Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Sensor Tegangan-1-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR II

SENSOR DETEKTOR TEGANGAN

Disusun Oleh:
Nadia Dio Alvionita (A1C316035)
Nazira Apriyana (A1C316045)
Qori Naili ZF (A1C3160)
Tari Okta Puspitasari (A1C316063)
Vivi Charmeilia (A1C316033)

Dosen Pengampu:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
I. TUJUAN

 Mengetahui karakteristik sensor tegangan

 Membuat rangkaian elektronika yaitu sensor tegangan

 Menjelaskan prinsip kerja dari rangkaian pendektesi tegangan

II. KAJIAN PUSTAKA

Sensor adalah perangkat yang merespon perubahan fisik dan menghasilkan


sinyal listrik. Transducer adalah perangkat yang mengkonversi energi dari satu
bentuk ke bentuk lain. Sebagai contoh, termokopel adalah sensor yang
menghasilkan electromotive force (emf) disebabkan oleh logam berbeda yang
bergabung pada sambungan termokopel. EMF atau dapat disebut sebagai gaya
gerak listrik yang dihasilkan memiliki voltase yang cukup rendah (biasanya
mitivolt), dimana ketika diturunkan sebuah kabel, menjadi suatu sinyal voltase.
Sebuah tranducer dapat digunakan untuk conversi voltase rendah menjadi voltase
tinggi. Piranti atat ukur modern selalu menggabungkan sensor dan transducer
untuk menghasilkan dan mengubah output sInyal menjadi bentuk yang berguna
(Wiharja,2015:21).

Sensor Sinar Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Potovoltaic atau sel solar
adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik. dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron
dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif)
yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin
tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil la nilai tahanannya
sedangkan Fotolistrik adalah senvor yang pol posisijarak suara sumber Sinar
berprinsip keda berdasarkan panta karena perubahan terliri pasangan sumber
titirramerah atau laser ataupun target pemantulnya. yang dari cahaya dan penerima
(Jatmiko,2015:42).

Sensor jenis ini mengubah kondisi-kondisi mekanis menjadi nilai hambatan


pada sensor tersebut, lalu ECM mensuplai tegangan yang telah diregulasi yang
disebut dengan tegangan referensi menuju ke sensor. ECM kemudian mengukur
tegangan jatuh yang melewati sensor akibat dari adanya nilai hambatan untuk
menunjukkan data dari part yang di monitor. Kelompok sensor ini dibagi lagi
menjadi sensor tipe potensiometer, thermistor dan piezo-resistive
(Ismail,2013:30).

Printed Circuit Board (PCB) Printed Circuit Board atau lebih dikenal dengan
PCB adalah sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang
menghubungkan komponen elektronik satu dengan yang lain tanpa menggunakan
kabel. Papan sirkuit ini mendapatkan namanya karena diproduksi secara massal
dengan cara pencetakan. PCB diperkealkan pada tahun 1936 dimana papan sirkuit
ini pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan
penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio. PCB Printing PCB printing
adalah proses untuk mencetak desain skema sirkuit elektronik yang diinginkan ke
Papan PCB kosong. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
mencetak PCB antara lain adalah:

1. uv photoresist laminate

2. Sablon

3. Toner transfer paper

4. Cetak langsung ke PCB

untuk tutorial ini kita akan menggunakan teknik sablon dalam mencetak PCB
yang diinginkan.

Dalam bidang elektronika, komponen diartikan sebagai elemen terkecil


dari rangkaian/sistem elektronis. Berdasarkan respons output terhadap inputnya
komponen elektronik dibedakan menjadi komponenpasif dan komponen aktif.

Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal


listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk tainnya. Contoh
komponen aktif

(1) Transistor, merupakan komponen elektronika dengan selektrode yang


berfungsi sebagai penguat saklar. Jika menjadi komponen dalam rangkaian
penguat, karena merupakan komponen aktif maka transistor dapat menguatkan
sinyal listrik. Dalam hal ini inputnya dimasukkan ke titik B dan outputnya diambil
dari titik A.

(2) LED (light emitting diode) jika dihubungkan dengan sumber tegangan seperti
pada rangkaian di bawah ini, maka LED tersebut akan menyala. Jadi, LED
termasuk komponen aktif karena dapat mengubah suatu bentuk energy (listrik) ke
bentuk lainmya (cahaya).

Komponen Pasif: Komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan


sinyal Listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya. Contoh
komponen pasif:

Resistor, merupakan komponen elektronika yang berfungsi


membatasi/menghambat arus listrik. Karena tidak dapat menguatkan sinyal maka
resistor termasuk komponen pasif. Pada gambar sebelah kiri, terdapat rangkaian
yang memberikan arus sebesar 2 mA. Jika pada rangkaian disisipkan resistor 10 K
ohm (gambar kanan), akan memberikan arus 1 mA. Nampak bahwa pemasangan
resistor tersebut akan membatasi arus oleh karena tak dapat menguatkan sinyal,
maka resistor termasuk komponen pasif. Resistor berfungsi sebagai pembatas arus
(Wiharja,2015:21).

