Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Contoh Laporan Karya Ilmiah Siswa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Contoh Laporan Karya Ilmiah Siswa 

SMA
 
 
 
 
 
 
43 Votes

UPAYA PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK KEINDAHAN LINGKUNGAN


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang
dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang
disebut sampah. Seperti kita  ketahui sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya. Dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada
hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah terdapat dimana- mana, di rumah, di sekolah, di masyarakat dan di tempat-
tempat umum lainnya. Dampak dari adanya sampah memang sangat signifikan terlihat di
masyarakat seperti merusak daya estetika lingkungan, menyebabkan penyakit, bila terdapat
dalam air akan menyebabkan pencemaran air bahkan jika terlalu banyak ada pada sungai atau
saluran air laiinya  bisa menyebabkan banjir.
 Kita menganggap sampah adalah sesuatu yang sudah tidak memiliki daya guna lagi.
Tetapi sebenarnya sampah bisa diolah dan dipermak sedemikian rupa sesuai dengan
kreativitas dan keinginan kita.
1.2 Rumusan Masalah
            1.2.1 Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan ?
            1.2.2 Bagaimana pengelolaan sampah di masyarakat ?
            1.2.3 Kenapa sampah harus diolah dan di daur ulang ?
            1.2.4 Bagaimana penanganan sampah di masyarakat ?
            1.2.5 Bagaimana efek sampah terhadap kehidupan manusia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara
lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran sampah.
2 Supaya para siswa  yang sudah belajar hal yang mengenai pengelolaan sampah mampu
memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan
tempat.
3. Membuat siswa –siswi bisa mengeksplorasikan kreativitasnya dalam pengelolaan sampah.
4. Menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai proses daur ulang sampah.
5. Sebagai sarana pembelajaran siswa dalam pembuatan karya tulis.
1.4 Manfaat
Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi dibidang lingkungan hidup dan
dapat memanfaatkan sampah di lingkungan SMA ……. menjadi sesuatu yang berguna.
Membuat siswa lebih peduli terhadap lingkungan dengan hal yang sangat kecil seperti
membuang sampah pada tempatnya merupakan hal yang perlu ditanamkan sejak dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
           Sampah adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang
sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Sampah biasanya
berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah basah atau sampah
kering.
2.2 Klasifikasi Sampah
Sampah berdasarkan sumbernya. :
1.     Sampah rumah tangga sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
2.     Sampah komersial, sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan,
rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, pendidikan dan sebagainya.
3.     . Sampah bangunan, sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan
pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, genteng, dan sebagainya.
4.      Sampah fasilitas umum.Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar,
lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting,
kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan sebagainya.
 Sampah berdasarkan jenisnya. :       
1.     Sampah organik (bersifat degradabel) Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian
besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah
diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme. 
2.        Sampah anorganik (non degradabel).Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tersusun
oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk diuraikan oleh
jasad renik      
            
2.3 Pengelolaan sampah
            Pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung. Kantung yang digunakan
berasal dari kantung plastik. Jenis bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang
serta sulit dihancurkan oleh jasad-jasad renik yang ada dalam sampah. Bentuk dan ukuran
kantung disesuaikan dengan kebutuhan. Penampungan sampah dapat menggunakan bak
sampah. Bak sampah dibuat secara permanen maupun non permanen.
Pengangkutan.Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam bak-bak sampah,
kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas kebersihan setempat atau sampah tersebut
dapat di daur ulang yang sebelumnya dipisahkan dahulu antara sampah organik dan sampah
anorganik.
Pengelolaan sampah contohnya :
Pupuk cair organik yaitu larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal
dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari 1
unsur. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara,
tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. Pupuk
cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering
mungkin. Larutan ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan
ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.

1. Pupuk kandang cair

Pupuk ini berasal dari kotoran hewan dan urin ternak. Pupuk ini umumnya bisa digunakan
bersama dengan kotoran padat atau pupuk hijau. Pemberian pupuk ini paling baik diberikan
pada tanaman yang sedang dalam masa vegetatif dan masa perkembangbiakan, sebab ketika
masa perkembangbiakan, tanaman banyak membutuhkan nutrisi.
2.      Biogas
Gabungan dari fermentasi bahan organik cair dengan bahan organik padat dikenal dengan
istilah biogas. Bahan pembuatannya berasal dari kotoran manusia, hewan dan tanaman.
Penggunaan biogas memiliki keuntungan ganda yaitu gas metana yang dihasilkan bisa
berfungsi sebagai bahan baker, sedangkan sampah padat dan cair yang dihasilkan sebagai
residu bisa digunakan sebagai pupuk. Penggunaan biogas secara rutin mampu meningkatkan
produksi padi secara berkesinambungan dan tidak ada residu biogas di dalam lahan sawah,
sedangkan penggunaan pupuk kimia sintetis dapat menurunkan produksi tanaman jika
digunakan terus-menerus.
3.   Barang –barang kerajinan seperti tas, vas bunga, tempat pensil, dan alat –alat rumah tangga
lainnya. Ini bisa diambil dari bekas pembungkus deterjen, sabun dan lain –lain.

2.4         Efek  sampah terhadap manusia dan lingkungan

Dampak terhadap Kesehatan


Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
4. Sampah beracun:

Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi
ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang
ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke
dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya antara lain :

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung
(untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas).
4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase,
dan lain-lain.
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.

2.5 Prinsip – prinsip Penanganan sampah


Ada prinsip-prinsip  penanganan sampah yang bisa diterapkan dalam keseharian misalnya
dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang
dihasilkan.
Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa
didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri
non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang
hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya
memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita
dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.

BAB III

        PENUTUP

3.1 Kesimpulan

            Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa sampah memiliki efek –efek
negatif terhadap lingkungan hidup baik dari segi keindahan, kesehatan,dan sosial ekonomi.
Tetapi jika kita bisa mengolah dan mendaur ulangnya dengan memperhatikan kualitas dan
kuantitas maka sampah bisa disulap menjadi barang atau benda- benda yang bernilai jual
tinggi dan sangat bermanfaat seperti pupuk cair yang terbuat dari sampah organik.

3.2 Saran

            Sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan masalah sampah karena ini sangat
signifikan dan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup. Meskipun telah dibuat Undang
– Undang tentang PENGELOLAAN SAMPAH NOMOR 18 TAHUN 2008. Tetapi ini sangat semu
bila tidak dibarengi dengan praktek di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai