Kel 4 DP - Prinsip-Prinsip Desain Pesan Media Visual
Kel 4 DP - Prinsip-Prinsip Desain Pesan Media Visual
Kel 4 DP - Prinsip-Prinsip Desain Pesan Media Visual
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Desain Pesan
Dosen Pengampu : Ibu Yeni Raini, M.Pd
Di Susun Oleh
Kelompok 4 :
1. M. Zahran Adiatma (201102030435)
2. Meri Handayani (201102030841)
3. Nabiilah Shafiyah (201102030439)
4. Nabila Silfani (201102030842)
5. Nurul Rafa Fauziyyah (201102030438)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mengenai “Desain Pesan Media Visual” ini tepat
pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
Makalah ini. Pada kesempatan kali ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Umi Fatonah, M.Pd. selaku Kepala Program Studi Teknologi Pendidikan
2. Ibu Yeni Raini, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Desain Pesan
3. Orang tua Penulis yang selalu mendukung pembelajaran dalam perkuliahan
4. Teman-teman kelompok yang saling membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Desain Pesan Visual...............................................................................................3
2.2 Prinsip Desain Pesan Visual.....................................................................................................4
2.3 Fungsi Desain Pesan Visual untuk Pembelajaran.....................................................................5
2.4 Pengertian Media Visual..........................................................................................................6
2.5 Prinsip Penggunaan Media Visual............................................................................................7
2.6 Kriteria Pemilihan Media Visual dalam Pembelajaran............................................................7
2.7 Cara Menyiapkan Media Visual untuk Pembelajaran...............................................................8
2.8 Hubungan antara Desain Pesan Visual dengan Media Visual................................................11
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengilustrasikan bagian-bagian pokok penyajian. Agar bahan-bahan visual dapat membantu
memperjelas informasi, maka bahan-bahan visual tersebut harus dikembangkan berdasarkan
prinsipprinsip tertentu (C. Asri Budiningsih, 2003: 100). Dengan menerapkan prinsipprinsip
desain pesan visual maka akan dapat merancang suatu media visual yang berkualitas.
Dari latar belakang diatas, pada makalah ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana seluk beluk desain pesan visual?
2) Bagaimana seluk beluk media visual?
3) Apa hubungan antara desain pesan visual dengan media visual?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, pada makalah ini memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai
berikut:
1) Mengetahui seluk beluk desain pesan visual.
2) Mengetahui seluk beluk media visual.
3) Mengetahui hubungan antara desain pesan visual dengan media visual.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Prinsip Desain Pesan Visual
a) Elemen Visual
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan elemen visual menurut Husnul
Khatimah, dkk (2017) adalah arrangement (susunan), balance (keseimbangan), color
(warna), legibility (keterbacaan), dan appeal (daya tarik).
1) Alignment; penataan baris (rata kiri, rata kanan, rata tengah, rata kanan kiri).
2) Shape; memilih bentuk-bentuk yang sudah familiar seperti bentuk geometri (persegi,
lingkaran, tabung, dll).
3) Proximity; pengelompokkan elemen. Elemen yang saling berhubungan diletakkan saling
berdekatan, sedangkan elemen yang tidak berhubungan sedapat mungkin dijauhkan
sehingga viewer dapat dengan mudah menangkap makna sebuah tayangan.
4) Directionals; viewer melihat sebuah tampilan dengan mengarahkan perhatiannya ke tiap
bagian tampilan secara bergantian dengan memperhatikan arahan seperti tanda panah,
menggunakan huruf bold, warna-warna, dan bullet.
5) Figure-Ground Contrast; upaya membuat penonjolan sebuah unsur dengan berbagai
cara seperti kontras warna, kontras ukuran, kontras arah, kontras bentuk.
6) Consistency; bertujuan agar tidak membingungkan viewer.
7) Balance; menyeimbangkan antara ukuran warna, bentuk, berat dan posisi unsur-unsur
agar terlihat aman dan nyaman oleh mata.
8) Colour; warna dapat meberikan kesan realistik, sebagai pemisah elemen visual yang
satu dengan yang lainnya, membangkitkan perhatian, memiliki bahasa psikologis untuk
menguatkan “mood” pesan, dan meningkatkan tampilan artistik.
9) Legibility; konten-konten yang telah dibuat apakah mampu dibaca oleh baik. Tempatkan
konten ditempat tertentu dan kita menjauh, lalu coba lihat apakah konten tersebut dapat
dibaca dan ditangkap dengan jelas oleh pembaca. Tingkat keterbacaan ditingkatkan
dengan menambah ukuran huruf dan mengganti style, kontras diantara objek dan visual.
10) Appeal; adanya inovasi dari apa yang kita buat sehingga menimbulkan daya tarik yang
mengesankan sehingga pembaca terangsang untuk melihatnya. Seperti pemberian efek
atau gambar yang menarik atau sesuatu yang mereka anggap susah terlihat menjadi
mudah dengan pemberian ide-ide kreatif. Contohnya pada matematika untuk anak-anak
sehingga menarik perhatian pembaca.
4
b) Elemen Teks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat elemen teks menurut Husnul Khatimah,
dkk (2017) adalah dilihat dari style, display, size, spasi, colour, dan use of capitals.
1) Style; Jenis huruf yang dipilih sebaiknya konsisten dan harmonis dengan elemen lain
yang ada dalam sebuah desain visual. Untuk keperluan desain pesan pembelajaran, jenis
huruf yang sederhana lebih diutamakan. Misalnya huruf huruf jenis Serif atau Sanserif.
2) Display; Tampilan yang digunakan misalnya power point tidak boleh menggunakan tipe
style yang berbeda-beda dan harus selaras antara slide yang satu dengan slide yang
lainnya.
3) Size; Siswa biasanya melihat poster atau papan buletin dari jarak 30 atau 40 kaki. Ukuran
dari sebuah teks harus dapat dibaca dengan baik.
4) Spasi; Jarak antara huruf yang satu dengan yang lainnya sebaiknya tidak terlalu
lebar.Perlu diperhatikan jenis huruf.
5) Colour; Warna huruf yang dipakai sebaiknya kontras dengan warna latar belakang
(background). Hal ini perlu untuk memudahkan viewer dalam melihat hasil sebuah
tayangan visual.
6) Use of Capitals; Untuk mendapatkan hasil tampilan yang legibel, maka gunakanlah huruf
kecil.Huruf kapital lebih baik dipergunakan hanya pada saat-saat tertentu saja.
5
d. Memberikan hal-hal konkret dalam situasi belajar.
e. Meningkatkan minat, rasa ingin tahu dan konsentrasi siswa untuk belajar.
f. Memberikan kepada siswa kesempatan untuk mengamati suatu benda, proses atau situasi
dari berbagai segi yang menguntungkan.
g. Memberikan umpan balik pembelajaran kepada siswa.
Fungsi desain pesan visual bila diambil secara rinci, yaitu penyampaian informasi jauh
lebih mudah, membantu meningkatkan pemahaman siswa, membangkitkan motivasi dan
minat belajar siswa, serta memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Oleh karena itu, untuk
mendesain pesan visual harus memperhatikan prinsip-prinsip yang telah dijabarkan di atas
agar pesan/informasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh siswa.
Media visual merupakan media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis
pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan non-verbal. Menurut Yudhi
Munadi (2008: 81) mengatakan bahwa pesan verbal terdiri atas kata-kata dalam bentuk
tulisan dan pesan non-verbal visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
non-verbal visual. Herka Maya Jatmika (2015: 95) mengatakan bahwa media visual dalam
konsep pembelajaran visual dapat berupa gambar, model, benda, atau alat-alat lain yang
memberikan peserta didik pengalaman visual yang nyata. Hal ini sejalan dengan pendapat
Siti Anisah (2016), media visual merupakan penyampaian pesan/informasi secara teknik dan
kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas sehingga
penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam bentuk visual. Selain itu, media visual juga berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mudah dicerna. Saifuddin
(2014: 132) mengatakan bahwa media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Disamping itu, media visual bersifat sederhana, mudah
pembuatannya, dan relatif murah ditinjau dari segi biayanya (Arief S. Sadiman, dkk., 2010:
28).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media visual
merupakan suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa
dengan bantuan berbagai media, seperti gambar, grafik, bagan, poster, dst sehingga dapat
6
memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Materi yang disampaikan awalnya bersifat
abstrak dapat menjadi konkret bila disajikan dengan media visual.
7
tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan
karena malah dapat mempersulit tugas guru, tetapi harus sebaliknya yakni mempermudah
guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu, media bukan keharusan tetapi
sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar mengajar.
Dari uraian di atas, diharapkan bagi pendidik agar dapat memilih media yang baik
dengan berdasar sesuai dengan keadaan siswa dan materi pelajaran demi mencapai tujuan
pembelajaran. Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam memilih media pendidikan
sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang dikelolanya.
