Konsep Dasar Remaja
Konsep Dasar Remaja
Konsep Dasar Remaja
A. Pengertian
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki
masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan
psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia &
Adiyanti, 2013)
http://repository.unimus.ac.id/2696/6/BAB%20II.pdf
B. Tahapan remaja
Menurut Monks (2008) remaja merupakan masa transisi dari anak-anak hingga
dewasa, Fase remaja tersebut mencerminkan cara berfikir remaja masih dalam koridor
berpikir konkret, kondisi ini disebabkan pada masa ini terjadi suatu proses
pendewasaan pada diri remaja. Masa tersebut berlangsung dari usia 12 sampai 21
tahun, dengan pembagian sebagai berikut:
a. Masa remaja awal (Early adolescent) umur 12-15 tahun.
Seorang remaja untuk tahap ini akan terjadi perubahan-perubahan yang terjadi
pada tubuhnya sendiri dan yang akan menyertai perubahanperubahan itu, mereka
pengembangkan pikiran-pikiran baru sehingga, cepat tertarik pada lawan jenis,
mudah terangsang secara erotis, dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis
ia sudah akan berfantasi erotik.
b. Masa remaja pertengahan (middle adolescent)umur 15-18 tahun
Tahap ini remaja membutuhkan kawan-kawan, remaja senang jika banyak teman
yang mengakuinya. Ada kecenderungan mencintai pada diri sendiri, dengan
menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu ia berada dalam
kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak
peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealitas atau materialis,
dan sebagainya.
c. Remaja terakhir umur (late adolescent 18-21 tahun.
Tahap ini merupakan dimana masa konsulidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian 5 hal yaitu: 1) Minat makin yang akan mantap
terhadap fungsi intelek. 2) Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu
dengan orang lain dan dalam pengalaman-penglaman baru 3) Terbentuk identitas
seksual yang tidak berubah lagi. 4) Egosentrisme (terlalu mencari perhatian pada
diri sendiri) diganti dengan keseimbangan dan kepentingan diri sendiri dengan
orang lain. 5) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself)
6) masyarakat umum (Sarwono, 2010).
C. Karakteristik perkembangan sifat remaja
Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti khusus,
namun begitu masa remaja tidak jelas statusnya dalam rangkaian proses
perkembangan seseorang. Monks, dkk, (1999:259) lebih lanjut mengatakan bahwa
sesungguhnya remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, ia tidak termasuk golongan
anak, tetapi tidak termasuk golongan dewasa atau golongan tua. Remaja masih belum
mampu menguasai fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya. Gejala psikologis yang
mencirikan remaja adalah sifat-sifat masa transisi atau peralihan, dimana remaja
belum memperoleh status sebagai orang dewasa, akan tetapi mereka tidak lagi
memiliki status masa kanak-kanak.
Ausbel (1965) dalam Monks, dkk (1999:260) menyebut status orang dewasa sebagai
status primer. Hal ini berarti bahwa status tersebut di peroleh berdasarkan kemampuan
dan usaha
sendiri. Status anak adalah status yang di peroleh (derived), artinya tergantung dari
apa yang diberikan oleh orangtua dan anggota masyarakat lainya. Remaja berada
dalam status “ interim” sebagai akibat dari posisi yang sebagian diberikan oleh
orangtua dan sebagian diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya memberikan
prestise tertentu pada masa remaja tersebut. Status interim berhubungan dengan masa
peralihan yang muncul setelah kematangan seksual (pubertas).
sumber
jannah, m. (2016). remaja dan tugas tugas perkembangannya dalam islam. psikoislamedia , 1-12.
Jtptunimus-gdl-srisopiyah-68-3-c.bab.ii
http://repository.unimus.ac.id/2696/6/BAB%20II.pdf