Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bagian2 Kameraaaa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

1.

Mengenali Bagian-Bagian Kamera DSLR


Sebelum menggunakan kamera DSLR, sangat penting untuk mengenali bagian-bagian kamera
terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa bagian penting dalam kamera DSLR:

a. Body Kamera: Bagian utama kamera yang berisi sensor, mekanisme cermin, dan shutter.
b. Lensa: Bagian yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam kamera dan memungkinkan
Anda mengubah fokus dan aperture.
c. Viewfinder: Bagian di atas kamera yang memungkinkan Anda melihat gambar yang akan
difoto.
d. Tombol-Tombol Pengaturan: Tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah
pengaturan kamera seperti mode, ISO, shutter speed, aperture, dan lain-lain.
e. Layar LCD: Layar kecil di belakang kamera, akan menampilkan informasi tentang
pengaturan dan foto yang telah diambil.

2. Memasang Lensa pada Kamera


Setelah mengenali bagian-bagian kamera, cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya adalah
memasang lensa pada kamera. Pastikan bahwa lensa terpasang dengan benar dan kencang pada
body kamera. Beberapa lensa memiliki sistem penguncian khusus, yang harus diaktifkan untuk
memasang atau melepas lensa dari kamera. Perhatikan juga jenis lensa yang Anda gunakan,
apakah sesuai dengan kebutuhan fotografi yang akan dilakukan.

3. Menyeting Mode Pengambilan Gambar


Kamera DSLR memiliki beberapa mode pengambilan gambar yang berbeda, seperti mode
manual, aperture priority, shutter priority, program mode, dan lain sebagainya. Pilih mode yang
sesuai dengan kondisi lingkungan dan objek yang akan difoto. Jika Anda belum terbiasa dengan
mode-mode tersebut, gunakan mode otomatis terlebih dahulu.

a. Mode Manual: Anda dapat mengatur ISO, shutter speed, dan aperture secara manual.
b. Aperture Priority: Kamera akan menyesuaikan shutter speed secara otomatis berdasarkan
aperture yang Anda pilih.
c. Shutter Priority: Kamera akan menyesuaikan aperture secara otomatis berdasarkan
shutter speed yang Anda pilih.
d. Program Mode: Kamera akan mengatur ISO, shutter speed, dan aperture secara otomatis.

4. Mengatur ISO
ISO adalah salah satu pengaturan penting dalam kamera DSLR, yang mengatur sensitivitas
cahaya sensor kamera. Semakin tinggi nilai ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya
dan semakin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk mengambil foto. Namun, semakin tinggi nilai
ISO juga akan meningkatkan tingkat noise pada gambar. Pilih nilai ISO yang sesuai dengan
kondisi cahaya di sekitar objek yang akan difoto, karena semakin gelap lingkungan, semakin
tinggi nilai ISO yang diperlukan.

5. Mengatur Aperture

Kamera DSLR / Sumber: Pixabay

Aperture adalah lubang yang terdapat pada lensa kamera, yang mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke dalam kamera. Semakin besar aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam
kamera dan semakin tipis kedalaman bidang fokus pada foto. Pilih aperture yang sesuai dengan
jenis foto yang ingin diambil, dan jika ingin mengambil foto dengan latar belakang blur (bokeh),
gunakan aperture yang besar (kecil angka f-stop), seperti f/1.8 atau f/2.8. Namun, jika ingin
mengambil foto dengan kedalaman bidang fokus yang lebih dalam, gunakan aperture yang lebih
kecil (besar angka f-stop), seperti f/11 atau f/16.

6. Mengatur Shutter Speed


Cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya adalah mengatur shutter speed, di mana shutter
speed adalah waktu yang diperlukan untuk membuka dan menutup shutter kamera untuk
menangkap gambar. Semakin lama shutter dibuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam
kamera dan semakin banyak gerakan yang terjadi pada foto. Pilih shutter speed yang sesuai
dengan kondisi gerakan objek yang akan difoto. Jika ingin mengambil foto dengan gerakan yang
terlihat tajam, gunakan shutter speed yang cepat, seperti 1/1000 detik atau lebih cepat. Namun,
jika ingin mengambil foto dengan efek gerakan yang menarik, gunakan shutter speed yang lebih
lambat, seperti 1/60 detik atau lebih lambat.

