Tugas 1 Pembelajaran IPA
Tugas 1 Pembelajaran IPA
Tugas 1 Pembelajaran IPA
NIM : 857016375
Soal :
2. Jelaskan pula tentang model belajar penemuan (discovery learning) yang disusun oleh
Bruner!
3. Berikan contoh penerapan model Bruner dalam pembelajaran IPA SD kelas III, IV, V, dan
VI! (pilih salah satu kelas)
4. Jelaskan pengertian berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA!
(minimal 3 jenis pendekatan)
5. Berikan contoh penerapan pendekatan yang tepat untuk materi IPA yang sesuai, dari kelas
1 sampai dengan kelas 6! (pilih salah satu kelas)
Jawaban :
Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi
pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik
(menggapai,menyentuh). Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah
pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya
sendiri. Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang
biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada
awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja.
Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi
kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau
memisahkan ide atau pikiran. Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman
tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa
menggunakan pemikiran logis. Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa
merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam
permainan simbolik.
c. Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun)
Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis,
tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan kemampuan
konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah
dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.
Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara
abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi
konkret. Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif,
menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.
a. Stimulation (pemberian rangsangan atau stimulus), yaitu siswa diberikan pertanyaan oleh
guru dengan tujuan merangsang siswa untuk berfikir kritis.
d. Data processing (pengolahan data), yaitu siswa mengolah data yang sudah diperoleh
kemudian data tersebut ditafsirkan dengan bimbingan guru.
Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, dan guru
memberikan pertanyaan seperti bagaimana daun dapat berfungsi untuk tumbuhan.
Selanjutnya apabila semua siswa sudah menjawab pertanyaan tersebut maka kemudian guru
menerima seluruh jawaban dari siswa tersebut. Yang terakhir guru bisa memberikan
pertanyaan yang berbeda lagi terhadap siswa.
4. Berikut adalah 3 dari 9 pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD :
a. Pendekatan Lingkungkan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa
mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara
bijaksana dengan memahami factor politis, ekonomi, sosial-budaya, ekologis yang
mempengaruhi manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut dibangun melalui
pemahaman siswa terhadap lingkungan itu sendiri.
b. Pendekatan Sain-Lingkungkan-Teknologi-Masyarakat
Pendekatan ini merupakan cara pandang bahwa siswa belajar, menyusun pengetahuan,
melalui interaksi pribadi antara pengalaman dengan skemata pengetahuannya. Pemerolehan
pengetahuan dilakuakan oleh skemata siswa yang tepat dan bermanfaat baginya. Dalam
pendidikan IPA ini, siswa mampu memperoleh pengalaman secara fisik dan memperoleh
pengalaman mengenai konsep dan model dalam IPA.
c. Pendekatan Faktual
Pendekatan faktual adalah suatu cara menjabarkan IPA dengan menyiapakan hasi-hasil
penemuan IPA kepada siswa dimana pada akhir suatu instruksional siswa akan memperoleh
informasi tentang hal-hal penting tentang IPA.
Metode yang paling efisien untuk menindak lanjuti pendekatan ini adalah dengan membaca,
menyampaikan pendapat ahli dari buku, demonstrasi, latihan (drill), dan memberikan tes.
5. Contoh penerapan pendekatan yang tepat untuk materi IPA yang sesuai adalah :
Pada materi tentang “Peredaran Darah” di kelas V cocok menggunakan pendekatan faktual.