Overhaul Engine C6.4..
Overhaul Engine C6.4..
Overhaul Engine C6.4..
64
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan iman,
tepat waktu dan sampai kepada para pembaca sekalian. Tugas akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar A.Md (D-3) Peawatan Alat Berat
Tak lupa penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir
ini telah melibatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terkait di
lingkungan kampus dan keluarga kami, Untuk itu sebelumnya penulis ingin
1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa membantu dan memberikan motivasi
tiada henti serta dukungan moril maupun material kepada penulis sehingga
2. Bapak Prof. Ir. Muhammad Anshar, Ph.D., selaku Direktur Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
3. Bapak Rusdi Nur, S.ST, M.T, Ph.D., selaku ketua Jurusan Teknik Mesin, atas
4. Bapak Ir. Anwar M., M.T selaku koordinator Program Studi Teknik Alat Berat,
atas arahan selama penulis menuntut ilmu dan mengerjakan tugas akhir.
iv
6. Bapak Muh. Iqbal, S.T., M. Eng selaku pembimbing II, atas arahan dan
8. Seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan turut membantu dalam penulisan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sebab
kesempurnaan itu hanya milik Allah Yang Maha Kuasa. Oleh Karena itu, kami
laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan
Makassar ……….2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
hlm.
vi
BAB III METODE KEGIATAN ...................................................................... 11
vii
DAFTAR TABEL
Hlm.
viii
DAFTAR GAMBAR
hlm.
ix
DAFTAR LAMPIRAN
hlm.
x
RINGKASAN
komponen yang rusak pada engine C6.4 sesuai dengan spesifikasi yang tertera
pada service information system (SIS). Untuk dapat menambah pengetahuan dan
komponen masih dalam keadaan baik, namun beberapa komponen lainnya perlu
dilakukan pergantian yaitu terjadi perubahan pada spring valve cylinder 1 dan 6,
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Alat berat merupakan salah satu perangkat yang sangat dibutuhkan untuk
mempercepat suatu pekerjaan manusia. Alat berat sering digunakan pada dunia
dan lain-lain, penggunaan alat berat biasanya identik dengan usaha yang
memproduksi sesuatu dalam jumlah yang banyak. Bagi para pemilik usaha yang
dengan adanya alat ini. Alat berat memiliki sebuah komponen engine yang baik
Engine adalah penggerak utama pada alat berat apabila engine mengalami
trouble maka unit tidak dapat berfungsi dengan baik, karena engine merupakan
suatu alat yang memiliki kemampuan untuk mengubah energi kimia yang
terkandung dalam bahan bakar menjadi energi panas kemudian menjadi energi
Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai arti
pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan tentang pengertian
atau definisi engine overhaul adalah kegiatan yang dilakukan pada engine
1
penyetelan, perakitan (rebuild), dan uji coba (running test). Dengan, tujuan untuk
maksimum.
Karena program studi perawatan alat berat politeknik negeri ujung pandang
belum memiliki alat peraga engine rebuild, serta perlunya di adakan sebagai
bahan praktek untuk meningkatkan skill mahasiswa, maka kami akan melakukan
Dari pemaparan pada latar belakang, maka dari itu permasalahan dapat di
C6.4
Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai antara lain sebagai berikut :
1.4.1 Tujuan
engine C6.4 sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada service information
system (SIS)
2
1.4.2 Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Firdikarini (Maret, 2014) definisi Overhaul adalah sebuah istilah yang sering
dipakai apabila alat berat sedang mengalami turun engine. Suatu alat yang sering
kinerja atau performa. Apabila hal tersebut terjadi, maka dapat membuat hasil
engine atau yang lebih dikenal dengan sebutan proses engine turun. definisi dari
maksimum.
4
2.2. Pengertian Overhaul
Overhaul merupakan sebuah istilah yang sering dipakai apabila alat berat
sedang mengalami turun mesin. Suatu alat yang sering digunakan pastinya mesin
hal tersebut terjadi, maka dapat membuat hasil kerjanya menjadi tidak sempurna
Overhaul ialah suatu proses atau kejadian yang harus atau wajib dilakukan
meningkatkan performa sebuah mesin atau suatu proses peremajaan alat atau
komponen seperti kondisi semula sesuai standar pabrik. Overhaul juga bisa
pengujian.
Berdasarkan jenisnya overhaul overhaul terdiri dari semi overhaul dan full
setengah dari bagian mesin sehingga tidak perlu dilakukan penurunan mesin.
5
2.3. Komponen Engine
a. Cylinder Head
6
nmengendalikan panas, tempat duduknya mekanisme valve dan mekanisme
b. Valve
permukaan ruang bakar valve selalu menerima beban panas yang tinggi oleh
karena itu valve dibuat dari material yang tahan gesek dan panas.
c. Rocker Arm
dan exhaust. Pergerakan vertical dari pushrod mengikuti gerak putar camshaft
d. Nozzle (injector)
a. Cylinder Block
Terbuat dari besi cor cast iron dan pembuatannya dilakukan dengan proses
7
b. Cylinder Linear
tekanan tinggi, dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun
piston. Cylinder linear harus tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah
c. Piston
besar.
d. Piston Ring
Menahan tekanan gas kompresi dalam cylinder, menjaga ketebalan oil film
pada dinding cylinder dan mentransfer panas dari piston ke cylinder linear.
konsumsi oil.
e. Connecting Rod
untuk dirubah menjadi gerak putar. Connecting rod harus kuat menahan
beban bengkok yang disebabkan inertia dari piston dan connecting rod pada
putaran tinggi.
8
f. Crankshaft
crankshaft dibuat dari besi tempa dengan carbon tinggi dan pengerasan
g. Camshaft
Terdiri dari cam gear sebagai penggerak, journal yang didukung oleh
bushing dan cam sebagai pengontrol terbuka dan tertutupnya valve. Camshaft
berfungsi untuk membuka dan menutup valve intake dan exhaust sesuai
timingnya.
h. Flywheel
putaran engine ke power train dan lainnya. Dengan adanya inertia yang besar
pada flywheel, walaupun torque yang diterima tidak sama, flywheel dapat mengisi
bukan merupakan bagian dari system tersebut yang dapat mengakibatkan keausan
bahkan kerusakan.
Contaminant itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu partikel dan kimiawi yang
sering mencemari system. Contaminant yang bisa terlihat secara kasat mata lebih
besar dari 40 mikron sedangkan yang tidak bisa terlihat secara kasat mata lebih
kecil dari 40 mikron. Jadi sekecil apapun contaminant yang masuk dalam system.
9
Salah satu dampak dari contaminant itu sendiri dapat menurunkan umur
komponen dan terjadi problem yang berulang-ulang. Maka dari itu perlu perhatian
khusus agar contaminant tidak memasuki engine karena fluida system lebih
berlangsung.
10
BAB III
METODE KEGIATAN
Kegiatan overhoul untuk bahan ajar pada engine C6.4 dikerjakan di bengkel
alat berat Politeknik Negeri Ujung Pandang di mulai dari bulan Mei sampai bulan
Agustus 2021.
