LKM Praktikum Sistem Ekskresi
LKM Praktikum Sistem Ekskresi
LKM Praktikum Sistem Ekskresi
Tujuan
Mahasiswa mampu mempelajari anatomi sistem eksresi pada lima kelas hewan vertebrata
serta menjelaskan kaitan pentingnya mempelajari anatomi sistem ekskresi dengan ilmu
fisiologi, taksonomi, dan adaptasi.
Motivasi
Sistem eksresi adalah sistem/proses pembuangan zat sisa sisa metabolisme dalam tubuh,
sehingga semua makhluk hidup terdapat proses tersebut. Alat eksresi pada hewan dapat
berupa ginjal dan kulit atau integument. Menurut kalian apakah ada hubungan antara
perkembangan alat ekskresi vertebrata dengan tingkat klasifikasi hewan? Coba jelaskan
pertanyaan berikut dan kaitkan dengan anatomi ginjal, bagian kulit atau integumen pada tiap
kelas hewan vertebrata secara umum!
Jawaban:
Alat ekskresi pada hewan vertebrata berkembang seiring tingkat klasifikasinya. Organ utama
ekskresi hewan vertebrata adalah ginjal (ren). Struktur primitif ginjal pada vertebrata disebut
akrinefros atau holonefros. Terdapat 3 tipe ginjal pada vertebrata yaitu pronefros,
mesonefros, dan metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang berkambang pada fase embrio
vertebrata. Pada ikan dewasa dan reptil dewasa pronefros digantikan oleh mesonefros
sedangkan pada reptilia, burung dan mamalia dewasa akan berubah dari mesonefros menjadi
meta nefros selama masa perkembangan embrio.
Kegiatan pengamatan spesimen atau gambar pada literatur yang ada. Amati bagian ginjal,
kulit atau integumen lalu buktikan dengan menganalisis organ pada sistem ekskresi hewan
tersebut!
1. Kelas pisces
Apa saja yang termasuk alat ekskresi pada ikan? ..................…
Cermati dan identifikasi dengan menunjukkan bagian sistem eksresi ikan dibawah ini
dengan menuliskan struktur dan bentuknya! (untuk kulit bagian linie lateralis, cauda,
dan abdomen)
Ginjal
Insang
Lubang genital
anus
(Gambar 1. Sistem eksresi pada ikan)
LKM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
Urine dikeluarkan melalui (urine ikan dikeluarkan melalui ginjal dengan saluran urine
yang muaranya menyatu dengan muara kelamin dinamakan muara saluran
urogenitalis dan letaknya ada di belakang anus.)
Insang : miliki berbentuk potongan daging yang terletak pada kedua sisi
kepala ikan. Insang-insang ini mengandung pembuluh darah-pembuluh darah
kecil di dalmnya.
Anus : berbentuk oval dan terletak di bagian ventral saluran urogenitalis.
Ginjal : Bentuk ginjal mesonefros sempit memanjang, berwarna cokelat,dan
pada ujung anteriornya berhubungan dengan sistem reproduksi.Bagian
posterior ginjal berasal dari mesonefros yang tersusun dari nefron yang
memiliki jaringan hematopoietik dan limfoid.
Kulit : terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.
Epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel pipih, sel mukus, club cell, dan sel
pigmen. Dermis terdiri dari stratum spongiosum dan stratum compactum.
Hipodermis terdiri dari sel lemak, serabut kolagen, dan pembuluh darah
banyak melalui proses difusi. Selain itu, sebagian besar zat buangan nitrogen keluar
dari tubuh ikan melalui proses difusi dan keluar dari insangnya.
saluran ekskresi ada yang berupa kloaka atau saluran urogenital.
1 Pada ikan air tawar
Sistem ekskresi pada ikan air tawar, penggunaan energi dapat mengembalikan air
kedalam lingkungan.
Hal ini dilakukan guna menghindari pencernaan dalam tubuh ikan. Mereka mencegah
kehilangan garam dengan cara difusi dan air dengan cara osmosis.
