Isolasi Dan Identifikasi Asam Nukleat
Isolasi Dan Identifikasi Asam Nukleat
Isolasi Dan Identifikasi Asam Nukleat
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Isolasi dan Identifikasi Asam Nukleat adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara Isolasi dan Identifikasi Asam
Nukleat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari penambahan detergen, NaCl dan
Ethanol pada Isolasi dan Identifikasi Asam Nukleat.
3. Mahasiswa dapat menentukan hasil pengamatan pada sampel percobaan.
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan saat praktikum Isolasi dan Identifikasi
Asam Nukleat adalah :
- Garam dapur - Etanol dingin
- Buah pepaya - Sayur bayam
- Buah melon - Sayur caesin
- Buah semangka - Sayur brokoli
- NaCl - Detergen
Cara kerja dalam Isolasi dan Identifikasi Asam Nukleat adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Menyiapkan beberapa sampel buah dan sayur.
3. Mencuci sampel buah dan sayur sampai bersih.
4. Menimbang sampel buah dan sayur sebanyak 5 gram pada timbangan
analitik.
5. Menghaluskan sampel buah dan sayur dengan mortar dan pastle sampai
halus.
6. Memindahkan sampel buah dan sayur yang sudah halus ke dalam beaker
glass.
7. Menambahkan 50 ml akuades ke dalam beaker glass yang sudah terisi
sampel buah dan sayur.
8. Menambahkan 2,5 gram detergen (rinso) ke dalam beaker glass yang
sudah terisi larutan sampel.
9. Menambahkan 2,5 gram NaCl ke dalam beaker glass yang sudah terisi
larutan sampel.
10. Mengaduk larutan sampai homogen dan didiamkan selama kurang lebih
15 menit pada suhu ruang 27 °C.
11. Menyaring larutan sampel pada kertas saring yang sudah disediakan.
12. Mengambil hasil penyaringan sampel sebanyak 5 ml dengan gelas ukur.
13. Memasukan larutan sampel ke dalam tabung reaksi.
14. Mengocok larutan sampel sampai homogen.
15. Menambahkan larutan Ethanol sebanyak 0,6 ml ke dalam larutan sampel
pada tabung reaksi.
16. Mengamati gumpalan dan warna yang terbentuk.
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
DNA merupakan materi genetik yang mengkode semua informasi yang
dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. Molekul DNA
ini terkait membentuk kromosom dan ditemukan didalam inti sel, mitokondria
dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan polinukleotida
yang membentuk heliks ganda.
Pada saat percobaan Isolasi dan Identifikasi Asam Nukleat kami
menggunakan prinsip isolasi DNA dengan 3 tahap yakni pemecahan atau lisis
sel agar DNA keluar dari sel. Proses lisis dilakukan secara mekanis, kimiawi
dan enzimatis. Secara mekanis dengan cara penggerusan menggunakan mortar
dan pastle sedangkan secara kimiawi dilakukan dengan penambahan detergen
(rinso) karena detergen dapat merusak membran sel inti dan karena sifat dari
detergen sama dengan sifat dinding sel yang hidrofobik, sehingga terjadi ikatan
diantara keduanya dan menyebabkan dinding sel rusak. Kemudian tahap kedua
yaitu pemurnian DNA dengan cara penyaringan menggunakan kertas saring.
Selanjutnya, tahap ketiga melakukan presipitasi DNA dengan cara
menambahkan Ethanol/alkohol dingin.
