Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Kelompok 4 (1) Salinan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

” Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai dengan Tahap Perkembangan”

Mata kuliah: Pengantar Asuhan Kebidanan

Dosen Pengampu: Sumarni, S.ST., SKM.

DISUSUN OLEH:

Nurul Hadijah (321E0008)

Qurrota Ayun (321E0025)

Agfa Mahes Wari (321E0023)

Resti Juliawati (321E0007)

Dede Susi (321E0002)

Putri Nurhalimah (321E0005)

Devi Febriani (321E0019)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEMESTER 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA CIREBON


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Nikmat,
dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep dan
pemenuhan kebutuhan postur

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi
Fisiologi dengan dosen pengampu Ibu Sumarni, S.ST., SKM. Kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini.

Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Cirebon, Senin 07 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
I. Bab 1......................................................................................................................2
II. Pendahuluan..........................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................3
D. Manfaat.............................................................................................................3
i. Bab 2......................................................................................................................3
ii. Pembahasan..........................................................................................................3
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai dengan Tahap Perkembangannya.......................3
Bab 3............................................................................................................................12
Penutup.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................12
Daftar Pustaka.............................................................................................................12
I. Bab 1

II. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)dihitung dari haid pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3triwulan pertama dimulai dari hasil
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6
bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008;
89).Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu
Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu(minggu ke-13 hingga
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses
ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial. Kebutuhan dasar yang diperlukan ibu selama hamil meliputi
oksigen, nutrisi, peronalhygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body
mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas
dalam dan luar rumah. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi
kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan
dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.

A. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini
adalah bagaimanakah kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal 
hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, bodymekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah?

A. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen,
nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, bodymekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar
rumah.

A. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang


kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam
dan luar rumah.
2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang
kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik,
exercise/senamhamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam
dan luar rumah.

i. Bab 2
ii. Pembahasan
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai dengan Tahap Perkembangannya
A. Kebutuhan fisik ibu hamil trimester 1, 2, dan 3
1. Oksigen
Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu udara yang
bersih, tidak kotor atau polusi udara, tidak bau, dsb. Pada prinsipnya
hindari ruangan/tempat yang dipenuhi polusi udara (terminal, ruangan
yang sering di pergunakan merokok).
2. Nutrisi
Ibu yang sedang hamil bersangkutan dengan proses pertumbuhan yaitu
pertumbuhan fertus yang ada di dalam kandungan dan pertumbuhan
berbagai organ ibu, pendukung proses kehamilan seperti adneksa,
mammae dll. Makanan yang diperlukan untuk :
 Pertumbuhan janin. Plasenta. Uterus. Buah dada. Organ lain
Kebutuhan gizi ibu hamil. Pada kehamilan trimester I(minggu 1-
12) kebutuhan gizi masih seperti biasa.
 Pada kehamilan trimester II(minggu 13-28) dimana pertumbuhan
janin cepat, ibu memerlukan kalori yang kurang lebih 285 dan
protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 gram/kg BB.
 Pada kehamilan trimester III(minggu 27-lahir) kalori sama dengan
trimester II tetapi protein naik menjadi2 gram/kg BB. Ibu yang
cukup makanannya mendapatkan kenaikan BB yang cukup baik.
Kenaikan BB selama hamil rata-rata : 9-13,5 kg.1) Kenaikan BB
selama TM I : min 0,7-1,4 kg2) Kenaikan BB selama TM II : 4,1
kg3) Kenaikan BB selama TM III : 9,5 kg Makanan yang di
perlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus,
buah dada dan kenaikan metabolisme anak aterem
membutuhkan :1) 400gr protein2) 220 gram lemak3) 80 gram
karbohidrat4) 40 gram mineral Uterus dan plasenta masing-masing
membutuhkan 550 gram dan 50 gram protein. Kebutuhan total
protein 950 gram, Fe 0,8 gram, dan asam folik 300 µg per hari.
Sebagai pengawasan, kecukupan ibu gizi hamil dan pertumbuhan
kandungannya dapat di ukur berdasarkan kenaikan berat badannya.
Kenaikan berat badan rata-rata antara 10-12 kg. kenaikan berat
badan yang berlebihan atau bila berat badan ibu turun setelah
kehamilan
 triwulan kedua, harusnya menjadi perhatian. Bahan makanan
Ukuran rumah tangga Wanita tidak hamil Wanita hamil, nasi
Piring 3,5 4 Daging Potong 1,5 1,5 Tempe Potong 3 4 Sayur
berwarna Mangkok 1,5 2Buah Potong 2 2Susu Gelas - 1Minyak
Sendok 4 4cairan Gelas 4 6
3. Personal Hygiene
 Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan
kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat bertambah.
Dan menggunakan sabun yang ringan lembut agar kulit tidak
teriritasi. Mandi berendam air hangat selam hamil tidak dianjurkan
karena apabila suhu tinggi akan merusak janin jika terjadi pada
waktu perkembangan yang kritis, dan pada trimester 3 mandi
berendam dihindari karena risiko jatuh lebih besar, dikarenakan
keseimbangan tubuh ibu hamil sudah berubah.
 Manfaat mandi :
1. Merangsang sirkulasi
2. Menyegarkan tubuh
3. Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan : Mandi
hati – hati jangan sampai jatuh, air harus bersih, tidak
terlalu dingin atau terlalu panas, gunakan sabun yang
mengandung anti septik, perawatan gigi Pemeriksaan gigi
minimal dilakukan 1 kali selama hamil. Pada ibu hamil,
gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena
dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang menyebabkan
oleh hipertrofi. Bersihkan gigi dan gusi dengan benang gigi
atau sikat gigi dan boleh memakai obat kumur.
 Cara merawat gigi :
1. Tambal gigi yang berlubang
2. Mengobati gigi yang terinfeksi
3. Untuk mencegah gigi karies : Menyikat gigi dengan
teratur, membilas mulut dengan air setelah makan atau
minum saja, gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali
atau basah, pemenuhan kebutuhan kalsium
 Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas 1 minggu 2-3 kali
 Payudara
1. Puting harus dibersihkan
2. Persiapan menyusui dengan perawatan puting dan kebersihan
payudara.
 Perawatan vagina atau vulva
1. Celana dalam harus kering
2. Jangan gunakan obat atau penyemprot ke dalam vagina
3. Sesudah BAB atau BAK dilap dengan lap khusus
4. Vagina touching
Sebaiknya selama hamil tidak melakukan vaginal touching bisa
menyebabkan perdarahan atau embolus (udara masuk ke dalam
peredaran darah).
 Perawatan Kuku
Kuku bersih dan pendek. Kebersihan kulit, Apabila terjadi infeksi
kulit segera diobati, dan dalam pengobatan dilakukan dengan
advice dokter.
4. Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut dan leher : Stocking tungkai tidak dianjurkan karena dapat
menghambat sirkulasi, Pakailah Bra yang menyokong payudara, dan harus
mempunyai tali yang besar sehingga tidak terasa sakit pada bahu, memakai
sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaian dalam yang selalu
bersih
5. Eliminasi
Masalah eliminasi tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar.
Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin
menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur (trikomonas)
kambuh sehingga wanita mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan.
Rasa gatal sangat mengganggu sehingga sering digaruk dan menyebabkan
saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi kandung
kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
6. SEKSUAL
 Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual. Hubungan seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah:
 Posisi diatur untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut . Posisi
perempuan diatas dianjurkan karena perempuan dapat mengatur
kedalaman penetrasi penis dan juga dapat melindungi perut dan payudara.
 Posisi miring dapat mengurangi energi dan tekanan perut yang membesar
terutama pada kehamilan trimester III. Pada trimester III hubungan seksual
supaya dilakukan dengan hati – hati karena dapat menimbulkan kontraksi
uterus sehingga kemungkinan dapat terjadi partus prematur, fatal
bradikardia pada janin sehingga dapat menyebabkan fetal distress tetapi
tidak berarti dilarang.
 Hindari hubungan seksual yang menyebabkan kerusakan janin.
 Hindari kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita) karena apabila
meniupkan udara ke vagina dapat menyebabkan emboli udara yang dapat
menyebabkan kematian. Pada pasangan beresiko, hubungan seksual
dengan memakai kondom supaya dilanjutkan untuk mencegah penularan
penyakit menular seksual.
 Hubungan seksual disarankan tidak dilakukan pada ibu hamil bila:
 Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas.
 Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.
 Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
 Terdapat perlukaan di sekitar alat kelamin bagian luar.
 Serviks telah membuka
 Plasenta letak rendah
 Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan preterm, mengalami
kematian dalam kandungan atau sekitar 2 minggu menjelang persalinan
 Hubungan Seks Pada Trimester I
Pada trimester pertama biasanya gairah seks menurun. Karena ibu
biasanya didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala hal yang
bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi hormon,
kelelahan, dan rasa mual dapat menghilangkan semua keinginan untuk
melakukan hubungan seks. Pada trimester pertama, saat kehamilan masih
lemah, kalau ada riwayat perdarahan berupa bercak sebelum atau setelah
melakukan hubungan intim, apabila terjadi kontraksi yang hebatlebih baik
tidak melakukan, hubungan intim selama trimester pertama. Apabila ada
infeksi di saluran vagina, infeksinya harus diatasi dulu, sebab hubungan
intim membuat infeksi bisa terdorong masuk ke dalam rahim yang bisa
membahayakan janin.
 Hubungan Seks Pada Trimester II
Memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul kembali. Tubuh sudah
dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu
hamil dapat menikmati aktivitas dengan lebih leluasa daripada di trimester
pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti
pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya
sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Hubungan intim
akan lebih aman bila sudah memasuki trimester kedua, di mana janin
sudah mulai besar, sudah keluar dari rongga panggul, dan ari-ari sudah
melekat pada dinding rahim, sehingga umumnya tidak mengganggu saat
hubungan intim. Hubungan seks selama kehamilan dapat meningkatkan