1 Pada ikan air laut
Sistem ekskresi ikan air laut, ikan menghadapi lingkungan yang berbeda dengan ika
air tawar, yaitu lingkungan dengan kadar garam yang begitu tinggu.
Ikan laut harus menjaga agar tidak terus-menerus kehilangan cairan tubuh.
Ikan hiu mengadakan toleransi terhadap tingkatan urea yang tinggi dalam peredaran
darahnya, kurang lebih 2.5%. Pada ikan laut lain, untuk menggantikan kehilangan air
dengan cara meminum air laut dan menghilangkan garamnya untuk dikembalikan
kedalam air laut dengan transpor aktif melalui insangnya.
2. Kelas Amphibia
Carilah gambar dan jelaskan bagian-bagian alat ekskresi pada amphibia! tuliskan
struktur beserta bentuknya!
Gambar
Bagian
A. Kulit
B. Paru-Paru
C. Ginjal
D. Kloaka
E. Kantung kemih
memanjang dari depan kebelakang. Alat ekskresi lainnya ialah kulit, paru-paru, dan
insang. Pada katak jantan saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu sedangkan
katak betina tidak. Saat mengalami metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi amonia
menjadi urea. Hal ini terjadi saat larva berubah jadi berudu dan hewan darat dewasa.
Seperti halnya ikan, ginjal pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air
dalam tubuh. Ginjal amphibi sama dengan ginjal air tawar yaitu berfungsi untuk
mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeable terhadap air, maka
pada saat ia berada dalam air, banyak air yang masuk ke tubuh katak secara osmosis.
Pada saat katak berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak
membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan
lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glumelurus,
sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan-bahan yang diserap kembali
oleh tubuh selama masa aliran darahmelalui glomelurus dibatasi. Katak juga
menggunakan kandung kemih untuk konservasi air. Apabila sedang berada di air,
kantung kemih terisi urine yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali
ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang
mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH.
3. Kelas Reptil
Jawaban
Ginjal mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dalam urine dan bermuara di kloaka.
Ginjal metanefros pada reptile akan menyaring urin yang masuk. Urin pada reptil
akan masuk melalui pembuluh-pembuluh yang menuju ke metanefros. Kemudian di
sana urin akan disaring. Metanefros akan membuang asam urat yang terkandung
dalam urin.
Ginjal reptilia hanya mempunyai nefron kortikal, menghasilkan urin yang isoosmotik
dengan cairan tubuh. Akan tetapi, epitelium kloaka membantu menghemat cairan
dengan cara menyerap kembali sebagian air yang ada di air dan feses.
4. Kelas Aves
Carilah gambar alat eksresi pada betina dan pada jantan. Identifikasi dan tuliskan
struktur beserta bentuknya!
Gambar
LKM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
2. Paru-paru : Aves memiliki paru-paru yang berjumlah sepasang dab dapat ditemukan
pada bagian rongga dadanya yang dilindungi tulang rusuk. Dalam system ekskresi, Fungsi
dari paru-paru adalah untuk mengeluarkan gas CO2 yang merupakan hasil hasil metabolism
sel-sel tubuh.
3. Hati : Hati terletak pada bagian perut sebelah kanan. Fungsi hati adalah untuk
menghasilkan empedu, penawar racun, membantu ginjal memproduksi urine, dan berperan
dalam pembentukan sel darah merah
4. Kulit : Pada burung, terdapat kulit dengan fungsi khusus yang terletak dibagian
belakang/ ekor yang biasa disebut uropygum. Pada bagian ini terdapat sedikit kulit yang
didalamnya terdapat kelenjar minyak. Fungsi dari kelenjar minyak adalah untuk mrnghasilkan
minyak untuk disalurkan keseluruh tubuh burung agar bulunya tidak cepat basah ketika
terkena air. Selain itu, kelenjar minyak juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
dalam bentuk lemak.
5. Ureter : Merupakan bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai saluran
pipa atau tabung. Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine dari masing-masing ginjal.
