M4 KB 4 Pembuatan Busana Custom Made Jas Three Pieces
M4 KB 4 Pembuatan Busana Custom Made Jas Three Pieces
M4 KB 4 Pembuatan Busana Custom Made Jas Three Pieces
MODUL 5
PEMBUATAN BUSANA
CUSTOM MADE
KEGIATAN BELAJAR 4
PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE JAS THREE PIECES
Nama Penulis:
1
DAFTAR ISI
2
KEGIATAN BELAJAR 4
PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE JAS THREE PIECES
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Jika pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, telah dibahas
teori dan perancangan, serta teori pembuatan busana custom made jas
three piece, maka selanjutnya saya akan mengajak anda untuk
mengetahui lebih dalam tentang pembuatan jas three piece
Three piece adalah busana kerja yang terdiri dari 3 helai
busana yaitu: rok, jas dan blus untuk kesempatan kerja di dalam ruangan
atau indoor. Ciri-cirinya adalah warna dan bahan yang digunakan untuk
jas dan rok sama, menggunakan kerah bord, tegak, rebah ataupun rever
dan memakai lengan jas. Three piece dibuat dari bahan yang berteskstur
sedang ( tidak terlalu kaku dan atau tidak melangsai, permukaan tidak
mengkilat, mudah di press, tidak mudah kusut dan tidak mudah susut.
misalnya variasi macam-macam bahan wool seperti careza, beneshan,
doshukan, chasmere, saxony, dll. Dalam pembuatannya perlu
direncanakan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang rapi
dan elegan. Pada kegiatan belajar pembuatan busana three piece, disajikan
langkah kerja secara prosedural cara meletakkan pola pada bahan,
memberi tanda jahitan, memotong bahan utama dan bahan pembantu,
menjelujur, fitting, menjahit, dan menyelesaikan. Setelah jas selesai dibuat
akan diuraikan bagaimana mengemas jas three pieces.
2. Relevansi
Kegiatan belajar 4 berisi materi tentang langkah kerja secara
prosedural membuat jas three pieces dimulai dari meletakkan pola pada
bahan, memberi tanda jahitan, memotong bahan utama dan bahan
pembantu, menjelujur, fitting, menjahit, dan menyelesaikan. Setelah jas
3
selesai dibuat akan diuraikan bagaimana mengemas jas three pieces.
Adapun pemahaman tentang bagaimana membuat pola jas dan pola rok
sesuai dengan hasil analisis desain, menentukan kebutuhan bahan dan
alat, teknologi menjahit yang akan digunakan serta prosedur pembuatan
telah dibahas pada kegiatan belajar sebelumnya.
3. Petunjuk Belajar
a. Pada modul Tata Busana bagian sebelumnya Anda telah
mempelajari tentang karakteristik desain, ukuran ukuran yang
dibutuhkan, prosedur pembuatan dasar secara konstruksi, prosedur
perancangan kebutuhan bahan dan perhitungan harga jual, membuat
pola jas dan pola rok sesuai dengan hasil analisis desain,
menentukan kebutuhan bahan dan alat, teknologi menjahit yang akan
digunakan serta prosedur pembuatan telah tuntas dipelajari pada
kegiatan sebelumnya. Mudah-mudahan Anda telah memahami
dengan jelas, karena dasar teori dan kemampuan praktek erat
kaitannya dengan materi yang akan dibahas pada KB sebelumnya.
b. Supaya Anda dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari modul
ini beberapa petunjuk yang disarankan :
1) Mempelajari secara cermat bagian pendahuluan agar diperoleh
pemahaman yang utuh tentang isi modul.
2) Memiliki kemampuan membuat desain kerja, membuat pola
dasar badan , pola dasar lengan dan pola dasar rok
menggunakan teknik konstruksi.
3) Memiliki kemampuan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan
yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
4) Jika dalam mempelajari kegiatan belajar 4. modul ini
mengalami kesulitan, maka diskusikan dengan teman atau
tanyakan langsung kepada pembimbing atau tutor.
5) Untuk pemahaman lebih lanjut, dapat dilengkapi dengan
membaca sumber yang lain dengan materi yang sama.