Adapun alat dan bahan yang di perlukan dalam proses overhaul untuk bahan
a. Alat
11
b. Bahan
Adapun bahan yang akan digunakan pada proyek ini antara lain:
3) Amplas 6) Majun
10) Cat
12
3.4 Teknik Analisa Data
Dalam penulisan ini metode yang digunakan penulis untuk menganalisa data
berorientasi pada proses. Dengan menggunakan teknik ini, penulis berharap agar
1. Common rail
2. Fuel Pump
3. Inlet Manifold
4. Exhaust Manifold
7. Roker arm
8. Britg
9. Spring valve
13
10. Cylinder head
11. Valve
12. Flywheel
22. Piston
23. Camshaft
25. Crankshaft
14
3.6 Pengukuran komponen
1. Cylinder linear
2. Crankshaft
3. Camshaft
4. Connecting rod
15
- Ukur kembali telescoping gauge menggunakan micrometer untuk
mengambil ukuran pasti dari bore piston dan bore crankshaft
5. Piston
6. Spring valve
pengukurannya yaitu letakkan spring valve yang akan diukur di atas meja
1. Cylinder Block
2. Cylinder Linear
3. Bearings
4. Camshaft
5. Connecting Rod
6. Piston
7. Spring Valve
16
3.8 Pemasangan komponen
1. Lifter group
2. Crankshaft
3. Main bearing
4. Piston
5. Connecting rod
6. Camshaft
7. Fuel pump
8. Idlear gear
9. Front housing
16. Flywheel
17. Valve
17
20. Britg
bersihkan untuk bahan ajar Overhaul pada Engine C6.4. Tujuan dilakukan
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dalam melaksanakan overhaul pada engine C6.4 yang pertama kita lakukan
harus mengenal semua komponen pada unit excavator tersebut dan juga harus
mengetahui fungsi masing-masing komponen tersebut.
19
20 Oil Lines √
21 Oil Pump √
22 Oil Pan √
23 Alternator √
24 Battery √
25 Starting Motor √
26 Wiring Gp √
27 Sensor Gp √
28 ECM √
29 Gear Train Assembly √
30 Valve √
31 Rocker Arm √
32 Pulley Assembly √
33 Valve Spring √
34 Cylinder Head √
35 Pushrod √
36 Valve Lifter √
37 Camshaft √
38 Flywheel Assembly √
39 Crankshaft √
40 Connecting Rod √
41 Piston √
42 Cylinder Liner √
43 Cylinder Block √
Keterangan: Baik
Butuh perbaikan/perawatan
Rusak (Perlu diganti)
20
3 Pre Cleaner 131-8821
4 Air Lines Gp 265-3504
5 Exhaust Lines Gp 296-4653
6 Radiator 265-3600/312-8340
7 Water Lines(Upper) 265-3605
8 Water Lines (Lower) 265-3602
9 Coolant Tank 245-9205
10 Injector / Nozzle 310-9607/326-4700
11 Oil Filter 1R-0739
12 Oil Lines 310-9498
13 Battery 3T-5760
14 ECM 286-3683
15 Turbo charger 287-0049/310-9617
16 Alternator 212-8561
17 Pulley Belt 327-7193
1. Cylinder linear
TMA
TMB
21
Hasil pengukururan yang kami lakukan terjadi tren keausan pada linear 1, 4,
& 6 yang disebabkan oleh keovalan dikarenakan kurangnya pelumasan yang
membuat linear tersebut diatas bersifat abrasive yang mengakibatkan kecacatan
pada komponen yang bergesekan. Terlihat pada tabel 4.1
2. Crankshaft
KELONJONGAN
No A (mm) B (mm)
(mm)
1 90.36 90.3 -0.06
2 90.34 90.3 -0.04
3 90.32 90.29 -0.03
4 90.36 90.31 -0.05
5 90.31 90.31 0
6 90.35 90.32 -0.03
22
7 90.34 90.3 -0.04
Hasil pengukuran yang kami lakukan Terjadi tren keausan pada Main shaft
1 & 4 yang disebabkan oleh kurangnya pelumasan yang membuat Main shaft
tersebut diatas berubah bentuk menjdi oval karena perbedaan diameter yang
terjadi perselihan yang signifikan bersifat aus yang mengakibatkan kecacatan