perasaan cinta, keintiman dan kepedulian antara suami istri. Sebagian
besar wanita merasa bahwa gairah seks mereka meningkat selama masa
kehamilan terutama triwulan kedua. Hal ini disebabkan oleh adanya
peninggian hormon seks yang amat besar yang mulai bersirkulasi
sepanjang tubuh ibu hamil sejak masa konsepsi (pembuahan). Hormon-
hormon ini juga menyebabkan rambut lebih bercahaya, kulit berkilat dan
menimbulkan perasaan sensual. Aliran darah akan meningkat terutama
sekitar daerah panggul dan menyebabkan alat kelaminnya lebih sensitif
sehingga meningkatkan gairah seksual.
 Hubungan Seks Pada Trimester III
Memasuki trimester ketiga, janin sudah semakin besar dan bobot janin
semakin berat, membuat tidak nyaman untuk melakukan hubungan intim.
Di sini diperlukan pengertian suami untuk memahami keengganan istri
berintim-intim. Banyak suami yang tidak mau tahu kesulitan sang istri.
Jadi, suami pun perlu diberikan penjelasan tentang kondisi istrinya. Kalau
pasangan itu bisa mengatur, pasti tidak akan ada masalah. Hubungan intim
tetap bisa dilakukan tetapi dengan posisi tertentu dan lebih hati-hati. Pada
trimester ketiga, minat dan libido menurun kembali ketika kehamilan
memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegal di
punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih
sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali
merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi
jika ibu termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester
ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi jika termasuk yang menikmati
masa kehamilan. Hubungan seks selama kehamilan juga mempersiapkan
ibu untuk proses persalinan nantinya melalui latihan otot panggul yang
akan membuat otot tersebut menjadi kuat dan fleksibel (Mac Dougall,
2003). Memang pada masa kehamilan trimester pertama, ibu dan pasangan
masih punya banyak pilihan posisi bercinta. Namun, setelah beberapa
bulan kemudian pilihan posisi itu semakin terbatas
 Posisi Hubungan Seks Yang Aman Dalam Kehamilan
Berikut panduan gaya bercinta yang bisa ibu dan pasangan lakukan :
 Posisi menyendok (spooning). Akan menjadi posisi yang paling
nyaman, karena tidak ada tekanan di perut dan Anda bisa bergerak
dengan lebih leluasa. Pasangan pria dapat memosisikan diri di
belakang istri dan mencoba berbagai sudut yang memungkinkan
adanya penetrasi. Coba hindari untuk bertumpu di sisi kanan badan
pada saat berhubungan dengan posisi ini.
 Posisi saling menyampingi (side by side). Memungkinkan lebih
banyak lagi kontak secara fisik daripada posisi menyendok, tapi
penetrasi akan sedikit lebih sulit dilakukan. Mungkin cara terbaik
untuk membantu penetrasi adalah Anda saling mengaitkan kaki ke
pantat pasangan. Posisi ini cukup nyaman selama tidak ada beban
yang timbul dari badan pasangan.
 Posisi Woman-on-Top. Memberikan kemungkinan di mana istri
akan lebih bisa mengendalikan kedalaman dan sudut penetrasi.
Dalam usia kehamilan yang lebih tua, Anda akan lebih mudah
merasa capek jika berhubungan dengan posisi ini. Dan jika
keseimbangan adalah faktor yang jadi pengganggu, mungkin lebih
baik istri berada dalam posisi berbaring. Banyak pasangan yang
merasakan bahwa posisi Woman-on-Top ini adalah posisi ideal.
 Posisi rear entry. Dianggap sebagai posisi terbaik untuk
perangsangan G-Spot dan adalah sebagai posisi paling nyaman,
karena posisi ini tidak membutuhkan banyak berubah. Posisi ini
dapat dilakukan di atas tempat tidur, atau dapat juga dilakukan
seperti pada ide seperti di bawah ini.
 Posisi Duduk. Perempuan duduk di pangkuan pasangan, ketika
hamil belum terlalu besar, posisi berhadapan dapat dilakukan. Tapi
ketika perut semakin membesar, posisi tidak berhadapan dapat
dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir
trimester ke-2 atau pada awal trimester ke-3. Posisi ini cukup
nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak
memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak
melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Sayangnya,
posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri
tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang
berat tubuh istri pada pangkuan Anda.
 Posisi di tepi tempat tidur. Menawarkan berbagai kemungkinan
untuk kenyamanan hubungan seksual selama kehamilan. Istri dapat
berbaring di tempat tidur (dengan bertumpu pada punggung atau
samping badan) di tepian tempat tidur dan suami berada di
samping tempat tidur baik dalam posisi berdiri maupun tegak.
Posisi ini dapat dikombinasikan dengan posisi rear entry, atau istri
dapat berada di luar kasur dengan berlutut dan disangga bantal, dan
badan atas dapat diletakkan di kasur, dengan bagian perut bawah
berada di luar kasur.
 Doggie Style. Agar perut tidak mendapat tekanan, istri bisa
bersangga pada lutut dan tangannya, sepeerti hendak merangkak.
Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa saja perut tetap
menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo
lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan
gerakan aktif. Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak
tertekan oleh berat perut.
 Seks Non-Penetratif. Di luar alternatif-alternatif posisi tersebut,
Anda bisa juga melakukan seks non-penetratif.
Artinya, alat kelamin suami tidak perlu memasuki vagina istri.
Suami istri bisa saling memberikan seks oral atau masturbasi.
7. Mobilisasi dan Body Mekanik
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidup sehat.
 Manfaat mobilisasi adalah: sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan
bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan
yang melelahkan, gerak badan yang mengentak atau tiba-tiba dilarang
untuk dilakukan. Dianjurkan berjalan-jalan pagi hari dalam udara yang
bersih, masih segar, gerak badan ditempat : berdiri-jongkok, terlentang
kaki diangkat, terlentang perut diangkat, melatih pernafasan. Latihan :
normal tidak berlebihan, istirahat bila lelah.
 Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu hamil adalah :
 Postur tubuh.
Posisi tubuh supaya dengan tulang belakang tetap tegak
 Mengangkat beban dan mengambil barang.
Mengangkat beban dan mengambil barang tidak boleh sambil
membungkuk, tulang belakang harus selalu tegak, kaki sebelah
kanan maju satu langkah, ambil barang kemudian berdiri dengan
punggung tetap tegak. Ketika mengangkat beban hendaknya
dibawa dengan kedua tangan, jangan membawa beban dengan satu
tangan sehingga posisi berdiri tidak seimbang, menyebabkan posisi
tulang belakang bengkok dan tidak
tegak.
 Bangun dari posisi berbaring.
Ibu hamil sebaiknya tidak bangun tidur dengan langsung dan cepat,
tapi dengan pelan-pelan karena ibu hamil tidak boleh ada gerakan
yang mengentak sehingga mengagetkan janin. Kalau akan bangun
dari posisi baring, geser terlebih dahulu ke tepi tempat tidur, tekuk
lutut kemudian miring (kalau memungkinkan miring ke kiri),
kemudian dengan perlahan bangun dengan menahan tubuh dengan
kedua tangan sambil menurunkan kedua kaki secara perlahan. Jaga
posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri.
 Berjalan.
Pada saat berjalan ibu hamil sebaiknya memakai sepatu / sandal
harus terasa pas, enak dan nyaman. Sepatu yang bertumit tinggi
dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat
hamil ketika stabilitas tubuh terganggu dan edema kaki sering
terjadi. Sepatu yang alasnya licin atau berpaku bukan sepatu yang
aman untuk ibu hamil.
 Berbaring.
Dengan semakin membesarnya perut maka posisi berbaring
terlentang semakin tidak nyaman. Posisi berbaring terlentang tidak
dianjurkan pada ibu hamil karena dapat menekan pembuluh darah
yang sangat penting yaitu vena cara inferior sehingga mengganggu
oksigenase dari ibu ke janin. Sebaiknya ibu hamil membiasakan
berbaring, dengan posisi miring ke kiri sehingga sampai hamil
besar sudah terbiasa. Untuk memberikan kenyamanan maka
letakkan guling diantara kedua kaki sambil kaki atas ditekuk dan
kaki bawah lurus.
8. Exercise / Senam hamil
Dengan berolah raga tubuh seorang wanita menjadi semakin kuat. Selama
masa kehamilan olah raga dapat membantu tubuhnya siap untuk
menghadapi kelahiran. Wanita dapat berolah raga sambil mengangkat air,
