Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Lapres Viskositas Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

I.

Judul Percobaan
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Surfaktan Na2EDTA terhadap
Viskositas Oli Enduro 4T.
II. Hari/Tanggal Percobaan
Selasa/29 Oktober 2019 Pukul 09.00 WIB.
III. Selesai Percobaan:
Selasa/29 Oktober 2019 Pukul 12.00 WIB.
IV. Tujuan Percobaan
Menentukan viskositas oli enduro 4T pada penambahan beberapa variasi
konsentrasi surfaktan Na2EDTA.
V. Identifikasi Masalah
Diskusi tentang alat transportasi dengan tenaga mesin tentunya
banyak permasalahan yang muncul karena kurangnya perawatan
kendaraan khususnya oli mesin. Jika gesekan antara komponen mesin
terjadi dalam jangka waktu lama, maka akan menyebabkan keausan mesin.
Kerja komponen mesin yang sudah aus akan mengakibatkan hilangnya
energi pada ruang pembakaran bahan bakar, sehingga berdampak
pemborosan bahan bakar dan komponen logam mesin. pelumas. Untuk
mendapatkan oli pelumas yang sempurna, karakteristik dan jenis oli yang
digunakan harus diperhatikan. Faktor kekentalan atau viskositas oli
merupakan besaran yang harus disesuaikan dengan klasifikasi mesin.
Setiap minyak mineral mempunyai respon yang berlainan terhadap aditif
tertentu. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan.
Oleh sebab itu, dilakukan percobaan tentang penambahan zat aditif yang
tepat ke dalam oli dalam rangka penghematan minyak bumi dan
peningkatan kualitas oli. Dalam percobaan ini, zat aditif yang
dimanfaatkan yaitu surfaktan Na2EDTA dengan pertimbangan harga
surfaktan yang ekonomis. Surfaktan Na2EDTA merupakan surfaktan
kationik, yaitu memiliki muatan positif pada kepalanya yang berbentuk
diamin (NH2+). Dengan sifat elektrolit dari surfaktan Na2EDTA ini
diharapkan dapat meningkatkan viskositas oli.
VI. Tinjauan Pustaka
Viskositas adalah ukuran yang menyatakaan kekentalan suatu
fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida semakin
besar viskositas fluida, maka semaikin sulit suatu fluida untuk mengalir
dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida
tersebut (Lumbantoruan dan Yulianti, 2016).
Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang
melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara
yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas
cairan justru akan menurun jika temperatur dinaikkan. Fluiditas dari suatu
cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan meningkat dengan
makin tingginya temperatur (Bird, 1993).
Viskositas berbanding lurus dengan waktu alirnya. Makin besar
viskositas cairan, makin sulit cairan tersebut mengalir. Viskositas
dipengaruhi oleh zat-zat terlarut dalam cairan. Adanya zat terlarut
makromolekul akan meningkatkan viskositas larutan (Ulya dan Agustini,
2012).
Viskometer yang menggunakan prinsip waktu alir salah satunya
adalah viskometer Ostwald. Pada viskometer Ostwald yang diukur adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu cairan (misalnya 10
cm3, bergantung pada ukuran viskometer) dipipet kedalam viscometer.
Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai
permukaan cairan lebih tinggi daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan
turun ketika permukaan cairan turun melewati batas a, stopwatch mulai
dinyalakan dan ketika cairan melewati tanda batas b, stopwatch dimatikan.
Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara a dan b
dapat ditentukan. Tekanan ρ merupakan perbedaan antara kedua ujung
pipa U dan besarnya disesuaikan sebanding dengan berat jenis cairan
(Respati, 1981).
Salah satu pemanfaatan viskositas adalah pada pelumas atau oli.
Untuk mendapatkan oli yang sempurna, karakteristik oli harus
diperhatikan. Factor kekentalan atau viskositas. Fungsi oli pada mesin
antara lain sebagai pelumas mesin untuk meminimalisir gesekan antara
komponen mesin secara langsung, mencegah korosi, membersihkan kerak
sisa pembakaran, dan mendinginkan mesin saat terjadi perambatan panas
dari ruang pembakaran (Priyatno, 2016). Umumnya pelumas terdiri dari
90% minyak dasar dan 10% zat aditif atau tambahan. Setiap pelumas
mempunyai respon yang berlainan terhadap zat aditif tertentu.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan (Megawati,
2012). Salah satu zat aditif yang bisa ditambahkan untuk meningkatkan
viskositas pelumas adalah suatu surfaktan Na2EDTA.
VII. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh konsentrasi surfaktan Na2EDTA terhadap
viskositas oli pertamina enduro 4T?
VIII. Hipotesis
Penambahan konsentrasi surfaktan Na2EDTA berpengaruh
terhadap viskositas oli pertamina enduro 4T, yaitu semakin tinggi
penambahan konsentrasi surfaktan Na2EDTA maka nilai viskositas oli
pertamina enduro 4T akan semakin besar.
IX. Variabel Percobaan
Variable dari percobaan ini adalah:
1) Variable manipulasi : Konsentrasi surfaktan Na2EDTA
2) Variabel respon : Nilai viskositas oli pertamina enduro 4T
3) Variable Kontrol : Jenis oli, volume oli
X. Alat dan Bahan
1) Alat
a. Neraca analitik 1 buah
b. Viskometer Ostwald 1 buah
c. Pipet tetes 7 buah
d. Stopwatch 1 buah
e. Gelas kur 10 ml 1 buah
f. Gelas kimia 100 ml 3 buah
g. Labu ukur 50 ml 2 buah
h. Labu ukur 100 ml 1 buah
i. Pengaduk/spatula kaca 1 buah
2) Bahan
a. Serbuk surfaktan Na2EDTA 14,4 gram
b. Aquades secukupnya
c. Oli Enduro 4T secukupnya

