Makalah Pembelajaran Terpadu Modul 1
Makalah Pembelajaran Terpadu Modul 1
Makalah Pembelajaran Terpadu Modul 1
DAN
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
MODUL 1
DISUSUN OLEH:
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU......................................3
B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU...............................4
C. LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU.........................................5
D. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU................................7
E. MANFAAT PEMBELAJARAN TERPADU...........................................8
F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU.....................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A. KESIMPULAN.......................................................................................14
B. SARAN...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebelum memasuki bangku sekolah, anak terbiasa mempelajari
segala peristiwa yang terjadi disekitarnya atau yang dialami sebagai suatu
kesatuan yang utuh. Akan tetapi, ketika memasuki bangku sekolah dasar,
mereka disuguhi berbagai ilmu dan mata pelajaran yang terpisah satu sama
lain sehingga mereka terkadang mengalami kesulitan untuk memahami
fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya.
Kesulitan dalam pembelajaran yang memisahkan penyajian mata
pelajaran, karena hanya akan memberikan pengalaman belajar yang
bersifat artifal atau pengalaman belajar yang dibuat-buat. Sedangkan,
pengalaman belajar yang menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual baik
di dalam maupun antar mata pelajaran akan memberi peluang bagi
terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna (meaningful
learning).
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang berorientasi
pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Dengan
pembelajaran terpadu diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai, dan menggunakan informasi
yang ada disekitarnya secara lebih bermakna.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini yaitu:
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Terdapat dua istilah secara teoritis yang memiliki hubungan saling terkait
dan ketergantungan, yaitu integrated curriculum (kurikulum terpadu) dan
integrated learning (pembelajaran terpadu). Kurikulum terpadu adalah kurikulum
yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan isi, keterampilan
dan sikap (Wolfinger, 1994:133). Rasional pemaduan itu antara lain disebabkan
oleh beberapa hal berikut:
Fokus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditentukan siswa
saat berusaha memahami isi pembelajran sesuai dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya (Aminuddin, 1994). Berdasarkan hal
tersebut, maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:
3
2. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak
secara serempak (simultan).
3. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata
pelajaran yang berbeda, dengan harapan siswa akan belajar dengan lebih
baik dan bermakna.
4
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar
akan dapat bertahan lebih lama.
4. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan keterampilan berpikir
siswa.
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui siswa dengan lingkungannya.
6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi, dan respek terhaap gagasan orang lain.
5
c. Aliran Humanisme, melihat dari segi: (a) keunikannya/kekhasannya, (b)
potensinya, dan (c) motivasi yang dimilikinya.
3.Landasan Psikologis
Terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan
psikologi/teori belajar. Pandangan-pandangan psikologis yang melandasi
pembelajaran terpadu, antara lain:
a. Pada dasarnya masing-masing siswa membangun realitasnya sendiri.
b. Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mencari pola dan
hubungan antara gagasan-gagasan yang ada.
c. Pada dasarnya siswa adalah seorang individu dengan berbagai kemampuan yang
dimilikinya dan mempunyai kesempatan untuk berkembang.
d. Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu dan anak melihat dirinya dan
sekitarnya secara utuh (holistik).
3. Landasan Praktis
Berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi dalam
proses pembelajaran saat ini, sehingga harus mendapat perhatian dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu. Landasan praktis yang melandasi
pembelajaran terpadu diantaranya adalah:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak informasi
yang harus dimuat dalam kurikulum.
b. Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain,
padahal seharusnya saling terkait.
c. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini cenderung bersifat
lintas mata pelajaran (interdisipliner) sehingga diperlukan usaha kolaboratif antara
berbagai mata pelajaran untuk memecahkannya.
d. Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik dapat dipersempit dengan
pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga siswa akan mampuberpikir
teoritis dan pada saat yang sama mampu berpikir praktis.
4. Landasan IPTEK
Diperlukan dalam pengembangan pembelajaran terpadu sebagai upaya
menyelaraskan materi pembelajaran terpadu dengan perkembangan dan kemajuan
yang terjadi dalam dunia IPTEK. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
6
D. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU
Dalamproses penggaliantema-temaperludiperhatikanprinsip-
prinsipsebagaiberikut:
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk
memadukan matapelajaran.
2. Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagisiswa untuk belajar selanjutnya.
3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa
1. Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single actor yang
mendominasi aktivitas dalam proses pembelajaran.
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap
tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
3. Guru perlu bersikap okomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali
tidak terpikirkan dalam perencanaan pembelajaran.
