Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Penyakit Sistemik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PENYAKIT-PENYAKIT SISTEMIK

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT


Dosen Pengampu : drg. Rahaju Budiarti, MA.Kes.

Oleh :

Refta Sekar Devi (P17125020037)

PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

2021
(03 FEBRUARI 2021)

Nama : Refta Sekar Devi


NIM : P17125020037
Prodi : D-III Kesehatan Gigi
Mata Kuliah : Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut
Dosen Pengampu : drg. Rahaju Budiarti, MA.Kes

1. TBC

(Ulkus pada penderita TBC)

Penderita TB dapat menunjukkan gambaran klinis oral walaupun sangat jarang. Salah
satunya yaitu

a) ulkus/ulser, yaitu lesi yang berupa hilangnya lapisan epitel hingga dibawah jaringan
mukosa. Lesi tersebut memiliki tepi ireguler, dengan sedikit indurasi dan sering
disertai dasar lesi berwarna kuning, disekeliling ulkus juga sering dijumpai satu atau
beberapa nodul kecil. Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput
lendir dapat juga diartikan bahwa ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan
disertai invasif kuman saprofit. Ulkus dapat terjadi dimana saja di seluruh bagian dari
tubuh manusia
b) Salah satu manifestasi TB pada lidah selain ulkus adalah peradangan lidah atau
Glossitis Tuberculosa. Pada penyakit TB, glossitis disebabkan oleh infeksi bakteri TB
yang banyak pada saliva di rongga mulut terutama pada sputum sehingga
menyebabkan suatu peradangan yang sering terlihat sebagai granuloma.

2. SYPHLIS

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang ditandai dengan adanya lesi primer
kemudian diikuti dengan erupsi sekunder pada area kulit, selaput lendir dan juga organ
tubuh. Penyakit sifilis disebabkan olehT.pallidum.T.pallidum merupakan salah satu
bakterispirochaeta. Sifilis merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum, subspesies pallidum. Oleh karena
meningkatnya prevalansi di Eropa selama beberapa tahun terakhir, para dokter gigi
dihadapkan pada pasien-pasien dengan manifestasi oral dari sifilis. Karena lesi oral
sangat menular,

Penyakit ini menimbulkan lesi/luka yang dapat timbul dalam rongga mulut pada tiap
stadiumnya. Lesi dalam rongga mulut yang timbul pada stadium awal dapat sembuh
dengan sendirinya dalam waktuu 3-8 minggu. Pada stadium 2 lesi berupa bercak merah,
bulat atau oval dan timbul papula. Pada stadium akhir terdapat lesi yang timbul pada
langit-langit rongga mulut dan lidah mengalami atropi, berfisur juga sering terdapat
lesi/luka.

Sifilis oral cukup sulit untuk dikenali. Sebab, penyakit menular seksual yang satu ini bisa
terlihat seperti jerawat. Kalaupun muncul luka, pada awalnya luka tersebut tidak
menyakitkan. Namun, tentu saja gejala seperti itu tidak berlangsung lama. Peradangan
lama-lama terlihat semakin parah, baik di dalam mulut, bibir, maupun lidah.
Kemudian, gejala selanjutnya (gejala sekunder) yang muncul setelah timbul jerawat dan
peradangan (gejala primer), antara lain sebagai berikut ini.
 Ada ruam pada telapak tangan, kaki bagian bawah, dan beberapa bagian tubuh
lainnya.
 Kelenjar getah bening membengkak.
 Luka besar pada selaput lendir, di lidah atau gusi. 
 Sakit tenggorokan
3. GONDONGAN/PAROTITIS EPIDEMICA

Parotitis epidemika merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan paramyxovirus


dengan tanda khas pembengkakan kelenjar parotis yang disertai nyeri yang kadang
mengenai kelenjar gonad, pankreas dan organ lain. Penyakit ini dapat dicegah secara
pasif dengan pemberian gamaglobulin atau secara aktif dengan vaksinasi

Parotitis epidemika merupakan suatu penyakit infeksi akut serta menular yang disebabkan
virus. Virus ini menyerang kelenjar air liur yang ada di mulut dan terutama menyerang
kelenjar parotis. Mumps disebabkan oleh paramyxo virus. Virus ini dapat ditularkan
melalui percikan ludah baik saat bersin maupun saat batuk oleh penderita atau karena
bersentuhan dengan benda-benda yang telah terkontaminasi dengan ludah penderita.

Gejala :

1. Keluhan nyeri di daerah parotis satu atau di kedua belah disertai pembesaran.
2. Keluhan nyeri otot terutama leher, sakit kepala, muntah, anoreksia dan rasa malas.
3. Pembengkakan parotis (daerah zygoma; belakang mandibula di depan mastoid).
4. Kadang dengan keluhan pembengkakan pada bagian pipi yang terasa nyeri baik
spontan maupun dengan perabaan, terlebih bila penderita makan atau minum
sesuatu yang asam. Ini merupakan gejala khas untuk penyakit parotitis epidemika.
Ciri khas lain adalah kelenjar parotitis membengkak sampai ke belakang.

5. HIV/AIDS
Menurunnya imunitas tubuh pada penderita penyakit ini menyebabkan timbulnya
berbagai infeksi dan infeksi-infeksi ini mempunyai manifestasi didalam rongga mulut.
Infeksi jamur Candida albican smerupakan hal yang sering ditemukan dalam rongga
mulut, dan selain itu juga sering ditemukan lesi/luka dari penyakit kaposi sarcoma, hairy
leukoplakia, non-hodgkin’s lympoma, linear gingival erythema, periodontitis, dan
Necrotic ulcerative Gingivostomatitis.
Manifestasi oral:
1. Infeksi jamur
Infeksi pada mulut karena HIV paling umum disebabkan oleh jamur Candida
albicans. Terdapat 4 tipe mayor kandidiasis oral yaitupseudomembran, hiperplastik,
erythematous (atrophic), dan angular cheilotis.
 Lesi pseudomembran ditandai dengan adanya plak berwarna putih krim atau
kuning yang dapatdihilangkan dengan mudah dari mukosa, mening-galkan lesi
merah dan perdarahan pada permukaan.Lokasi yang paling umum untuk lesi
ini adalah palatum, mukosa bukal dan labial serta dorsum pada lidah.

 Lesi hiperplastik ditandai dengan adanya plakputih yang tidak mudah


dihilangkan, terutamaberlokasi di mukosa bukal.Lesi erythematous
(atrophic)ditandai dengan tampilan berwarna merah, berlokasidi palatum
dan dorsum lidah. Lesi mungkin terlihatsebagai area bernoda (spotty)
pada mukosa bukal.Angular cheilitis ditandai dengan radiasi fisur
dimulaidari kommisura mulut dan sering diasosiasikan denganplak putih yang
kecil.

Anda mungkin juga menyukai