Analisis Laporan Keuangan Kelompok 3 - Pengambilan Keputusan Penanaman Modal - Manajemen 6a.3
Analisis Laporan Keuangan Kelompok 3 - Pengambilan Keputusan Penanaman Modal - Manajemen 6a.3
Analisis Laporan Keuangan Kelompok 3 - Pengambilan Keputusan Penanaman Modal - Manajemen 6a.3
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dewi kusumawati (E2A018093)
Gilang Dinti Ainun S. (E2A018107)
Dessy Puspita Sari (E2A018110)
Ari Rahman (E2A018110)
Siti Hanifah (E2A018125)
Zelan Abdul Aziz (E2A018132)
Muhammad Husein A. (E2A018134)
Shinta Dewi Ivontree O. (E2A018137)
Puji dan Syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah tentang “Pengambilan Keputusan
Penanaman Modal”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah atas tujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Bapak Dr.Djoko Setyo H,S.H,M.Kn selaku Dosen mata kuliah
umum Analisis Laporan Keuangan, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, mengenai
Analisis Laporan Keuangan. Pada kesempatan ini kami juga berterimakasih kepada Bapak
Dr.Djoko Setyo H,S.H,M.Kn yang telah banyak membimbing Kami dalam penulisan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kami meminta maaf apabila
terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini dimana tidak ada unsur kesengajaan, dan
dengan tangan terbuka saya menerima saran terhadap makalah yang saya sajikan ini untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Kelompok 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengambilan keputusan investasi oleh para investor yang rasional tentu akan
dipengaruhi oleh risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)
dari investasinya. Untuk dapat memperoleh gambaran mengenai risiko dan tingkat
keuntungan dari investasinya tersebut, seorang investor tentu membutuhkan
informasi yang lebih banyak tentang suatu perusahaan. Informasi tersebut termasuk
dalam informasi yang bersifat kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif (Solikhin,
2000). Mengetahui perkembangan harga saham di pasar modal merupakan salah
satu indikator yang paling penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yakni para
investor dalam upayanya menentukan apakah akan melakukan transaksi di pasar
modal atau tidak. Biasanya investor akan mendasari keputusan mereka dengan
berbagai informasi yang mereka miliki, baik informasi yang tersedia di publik
maupun informasi pribadi. Menurut Mulatsih (2009) suatu pasar bereaksi terhadap
suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru adalah merupakan
hal yang penting. Hal itu disebabkan karena informasi akan mengakibatkan
perubahan harga, sehingga return juga akan berubah, begitu juga persepsi investor
akan berubah dan pengambilan keputusan investasi juga akan berubah.
B. Rumusan masalah
iii
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui apa saja metode yang digunakan untuk melakukan penilaian
investasi
iv
DAFTAR ISI
BAB I.....................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................................iii
A. Latar belakang............................................................................................................iii
B. Rumusan masalah.......................................................................................................iii
C. Tujuan.........................................................................................................................iv
BAB II.....................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.....................................................................................................................1
1.1 Pengertian Keputusan Investasi Modal.............................................................................1
1.2 Jenis Penanaman Modal....................................................................................................2
1.3 Konsep Nilai Sekarang......................................................................................................3
1.4 Metode Penilaian Investasi...............................................................................................3
1. Payback........................................................................................................................3
2. Average return on investment......................................................................................7
3. Net present value..........................................................................................................9
4. Discounted Payback Period.......................................................................................14
5. Internal rate of return.................................................................................................16
6. Modifiend internal rate of return................................................................................17
7. Profitability index......................................................................................................18
8. Profability Index........................................................................................................20
9. Economic value added...............................................................................................21
BAB III.................................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................................23
KESIMPULAN.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24
v
BAB II
PEMBAHASAN
a. Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana tersebut tidak
bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan
harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan.
Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
c. Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang
akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan.
1
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
Penanaman modal yang tidak menghasilkan laba pada umumnya dilakukan oleh
perusahaan, karena peraturan pemerintah yang menghendaki demikian atau karena
persyaratan kontrak yang telah disepakati. Penanaman modal tersebut harus
dilakukan oleh perusahaan meskipun tidak menghasilkan laba bagi perusahaan.