4
6) Untuk menguji penguasaan dan pemahaman materi ini, kerjakan
semua tugas dan latihan dalam modul ini
7) Lakukan evaluasi dengan cara mengkoreksi hasil tugas yang
telah dikerjakan, untuk soal tes cocokkan jawaban dengan kunci
jawaban yang telah tersedia pada bagian akhir kegiatan belajar
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran kegiatan belajar 4: Pembuatan busana costum-
made Three Pieces adalah :
a. Membuat jas three pieces sesuai SOP dengan memperhatikan K3
( Meletakkan pola pada bahan, Memberi tanda jahitan, Memotong
bahan utama dan bahan pembantu, Menjelujur , Fitting, Menjahit, dan
Menyelesaikan).
b. Mengemas jas three pieces
2. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi pembelajaran pada kegiatan belajar 4: Pembuatan
busana costum-made three pieces diuraikan sebagai berikut:
a. Meletakkan pola pada bahan,
b. Memberi tanda jahitan,
c. Memotong bahan utama dan bahan pembantu,
d. Menjelujur ,
e. Fitting,
f. Menjahit,
g. Menyelesaikan .
h. Mengemas jas three pieces
5
3. Uraian Materi
a. Meletakkan Pola Pada Bahan Busana
Pattern layout, adalah penataan pola diatas bahan sehingga
bahan siap untuk dipotong. Pattern layout dibuat agar terhindar dari
pemborosan bahan, sekaligus memeriksa bahan bebas cacat,
sekaligus memastiha kelengkapan pola. Peletakan pola di atas bahan
mengacu pada perancangan bahan yang telah dibuat sebelumnya.
Dengan demikian proses peletakan pola menjadi lebih efisien dan
meminimalkan kesalahan dalam menata pola. Bahan dan alat yang
diperlukan untuk peletakan pola adalah: bahan pokok dan bahan
pembantu, pola busana, metlin, jarum pentul, dan penindih
Peletakan pola harus memperhatikan arah serat agar jatuhnya
bahan menjadi baik Memastikan bahwa pola diletakkan searah agar
menghasilkan kilau yang baik. Pemberian tanda kampuh disesuaikan
dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Posisi bahan pokok
pada saat peletakan pola harus dipastikan terletak pada permukaan
yang datar. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pada
saat memotong bahan. Posisi pola harus dipastikan sudah benar baru
dilanjutkan dengan disemat menggunakan jarum pentul.
6
(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)
Gambar 42. Meletakkan Pola Pada Bahan Busana
7
(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)
Gambar 43. Meletakkan Pola Pada Bahan Lining ( Vuring)
8
(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)
Gambar 44. Meletakkan Pola Pada Bahan Interfacing
9
b. Memotong Bahan Utama, Bahan Lining dan Bahan Interfacing
Setelah semua pola selesai ditempelkan di atas bahan dan
pemberian tanda potong untuk kampuh jahit, langkah selanjutnya
memotong bahan (cutting) sesuai tanda potong. Memotong bahan
utama dan bahan untuk lining ditambahkan kelim dan kampuh,
sedangkan memotong bahan untuk interfacing dilebihkan 2 mm agar
tepi ikut terjahit. Alat pemotong atau gunting kain yang akan
dipergunakan harus tajam sehingga hasilnya tepat dan tidak bertiras.
Pada saat memotong bahan tidak diperbolehkan sambil mengangkat
bahan. Posisi kain yang akan digunting dipastikan terletak dan datar.
Untuk mempertahankan posisi kain pada saat menggunting tangan
kiri dapat menindih kain yang akan dipotong.
Pemberian tanda kampuh pada potongan bahan dikerjakan
sesudah bahan digunting dan sebelum pola dipisahkan dari potongan
bahan. Pemberian tanda yang baik adalah yang jelas dan rapi.
Macam-macam cara memberi tanda pada bahan : (1) menggunaan
rader dengan karbon jahit, caranya adalah karbon jahit dilipat
memanjang dengan permukaan licin disebelah luar, kemudian
diselipkan pada dua lapis bahan, dan dirader perlahan-lahan pada
bagian baik bahan. (2) menggunakan kapur jahit atau pensil kapur,
sangat sesuai untuk bahan yang teksturnya licin atau polos, warna
kapur dipilih yang serupa dengan warna bahan (3) menjelujur
renggang atau tailor tack. Pemberian tanda pola untuk busana jas
treepieces semuanya menggunakan tusuk jelujur renggang.
10
(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)
Gambar 45. Tanda pola dengan menjelujur renggang atau tailor tack.
c. Melekatkan Interfacing
Langkah selanjutnya adalah merekatkan interfacing (kain
gula, kain keras, dan fiselin) pada bahan utama. .