XI. Rangkaian Percobaan

XII. Prosedur Percobaan


1) Pembuatan Larutan Surfaktan

14,4 gram serbuk Na2EDTA


1. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml
2. Ditambahkan aquades sampai tanda batas
Larutan Na2EDTA
2) Pembuatan Konsentrasi Sampel
1 mL surfaktan

1. Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml


2. Ditambahkan oli enduro 4T sampai tanda batas
3. Dikocok
4. Diulangi dengan perbandingan yakni 6% dan 10%.

Surfaktan 2%

3) Penetapan Viskositas
Sampel dengan konsentrasi 2%, 6% dan 10%

1. Dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald


2. Dihitung waktu sampai tanda batas

Nilai viskositas
XIII. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
No Prosedur Percobaan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. Pembuatan Larutan Surfaktan  Na2EDTA =  Serbuk  Semakin tinggi  Nilai viskositas

14,4 gram serbuk Na2EDTA serbuk berwarna Na2EDTA + konsetrasi surfaktan tertinggi pada
putih aquades = larutan maka waktu larutan konsentrasi 6%.
1. Dimasukkan ke dalam labu
 Aquades = berwarna putih sampel sampai pada Hasil tersebut
ukur 100 ml
larutan tidak tanda batas semakin tidak sesuai
2. Ditambahkan aquades sampai
berwarna, tidak lama sehingga nilai dengan teori
tanda batas
berbau viskositasnya pun bahwasanya
Larutan Na2EDTA  Oli enduro 4T = semakin besar semakin tinggi
larutan berwarna persen oli maka
hijau tua, berbau viskositas
semakin tinggi
Hasil Pengamatan
No Prosedur Percobaan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
2. Pembuatan Konsentrasi Sampel  Surfaktan =  Surfaktan + oli
1 mL surfaktan larutan berwarna enduro 4T =

1. Dimasukkan ke dalam labu putih a) Konsentrasi

ukur 50 ml  Oli enduro 4T = 2% = larutan

2. Ditambahkan oli enduro 4T larutan berwarna berwarna hijau

sampai tanda batas hijau tua, berbau tua (+++)

3. Dikocok b) Konsentrasi

4. Diulangi dengan 6% = larutan

perbandingan yakni 6% dan berwarna hijau

10%. tua (++)


c) Konsentrasi
Surfaktan 2% 10% = larutan
berwarna hijau
tua (+++)
 Setelah diukur
massa jenis =
a) Konsentrasi
2% = 0,8327
g/ml
b) Konsentrasi
6% = 0,9245
g/ml
c) Konsentrasi
10% = 1,0148
g/ml
d) Aquades =
0,9402 g/ml
e) Oli enduro 4T
= 0,8024 g/ml
Hasil Pengamatan
No Prosedur Percobaan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
3. Penetapan Viskositas  Setelah diuji
Sampel dengan konsentrasi 2%, viskositas,
6% dan 10% waktu yang
1. Dimasukkan ke dalam dibutuhkan
viskometer Ostwald a) Konsentrasi
2. Dihitung waktu sampai tanda 2% = 21 menit
batas 37 detik
b) Konsentrasi
Nilai viskositas
6% = 30 menit
10 detik
c) Konsentrasi
10% = 29
menit 35 detik
d) Aquades = 3
detik
e) Oli enduro 4T
= 5 menit 19
detik
 Setelah
dihitung, nilai
viskositas yang
diperoleh =
a) Konsentrasi
2% = 344,2 cp
b) Konsentrasi
6% = 642,0 cp
c) Konsentrasi
10% = 574,1
cp
d) Oli enduro 4T
= 81,58 cp
XIV. Analisis Data
Hasil analisis data viskositas oli mesin enduro 4T. Dari
pengamatan yang telah kami lakukan didapatkan nilai viskositas tertinggi
pada konsentrasi 6%. Hasil yang kami dapatkan tidak sesuai dengan teori
bahwasannya semakin tinggi persen oli maka viskositas larutan oli mesin
enduro 4T semakin tinggi (Sukardjo, 2002). Sifat surfaktan dapat
mengikat molekul-molekul pada oli sehingga membuat jarak antar
molekul oli semakin rapat sehingga nilai viskositasnya semakin
bertambah.
Perhitungan:
Diket : massa wadah 3,4072 gram
Massa wadah + oli 4,2096 gram
Massa oli = 4,2096 – 3,4096
= 0,8024 gram
Nilai viskositas air secara teori 0,899 cp
 Massa jenis
1. Massa jenis oli
0,8024 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,8024
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
2. Massa jenis oli + 1 mL Na2EDTA
0,8327 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,8327
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
3. Massa jenis oli + 3 mL Na2EDTA
0,9245 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,9245
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
4. Massa jenis oli + 5 mL Na2EDTA
1,0148 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 1,0148
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
5. Massa jenis air
0,9402 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,9402
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
 Nilai viskositas
𝜌2 𝑡2 ɳ1
ɳ2 =
𝜌1 𝑡1
1. Nilai viskositas oli
𝑔
0,8024 𝑚𝐿 𝑥 319 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 81,58 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

2. Nilai viskositas oli + 1 mL Na2EDTA


𝑔
0,8327 𝑚𝐿 𝑥 1297 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 344,2 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

3. Nilai viskositas oli + 3 mL Na2EDTA


𝑔
0,9245 𝑚𝐿 𝑥 1810 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 642,0 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

4. Nilai viskositas oli + 5 mL Na2EDTA


𝑔
1,0148 𝑚𝐿 𝑥 1775 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 574,1 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

XV. Pembahasan
Pada percobaan viskositas yang berjudul pengaruh penambahan
konsentrasi surfaktan Na2EDTA terhadap viskositas oli enduro 4T
bertujuan untuk mengetahui pengaruh surfaktan terhadap viskositas oli.
Pada percobaan ini kami mempelakukan tiga macam variabel diantarannya
yaitu variabel kontrol (jenis oli, volume oli dan viskometer ostwalt),
variabel bebas (konsentrasi surfaktan Na2EDTA) dan variabel terikat (nilai
viskositas oli enduro 4T). Konsentrasi surfaktan yang kami gunakan yaitu
2%, 6% dan 10%. Alat yang kami gunakan saat praktikum adalah neraca
analitik, viskometer ostwalt, stopwatch, gelas ukur 10 mL, gels kimia 50
mL dan labu ukur 50 mL, sedangkan bahan yang kami gunakan yaitu
serbuk surfaktan Na2EDTA (berwarna putuh), aquades dan oli enduro 4T.
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida
yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida. Semakin besar
viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga
menunjukkan semkain sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut
(Lumbantoruan, 2016). Viskositas dapat diukur dengan menggunakan laju
alir cairan melalui pipa kaca berbentuk silinder. Cairan ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik dalam cairan
maupun gas. Untuk mengetahui nilai viskositas dapat dicari dengan
manggunakan persamaan:
𝜌2 𝑡2 ɳ1
ɳ2 =
𝜌1 𝑡1
Salah satu faktor yang mempengaruhi viskositas pada percobaan
yang kami lakukan adalah konsentrasi, dimana viskositas suatu lautan
bergantung pada konsentrasi atau kepekatan, yaitu larutan dengan
konsentrasi tinggi maka viskositasnya juga tinggi (Sukardjo, 2002).
Surfaktan adalah suatu senyawa dimana molekulnya memiliki sifat polar
(gugus hidrofilik) dapat dengan mudah larut di dalamair dan sifat non
polar (gugus hidrofob) yang mudah larut dalam minyak. Penambahan zat
terlarut akan meningkatkan viskositas larutan. Oleh sebab itu dilakukan
penambahan zat aditif ke dalam oliyaitu surfaktan Na2EDTA dengan
pertimbangan bahannya ada di laboratorium analitik. Surfaktan Na2EDTA
mrupakan surfaktan kationik yaitu memiliki muatan positif pada kepalanya
yang berbentuk diamin (NH2+). Dengan sifat elektrolit dari surfaktan
Na2EDTA diharapkan dapat meningkatkan viskositas oli.
Terdapat tiga langkah dalam percobaan ini yatu pembuatan larutan
surfaktan, pembuatan kosnentrasi sampel dan perhitungan viskositas. Pada
pembuatan larutan surfaktan sebanyak 14,4 gram Na2EDTA (serbuk
berwana putih) dimasukkan dalam labu ukur 50 mL kemudian
ditambahkan aquades sampai tanda batas.pembuatan larutan surfaktan ini
dilakukan dua kali karena tidak tersedianya labu ukur 100 mL sehingga
memakai labu ukur 50 mL dengan cara serbuk Na2EDTA 14,4 gram dibagi
dua jadi setiap labu ukur 7,2 gram untuk dilarutkan aquades sampai tanda
batas, menghasilkan larutan berwarna putih.
Pada pembuatan konsentrasi ssurfaktan, untuk surfaktan 2%
sebanyak 1 mL surfaktan (larutan berwarna putih) dimasukkan dalam labu
ukur 50 mL kemudian ditambahkan oli sampai tanda batas (larutan
berwana hijau tua +++++), dikocok dihasilkan larutan kental berwarna
hijau tua (++++). Diulangi dengan langkah yang sama untuk konsentrasi
6% dan 10%. Pada konsentrasi 6% dihasilkan larutan kental berwarna
hijau tua (+++) sedangkan pada konsentrasi 10% dihasilkan larutan kental
berwarna hijau tua (++). Semakin tinggi konsentasi surfaktan maka warna
hijau pada oli akan semakin pudar dikarenakan penambahan volume
surfaktan yang semakin banyak sehingga warna hijau pada oli akan
bercampur dengan warna putih dari surfaktan.
Untuk menghitung viskositas maka diperlukan data massa jenis dan
waktu, diperoleh data massa jenis sebagai berikut:
Tabel 1. Massa Jenis
Jenis Nilai Massa Jenis
Air 0,9402 g/mL
Oli enduro 4T 0,8024 g/mL
Surfaktan 2% 0,8327 g/mL
Surfaktan 6% 0,9245 g/mL
Surfaktan 10% 1,0148 g/mL

Kemudian dihitung waktu masing-masing oli enduro 4T, surfaktan


2%. 6% dan 10% sampai tanda batas menggunakan viskometer ostwalt.
Secara bertahap larutan tersebut dimasukkan dalam viskometer
ostwalt,larutan dumasukkan pada pipa silinder besar sampai tanda batas
atas kemudian dihisap pada pipa silinder kecil agar larutannya mencapai
tanda batas atas pipa silinder kecil, dihitung waktunya sampai larutan
mencapai tanda batas bawah pipa silinder kecil. Sehingga diperoleh data
waktu sebagai berikut:
Tabel 2. Waktu yang Diperlukan Larutan Mencapai Tanda Batas
Jenis Waktu
Air 3 detik
Oli enduro 4T 5 menit 19 detik
Surfaktan 2% 21 menit 37 detik
Surfaktan 6% 30 menit 10 detik
Surfaktan 10% 29 menit 35 detik

Semakin pekat suatu larutan maka waktu yang ditempuh untuk


mencapai batas bawah pipasilinde kecil akan semakin lama. Terdapat
anomali pada data konsentrasi surfaktan 10% yang seharusnya waktu yang
dibutuhkan semakin lama tetapi malah semakin turun, hal tersebut karena
kesalahan dari praktikan dimana setelah memakai viskometer ostwalt
untuklarutan sebelumnya tidak dicuci terlebih dahulu oleh karena itu zat-
zat larutan sebelumnya masih menempel pada pipa silinder kecil yang
mempengaruhi waktu alir larutan selanjutnya. Setelah mendapatkan data
waktu dan massa jenis kemudian dihitung nilai viskositasnya
menggunakan rumus diawal tadi, diperoleh data nilai viskositas sebagai
berikut:
Tabel 3. Nilai Viskositas
Jenis Nilai Viskositas
Oli enduro 4T 81, 58 cp
Surfaktan 2% 344,2 cp
Surfaktan 6% 642,0 cp
Surfaktan 10% 574,1 cp

Semakin besar konsentrasi surfaktan yang diberikan maka nilai


viskositas yang dihasilkan juga semakin besar. Berdasarkan teori,bahwa
penambahan zat terlarut akan menngkatkan konsentrasi larutan, viskositas
suatu larutan bergantung pada konsentrasi, yaitu larutan dengan
konsentrasi tinggi maka viskositasnya juga tinggi (Sukardjo, 2002). Hal ini
terjadi karena adanya sifat surfaktan yang bereaksi dalam oli, memberi
pengaruh terhadap gaya adhesi dan gaya kohesi permukaan larutan tiap
konsentrasi berbeda-beda. Dengan menurunkan gaya adhesi suatu
larutan,maka menurun pula daya lekat cairan pada dinding pipa sehingga
viskositasnya semakin rendah. Sebaliknya semakin tinggi gaya adhesi,
maka semakin besar daya lekat larutan pada dinding, sehingga
viskositasnya semakin tinggi. Hasil yang kami dapat terdapat anomali pada
konsentrasi 10%, hal tersebut karena kesalahan dari praktikan dimana
setelah memakai viskometer ostwalt untuklarutan sebelumnya tidak dicuci
terlebih dahulu oleh karena itu zat-zat larutan sebelumnya masih
menempel pada pipa silinder kecil yang mempengaruhi waktu alir larutan
selanjutnya sehingga akan mempengaruhi juga nilai viskositasnya. Dari
percobaan uyang telah kami lakukan didapatkan nilai viskositas tertinggi
pada konsentrasi 6%.
XVI. Kesimpulan
Pengaruh penambahan persen volume surfaktan Na2EDTA dalam
oli enduro 4T bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan dalam oli maka
semakin tinggi nilai viskositas larutan tersebut. Dapat disimpulkan dari
praktikum yang kami lakukan bahwa viskositas tertinggi terletak pada
konsnetrasi surfaktan 6%.
XVII. Daftar Pustaka
Bird, T. 1993. Kimia Fisika untuk Universitas Cetakan ke-2. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Lumbantoruan, P., dan E. Yulianti. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap
Viskositas Minyak Pelumas (Oli). Sainmatika. No. 13, Vol 2: 26-
34.
Megawati, Sri. 2012. Linear Alkylbenzene Sulphonate terhadap Tegangan
Permukaan Antar Muka dan Viskositas Sistem Air-minyak Tanah.
Medan: FMIPA Universitas Sumatera Utara.
Priyatno, Andi N dan Suparno. 2016. Pengaruh Penambahan Konsentrasi
Surfaktan Na2EDTA terhadap Tegangan Permukaan dan Viskositas
Oli Pertamina Enduro 4 Stroke. Jurnal Fisika. No. 1, Vol 1: 37-46.
Respati, H. 1981. Kimia Dasar Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 2002. Fisika Kimia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ulya, M dan Agustini R. 2012. Pengaruh Suhu Polimerisasi L-Asam Laktat
Melalui Metode Ring Opening Polymerization (ROP) terhadap
Karakteristik Polylactic Acid (PLA). Unesa Journal of Chemistry.
No. 1, Vol. 1: 68-74.
XVIII. Lampiran Gambar
Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Percobaan

No. Sistem Kerja Gambar Keterangan


Pembuatan Larutan Standar
1. Serbuk Na2EDTA Serbuk Na2EDTA
diukur sebanyak 14,4 sebanyak 14,4
gram dimasukkan ke gram
dalam labu ukur 100
ml

2. Ditambahkan Larutan Na2EDTA


aquades sampai tanda
batas dan dikocok
Pembuatan Konsentrasi Sampel
1. Dimasukkan 1 ml Larutan 1 ml
surfaktan ke dalam surfaktan
labu ukur 50 ml

2. Ditambahkan oli Larutan surfaktan


enduro 4 stroke dan oli berwarna
sampai tanda batas hijau tua

3. Dikocok dan diulangi Larutan tercampur


dengan perbandingan dengan baik.
yakni 6% dan 10%.  Konsentrasi
2% = warna
hijau tua
(+++)
 Konsentrasi
6% = warna
hijau tua (++)
 Konsentrasi
10% = warna
hijau tua
(+++)
Penetapan Nilai Viskositas
1. Sampel dengan Larutan sampel
konsentrasi 2%, 6% dalam viskometer
dan 10% dimasukkan
ke dalam viskometer
Ostwald

2. Dihitung waktu Didapatkan lama


sampai tanda batas larutan sampai
tanda batas,
sehingga nilai
viskositas dapat
dicari.
 Konsentrasi
2% = 21
menit 37
detik
 Konsentrasi
6% = 30
menit 10
detik
 Konsentrasi
10% = 29
menit 35
detik
XIX. Lampiran Perhitungan

Diket : massa wadah 3,4072 gram


Massa wadah + oli 4,2096 gram
Massa oli = 4,2096 – 3,4096
= 0,8024 gram
Nilai viskositas air secara teori 0,899 cp
 Massa jenis
1. Massa jenis oli
0,8024 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,8024
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
2. Massa jenis oli + 1 mL Na2EDTA
0,8327 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,8327
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
3. Massa jenis oli + 3 mL Na2EDTA
0,9245 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,9245
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
4. Massa jenis oli + 5 mL Na2EDTA
1,0148 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 1,0148
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
5. Massa jenis air
0,9402 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = 0,9402
1 𝑚𝐿 𝑚𝐿
 Nilai viskositas
𝜌2 𝑡2 ɳ1
ɳ2 =
𝜌1 𝑡1
1. Nilai viskositas oli
𝑔
0,8024 𝑚𝐿 𝑥 319 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 81,58 𝑐𝑝
0,9402 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑚𝐿
2. Nilai viskositas oli + 1 mL Na2EDTA
𝑔
0,8327 𝑚𝐿 𝑥 1297 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 344,2 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

3. Nilai viskositas oli + 3 mL Na2EDTA


𝑔
0,9245 𝑚𝐿 𝑥 1810 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 642,0 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

4. Nilai viskositas oli + 5 mL Na2EDTA


𝑔
1,0148 𝑚𝐿 𝑥 1775 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 0,899 𝑐𝑝
ɳ2 = 𝑔 = 574,1 𝑐𝑝
0,9402 𝑚𝐿 𝑥 3 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Anda mungkin juga menyukai