Misalnya karena peraturan pemerintah, perusahaan harus membuat sarana
pengolahan air limbah agar tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan. Contoh
lain untuk penanaman modal yang tidak menghasilkan laba, adalah adanya
persyaratan kontrak agar perusahaan „real estate’ menyediakan fasilitas: jalan,
tempat ibadah, taman dan yang lain di lokasi perumahan. Jenis penanaman modal
yang demikian tidak perlu dibuat evaluasi mengenai perlu tidaknya investasi
tersebut.
2
1.3 Konsep Nilai Sekarang
Nilai waktu uang, seperti yang telah dikemukakan, merupakan salah satu faktor
yang harus dipertimbangkan dalam penilaian investasi. Perusahaan akan lebih senang
menerima sejumlah uang sekarang daripada menerimanya satu atau beberapa tahun
kemudian. Alasannya, penerimaan sejumlah uang sekarang dapat segera diinvestasikan
sehingga menghasilkan laba, daripada jika diterima satu atau beberapa tahun yang akan
datang. Di samping itu, penerimaan uang sekarang sifatnya lebih pasti daripada dimasa
yang akan datang yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, sejumlah uang pada
waktu sekarang nilainya berbeda dengan pada waktu yang akan datang. Perbedaan
tersebut disebabkan adanya nilai waktu dari uang. Pengeluaran uang pada waktu
sekarang sebagai penanaman modal, diharapkan akan menghasilkan penerimaan uang
pada waktu-waktu yang akan datang selama masa investasi, yang nilainya tentu saja
berbeda karena adanya nilai waktu uang. Oleh karena itu, agar penilaian investasi dapat
dilakukan dengan cermat, uang yang diterima selama masa investasi tersebut harus
dihitung berdasarkan nilai sekarang (present value atau PV). Sehingga dalam hal ini,
uang yang diterima selama masa investasi mempunyai dua macam nilai, yaitu nilai
sekarang dan nilai yang akan datang. Nilai yang akan datang adalah yang yang diterima
pada waktu yang akan datang selama masa investasi, yang dihitung berdasarkan nilai
pada waktu uang tersebut diterima.
1. Payback
Metode ini, sering pula disebut metode payout atau payoff, menghitung jangka waktu
yang diperlukan untuk menutup modal yang diinvestasikan. Jangka waktu tersebut
dihitung dengan cara membagi jumlah modal yang diinvestasikan dengan aliran kas
yang diperoleh dari operasi per tahun (annual cash flow form operations). Aliran
3
kas tersebut berupa penghematan tunai (cash savings) per tahun atau berupa laba
tunai (laba bersih setelah pajak ditambah depresiasi) per tahun. Perhitungan periode
payback dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Contoh 1:
12.500.000
Kriteria untuk meniliai layak dilaksanakan atau tidak pembelian mesin A, ditentukan
dengan cara membandingkan antara periode payback hasil perhitungan tersebut di
atas, dengan periode payback yang dikehendaki manajemen. Misalnya periode
payback yang dikehendaki manajemen adalah 5 tahun, maka rencana pembelian
mesin tersebut dapat dilaksanakan
Contoh 2:
4
Tahu Laba Tunai Investasi yang Periode Payback
n Ditutup
1 25.000.000,00 25.000.000,00 1 tahun
2 25.000.000,00 25.000.000,00 1 tahun
3 20.000.000,00 20.000.000,00 1 tahun
4 20.000.000,00 20.000.000,00 1 tahun
5 15.000.000,00 10.000.000,00 (a) 8 bulan (b)
6 10.000.000,00
Rp100.000.000,00 4 tahun 8 bulan
15.000.000
Jika terdapat dua alternatif usulan investasi maka kriteria penilaiannya adalah usulan
investasi yang diterima adalah menghasilkan periode payback yang paling kecil.