6. Ovarium : Organ reproduksi betina yaitu ovarium memiliki peranan penting dalam
proses reproduksi. Ovarium merupakan organ reproduksi yang berfungsi sebagai penghasil
folikel. Ovarium juga merupakan tempat sintesis hormone steroid seksual, gametosis, dan
perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel).
7. Oviduk : Fungsi oviduk adalah digunakan sebagai saluran bagi spermatozoa menuju
ke ovum untuk fertilisasi. Selama melewati oviduct, ovum yang fertil akan mendapatkan
tambahan berbagai nutrisi dan substansi yang mendukung pembentukan telur.
8. Kloaka : Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin dan merupakan
muara saluran reproduksi. Atau juga berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan
pada ternak unggas.
Hubungan anatomi organ dan taksonominya
Jawaban
Aves diklasifikasikan terutama oleh struktur paruh dan kaki yang berhubungan langsung
dengan kebiasaan mereka. Alat ekskresi pada aves berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal
dihubungkan oleh ureter ke kloaka, hal ini disebabkan karena burung tidak memiliki vesika
urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak daripada mamalia karena kecepatan metabolisme
burung yang sangat tinggi. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan
lewat kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses. Khusus pada burung laut, selain
mengekskresikan asam urat mereka juga mengekskresika garam. Hal ini disebabkan burung
laut meminum air garam dan memakan ikan laut yang mengandung garam. Hal ini berbeda
jauh dengan burung yang hidup di lingkungan yang kering, contohnya burung gurun. Burung
jenis ini memiliki cara adaptasinya sendiri, mereka akan beradaptasi dengan mengubah
senyawa limbah yang mengandung nitrogen menjadi asam urat yang tidak larut dan dapat
dikeluarkan tanpa membutuhkan banyak air karena menyesuaikan dengan lingkungan tempat
tinggalnya.
LKM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
5. Kelas Mammalia
Cermati dan identifikasi dengan menunjukkan bagian sistem eksresi awetan mamalia
dibawah ini dengan menuliskan struktur dan bentuknya!
Keterangan gambar
A. Ginjal : Ginjal pada mamalia berjumlah dua, berfungsi sebagai tempat menyaring
dan membersihkan darah dari zat metabolisme tubuh, mengeksresikan zat yang
jumlahnya berlebihan, dan menyerap kembali (reabsorbsi) elektrolit tertentu yang
dilakukan tubulus ginjal.
B. Ureter : Berbentuk menyerupai saluran pipa atau tabung. Berfungsi untuk
mengalirkan urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih.
C. Vesika Urinaria (Kantung Kemih) : Berfungsi sebagai tempat menampung urine
yang diproduksi ginjal dan mengeluarkannya melalui saluran kencing (uretra).
D. Uretra : Merupakan saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
luar tubuh. Berfungsi sebagai saluran pembuangan pada sistem kemih atau
ekskresi.
6. Buat kesimpulan dari analisisi anatomi hewan dentang sistem ekskresi vertebrata!
Jawaban
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti
CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat, selain itu ekskresi juga dapat
diartikan sebagai proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna
lainnya. Sistem ekskresi pada hewan vertebrata memiliki perbedaan struktur, hal ini
disesuaikan dengan fungsinya terkait dengan adaptasi hewan terhadap habitat mereka.
Pada hewan vertebrata semakin tinggi kelasnya semakin lengkap dan sempurna sistem
ekskresi yang dimilikinya.
Abstract
Rhodamine B is synthetic textile dye that currently still used for food coloring. Thus,
it is important to analyse the effect of the substance on health. It was aimed to identify
the histological structure changes of the mice kidney caused by Rhodamin B. This
research was used experimental method with Completely Randomized Design in
factorial pattern consisting of two factors such as dose of (0; 3.5; 7.0 and 14 mg/g
body weight) and duration of treatment (0; 7; 14 and 21 days). The result showed that
of dose and duration of treatment Rhodamin B have significant effect on the
percentages of glomerular damage, and so did the interactions of both factors.
