Komunikasi Pada Pasien Marah Kelompok 3
Komunikasi Pada Pasien Marah Kelompok 3
Komunikasi Pada Pasien Marah Kelompok 3
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Reny haryani G1B119051
Marta prima yuda G1B119055
Nahdiah khopipah G1B119060
Melikson kakyarmabin G1B119061
Erawati G1B119062
Yahya esrom ansanay G1B119064
Nadia rifelda G1B119065
Harnika G1B119067
Sherin azarine G1B119068
Fiqri gumilang G1B119071
Mertisa G1B119072
Pujidan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul“KOMUNIKASI PADA ANAK"tepat pada Waktunya Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya.
Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2.Rumusanmasalah.........................................................................................1
1.3.. Tujuan..........................................................................................................
...........1
1.3.1. TujuanUmum....................................................................................1
1.3.2. TujuanKhusus...................................................................................1
1.4.Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Definisi marah ..........................................................................................3
2.2. Karakteristik marah ..................................................................................3
2.3. Faktor-faktor penyebab marah..................................................................4
2.4. Akibat marah ............................................................................................5
2.5. Terapi marah.............................................................................................5
2.6. Teknik berkomunikasi terapeutik untuk mengatasi klien marah .............6
2.7. Terapi marah.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran komunikasi dalam keperawatan mengenai
komunikasi terapeutik, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan
mengatasi klien dalam situasi tertentun khususnya klien yang sedang marah.
2. Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Untuk mengetahui definisi marah?
2. Untuk mengetahui karakteristik marah ?
3. Untuk mengetahui mengetahui faktor-faktor penyebab marah
4. Untuk mengetahui akibat marah ?
1
5. Untuk mengetahui terapi marah?
6. Untuk mengetahui teknik berkomunikasi terapeutik untuk mengatasi klien
marah ?
7. Untuk mengetahui terapimarah ?
1.4 . Manfaat
a. Memahami dan menerapkan komunikasi terapeutik dalam berhubungan dengan
seorang klien yang sedang marah
b. Sebagai bekal perawat pada saat akan melakukan asuhan keperawatan kepada klien
c. Membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
5. Aspek Spiritual
Hal yang bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat menimbulkan
kemarahan dan dimanifestasi dengan amoral dan rasa.
4
h. Penjelasan orang lain terhadap aib nya
i. Mengingat permusuhan dan dendam lama
j. Lalai terhadap akibat ditimbulkan oleh marah
1. Bahaya fisiologi
Amarah dan kekecewaan yang terjadi akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Hal
tersebut akan menimbulkan hipertensi,stres,depresi ,maag,gangguan fungsi
jantung,insomnia kelelahan,bahkan serangan jantung.bahkan amarah seorang ibu yang
sedang menyusui dapat mengakibatkan peracunan yang berbahaya didalam air susunya
Menurut mardin (1990) mereka memiliki mental lemah harus menyadari bahwa
beberapa kekecewaan dapat mengorbankan hidupnya. Mereka mungkin tidak
mengetahui,ternyata banyak manusia akibat dari marah yang berlebihan sehingga ia
mati karena serangan jantung. Amarah juga bisa menyebabkan berkurangnya nafsu
makan,serta terganggunya otot dan saraf selama berjam-jam bahkan berhari-hari
2. Bahaya psikologi
3. Bahaya sosial
1. Kemerahan diekspresikan , secara asertif bukan agresif , cara yang paling sehat
dalam mengekspresikan kemarahan.
2. Kemarahan dapat ditekan,kemudian diganti atau dialihkan. Hal ini terjadi ketika
kemarahan ditahan,berhenti memikirkannya, dan fokus pada sesuatu yang positif.
Tujuannya adalah menghalangi atau menekan kemarahan dan diganti dengan perilaku
yang lebih konstruktif
5
3. Kemarahan dapat diredakan di dalam, artinya tidak hanya mengontrol perilaku luar
tetapi juga mengontrol respon internal, mengambil langkah untuk memperlambat detak
jantung, menenangkan diri dan membiarkan perasaan itu surut
6
d) Ulangi setiap fakta yang dikemukakan pasien, sebagai tanda kita benar
benar mendengarkan mereka.
7. Berusaha sependapat dengan pasien. Bukan berarti kita selalu membenarkan pasien,
namun sebagai salah satu taktik meredakan marahnya pasien, kita mencari point-point
dalam pernyataan pasien yang bisa kita setujui. Misalnya, “Ya Pak, sayasependapat
bahwa tidak seharusnya pasien menunggu lama untuk bisa mendapatkan kamar. Tapi
saat ini kamar perawatan kami memang sedang penuh, kami berjanji akan mencari
jalan keluarnya danmelaporkannya pada Bapak sesegera mungkin.”
8. Tetap tenang dan kuasai diri.
a) Ingatlah karakteristik pasien di rumah sakit adalah mereka yang sedang cemas,gelisah
dan khawatir akan kondisi diri atau keluarganya, sehingga sangat bisa dimengerti bahwa
dalam kondisi seperti itu seseorang cenderung bertindak emosional.
b) Berhati-hati dengan nada suara, harus tetap rendah, positif dan menenangkan. Jangan
terbawa oleh nada suara pasien yang cenderung tinggi dan cepat.
c) Sampaikan informasi dengan sopan dan pelan-pelan.
d) Tetap gunakan kata-kata hormat seperti silakan, terimakasih atas masukannya, dan
sebut pasien dengan namanya.
● Relaksasi otot
Relaxation via tension-relaxation
Relaxation via letting go
Defferentia relaxation
● Relaksasi kesadaran indra
● Relaksasi melalui hipnose, yoga dan meditasi
● Mengendorkan urat leher
● Mengendorkan urat lengan
● Memejamkan mata
7
● Menyibukkan diri
● Memeriksa kepala tangan
● Melatih pernafasan
● Berbicara dengan tenang
● Berusaha terbuka dengan teman yang amanah
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi klien yang marah
diperlukan untuk tetap menerapkan komunikasi terapeutik agar dapat terjalin hubungan
yang baik antara perawat dan klien dan juga seorang perawat harus mengetahui
karakteristik,faktor penyebab serta tehnik-tehnik dalam mengatasi klien yang marah
sehingga masalah klien dapat terselesaikan.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita harus bisa menerapkan komunikasi terapeutik
khususnya dalam menghadapi klien yang sedang marah. Kita harus tetap memberikan
pelayanan yang baik bagaimanapun situasi klien.
9
DAFTAR PUSTAKA
10