Kelompok 7. MTK KEISLAMAN
Kelompok 7. MTK KEISLAMAN
Kelompok 7. MTK KEISLAMAN
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah kami
yang berjudul “Memahami Konsep Kejujuran dengan Konsep Perkalian” tanpa
suatu halangan apapun.
Shalawat serta salam selalu kami curahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang menjadi panutan dan suri tauladan bagi kita semua. Beliaulah yang
telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang,
yakni Addinul Islam.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus
Peubah Banyak. Dalam hal ini, kami selaku penulis banyak berhutang budi
kepada banyak pihak yang telah membantu, memotivasi, dan senantiasa
mendo’akan kami agar makalah ini selesai dengan baik. Kami juga tidak lupa
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Jujur.............................................................................................3
E. Pengertian Perkalian....................................................................................8
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai kejujuran dalam sebuah konsep perkalian
adalah hal yang sudah tertuang dalam Al-quran. Seperti yang kita ketahui
bahwa islam kejujuran dikenal sebagai ash shidqu. Istilah ini juga
dijadikan sebagai julukan bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang memiliki sifat jujur. Perlu kita ketahui kejujuran, dalam Islam
memiliki keutamaan tersendiri dan akan menjadi penyebab datangnya
pahala dan rahmat dari Allah. Kejujuran merupakan jalan yang lurus dan
penuh keselamatan dari azab di akhirat yang keras. Melainkan, tidak hanya
untuk bersikap jujur, Allah juga memerintahkan kita untuk bersama orang-
orang yang jujur. Dalam surat at Taubah ayat 119, Allah berfirman, ““Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang sidiqin”. Bersama dengan orang-orang yang
jujur diharapkan akan membuat kita untuk terbiasa menjaga kejujuran juga
dalam diri kita. Lantas, kaitannya dengan perkalian adalah penjumlahan
yang berulang ada dalam Al-quran yang berbunyi “Perumpamaan orang
yang menginfaqkan hartanya dijalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai , pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan allah Maha luas,
Maha mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah : 261).
Oleh sebab itu, konsep kejujuran dan perkalian itu saling
berhubungan yang mana matematika mengajarkan konsep kejujuran dalam
artian yang hak harus kita katakan hak dan yang batil juga harus kita
katakan batil sehingga kita termasuk golongan orang-orang yang menyeru
pada sebuah kebenaran.
B. Rumusan Masalah
Adapun berikut ini rumusan masalah yang diperoleh dari latar
belakang masalah dalam konteks memahami konsep kejujuran terhadap
konsep perkalian, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Jujur?
2. Bagaimana pandangan orang Islam terhadap kejujuran?
3. Apa saja macam – macam kejujuran dalam Islam?
4. Apa pahala untuk orang jujur?
5. Apa yang dimaksud dengan Perkalian?
6. Bagaimana cara kita memahami konsep kejujuran terhadap konsep
perkalian?
C. Tujuan Penulisan
Adapun berikut ini Tujuan penulisan yang diperoleh dari rumusan
masalah terhadap latar belakang masalah dalam konteks memahami
konsep kejujuran terhadap konsep perkalian, sebagai berikut:
1. Mengetahui apa arti dari kejujuran itu sendiri dan perkalian.
2. Menjelaskan mengenai bagaimana cara pandang orang Islam
terhadap konsep kejujuran.
3. Mendeskripsikan macam-macam bentuk kejujuran dalam Islam.
4. Memberikan informasi pahala apa saja yang didapat bagi orang
yang jujur.
5. Mendeskripsikan bagaimana cara kita dalam memahami konsep
kejujuran terhadap konsep perkalian itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jujur
Jujur, dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah ash shidqu atau
shiddiq, memiliki arti nyata atau berkata benar. Artinya, kejujuran
merupakan bentuk kesesuaian antara ucapan dan perbuatan atau antara
informasi dan kenyataan. Lebih jauh lagi, kejujuran berarti bebas dari
kecurangan, mengikuti aturan yang berlaku dan kelurusan hati. Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan sempurna
untuk kita. Beliau memiliki akhlak atau sifat yang begitu mulia. Beberapa
sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam antara lain amanah dan jujur. Nabi Muhammad dikenal sebagai
pribadi yang jujur, bahkan sejak beliau belum diangkat menjadi nabi.
Ada banyak sekali bentuk kejujuran dalam kehidupan kita sehari-
hari. Sejak kecil kita pasti telah diajarkan oleh orang tua kita untuk selalu
berbuat jujur dan tidak berbohong. Hal ini tentu sesuai dengan ajaran
agama Islam yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi sallam sendiri.
E. Pengertian Perkalian
Operasi matematika tentang perkalian. Al-Qur'an memberikan
suatu gambaran yang akan menampilkan operasi perkalian bilangan, yakni
pada Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 261.
AxB = BxA
Contoh lainnya ;
Kenapa Berbeda??
Sebagian besar dari kita umumnya tidak mengerti perbedaan
pengertian antara AxB dengan BxA, dengan alasan ‘menghasilkan angka
akhir yang sama’ karena sifat Komutatif pada operasi bilangan bulat. Tapi
kita tidak menyadari bahwa sifat Komutatif ini hanya berorientasi pada
hasil akhir, sedangkan pada konsep keduanya berbeda. Hal ini berbeda
pada oprasi penambahan yang memang memiliki konsep bersifat
Komutatif.
Maka dari itu, perkalian adalah penjumlahan yang berulang.
1. Dalam operasi perkalian kita tahu bahwa ada yang namanya perkalian
dengan bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif artinya
adalah bahwa ada nilai kebenaran. Maka, dari itu dikategorikan
sebagai golongan golongan orang yang benar.
2. Operasi perkalian berikutnya adalah ketika kita bertemu dengan
bilangan angka positif yang dikalikan dengan negatif menghasilkan
negatif maka itu artinya adalah bahwa ada nilai kebenaran dan juga ada
bernilai kesalahan. Maka, dari itu dapat kita kategorikan sebagai
golongan golongan orang yang salah.
3. Operasi perkalian berikutnya adalah jika kita bertemu nilai angka
negatif yang dikalikan dengan positif maka akan menghasilkan negatif
pula. Artinya adalah sesuatu yang awalnya itu bernilai salah tetapi kita
katakan itu bernilai benar sehingga hasilnya juga akan tetap
menimbulkan kesalahan juga. Maka, dari itu termasuk orang yang
dikategorikan salah.
4. Operasi perkalian Yang terakhir itu kita sering ketemu adalah bilangan
angka negatif jika kita kalikan dengan negatif pasti akan bernilai
Positif itu sudah ketentuan dari operasi perkalian lantas artinya adalah
bahwa sesuatu yang kita katakan salah dan juga tetap salah dengan
hasil kebenaran. Maka, dari itu kita tertermasuk ke orang-orang
kategori benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi terkait tentang memahami konsep
kejujuran terhadap konsep perkalian bahwa dapat disimpulkan terkait
konsep kejujuran itu adalah konsep yang mana telah termuat dalam sebuah
Alquran bisa kita lihat bersama-sama ada pada surat Al Baqarah ayat 261
dan juga terhadap konsep perkalian itu adalah menggunakan konsep
komutatif seperti yang dijelaskan pada point materi.
Tidak hanya itu saja bahwa dalam memahami konsep perkalian
terhadap kejujuran itu menimbulkan sebuah pahala bagi orang yang jujur
karena perkalian itu adalah penjumlahan yang dilakukan secara berulang-
ulang dan tidak hanya itu saja ada beberapa kategori atau macam-macam
jenis orang-orang yang jujur yang dikategorikan dalam materi tadi untuk
keseluruhannya bahwa pemahaman terkait konsep kejujuran dan konsep
perkalian itu dapat kita pahami dengan panduan Alquran dan operasi
Matematika itu sendiri.