LPE - Penguat Op Amp
LPE - Penguat Op Amp
LPE - Penguat Op Amp
NIM : 022200029
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mengetahui dan dapat menjelaskan prinsip kerja Op-Amp Inerverting.
2. Mengetahui dan dapat menjelaskan prinsip kerja Op-Amp Non Inverting.
3. Mengetahui dan dapat menjelaskan prinsip kerja Op-Amp Buffer.
4. Mengetahui dan dapat menjelaskan prinsrip kerja Op-Amp Differensiator.
BAB II
DASAR TEORI
2. Non-Inverting
Pada penguatan rangkaian non-inverting sinyal yang diterima hanya mengalami
penguatan tegangan tanpa dibalik. Sinyal keluaran akan sefasa dengan sinyal input.
𝑅𝑓
𝑉𝑜 = ( 1 + ) 𝑉𝑖 (2)
𝑅𝑖
3. Buffer
memiliki sinyal output yang sama dengan sinyal inputannya. Dengan kata lain
penguatannya bernilai satu, dikarenakan sinyal inputnya sama persis dengan output
keluaran dari penguat buffer tersebut.
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛 (3)
4. Diferensiator
Pada rangkaian ini Vout merupakan hasil penurunan matematis (differensial
matematika) dari Vin.
𝑑𝑉𝑖
𝑉𝑜 = −𝑅𝐶 (4)
𝑑𝑡
1. Project Board
2. Power Supply
3. Osiloskop
4. Function Generator
5. Multimeter
6. Resistor 100Ω
7. Resistor 300Ω
8. Resistor 1kΩ
9. Resistor 2kΩ
10. IC Op Amp.
a. Hasil percobaan
NilaiNRf
B. Gambar Gelombang intput dan Output Vpp Vp Perbesaran
o
.
1. 100Ω Input: 5V 2,5 V 0,26
2,5
= 0,04
b. Hasil perhitungan
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (-𝑅𝑓 / 𝑅𝑖𝑛 ) . 𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (-100/1000) . 1V = - 0,1V
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (-300/1000) . 1V = - 0,3V
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (-2000/1000) . 1V = - 2V
c. Grafik
Inverting
6
5
4
3
2
1
0
100Ω 300Ω 2KΩ
d. Pembahasan
Disini kami menggunakan 4 Frekuensi gelombang sebesar 1k Hz, dan 3
buah Resistor, 100Ω, 300Ω, dan 2000Ω untuk mencari nilai 𝑉𝑜𝑢𝑡 pada
rangkaian op-amp inverting. Pada saat 100 , hasil percobaan sebesar 0,04 V.
Sedangkan hasil perhitungan sebesar -0,1V. Sehingga memilki selisih -0,14V.
Hal ini bisa terjadi karna faktor kesalahan dari praktikan saat melakukan
percobaan. Pada 300 , hasil percobaan sebesar 0,3V. Sedangkan hasil
perhitungan sebesar -0,3V. Sehingga hasil percobaan dan perhitungan
menunjukan kesamaan. Dan pada 2000 , hasil percobaan sebesar 1,92V.
Sedangkan hasil perhitungan sebesar -2V. Sehingga memiliki selisih -0,8V.
Hal inipun bisa terjadi karna faktor kesalahan dari praktikan saat melakukan
percobaan.
B. Op-Amp untuk penguat tak membalik
Tabel 2. Data praktikum Op-Amp Tak membalik
a. Hasil percobaan
No. Perbesaran Gambar Gelombang intput dan Output Vpp Vp Nilai Ri Nilai Rf
1. 1/3 kali Input: 3V 1,5 V 300 Ω 100 Ω
b. Hasil Perhitungan
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1+𝑅𝑓 / 𝑅𝑖𝑛 ) . 𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + 100/1000) . 1V = 1,1V
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + 200/1000) . 1V = 1,2V
𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 + 1000/1000) . 1V = 2V
c. Grafik
Non-Inverting
2,5
1,5
0,5
0
100Ω 200Ω 1KΩ
d. Pembahasan
Pada percobaan non-inverting kali ini menggunakan variasi perbesaran
1/3, 2/3 dan 2/2. Dengan 1/3 menggunakan Ri=300 dan Rf=100, 2/3
menggunakan Ri=300 dan Rf=200, dan 2/2 menggunakan Ri dan Rf=1K. Lalu
menggunakan Frekuensi gelombang sebesar 1k Hz, dan 3 buah resistor, 100Ω,
200Ω,dan 1000Ω untuk mencari nilai 𝑉𝑜𝑢𝑡 yang dihasilkan oleh rangkaian op-
amp non-inverting. Pada 100Ω hasil percobaan sebesar 4 Vpp out. Sedangkan
hasil perhitungan sebesar 1,1 V. Sehingga hasil berbeda 2,9 V. Pada 200, hasil
percobaan sebesar 5 Vpp out. Sedangkan hasil perhitungan sebesar 1,2 V.
Sehingga hasil berbeda 3,8 V. Pada 1000 , hasil percobaan sebesar 6V.
Sedangkan hasil perhitungan sebesar 2 V. Sehingga hasil berbeda 4 V.
Perbandingan antara hasil percobaan dengan hasil perhitungan
memiliki sedikit perbedaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor
yaitu :
• Kesalahan pengamat dalam merangkai maupun mengamati hasil perhitungan.
• Kondisi alat yang sudah lama sehingga tidak dalam keadaan yang baik.
• Kondisi perangkat dan komponen seperti op-amp, resistor, kapasitor, hingga
kabel jumper, dan lain-lain yang perlu dibaharui.
C. Pengikut Tegangan / penyangga
Tabel 3. Data Praktikum Pengikut Tegangan / Penyangga
a. Hasil Percobaan
No. Vi (Volt) Vo
1. 1 1
2. 2 2
3. 3 3
4. 4 4
5. 5 5
b. Hasil Perhitungan
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛
c. Grafik
Buffer
6
0
1 2 3 4 5
Vi (Volt) Vo
d. Pembahasan
Pada percobaan pengikut tegangan / penyangga, V input
divariasikan 1,2,3,4 dan 5 volt. Maka dihasilkan V output yang
berbanding lurus pula. Hal ini menunjukkan bahwa sesuai dengan teori
yakni penguatannya bernilai satu, dikarenakan sinyal inputnya sama
persis dengan output keluaran dari penguat buffer tersebut.
D. Op-Amp sebagai Differentiator
Tabel 4. Data Praktikum Differentiator
R = 1000; C = 100F
No. Vi (Volt) Vo
1. 1 5
2. 2 10
3. 3 15
4. 4 20
5. 5 20
6. 6 20
b. Hasil perhitungan
𝑉𝑜 = − 2𝜋𝑓𝑅𝐶𝑉𝑝 𝑐𝑜𝑠2𝜋𝑓𝑡
𝑉𝑜 = -2.3,14.1000.1000.0,0001.1.1.1.2.5 = -6,28V
d. Pembahasan
Pada percobaan ini praktikan menggunakan resistor 1000Ω dan
kapasitor 100µF untuk mencari nilai Vout pada percobaan op-amp sebagai
penguat differensiator. Hasil percobaan sebesar 5V jika dibandingkan dengan
hasil perhitungan, maka akan terdapat perbedaan nilai yaitu 6,28V yang mana
memiliki selisih 1,28V.
DAFTAR PUSTAKA