Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

BAB II PT. Beton

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB II

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

2.1. Sejarah PT. BOSOWA BETON INDONESIA

PT Bosowa Pasir Bara berdiri sejak Juni 1998 yang tergabung dalam

Grup SemeN Bosowa sejak tahun 2012. PT Bosowa Pasir Bara pengelolaannya

diambil alih oleh Grup Bosowa Resources Dengan dukungan pabrik semen milik

PT Semen Bosowa dan stone crusher yang dikelola oleh Bosowa Resources,

menjadi jaminan ketersediaan material dan bahan baku berkualitas untuk produksi

di PT Bosowa Pasir Bara.

Tahun 2015 PT. Bosowa Pasir Bara bergabung dengan Grup Bosowa

Corporindo dengan identitas baru bernama Bosowa Beton. Dengan basis utama di

Sulawesi Selatan, Bosowa Beton siap untuk mendukung penyediaan beton

readymix pada proyek-proyek di semua wilayah Sulawesi dan Jawa Tengah.

Dalam menjalankan kegiatannya PT.Bosowa Beton Indonesia

mempunyai Visi dan Misi perusahaan. Adapun Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi perusahaan

“Menjadi perusahaan Ready Mix terbesar di wilayah Indonesia”.

Misi perusahaan

“Memproduksi Ready Mix dan produk turunannya dengan kualitas dan

pelayanan terbaik”.

4
PT. Bosowa Beton Indonesia adalah perusahaan yang berskala Nasional

yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang pengecoran beton diantaranya:

1. Suplai pengecoran Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar

tahun 2009-2010

2. Suplai pengecoran PLTU Bosowa Energi Jeneponto 2X125 MW Unit 1 & 2,

tahun 2010-2013

3. Suplai pengecoran Novotel Grand Shayla Indonesia, tahun 2013-2015

4. Suplai pengecoran Menara Bosowa, tahun 2007-2009

5. Suplai pengecoranRel Kereta Api Makassar-Barru, tahun 2015-2018

6. Suplai pengecoran Jalan Tol Batang – Semarang, tahun 2017-2019

5
2.2. Struktur Organisasi

6
Struktur dalam organisasi dibuat untuk menjelesaskan perusahaan sesuai

dengan tugas dan fungsi jabatan itu sendiri. Adapun uraian struktur organisasi PT.

Bosowa Beton Indonesia sebagai berikut:

1. Direktur

Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain: memimpin perusahaan

dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan atau insitusi.

kepemimpinan lembaga perusahaan yang kemudian di sebut instansi

perseroan terbatas (PT)

2. Head of production

Dalam sebuah perusahaan Head of production memiliki tugas dan

tanggung jawab terhadap bagian produksi yang berada di dalam

lingkungan perusahaan

3. Safety officer

Tugas dari Safety officer di dalam sebuah perusahaan yaitu: memberikan

induksi tentang keselamatan kerja (K3) dan penggunaan safety yang benar

di dalam sebuah perusahaan

4. Head transport dept

Head transport dept memiliki tugas pokok mengawasi dan memastikan

pengiriman suatu barang dapat berjalan sesuai dengan rencana yang sudah

di tentukan

7
5. Adm marketing

Tugas dari Adm marketing adalah menyiapkan dan menyediakan segala

keperluan administratif marketing/sales sesuai dengan SOP (Standar

Operational Procedur) yang berlaku di sebuah perusahaan. Contoh

pekerjaan yang di lakukan oleh Adm marketing adalah menerima orderan

dari customer dengan menyesuaikan ketersediaan stock

6. Head purchasing

Head purchasing memiliki tugas dalam suatu perusahaan untuk mengurus

penganggaran dan penetapan biaya dalam sebuah perusahaan

7. Maintenance

Dalam sebuah perusahaan staff Maintenance bertanggung jawab untuk

menjaga kelayakan jalan unit kendaraan perusahaan dan menyusun jadwal

perawatan unit kendaraan perusahaan

8
2.3. Kegiatan Produksi

1. Tempat penyimpanan material yaitu tempat untuk menampung material yang

digunakan untuk membuat cor beton adapun material-material yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. pasir yang terlebih dahalu diangkut dari tempat penambangan

