MAKALAH Umar Bin Khattab
MAKALAH Umar Bin Khattab
MAKALAH Umar Bin Khattab
Disusun Oleh :
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
beribu nikmat kepada kita semua. Dan shlawat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Guru Bidang Studi yang telah
memberikan banyak arahan dan petunjuk, sehingga saya dapat menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul KHULAFA AR-RASYIDIN MASA UMAR BIN KHATTAB.
Semoga dengan makalah yang saya susun ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca sekalian.
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan wadah aktivitas manusia sekaligus tempat jalinan hubungan
kerjasama antar manusia. Karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri,
satu sama lain saling membutuhkan dan kerjasama merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupannya. Manusia juga sebagai makhluk individualis yang memiliki ego dan
ambisi. Agar terjadi keselarasan antara sifatsosial dan individualis, maka setiap organisasi
atau kelompok kerja memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan mampu
memimpin, mengerahkan dan mengarahkan manusia untuk bekerja sama mencapai tujuan
yang diinginkan
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antaraseseorang
dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggotakelompok setiap
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-caratertentu peranan itu harus
dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh,
pemimpin mempengaruhi dan orang laindipengaruhi. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai kepemimpinan dari tokoh Umar Bin Khattab.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi Umar Bin Khattab
2. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab
3. Dinamika Pemerintahan Umar Bin Khattab
4. Akhir Pemerintahan Umar Bin Khattab
C. Tujuan
1. Mengetahui Biografi Umar Bin Khattab
2. Memahami Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab
3. Memahami Dinamika Pemerintahan Umar Bin Khattab
4. Mengetahui Akhir pemerintahan Umar Bin Khattab
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini akan menjadikan rakyat cenderung untuk menjadi tentara sebagai profesi.
Meskipun pajak itu memang digunakan untuk kepentingan sosial seperti pembangunan
sarana-sarana sosial tapi pajak itu tetap lebih banyak dirasakan oleh elit masyarakat dan
penakluk. Pada masa Umar hak atas properti rampasan perang, posisi-posisi istimewa
diberikan kepada pembesar-pembesar penakluk. Meskipun Umar adalah orang yang sangat
sederhana, lain dengan sahabat-sahabatnya yang mempunyai kekayaan, seperti:
a. Zubair yang mempunyai kekayaan sampai 50.000.000. dirham.
b. Abdur Rahman bin Auf mewariskan 80.000-100.000 dirham.
c. Sa’ad Ibn Waqqash yang punya villa di dekat Madinah.
d. Thalhah yang mempunyai 2.200.000 dirham dan 200.000 dinar juga lahan safiyah
seharga 30.000.000.dirham.
Terlepas apakah itu harta yang hak atau tidak, tentu akan membuat iri masyarakat
terutama mantan-mantan aristokrat Mekkah yang kebanyakan adalah Bani Umayyah.
Pemerintahan pusat mengirimkan gubernur, hakim dan lain-lain ke wilayah taklukan, dengan
begitu daerah-daerah yang tadinya hanya merupakan pedesaan berubah menjadi kota yang
padat penduduknya dan memiliki mobilitas sosial dan ekonomi yang tinggi. Pembangunan-
pembangunan infrastruktur berkisar pada jalan raya, irigasi dan bendungan, masjid dan
benteng.
3. DINAMIKA EKONOMI
a. Perdagangan, Industri dan Pertanian
Meluasnya daerah-daerah taklukan Islam yang disertai meluasnya pengaruh Arab
sangat berpengaruh pada bidang ekonomi masyarakat saat itu. Banyak daerah-daerah
taklukan menjadi tujuan para pedagang Arab maupun non Arab, muslim maupun non
muslim, dengan begitu daerah yang tadinya tidak begitu menggeliat mulai memperlihatkan
aktifitas-aktifitas ekonomi, selain menjadi tujuan para pedagang juga menjadi sumber barang
dagang. Maka peta perdagangan saat itupun tentu berubah seperti Isfahan, Ray, Kabul, Balkh
dan lain-lain.
Sumber pendapatan rakyatpun beragam mulai dari perdagangan, pertanian,
pengerajin, industri maupun pegawai pemerintah. Industri saat itu ada yang dimiliki oleh
perorangan ataupun negara atau daerah untuk kepentingan negara, industri-industri ini adalah
seperti industri rumah tangga yang mengolah logam, industri pertanian, pertambangan dan
pekerjaan-pekerjaan umum pemerintah seperti pembangunan jalan, irigasi, pegwai
pemerintah dan lain-lain.
Pembangunan irigasi juga sangat berpengaruh dalam pertanian, perkebunan-
perkebunan yang luas yang dimiliki oleh perorangan maupun negara atau daerah banyak
menghasilkan, lahan-lahan seperti ini adalah hasil rampasan perang yang sebagian menjadi
milik perorangan.
b. Pajak
Seluruh hal-hal diatas tentu saja akan berpengaruh terhadap pajak. Pajak saat itu
ditetapkan berdasarkan profesi, penghasilan dan lain-lain. Sistem pajak yang diberlakukan di
suatu daerah pada dasarnya adalah sistem yang dipakai di daerah itu sebelum ditaklukkan.
Seperti di Iraq yang diberlakukan sistem pajak Sasania. Tapi kalau daerah itu belum
mempunyai satu sistem pajak yang baku, maka sistem pajak yang diberlakukan adalah hasil
kompromi elit masyarakat dan penakluk. Yang bertugas mengumpulkan pajak tersebut adalah
elit masyarakat yang selanjutnya diserahkan kepada pemerintah daerah untuk diserahkan ke
pemerintah pusat.
Pajak yang ditanggung oleh masyarakat adalah :
1) Pajak jiwa, pajak ini berdasar jumlah masyarakat dan dipikul bersama. Yang bertugas
melakukan penghitungan adalah tokoh masyarakat juga.
2) Pajak bumi dan bangunan, tanah wajib pajak adalah seluas 2400 m2 jumlahnya
tergantung pada kualitas tanah, sumber air, jenis pertanian, hasil pertanian dan jarak
ke pasar.
4. DINAMIKA POLITIK DAN ADMINISTRASI
Serangkaian penaklukan bangsa Arab dipahami secara populer dimotivasi oleh hasrat
akan terhadap harta rampasan perang, dan termotivasi oleh agama yang tidak menganut
keyakinan tentang bangsa yang terpilih, layaknya Yahudi. Salah satu prinsip agama Islam
adalah menyebarkan ajarannya kepada orang lain, lain halnya dengan Yahudi yang
menganggap bangsanyasendirilah yang terpilih dan menganggap bangsa lain adalah domba-
domba yang sesat. Keyakinan ini pun otomatis juga berpengaruh kepada lancarnya beberapa
ekspansi pada masa Umar bin Khattab r.a.
Motivasi apapun yang terlibat di dalam beberapa penaklukan tersebut, semuanya
merupakan perluasan yang telah terencana dengan baik oleh pemerintahan Umar bin Khattab
r.a, meskipun sebagian kecilnya berlangsung secara kebetulan.
Beberapa wilayah yang akan ditaklukkan dilihat dari kesuburan tanahnya, kestrategisannya
dalam dunia perdagangan dan kestrategisannya untuk menjadi basis-basis penaklukan
berikutnya. Seperti kota Mesir yang ditaklukkan, kota ini merupakan lumbung besar bagi
Kostantinopel, selain itu kota ini juga dengan Hijaz, pelabuhan yang sangat penting dan agar
bisa menjadi basis penaklukan selanjutnya ke Afrika.
Kostantinopel mulai mengalami kekalahan dalam peperangannya dengan pasukan-
pasukan muslim setelah Mesir jatuh ketangan negara Islam. Sedangkan untuk menaklukkan
Sasania, pasukan muslim tidaklah mengalami kesulitan, karena selain dari sisi kekuatan
politis imperium ini yang telah melemah dan hancurnya adiministrasi, juga hubungan baik
antara negara-negara kecil yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan mereka, juga
karena Iraq telah jatuh ke tangan pasukan muslim, pada masa sebelumnya.