pada komponen yang bergesekan. Terlihat pada tabel 4.2
b.journal shaft
KELONJONGAN
No A (mm) B (mm)
(mm)
1 65.02 64.96 -0.06
2 64.93 64.93 0
3 64.67 64.84 -0.17
4 64.89 64.97 -0.08
5 65.11 64.95 -0.16
6 64.84 64.99 -0.15
Hasil pengukuran crankshaft yang kami lakukan Terjadi tren keausan pada
journal shaft 3 & 6 yang disebabkan oleh kurangnya pelumasan yang membuat
Main shaft tersebut diatas berubah bentuk menjdi oval karena perbedaan diameter
yang terjadi perselihan yang signifikan bersifat aus yang mengakibatkan
kecacatan pada komponen yang bergesekan. Terlihat pada tabel 4.3
23
Mengukur ketirusan journal shaft menggunakan micrometer
KETIRUSAN
No A (mm) B (mm)
(mm)
1 65.15 65.02 0.13
2 65.12 65.03 0.09
3 64.99 64.98 0.01
4 65.01 64.99 0.02
5 65.05 65.03 0.02
6 65.03 64.99 0.04
24
Gambar 4.8 Posisi pengukuran Crankshaft main bearing
C-A
No A (mm) B (mm) C (mm) C-B (mm)
(mm)
1 90.5 90.56 90.88 -0.38 -0.32
2 90.71 90.84 90.89 -0.18 -0.05
3 90.51 90.43 90.89 -0.38 -0.46
4 90.37 90.4 90.89 -0.52 -0.49
5 90.59 90.39 90.84 -0.25 -0.45
6 90.81 90.87 90.88 -0.07 -0.01
7 90.85 90.89 90.83 --0.02 -0.06
Hasil pengukuran Crankshaft main bearing yang kami lakukan Terjadi tren
keausan pada journal shaft 1,3 & 4 yang disebabkan oleh kurangnya pelumasan
yang membuat Main shaft tersebut diatas berubah bentuk menjdi oval karena
perbedaan diameter yang terjadi perselihan yang signifikan bersifat aus yang
mengakibatkan kecacatan pada komponen yang bergesekan. Terlihat pada tabel
4.5
25
4. Camshaft
26
hasil pengukuran camlobe camshaft bearing yang kami lakukan Terjadi tren
keausan pada camlobe camshaft 10 & 12 yang disebabkan oleh kurangnya
pelumasan yang membuat camlobe camshaft tersebut diatas berubah bentuk
menjdi bulat karena perbedaan diameter yang terjadi perselihan yang signifikan
bersifat aus yang mengakibatkan kecacatan pada komponen yang bergesekan.
Terlihat pada tabel 4.6
5. Connecting rod
27
6 69.01 68.87 69.03 34.07 0.02 0.16
6. Piston
BAWAH
28
4 101 101.65 102 0.65 1
5 101 101.7 102 0.7 1
6 101 101.65 102 0.65 1
Hasil pengukuran yang kami lakukan pisto dengan selisih ketirusan rata-
rata 1mm, dan selisih keovalan hanya mengalami sedikit perbedaan. Ini karenakan
sistem pelumasannya rata sehingga piston dalam keadaan baik. Terlihat pada tabel
4.8
7. Ring piston
29
4 linear 4 0,50
5 linear 5 0,50
6 linear 6 0,50
Dari hasil pengukuran ring piston semua clearance antara ringpiston dan
linear dalam kondisi baik. Terlihat pada tabel 4.9
8. Spring valve
No EX (mm) IN (mm)
1 48,5 49
2 48,5 48,5
3 49 49
4 49 49
5 49 49
6 48,5 49
30
7 49 49
8 49 49
9 48,5 49
10 48,5 49
11 48,5 48,5
12 49 48,5
31
BAB V
5.1 Kesimpulan
exhaust
5.2 Saran
dan pemasangan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Adinata.Overhaul-ste (online) .
www,otostep.blogspot.com/2012/11overhaul-step 19, html. Diakses pada
30 Agustus 2021.
2021.
Mevia.F.M.A.(2020).Overhaul-Pengertian,CaraMengatasinya
.https://wira.co.id/ overhaul-engine-alat-berat/ diakses pada 4 maret
2021.
33
LAMPIRAN
34
35
Lampiran 3 proses Pembersihan
36
Lampiran 5 proses pemasangan
37
Lampiran 6 Setelah overhaul
38