Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

PEMBAHASAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini mengenai identifikasi bahan baku parasetamol dengan prinsip
kerja FTIR adalah interaksi antara energi dan materi. Dapat digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa, mendeteksi gugus fungsi, dan menganalisis campuran atau
senyawa. Adapun tujuan dilakukannya praktikum kali ini yaitu untuk memastikan kebenaran
identifikasi parasetamol dalam bahan baku yang menggunakan metode spektrofotometri infra
merah.
Bahan yang digunakan berupa Paracetamol baku dan etanol P. gugus fungsi dari
Paracetamol diidentifikasi menggunakan FTIR. Pada pengujiannya dilakukan sesuai dengan
SOP yang menggunakan alat spektrofotometer FTIR-ATR dalam rentang bilangan
gelombang 4000-600 cm-1. Dengan tiga kali pengujian dan pembacaan dalam resolusi 8 cm-
1. Umumnya, FTIR lebih sering digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada riset kuantitatif, FTIR dipakai untuk mengetahui
konsentrasi analit dalam sampel. Sedangkan, FTIR pada riset kualitatif dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi senyawa dan gugus-gugus fungsional yang terkandung dalam suatu
senyawa. (Dynatech Articles, 2020).
Daerah Infra Merah dibagi menjadi empat sub daerah, yaitu:
-Sub daerah IR dekat (λ =780 nm – 2,5μm) atau V = 13000-4000cm-1
-Sub daerah IR pertengahan (λ = 2,5-50μm) atau V=4000-200cm-1
-Sub daerah IR jauh (λ =50–1000μm) atau V =200 -10cm-1
-Sub daerah yang terpakai untuk analisa instrumen (λ =2,5–15μm) atau V = 4000 -670cm-1
Pada data praktikum didapatkan gugus fungsi dan frekuensi dari parasetamol. Pada
praktikum ini juga digunakan data pembanding spektrum parasetamol dari literatur untuk
dibandingkan dengan sampel A&B. Gugus fungsi adalah sebuah atom atau gugus atom-atom
yang memiliki karakteristik kimia dan sifat fisika, dan merupakan bagian molekul yang
reaktif. (Ulfah, 2017).
Berdasarkan data pengamatan spektrum parasetamol dari data literatur didapatkan pada
frekuensi 3326 ada gugus fungsi N-H dengan finger printnya pada frekuensi 808 yang
muncul sebagai puncak yang rendah dan terdapat ikatan Amida C=O pada frekuensi 1610
cm-1 yang diperkuat dengan adanya gugus fungsi C-N pada frekuensi 1242 cm-1.
Selanjutnya adanya gugus fungsi C-H pada frekuensi 3160 cm-1 dan terdapat C=C pada
frekuensi 1504 cm-1 dengan gugus C-H sebagai finger print pada frekuensi 713 cm-1
menandakan adanya gugus aromatik. Selanjutnya pada frekuensi 1226 cm-1 terdapat gugus
C-O dan pada frekuensi 686 cm-1 terdapat ikatan O-H yang menandakan adanya gugus
alkohol serta sampel yang diperoleh tidak murni 100% parasetamol.
Berdasarkan data hasil spektrum IR pada sampel A dapat kita ketahui bahwa terdapat banyak
gugus fungsi pada setiap puncak yang ada dengan berbagai bilangan gelombang tertentu.
Dari hasil pengamatan terdapat gugus amida yang terletak pada bilangan gelombang 33600
cm-1. Selanjutnya, terdapat gugus fenol yang terletak kisaran bilangan gelombang 3000-3500
cm-1 dimana gugus fenol ini memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon yang
merupakan bagian dari cincin aromatik. Lalu, terdapat cincin aromatik dikisaran bilangan
gelombang 1840-1940 cm-1. Terdapat gugus fungsi C ikatan rangkap tiga dengan O amida
dengan bilangan gelombang 1650 cm-1. Cincin aromatic C=C dibilangan gelombang 1608
cm-1. Lalu, terdapat gugus amina (-NH) bilangan gelombang 1568 cm-1 dan terdapat ikatan
=C-H bend dibilangan gelombang 810 cm-1.
Selanjutnya, untuk data spektrum IR sampel B didapat gugus fungsi pertama yaitu gugus O-H
(hidroksil) atau sering dikenal dengan alkohol pada kisaran bilangan gelombang 3600 cm-1
dan 3400-3200 cm-1. Lalu, diperoleh gugus alkana (C-H) dikisaran bilangan gelombang
3000 cm-1. Gugus fungsi -NO2 pada kisaran bilangan gelombang 1515-1560 cm-1.
Selanjutnya, terdapat gugus fungsi C=O dikisaran bilangan gelombang 1690-1760 cm-1 dan
terakhir gugus fungsi C-O pada kisaran bilangan gelombang 1080-1300 cm-1.

dapus :
http://www.dynatech-int.com/id/artikel/mengenal-prinsip-kerja-alat-ftir
Ulfah, dkk. 2017. MISKONSEPSI PADA MATERI GUGUS FUNGSI DAN POTENSI
STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI DALAM
MEMPERBAIKINYA. http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/download/2702/1729

https://pdfcoffee.com/analisis-gugus-fungsi-parasetamol-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai