Makalah Penganggaran Publik Kel.2 (2..
Makalah Penganggaran Publik Kel.2 (2..
Makalah Penganggaran Publik Kel.2 (2..
PENGANGGARAN PUBLIK
1. Agnia Fiddini
2. Anisa Nurarofah
3. Dian Meliana
4. Hasbullah
5. Irfan Hakim
6. Inawan
7. Jumbri
8. Ruaida
SERANG 2021-2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjuduk penganggaran public ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kulian akuntansi sektor publik, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Penganggaran public bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengucaokan terima kasih kepada ibu Rasidah Novita Sari, SE., ME selaku dosen
mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Kesimpulan............................................................................................................................13
B. Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mengungkapkan aktivitas
apa yang akan dilakukan di masa yang akan dating. Sehingga integrasi aktivas dalam
mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan dengan melaksanakan pemikiran-pemikiran
strategis dari organisasi tersebut.Semakin bergejolaknya lingkungan pasar, teknologi, dan
ekonomi eksternal, maka akan semakin membuat manajemen terdorong untuk menyusun
strategi. Pemikiran srategi manajemen didokumentasikan dalam bentuk berbagai dokumen
perencanaan. Keseluruhan proses akan diintegrasikan dalam prosedur penganggaran
organisasi.
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan tujuan dari anggaran publik
2. Mengetahui sistem dari anggaran publik
3. Mengetahui siklus anggaran publik
4. Mengetahui teknik penganggaran publik
5. Mengetahui contoh penganggaran di organisasi sektor publik
6. Mengetahui penganggaran public di Negara maju dan berkembang
1
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian dan tujuan Anggaran Publik
A. Pengertian anggaran public
Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran
adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam
periode waktu tertentu. Atau dapat juga didefinikan menjadi rencana kegiatan dalam
bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Secara singkat dapat
dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang
menyatakan:
1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).
2. Berapa banyak dan bagaimana cara dalam memperoleh dana untuk menjalankan
rencana tersebut (pendapatan).
Pada sektor publik anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik,
didiskusikan, dan diberi masukan agar tidak terjadi penyimpangan. Aspek-aspek
yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
1. Aspek perencanaan
Anggaran digunakan oleh pemerintah dalam kegiatan pembangunan jangka
panjang dalam bentuk anggaran tahunan untuk mensejahterakan masyarakat.
2. Aspek pengendalian
Sebagai alat pengendali dalam organisasi ketika terjadinya pelaksanaan kegiatan.
3. Aspek akuntabilitas public
Setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi apakah telah sesuai
dengan rencana, tidak ada penyimangan sesuai hukum, dilaksanakan secara
efektif dan efisien sesuai dengan pembanding sejenis.
Fungsi anggaran public
Anggaran berfungsi sebagai berikut :
a. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
b. Anggaran merupakan cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang.
c. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit
kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
d. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
e. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
f. Anggaran merupakan instrumen politik.
g. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.
2
B. . Karakteristik anggaran publik
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
dari penyusunan anggaran.
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
B. Incremental Budgeting
Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang
memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan
usulan anggaran periode tahun yang akan datang. Angka di pos pengeluaran
merupakan perubahan (kenaikan) dari angka periode sebelumnya.Permasalahan yang
harus diputuskan bersama adalah metode kenaikan/penurunan (incremental) dari
angka anggaran tahun sebelumnya. Logika sistem anggaran ini adalah bahwa seluruh
kegiatan yang dilaksanakan merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.
Kelebihan incremental budgeting adalah dapat mengatasi rumitnya proses
penyusunan anggaran dan tidak terlalu rumit dalam memahami program baru.
Sedangkan, kelemahan incremental budgeting adalah menggunakan sistem seperti
line item budgeting.
C. Planning Progamming Budgeting System
Planning programming budgeting system adalah suatu proses perencanaan,
pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai
kesatuan yang bulat dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi
tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul. Proses pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan sangat diperlukan selain
pertimbangan atas implikasi keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan
datang.
4
2. Menghindarkan adanya pertentangan dan overlaping program dan mewujudkan
sinkronisasi dan integrasi antar aparat organisasi dalam proses perencanaan.
3. Alokasi sumberdaya yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis manfaat dan
biaya untuk mencapai tujuan, karena PPBS menggunakan teori marginal utility.
Keunggulan ZBB:
1. Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang
lebih bermanfaat bagi manajemen.
5
2. Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa alternatif
keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut.
3. Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang.
4. Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang ada
dalam kondisi kritis dan mendesak.
Kelemahan ZBB:
1. Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan tidak
praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk
karena pembuatan paket keputusan.
2. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.
3. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan harus
masuk kedalam anggaran.
4. ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek.
5. Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas.
6. Memerlukan data yang lebih lengkap dan dukungan analisis yang cukup kuat.
E. Performance Budgeting
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat
dalam anggaran tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan tolak ukur
yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada
konsep value for money dan pengawasan kinerja output. Pendekatan ini juga
mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta
pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan.
Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang menganggap
bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan menyalahgunakan
kedudukan mereka dan cenderung boros. Menurut pendekatan anggaran kinerja,
dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapan internal cost
awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.
Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan cost minded, harus
efisien, memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu mencapai tujuan yang
ditetapkan.
F. Medium-Term Expenditure Framework
MTEF merupakan sebuah kerangka berpikir yang mensinergikan antara
perencanaan (dari sisi penerimaan dan pengeluaran pemerintah), pelaksanaan
anggaran, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara untuk tahun
bersangkutan dan beberapa tahun yang akan datang.
Kelebihan MTEF:
1. Menjamin predictability, dengan berbasiskan metode forward estimates aggregate
resources, unsur predictability menjadi lebih mudah untuk diraih.
2. Meningkatkan kualitas dalam pengambilan kebijakan.
6
3. MTEF juga terbukti dapat menjadi sarana untuk mekanisme transparansi dan
accountability.
Kelemahan MTEF:
1. Dibutuhkannya kombinasi antara top-down dan botton-up decision yang harmonis.
2. Permasalahan lain yang cukup penting adalah political will.
7
publik, dan strategi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Distribusi anggaran selalu
dikaitkan dengan agen pengeluaran publik dan terlaksananya layanan publik yang baik.
Berbagai pertanyaan dalam aspek ini adalah “bagaimana distribusi yang ideal antar sektor
publik dan sektor swasta?” , “ bagaimana mencapai distribusi yang optimal antarberbagai
permintaan unit kerja pemerintahan”,dan” apakah akan terjadi pertukaran antara lokasi
dan distribusi serta antara stabilisasi dan distribusi?” dalam prekteknya penyatuan tiga
fungsi di atas secara simultan sangat jarang dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan pertama, kebijakan keuangan secara
menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian atau lembaga pelaksana tertinggi;
kedua, kesuksesaan anggaran sangat ditentukan oleh dukungan politis sebagai lembaga;
ketiga, akurasi perencanaan, terutama penganggaran, dipengaruhi oleh teknik review
prakiraan anggaran.
B. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Proses anggaran biasanya mempunyai satndar prosedur, sementara pengambilan
keputusan merupakan proses gabungan dari unsur-unsur disiplin ilmu ekonomi, politil,
psikologi, adaministrasi publik. Akibanya, keputusan anggaran dianggap sebagai seni.
Tarik ulur antara konsep dengan praktis, dan konteks anggaran dengan manajemen
keuangan global dilakukan untuk mencapai titik optimal.
C. Pendekatan Psikologi
Pendekatan ini merupakan salah satu teknik penganggaran publik yang sangat baik
untuk dilakukan. Dengan pertimbangan berbagai asumsi, kenyataan, dan tujuan yang
ingin dicapai, penggunaan pendekatan psikologi/motivasi dalam proses penganggaran
akan membuat anggaran yang tersususn benar-benar dilaksanakan dengan baik dan tujuan
serta sasarannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.
D. Pendekatan Lingkungan Yang Berkesinambungan
Menurut Soraya A.afif, manajer program ekosistem wahana lingkungan hidup
(WALHI), setidaknya ada 4 jenis biaya dari dampak pencemaran lingkungan yang
ditanggung oleh masyarakat yaitu:
1. Damage cost, biaya akibat dampak langsung dan tidak langsung dari limbah.
2. Avoidance cost, biaya ekonomis dan sosial dalam kaitannya dengan berbagai upaya
untuk menghindari dampak pencemaran yang terjadi.
3. Abatement cost, biaya yang dikeluarkan untuk menjaga atau mengurangi tingkat
pencemaran.
4. Transaction cost, biaya sumber daya yang digunakan untuk melakukan penelitian,
perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan pencemaran.
Pengelompokan biaya lingkungan dikemukakan juga oleh White dan Savage (1995),
yakni:
1. Convetional company cost, biaya internal bagi organisasi publik yaitu, pengumpulan
biaya yang mempengaruhi neraca periode berjalan, peraturan yang ada, dan kondisi pasar.
8
2. Less tangible item, biaya tidak langsung organisasi publik/perusahaan, tabungan, atau
aliran pendapatan yang mencakup kewajiban, ketaatan pada peraturan dimasa akan
datang, perubahan nilai sahamyang berkaitan dengan penilaian kinerja organisasi publik
atas kegiatan lungkungan dan sebagainya.
3. External cost, biaya kerusakan sosial atau lingkungan yang terjadi akibat operasi
organisasi public.
3. Perancis
1) Aplikasi PPBS pada organisasi pertahanan dikenal sebagai “planning,
programing, and preparation of the budget” dan menawarkan kerangka kerja
yang terkoordinasi untuk pembuatan keputusan tersentralisasi dan
pengendalian
2) Aplikasi pada departemen sipil yang dikenal sebagai “optimization of
public expenditure,” yang lebih menekankan pada aplikasi teknik penilaian
investasi.
3) Keduanya, jika dikombinasikan ke dalam, akan menjadi rationalization of
the budget choise/ rationalisation des choix budgetaires- RCB.
4) RCB mempunyai tiga komponen yaitu : struktur program, studi analitis dan
sistem informasi.
4. Swedia
Saat ini sistem anggaran di Swedia mempunya beberapa unsur yang
mengkombinasikan perencanaan, ramalan jangka menengah, dan pengukuran
efisiensi
5. Negara Lainnya
1) Jepang aktif memberikan pertimbangan untuk mengenalkan variasi PPBS.
· Australia, Denmark, Jerman, Slandia Baru dan Belanda adalah diantara
negara yang memperkenlakan secara luas berbagai reformasi yang melibatkan
pemilihan reklasifikasi anggaran kedalam program ramalan jangka menengah,
pengenalan terhadap teknik penilaian, pengukuran, produktifitas, dan kinerja
pada beberapa bagian.
2) Yunani selama 3 tahun telah memprakarsai implementasi bentuk ZBB dan
program penilaian produktifitas.
11
2. Cakupan dari sistem baru juga terbatas. Di Malaysia dan Indonesia, hal itu
hanya terbatas pada anggaran pembangunan, sementara di India, anggaran kinerja
disiapkan sebagai dokumen pendukung
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi pengendalian
dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis. Dan
anggaran merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana suatu
organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur dalam
melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan).
B. Saran
Dalam penyusunannya, anggaran harus transparansi baik dalam bentuk penerimaan
maupun pengeluaran dan anggaran dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi
mencapai mencapai tujuan organisasi yaitu mensejahterakan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian Indra, I. U. (2020, 06 17). Anggaran Sektor Publik. Retrieved from Anggaran Sektor Publik:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Sektor_Publik
13
Zay, K. (2018, 11 21). Makalah Penganggaran Publik. Retrieved from Makalah Penganggaran Publik:
https://kakzaynul.blogspot.com/2018/11/makalah-penganggaran-publik.html?m=1
14