bekerja di ladang, menggiling padi, mengejar anak-anaknya dan naik turun
bukit. Bagi wanita yang bekerja sambil duduk atau bekerja di rumah
biasanya membutuhkan olah raga lagi. Mereka dapat berjalan kaki,
melakukan kegiatan-kegiatan fisik atau melakukan bentuk-bentuk olah
raga lainnya.
 Olah raga mutlak dikurangi bila dijumpai:
 Sering mengalami keguguran
 Persalinan belum cukup bulan
 Mempunyai sejarah persalinan sulit
 Pada kasus infertilitas
 Umur saat hamil relatif tua
 Hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan cairan
 Yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan pagi hari untuk
ketenangan, relaksasi, latihan otot ringan dan mendapatkan udara
segar. Sekalipun senam paling populer dan banyak dilakukan ibu
hamil, jenis olahraga ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan.
Hindari melakukan gerakan peregangan yang berlebihan,
khususnya pada otot perut, punggung serta rahim. Misalnya,
gerakan sit-up. Bila ingin melakukan senam aerobik, pilihlah
gerakan yang benturan ringan atau tanpa benturan. Misalnya,
senam low-impact contohnya cha-cha-cha. Hindari gerakan
lompat, melempar, juga gerakan memutar atau mengubah arah
tubuh dengan cepat. Sebaiknya ikuti senam khusus untuk ibu
hamil, karena gerakan-gerakan yang dilakukan memang
dikonsentrasikan pada organ-organ kehamilan yang diperlukan
untuk memperlancar proses kehamilan dan persalinan. Untuk
mempelajari materi senam hamil ini, akan lebih baik kalau Anda
menggunakan video senam hamil yang dapat Anda beli di toko
buku.
 Langkah-langkah senam hamil adalah sebagai berikut:
 Mendidik sikap baik
1) Duduk bersila dengan sikap yang baik
2) Duduk bersila dengan kedua telapak tangan di ujung lutut atau
paha, melakukan penekanan kedua lutut ke arah samping hingga
bokong terangkat dari kasur sebanyak 15 kali
3) Tidur terlentang, kedua telapak kaki pada dinding dan lutut lurus
dengan mengerutkan otot perut dan bokong, meletakkan bahu pada
kasur dan menjulurkan ke leher
4) Melakukan gerakan peningkatan (gerakan 3)ditambah gerakan
bahu rotasi keluar, ekstensi siku, ekstensi pergelangan tangan,
ekstensi jari menekan pada kasur dengan nafas dada bertahan
sampai 20 detik, dilakukan 5 – 6 kali
 Melakukan latihan dasar pernafasan
1) Latihan dasar pernafasan perut
2) Latihan dasar pernafasan iga
3) Latihan dasar pernafasan dada
 Peningkatan latihan pernafasan
1) Latihan penting dengan pernafasan pendek (seperti nafas anjing
yang kecapaian)
2) Latihan tarik pernafasan dengan tiup nafas dari mulut kemudian
menarik pernafasan dari hidung diperpanjang dengan hitungan 3 –
10 kali hitungan
3) Latihan keluar nafas dengan mengeluarkan nafas dari mulut
diperpanjang 1 menit. Melakukan latihan dasar otot
perut ,dilakukan dengan posisi tidur terlentang, kedua lutut
dibengkokkan, kedua tangan diletakkan di atas perut kemudian
mengempiskan dinding perut ke dalam sehingga dinding perut
melepas dari telapak tangan. Dilakukan 6 kali
 Melakukan latihan dasar otot bokong Dilakukan dengan
posisi tidur terlentang kedua kaki diluruskan kemudian
merapatkan kedua belah bokong ke dalam sehingga kedua
bokong bebas dari kasur. Dilakukan 15 – 30 kali
 Latihan dasar panggul yang jatuh ke depan Dilakukan
dengan posisi tidur terlentang kedua lutut dibengkokkan
kemudian mengerutkan otot bokong dan perut bagian
bawah, sehingga punggung menekan rapat pada
lantai/matras. Kemudian melepaskan dan membuat
cekungan di punggung. Melakukan 15-30 x. Atau dengan
posisi merangkak, mengangkat panggul dengan
mengerutkan perut bagian bawah dan otot bokong sehingga
punggung membungkuk, kemudian melepaskan kerutan
sampai punggung lurus. Melakukan 5-6 x.
 Melakukan latihan dasar panggul jatuh ke samping
Dilakukan dengan posisi tidur terlentang satu kaki lurus dan
satu kaki dibengkokkan.
 Menarik/menggeser kaki lurus sampai panggul mendekati
iga-iga, kemudian mendorong ke depan. Mengulangi
gerakan yang sama pada kaki lainnya. Melakukan 6 x setiap
sisi.
 Melakukan peningkatan latihan panggul jatuh ke samping.
Dilakukan dengan posisi merangkak, kepala menoleh ke
panggul kiri atau kanan iga-iga. Interval perlakuan 6 x
setiap sisi.
 Melakukan rotasi panggul. Dilakukan dengan posisi tidur
terlentang satu kaki lurus satu kaki dibengkokkan, kedua
lengan di samping atas di bawah bantal. Menggerakkan
lutut yang ditekuk sejauh mungkin ke samping berlawanan
sampai tumit terangkat.
 Melakukan peningkatan rotasi panggul. Dilakukan dengan
posisi merangkak, melingkari dada dengan satu lengan
sampai ujung jari menunjuk ke atas kemudian
mengayunkan ke atas ke belakang serta pandangan mata
mengikuti gerakan.
 Melakukan latihan dasar otot-otot dasar panggul. Dilakukan
dengan posisi tidur terlentang kedua lutut dibengkokkan,
berturut-turut mengerutkan otot bokong, segala yang ada di
antara kedua paha dan perut bagian bawah, menahan
kerutan sampai 6 detik kemudian dilepaskan.
 Melakukan latihan otot-otot tungkai
1. Dilakukan dengan posisi duduk kedua kaki lurus ke
depan, bersandar di atas kedua tangan di samping belakang,
melakukan dosrsofleksi-plantar fleksi, inversi-eversi,
circumduksi ke dalam/ke luar. Melakukannya dengan
interval enam kali.
2. Dilakukan dengan posisi duduk di kursi/tempat tidur,
telapak kaki menempel lantai, mengangkat telapak kaki
bagian tengah dengan ujung jari kaki tetap menempel
lantai. Melakukannya dengan interval 30 x.
 Melakukan latihan belajar mengejan dengan posisi duduk
bersandar pada tembok kedua kaki dibengkokkan
 Melakukan latihan istirahat sempurna (relaksasi total).
Dilakukan dengan posisi tidur ke samping kepala
diletakkan di bantal bagian atas tangan (kanan) merangkul
bagian bawah (kiri) posisi fleksi di belakang punggung.
Lutut atas (kanan) fleksi ke depan lutut bawah (kiri) fleksi
ke belakang, punggung dibengkokkan, kepala ditundukkan.
Mengerutkan otot jari kaki, otot perut, otot pantat, jari
tangan, otot lengan, otot bahu, otot muka kemudian
melepaskan kerutan. Memejamkan mata, nafas dengan
irama lambat, melepas beban pikiran sampai istirahat
sempurna/tertidur 5-10 menit.
 Mengevaluasi keadaan umum dan vital sign ibu hamil.
Anda dapat mempelajari dan mempraktikkan senam hamil
ini dengan panduan video senam hamil yang banyak dijual
di toko buku. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan olah
raga.
 Olahraga yang aman dilakukan pada kehamilan
diantaranya
a) Berenang
Berenang merupakan olahraga yang paling baik
dilakukan selama hamil. Hal ini disebabkan saat
tubuh berada di dalam air hampir tanpa beban.
Selain itu, jarang terjadi peregangan pada rahim
dan otot-otot dinding perut pada saat anda
berada dalam air. Berenang tidak saja
memperkuat jantung dan system peredaran
darah, tetapi juga melatih otot serta menjaga
bentuk tubuh agar tetap padat dan kuat.
Berenang pada ibu hamil tidak boleh dilakukan
di laut atau di tempat yang aliran airnya terlalu
deras.
b) Berjalan kaki
Berjalan kaki merupakan latihan olah tubuh
yang paling sederhana dan aman bagi hamil,
dapat dilakukan dengan mudah, tanpa dibatasi
waktu, dapat dilakukan setiap hari. Sebaiknya,
berjalan dimulai dengan langkah yang lambat,
secara perlahan-lahan lalu dipercepat, lalu
kembali diperlambat lagi sebelum akhirnya
berhenti. Bila ibu merasakan ayunan kaki terlalu
cepat dan napas terasa sesak, maka sebaiknya
langkah kaki diperlambat. Berjalan kaki baik
dilakukan pada pagi hari di tempat yang
udaranya segar, misalnya di sekitar persawahan,
taman, atau kebun.
c) Yoga
Bagi kebanyakan ibu hamil, yoga adalah bentuk
latihan olah tubuh yang paling baik karena yoga
tidak hanya melatih otot tubuh, tapi juga
membantu memahami cara kerja tubuh. Latihan
pernapasan adalah unsur yang terpenting dalam
melakukan yoga. Kemampuan untuk melakukan
pernapasan dengan baik sangat menguntungkan
bagi ibu. Ketika ibu sedang berusaha
mengendalikan kontraksi rahim dan rasa sakit
yang timbul maka kombinasi pernapasan dalam
yang terkontrol dan napas pendek dengan cepat
yang biasa ibu lakukan saat beryoga akan sangat
membantu. Ada dua prinsip dasar dalam
berolahraga ini, yaitu meditasi dan asana (sikap
dasar tubuh). Asana dirancang untuk melatih
berbagai daerah tubuh dengan gerakan yang
lambat dan terkendali. Jika dilakukan secara
teratur, maka tubuh akan lentur. Dengan berlatih
dan menguasai asana tersebut, ibu akan
memperoleh pengendalian dan kesadaran tubuh
yang lebih baik dan juga perasaan hati yang
damai. Dengan bermeditasi, ibu bisa
menyelaraskan jiwa dan raga, sehingga menjadi
sempurna. Ketenangan pikiran dan hati ibu
secara langsung akan menular pada bayi dalam
kandungan.
9. Istirahat / Tidur
Istirahat/tidur dan bersantai sangat penting bagi wanita hamil dan
menyusui. Jadwal ini harus diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan
tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan juga
membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, juga dapat mencegah
keguguran, tekanan darah tinggi, bayi sakit dan masalah-masalah lain.
Sebagai bidan harus dapat meyakinkan bahwa mengambil waktu 1 atau 2
jam sekali untuk duduk, istirahat dan menaikkan kakinya adalah baik
untuk kondisi mereka. Juga bantulah keluarga untuk mengerti mengapa
penting bagi calon ibu untuk istirahat dan tidur dengan baik. Istirahat yang
diperlukan ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari, walaupun
tidak dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat, sebaiknya dengan
kaki yang terangkat, mengurangi duduk atau berdiri terlalu lama.
10. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi dengan toksoid tetanus
(TT), dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena
infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil.
Imunisasi TT sebaiknya diberikan pada ibu hamil dengan umur kehamilan
antara tiga bulan sampai satu bulan sebelum melahirkan dengan jarak
minimal empat minggu.
11. Traveling
Wanita hamil supaya berhati – hati dalam membuat rencana perjalanan
yang cenderung lama dan melelahkan. Jika mungkin perjalanan jauh
dilakukan dengan naik pesawat udara. Pesawat udara yang modern sudah
dilengkapi alat pengatur tekanan udara sehingga ketinggian tidak akan
mempengaruhi kehamilan. Sebagian perusahaan penerbangan
mengizinkan wanita hamil terbang pada usia kehamilan sebelum 35
minggu. Sebagian yang lain mengharuskan ada surat pernyataan dari
dokter, sebagian yang lain tidak mengizinkan sama sekali wanita hamil
untuk terbang. Apabila wanita hamil menempuh perjalanan jauh, supaya
menggerakkan – gerakkan kaki dengan memutar – mutar pergelangan kaki
karena duduk dalam waktu lama menyebabkan gangguan sirkulasi darah
sehingga menyebabkan odemu pada kaki. Gerakan memutar bahu, gerakan
pada leher, tarik nafas panjang sambil mengembangkan dada, dengan
tujuan melancarkan sirkulasi darah dan melemaskan otot-otot. Pada saat
menggunakan sabuk pengaman hendaknya tidak menekan perut. Pilihlah
tempat hiburan yang tidak terlalu ramai karena dengan banyak kerumunan
orang maka udara terasa panas, O2 menjadi kurang sehingga dapat
menyebabkan sesak nafas dan pingsan.
12. Persiapan Laktasi
Menyusui adalah cara yang sehat dan normal untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pada bayi. Sebagian besar ibu yang menyusui bayinya tidak
menyiapkan payudaranya terlebih dulu supaya sukses dalam menyusui
secara eksklusif, karena mereka menganggap menyusui adalah suatu hal
yang biasa sehingga sering menemui kegagalan dan kesulitan dalam
menyusui bayinya. Dengan adanya fakta ini maka sangat diperlukan
tindakan bidan memberikan pendidikan perawatan payudara pada wanita
hamil untuk membantu agar proses laktasi nanti berjalan lancar. Persiapan
yang paling penting adalah persiapan psikologis pada ibu , yakinkan
bahwa ibu pasti akan berhasil untuk menyusui, timbulkan pada ibu bahwa
dia sangat berniat untuk menyusui bayinya secara eksklusif, sehingga
ketika sudah melahirkan betul–betul sudah siap untuk menyusui bayinya.
 Perawatan payudara.
1). Umur kehamilan 3 bulan. Payudara dan puting harus
diperiksa sejak kunjungan pertama. Jika putingnya
cekung atau masuk kedalam maka harus memakai
nipple shield yang dipakai sejak kehamilan 12 minggu
atau tekan areola mamae disamping kiri dan kanan
putting susu dengan kedua ibu jari sehingga putting
susu keluar, lakukan setiap hari. Pada ibu dengan
putting susu rata tidak diperlukan persiapan khusus
karena perbaikan bentuk puting biasanya terjadi setelah
melahirkan karena puting lebih menjulur keluar.
2). Umur kehamilan 6-9 bulan. Kedua telapak tangan
dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian puting susu
sampai areola mammae (daerah sekitar puting dengan
warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa
selama 2-3 menit. Tujuannya untuk mempelunak
kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu
sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan
dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi
karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
3). Pemijatan
Bersihkan payudara memakai air, lalu massage
memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan
memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut
memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik
arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan
pengurutan dari bawah menuju puting, namun
putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak
berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu.
Setelah massage, ketuk-ketuklah payudara memakai
ujung jari atau ujung ruas jari gunanya agar sirkulasi
darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting
dibersihkan dengan minyak kemudian dengan air
matang.
4). Senam Teratur.
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan
senam. Tujuannya adalah untuk memadatkan payudara
dan merangsang produksi ASI agar lebih baik. Senam
yang bisa dilakukan, posisi berdiri : Anda untuk
mempelajari senam ini silahkan sambil langsung
mempraktikkan supaya langsung dapat melakukan.
Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri
dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan
bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian
tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat
pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di
dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali.
Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali. Pegang bahu
kanan dengan ujung tangan kanan,bahu kiri dengan
ujung tangan kiri kemudian siku diputar ke depan
sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage)
payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke
atas ke belakang dan kembali pada posisi semula.
Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
5). Memakai Bra atau BH yang Pas Untuk mengatasi
rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah
Bra yang pas dan bisa menopang payudara. Jangan
pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus
benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan
dapat menopang perkembangan payudara.
 Manfaat Perawatan Payudara
Perawatan payudara pada saat ibu hamil bermanfaat
untuk menjaga kebersihan payudara terutama
kebersihan puting susu. Melenturkan dan menguatkan
puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu. Di samping itu perawatan payudara akan
merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga
produksi ASI banyak dan lancar, hal ini akan
sangat membantu ibu hamil saat sudah melahirkan.
Perawatan payudara diyakini dapat membantu
mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan
melakukan upaya untuk mengatasinya. Hal yang tidak
kalah pentingnya upaya perawatan payudara selama
masa kehamilan juga bertujuan untuk mempersiapkan
mental (psikis) ibu untuk menyusui. Persiapan
menyusui sudah harus dilakukan bidan untuk membantu
ibu sejak masih dalam kehamilan. Persiapan menyusui
pada saat ibu sudah melahirkan sudah terlambat dan
akhirnya akan menghasilkan proses laktasi yang tidak
memuaskan. Untuk keberhasilan ibu menyusui maka
diperlukan persiapan psikologis supaya ibu mempunyai
sikap positif untuk menyusui bayinya dan
menghilangkan sikap negatif terhadap kegiatan
menyusui.
 Sikap negatif yang sering pada ibu hamil dan menyusui
adalah :
 Tidak berminat dan menolak memberikan ASI
 Tidak peduli dengan kehadiran bayi
 Pernah gagal menyusui sebelumnya sehingga
merasa takut menyusui
 Kurang pengetahuan tentang menyusui