7. Menentukan Fokus
Fokus adalah bagian pada foto yang terlihat tajam dan jelas. Kamera DSLR memiliki sistem
autofocus (AF), yang memungkinkan kamera untuk menentukan fokus secara otomatis pada
objek yang diinginkan. Gunakan tombol fokus pada kamera, untuk menentukan titik fokus pada
objek yang akan difoto. Anda juga dapat menggunakan teknik manual focus dengan mengubah
posisi fokus pada lensa secara manual.

8. Mengambil Foto
Setelah melakukan pengaturan kamera yang sesuai, Anda dapat mulai mengambil foto. Pastikan
posisi kamera stabil dan tahan napas ketika menekan tombol rana, untuk menghindari gambar
yang blur. Anda juga dapat menggunakan tripod untuk mendapatkan gambar yang lebih stabil.
Jangan lupa untuk memeriksa hasil foto yang telah diambil pada layar LCD dan melakukan
pengaturan ulang jika diperlukan.
9. Mengedit Foto
Setelah selesai mengambil foto, Anda dapat mengeditnya pada komputer atau laptop
menggunakan software pengeditan foto seperti Adobe Photoshop atau Lightroom. Dalam
pengeditan foto, Anda dapat mengatur brightness, contrast, saturasi, tone, dan lain sebagainya
untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik.

10. Gunakan Mode Manual

Kamera DSLR / Sumber: Pixabay

Mode manual memungkinkan Anda untuk mengontrol setiap aspek pengambilan foto, termasuk
aperture, shutter speed, ISO, dan lain sebagainya. Dalam mode ini, Anda harus mengatur semua
pengaturan secara manual untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Meskipun terdengar sulit,
menggunakan mode manual akan memberikan kontrol penuh atas pengambilan foto, dan
membantu Anda memahami bagaimana setiap pengaturan memengaruhi hasil foto. Mode manual
juga cocok digunakan dalam situasi cahaya yang konstan, misalnya saat mengambil foto studio.

11. Kenali ISO yang Tepat


ISO mengontrol kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, semakin sensitif
kamera terhadap cahaya, namun juga dapat menyebabkan noise atau kualitas gambar yang buruk.
Sebaliknya, semakin rendah ISO, semakin sedikit cahaya yang ditangkap oleh kamera, sehingga
hasil foto terlihat gelap. Oleh karena itu, pilihlah ISO yang tepat untuk kondisi pencahayaan saat
pengambilan foto. Usahakan untuk selalu menggunakan ISO sekecil mungkin untuk menghindari
noise yang berlebihan.

12. Gunakan Format RAW


Format file RAW memberikan fleksibilitas lebih besar saat melakukan pengeditan foto, karena
data mentah dari sensor kamera masih tersimpan. Dalam format ini, warna, exposure, white
balance, dan lainnya dapat diedit secara terpisah tanpa kehilangan kualitas gambar. Namun,
format RAW membutuhkan pengolahan lebih lanjut dan ukuran file yang lebih besar
dibandingkan dengan format JPEG. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki perangkat lunak
pengeditan foto yang mendukung format RAW.

13. Pilih Lensa yang Tepat


Lensa yang digunakan dapat mempengaruhi hasil akhir foto yang diambil. Pilih lensa dengan
focal length yang sesuai dengan objek yang akan difoto. Lensa dengan focal length pendek
seperti 35mm cocok untuk mengambil foto landscape, sedangkan lensa dengan focal length lebih
panjang seperti 85mm cocok untuk mengambil foto portrait. Selain itu, pilihlah lensa dengan
kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, seperti lensa dengan aperture besar untuk
menghasilkan efek bokeh atau lensa dengan stabilizer untuk mengambil foto dengan shutter
speed lambat.

14. Gunakan Tripod


Tripod dapat membantu menghasilkan gambar yang lebih stabil, terutama saat mengambil foto
dengan shutter speed yang lambat atau menggunakan lensa dengan focal length yang panjang.
Cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya adalah gunakan tripod yang kokoh dan stabil,
untuk menghindari gambar yang blur akibat getaran kamera. Selain itu, tripod juga dapat
membantu Anda mengambil foto dengan sudut yang lebih unik dan tidak mungkin diambil
dengan tangan.

Anda mungkin juga menyukai