Wellness">
Psikologi Remaja
Psikologi Remaja
Psikologi Remaja
Remaja itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia
12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi remaja menjadi tiga rentangan, yakni :
Remaja Awal : 12 – 15 tahun ; Remaja Madya : 15 – 18 tahun ; Remaja Akhir : 19 – 22
tahun. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hal ini
sering membuat bingung baik oleh si remaja sendiri dan orang tua. Begitu juga, orang tua
sering kali tidak tahu harus berbuat apa kepada anak remajanya yang sepertinya mulai nakal.
Disinilah fungsi psikologi remaja, yaitu untuk memahami cara berpikir para remaja.
Masa remaja awal. Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, dengan ciri-
ciri: (1) tidak stabil keadaannya, lebih emosional, (2) mempunyai banyak masalah, (3) masa
yang kritis, (4) mulai tertarik pada lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang percaya diri, dan (6)
suka mengembangkan pikiran baru, gelisah, suka berkhayal dan suka menyendiri.
Masa remaja madya (pertengahan). Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas
dengan ciri-ciri: (1) sangat membutuhkan teman, (2) cenderung bersifat narsistik/kecintaan
pada diri sendiri, (3) berada dalam kondisi keresahan dan kebingungan, karena pertentangan
yang terjadi dalam diri, (4) berkenginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya,
dan (5) keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas.
Masa remaja akhir. Ditandai dengan ciri-ciri: (1) aspek-aspek psikis dan fisiknya mulai
stabil, (2) meningkatnya berfikir realistis, memiliki sikap pandang yang sudah baik, (3) lebih
matang dalam cara menghadapi masalah, (4) ketenangan emosional bertambah, lebih mampu
menguasai perasaan, (5) sudah terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, dan (6)
lebih banyak perhatian terhadap lamabang-lambang kematangan.
1. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya
sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja
akhir, proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya.
2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 tahun secara fungsional,
perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
2) Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi,membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
3) Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang
abstrak
4) Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipótesis
5) Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
6) Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
7) Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan
identitas (jati diri)
3. Perkembangan Emosi
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi.
Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya
bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung).
Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang
di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering
mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja,
tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari
orang lain).
5. Perkembangan Sosial
6. Perkembangan Kepribadian
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal
menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa
saya?” (Who am I ? ). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola
dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan.
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan
tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan
pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik
menurun, maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri terhadap kelompok masih
tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai
mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-
teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Status remaja yang mendua ini
menimbulkan suatu dilema yang menyebabkan remaja mengalami “krisis identitas”
atau masalah-masalah identitas-ego pada remaja.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur yang mempunyai otoritas
4. Menemukan manusia model atau tokoh yang akan dijadikan identitas dirinya
6. Memperkuat kontrol diri dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip, dan falsafah
hidup
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik
remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain
ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang
percaya diri. Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran
yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, merokok, dan perilaku
makan yang maladaptif. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai
pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang
banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan
terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah
karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
Nama :
Kelas :
Tanggal Pertemuan :
Jelaskan apa saja hal yang paling kalian rasakan dan alami sebagai remaja, yang sesuai dengan
materi yang telah diberikan mengenai psikologis remaja !
LEMBAR EVALUASI