Critical Journal Review Agribisnis
Critical Journal Review Agribisnis
Critical Journal Review Agribisnis
BAB II
RINGKASAN
A. Pendahuluan
Pembangunan sektor pertanian di Indonesia masih menjadi sektor terpenting dari
keseluruhan pembangunan ekonomi mengingat Indonesia yang sebagian besar
wilayahnya merupakan kawasan pertanian. Pertanian selain memproduksi bahan pangan
kebutuhan masyarakat, juga bisa menghasilkan produk pertanian yang bisa di ekspor
untuk dapat menambah pendapatan petani dan devisa negara. Pada dasarnya
pembangunan sektor pertanian merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pendapatan
dan kualitas hidup petani. Oleh karena itu, harus dilaksanakan secara berkelanjutan
melalui pengembangan kemampuan petani dalam mengelola usahataninya, agar selalu
memiliki produktivitas yang tinggi, efisien, dan efektif serta memiliki daya saing yang
dapat menjamin pendapatan dan kesejahteraan hidup keluarganya secara berkelanjutan.
Di Provinsi Bali sektor pertanian adalah sektor utama yang sangat membantu.
Pembangunan ekonomi. Ini dikarenakan pertanian merupakan bagian yang integral dari
pembangunan ekonomi, pertanian merupakan satu-satunya sektor sebagai penghasil
bahan makanan, baik bagi manusia maupun hewan ternak. Di Bali sektor pertanian
berkaitan erat dengan sistem subak, karena subak mengelola sistem irigasi di sektor
pertanian, subak juga mengatur pola dan jadwal tanam. sehingga sistem subak menjadi
1
penunjang utama dari eksistensi sektor pertanian di Bali bahkan sistem subak dinilai
memiliki peranan yang sangat nyata dalam proses pembangunan nasional melalui
pengembangan kegiatan ekonomi subaknya. (Suyatna 1982).
Kegiatan pembangunan pertanian di Bali yang dilakukan melalui organisasi
subak sudah dilakukan hampir ke seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Bali salah
satunya adalah Kabupaten Tabanan. Salah satu subak yang telah memulai aktifitas
kegiatan agribisnisnya di Kabupaten Tabanan adalah Subak Gede Bungan Kapal. Subak
ini berlokasi di Kecamatan Tabanan. Aktifitas agribisnisnya sudah dimulai sejak tahun
2005. Kegiatan agribisnis dimulai dengan adanya pemberian Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) dalam kegiatan peningkatan produktifitas padi dan PTT oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Tabanan serta diinisiasi juga oleh Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Provinsi Bali, dari bantuan tersebut sudah terbentuk KUAT sebagai
lembaga pengerak ekonomi di Subak Gede Bungan Kapal. Keberhasilan suatu kegiatan
pengembangan usaha agribisnis yang dijalankan dengan konsep usaha kecil pada sektor
subak memerlukan adanya peran modal sosial dan manajemen di dalamnya agar semua
kegiatanya dapat berjalan dengan baik. Dimana modal sosial dan manajemen merupakan
ujung tombak dari suatu kegiatan agribisnis dalam suatu kelompok masyarakat seperti
subak.
A. Deskripsi Isi
Analisis Deskriptif
Metode deskriptif kualitatif merupakan metode penyajian, analisis, penafsiran
2
data yang ada dengan tujuan mendeskripsikan suatu fenomena sosial yang
disertai interpretasi terhadap faktor-faktor yang ada dilapangan. (Singarimbun
dan Effendi, 1989 Data yang diperoleh kemudian didistribusikan dalam kategori
berbeda-beda yaitu skor lima merupakan nilai skor tertinggi sedangankan satu
merupakan nilai skor terendah Penentuan kategori dilakukan berdasarkan kelas-
kelas interval tertentu dengan menggunakan rumus di bawah ini.
i = jarak / jumlah kelas
Metode analisis SEM dengan PLS
Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan struktural (Structural
Equation Modeling SEM) berbasis variance atau Component based SEM, yang
terkenal disebut Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode analisis
yang powerfull, oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran
skala tertentu, jumlah sampel kecil, dan juga dapat digunakan untuk konfirmasi
teori (Ghozali, 2008).