Selain itu, beberapa alasan yang mendukung keberhasilan serangkaian penaklukan ini
adalah tidak terjalinnya hubungan baik antara pemerintah dengan rakyat. Dalam beberapa
kasus hal ini sungguh penting, karena orang-orang Kristen Arab yang merupakan bagian
imperium yang ditaklukkan lebih menerima dan bergabung dengan pasukan muslim. Lebih
jauh lagi migrasi orang-orang Arab badui juga ikut menjadi alasan keberhasilan ini.
Untuk tujuan mengorganisasi orang-orang Badui ini, dan agar tidak membuat masalah kepada
penduduk lokal, maka Umar bin Khattabpun membangun beberapa mishr. Mishr ini menjadi
basis tempat orang-orang badui. Selain itu juga mishr-mishr ini juga berperan sebagai basis-
basis militer dengan tujuan penaklukan selanjutnya.
Beberapa kampung-kampung militer terbesar yang dibangun pada masa Umar bin
Khattab adalah Bashrah yang bertujuan untuk mempermudah komunikasi dengan Madinah,
ibu kota negara dan juga menjadi basis penaklukan menuju Iran Selatan. Kufah dibangun
untuk menjadi basis pemerintahan untuk administrasi untuk Iraq Utara Mesopotamia dan
bagian Timur dan Utara Iran.
Selain menjadi basis militer dan pemerintahan, amshar juga menjadi pusat distribusi
dan administrasi pajak. Dengan begitu sistem yang diterapkan oleh Umar bin Khattab adalah
sistem desentralisasi. Gaji para pasukan yang diambil dari pajak, upeti dan zakat dibayarkan
melalui pusat-pusat administrasi ini.
Pemerintahan Umar bin Khattab pada dasarnya tidak memaksakan sebuah sistem
administrasi baru di wilayah taklukan mereka. Sistem adaministrasi yang berlaku adalah
kesepakatan antara pemerintah dengan elit lokal wilayah tersebut. Dengan begitu, otomatis
tidak ada kesamaan administrasi suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Tampaknya hal ini
tidaklah menjadi masalah penting pada saat itu.
a. Ekspansi-Ekspansi Pemerintahan Umar Bin Khattab
Adapun rangkaian penaklukan yang terjadi pada masa Umar bin Khattab adalah:
1. Penaklukkan Syam (13 H), meskipun memang awal serangan dimulai pada masa Abu
Bakar, akan tetapi kota ini baru bisa ditaklukkan pada masa awal pemerintahan Umar
bin Khattab. Penaklukan ini dipimpin oleh Khalid bin Walid, yang kemudian dipecat
oleh Umar bin Khattab r.apada hari kemenangannya.
2. Penaklukkan Damasqus oleh Abu Ubaidah yang diteruskan ke Baalbek, Homs dan
Hama (13 H).
3. Yerussalem (638).
4. Caesaria (640) yang berlanjut ke Selatan Syiria, Harran, Edessa dan Nabisin.
5. Mesir oleh Amr bin Ash (641 H/20 H) termasuk Heliopolis dan Babylonia, sedangkan
Alexandria baru ditaklukkan pada tahun (643).
6. Syiria ditaklukkan pada perang Qadisiyah (637 M/14 H).
7. serangkaian penaklukan lainnya adalah Mosul (641 M/16 H), Nihawan, Hamadazan
(21 H), Rayy (22 H), Isfahan dan kota-kota Utama Iran Barat (644 M), Khurasan (22
H).
8. Pasukan lainnya menguasai Ahwaz (Khuzistan) (640 M/17 H).
9. Sijistan dan Kerman (23 H).
Maka wilayah kekuasaan Umar bin Khattab pada saat itu meliputi: benua Afrika hingga
Alexandria, Utara hingga Yaman dan Hadramaut, Timur hingga Kerman dan Khurasan,
Selatan hingga Tabristan dan Haran.
B. SARAN
Perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah senantiasa penuh dengan tantangan.
Sebagai seorang Muslim hendaklah menghadapinya dengan tanpa putus asa, penuh
kesabaran, kebijakan dan ketentraman hati, juga memohon kepada-Nya serta lebih
mempererat ukhuwah Islamiyyah, agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang aman, damai,
sentosa dan sejahtera dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Demikianlah makalah yang dapat saya sajikan, saya menyadari bahwa makalah saya
masih banyak kekeliruan, untuk itu saya membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, aamiin,,,
Daftar Pustaka