III. ALAT DAN BAHAN

1. Baterai 3 Volt 1 buah


2. Transistor BC547 3 buah
3. LED 1 buah
4. Resistor 1M Ohm 1 buah
5. Resistor 100K Ohm 1 buah
6. Resistor 220R Ohm 1 buah
7. Stabilo 1 buah
8. Papan PCB 1 buah
9. Kabel secukupnya
IV. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pembuatan galvanometer sederhana, yaitu:
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat detector
tegangan.
2) Potong papan PCB besarnya menyerupai stabilo
3) Lalu rangkaialah komponen tersebut pada rangkaian dibawah ini.

4) Lalu stabilo yang ada isinya dikosongkan untuk diisi dengan rangkaian
yang telah dibuat
5) Tempat stabilo yang kosong dilubangin bagian ujungnya
6) Masukan kawat tembaga tersebut pada ujung stabilo yang telah
dilubangkan
7) Lalu hubungkan dengan rangkaian tersebut
8) Setelah itu pasanglah baterai dengan menggunakan selotip
9) Lalu lilitkan kawat tembaga pada ujung stabilo yang telah dilubangkan
10) Alat siap digunakan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Alat sebelum terkena benda yang ada tegangan

Alat yang sesudah terkena benda yang ada tegangan

4.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini kami membuat sensor detektor tegangan, dengan
komponen utama pada rangkaian adalah transistor dan beberapa komponen
pendukung. Susuai dengan teori yang ada yaitu bila isyarat berupa arus/tegangan
DC atau bolak-balik dengan frekuensi sangat rendah, maka diperlukan rangkaian
penguat gandengan DC. Pada penguat ini, antara transistor yang satu dengan yang
lainnya dihubungkan secara langsung.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa transistor merupakan komponen
elektronika dengan selektrode yang berfungsi sebagai penguat saklar. Jika
menjadi komponen dalam rangkaian penguat, karena merupakan komponen aktif
maka transistor dapat menguatkan sinyal listrik. Oleh karena alasan inilah
transistor menjadi komponen yang paling berperan dalam pembuatan sensor
detektor tegangan.
Trnasistor sebagai penguat, sudah bukan barang yang tabu lagi didunia
rangkaian elektronika bahwa transistor dapat kita gunakan untuk berbagai macam
keperluan salah satunya sebut saja salah satu fungsinya yaitu transistor sebafai
penguat sinyal listrik. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan
atau arus yang dipasangkan disatu terminalnya mengatur arus ynag lebih besar
yang melalui 2 terminal lainnya.
Prinsip yang dipakai didalam transistor sebagai penguat yaitu arus kecil
pada basis dipakai untuk mengontrol arus yang lebih besar yang diberikan ke
kolektor melalui transistor tersebut. Dari sini dapat kita lihat bahwa fungsi dari
transistor hanya sebagai penguat ketika arus basis akan berubah. Perubahan arus
kecil pada basis inilah yang dinamakan dengan perubahan besar pada arus yang
mengalir dari kolektor ke emitter.
Pada pembuatan sensor detektor tegangan ini kami juga menggunakan
LED (light emitting diode) sebagai salah satu komponennya, LED jika
dihubungkan dengan sumber tegangan maka LED tersebut akan menyala. Jadi,
LED termasuk komponen aktif karena dapat mengubah suatu bentuk energy
(listrik) ke bentuk lainnya (cahaya). Ini merupakan kebalikan dari salah satu ciri
komponen pasif yaitu tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal litrik
serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya. Pada rangkaian sensor
detektor tegangan ini LED berperan untuk memberikan sinyal atau suatu pertanda
jika ada suatu tegangan.

Selain menggunakan transistor dan LED (light emitting diode) kami juga
menggunakan resistor pada pembuatan sensor detektor tegangan ini, resistor
berperan membatasi/menghambat arus listrik. Karena tidak dapat menguatkan
sinyal maka resistor termasuk komponen pasif.

VI. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sensor adalah perangkat yang merespon perubahan fisik dan menghasilkan
sinyal listrik.
2. Sensor tegangan berperan sebagai pendeteksi besaran nilai tegangan dalam
suatu rangkaian. Komponen yang digunakan adalah dengan memanfaatkan
Transistor, Resistor, LED dan sebagainya.
3. Sensor jenis ini mengubah kondisi-kondisi mekanis menjadi nilai
hambatan pada sensor tersebut, lalu ECM mensuplai tegangan yang telah
diregulasi yang disebut dengan tegangan referensi menuju ke sensor. EMF
atau dapat disebut sebagai gaya gerak listrik yang dihasilkan memiliki
voltase yang cukup rendah (biasanya mitivolt), dimana ketika diturunkan
sebuah kabel, menjadi suatu sinyal voltase.

VII. Saran
Sebaiknya di lain kesempatan mahasiswa membuat alat yang sesuai
dengan standar. Dan mahasiswa juga harus lebih memahami konsep
pembuatan detektor tegangan serta lebih memahami fungsi dan cara kerja
setiap komponen yang digunakan dengan baik. Dan dengan membuat alat
ini diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Hasan.2013.Engine Management System. Malang : Gunung Samudera.

Jatmiko, Priyo.2015.Training Basic PLC. Jakarta: Kartanagari.

Wiharja, Budi, Priangga.2015.Tokoteknologi: Electronics Design & Repair.


Malang: PT.Tokoteknologi Mikroelektronik Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai