Resume Artikel Minggu 3 - Kel 3
Resume Artikel Minggu 3 - Kel 3
Resume Artikel Minggu 3 - Kel 3
Akuntansi Internasional
“Accounting Practitioners’ Attitudes toward Accounting Harmonization:
Adoption of IFRS for SMEs in Italy” dan “Discussion of Accounting
Practitioners’ Attitudes toward Accounting Harmonization: Adoption of
IFRS for SMEs in Italy”
KELAS FA
Oleh :
2021
Artikel 1 : “Accounting Practitioners’ Attitudes toward Accounting Harmonization:
Adoption of IFRS for SMEs in Italy”
Latar Belakang
Berdasarkan survei dari bulan juni hingga juli tahun 2013, 95 persen akuntan di seluruh
perusaahan di dunia lebih bergantung dengan pengungkapan yang jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan standar IFRS.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini membahas logika yang mendorong sikap praktisi akuntansi bersertifikat
untuk perusahaan kecil (CA) terhadap standar akuntansi baru. Hal tersebut kemudian
mengurai heterogenitas dalam profesi akuntansi seputar proses harmonisasi akuntansi.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara variabel dependen
IFRSforSMEs dan variabel independen, yaitu profesional, pasar, dan budaya. Secara
keseluruhan, dengan melihat bagaimana CA menanggapi kompleksitas kelembagaan
yang ditimbulkan oleh standar akuntansi baru, tampak bahwa mereka menunjukkan
minat yang kuat pada aspek standar yang lebih terkait dengan komersial.
Implikasi Praktik
Makalah ini memiliki implikasi untuk pengembangan dan penerapan standar akuntansi
baru dalam hubungannya dengan profesi akuntansi. Ini mendukung pembuat standar
dalam menentukan arah revisi standar-standar ini di masa depan. Peneliti
mengidentifikasi elemen kunci yang dipertimbangkan CA ketika dihadapkan dengan
proyek baru harmonisasi akuntansi yang mungkin merevolusi aktivitas sehari-hari
mereka. Misalnya, aspek kontroversial seperti logika budaya muncul sebagai faktor
fundamental di tingkat mikro. Oleh karena itu, Kerangka Konseptual yang IASB
uraikan saat ini akan mendapat manfaat dengan mempertimbangkan kepentingan
kategori khusus ini, terutama jika pembuat standar ingin lebih menegakkan standar
akuntansi untuk UKM. Hasil ini mendorong IASB untuk membuat proses konsultasinya
terbuka secara efektif untuk semua konstituen. Penelitian ini memberikan beberapa
wawasan unik ke dalam kelompok penting praktisi yang berada di 'wajah batubara' dari
mayoritas pekerjaan akuntansi yang dilakukan.
Keterbatasan Penelitian
Diharapkan pada penelitian masa depan dapat mengatasi masalah sehubungan dengan
CA dari negara lain untuk menilai apakah pengaturan yang berbeda berdampak pada
sikap terhadap proses harmonisasi akuntansi. Hal ini memungkinkan untuk
mengeksplorasi lebih lanjut tingkat di mana budaya akuntansi yang berbeda masih
membentuk penerapan standar akuntansi yang berlaku saat ini.
Artikel 2 : “Discussion of Accounting Practitioners’ Attitudes toward Accounting
Harmonization: Adoption of IFRS for SMEs in Italy”
Latar Belakang
Kualifikasi praktisi akuntansi yang diberikan kepada seseorang yang memenuhi standar
dalam menjalankan peran sebagai akuntan profesional sesuai dengan kompetensi utama
dan kompentensi Sertifikat CA. Berdasarkan perundang-undangan sertifikasi CA yang
diberikan untuk menunjang akuntan sebagai standar akuntansi yang baru. Hal ini dapat
mengurangi keanekaragaman dalam laporan keuangan yang tersedia. Melalui analisis
survei terhadap 1268 akuntan bersertifikasi CA di Italia dan 10 profesional asosiasi
akuntansi mengindentifikasikan yang pertama mengelola konsitensian logika kompetitif
dalam mendorong sikap CA menuju standar akuntansi yang baru, kedua menunjukkan
peran karakteristik sosial dalam memecah belahkan komunitas profesional akuntansi
terutama dalam mengungkapkan sudut pandang terhadap IFRS untuk UKM.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mereview penelitian ''Praktisi Akuntansi 'Sikap
terhadap Harmonisasi Akuntansi: Adopsi IFRS untuk UKM di Italia” oleh Alessandro
Ghio dan Roberto Verona.
Hasil Penelitian
Implikasi Praktik
Survei dikembangkan dari literatur terkait sebelumnya. Itu tidak terlalu rumit atau
panjang, yang mungkin membantu dalam tingkat respons. Survei tersebut juga telah
diuji sebelumnya dengan tepat. Namun, ada variasi yang cukup signifikan dalam jumlah
pertanyaan yang membahas berbagai logika. Dalam survei, ada beberapa variabel yang
sangat berkorelasi. Tingkat responsnya bagus dibandingkan dengan survei serupa dan
ada pengujian yang sesuai untuk bias non-respons. Survei tersebut melaporkan cukup
banyak informasi tentang asosiasi dan area di Italia tempat responden berada.
Sementara nilai triangulasi jelas untuk jenis penelitian ini, hanya ada sedikit informasi
tentang narasumber selain beberapa kutipan yang dilaporkan. Sulit untuk memahami
tema yang mungkin muncul dari wawancara ini dan bagaimana temuan terkait dengan
teori di makalah atau hasil survei. Mengingat GV menggunakan sepuluh wawancara,
rincian ini dapat ditabulasi dan ini akan lebih berguna daripada membuat tabulasi uji
coba.
Keterbatasan Penelitian