Artinya, meskipun kemungkinan usulan investasi yang ditolak mampu menghasilkan
keuntungan yang lebih besar daripada keuntungan yang dihasilkan oleh usulan investasi
yang diterima, namun investasi yang ditolak tersebut memiliki peirode payback yang
lebih lama daripada investasi yang diterima
Contoh 3:
Perusahaan akan mengambil keputusan terhadap dua rencana investasi yaitu membeli
mesin A atau mesin B. Data mengenai kedua mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Mesin A Mesin B
5
Laba tunai per tahun Rp12.500.000,00 Rp8.000.000,00
Menurut kriteria yang ditetapkan, maka usulan membeli mesin A diterima. Sebenarnya
jika dilihat dari jumlah laba tunai yang dihasilkan selama umur ekonomis, mesin B
menghasilkan keuntungan lebih besar daripada mesin A. Akan tetapi perlu dikemukakan
di sini bahwa metode ini tidak dimaksudkan untuk mengukur tingkat keuntungan.
2. Untuk menilai suatu usulan investasi yang memerlukan modal dalam jumlah relatif
besar, menurut metode ini dapat segera diketahui jangka waktu modal yang
diinvestasikan dapat ditutup.
2. Mengabaikan aliran kas yang diperoleh setelah periode payback, sehingga usulan
investasi yang ditolak mungkin saja lebih menguntungkan daripada usulan investasi
yang diterima.
2. Average return on investment
Metode ini dinamakan pula dengan metode accounting rate of return, karena perhitungannya
menggunakan laba akuntansi. Metode ini mengukur tingkat kemampuan laba
6
(profitabilitas), yang diabaikan dalam metode payback. Rate of return on investment
dihitung dengan menggunakan rumus sebagia berikut:
Laba bersih setelah pajak dalam hal ini adalah laba menurut akuntansi, yaitu laba tunai
dikurangi depresiasi (Earning after tax atau EAT). Sedangkan modal yang diinvestasikan
dapat berupa penanaman modal mula-mula atau berupa rata-rata modal yang
diinvestasikan.
Contoh 4:
= Rp6.000.000,00
40.000.000
Semakin besar rate of ROI tersebtu semakin baik, karena menujukkan semakin besarnya
jumlah pengembalian modal yang diinvestasikan. Kriteria penilaiannya, adalah suatu
usulan investasi dinilai layak, jika rate of return proyek lebih besar dari rate of return
7
yang dikehendaki manajemen. Jika modal yang diinvestasikan dihitung berdasarkan
investasi rata-rata, maka perhitungannya menggunakan cara sebagai berikut: Investasi
rata-rata dihitung dan dari jumlah investasi mula-mula ditamban investasi pada akhir
tahun berakhirnya umur ekonomis dibagi dua. Berdasarkan Contoh 4 tersebut rata-rata
investasi adalah:
40.000.000 + 0 = 20.000.000
Rp14.000.000,00 – ( 40.000.000 - 0 )
5 X 100% = 30%
20.000.000
1. Data yang digunakan dapat diambil dari laporan keuangan perusahaan yang sudah
tersedia.
2. Tidak dapat diterapkan untuk usulan investasi yang dilakukan secara bertahap
8
akan datang selama investasi berlangsung, dihitung berdasarkan nilai sekarang.
Penilaian atas usulan investasi berdasarkan metodei ini adalah dengan cara
membandingkan nilai sekarang atau nilai tunai dari penerimaan kas (cash inflows)
dengan nilai sekarang dari pengeluaran kas (cash outflows) selama investasi modal
berlangsung. Kriteria penilainnya adalah: suatu usulan investasi akan diterima, jika nilai
sekarang dari cash inflows lebih besar dari nilai sekarang cash outflows-nya. Dengan
demikian, suatu usulan investasi dinilai layak untuk dilaksanakan, jika nilai sekarang
aliran kas bersihnya positif. Nilai sekarang dari cash inflows maupun cash outflows
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai sekarang = C x 1
( 1+i)n
i = tingkat harga
n = jangka waktu.