Bila bidan menemukan kondisi psikologis seperti ini, harus mampu membantu
pasien merubah sikap negatif menjadi sikap positif dengan cara memberikan
konseling kepada ibu. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh bidan antara lain
meyakinkan ibu. Setiap ibu harus percaya bahwa ia akan sukses menyusui
bayinya, ASI memiliki keunggulan lebih banyak dibanding susu formula. Bidan
dapat menjelaskan kelebihan memberi ASI dan kerugian memberi susu formula.
Bidan juga dapat membantu memecahkan masalah yang timbul karena menyusui.
Ada kalanya untuk mengurangi pengaruh negatif secara psikologis dapat
mengikutsertakan suami atau keluarga lain yang berperan. Pada waktu-waktu
tertentu, bidan memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk
berdiskusi, pendekatan kekeluargaan seperti ini diharapkan dapat mengurangi
kekhawatiran ibu hamil.
13. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi

Sering ditemukan pada masyarakat ketika akan melahirkan belum memikirkan


persiapan yang harus dilakukan sehingga ketika sudah merasakan tanda-tanda
persalinan baru bingung berpikir akan melahirkan dimana, apa yang akan dibawa,
siapa yang mengantar, naik apa dan sebagainya. Kalau ini terjadi maka akan
terjadi keterlambatan sampai di fasilitas kesehatan dan akhirnya dapat terjadi
keterlambatan mendapat pertolongan. Untuk mengatasi semua ini maka peran
bidan sangat penting untuk membantu ibu dan keluarga dalam rangka
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan
tempat bersalin, keperluan yang perlu dibawa selama bersalin serta perencanaan
tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. Rencana persalinan adalah hasil
diskusi antara ibu hamil, keluarga dan bidan pada saat melakukan pemeriksaan
kehamilan.

 Lima langkah penting yang harus direncanakan secara detail untuk


persiapan persalinan adalah :

Langkah 1 : Membuat rencana persalinan.

o Menentukan tempat persalinan. Sejak awal ibu dan keluarga sudah harus
menentukan dimana akan melahirkan sehingga ketika sudah ada tanda–
tanda persalinan maka langsung berangkat karena tujuannya sudah jelas
dan mantap sehingga tidak perlu berpikir atau diskusi dengan keluarga dan
masyarakat yang akan memakan waktu untuk mencapai fasilitas
kesehatan.
o Memilih tenaga kesehatan terlatih.
Setelah menentukan tempat persalinan, maka kemudian berpikir
menentukan bidan yang akan menolong persalinan. Kalau sudah memilih
bidan yang akan menolong persalinan, maka mulai menjalin hubungan
sejak periksa hamil sehingga sudah terjalin hubungan yang baik yang
dapat mengurangi kecemasan pada saat melahirkan. Perlu ditentukan juga
apabila bidan yang dipilih tidak ada ketika tiba saat persalinan, siapa bidan
penggantinya.
o Bagaimana menghubungi bidan. Untuk mempermudah komunikasi perlu
ditanyakan bagaimana cara menghubungi bidan, dapat menanyakan no. Hp
atau telepon yang dapat dihubungi.
o Bagaimana transportasi ke tempat persalinan. Kendaraan untuk berangkat
ke tempat persalinan juga harus direncanakan sejak hamil sehingga siap
setiap saat.
o Siapa yang akan menemani pada saat persalinan.
Sering bidan beranggapan bahwa yang berhak menemani ketika persalinan
adalah suami. Hal tersebut tidak benar karena prinsipnya yang menemani
adalah orang yang dapat memberi sport mental kepada ibu yang akan
melahirkan, hal ini tidak harus suami. Pernah terjadi suami yang
mendampingi istrinya melahirkan malah akan pingsan karena sebenarnya
suami tidak tega melihat istrinya, ada juga suami yang marah – marah
pada istrinya karena istrinya tidak kuat mengejan. Hal yang seperti ini
justru mengganggu proses persalinan karena menambah kecemasan ibu
yang melahirkan. Untuk menentukan siapa yang akan menemani, perlu
ditanyakan kepada ibu.
o Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan
biaya tersebut. Untuk mengetahui berapa banyak biaya yang dibutuhkan,
ibu hamil sudah dapat menentukan ingin dirawat klas berapa sehingga
dapat mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan. Pada saat periksa hamil
sebaiknya bidan mengorientasikan pasien pada kamar – kamar sesuai klas
dan tarifnya sehingga pasien dapat memilih sejak awal. Bagaimana cara
mengumpulkan biaya, pasien dapat diajak diskusi, apakah dengan
Tabungan Ibu Bersalin (tabulin) sehingga pasien dapat menabung setiap
periksa hamil sehingga pada saat melahirkan sudah terkumpul biaya, atau
ibu memilih dengan biaya jaminan persalinan (Jampersal), atau jaminan
kesehatan masyarakat (Jamkesmas) , atau dengan BPJS dll.
o Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu sedang melahirkan. Siapa
yang akan menjaga keluarganya dirumah ketika ibu melahirkan juga harus
sudah disiapkan supaya ibu yang akan melahirkan secara total hanya
memikirkan proses persalinan yang dihadapi dan tidak dikacaukan dengan
pikiran – pikiran yang lain. Sering kali terjadi di lapangan, ibu yang akan
melahirkan masih memikirkan anaknya yang dirumah siapa yang menjaga,
siapa yang mengantar sekolah dsb.

Langkah 2. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi


kegawatdaruratan.

o Siapa yang membuat keputusan utama dalam keluarga.


Siapa yang akan membuat keputusan apabila pembuat keputusan utama
tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan. Sejak dalam kehamilan, siapa
yang bertanggungjawab membuat keputusan, menanda tangani informed
consent ketika terjadi kegawatdaruratan harus sudah ditentukan. Juga
bagaimana apabila pembuat keputusan utama tidak ada ketika terjadi
kegawatdaruratan. Pernah terjadi seorang ibu yang akan melahirkan
dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten, diantar oleh suami, keluarga dan
tetangga. Tetapi ketika akan dilakukan tindakan maka tidak ada yang
berani tanda tangan informed consent, suami pun tidak berani karena yang
berhak adalah bapak dari pasien padahal bapaknya tidak ikut mengantar
sehingga terjadi keterlambatan mendapat pertolongan disebabkan keluarga
belum menyetujui dilakukan tindakan.

Langkah 3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan.

Sering terjadi ibu meninggal karena mengalami komplikasi serius selama


kehamilan, persalinan atau pasca persalinan dan tidak menyiapkan transportasi
yang dapat menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Sejak ibu hamil, bidan
harus mendiskusikan dengan ibu dan keluarga untuk menyiapkan transportasi dan
dimana akan dirujuk jika ibu mengalami komplikasi Rencana ini perlu disiapkan
sejak dini sejak ibu masih hamil, terdiri dari :

o Dimana ibu akan melahirkan


o Dimana akan dirujuk apabila terjadi kegawatdaruratan
o Bagaimana cara menjangkau tempat rujukan jika terjadi kegawatdaruratan
o Bagaimana mendapatkan dana jika terjadi kegawat daruratan
o Bagaimana cara mencari donor, siapa yang direncanakan menjadi donor

Langkah 4. Membuat rencana, pola menabung.

Bidan berupaya untuk mendiskusikan dengan ibu dan keluarga untuk menyiapkan
dana jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak kasus ibu meninggal karena
kehamilan, persalinan maupun pasca persalinan karena tidak sempat mencari
pertolongan ke tempat fasilitas kesehatan yang lebih lengkap disebabkan tidak
mempunyai dana yang diperlukan. Sering terjadi karena merasa tidak mempunyai
dana yang cukup maka keluarga pasrah dengan keadaan sehingga ibu yang akan
melahirkan dibiarkan tetap di rumah meskipun sebenarnya memerlukan
pertolongan. Bidan dapat mengajarkan kepada ibu hamil untuk menabung.

Langkah 5. Mempersiapkan peralatan untuk persalinan.

Pengalaman di pelayanan, sering ditemui ibu yang akan melahirkan datang ke


fasilitas kesehatan tidak membawa peralatan apa- apa, ketika ditanya katanya
karena baru akan periksa saja, kalau ternyata sudah waktunya melahirkan baru
akan mengambil peralatan ke rumah. Hal ini sangat menyulitkan jalannya
persalinan karena alat yang dibutuhkan belum ada. Untuk mengatasi hal tersebut
Anda sebagai bidan harus membantu ibu untuk menyiapkan keperluan ibu dan
bayinya . Buatlah daftar peralatan minimal yang harus disiapkan ibu dan
keluarganya untuk dibawa pada saat persalinan.

 Beberapa daftar peralatan untuk persalinan.


o 2-3 pakaian tidur yang memudahkan anda untuk menyusui(bukaan
depan)
o 2-3 BH menyusui
o 3 – 4 Kain panjang/ sarung
o Baju panjang atau daster
o Sandal
o 4 celana dalam
o Pembalut ibu bersalin
o 2 handuk bersih yang mudah menyerap keringat.
o 2 Waslap
o Tisu basah dan tisu kering
o Alat mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo)
o Minyak penghangat (minyak kayu putih)
o Make-up( krim wajah dan tangan, kaca, sisir)
o Gurita atau korset
o Hp yang sudah isi pulsa.
 Tidak kalah pentingnya yang harus dipersiapkan oleh ibu yang akan
bersalin adalah peralatan untuk bayi.
o 1 lusin Baju dan popok bayi
o 2 handuk bayi yang lembut
o Kain segi empat / selimut bayi
o Kaos tangan dan kaos kaki
o 2 waslap
o Topi
o Minyak telon, sabun mandi, sampo khusus bayi, sisir bayi
o Selendang / kain gendongan
 Peralatan lain: misalnya peralatan makan, obat dan sebagainya.
14. Memantau Kesejahteraan Janin
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan tenaga kesehatan maupun
ibu hamil sendiri. Bidan sangat penting untuk mengajarkan kepada ibu
bagaimana caranya memantau kesejahteraan janinnya karena bidan atau
tenaga kesehatan tidak dapat selalu memantau kesejahteraan janin setiap
saat. Supaya janin segera diketahui jika ada tanda – tanda bahaya maka ibu
hamil harus melakukan pemantauan janinnya setiap hari.
1). Memantau kesejahteraan janin oleh tenaga kesehatan.
 USG dilakukan oleh dokter untuk menentukan usia gestasi, pemantauan
keadaan janin, pemeriksaan panjang kepala – bokong janin (CRL : Crown
– Rumplength).
 Menghitung denyut jantung janin (djj) dengan menggunakan stetoscope
monocular atau stetoskop leanec , bisa juga dengan Dopller biasanya
dilakukan oleh bidan dengan cara: tempelkan stetoscope / dopller pada
perut ibu bagian punctum maximum, bedakan djj dengan denyut nadi ibu
dengan cara meraba nadi pada pergelangan tangan ibu, kemudian hitung
denyut jantung janin satu menit penuh.
 Non Stres Test (NST) / Uji NonStres .
Indikasi NST :
 Diduga terdapat IUGR
 Riwayat IUGR pada kehamilan terdahulu
 DM
 Hipertensi
 Gestasi multiple
 Ologohidramnion
 Melewati HPL
 PROM (Premature rupture of membranes) / ketuban pecah dini
 Penurunan gerakan janin
 Riwayat lahir mati
Prosedur Uji Nonstres (NST).
 Tempatkan pasien pada posisi miring ( kiri atau kanan)
 Awali pemantauan janin elektronik eksternal (FHR dan kontraksi)
 Identifikasi batas FHR (Fetal Heart Rate) minimal 3 menit.
 Lanjutkan pemantauan sampai minimal 20 menit

2). Memantau kesejahteraan janin oleh ibu hamil.

Dengan menghitung gerakan janin (FMC: Fetal Movement Counting). Metode


sederhana

 FMC:
 Minta ibu untuk meletakkan 10 uang logam dalam mangkok
 Ambil satu uang logam setiap kali janin bergerak
 Apabila tidak seluruh uang logam ibu ambil dalam waktu dua jam,
maka ibu hamil supaya segera periksa ke bidan atau dokter.
FMC yang dilakukan ibu hamil sehari-hari bisa berbeda-beda. Tanyakan pada ibu
hamil untuk menentukan satu waktu dalam sehari ketika janin biasanya aktif dan
ibu hamil mempunyai waktu untuk fokus pada pergerakan janin. Misalnya pada
jam 8 pagi ketika ibu setelah makan pagi maka biasanya gerakan janin aktif dan
ibu bisa istirahat sambil membaca koran sehingga bisa fokus memperhatikan
gerakan janin. Setiap hari pada saat yang sama yaitu jam 8 pagi, mulai hitunglah
gerakan janin dan catat pada buku kecil berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mengidentifikasi 10 gerakan janin. Jika suatu saat untuk mencapai 10
gerakan janin memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya atau tidak terjadi
gerakan maka ibu hamil segra periksa ke bidan atau dokter.

15. Kunjungan Ulang

Selama kehamilan waktu yang tersisa setelah pemeriksaan pertama, ibu hamil
diharapkan datang periksa ke klinik atau fasilitas kesehatan. Jadwal pemeriksaan
kehamilan diatur seperti; pada saat usia kehamilan 28 minggu, pemeriksaan
dilakukan 4 minggu sekali; setelah memasuki usia kehamilan 28 minggu sampai
36 minggu, pemeriksaan 2 minggu sekali; dan setelah usia kehamilan 36 minggu
sampai melahirkan pemeriksaan semakin intensif yaitu satu minggu sekali.
Apabila terdapat komplikasi, kelainan maka diharapkan segera datang periksa dan
tidak menunggu jadual pemeriksaan berikutnya.Tabel11. Jadual kunjungan ibu
hamil Trimester Jumlahkunjungan(min) Waktu kunjungan

 I 1 kali Sebelum minggu ke 16


 II 1 kali minggu ke 24 - 28
 III 2 kali Antara minggu 30 – 32
 Antara minggu 36 – 38

(Sumber: WHO, 2013).

 Hal – hal yang perlu dilakukan pada kunjungan ulang adalah :

1. Riwayat kehamilan sekarang meliputi :

a. Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya

b. Menanyakan apakah klien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran sejak

kunjungan terakhirnya

c. Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir


d. Menanyakan apakah ada masalah atau tanda – tanda bahaya yangmungkin
dialami klien sejak kunjungan terakhir

e. Menanyakan apakah ada keluhan yang biasa dialami sejak hamil

f. Menanyakan kepada ibu mengenai status nutrisi, suplemen zat besi dan
immunisasi Tetanus Toxoid (TT).

2. Pendekatan umum untuk pemeriksaan meliputi:

a. Mengamati penampilan klien, suasana emosi dan sikap tubuh selama


pemeriksaan

b. Menjelaskan semua prosedur pemeriksaan

c. Melanjutkan pertanyaan yang perlu diklarifikasi sambil melakukan pemeriksaan

3. Tes laboratorium dan tanda bahaya meliputi :

a. Meminta klien BAK untuk pemeriksaan proteinuria dan Urine Glukose kalau
perlu

b. Mengukur tekanan darah

4. Pemeriksaan fisik meliputi :

a. Mengukur tinggi fundus uteri dengan tangan kalau usia kehamilan > 12
minggu, atau dengan pita ukuran kalau usia kehamilan > 22 minggu

b. Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda kalau


usia kehamilan > 28 minggu

c. Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui letak, presentasi, posisi dan


penurunan kepala janin kalau usia kehamilan > 36 minggu

d. Menghitung djj dengan fetoscope kalau usia kehamilan > 18 minggu

5. Penyuluhan dan persiapan persalinan / kesiagaan komplikasi meliputi :

a. Menjelaskan kepada ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialami.


b. Sesuai dengan usia kehamilan, ajarkan kepada ibu mengenai pemberian ASI,
KB, latihan (exercise) olah raga ringan, istirahat, nutrisi dan pertumbuhan janin

c. Mendiskusikan tentang rencana persiapan kelahiran/kegawat daruratan.

d. Mengajari ibu mengenai tanda – tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa
yang dilakukan jika menemukan tanda – tanda bahaya.

e. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya

f. Mendokumentasikan hasil kunjungan pada catatan SOAP

16. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu hamil untuk
mengenali tanda–tanda bahaya pada kehamilan maupun persalinan. Tanda bahaya
ini jika tidak terdeteksi maka akan mengakibatkan kematian. Untuk
mengantisipasi ini maka tidak hanya ibu hamil saja yang perlu mengerti tentang
tanda bahaya tetapi suami dan keluarganya khususnya orang penting yang berhak
memberi keputusan apabila terjadi kegawatdaruratan harus juga mengetahui
tentang tanda bahaya.

 Ada 6 tanda bahaya selama periode antenatal adalah :

1. Perdarahan per vagina

Perdarahan tidak normal yang terjadi pada awal kehamilan (perdarahan merah,
banyak atau perdarahan dengan nyeri), kemungkinan abortus, mola atau
kehamilan ektopik. Perdarahan tidak normal pada kehamilan lanjut (perdarahan
merah, banyak, kadang –kadang, tidak selalu, disertai rasa nyeri) bisa berarti
plasenta previa atau solusio plasenta.

2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang.

Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala pre eklampsia

3. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur)

Masalah penglihatan pada ibu hamil yang secara ringan dan tidak mendadak
kemungkinan karena pengaruh hormonal. Tetapi kalau perubahan visual yang
mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang dan disertai sakit kepala
merupakan tanda pre eklampsia.

4. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak ada hubungan dengan persalinan adalah tidak normal.
Nyeri yang tidak normal apabila nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat, hal ini kemungkinan karena appendisitis, kehamilan ektopik,
abortus, penyakit radang panggul, gastritis, penyakit kantung empedu, abrupsio
plasenta, infeksi saluran kemih dll.

5. Bengkak pada muka atau tangan.

Hampir separuh ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki. Bengkak dapat menunjukkan tanda bahaya apabila muncul pada muka dan
tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik lain. Hal ini
dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia.

6. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya

Ibu hamil akan merasakan gerakan janin pada bulan ke 5 atau sebagian ibu
merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik.
Bab 3

Penutup
A. Kesimpulan

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana


dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar ibu hamil
sesuai dengan tahap perkembangan meliputi :nutrisi, oksigen, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, mobilisasi, bodymekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, seksualitas, aktivitas dalam dan
luar rumah.Asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil meliputi
kalori, asamfolat, protein, kalsium dan zat besi. Adapun kriteria oksigen
yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut : Bersih
dan Segar, tidak berpolusi dan kotor dan tidak bau. Personal hygiene yang
perlu diperhatikan adalah Perawatan rambut, Perawatan gigi, Mandi untuk
menjaga kebersihan kulit, mencegah infeksi, Perawatan payudara dan
Perawatan vulva dan vagina. Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu
hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa
sabuk atau pita yang menekan di bagian perut atau pergelangan tangan,
pakaian juga tidak baik terlalu ketat di leher, stoking tungkai yang sering
digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat
menghambat sirkulasi darah. Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil
adalah sebagai berikut: Trimester Frekuensi BAK meningkat karena
kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal
konsistensi lunak; Trimester II :Frekuensi BAK normal kembali karena
uterus telah keluar dari rongga panggul; Trimester III : Frekuensi BAK
meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi
( sembelit ) karena hormon progesteron meningkat.
Rentang dalam mobilisasi adalah : rentang gerak aktif, rentang gerak pasif
dan rentang gerak fungsional. Faktor-faktor yang mempengaruhi body
mekanik adalah sebagai berikut :status kesehatan, pengetahuan, situasi dan
kebiasaan, gaya hidup, emosi dan nutrisi. Manfaat senam hamil bagi ibu
hamil adalah sebagai berikut :Memperkuat dan mempertahankan
kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam
proses persalinan : Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan
keluhan-keluhan seperti sakit :Perempuan mengandung yang mengikuti
senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat
memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses
persalinan normal langsung relatif cepat Membuat tubuh lebih
rileks(membantu mengatasi stres dan rasa sakit akibat his ketika bersalin.
Ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar
30menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam. Pada masa kehamilan
ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanustoksoid (TT). Gunanya
pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena
tetanus. Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaraan jarak sendiri,
karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive
dapat sangat melelahkan. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh
dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil
dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan seksual selama
kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut antara lain: riwayat kelahiran
premature,ancaman keguguran, keluar cairan dari vagina yang tidak
diketahui penyebabnya, penyakit menular seksual, plasenta previa,dan
lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks waktu hamil, bukan merupakan
halangan. Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus
berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa
perlu takut melukai diri sendiri atau janinnya. Pada saat hamil, kurangilah
pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan. Kurangilah bersentuhan
dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih
lantai, pestisida tanaman,dan obat serangga lainnya, Wanita hamil juga
boleh melakukan pekerjaan sehari-hari, dikantor ataupun di pabrik asal
bersifat ringan.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswi kebidanan


mampu mempraktikkan ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam
makalah ini yakni kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap
perkembangannya dalam lingkup masyarakat.
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/194675464/Makalah-Askeb-Kebutuhan-Dasar-Ibu-
Hamil.

Bobak, Lowdermill, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.


EGC. Jakarta. Cunningham, Mac Donald, Gant, Wiliam. 2004. Obstetri.
EGC. Jakarta. Diane, M., Margaret A. 2009. Myles Text Book For
Midwives,Fifteen Edition, Elsevier, Churchili Livingstone. Farrer, H. 2001.
Perawatan Maternitas, EGC, Jakarta Manuaba. 2009, Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC, Jakarta Nurhaeni, A. 2008, Panduan
Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat,Dianloka, Yogyakarta. Phillip, D.
2009, Petunjuk Lengkap Krhamilan,Pustaka Mina,Jakarta Saifudin. 2010,
Ilmu Kebidanan, Cetakan ketiga, Bina Pustaka, Jakarta. SELASI. 2015.
Modul 40 jam Konseling menyusui,WHO Suririnah. 2008. Buku Pintar
Kehamilan dan Persalinan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

https://www.slideshare.net/LutfianaPuspitaSari/kebutuhan-dasar-ibu-hamil-
sesuai-dengan-tahapan-perkembangannya

Anda mungkin juga menyukai