7
E. MANFAAT PEMBELAJARAN TERPADU
8
F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
1. Berbagai model pembelajaran terpadu
Menurut Robin Forgarty (1991), dilihat dari cara memadukan konsep,
keterampilan, topik unit dan tematisnya terdapat sepuluh cara atau model
pembelajaran terpadu, yaitu:
1. Model Penggalan (Fragmented)
Ciri pemanduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran. Model ini
mempunyai kelebihan yaitu siswa mampu menguasai secara penuh satu
kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang
tertentu. Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika siswa telah
menyelesaikan seluruh runtutan atau materi pelajaran yang pada akhirnya seluruh
satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik, konsep, pemahaman satu
kajian, keterampilan dan nilai.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Kelebihan dari model connected adalah adanya hubungan antar ide-ide dalam satu
mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari
konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman,
tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
3. Model Sarang (Nested)
Pemaduan berbagai bentuk penguasaankonsep keterampilan melalui sebuah
kegiatan pembelajaran. Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan
beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran,
memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga
tidak memerlukan penambahan waktu dan guru dapat memadukan kurikulum
secara luas.
4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Pemanduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel.
Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit, guru
dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang
dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran
dengan lebih kuat dan bermakna.
9
5. Model Bagian (Shared)
Bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada
dua mata pelajaran atau lebih. Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam
menggunakannya sebagai langkah awal maju penuh menuju model terpadu yang
mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang
saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Tema dapat mengikat kegiatan belajar baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pelajaran. Kelebihan pendekatan jaring laba-laba dalam
mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai bentuk seleksi tema
yang menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat
berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa.
7. Model Galur (Threaded)
Model pemanduan bentuk keterampilan. Kelebihan model ini antara lain: konsep
berputar berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku
metakognitif, materi untuk tiap mata pelajaran yang tetap murni, dan siswa dapat
belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan
laju perkembangan era globalisasi.
8. Model Keterpaduan (Integrated)
Pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama
dalam sebuah topik tertentu. Kelebihan dari model ini yaitu siswa saling
mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata
pelajaran. Keterpaduan secara sukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang
lingkungan belajar yang ideal untuk hari terpadu (integrated day) secara eksternal.
9. Model Celupan (Immersed)
Membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan yang dihubungkan dengan medan pemakainya. Kelebihan dari model
ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda
maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dengan siswa lainnya.
Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan
yang lainnya.
10
10. Model Jaringan (Networked)
Model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan
konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntunan bentuk keterampilan baru
setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi maupun konteks
yang berbeda-beda. Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan
pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara dalam dan sempit
sasarannya.
11
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum.Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada
kegiatan daripada pengembangan konsep.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan adalah keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan
antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan
tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu
semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam
satu bidang studi.
12
3. Model Keterpaduan (Integrated)
Menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan
cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler
dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di
dalam beberapa mata pelajaran.
Kekuatan model integrated:
1) Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara
berbagai mata pelajaran.
2) Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian.
3) Mampu membangun motivasi.
Kelemahan model keterpaduan antara lain:
1) Model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
2) Menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan
keterampilan yang sangat di prioritaskan.
3) Menghendaki tim antar mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik
dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu:
berpusat pada anak (student centered), proses pembelajaran mengutamakan
pemberian pengalaman langsung, serta pemisah antar bidang studi tidak terlihat
jelas. Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan konsep dari berbagai
bidang studi dalam satu proses pembelajaran.
Jadi, pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari,
menggali dan mengemukakan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik,
bermakna, dan otentik.
Kurikulum terpadu merupakan undang-undang/peraturan yang telah
ditetapkan sedangkan pembelajaran terpadu merupakan pelaksanaan pembelajaran
yang dapat dilakukan atau dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi.
Terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu yang telah dikemukakan
oleh Robin Forgarty dan Jacobs, akan tetapi hanya ada tiga model pembelajaran
yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar di Indonesia yaitu: Model Jaring Laba-
laba (Webbed), Model Keterhubungan (Connected), dan Model Keterpaduan
(Intergrated).
Setiap model pembelajaran memiliki diri khusus masing-masing yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sebagai pendidik
sebaiknya memiliki kemampuan dalam menentukan pembelajaran yang sesuai dan
dapat dipahami oleh peserta didik.
B. SARAN
Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin
kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya guru di SD diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan
mengembangkan model-model pembelajaran, agar dapat menunjang terciptanya
proses belajar mengajar di kelas yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi
peserta didik.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://terdidik.com/2009/10/26/arti-fungsi-media-pendidikan.html
http://www.slideshare.net/suediahmad/pemanfaatan-media-pembelajaran.html
Kemp & Daytone. (1985). Planing &Producing Instructional Mefia. New York :
Harper & Row Publishers.
15