Di samping menggunakan rumus perhitungan tersebut di atas, nilai sekarang dapat pula
dihitung dengan menggunakan tabel nilai sekarang (lihat Lampiran 1.1 dan Lampiran
1.2). Aliran kas yang akan dihitung berdasarkan nilai sekarang, dikalikan dengan faktor
yang terdapat pada tabel nilai sekarang. Tabel nilai sekarang dari Rp1,00 (Lampiran
1.2), digunakan untuk mencari faktor nilai sekarang dari aliran kas yang diterima atau
dibayarkan pada satu tahun atau selama beberapa tahun yang jumlahnya berbeda. Faktor
nilai sekarang dicari berdasarkan tingkat bunga tertentu pada kolom horisontal dan tahun
tertentu pada kolom vertikal tabel nilai sekarang. Faktor nilai sekarang tersebut
selanjutnya dikalikan dengan jumlah kas yang diterima atau dibayarkan pada tahun
tertentu atau selama beberapa tahun.
9
Seiring perkembangan teknologi informasi, menghitung faktor nilai sekarang dapat juga
menggunakan kalkulator atau beberapa program komputer, seperti MS Excel 2007 atau
MS Excel 2003. Bab ini akan mengedepankan perhitungan melalui bantuan program
10
komputer MS Excel 2007 atau MS Excel 2003. Kelebihan menggunakan MS Excel
adalah dapat mencari NPV dengan lebih cepat dan akurat, yaitu tidak perlu lagi
menghitung nilai sekarang terlebih dahulu, namun langsung menuliskan rumus mencari
NPV dalam MS Excel serta terhindar dari pembulatan yang terlalu besar. Rumus untuk
mencari NPV pada program MS Excel adalah sebagai berikut:
Keterangan:
value_n : pembayaran masa depan dan pendapatan investasi (yaitu: arus kas)
atau laba tunai.
Atau, apabila tetap menghendaki untuk mencari nilai sekarang, maka dapat juag dicari
dengan menggunakan program MS Excel. Rumus untuk fungsi nilai sekarnag dalam
program MS Excel dapat diketik sebagai berikut:
Keterangan:
number_payments : berapa kali laba tunai yang akan diperoleh (misal, tahun, bulan,
minggu, dan lain-lain).
Contoh 5:
11
Perusahaan mempertimbangkan untuk menanamkan modalnya untuk membeli mesin
seharga Rp5.000.000,00. Mesin tersebut ditaksir mempunyai umur ekonomis selama 5
tahun, tanpa nilai residu dan didepresiasi dengan metode garis lurus. Selama penggunaan
mesin tersebut, diperkirakan perusahaan akan memperoleh laba bersih sebelum pajak,
berturut-turut sebagai berikut:
Ketik: = NPV(20%,22000001),3800000,2500000,1900000,1600000)
Nilai Sekarang
Tahun Laba Bersih Pajak Penghasilan 1) Laba bersih Depresiasi2) Laba Tunai Kas Masuk
Sebelum Pajak Setelah Pajak Bersih
Rp1.833.333,333
Rp2.000.000,00 Rp 800.000,00 Rp1.200.000,00 Rp1.000.000,00 Rp2.200.000,00
)
2.638.888,894
3.000.000,00 1.200.000,00 2.800.000,00 1.000.000,00 3.800.000,00
)
Dihasilkan nilai NPV sebesar 7478266,46 atau jika dibulatkan menjadi sebesar
Rp7.478.266, 46.
(Rp5.000.000,00 – 0) : 5
“=PV(20%,1,2200000)”
12
Nilai tahun ke-n diperoleh dari rumus:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai sekarang dari kas masuk bersIh berjumlah
Rp7.476.266,46. Nilai tersebut sama dengan hasil perhitungan NPV di atas. Jumlah
tersebut lebih besar dari jumlah nilai sekarang dari investasi sebesar RP5.000.000,00.
Dengan demikian rencana investasi tersebut dapat diterima, karen amempunyai nilai
sekarang bersih (net present value) sebesar Rp2.478.266,46 (Rp7.476.266,46 –
Rp5.000.000.000,00).
2. Jumlah nilai sekarang bersih dari suatu rencana investasi, secara langsung tidak
dapat dibandingkan dengan jumlah nilai sekarang dari rencana investasi yang lain
yang jumlah investasinya tidak sama.
