah dimilikinya.
b. Dapat memperkaya, memperdalam, dan memperluas kemampuan siswa
c. Siswa lebih kreatif, aktif, berfikir logis dalam Menyusun rencana penyelesaian suatu
masalah.
d. Dapat menimbulkan kegairahan belajar siswa
e. Memberi kesempatan pada siswa maju terus dalam belajar
f. Memperkuat konsep diri pada siswa dengan Latihan percaya diri
g. Pendekatan ini kegiatan pembelajarannya lebih berpusat pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai