Laporan Pratikum Observasi Anggun
Laporan Pratikum Observasi Anggun
Laporan Pratikum Observasi Anggun
Disusun Oleh :
218110098
FAKULTAS PSIKOLOGI
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Tak lupa penulis ingin menyampaikan ribuan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan observasi ini, khususnya
pada:
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
i. Dasar Teori................................................................................................2
ii. Tujuan Observasi.......................................................................................5
iii. Prosedur.....................................................................................................5
A. Defenisi Operasional............................................................................5
B. Target Perilaku.....................................................................................5
C. Metode Observasi................................................................................6
D. Metode pencatatan Observasi..............................................................6
E. Menyusun Instumen Observasi............................................................6
F. Kesimpulan Observasi.........................................................................9
i. Dasar Teori................................................................................................11
ii. Tujuan Observasi.......................................................................................14
iii. Prosedur.....................................................................................................14
A. Definisi Operasional............................................................................14
B. Target Perilaku.....................................................................................14
C. Metode Observasi................................................................................15
D. Metode Pencatatan Observasi..............................................................15
E. Menyusun Instrumen Observasi..........................................................15
F. Kesimpulan Observasi.........................................................................17
I. Dasar Teori................................................................................................20
II. Tujuan Observasi.......................................................................................23
III. Prosedur.....................................................................................................23
iii
A. Definisi Teori.......................................................................................23
B. Target Perilaku.....................................................................................23
C. Metode Observasi................................................................................24
D. Metode Pencatatan Observasi..............................................................24
E. Menyusun Instrumen Observasi..........................................................25
F. Kesimpulan Observasi.........................................................................28
I. Dasar Teori................................................................................................30
II. Tujuan Observasi.......................................................................................33
III. Prosedur.....................................................................................................33
A. Defenisi Operasional............................................................................33
B. Target Perilaku.....................................................................................33
C. Metode Observasi................................................................................34
D. Metode Pencatatan Observasi..............................................................34
E. Menyusun Instrument Observasi.........................................................35
F. Kesimpulan Observasi.........................................................................36
I. Dasar Teori................................................................................................39
II. Tujuan Observasi.......................................................................................42
III. Prosedur.....................................................................................................42
A. Definisi Operasional............................................................................42
B. Target Perilaku.....................................................................................42
C. Metode Observasi................................................................................43
D. Metode Pencatatan Observasi..............................................................43
E. Menyusun Instrument Observasi.........................................................44
F. Table Coding........................................................................................46
G. Kesimpulan..........................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
iv
METODE PENCATATAN OBSERVASI
(DIARY DESCRIPTION)
1
I. Dasar Teori
A. Pengertian Hedonisme
Menurut salomon (2015) hedonisme adalah sebuah gaya hidup
kebiasaan orang yang individu yang artinya dia Cuma menghabiskan
waktunya hanya untuk bersenang senang dengan teman dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian di sekitar lingkungan lalu aspek pembentukan
gaya hidup hedonisme ini merupakan sebuah cara seseorang untuk selalu
menggunakan waktunya keluar rumah lebih banyak dalam melakukan
belanja berpegian berbelanja kegiatan sosial dan hiburan .
Menurut Armstrong dan Kotler (2015), gaya hidup hedonisme
adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu di luar
rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota,
senang membeli barang mahal yang disukai, serta selalu ingin
menjadi pusat perhatian.
Menurut Japarianto (Umami, 2013), hedonisme adalah suatu
konsep yang dimiliki seseorang berdasarkan kesenangan semata demi
memenuhi kepuasan pikiran mereka sendiri.
Hopkinson & Pujari (Kirgiz, 2014) menyatakan bahwa
kesenangan adalah keindahan tertinggi, dan gaya hidup hedonis
bertujuan untuk mencari kesenangan. Aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang yang memiliki gaya hidup hedonis akan cenderung
mengarah pada kebiasaan hidup glamor, menghamburkan-hamburkan
uang, dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang (Wijaya,
dalam Kusumastuti, 2006). Di Indonesia, saat ini sudah sering dijumpai
bahwa setiap individu memiliki gaya hidup yang mengarah ke arah
hedonisme. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya orang yang
memilih model pakaian, tas dan barang-barang dengan merk terkenal,
menggunakan handphonedengan fasilitas layanan terbaru, berbelanja di
pusat perbelanjaan moderndan jalan-jalan untuk sekedar mengisi waktu
luang.
2
Menurut Sachri dalam (Sa’adah, 2016) mendefinisikan gaya
hidup atau life stylemerupakan segala hal atau sesuatu yang memiliki
karakteristik, kekhususan, dan tata cara yang ada dalam kehidupan
seseorang maupun masyarakat tertentu. Gaya hidup merupakan
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok,
beberapa individu atau kelompok memiliki gaya hidup yang hanya
mencari kesenangan saja dengan melakukan kegiatan dan
menghabiskan waktunya diluar rumah serta mementingkan uang di
atas segalanya.
Menurut Kusuma (2014) berbelanja tidak hanya terbatas pada
kaum perempuan, kaum laki-laki, miskin, kaya, berpenghasilan tinggi,
berpenghasilan rendah, semuanya mempunyai kans untuk jadi korban.
Umumnya orang memiliki kebiasaan berbelanja untuk memenuhi
kebutuhan. Meskipun demikian, sering juga ditemui orang yang berbelanja
hanya untuk memenuhi hasrat atau dorongan dari dalam dirinya
(Patricia & Handayani, 2014) Gaya hidup juga dapat diartikan
sebagai sebagai sarana atau prasarana atau cara yang ditempuh seseorang
dalam mencari kebebasan hidup, serta menjalani hidupnya yang meliputi
kegiatan aktivitas sehari-hari, kesenangan/ketidaksenangannya, minat,
sikap dan konsumsinya. Gaya hidup merupakan suatu bentuk dorongan
dasar yang dapat mempengaruhi kebutuhan dan sikap individu dalam
bersosial dengan masyarakat sekitar. Gaya hidup adalah pola hidup
dimana seseorang dapat menghabiskan waktu dan uang. Seseorang yang
sudah memiliki penghasilan yang cukup besar maka dapat dipengaruhi
dengan cara hidupnya seperti dengan berpakaian yang bagus, makanan
yang enak serta hiburan yang dapat menenangkan dirinya.
Mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis cenderung
berorientasi pada nilai kenikmatan, kebendaan, dan hiburan. Sehingga
dalam keseharian individu tersebut lebih menekankan pada konsumsi yang
dapat menciptakan kenikmatan. Kenikmatan dianggap sebagai sesuatu
yang bersifat jasmaniah dan bernilai utama.(Suciptaningsih, 2017)
3
(Rianton, 2012) menjelaskan bahwa gaya hidup hedonisme adalah
pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari kesenangan
hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan waktu di luar rumah,
lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli yang
kurang dibutuhkan, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian
B. Aspek-Aspek Hedonisme
Menurut Wells dan Tigert (dalam Maisyaroh, 2016) aspek-
aspek gaya hidup hedonis adalah:
(1) Minat diartikan sebagai apa yang menarik dari suatu lingkungan
individu tersebut memperhatikannya. Minat dapat muncul terhadap
suatu objek, peristiwa, atau topik yang menekankan pada unsur
kesenangan hidup. Antara lain adalah fashion, makanan, benda-benda
mewah, tempat berkumpul, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.
(2) Aktvitas yang dimaksud adalah cara individu menggunakan
waktunya yang berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat. Misalnya
lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak
membeli barang-barang yang kurang diperlukan, pergi ke pusat
perbelanjaan dankafe.
(3) Opini adalah pendapat seseorang yang diberikan dalam merespon
situasi ketika muncul pertanyaan-pertnyaan atau tentang isu-isu sosial
dan produk-produk yang berkaitan dengan hidup
4
II. Tujuan Observasi
Observasi ini bertujuan untuk:
Mengamati tentang Gaya Hidup hedonisme pada mahasiswa diperantauan.
III. Prosedur
A. Definisi Operasional
Hedonisme ialah tingkah laku seseorang yang senang dan
suka dalam hal berfoya-foya. Hedonisme berkaitan dengan gaya
hidup seseorang, seperti mahasiswa perantauan yang sering keluar
rumah untuk menyenangkan dirinya dengan cara menghabiskan
waktu dan uang untuk berkumpul dengan teman-temannya dicaffe
ataupun dimall.
B. Target Perilaku
1. Minat (interest)
a) Menggunakan handpone yang mahal
b) Membeli apa saja yang diinginkan
c) Memilih makanan yang mahal
d) Membeli barang yang viral
e) Membeli pakaian terus menerus
2. Kegiatan (activities)
a) Membeli barang di pusat perbelanjaan terus
menerus
b) Membeli barang yang kurang di perlukan
c) Nongkrong di café terus menerus
d) Pergi ke Mall terus menerus
e) Pergi membeli produk kecantikan terus menerus
3. Pendapat (opinion)
a) Membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari
b) Pamer barang baru ke teman-teman
c) Mudah terobsesi
d) Mencari kesenangan dengan berbelanja
5
e) Merasa perlu mengikuti tren gaya hidup
C. Metode Observasi
Natural Partisipan adalah metode observasi yang mengamati
perilaku yang terjadi secara alami dan terlibat dengan kejadian
tersebut.
D. Metode Pencatatan Observasi
Adapun metode pencatatan yang digunakan adalah:
1. Identifikasi perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Diary Descrition
2. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Cheklist
3. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Rating Scale
4. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Time Sampling
5. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Event Sampling
6
Hari Pertama
7
Hari Kedua
8
F. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek minat yang muncul
yaitu subjek, subjek menggunakan handphone mahal, subjek
membeli apa yang diinginkan, memilih makanan yang mahal,dan
mengutamakan membeli barang yang viral. Sedangkan perilaku
yang tidak muncul adalah membeli pakaian terus menerus.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek kegiatan yang
muncul yaitu subjek membeli barang dipusat perbelanjaan terus
menerus, membeli barang yang kurang diperlukan, nongkromng di
caffe,dan pergi ke mall terus menerus. Perilaku yang tidak muncul
adalah pergi membeli produk kecantikan terus menerus.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek pendapat yang
muncul yaitu subjek pamer barang baru ke teman-teman, mudah
terobsesi, mencari kesenangan dengan berbelanja, serta merasa
perlu mengikuti tren gaya hidup. Perilaku yang tidak muncul
adalah membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari.
9
METODE PENCATATAN OBSERVASI
(CHEKLIST)
10
I. Dasar Teori
A. Pengertian Hedonisme
Menurut salomon (2015) hedonisme adalah sebuah gaya
hidup kebiasaan orang yang individu yang artinya dia Cuma
menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang senang dengan
teman dan selalu ingin menjadi pusat perhatian di sekitar
lingkungan lalu aspek pembentukan gaya hidup hedonisme ini
merupakan sebuah cara seseorang untuk selalu menggunakan
waktunya keluar rumah lebih banyak dalam melakukan belanja
berpegian berbelanja kegiatan sosial dan hiburan .
Menurut Armstrong dan Kotler (2015), gaya hidup
hedonisme adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang
pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang
disukai, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Menurut Japarianto (Umami, 2013), hedonisme adalah
suatu konsep yang dimiliki seseorang berdasarkan kesenangan
semata demi memenuhi kepuasan pikiran mereka sendiri.
Hopkinson & Pujari (Kirgiz, 2014) menyatakan bahwa
kesenangan adalah keindahan tertinggi, dan gaya hidup hedonis
bertujuan untuk mencari kesenangan. Aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang yang memiliki gaya hidup hedonis akan
cenderung mengarah pada kebiasaan hidup glamor,
menghamburkan-hamburkan uang, dan menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang (Wijaya, dalam Kusumastuti, 2006). Di
Indonesia, saat ini sudah sering dijumpai bahwa setiap individu
memiliki gaya hidup yang mengarah ke arah hedonisme. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya orang yang memilih model
pakaian, tas dan barang-barang dengan merk terkenal,
menggunakan handphonedengan fasilitas layanan terbaru,
11
berbelanja di pusat perbelanjaan moderndan jalan-jalan untuk
sekedar mengisi waktu luang.
Menurut Sachri dalam (Sa’adah, 2016) mendefinisikan
gaya hidup atau life stylemerupakan segala hal atau sesuatu
yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara yang
ada dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat tertentu.
Gaya hidup merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok, beberapa individu atau kelompok
memiliki gaya hidup yang hanya mencari kesenangan saja
dengan melakukan kegiatan dan menghabiskan waktunya diluar
rumah serta mementingkan uang di atas segalanya.
Menurut Kusuma (2014) berbelanja tidak hanya terbatas
pada kaum perempuan, kaum laki-laki, miskin, kaya,
berpenghasilan tinggi, berpenghasilan rendah, semuanya
mempunyai kans untuk jadi korban. Umumnya orang memiliki
kebiasaan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun
demikian, sering juga ditemui orang yang berbelanja hanya untuk
memenuhi hasrat atau dorongan dari dalam dirinya.
(Patricia & Handayani, 2014) Gaya hidup juga dapat
diartikan sebagai sebagai sarana atau prasarana atau cara yang
ditempuh seseorang dalam mencari kebebasan hidup, serta
menjalani hidupnya yang meliputi kegiatan aktivitas sehari-hari,
kesenangan/ketidaksenangannya, minat, sikap dan konsumsinya.
Gaya hidup merupakan suatu bentuk dorongan dasar yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dan sikap individu dalam bersosial
dengan masyarakat sekitar. Gaya hidup adalah pola hidup dimana
seseorang dapat menghabiskan waktu dan uang. Seseorang yang
sudah memiliki penghasilan yang cukup besar maka dapat
dipengaruhi dengan cara hidupnya seperti dengan berpakaian yang
bagus, makanan yang enak serta hiburan yang dapat menenangkan
dirinya.
12
Mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis cenderung
berorientasi pada nilai kenikmatan, kebendaan, dan hiburan.
Sehingga dalam keseharian individu tersebut lebih menekankan
pada konsumsi yang dapat menciptakan kenikmatan. Kenikmatan
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat jasmaniah dan bernilai
utama.(Suciptaningsih, 2017).
(Rianton, 2012) menjelaskan bahwa gaya hidup hedonisme
adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian
kota, senang membeli yang kurang dibutuhkan, dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian
B. Aspek-Aspek Hedonisme
Menurut Wells dan Tigert (dalam Maisyaroh, 2016)
aspek-aspek gaya hidup hedonis adalah:
(1) Minat diartikan sebagai apa yang menarik dari suatu
lingkungan individu tersebut memperhatikannya. Minat dapat
muncul terhadap suatu objek, peristiwa, atau topik yang
menekankan pada unsur kesenangan hidup. Antara lain adalah
fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat berkumpul, dan
selalu ingin menjadi pusat perhatian.
(2) Aktvitas yang dimaksud adalah cara individu
menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang
dapat dilihat. Misalnya lebih banyak menghabiskan waktu
diluar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang
kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan caffe.
(3) Opini adalah pendapat seseorang yang diberikan dalam
merespon situasi ketika muncul pertanyaan-pertnyaan atau
tentang isu-isu sosial dan produk-produk yang berkaitan
dengan hidup
13
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonism
Menurut Kotler (Ambadra, 2018) terdapat dua factor yang
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, yaitu factor yang
berasal dari dalam diri individu (internal) dan dari luar diri individu
(eksternal).
1) Faktor internal yaitu meliputi sikap, pengalaman, dan pengamatan,
konsep diri, kepribadian dan motif.
2) Sedangkan faktor eksternal meliputi kelas sosial, kelompok,
referensi, keluarga dan kebudayaan. .
II. Tujuan Observasi
Observasi ini bertujuan untuk:
Mengamati tentang Gaya Hidup hedonisme pada mahasiswa diperantauan.
III. Prosedur
A. Definisi Operasional
Hedonisme ialah tingkah laku seseorang yang senang dan
suka dalam hal berfoya-foya. Hedonisme berkaitan dengan gaya
hidup seseorang, seperti mahasiswa perantauan yang sering keluar
rumah untuk menyenangkan dirinya dengan cara menghabiskan
waktu dan uang untuk berkumpul dengan teman-temannya dicaffe
ataupun dimall.
B. Target Perilaku
1. Minat (interest)
a) Menggunakan handpone yang mahal
b) Membeli apa saja yang diinginkan
c) Memilih makanan yang mahal
d) Membeli barang yang viral
e) Membeli pakaian terus menerus
2. Kegiatan (activities)
14
a) Membeli barang di pusat perbelanjaan
terus menerus
b) Membeli barang yang kurang di perlukan
c) Nongkrong di café terus menerus
d) Pergi ke Mall terus menerus
e) Pergi membeli produk kecantikan terus menerus
3. Pendapat (opinion)
a) Membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari
b) Pamer barang baru ke teman-teman
c) Mudah terobsesi
d) Mencari kesenangan dengan berbelanja
e) Merasa perlu mengikuti tren gaya hidup
C. Metode Observasi
Natural Partisipan adalah metode observasi yang mengamati
perilaku yang terjadi secara alami dan terlibat dengan kejadian
tersebut.
D. Metode Pencatatan Observasi
Adapun metode pencatatan yang digunakan adalah:
1. Identifikasi perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Diary Descrition
2. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Cheklist
3. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Rating Scale
4. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Time Sampling
5. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Event Sampling
15
Checklist
Perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada Mahasiswa Di Perantauan
Observser : Trinovita Anggun Sari
Observe : Aida Hisma
Jenis Kelamin : Perempuan
Metode Observasi : Natural Partisipan
Tujuan Observasi : Identifikasi Perilaku Gaya Hidup
Hedonisme Pada Mahasiswa Di
Perantauan
Petunjuk :
16
7 Membeli barang yang kurang
diperlukan
8 Nongkrong di Caffe terus menerus
9 Pergi ke Mall terus menerus
10 Pergi membeli produk kecantikan X
terus menerus
11 Membeli makanan melalui gojek/grab X
setiap hari
12 Pamer barang baru ke teman-teman
13 Mudah terobsesi
14 Mencari kesenangan dengan
berbelanja
15 Merasa perlu mengikuti tren gaya
hidup
F. Kesimpulan Observasi
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek minat yang muncul
yaitu subjek, subjek menggunakan handphone mahal, subjek
membeli apa yang diinginkan, memilih makanan yang mahal,dan
mengutamakan membeli barang yang viral. Sedangkan perilaku
yang tidak muncul adalah membeli pakaian terus menerus.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek kegiatan yang
muncul yaitu subjek membeli barang dipusat perbelanjaan terus
menerus, membeli barang yang kurang diperlukan, nongkromng di
caffe,dan pergi ke mall terus menerus. Perilaku yang tidak muncul
adalah pergi membeli produk kecantikan terus menerus.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek pendapat yang
17
muncul yaitu subjek pamer barang baru ke teman-teman, mudah
terobsesi, mencari kesenangan dengan berbelanja, serta merasa
perlu mengikuti tren gaya hidup. Perilaku yang tidak muncul
adalah membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari.
18
METODE PENCATAAN OBSERVASI
(RATING SCALE)
19
1. Dasar Teori
A. Pengertian Hedonisme
Menurut salomon (2015) hedonisme adalah sebuah gaya
hidup kebiasaan orang yang individu yang artinya dia Cuma
menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang senang dengan
teman dan selalu ingin menjadi pusat perhatian di sekitar
lingkungan lalu aspek pembentukan gaya hidup hedonisme ini
merupakan sebuah cara seseorang untuk selalu menggunakan
waktunya keluar rumah lebih banyak dalam melakukan belanja
berpegian berbelanja kegiatan sosial dan hiburan .
Menurut Armstrong dan Kotler (2015), gaya hidup
hedonisme adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang
pada keramaian kota, senang membeli barang mahal
yang disukai, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Menurut Japarianto (Umami, 2013), hedonisme adalah
suatu konsep yang dimiliki seseorang berdasarkan kesenangan
semata demi memenuhi kepuasan pikiran mereka sendiri.
Hopkinson & Pujari (Kirgiz, 2014) menyatakan bahwa
kesenangan adalah keindahan tertinggi, dan gaya hidup hedonis
bertujuan untuk mencari kesenangan. Aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang yang memiliki gaya hidup hedonis akan
cenderung mengarah pada kebiasaan hidup glamor,
menghamburkan-hamburkan uang, dan menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang (Wijaya, dalam Kusumastuti, 2006). Di
Indonesia, saat ini sudah sering dijumpai bahwa setiap individu
memiliki gaya hidup yang mengarah ke arah hedonisme. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya orang yang memilih model
pakaian, tas dan barang-barang dengan merk terkenal,
20
menggunakan handphonedengan fasilitas layanan terbaru,
berbelanja di pusat perbelanjaan moderndan jalan-jalan untuk
sekedar mengisi waktu luang.
Menurut Sachri dalam (Sa’adah, 2016) mendefinisikan
gaya hidup atau life stylemerupakan segala hal atau sesuatu
yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara yang
ada dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat tertentu.
Gaya hidup merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok, beberapa individu atau kelompok
memiliki gaya hidup yang hanya mencari kesenangan saja
dengan melakukan kegiatan dan menghabiskan waktunya diluar
rumah serta mementingkan uang di atas segalanya.
Menurut Kusuma (2014) berbelanja tidak hanya terbatas
pada kaum perempuan, kaum laki-laki, miskin, kaya,
berpenghasilan tinggi, berpenghasilan rendah, semuanya
mempunyai kans untuk jadi korban. Umumnya orang memiliki
kebiasaan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun
demikian, sering juga ditemui orang yang berbelanja hanya untuk
memenuhi hasrat atau dorongan dari dalam dirinya
(Patricia & Handayani, 2014) Gaya hidup juga dapat
diartikan sebagai sebagai sarana atau prasarana atau cara yang
ditempuh seseorang dalam mencari kebebasan hidup, serta
menjalani hidupnya yang meliputi kegiatan aktivitas sehari-hari,
kesenangan/ketidaksenangannya, minat, sikap dan konsumsinya.
Gaya hidup merupakan suatu bentuk dorongan dasar yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dan sikap individu dalam bersosial
dengan masyarakat sekitar. Gaya hidup adalah pola hidup dimana
seseorang dapat menghabiskan waktu dan uang. Seseorang yang
sudah memiliki penghasilan yang cukup besar maka dapat
dipengaruhi dengan cara hidupnya seperti dengan berpakaian yang
21
bagus, makanan yang enak serta hiburan yang dapat menenangkan
dirinya.
Mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis cenderung
berorientasi pada nilai kenikmatan, kebendaan, dan hiburan.
Sehingga dalam keseharian individu tersebut lebih menekankan
pada konsumsi yang dapat menciptakan kenikmatan. Kenikmatan
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat jasmaniah dan bernilai
utama.(Suciptaningsih, 2017).
(Rianton, 2012) menjelaskan bahwa gaya hidup hedonisme
adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian
kota, senang membeli yang kurang dibutuhkan, dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian
B. Aspek-Aspek Hedonisme
Menurut Wells dan Tigert (dalam Maisyaroh, 2016)
aspek-aspek gaya hidup hedonis adalah:
(1) Minat diartikan sebagai apa yang menarik dari suatu
lingkungan individu tersebut memperhatikannya. Minat dapat
muncul terhadap suatu objek, peristiwa, atau topik yang
menekankan pada unsur kesenangan hidup. Antara lain adalah
fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat berkumpul, dan
selalu ingin menjadi pusat perhatian.
(2) Aktvitas yang dimaksud adalah cara individu
menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang
dapat dilihat. Misalnya lebih banyak menghabiskan waktu
diluar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang
kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dankafe.
(3) Opini adalah pendapat seseorang yang diberikan dalam
merespon situasi ketika muncul pertanyaan-pertnyaan atau
22
tentang isu-isu sosial dan produk-produk yang berkaitan
dengan hidup
B. Target Perilaku
1. Minat (interest)
a) Menggunakan handpone yang mahal
b) Membeli apa saja yang diinginkan
c) Memilih makanan yang mahal
23
d) Membeli barang yang viral
e) Membeli pakaian terus menerus
2. Kegiatan (activities)
a) Membeli barang di pusat perbelanjaan terus
menerus
b) Membeli barang yang kurang di perlukan
c) Nongkrong di café terus menerus
d) Pergi ke Mall terus menerus
e) Pergi membeli produk kecantikan terus menerus
3. Pendapat (opinion)
a) Membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari
b) Pamer barang baru ke teman-teman
c) Mudah terobsesi
d) Mencari kesenangan dengan berbelanja
e) Merasa perlu mengikuti tren gaya hidup
C. Metode Observasi
Natural Partisipan adalah metode observasi yang mengamati
perilaku yang terjadi secara alami dan terlibat dengan kejadian
tersebut.
D. Metode Pencatatan Observasi
Adapun metode pencatatan yang digunakan adalah:
1. Identifikasi perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Diary Descrition
2. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Cheklist
3. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Rating Scale
4. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Time Sampling
24
5. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Event Sampling
Scale
Rating Scale
26
Membeli barang yang viral 1
Membeli pakaian terus menerus 0
Membeli barang dipusat perbelanjaan
Kegiatan terus menerus 1
Membeli barang yang kurang diperlukan 1
Nongkrong di caffe terus menerus 1
Pergi ke mall terus menerus 1
Pergi membeli produk kecantikan terus
Menerus 0
Membeli makanan melalui gojek/grab
Pendapat setiap hari 0
Pamer barang baru keteman teman 1
Mudah terobsesi 1
Mencari kesenangan dengan berbelanja 1
Merasa perlu mengikuti tren gaya hidup 1
Keterangan:
1. Skoring Item
Jumlah dari indikator yang dilihat dari instrument perilaku Gaya Hidup
Hedonisme Pada Mahasiswa Di Perantauan adalah 24
2. Kriteria
1) Perilaku yang muncul kurang terlihat
2) Perilaku yang muncul cukup terlihat
3) Perilaku yang muncul sering terlihat
4) Perilaku yang muncul sangat sering terlihat
27
3. Interval
a. Skor Maksimal = 15 x 3
= 45
b. Skor Minimal = 15 x 0
=0
c. Range = 45
d. Interval = 45 ÷ 4
= 11,26
4. Menentukan kelas-kelas
0 – 15 = 1 Perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada Mahasiswa Di
Perantauan
16 – 31 = 2 Perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada Mahasiswa Di
Perantauan
32 – 47 = 3 Perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada Mahasiswa Di
Perantauan
48 – 63 = 4 Perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada Mahasiswa Di
Perantauan
5. Interpretasi
Perilaku dari minat yang dilakukan oleh subjek,memiliki
tingkat yang kurang terlihat berdasarkan kategori Menyusun kelas
pada metode ini. Saran untuk subjek ialah subjek harus berfikir
28
lebih luas agar bisa lebih menghemat untuk kedepannya, dan
membeli barang yang hanya untuk keperluan saja.
29
F. Kesimpulan Observasi
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek minat yang muncul
yaitu subjek menggunakan handphone terus menerus (sangat
sering), subjek membeli apa saja yang diinginkan (sering), memilih
makanan yang mahal (sering), membeli barang yang viral (kadang-
kadang), membeli pakaian terus menerus (tidak ada tampak).
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek kegiatan yang
muncul yaitu subjek membeli barang dipusat perbelanjaan terus
menerus (sangat sering), membeli barang yang kurang diperlukan
(kadang-kadang), nongkrong di caffe terus menerus (kadang-
kadang), pergi ke mall terus menerus (kadang-kadang), pergi
membeli produk kecantikan terus menerus (tidak ada tampak).
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saat saya mengamati pada aspek pendapat yang
muncul yaitu subjek membeli makanan melalui gojek/grab setiap
hari (tidak ada tampak), pamer barang baru keteman-teman
(kadang-kadang), mudah terobsesi (sangat sering), mencari
kesenangan dengan berbelanja (sangat sering), merasa perlu
mengikuti tren gaya hidup (sangat sering).
30
METODE PENCATATAN OBSERVASI
(TIME SAMPLING)
31
1. Dasar Teori
A. Pengertian Hedonisme
Menurut salomon (2015) hedonisme adalah sebuah gaya
hidup kebiasaan orang yang individu yang artinya dia Cuma
menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang senang dengan
teman dan selalu ingin menjadi pusat perhatian di sekitar
lingkungan lalu aspek pembentukan gaya hidup hedonisme ini
merupakan sebuah cara seseorang untuk selalu menggunakan
waktunya keluar rumah lebih banyak dalam melakukan belanja
berpegian berbelanja kegiatan sosial dan hiburan .
Menurut Armstrong dan Kotler (2015), gaya hidup
hedonisme adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang
pada keramaian kota, senang membeli barang mahal
yang disukai, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Menurut Japarianto (Umami, 2013), hedonisme adalah
suatu konsep yang dimiliki seseorang berdasarkan kesenangan
semata demi memenuhi kepuasan pikiran mereka sendiri.
Hopkinson & Pujari (Kirgiz, 2014) menyatakan bahwa
kesenangan adalah keindahan tertinggi, dan gaya hidup hedonis
bertujuan untuk mencari kesenangan. Aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang yang memiliki gaya hidup hedonis akan
cenderung mengarah pada kebiasaan hidup glamor,
menghamburkan-hamburkan uang, dan menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang (Wijaya, dalam Kusumastuti, 2006). Di
Indonesia, saat ini sudah sering dijumpai bahwa setiap individu
memiliki gaya hidup yang mengarah ke arah hedonisme. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya orang yang memilih model
pakaian, tas dan barang-barang dengan merk terkenal,
menggunakan handphonedengan fasilitas layanan terbaru,
32
berbelanja di pusat perbelanjaan moderndan jalan-jalan untuk
sekedar mengisi waktu luang.
Menurut Sachri dalam (Sa’adah, 2016) mendefinisikan
gaya hidup atau life style merupakan segala hal atau sesuatu
yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara yang
ada dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat tertentu.
Gaya hidup merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok, beberapa individu atau kelompok
memiliki gaya hidup yang hanya mencari kesenangan saja
dengan melakukan kegiatan dan menghabiskan waktunya diluar
rumah serta mementingkan uang di atas segalanya.
Menurut Kusuma (2014) berbelanja tidak hanya terbatas
pada kaum perempuan, kaum laki-laki, miskin, kaya,
berpenghasilan tinggi, berpenghasilan rendah, semuanya
mempunyai kans untuk jadi korban. Umumnya orang memiliki
kebiasaan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun
demikian, sering juga ditemui orang yang berbelanja hanya untuk
memenuhi hasrat atau dorongan dari dalam dirinya.
(Patricia & Handayani, 2014) Gaya hidup juga dapat
diartikan sebagai sebagai sarana atau prasarana atau cara yang
ditempuh seseorang dalam mencari kebebasan hidup, serta
menjalani hidupnya yang meliputi kegiatan aktivitas sehari-hari,
kesenangan/ketidaksenangannya, minat, sikap dan konsumsinya.
Gaya hidup merupakan suatu bentuk dorongan dasar yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dan sikap individu dalam bersosial
dengan masyarakat sekitar. Gaya hidup adalah pola hidup dimana
seseorang dapat menghabiskan waktu dan uang. Seseorang yang
sudah memiliki penghasilan yang cukup besar maka dapat
dipengaruhi dengan cara hidupnya seperti dengan berpakaian yang
bagus, makanan yang enak serta hiburan yang dapat menenangkan
dirinya.
33
Mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis cenderung
berorientasi pada nilai kenikmatan, kebendaan, dan hiburan.
Sehingga dalam keseharian individu tersebut lebih menekankan
pada konsumsi yang dapat menciptakan kenikmatan. Kenikmatan
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat jasmaniah dan bernilai
utama. (Suciptaningsih, 2017).
(Rianton, 2012) menjelaskan bahwa gaya hidup hedonisme
adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian
kota, senang membeli yang kurang dibutuhkan, dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian.
B. Aspek-Aspek Hedonisme
Menurut Wells dan Tigert (dalam Maisyaroh, 2016)
aspek-aspek gaya hidup hedonis adalah:
(1) Minat diartikan sebagai apa yang menarik dari suatu
lingkungan individu tersebut memperhatikannya. Minat dapat
muncul terhadap suatu objek, peristiwa, atau topik yang
menekankan pada unsur kesenangan hidup. Antara lain adalah
fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat berkumpul, dan
selalu ingin menjadi pusat perhatian.
(2) Aktvitas yang dimaksud adalah cara individu
menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang
dapat dilihat. Misalnya lebih banyak menghabiskan waktu
diluar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang
kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan caffe.
(3) Opini adalah pendapat seseorang yang diberikan dalam
merespon situasi ketika muncul pertanyaan-pertnyaan atau
tentang isu-isu sosial dan produk-produk yang berkaitan
dengan hidup
34
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonism
Menurut Kotler (Ambadra, 2018) terdapat dua faktor yang
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri individu (internal) dan dari luar diri individu
(eksternal).
1) Faktor internal yaitu meliputi sikap, pengalaman, dan
pengamatan, konsep diri, kepribadian dan motif.
2) Sedangkan faktor eksternal meliputi kelas sosial, kelompok,
referensi, keluarga dan kebudayaan.
.
2. Tujuan Observasi
3. Prosedur
A. Definisi Operasional
Hedonisme ialah tingkah laku seseorang yang senang dan
suka dalam hal berfoya-foya. Hedonisme berkaitan dengan gaya
hidup seseorang, seperti mahasiswa perantauan yang sering keluar
rumah untuk menyenangkan dirinya dengan cara menghabiskan
waktu dan uang untuk berkumpul dengan teman-temannya di caffe
ataupun di mall.
B. Target Perilaku
1. Minat (interest)
a) Menggunakan handpone yang mahal
b) Membeli apa saja yang diinginkan
c) Memilih makanan yang mahal
d) Membeli barang yang viral
e) Membeli pakaian terus menerus
35
2. Kegiatan (activities)
a) Membeli barang di pusat perbelanjaan terus
menerus
b) Membeli barang yang kurang di perlukan
c) Nongkrong di café terus menerus
d) Pergi ke Mall terus menerus
e) Pergi membeli produk kecantikan terus menerus
3. Pendapat (opinion)
a) Membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari
b) Pamer barang baru ke teman-teman
c) Mudah terobsesi
d) Mencari kesenangan dengan berbelanja
e) Merasa perlu mengikuti tren gaya hidup
C. Metode Observasi
Natural Partisipan adalah metode observasi yang mengamati
perilaku yang terjadi secara alami dan terlibat dengan kejadian
tersebut.
D. Metode Pencatatan Observasi
Adapun metode pencatatan yang digunakan adalah:
1. Identifikasi perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Diary
Descrition
2. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Cheklist
3. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Rating Scale
4. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Time
Sampling
36
5. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Event
Sampling
Total
munculnya
perilaku
Kategori perilaku yang di
motorik kasar Interval pencatatan perilaku amati
5” 10” 15” 20” 25” 30” 35” 40”
37
Menggunakan
handphone yang
mahal x X x 0 x 0 0 x 5
Membeli apa saja
yang diinginkan 0 0 0 X 0 x 0 0 2
Memilih makanan
yang mahal 0 X 0 0 x 0 0 0 2
Membeli barang viral 0 X 0 0 0 0 0 0 1
Membeli pakaian
terus menerus 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Membeli barang
dipusat perbelanjaan
terus menerus x 0 x X x 0 0 0 4
Membeli barang yang
kurang diperlukan 0 X 0 0 0 0 0 0 1
Nongkrong di caffe
terus menerus x 0 0 0 0 0 0 0 1
Pergi ke mall terus
menerus x 0 0 0 0 0 0 0 1
Pergi membeli produk
kecantikan terus
menerus
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Membeli makanan
melalui gojek/grab
setiap hari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pamer barang baru
keteman-teman 0 0 0 X 0 0 0 0 1
Mudah terobsesi x X x X x x x x 8
Mencari kesenangan
dengan berbelanja x X x X 0 0 0 0 4
Merasa perlu
mengikuti tren gaya
hidup x X x X x 0 0 0 5
F. Kesimpulan observasi
Observasi dilakukan oleh observer yang bernama Trinovita
Anggun Sari, observe Aida Hisma yang berusia 18 tahun berjenis
kelamin perempua. Pada observasi ini metode yang digunakan yaitu
natural partisipan, observasi ini bertujuan untuk mengamati perilaku
Gaya Hidup Hedonisme Pada Mahasiswa Di Perantauan. Observasi
ini dilakukan pada tanggal 27 dan 30 Mei 2023 pukul 20.00 – 21.20
dan 20.00 – 21.30 WIB observasi dilakukan di Mall Ska yang
beralamat Jl. Soekarno – Hatta No. 114, Delima, Kec. Tampan,
38
Kota Pekanbaru, dan di Tsana Caffe tyang beralamat Jl. Karya 1.
Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Aspek perilaku yang
muncul pada aspek minat, subjek menggunakan handphone yang
mahal sebanyak 5 kali pada interval waktu 5,10,15,25,40. Subjek
membeli apa saja yang diinginkan sebanyak 2 kali pada interval
waktu 20,30. Subjek memilih makanan yang mahal sebanyak 2x
pada interval waktu 10,25. Subjek membeli barang viral sebanyak 1
kali pada interval waktu 10. Perilaku yang tidak muncul ialah
membeli pakaian terus menerus.
Pada aspek kegiatan, subjek membeli barang dipusat
perbelanjaan terus menerus sebanyak 4 kali pada interval waktu
5,15,20,25. Subjek membeli barang yang kurang diperlukan sebanyak 1x
pada interval waktu 10. Nongkrong di caffe terus menerus sebanyak 1 kali
pada interval waktu 5. Pergi ke mall terus menerus sebanyak 1 kali pada
interval waktu 5. Perilaku yang tidak muncul ialah membeli produk
kecantikan terus menerus.
Pada aspek pendapat, perilaku yang tidak muncul ialah
membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari. Subjek pamer
barang ke teman-teman sebanyak 1 kali pada interval waktu 20.
Subjek mudah terobsesi sebanyak 8 kali pada interval waktu
5,10,15,20,25,30,35,40. Subjek mencari kesenangan dengan
berbelanja sebanyak 4 kali pada interval waktu 5,10,15,20. Subjek
perlu mengikuti tren gaya hidup sebanyak 5 kali pada interval waktu
5,10,15,20,25.
39
METODE PENCATATAN OBSERVASI
(EVENT SAMPLING)
40
1. Dasar Teori
A. Pengertian Hedonisme
Menurut salomon (2015) hedonisme adalah sebuah gaya
hidup kebiasaan orang yang individu yang artinya dia Cuma
menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang senang dengan
teman dan selalu ingin menjadi pusat perhatian di sekitar
lingkungan lalu aspek pembentukan gaya hidup hedonisme ini
merupakan sebuah cara seseorang untuk selalu menggunakan
waktunya keluar rumah lebih banyak dalam melakukan belanja
berpegian berbelanja kegiatan sosial dan hiburan .
Menurut Armstrong dan Kotler (2015), gaya hidup
hedonisme adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang
pada keramaian kota, senang membeli barang mahal
yang disukai, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Menurut Japarianto (Umami, 2013), hedonisme adalah
suatu konsep yang dimiliki seseorang berdasarkan kesenangan
semata demi memenuhi kepuasan pikiran mereka sendiri.
Hopkinson & Pujari (Kirgiz, 2014) menyatakan bahwa
kesenangan adalah keindahan tertinggi, dan gaya hidup hedonis
bertujuan untuk mencari kesenangan. Aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang yang memiliki gaya hidup hedonis akan
cenderung mengarah pada kebiasaan hidup glamor,
menghamburkan-hamburkan uang, dan menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang (Wijaya, dalam Kusumastuti, 2006). Di
Indonesia, saat ini sudah sering dijumpai bahwa setiap individu
memiliki gaya hidup yang mengarah ke arah hedonisme. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya orang yang memilih model
pakaian, tas dan barang-barang dengan merk terkenal,
menggunakan handphonedengan fasilitas layanan terbaru,
41
berbelanja di pusat perbelanjaan modern dan jalan-jalan untuk
sekedar mengisi waktu luang.
Menurut Sachri dalam (Sa’adah, 2016) mendefinisikan
gaya hidup atau life stylemerupakan segala hal atau sesuatu
yang memiliki karakteristik, kekhususan, dan tata cara yang
ada dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat tertentu.
Gaya hidup merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok, beberapa individu atau kelompok
memiliki gaya hidup yang hanya mencari kesenangan saja
dengan melakukan kegiatan dan menghabiskan waktunya diluar
rumah serta mementingkan uang di atas segalanya.
Menurut Kusuma (2014) berbelanja tidak hanya terbatas
pada kaum perempuan, kaum laki-laki, miskin, kaya,
berpenghasilan tinggi, berpenghasilan rendah, semuanya
mempunyai kans untuk jadi korban. Umumnya orang memiliki
kebiasaan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun
demikian, sering juga ditemui orang yang berbelanja hanya untuk
memenuhi hasrat atau dorongan dari dalam dirinya
(Patricia & Handayani, 2014) Gaya hidup juga dapat
diartikan sebagai sebagai sarana atau prasarana atau cara yang
ditempuh seseorang dalam mencari kebebasan hidup, serta
menjalani hidupnya yang meliputi kegiatan aktivitas sehari-hari,
kesenangan/ketidaksenangannya, minat, sikap dan konsumsinya.
Gaya hidup merupakan suatu bentuk dorongan dasar yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dan sikap individu dalam bersosial
dengan masyarakat sekitar. Gaya hidup adalah pola hidup dimana
seseorang dapat menghabiskan waktu dan uang. Seseorang yang
sudah memiliki penghasilan yang cukup besar maka dapat
dipengaruhi dengan cara hidupnya seperti dengan berpakaian yang
bagus, makanan yang enak serta hiburan yang dapat menenangkan
dirinya.
42
Mahasiswa yang memiliki gaya hidup hedonis cenderung
berorientasi pada nilai kenikmatan, kebendaan, dan hiburan.
Sehingga dalam keseharian individu tersebut lebih menekankan
pada konsumsi yang dapat menciptakan kenikmatan. Kenikmatan
dianggap sebagai sesuatu yang bersifat jasmaniah dan bernilai
utama.(Suciptaningsih, 2017).
(Rianton, 2012) menjelaskan bahwa gaya hidup hedonisme
adalah pola hidup yang mengarahkan aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup dan aktivitas tersebut berupa menghabiskan
waktu di luar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian
kota, senang membeli yang kurang dibutuhkan, dan selalu ingin
menjadi pusat perhatian
B. Aspek-Aspek Hedonisme
Menurut Wells dan Tigert (dalam Maisyaroh, 2016)
aspek-aspek gaya hidup hedonis adalah:
(1) Minat diartikan sebagai apa yang menarik dari suatu
lingkungan individu tersebut memperhatikannya. Minat dapat
muncul terhadap suatu objek, peristiwa, atau topik yang
menekankan pada unsur kesenangan hidup. Antara lain adalah
fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat berkumpul, dan
selalu ingin menjadi pusat perhatian.
(2) Aktvitas yang dimaksud adalah cara individu
menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang
dapat dilihat. Misalnya lebih banyak menghabiskan waktu
diluar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang
kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan Caffe.
(3) Opini adalah pendapat seseorang yang diberikan dalam
merespon situasi ketika muncul pertanyaan-pertnyaan atau
tentang isu-isu sosial dan produk-produk yang berkaitan
dengan hidup
43
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonism
Menurut Kotler (Ambadra, 2018) terdapat dua factor yang
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, yaitu factor yang
berasal dari dalam diri individu (internal) dan dari luar diri individu
(eksternal).
1) Faktor internal yaitu meliputi sikap, pengalaman, dan
pengamatan, konsep diri, kepribadian dan motif.
2) Sedangkan faktor eksternal meliputi kelas sosial, kelompok,
referensi, keluarga dan kebudayaan.
.
2. Tujuan Observasi
3. Prosedur
A. Definisi Operasional
B. Target Perilaku
1. Minat (interest)
a) Menggunakan handpone yang mahal
b) Membeli apa saja yang diinginkan
c) Memilih makanan yang mahal
d) Membeli barang yang viral
e) Membeli pakaian terus menerus
44
2. Kegiatan (activities)
a) Membeli barang di pusat perbelanjaan terus
menerus
b) Membeli barang yang kurang di perlukan
c) Nongkrong di café terus menerus
d) Pergi ke Mall terus menerus
e) Pergi membeli produk kecantikan terus menerus
3. Pendapat (opinion)
a) Membeli makanan melalui gojek/grab setiap hari
b) Pamer barang baru ke teman-teman
c) Mudah terobsesi
d) Mencari kesenangan dengan berbelanja
e) Merasa perlu mengikuti tren gaya hidup
C. Metode Observasi
Natural Partisipan adalah metode observasi yang mengamati
perilaku yang terjadi secara alami dan terlibat dengan kejadian
tersebut.
D. Metode Pencatatan Observasi
Adapun metode pencatatan yang digunakan adalah:
1. Identifikasi perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Diary
Descrition
2. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Cheklist
3. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Rating Scale
4. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Time
Sampling
45
5. Mengamati perilaku Gaya Hidup Hedonisme Pada
Mahasiswa Di Perantauan menggunakan Event
Sampling
20.00 – 20.20
Subjek ke mall bersama temannya, subjek berjalan-jalan di mall,
dalam perjalanan subjek memainkan handphone, subjek berjalan
sambil bercerita, tertawa dan sambil menunjuk barang barang
mewah serta mengajak temannya untuk membeli barang tersebut.
Lalu setelah membeli barang subjek pindah tempat untuk melihat
pakaian yang mahal-mahal di tokoh mall, lalu mengajak temannya
untuk nonton di bioskop. Subjek tetap asyik bercerita sambil
berjalan dan tidak memasang wajah yang cemberut, melainkan
46
wajah yang sangat ceria. Saat menuju bioskop Subjek selalu
melihat kekanan dan kekiri untuk melihat barang barang yang
bagus, melihat baju yang menarik perhatian/baju yang sedang viral
dan terlebih lagi dikatakan sedang ngetren, dan barang yang lucu-
lucu untuk dibeli. Sesampainya dibioskop subjek langsung
memesan tiket nonton dengan temannya,dan jadwal filmnya itu di
mulai pukul 21.15 WIB, lalu subjek menunggu di luar studio dan
membeli popcorn sama minuman coco cola saat menunggu filmnya
dimulai. Subjek selalu melihat ke hpnya untuk melihat jam. Pada
Saat filmnya akan dimulai subjek langsung siap-siap dan berjalan
menuju pintu masuk studio. Karena subjek sudah memasuki studio
akhirnya saya berhenti untuk mengikuti subjek dan saya lansung
pulang.
20.00-21.10
Saya mengikuti subjek pergi ke caffe, subjek bersama 4 orang
temannya yaitu 2 laki-laki dan 3 perempuan. Saat dicaffe si subjek
lansung memesan makanan dan lansung membayar mekanan
tersebut memakai uang si subjek, setelah itu subjek pergi duduk ke
kursi bersama teman-temannya. Subjek memainkan handphone
untuk membuka kamera, Lalu subjek mengeluarkan kaca dari
tasnya untuk bercermin dan menambah lipstiknya. Setelah itu
subjek bercerita bersama temannya sambil menunggu makanannya
datang. Subjek duduk dengan kaki di angkat 1 ke kursi. Subjek
menyuruh temannya buat video untuk melihat siapa saja yang ikut
bersamanya keluar dan memperlihatkan dia lagi dimana, lalu
memposting video tersebut di media sosial. Setelah selesai,
makanan mereka pun datang, mereka lansung memakan mekanan
itu dan si subjek makan sambil memainkan handphone. Sampai
selesai makan teman si subjek membawa gitar dan mereka mulai
bernyanyi, saat bernyanyi subjek memainkan hp untuk melakukan
47
live steraming di instagram. setelah pukul 21:20 mereka berhenti
bernyanyi. Dan meminta tolong kepada karyawan caffe untuk
memfotokan mereka. karena sudah larut malam akhirnya saya
pulang dan meninggalkan mereka di caffe.
F. Tabel Coding
Subjek
Subjek memesan memunculkan
Subjek mengajak tiket nonton perilaku
temannya bersama memesan
S1.O1.D1 nonton dibioskop temannya
Subjek
Subjek membeli Subjek membeli memunculkan
S1.O1.D1 makanan untuk popcron dan perilaku
cemilan nonton coco-cola membeli
48
dan mereka saat bernyanyi perilaku
bernanyi bernyanyi
G. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saya mengamati pada aspek minat yang muncul yaitu
subjek menggunakan handphone mahal, subjek membeli apa yang
diinginakn, memilih makanan yang mahal,membeli barang yang
viral, dan perilaku yang tidak muncul ialah membeli pakaian terus
menerus.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saya mengamati pada aspek kegiatan yang muncul
yaitu subjek membeli barang dipusat perbelanjaan terus menerus,
dan subjek membeli barang yang kurang diperlukan, subjek
nongkrong di caffe terus menerus, subjek pergi ke mall terus
menerus, dan perilaku yang tidak muncul ialah subjek pergi
membeli produk kecantikan terus menerus,
49
Berdasarkan observasi yang saya lakukan perilaku yang
muncul pada saya mengamati pada aspek pendapat dan yang tidak
muncul yaitu pada perilaku subjek membeli makanan melalui
gojek/grab setiap hari, dan subjek yang muncul yaitu subjek pamer
barang baru keteman-teman, subjek yang mudah terobsesi, subjek
mencari kesenangan dengan berbelanja, dan subjek merasa perlu
mengikuti tren gaya hidup.
50
DAFTAR PUSTAKA
Hersika, E. I., Nastasia, K., & Kurniawan, H. (2020). Hubungan antara Kontrol
Diri dengan Gaya Hidup Hedonisme Remaja di Kafe. Psyche 165 Journal,
13(1), 1–9. https://doi.org/10.35134/jpsy165.v13i1.11
Jannah, I. N., & Sylvia, I. (2020). Hubungan Kelompok Teman Sebaya terhadap
Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa. Jurnal Perspektif, 3(1), 187.
https://doi.org/10.24036/perspektif.v3i1.199
Lembaga, P., & Kampus, I. (2018). 1 , 2 1,2. 06(02), 213–231.
Reynata, A. V. E., Fantino, R. A., & Teguh, M. (2022). Perubahan Gaya Hidup
Hedonisme pada Kalangan Mahasiswa Rantau Di Kota Surabaya. 185–193.
51
52