Dalam metode payback sebelumnya, arus kas bersih atau laba tunai yang akan diterima
dalam beberapa tahun mendatang dianggap sama dengan arus kas bersih yang diterima
sekarang. Metode DPP lebih baik daripada metode payback karena arus kas berish
yang akan diterima beberapa tahun mendatang dinilai dengan menggunakan nilai
sekarang (PV) sebagai dampak adanya pengaruh konsep nilai waktu uang (time value
13
of money). Akan tetapi, sama halnya dengan metode payback, metode DPP ini tetap
tidak mempertimbangkan arus kas bersih yang akan diterima setelah periode payback
(cutoff).
DPP dapat dicari dengan cara menghitung berapa tahun yang diperlukan agar jumlah nilai
sekarang arus kas bersih sama dengan jumlah modal yang diinvestasikan. Kriteria
pengambilan keputusan apakah suatu usulan investasi dapat diterima atau ditolak
adalah:
1. Suatu usulan investasi layak diterima apabila usulan investasi tersebut menghasilkan
DPP lebih kecil atau sama dengan periode yang ditetapkan oleh manajemen untuk
pengembalian jumlah modal yang diinvestasikan (periode cutoff).
2. Sebaliknya, suatu usulan dinyatakan ditolak atau tidak layak apabila usulan investasi
menghasilkan DPP lebih besar dari periode cutoff.
3. Apabila usulan investasi lebih dari satu usulan dan semuanya menguntungkan bagi
perusahaan, maka usulan yang diterima adalah usulan investasi yang menghasilkan
DPP yang paling kecil.
Contoh 8.
Dengan menggunakan Contoh 1, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12% per tahun,
maka sebelum menghitung DPP perlu mencari terlebih dahulu jumlah nilai sekarang
laba tunai sebagai berikut:
(12%,(2-1),12500000)
3 12.500.000 =PV(12%,3,12500000)- 8.897.253,10
PV(12%,2,12500000)
4 12.500.000 =PV(12%,4,12500000)- 7.943.975,98
14
PV(12%,3,12500000)
5 12.500.000 =PV(12%,5,12500000)- 7.092.835,70
PV(12%,4,12500000)
Jumlah sampai dengan tahun ke-5 45.059.702,53
Pada tahun ke-6 nilai sekarang (PV) laba tunai sebesar Rp6.332.889,01, sedangkan
sisa pengeluaran modal yang belum tertutupi sampai akhir tahun ke-5 sebesar
Rp4.940.297,47. Untuk dapat menutupinya hanya diperlukan waktu sekitar kurang dari
10 bulan (tepatnya 9,36 bulan). Jadi, pengeluaran dana (modal) untuk melakukan
pembelian mesin A akan kembali dalam waktu 5 tahun 10 bulan.
Kriteria untuk menilai layak dilaksanakan atau tidak pembelian mesin A, ditentukan
dengan cara membandingkan antara DPP hasil perhitungan tersebut di atas, dengan
periode cutoff yang dikehendaki oleh manajemen. Misalnya periode cutoff yang
dikehendaki manajemen adalah 6 tahun, maka rencana pembelian mesin tersebut dapat
dilaksanakan. Apabila kurang dari 6 tahun, maka rencana pembelian mesin tersebut
tidak dapat dilaksanakan.
5. Internal rate of return
Metode ini, sering disebut pula denagn metode time-adjusted rate of return,
menghitung tingkat bunga yang sesungguhnya dari suatu rencana investasi, agar nilai
sekarang dari aliran kas bersih dapat menutup jumlah modal yang diinvestasikan.
Dengan perkataan lain, metode ini menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan
nilai sekarang dari investasi (cash outflows) dengan nilai sekarang dari hasil investasi
tersebut, atau tingkat bunga yang akan menyebabkan nilai sekarang bersih sama
dengan nol.
15
Contoh 10:
Selanjutnya faktor nilai sekarang hasil perhitungan tersebut, dicari pada Lampiran 2 (nilai
sekarang dari Rp1,00 untuk menentukan internal rate of return-nya. Berdasarkan data
pada lampiran 2 tersebut, faktor nilai sekarang 5,019 terletak pada tingkat bunga 15%.