Percobaan isolasi dan identifikasi asam nukleat yang kami lakukan
menyiapkan alat dan bahan praktikum, menyiapkan beberapa bagian sayur
brokoli. Mencuci sampel sayur brokoli sampai bersih. Kemudian menimbang
sayur brokoli sebanyak 5 gram pada timbangan analitik. Menghaluskan sayur
brokoli dengan mortar dan pastle sampai halus. Setelah itu, memindahkan
sayur brokoli yang sudah halus ke dalam beaker glass. Menambahkan 50 ml
akuades ke dalam beaker glass yang sudah terisi sampel brokoli. Penambahan
akuades untuk melarutkan sampel. Menambahkan 2,5 gram rinso ke dalam
beaker glass yang sudah terisi larutan sampel. Rinso merupakan detergen yang
dapat merusak membran sel inti. Menambahkan 2,5 gram NaCl ke dalam
beaker glass yang sudah terisi larutan sampel. Mengaduk larutan sampai
homogen dan didiamkan selama kurang lebih 15 menit menggunakan timer
pada suhu ruang 27 °C. Menyaring larutan sampel pada kertas saring berwarna
putih yang sudah disediakan. Penyaringan ini bertujuan supaya bagian sampel
yang kasar terpisahkan dengan larutan yang dibutuhkan untuk uji coba.
Mengambil hasil penyaringan sampel sebanyak 5 ml dengan gelas ukur.
Memasukan larutan sampel ke dalam tabung reaksi. Kemudian, mengocok
larutan sampel sampai homogen. Menambahkan larutan Ethanol/alkohol
sebanyak 0,6 ml ke dalam larutan sampel pada tabung reaksi. Setelah itu,
mengamati gumpalan dan warna yang terbentuk.
Seperti yang sudah disebutkan diawal tadi bahwasanya DNA dapat
diekstraksi dengan beberapa teknik yaitu kimia, mekanik atau enzimatik.
Pemecahan sel merupakan langkah yang paling penting dalam proses isolasi
DNA. Prosedur yang paling baik untuk membuka sel adalah secara kimia atau
enzimatik. Dinding sel tumbuhan dapat dihilangkan dengan
penggunaan enzim. Namun, penggunaan enzim ini mahal dan perlu banyak
waktu. Sehingga untuk sel tumbuhan penggerusan dengan mortar dan pastle
merupakan cara paling sederhana untuk memecah sel atau menghilangkan
diding sel tumbuhan.
Hasil dari percobaan sampel brokoli yang telah diberikan perlakukan
mekanik dan kimiawi awal mula larutan sampel berwarna hijau setelah di
tambah Ethanol kemudian dihomogenkan larutan sampel diperoleh DNA
dengan gumpalan putih atau berupa benang-benang halus tampak berupa kabut
putih yang lembut, gumpalan-gumpalan putih ini merupakan DNA yang telah
terikat oleh Ethanol/alkohol. Penambahan alkohol merupakan proses
pemekatan DNA yang telah terkumpul karena pemekatan oleh NaCl sehingga
terjadi presipitasi DNA pada perbatasan kedua larutan. Larutan sampel juga
terjadi adanya endapan dibagian bawah tabung dan terjadi perubahan warna
menjadi kuning kehijaun.
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum Isolasi dan Identifikasi Asam Nukleat berdasarkan hasil
pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada saat percobaan menggunakan prinsip isolasi DNA dengan 3 tahap
yakni pemecahan atau lisis sel agar DNA keluar dari sel dengan cara
penggerusan menggunakan mortar dan pastle. Kemudian tahap kedua,
pemurnian DNA dengan cara penyaringan menggunakan kertas saring.
Selanjutnya, tahap ketiga melakukan presipitasi DNA dengan cara
menambahan Ethanol.
2. Fungsi penambahan deterjen dan garam (NaCl) berguna untuk
melisiskan DNA dan denaturasi protein. Detergen dan garam (NaCl akan
memrusak membran organ dan melepaskan DNA kedalam larutan.
Fungsi penambahan Ethanol menyebabkan terbentuknya gumpalan putih
atau berupa benang-benang halus tampak berupa kabut putih yang
lembut pada DNA dan dilakukan pada saat presipitasi DNA.
3. Hasil yang diperoleh yakni, DNA dengan gumpalan putih atau berupa
benang-benang halus tampak berupa kabut putih yang lembut dan
gumpalan-gumpalan putih ini merupakan DNA yang telah
terikat oleh Ethanol/alkohol. Larutan sampel juga terdapat adanya
endapan dibagian bawah tabung, terjadi perubahan warna menjadi
kuning kehijaun dan dari hasil tersebut membuktikan bahwa organisme
memiliki komponen asam nukleat.