BAB 4 Perancangan Telekomunikasi
BAB 4 Perancangan Telekomunikasi
BAB 4 Perancangan Telekomunikasi
Transistor mempunyai tiga elektroda (base, emitor dan kolektor) sehingga pada
dasarnya transistor dapat dirangkai menjadi tiga macam penguat dasar yang dikenal
sebagai konfigurasi penguat, yaitu :
Ketiga jenis konfigurasi ini mempunyai sifat atau harga parameter yang berbeda.
Rangkaian dasar dari penguat transistor konfigurasi base bersama adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.1 Penguat base bersama
sinyal masukan (masukan) lewat emitor, sedangkan keluaran (keluaran) diambil pada
kolektor, tegangan Eeb adalah bias maju pada pertemuan E dan B, sedangkan Ebc
bias mundur base kolektor. Pada rangkaian penguat base bersama, salah satu
parameter yang penting adalah pengautan arus hubung singkat(Hfb), yaitu
perbandingan antara perubahan arus kolektor dengan perubahan arus emitor,
sementara Vcb dipertahankan konstan.
Hfb =
Penguatan arus pada penguat base bersama sinyal tegangan masukan dan sinyal
tegangan keluaran mempunyai fase yang sama artinya penambahan sinyal tegangan
masukan akan menghasilkan penambahan sinyal tegangan keluaran.
Rangkaian dasar penguat dengan konfigurasi emitor bersama adalah sebagai berikut :
Masukan dimasukan oleh ekeltroda base, sedangkan keluaran diambil dari kolektor,
sehingga untuk memperoleh penguatan arus pada rangkaian ini (hfe) adalah
perbandingan perubahan arus kolektor (Ic) terhadap perubahan arus base (Ib).
Hfe =
= 1
Untuk rangkaian penguat dengan konfigurasi emitor bersama penguatan arus yang
cukup besar (hfe < 1). Untuk menentukan penguatan tegangan dan penguatan daya
adalah sebagai berikut :
Vin = Ib . Rin
Ib = +
Ib =
Ic = hfe . Ib
.
Ic =
Vout = Ic . RL
.
= .
.
Av = =
Ap = dimana Pout = Ic2 . RL
= (hfe . Ib)2 . RL
2.
Ap = = Av . Ai
Rangkaian dasar penguat dengan konfigurasi kolektor bersama adalah sebagai berikut
:
Pada penguat ini, masukan dihubungkan pada elektroda base, sedangkan beban
dipasangkan pada emitor.
Hfe =
1
= 1
= hfe + 1
Karena hfe mempunyai nilai yang besar maka, penguatan arus pada kolektor bersama
adalah hampir sama dengan penguatan arus pada emitor bersama sifat yang khas dari
rangkaian ini, adalah resistansi masukan biasanya lebih besar dari tegangan resistansi
beban dari sinyal tegangan masukan sefasa dengan sinyal dengan keluaran, sehingga
penguat kolektor bersama sering dipergunakan sebagai rangkain penyesuaian
impedansi.
1. lepaskan variabel resistor dan ukur nilai rakitlah rangkaian seperti pada
gambar rangkaian diatas.
2. Atur tegangan catu daya 10 Vdan hubungkan ke rangkaian.
3. Ukur tegangan koektor dengan menggunakan multimeter, atur variabel
resistor (R2) sehingga tegangan kolektor menunjukkan 5V. (generator fungsi
dalam kondisi off).
4. Pasangkan osiloskop
- Kanal 1 pada masukan (masukan)
- Kanal 2 Pada Keluaran (keluaran)
5. Hidupkan generator fungsi, aturlah frekuensi 1 KHz dan amplitudo diatur
hingga tegangan masukan 10 mVpp.
6. Baca dan catat penunjukkan sinyal keluaran pada osiloskop.
Vout = ..... Vpp
7. Hitung penguatan tegangan penguat.
AV =
9. Atur variabel generator sinyal sampai tegangan keluaran (Vout) = 0,1 Vpp,
Pasangkan variabel resistor tersebut sampai diperoleh tegangan keluaran
setengah dari tegangan awal.
Vout = =.....
2