11
Begitu juga dengan ketebalannya, interfacing ini ada yang
tebal seperti untuk pengeras kerah dan pengeras pinggang.
Interfacing yang relatif tipis dapat digunakan untuk melapisi belahan
tengah muka, saku, depan leher, kerah, dan lain-lain. Warna
interfacing tersedia berbagai macam, namun umumnya yang
digunakan berwarna putih dan hitam. Jika busana yang akan
dipasang interfacing berwarna gelap sebaiknya gunakan interfacing
berwarna hitam. Jika busana yang akan dipasang interfacing
berwarna cerah atau berwarna putih, maka gunakan warna putih.
Memotong interfacing ukurannya sama dengan bahan utama dengan
ditambahkan kelebihan 2 mm agar pada proses penjahitan bagian
sisi ikut terjahit sedikit.
(https://fitinline.com/article/read/cara-memasang-interlining)
d. Menjelujur
Menjahit dengan tehnik jelujur artinya adalah jahitan
sementara dua lapis atau lebih kain, kampuh dan lipit (hiasan),
maupun untuk tanda selama tahap proses konstruksi pakaian
12
berlangsung. Digunakan sebagai pedoman untuk menjahit dan
memegang pakaian bersama-sama untuk pengepasan (fitting),
sebelum setik mesin atau penyelesaian akhir. Benang yang dipakai
adalah benang khusus untuk setik jelujur sesuai dengan tujuan,
disebut benang jelujur.
13
13) Membuat kelim bawah dan kelim lengan menggunakan tusuk
jelujur
14) Fitting atau pas-suai dilakukan sebagai evaluasi yang dilakukan
pada proses pemuatan jas
14
Bagian-bagian dari lekukan badan dan lengan yang tidak
pas (fit) dengan bentuk badan perlu dilakukan penyesuaian, sebagai
contoh : secara umum titik leher belakang (TB) letaknya tidak
pernah bergeser atau tidak pernah berubah. Oleh karena itu
dijadikan pedoman untuk menentukan kesesuaian pada bagian
tubuh yang lain. Setelah TB fit selanjutnya memeriksa : (1) panjang
muka, panjang punggung, (2) kampuh bahu, periksa kemiringan
garis bahu, (3) lebar garis leher bagian muka dan belakang dan
kerung leher (4) garis princes, memeriksa posisinya, melalui tinggi
puncak, (5) garis kerung lengan – cek ke dalaman krung lengan ,
garis kerung lengan, ukuran kerung lengan, (6) lengan – cek garis
pelengkap kerung lengan.
Pada saat memeriksa (fitting) bagian-bagian busana,
terutama letaknya pada lekukan badan, seyogyanya dipastikan
fitting (pas suai) busana tepat. Karena jas yang nyaman adalah jika
ukurannya tepat, tidak sempit sehingga tidak menyulitkan aktivitas
pemakainya dan sebaliknya tidak terlalu longgar. Disarankan pada
waktu fitting, model memakai pakaian dalam (bra) dan bagian luar
jas yang di pas-suai (fit) saja.
e. Menjahit Busana
Menjahit merupakan proses menggabungkan bagian-bagian
jas menggunakan teknik jahit tailor atau teknik jahit adi busana.
Langkah kerja menjahitnya adalah sebagai berikut :
1) Menjahit garis hias prinses badan muka.
Jas Wanita merupakan bagian dari three pieces
menggunakan garis hias berupa garis princes pada bagian muka
dan belakang. Setelah fiting dilakukan dan dipastikan sesuai
selanjutnya garis princes sisi kiri dan sisi kanan digabung
dengan dijahit menggunakan kampuh buka dan dirapikab dengan
proses pengepresan.
15
2) Membuat lubang kancing passepoil
Menjahit lubang kancing passepoil dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut: memberi tanda lubang kancing
passepoi pada bagian buruk jas diberi fiselin dengan ukuran
panjang 3 cm dan lebar 2 cm. Melekatkan kumai serong (kain
yang digunting dengan arah serong atau diagonal dengan
cara melipat materi atau kain dengan sudut 45 derjat) tepat di atas
tanda dengan posisi bagian baik jas. Tempelkan bagian baik
dari kumai serong ke bagian baik jas sesuai dengan ukuran lebar
lubang kancing (garis tengah kancing).
