Carolyn Rose M - 071.18.027 - Cut Off
Carolyn Rose M - 071.18.027 - Cut Off
Carolyn Rose M - 071.18.027 - Cut Off
LAPORAN
X
Oleh
071001800027
GAMBAR HALAMAN
II.1 Metode Kontemporer……………………………………………………………...…11
III.1 Grafik POR vs VSH…………………………………………………………...……13
III.2 Grafik POR vs SW………………………………………………………………….14
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
III.1 Data Cut Off…………………………………………………………….....………..12
III.2 Parameter hasil Cut Off……………………………………………………………..13
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
A.TUGAS INTERNET…………………………………………………....……………..24
B. HASIL PENGAMATAN…………………………………………………………..…25
BAB I
PENDAHULUAN
Secara harfiah, cut-off berarti suatu nilai batas. Dalam konteks reservoir, cut-off
merupakan batasan nilai dari parameter reservoir, dalam hal ini berupa (volume shale
(Vsh), porositas (Φ), permeabilitas (k), dan saturasi air (Sw). Nilai cut-off ini digunakan
untuk mengeliminasi volume batuan yang tidak berkontribusi secara signifikan dalam
evaluasi IOIP maupun cadangan reservoir. Nilai cut-off disesuaikan dengan karakter fisik
dari reservoir. Nilai cut-off bersifat subyektif, tergantung dari keputusan suatu perusahaan.
Namun, nilai cut-off tidak dapat ditentukan dengan sewenang-wenang. Nilai cut-off ini
ditentukan oleh karakter dari reservoir.
Penentuan cut-off diperlukan pada studi reservoir yang sistemnya memiliki suatu
kelainan pada batuan yang menyebabkan batuan/formasi tersebut tidak dapat
diikutsertakan pada tahap korelasi stratigrafi dan dalam penentuan nilai cadangan.
Penentuan nilai cut-off yang tidak tepat akan mempengaruhi parameter dalam reservoir.
Berikut ini adalah beberapa parameter yang dipengaruhi oleh nilai cut-off.
Metode Tradisional yang kedua ada Eastern Culture Penentuan cut-off pada daerah
Eastern menggunakan nilai dari resistivity index untuk menentukan potensial hidrokarbon
pada region geografi yang berbeda dan menggunakan nilai dari saturasi air untuk
membedakan zona produktif hidrokarbon pada tipe formasi yang berbeda, misalnya clean
sand, shally sand, dan carbonate. Analisis hubungan antara porositas vs permeabilitas
seringkali diguanakan untuk mengidentifikasi batas porositas di bawahnya di
mana reservoir tidak dapat mengalir.
Metode Kontemporer berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan dalam penentuan
nilai cut-off berdasarkan metode kontemporer (mulai tahun 1980).
Gambar II.1
Metode Kontemporer
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Tabel III.1
Data Cut Off
Tabel III.2
Parameter Hasil Cut Off
Gambar III.1
Grafik POR vs VSH
Gambar III.2
Grafik POR vs SW
BAB IV
ANALISA PENGAMATAN
Before
ØEffective x h
Zona 1 = 0,8 x 0 = 0
ØEffective x Sw x h
PEMBAHASAN
V.1 Pembahasan Percobaan
Pada percobaan praktikum penilaian formasi kali ini praktikan diajarkan mengenai
harga cut-off dari suatu reservoir.Secara singkat nilai cut – off berarti suatu nilai batas.
Dalam konteks reservoir, cut-off merupakan batasan nilai dari parameter reservoir, dalam
hal ini berupa volume shale (Vsh), porositas, permeabilitas, dan saturasi air.
Dalam konteks reservoir, cut-off merupakan batasan nilai dari parameter reservoir,
dalam hal ini berupa (volume shale (Vsh), porositas (Φ), permeabilitas (k), dan saturasi air
(Sw). Nilai cut-off ini digunakan untuk mengeliminasi volume batuan yang tidak
berkontribusi secara signifikan dalam evaluasi IOIP maupun cadangan reservoir. Nilai cut-
off disesuaikan dengan karakter fisik dari reservoir. Nilai cut-off bersifat subyektif,
tergantung dari keputusan suatu perusahaan. Namun, nilai cut-off tidak dapat ditentukan
dengan sewenang-wenang.
Nilai cut-off ini ditentukan oleh karakter dari reservoir. Penentuan cut-off
diperlukan pada studi reservoir yang sistemnya memiliki suatu kelainan pada batuan yang
menyebabkan batuan/formasi tersebut tidak dapat diikutsertakan pada tahap korelasi
stratigrafi dan dalam penentuan nilai cadangan.
Penentuan nilai cut-off yang tidak tepat akan mempengaruhi parameter dalam
reservoir. Berikut ini adalah beberapa parameter yang dipengaruhi oleh nilai cut-off. Dalam
menentukan cut off sebelumnya praktikkan telah membagi 10 zona kedalaman prospek.
Kemudian praktikkan menentukan nilai dari vshale,porositas efektif, interval dan sw yang
di dapat dari percobaan sebelumnya. Pada data cut off praktikkan menghitung nilai net sand
dan net pay. Net sand merupakan ketebalan medium. Yaitu ketebalan yang terdapat fluida
tetapi belum tentu hidrokarbon, dalam hal ini dapat berupa air, gas atau minyak.
Kemudian praktikkan menentukan nilai net to gross (NTG) yang diambil dari
parameter total net pay dan total interval. Perkiraan NTG global diperoleh dari sumur,
tetapi perkiraan ini sangat bergantung pada lokasi dari sedikit sumur yang tersedia. Jika
sumur-sumur ini berlokasi di tempat yang berbeda, perkiraan NTG akan berbeda. Sehingga
diperoleh nilai NTG after adalah 1. Pada NTG hanya dipakai after karena dipakai cut off
dengan parameter kecil yaitu net pay. Untuk perhitungan Porositas Average diambil dari
parameter Total porositas before dengan total interval sehingga nilai Porositas Average
untuk before 0,834697. Dan nilai porositas average after senilai . Untuk perhitungan Sw
average terdapat dua yaitu after dan before.
Nilai NTG atau net to gross yang merupakan perbandingan total net pay dibagi dengan total
interval. Nilai dari NTG dihitung setelah cut-off, karena pada parameter ini praktikan akan
menghitung kedalaman yang bersih, yaitu net pay. Pada sebelum cut-off merupakan
kedalaman kotor yang masih belum terfilter. Selanjutnya, dihitung nilai dari Øaverage
sebelum cut-off dengan perbandingan ØEffective x h pada before dengan total interval,
sedangkan untuk setelah cut-off dengan perbandingan ØEffective x net pay dengan total
interval.
Faktor – faktor yang berhubungan dengan nilai cut – off antara lain Efek Pembacaan Skala
Saat Logging, Tipe Batuan, dan Permeabilitas (Permeabilitas Efektif). Net pay diperoleh
dari pembacaan (resolusi spasial) dari well logging. Conventional log sampling interval
adalah 0,15 m sehingga setiap data berhubungan dengan ketebalan sub-layer 0,15 m.
Resolusi menunjukkan ketebalan lapisan minimum di mana log akan merekam nilai
parameter yang benar setelah dikoreksi dengan kondisi lingkungan reservoir. Tipe batuan
sangat mempengaruhi nilai cut – off karena adanya perbandingan petrofacies dari batuan.
Contohnya cut – off untuk sandstone dan carbonate berbeda karena proterti petrofacies dari
sandstone dan carbonate berbeda.
Bahkan dalam jenis batuan carbonate pun nilai cut – off dibedakan untuk limestone dan
dolomiteDengan pendekatan ini, permeability cut-off pada net pay yang digunakan dalam
perhitungan log poin demi poin akan sangat berbeda antara untuk reservoir gas (viskositas
gas sangat rendah sekitar 0,02 cp), dengan reservoir minyak ringan (viskositas 1 sampai 10
cp), dan untuk reservoir minyak berat (viskositas minyak 10.000 cp atau lebih).
Setiap bagian dari interval reservoir yang memiliki permeabilitas pada kondisi reservoir di
bawah cut-off akan didefinisikan sebagai nonpay. Kemudian, situasi reservoir gas berbeda
secara terpisah dari reservoir minyak. Sebelum melakukan perhitungan net pay, terlebih
dulu di cari nilai cut – off porositas, saturasi air dan volume clay sebagai batasan yang
digunakan. Tujuan dari perhitungan net - pay adalah untuk menghilangkan interval batu
non-produktif dan,dari perhitungan di berbagai lubang bor, memberikan dasar yang kokoh
untuk mendeskripsikankualitas reservoir 3D, kuantitatif hidrokarbon in-place dan
perhitungan aliranNet pay Peta yang menggambarkan ketebalan batupasir yang
mengandung fluida hidrokarbon (gas, minyak atau keduanya).
Penentuan cut-off diperlukan pada studi reservoir yang sistemnya memiliki suatu
kelainan pada batuan yang menyebabkan batuan/formasi tersebut tidak dapat
diikutsertakan pada tahap korelasi stratigrafi dan dalam penentuan nilai cadangan.
Penentuan nilai cut-off yang tidak tepat akan mempengaruhi parameter dalam reservoir.
Berikut ini adalah beberapa parameter yang dipengaruhi oleh nilai cut-off.
KESIMPULAN
TUGAS INTERNET
LAMPIRAN B
HASIL PENGAMATAN