Histological analysis showed the presence of narrowing of bowman space in
glomerular, hipertrophy, necrosis and serosis of the tubules. The higher dose and the
longer duration of treatment of Rhodamin B, the more serious of structural damages
of kidney.
Keywords : Rhodamin B, kidney, Mus musculus
Pendahuluan
Penambahan zat warna dalam makanan, minuman, serta bumbu masak
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap selera dan daya tarik konsumen.
Penyalahgunaan pewarna buatan yang tidak diizinkan untuk digunakan sebagai zat
pewarna makanan sudah lama dilakukan. Salah satu contohnya adalah penggunaan
bahan pewarna
Rhodamin B, yaitu zat pewarna yang lazim digunakan dalam industri tekstil
dan berbahaya bila digunakan sebagai pewarna makanan (Depkes RI, 2006).
Konsumsi Rhodamin B secara terus menerus dapat menyebabkan kanker hati dan
kerusakan ginjal (Sugiyatmi, 2006). Rhodamin B bersifat karsinogenik yang ditandai
dengan gejala adanya pembesaran hati, ginjal, dan limfa diikuti perubahan anatomi
berupa pembesaran organnya (Anggraini, 2008).
Ginjal merupakan organ ekskresi utama yang sangat penting untuk
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh, termasuk zatzat toksik yang tidak sengaja
masuk ke dalam tubuh akibatnya ginjal menjadi salah satu organ sasaran utama dari
efek toksik. Urin sebagai jalur utama ekskresi, dapat mengakibatkan ginjal memiliki
volume darah yang tinggi, mengkonsentrasikan toksikan pada filtrat, membawa
toksikan melalui sel tubulus dan mengaktifkan toksikan tertentu (Guyton, 1995). Oleh
LKM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
sebab itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui efek pemberian
Rhodamin B terhadap perubahan struktur histologis ginjal mencit yang dapat
berpengaruh dalam sistem fisiologinya.
Pertanyaan
1. Apakah permasalahan penelitian tersebut?
2. Tuliskan hipotesismu terhadap penelitian tersebut dan sertakan alasan!
3. Apa variabel penelitiannya?
4. Bagaimana menurutmu, apakah penelitian ini dapat dikembangkan? Jelaskan
Jawaban
1. Penggunaan Rhodamin B, yaitu zat pewarna berbahaya bila digunakan sebagai
pewarna makanan dan jika dikonsumsi dengan dosis yang tinggi dan janga waktu
yang lama akan menimbulkan Perubahan struktur histologis ginjal mencit yang
berpengaruh dalam sistem fisiologi nya
2. Rumusan hipotesis :
Dosis dan jangka waktu pemberian Rhodamin B berpengaruh terhadap presentase
kerusakan glomerolus dan perubahan struktur histologi ginjal pada mencit.
Alasannya karena Rhodamin B merupakan zat yang bersifat toksik sehingga mudah
menyebabkan kerusakan jaringan ginjal dalam bentuk perubahan struktur dan fungsi
ginjal. Selain itu daya filtrasi glomerulus menjadi berkurang. Daya filtrasi glomerulus
ini berkurang disebabkan karena peradangan poliferasi dari epitel kapsul Bowman
3. Variabel Penelitian :
1) Variabel respon : Presentase kerusakan glomerulus dan histologi ginjal pada
mencit
2) Variabel manipulasi : Pemberian dosis Rhodamin B
3) Variabel kontrol : Jenis zat yang diberikan yakni Rhodamin B dan jangka
waktu pemberiannya
4. Menurut saya penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lainnya. Yakni
dengan mengembangkan penelitian yang fokus pembahasannya adalah untuk mencari
tahu bagaimana cara mengembalikan lebar ruang bowman pada mencit yang telah
terpapar Rhodamin B. Mungkin salah satu cara yang dapat diambil yakni dengan
menggunakan ekstrak buah kurma. Dimana buah kurma ini memiliki kandungan
antioksidan alami yang dapat menaggulangi radikal bebas dalam proses filtrasi
didalam ruang bowman mencit.