2. chipping yang terlebih dahulu diangkut dari tempat produksi chipping

2. Tempat penyaringan pasir yaitu tempat untuk memisahkan pasir dengan batu

agar pasir tidak tercampur dengan batu pada saat proses bembuatan cor beton

3. Pengangkutan material ke tempat produksi adapun alat yang diguanakan

dalam proses pengangkutan adalah sebagai berikut:

1. Loder untuk memidahkan pasir dan chipping keatas truk

2. Truk digunakan untuk mengangkut pasir dan chipping ke tempat produksi

cor beton

4. Mixer dalam bagian ini material yang sudah diangkut ke tempat produksi cor

beton selanjutnya di masukan kedalam mixer yang sebelumnya sudah ada

semen di dalam mixer tersebut

5. Pengangkutan ke tempat pengecoran setelah material sudah menjadi cor beton

selanjutnya di isi kedalam truk molen yang selanjutnya diantar ke tempat

pengecoran

9
2.4. Sistem Perawatan Peralatan

a. Sistem Perawatan

Perawatan (maintenance) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada

tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga

dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan menghasilkan out

put sesuai dengan yang dikehendaki. Sistem perawatan dapat dipandang sebagai

bayangan dari sistem produksi, dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan

kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif. Perawatan juga dapat

didefinisikan sebagai, suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau

peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang

diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai

dengan apa yang direncanakan.

Adapun sistem perawatan yang digunakan di PT. Bosowa beton

Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Perawatan Preventif

Sistem perawatan preventif adalah sistem perawatan yang terjadwal dan

dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh pimpinan.

Di PT. Bosowa beton Indonesia di jadwalkan perawatan menyeluruh

pada unit. Di sinilah semua pekerjaan untuk overhaul pada semua mesin.

10
2. Perawatan Berjalan

Sitem perawatan ini adalah sistem perawatan yang dilakukan pada saat

produksi berjalan. Pada PT. Bosowa Beton Indonesia juga diterapkan sistem

perawatan jenis ini karena pada saat proses produksi berjalan kemungkinan ada

kerusakan kecil maupun sedang yang terjadi, maka dari itu para mekanik di PT.

Bosowa Beton Indonesia selalu ada pada saat produksi berlangsung.

3. Perawatan Setelah Kerusakan (Breakdown Maintenance)

Untuk sistem perawatan ini perusahaan harus memiliki tenaga kerja ahli,

suku cadang, alat-alat dan material yang lengkap. Pada PT. Bosowa Beton

Indonesia juga menerapkan sistem perawatan jenis ini, mereka juga memiliki

tenaga kerja ahli. Tetapi untuk suku cadang flywheel harus melaukan pemesanan

dari luar kota.

4. Perawatan Darurat

Sistem perawatan ini dilakukan pada saat terjadi kerusakan yang fatal pada

saat produksi berlangsung dan mengakibatkan proses produksi berhenti. Maka di

PT. Bosowa Beton Indonesia juga dilakukan sistem perawatan jenis ini agar

kerusakan yang telah terjadi pada saat proses produksi berlangsung tidak

menghambat jalannya produksi.

Pada PT. Bosowa Beton Indonesia para mekanik bekerja selama 2 shift

sehari, selama proses pruduksi yaitu:

- Shift I : 08:00 – 17:00

- Shift II : 17:00 – 23:00

11
Setiap shift yang bertugas memiliki 1 atau lebih mekanik senior yang

bertanggung jawab atas segaala pekerjaan yang sedang dikerjakan maupun yang

telah selesai dikerjakan, hal ini dilakukan agar proses produksi yang berlangsung

tidak mengalami kendala yang sangat besar.

12

Anda mungkin juga menyukai