8
c) Huruf
Huruf pada judul dianjurkan jelas dibaca. Apalagi media visual yang harus dibaca dari
jarak jauh, misalnya poster, bulletin board, juga slides. Huruf diupayakan menonjol
khususnya untuk judul, bentuk huruf yang dipilih, serta kontras antara huruf dengan latar
belakangnya.
d) Keseimbangan
Agar karya seni (art work) media visual tampak indah, menarik dan mencapai sasaran,
maka perlu disusun antara unsur-unsur visual seperti bentuk-garis-warna-huruf dengan
susunan yang simetris. Susunan asimetrispun dapat dirasakan sebagai susunan yang
seimbang, misalnya dengan meletakkan suatu bentuk yang masif atau besar sekali disebelah
kiri dan di sebelah kanan yang kosong, dapat diisikan atau ditempatkan beberapa bentuk
yang kecil atau diberi suatu warna yang kuat, sehingga bentuk-bentuk yang kecil atau warna
yang kuat tersebut dapat mengimbangi bentuk yang besar di sebelahnya. Susunan simetris
memberikan kesan tenang, statis, dapat menimbulkan rasa jemu, sedangkan susunan yang
memberikan kesan gerak tidak akan memberikan rasa bosan atau jemu.
e) Kontras
Pemberian warna yang kontras seperti hitam-putih, kuninghitam, orange-kuning, dan
sebagainya akan memperjelas bentuk yang satu terhadap yang lain atau dapat juga
menonjolkan salah satu bentuk. Kontras yang paling kuat adalah antara hitam dan putih.
Pemakaian wama-wama yang kontras akan dapat menarik perhatian dan memberikan kesan
meriah. Namun harus diingat, gunakan kontras ini bila diperlukan saja, bila ada satu maksud
tertentu, sebab bila terlalu banyak dan kuat digunakan dapat melelahkan mata.
f) Penekanan
Dalam membuat karya seni (artwork) ada bagian yang dipentingkan, yaitu yang
mengandung pesan pokok, dapat berupa gambar-gambar atau huruf-huruf. Hal ini harus
dibuat secara lebih menyolok dari bentuk-bentuk lainnya. Namun tetap harus dibpat dengan
cara sederhana, sehingga mudah dimengerti. Sebagai contoh, kita ingin mengungkapkan
bahwa penting minum susu satu gelas setiap hari di samping makan makanan lainnya. Hal
ini ingin dijelaskan dengan sebuah gambar. Maka dapat ditempatkan segelas susu di tengah-
tengah gambar dan di sekelilingnya diletakkan makanan lainnya. Karena warna susu itu
lemah (putih) bila dibandingkan dengan warna makanan lainnya, maka dapat diberikan latar
9
belakang yang mencolok, sehingga gelas susu memperlihatkan kontras dengan warna latar
belakangnya.
g) Kesatuan (unity)
Hasil karya seni akan sangat komunikatif apabila ada kesatuan antara bentuk atau unsur
satu dengan bentuk atau unsur lainnya. Hendaknya tampak jelas hubungan unsur satu
dengan lainnya. Judul yang dibuat agar memungkinkan penonton dapat menerka apa yang
tersirat dalam media visual. Dengan kata lain, hendaknya judul yang dibuat benar-benar
senyawa dengan apa yang akan dijelaskan.
h) Layout (susunan, tata letak)
Unsur-unsur visual seperti gambar, kata-kata, bentuk simbol dan lainnya harus
direncanakan lebih dahulu bagaimana susunannya dalam medan visual yang akan disajikan.
Supaya dibuat rencana lebih dahulu pada sehelai kertas. Rencana ini dapat berubah-rubah,
sampai ada suatu susunan yang dianggap paling baik, dalam arti ada yang ditonjolkan dan
penempatan semua unsur sudah harmonis. Rencana terakhir yang sudah didapatkan
merupakan layout untuk media visual yang akan dibuat. Kemudian barulah mcmbuat atau
mengumpulkan gambar, tulisan, bentuk simbol-simbol yang diperlukan.
Azhar Arsyad dalam (Yudhi Munadi, 2008: 81), simbol pesan visual untuk
pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan, dan penekanan :
a. Kesederhanaan
Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan
yang disajikan. Pesan yang panjang atau rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual
dan harus dibatasi (misalnya antara 15-20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang
sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak beragam dalam satu tampilan.
Kalimat yang disajikan harus ringkas dan mudah dimengerti.
b. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, tetap memerlukan
penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi perhatian siswa.
c. Keterpaduan
10
Elemen-elemen yang digunakan harus saling berkaitan dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan. Hal ini membuat media visual dapat menjadi suatu bentuk menyeluruh yang
dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa pertimbangan
yang perlu diperhatikan untuk menyiapkan media visual untuk pembelajaran, yaitu dilihat
dari kesederhanaan, bentuk dan garis, warna, huruf, keseimbangan, kontras, penekanan,
kesatuan, dan layout.
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Desain media visual sangatlah penting bagi pembelajaran, oleh karena itu kita harus
memperhatikan setiap prinsip dalam desain media visual.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
12) Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press.
14