Apabila menggunakan program MS Excel dapat menuliskan rumus fungsi IRR sebagai
berikut: Ketik: “=IRR(range)”
Keterangan:
range adalah kisaran data yang akan dihitung IRR-nya yang ada pada cell di MS
Excel dengna menuliskan “cellawal:cellakhir”
Terkait dengan contoh di atas, ketik terlebih dahulu data nilai investasi dan laba tunai per
tahun selama umur ekonomis investasi ke dalam cell B2 sampai dengan cell B12.
Tahun Data investasi
0 -5.019.000
1 1.000.000
2 1.000.000
3 1.000.000
4 1.000.000
5 1.000.000
6 1.000.000
7 1.000.000
8 1.000.000
16
9 1.000.000
10 1.000.000
Selanjutnya, ketik: =IRR(B2:B12) dan tekan enter. Maka akan menghasilkan angka 15%,
sama dengan hasil perhitungan di atas.
Kriteria untuk menilai suatu usulan investasi berdasarkan metode internal rate of return,
bahwa suatu usulan investasi dapat diterima jika internal rate of return hasil perhitungan
lebih besar daripada rate of return yang dikehendaki oleh perusahaan.
1. Penentuan internal rate of return melalui proses interpolasi yang pada umumnya
memerlukan waktu relatif lama. Namun, kelemahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan bantuan program komputer
2. Jika terjadi kenaikan tingkat bunga selama masa investasi, internal rate of return
yang telah ditentukan sebelumnya, tidak dapat disesuaikan.
7. Profitability index
Metode ini merupakan modifikasi dari tingkat pengambilan internal (IRR).
Metode IRR mengasumsikan arus kas yang dihasilkan oleh suatu investasi (proyek)
17
akan diinvestasikan kembali pada tingkat IRR yang sama. Hal ini yang menjadi
kelemahan dari IRR sebagaimana disebutkan di atas. IRR tidak dapat disesuaikan jika
terjadi perbedaan tingkat suku bunga selama investasi. IRR yang dimodifikasi (MIRR)
mengasumikan bahwa arus kas positif akan diinvestasikan kembali dengan
menggunakan tingkat bunga pada biaya modal perusahaan, sedangkan pengeluaran
dana awal menggunakan tingkat bunga pada biaya pembiayaan perusahaan.Artinya,
MIRR dihitung dengan menggunakan biaya investasi dan bunga yang diterima dengan
menginvestasikan kembali kas yang diperoleh. Oleh karena itu, MIRR lebih akurat
mencerminkan biaya dan profitabilitas suatu investasi. Rumus untuk menghitung
MIRR:
Keterangan:
n : jumlah periode yang sama pada arus kas yang terjadi PV : nilai sekarang
FV : nilai masa depan.
Keterangan:
18
diperoleh dari pinjaman dengan tingkat bunga 5%. Dari bisnis tersebut didapatkan
laba tunai selama empat tahun berturut-turut sebagai berikut: Rp3.000.000,00;
Rp5.000.000,00; Rp1.200.000,00; Rp4.000.000,00. Laba tunai tersebut diinvestakan
kembali dengan tingkat bunga 8%. MIRR dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
1. Ketika data biaya dan laba tunai bisnis mulai cell A1 sampai dengan cell A5
8. Profability Index
Metode ini merupakan variasi dari metode net present value yang telah diuraikan
sebelumnya. Oleh karena itu, profitability index dihitung berdasarkan data hasil
perhitungan metode net present value.
Profitability index dihitung dengan cara membagi nilai sekarang dari aliran kas bersih
dengan jumlah rencana investasi. Atau dinyatakan dengan rumus perhitungan sebagai
berikut:
Profitability index = Nilai sekarang aliran kas bersih
Jumlah rencana investasi
Profitabilitas index bermanfaat untuk memilih dua rencana investasi yang berisfat
meniadakan (mutually exclusive projects). Dalam hal ini, proyek yang dipilih adalah
19
proyek yang mempunyai profitability index lebih besar.
Metode ini sekaligus juga mengatasi salah satu kelemahan dari metode net present
value dalam membandingkan beberapa rencana investasi yang jumlah modalnya
berbeda.
Contoh 14.
