Laporan PKL
Laporan PKL
Laporan PKL
Disusun oleh:
KAREN TESALONIKA SIHITE
NISN:0058789074
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa dan di sahkan memenuhi syarat penilaian praktik kerja
lapangan.
Di setujui oleh:
Mengetahui,
Kepala SMKN 9 Kabukaten Tangerang
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas Rahmat dan
Karunia-Nya Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah selesai dilaksakan dengan lancar.
Sehubungan dengan adanya salah satu syarat untuk mengikuti ujian Akhir Semester
(UAS) ditahun ajaran 2022/2022 penyusun berusaha semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan laporan PKL ini.
Durasi kegiatan kegiatan PKL kurang lebih 3 bulan. Dimulai dari tanggal 20
Desember 2021 s/d 20 Maret 2022. Selama periode PKL aktivitas yang dilakukan mahasiswa
adalah terjun langsung di bawah pengawasan. Oleh karena itu saya ucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Ibu, Eva Resti Rahmayani S,Pd. M,Pd. Selaku kepala sekolah SMKN 9 Kabupaten
Tangerang.
2. Ibu, Hj. Juhaeni S.ST. Selaku kepala UPT Puskesmas Kopo.
3. Ibu, Apt. Poni Supartini S,Si. Selaku pembimbing dari instansi.
4. Ibu, Aan Hartati S,Farm. Selaku kepala program Farmasi Klinis dan Komunitas.
5. Bapak, M. Akbar Aditia. Selaku pembimbing dari sekolah SMKN 9 Kabupaten
Tangerang.
6. Bapak, M. Ojie S,Pd. Selaku wali kelas di SMKN 9 Kabupaten Tangerang.
7. Kepada semua rekan-rekan dan petugas/pegawai di UPT Puskesmas Kopo serta pihak
yang telah membantu selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan pembuatan
laporan ini sehingga dapat selesai dengan baik.
Semonga laporan PKL ini dpat membrikan manfaat, baik berupa inspirasi maupun
motivasi bagi pembaca. Dalam proses pembuatan laporan tentu masih terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
H. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bentuk
dari proses pendidikan.
2
BAB II GAMBARAN UMUM
Puskesmas Kopo merupakan salah satu puskesmas yang berada di Wilayah Kabupaten
Serang, puskesmas berada di bagian selatan Kabupaten Serang dan dengan Kabupaten Lebak
tepatnya berada di Jalan Kopo – Maja KM. 3 Nomor 5 Serang-Banten Kode Pos 42178.
Dengan 5 wilayah desa yaitu Desa Kopo, Nanggung, Ranca Sumur, Mekar Baru dan Garut,
puskesmas ini memiliki visi “Terwujudnya Masyarakat Kopo yang Mandiri untuk Hidup
Sehat” dan untuk mewujudkan visi tersebut Puskesmas Kopo memiliki misi sebagai berikut:
Jenis-jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Kopo terdiri dari pelayanan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat) esensial dan pengembangan serta UKP (Upaya Kesehatan
Perorangan), puskesmas ini juga memiliki beberapa program inovasi seperti yang dijelaskan
oleh Kepala Puskesmas Kopo ibu Siti Juhaeni saat ditemui di acara kegiatan monev Subbag
PE dan Infokes hari Rabu 12 September 2018 di Puskesmas Kopo antara lain:
1). (Bidan – Dukun Kemitraan), program ini bertujuan menurunkan kematian ibu dan bayi,
dengan kegiatan:
• Dukun melaporkan jika ada ibu yang akan melahirkan pada bidan desa atau kader
kesehatan pendamping bayi dan balita
3
• Konseling pranikah
Selain program unggulan Kepala Puskesmas Kopo ini juga memberikan bahwa dalam
rangka mensukseskan program tersebut puskesmas Kopo memberikan layanan antar jemput
bagi ibu hamil yang akan lahir dari rumah tersebut, dan dengan ada layanan juga jumlah ibu
yang melahirkan di puskesmas meningkat.
Pada tahun ini Puskesmas Kopo sedang melakukan akreditasi, berbagai persiapan dalam
rangka memenuhi standar puskesmas yang terakreditasi dilakukan mulai dari pemenuhan
sarana prasarana, bangunan puskesmas, dokumen, sistem manajemen dan pelayanan UKP
dan UKM serta SDM baik kualitas maupun kuantitasnya.
Seperti yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas Kopo Ibu Siti Juhaeni bahwa walaupun
puskesmas ini berada dekat dengan Puskesmas Maja Kabupaten Lebak yang sudah memiliki
pengunjung lebih dari 100 orang perharinya, kami seluruh petugas yang berada di puskesmas
Kopo siap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan. Masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas Kopo, hal inipun
sudah dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien ke puskesmas Kopo.
VISI :
MISI :
c. pelayanan kesehatan merata, bermutu dan terjangkau oleh seluruh wilayah Kecamatan
Kopo
4
2.3 Struktur Puskesmas Kopo
A. Kegiatan di gudang
- Menulis SO
B. Kegiatan di Apotek
5
- Pemberian informasi obat
- Membuat puyer
6
BAB III. LAPORAN KEGIATAN PKL
Waktu pelaksanaan kurang lebih dilaksanakan tiga (3) bulan, dari tanggal 20 desember
2021s/d 23 Maret 2022.
REKAM MEDIK
GUDANG OBAT
- Mendiatribusikan obat ke poli UGD, Apotek, VK, Posyandu, Laboratorium, Pusling, setiap
hari selasa dan jumat
APOTEK
-Membuat puyer
VAKSIN
7
-Mencatat data diri pasien
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif. Data pola peresepan obat
antidiabetes yang meliputi berdasarkan jenis kelamin, usia, tipe diabetes, bentuk sediaan
obat, jenis insulin, golongan obat oral, kombinasi obat sejenis, dan kombinasi obat lain yang
diperoleh dari resep-resep pasien diabetes rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Sabang periode Januari 2015 sampai dengan Juni 2015. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk persentase, dan tabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penggunaan terbesar adalah jenis kelamin
laki-laki sebanyak 130 orang (52%), usia di atas 45 tahun sebanyak 234 orang (93,6%), dan
jenis diabetes tipe 2 sebanyak 138 resep (55,20%). Jumlah penggunaan obat yang paling
banyak adalah bentuk sedian obat injeksi sebanyak 258 flexpen (52,98%), jenis insulin
Novomix sebanyak 108 resep (56,55%), golongan obat oral biguanida (metformin) sebanyak
86 resep (45,50%), kombinasi obat sejenis gliclazid dan metformin sebanyak 63 resep
(52,50%), dan kombinasi obat lainnya obat antihipertensi sebanyak 215 resep (41,91%).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa prevalensi tertinggi adalah
pada jenis kelamin laki-laki, dan usia di atas 45 tahun. Pola peresepan obat antidiabetes
berdasarkan obat yang paling banyak digunakan adalah diabetes tipe 2, bentuk sediaan obat
injeksi, jenis insulin Novomix, obat antidiabetes oral golongan biguanida yaitu metformin,
8
kombinasi obat sejenis gliclazid dan metformin, dan kombinasi obat lain yaitu obat
antihipertensi.
Seseorang dengan riwayat keluarga inti mengidap diabetes tipe ini ,lebih berisiko
mengalami penyakit serupa. Hal ini berkaitan dengan mutasi gen HLA yang mengasilkan
protein untuk sistem kekebalan tubuh. Namun, tidak semua orangtua dapat menurunkan0
penyakit ini pada keturunannya.
2. Faktor Geografi
Orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di Finlandia dan
Sardinia, paling banyak terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya
vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit
autoimun.
3. Faktor Usia
Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4-7 tahun, kemudian pada
anak-anak usia 10-14 tahun.
9
4. Faktor Lainnya
Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang
mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan,
memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta mengidap penyakit kuning saat lahir.
Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh tersebut menyerang dan merusak sel beta
pada pankreas, sehingga tidak dapat memproduksi cukup insulin. Beberapa hal yang bisa
menjadi penyebab kerusakan sel beta pankreas, antara lain infeksi virus (enterovirus, virus
Epstein-Barr, virus rubella, rotavirus, serta virus gondongan), konsumsi obat-obatan
tertentu, serta pengaruh gluten.
A. Pemeriksaan darah dan urine untuk menentukan kandungan glukosa dalam tubuh.
B. Pemeriksaan HbA1c untuk memeriksa kadar glukosa rata-rata dalam darah pengidap
selama 2 hingga 3 bulan terakhir.
C. Pemeriksaan autoantibodi untuk membedakan antara diabetes tipe 1 dan 2.
F.KOMPLIKASI DIABETES
10
c. Gangguan Jantung dan Stroke. Penyakit ini dapat memicu penyakit jantung koroner
karena peningkatan risiko aterosklerosis, akibat kadar glukosa darah yang tinggi.
d. Nefropati Diabetes. Kerusakan ginjal akibat gangguan pada pembuluh darah ginjal
karena glukosa darah yang tinggi.
e. Disfungsi Seksual. Diabetes tipe 1 memicu disfungsi seksual yang mengakibatkan
gangguan ereksi, kepuasan seksual yang menurun, kurangnya gairah seks, gagal
mencapai orgasme, rasa sakit saat berhubungan intim, serta vagina yang kering.
f. Gangguan Kehamilan. Keguguran serta lahir mati pada janin jika kadar glukosa
darah tidak ditangani secara saksama.
g. Infeksi Kulit. Pengidap diabetes tipe 1 akan lebih sering mengalami infeksi kulit yang
disebabkan oleh bakteri atau jamur.
G. Pengobatan
Diabetes tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa darah dan mengendalikan gejala. Selain itu, pengobatan juga
dilakukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi di kemudian hari. Beberapa
pengobatan yang diberikan dokter, antara lain:
Glibenclamide sebaiknya diminum saat sarapan. Agar lebih efektif, konsumsi obat ini
diwaktu yang sama setiap harinya. Jika lupa mengonsumsi Glibenclamide pada pagi hari,
konsumsi obat ini pada jam makan berikutnya
Metformin dikonsumsi setelah makan. Pada penderita diabetes tipe 2, kenaikan kadar gula
darah yang terlalu tinggi dapat memicu terjadinya komplikasi berupa ketoasidosis diabetik.
11
Kondisi ini ditandai dengan tubuh terasa lemas, kebingungan, pingsan, dan kadar keton yang
tinggi.
H. PENCEGAHAN
1. Menjalani pengobatan intensif jika terdapat anggota keluarga yang
mengidap diabetes tipe 1.
2. Menjalani tes DNA untuk mengetahui adanya gen pembawa atau penyakit
diabetes tipe 1.
3. Menjalani pola makan sehat.
4. Rutin melakukan aktivitas fisik.
5. Mengontrol tekanan darah dan kolesterol.
6. Rutin melakukan pemeriksaan dan mengunjungi rumah sakit untuk
mengontrol penyakit
12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan PKL di puskesmas kopo Saya mendapatkan banyak manfaat,
baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya
dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek
saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah. Sehingga
suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena
sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.
4.2 Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PKL, saya memberikan saran agar PKL
dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap kepada para
peserta PKLagar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan
dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan.
Kesan:
Selama saya melakukan PKL saya merasa senang serta mendapatkan pengalaman
bekerja,. Meskipun saya masih banyak kekurangan tetapi saya tetap berusaha semaksimal
mungkin untuk mengikuti sistem kerja. Saya juga sangat berterima kasih kepada semua
karyawan UPT PUSKESMAS KOPO. Khususnya Ibu Poni selaku pembimbing yang selalu
meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan, dan pengalaman secara langsung.
Pesan:
13
3. pemberian tugas kepada peserta didik untuk memberi solusi teknik ilmu
pengetahuan bagi pihak instansi.
4. yang paling diperhatikan dalam prakerin terutama
sikap,kedisplinan,kesopanan, dan bertanggun jawab segala sesuatu yang
diperbuat.
5. sebelum memulai aktivitas diindustri alangkah baiknya jika berdo'a agar apa
yang dikerjakan diridoi oleh Tuhan YME.
14
DAFTAR PUSAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes
http://smk45makassar.blogspot.com/2014/12/pesan.html?m=1
https://www.patriciamollie.com/kesimpulan-dan-saran-laporan-pkl/
UPT PUSKESMAS KOPO 2022.
15
LAMPIRAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PUSKESMAS
KOPO
Disusun oleh:
NISN:0058789074
2022
16
PENDISTRIBUSIAN DARI GFK KE GUDANG
17
MENULIS DOSIS OBAT SESUAI RESEP
18
MENGISI KARTU STOK
19
MENGINPUT DATA PASIEN
20
VAKSINASI COVID 19
21
PERPISAHAN PKL
22