16
potongan dengan sudut segitiga pada dengan tusuk
disetik jahit bagian dalam balut
(https://fitinline.com/article/read/lubangkancing-passepoille)
17
1.Menyatukan bahan 2. Posisi saku dari 3. Menjahit tepi
dasar, vest dan saku bagian buruk saku
dalam
(http://danitailor.blogspot.com/2015/09/cara-menjahit-saku-vest)
Gambar 51. Proses Pembuatan saku passpoille menggunakan klep
18
kelepak. Bagian kerah terletak pada kerung leher sedangkan
bagian kelepak/lapel berada pada bagian badan jas. Kelepak
(lapel) adalah lapisan dalam (facing) bagian depan jas yang
menyatu dengan kerah. Pemilihan bagian kelepak jas dapat
disesuaikan dengan model jas, kesempatan penggunaan dan tipe
tubuh pemakai jas (Poespo, 2009)
19
(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)
20
(Bintang Elle Simanjuntak: 2016)
Gambar 55. Menjahit Lining atau vuring
21
11) Memasang kerah jas ke lingkar leher badan
(https://fitinline.com/article/read/teknik-memasang-kerah)
Gambar 57. Memasang Kerah Jas
22
13) Menyatukan bahan utama dengan lining
23
15) Menjahit kelim jas dengan teknik kelim gantung
24
10) Memasang ban pinggang
11) Mengelim bagian bawah rok, bahn utama dan furing.
f. Menyelesaikan Busana
Menyelesaikan busana atau sering disebut finishing
merupakan proses penyelesaian akhir pada suatu busana.
1) Finishing pada jas, pressing hasil keseluruhan jas dengan cara
memasangkan jas pada dresspoam dan mulai press dengan
steamer
2) Finishing pada rok, mengepress keseluruhan rok dengan dilapisi
alas setrika, dan memasang kancing kait pada ban pinggang
g. Mengemas Busana
Mengemas busana three pieces dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain:
1) Lipatan gantung (fullanger)
Lipatan gantung lebih banyak dipakai untuk mengemas
pakaian wanita maupu pria dewasa.Pakaian dilipat dengan alat
bantu jarum pentul sebagai penahan, agar bentuk lipatan tidak
terlalu panjang pakaian di gantung kemudian ditekuk bagian
bawahnya. Dilipat kemudian digantung atau pakaian digantung
kemudian bagian bawahnya kemasan untuk pakaian jadi pada
umumnya dimasukkan dalam kantong plastik, kemudian tutup
rapat (disegel).
25
(https://id.wikihow.com/Mengemas-Pakaian-Formal)
Gambar 62. Lipatan gantung (fullanger)
2) Lipatan datar (flat)
Lipatan datar dapat dilakukan untuk semua jenis
pakaian.
(https://id.pinterest.com/pin/423479171195459383)
4. Forum Diskusi
Tiba saatnya kita berdiskusi terkait dengan materi kegiatan
belajar 4. Sebagai pemantik diskusi saya akan melontarkan beberapa
pertanyaan Keaktifan Anda dalam berdiskusi adalah bagian dari
penilaian.
26
sehingga terhindar dari pemborosan bahan, kesalahan arah serat, dan
kelengkapan seluruh unsur komponen pola.
C. Penutup
1. Rangkuman
Prosedur membuat busana kerja wanita wanita (jas) adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun rancangan bahan untuk menyiapkan seberapa banyak
kebutuhan bahan yang akan digunakan untuk membuat busana kerja
b. Menghitung kalkulasi bahan agar dapat memperkirakan biaya yang
harus disiapkan sekaligus untuk memperhitungkan harga jualnya.
c. Menata pola di atas bahan mengacu pada perancangan bahan yang
telah dibuat sehingga menjadi lebih efisien dan meminimalkan
kesalahan dalam menata pola.
d. Setelah semua pola selesai ditempelkan di atas bahan dan
pemberian tanda potong untuk kampuh jahit, baru dapat dilakukan
pemotongan bahan (cutting) esuai tanda potong. Pemberian tanda
pola untuk busana kerja wanita (jas) semuanya menggunakan tusuk
jelujur renggang. Selanjutnya memasang facing dan interfasing
sesuai dengan pola dengan pengepresan
e. Penjelujuran dilakukan dengan menggabungkan bagian-bagian
busana menggunakan tusuk jejujur,
f. Evaluasi proses I dan II dilakukan pada saat fitting I dan II.
Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memastikan ketepatan
27
letak bagian-bagian busana dan ketepatan ukuran bagian-bagain
busana dengan pemakai
g. Menjahit busana kerja wanita, merupakan proses menggabungkan
bagian-bagian busana menggunakan teknik jahit tailoring atau
teknik jahit adi busana
2. Tes Formatif
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih jawaban yang paling
benar
28
3. Pemberin tanda kampuh pada potongan bahan dikerjakan sesudah
bahan digunting dan sebelum pola dipisahkan dari potongan bahan,
pemberian tanda yang baik adalah yang jelas dan rapi. Pemberian
tanda kampuh pada bahan yang bertekstur licin dilakukan dengan:
a. Tusuk jelujur
b. Tusuk jelujur renggang
c. Mengutip dengan kapur jahit
d. Mengutip dengan karbon
e. Mengutip dengan rader
4. Pemberian tanda pola busana jas single breastead pada three pieces
dengan teknik tailoring ( tailor tack) dilakukan dengan:
a. Tusuk jelujur
b. Tusuk jelujur renggang
c. Mengutip dengan kapur jahit
d. Mengutip dengan karbon
e. Mengutip dengan rader
5. Menjahit dengan tehnik jelujur artinya adalah membuat jahitan
sementara antara dua lapis atau lebih kain, kampuh dan lipit (hiasan),
maupun untuk tanda selama tahap proses konstruksi busana
berlangsung. Tusuk jelujur pada proses penjelujuran berfungsi :
a. Tanda kampuh untuk proses pemotongan
b. Tanda kelim yang harus ditambahkan
c. Pedoman untuk menjahit dan pengepasan
d. Pedoman untuk menjahit
e. Pedoman untuk pengepasan
6. Penjelujuran merupakan bagian dari tahapan pembuatan busana
dengan sistem tailor. Penjelujuran dilakukan dengan menggabungkan
bagian-bagian busana menggunakan tusuk jejujur sebelum dilakukan :
a. Evaluasi hasil
b. Evaluasi proses
29
c. Evaluasi pas-suai
d. Pengepasan yang pertama
e. Pengepasan yang terakhir
7. Penjahitan merupakan proses menggabungkan bagian-bagian busana
menggunakan teknik jahit tailor atau teknik jahit adi busana. Agar
diperoleh hasil yang rapi maka setiap langkah menjahit bagian-bagian
jas dilakukan :
a. Penjelujuran
b. Penyeterikaan
c. Perekatan
d. Pengepresan
e. Pemampatan
8. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan letak bagian-
bagian busana dan ketepatan ukuran bagian-bagaian busana adalah :
a. Evaluasi pola
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi Proses I
d. Evaluasi proses II
e. Evaluasi hasil busana
9. Evaluasi yang dilakukan untuk memastikan ketepatan letak bagian-
bagian busana dan ketepatan ukuran bagian-bagaian busana adalah :
a. Evaluasi hasil
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi Proses I
d. Evaluasi proses II
10. Tahap penyelesaian (finishing) akhir pembuatan jas single breastead
merupakan proses yang sangat menentukan kualitas hasil akhir sebuah
busana. Finishing merupakan tahap yang bertujuan untuk:
a. menyelesaikan semua jahitan pada proded pembuatan jas
b. mendapatkan hasil yang lebih rapi dan lebih sempurna
c. menyelesaikan semua jahitan dengan sistem obras
30
d. menyelesaikan semua kelim dengan sistem sum
e. mendapatkan hasil yang sesuai dengan desain
31
Daftar Pustaka
Bintang Elly Simanjuntak, 2016, Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Tata
Busana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Hannelore Eberle, et al, 1999, Clothing Technology from fibre to fashion, Second
Edition, Verlag Europa-lehrmittel
Lily Silberberg and Martin Shoben, 1992, The Art of DressModelling, Hongkong:
Thomson
http://danitailor.blogspot.com/2015/09/cara-menjahit-saku-vest-atau-kantong.html
http://puputhendriyani.blogspot.com/2015/01/bahan-pelapis-busana-interfacing.html
32
TUGAS AKHIR
33
TES SUMATIF
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan !
1. Busana kerja dan busana resmi yang terdiri dari tiga bagian yaitu
rok, jas dan blus adalah :
e. Single Breastead
3. Berikut adalah bahan pembantu dalam pembuatan busana kerja
wanita (jas) yang dipergunakan untuk memberikan bentuk busana
sehingga menjadi rapi :
a. Interfacing b. Facing
c. Lining e. Underlining
d. Interlining
a. Interfacing b. Facing
c. Lining d. Underlining
34
e. Interlining
5. Pola busana kerja wanita (jas) yang dibuat dengan teknik tailor
terdiri dari empat bagian, yaitu : a) Pola busana luar, b) Pola facing,
c) Pola interfacing, dan d) Pola lining. Pola yang dibuat sama dengan
pola busana luar adalah :
a. Interfacing b. Interlining
c. Facing d. Underlining
e. Lining
6. Dalam menganalisis desain yang sangat diperhatikan adalah :
a. Arah serat kain, tekstur bahan, warna dan corak bahan, teknik
penyelesaian
b. Harga bahan, tekstur bahan, teknik menjahit
c. Warna dan corak bahan, harga bahan, rancangan harga
d. Teknik penyelesaian, teknik merancang, cara menganalisis
e. Arah serat, arah benang, warna bahan, harga bahan
7. Rancangan untuk jas yang dilakukan meliputi :
35
a. Spesifikasi bahan dan Estimasi harga
b. Estimasi harga dan Jumlah bahan
c. Jumlah bahan dan Spesifikasi bahan
d. Spesifikasi bahan, estimasi harga, dan jumlah bahan
e. Spesifikasi bahan dan jumlah total harga
10. Peletakan pola di atas bahan mengacu pada perancangan bahan yang
telah dibuat sebelumnya, sehingga prosesnya menjadi lebih efisien.
Agar jatuhnya bahan menjadi baik maka pada saat peletakan pola
harus memperhatihan :
36
c. Menghitung biaya penyusutan kemudian menghitung biaya
produksi
d. Menghitung kalkulasi biaya produksi kemudian menghitung
presentase keuntungan
e. Menghitung biaya pembelian bahan baku kemudian menghitung
kalkulasi biaya
13. Perhitungan kebutuhan bahan utam, bahan pendukung, bahan
pembantu, tenaga kerja dan biaya listrik, adalah merupakan
perhitungan :
b. Completion based
c. Mark-up pricing
d. Target pricing
e. Cost based pricing
15. Alya membeli sebuah gaun pesta seharga 1 juta rupiah di Iis
Fashion, sebuah butik yang terkenal karena desain produknya bagus.
Gaun pesta yang dibeli Alya terlihat elegant, mewah, dan
mempunyai nilai seni yang tinggi. Berdsarkan pernyataan di atas, Iis
Fashion menentukan harga produknya dengan :
b. Completion based
c. Mark-up pricing
37
d. Target pricing
e. Cost based pricing
16. Perhitungan harga jual butik Tyas menggunakan perhitungan
sebagaimana tertera pada tabel berikut :
b. Completion based
c. Mark-up pricing
d. Target pricing
e. Cost based pricing
17. Penentuan biaya langsung sebagaimana yang dilakukan oleh sebuah
butik mengacu pada kebutuhan yang termuat pada tabel sebagai
berikut:
No. Kebutuhan Harga ( Rupiah)
38
4. Bahan pelengkap 25.000,00
a. Penjelujuran b. Perekatan
e. Pengepresan
39
20. Jenis dan corak kain sangat memengaruhi peletakan pola pada bahan
tekstil sebelum menggunting bahan. Untuk menghasilkan kemeja
yang sesuai dengan standar kualitas, menggunting pada bahan
tekstur berkilau sebaiknya yang harus diperhatikan saat peletakkan
pola adalah :
a. memanjang bolak balik atau dua arah berlawanan, agar efek kilau
bahan tekstil tidak berlainan
b. melebar bolak balik atau dua arah berlawanan, agar efek kilau
bahan tekstil tidak berlainan
c. menyerong 90 derajad bolak balik atau dua arah berlawanan, agar
efek kilau bahan tekstil tidak berlainan
d. memanjang searah, berdasarkan garis arah serat
memanjang/vertical, agar efek kilau bahan tekstil tidak berlainan
e. memanjang boleh arah berlawanan, berdasarkan garis arah serat
memanjang/vertical, agar efek kilau bahan tekstil tidak berlainan
40
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF KB 1 SAMPAI KB 4
41