Perusahaan dihadapkan pada pemilihan alternatif dua rencana investasi yang bersifat saling
meniadakan. Berikut ini adalah data mengenai kedua proyek tersebut.
Proyek A Proyek B
Jika dilihat dari nilai sekarang aliran kas bersih tersebut di atas, proyek A lebih
menguntungkan daripada proyek B. Akan tetapi, karena jumlah investasi masing-
masing proyek berbeda, angka nilai sekarang tersebut tidak dapat dipakai sebagai
pedoman.
Untuk menilai kedua proyek tersebut, digunakan profitability index masing-masing proyek
sebagai ukuran. Ternyata proyek B lebih menguntungkan daripada proyek A, karena
Proyek B mempunayi profitabilitiy index (1,4 = Rp35.000.000,00 : Rp25.000.000,00)
lebih besar daripada profitability index proyek A (1,20=Rp60.000.000,00 :
Rp50.000.000,00).
20
laba operasi dan biaya modal (ekuitas dan utang) perusahaan yang sesungguhnya dan
menekankan pada pengembalian modal. EVA dapat dihitung dengan cara laba operasi
setelah pajak (net operating profit after tax atau NOPAT) dikurangi dengan biaya
kesempatan (opportunity cost) dari modal yang diinvestaiskan, atau dapat
diformulasikan sebagai berikut:
EVA = NOPAT – capital charge; atau
Suatu perusahaan diketahui memiliki nilai modal yang diinvestasikan sebesar Rp3.904
juta, pendapatan bersih sebesar Rp878 juta, dan beban operasi Rp300juta. Pajak
penghasilan sebesari 40% dan biaya modal 8%. Dengan demikian EVA dapat dihitung
sebagai berikut:
Penjualan bersih Rp 878.000.000,00
21
Capital charge
(8% x Rp3.904.000.000) 311.200.000,00 -
EVA Rp 35.600.000,00
22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengambilan keputusan penanaman modal merupakan salah satu jenis pengambilan
keputusan yang penting bagi manajemen. Penanaman modal berkaitan dengan (1)
keterikatan sumber dana perusahaan dalam jumlah relatif besar, (2) jangka waktu investasi
yang relatif lama, dan (3) masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian. Ditinjau dari
tujuannya penanaman modal diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu: (1) penanaman
modal yang tidak menghasilkan laba, dan (2) penanaman modal yang menghasilkan laba.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen untuk menilai suatu
rencana penanaman modal. Salah satunya dari aspek ekonomi, terutama yang berkaitan
dengan pengeluaran modal yang diinvestasikan dan hasil dari investasi modal.
Metode yang dapat digunaakan oleh manajemen untuk menilai suatu rencana
penanaman modal, pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu: metode
penialain yang tidak mempertimbangkan nilai waktu uang dan metode penilaian yang
mempertimbangkan nilai waktu uang. Metode payback (payout atau pay-off), metode
average return on investment (accounting rate of return) dan metode economic value
added (EVA) adalah metode penilaian investasi yang tidak mempertimbangkan nilai waktu
uang. Sedangkan, metode penilaian investasi yang mempertimbangkan nilai waktu uang
adalah: metode net present value, metode discounted payback period, metode internal rate
of return (time-adjusted rate of return), metode modified internal rate of return, dan
metode profitability index.
Konsep nilai sekarang merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh
manajemen dalam penilai investasi. Uang yang diterima atau yang dibayarkan mempunyai
nilai waktu yang berbeda. Uang yang diterima atau dibayarkan pada waktu sekarang, akan
berbeda nilainya dengan yang yang diterima atau dibayarkan pada waktu yang akan
datang.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/qdownload/bab-vii-analisis-investasi-1pdf-pdf-free.html
https://docplayer.info/51684124-Capital-investment-decisions-pengambilan-keputusan-
penanaman-modal.html
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiV6s2SvIjxAhXokosKHWKI
DboQFjAAegQIAxAD&url=https%3A%2F%2Fsinta.unud.ac.id%2Fuploads
%2Fdokumen_dir
%2F30b38e27959c256a187512592e441cba.pdf&usg=AOvVaw39FzbOUNirYOGzFEq5B
Qfu
24