Lapres Viskositas Fix
Lapres Viskositas Fix
Lapres Viskositas Fix
Judul Percobaan
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Surfaktan Na2EDTA terhadap
Viskositas Oli Enduro 4T.
II. Hari/Tanggal Percobaan
Selasa/29 Oktober 2019 Pukul 09.00 WIB.
III. Selesai Percobaan:
Selasa/29 Oktober 2019 Pukul 12.00 WIB.
IV. Tujuan Percobaan
Menentukan viskositas oli enduro 4T pada penambahan beberapa variasi
konsentrasi surfaktan Na2EDTA.
V. Identifikasi Masalah
Diskusi tentang alat transportasi dengan tenaga mesin tentunya
banyak permasalahan yang muncul karena kurangnya perawatan
kendaraan khususnya oli mesin. Jika gesekan antara komponen mesin
terjadi dalam jangka waktu lama, maka akan menyebabkan keausan mesin.
Kerja komponen mesin yang sudah aus akan mengakibatkan hilangnya
energi pada ruang pembakaran bahan bakar, sehingga berdampak
pemborosan bahan bakar dan komponen logam mesin. pelumas. Untuk
mendapatkan oli pelumas yang sempurna, karakteristik dan jenis oli yang
digunakan harus diperhatikan. Faktor kekentalan atau viskositas oli
merupakan besaran yang harus disesuaikan dengan klasifikasi mesin.
Setiap minyak mineral mempunyai respon yang berlainan terhadap aditif
tertentu. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan.
Oleh sebab itu, dilakukan percobaan tentang penambahan zat aditif yang
tepat ke dalam oli dalam rangka penghematan minyak bumi dan
peningkatan kualitas oli. Dalam percobaan ini, zat aditif yang
dimanfaatkan yaitu surfaktan Na2EDTA dengan pertimbangan harga
surfaktan yang ekonomis. Surfaktan Na2EDTA merupakan surfaktan
kationik, yaitu memiliki muatan positif pada kepalanya yang berbentuk
diamin (NH2+). Dengan sifat elektrolit dari surfaktan Na2EDTA ini
diharapkan dapat meningkatkan viskositas oli.
VI. Tinjauan Pustaka
Viskositas adalah ukuran yang menyatakaan kekentalan suatu
fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida semakin
besar viskositas fluida, maka semaikin sulit suatu fluida untuk mengalir
dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida
tersebut (Lumbantoruan dan Yulianti, 2016).
Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan, yang
melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara
yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas
cairan justru akan menurun jika temperatur dinaikkan. Fluiditas dari suatu
cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan meningkat dengan
makin tingginya temperatur (Bird, 1993).
Viskositas berbanding lurus dengan waktu alirnya. Makin besar
viskositas cairan, makin sulit cairan tersebut mengalir. Viskositas
dipengaruhi oleh zat-zat terlarut dalam cairan. Adanya zat terlarut
makromolekul akan meningkatkan viskositas larutan (Ulya dan Agustini,
2012).
Viskometer yang menggunakan prinsip waktu alir salah satunya
adalah viskometer Ostwald. Pada viskometer Ostwald yang diukur adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu cairan (misalnya 10
cm3, bergantung pada ukuran viskometer) dipipet kedalam viscometer.
Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viscometer sampai
permukaan cairan lebih tinggi daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan
turun ketika permukaan cairan turun melewati batas a, stopwatch mulai
dinyalakan dan ketika cairan melewati tanda batas b, stopwatch dimatikan.
Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara a dan b
dapat ditentukan. Tekanan ρ merupakan perbedaan antara kedua ujung
pipa U dan besarnya disesuaikan sebanding dengan berat jenis cairan
(Respati, 1981).
Salah satu pemanfaatan viskositas adalah pada pelumas atau oli.
Untuk mendapatkan oli yang sempurna, karakteristik oli harus
diperhatikan. Factor kekentalan atau viskositas. Fungsi oli pada mesin
antara lain sebagai pelumas mesin untuk meminimalisir gesekan antara
komponen mesin secara langsung, mencegah korosi, membersihkan kerak
sisa pembakaran, dan mendinginkan mesin saat terjadi perambatan panas
dari ruang pembakaran (Priyatno, 2016). Umumnya pelumas terdiri dari
90% minyak dasar dan 10% zat aditif atau tambahan. Setiap pelumas
mempunyai respon yang berlainan terhadap zat aditif tertentu.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan (Megawati,
2012). Salah satu zat aditif yang bisa ditambahkan untuk meningkatkan
viskositas pelumas adalah suatu surfaktan Na2EDTA.
VII. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh konsentrasi surfaktan Na2EDTA terhadap
viskositas oli pertamina enduro 4T?
VIII. Hipotesis
Penambahan konsentrasi surfaktan Na2EDTA berpengaruh
terhadap viskositas oli pertamina enduro 4T, yaitu semakin tinggi
penambahan konsentrasi surfaktan Na2EDTA maka nilai viskositas oli
pertamina enduro 4T akan semakin besar.
IX. Variabel Percobaan
Variable dari percobaan ini adalah:
1) Variable manipulasi : Konsentrasi surfaktan Na2EDTA
2) Variabel respon : Nilai viskositas oli pertamina enduro 4T
3) Variable Kontrol : Jenis oli, volume oli
X. Alat dan Bahan
1) Alat
a. Neraca analitik 1 buah
b. Viskometer Ostwald 1 buah
c. Pipet tetes 7 buah
d. Stopwatch 1 buah
e. Gelas kur 10 ml 1 buah
f. Gelas kimia 100 ml 3 buah
g. Labu ukur 50 ml 2 buah
h. Labu ukur 100 ml 1 buah
i. Pengaduk/spatula kaca 1 buah
2) Bahan
a. Serbuk surfaktan Na2EDTA 14,4 gram
b. Aquades secukupnya
c. Oli Enduro 4T secukupnya
Surfaktan 2%
3) Penetapan Viskositas
Sampel dengan konsentrasi 2%, 6% dan 10%
Nilai viskositas
XIII. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
No Prosedur Percobaan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. Pembuatan Larutan Surfaktan Na2EDTA = Serbuk Semakin tinggi Nilai viskositas
14,4 gram serbuk Na2EDTA serbuk berwarna Na2EDTA + konsetrasi surfaktan tertinggi pada
putih aquades = larutan maka waktu larutan konsentrasi 6%.
1. Dimasukkan ke dalam labu
Aquades = berwarna putih sampel sampai pada Hasil tersebut
ukur 100 ml
larutan tidak tanda batas semakin tidak sesuai
2. Ditambahkan aquades sampai
berwarna, tidak lama sehingga nilai dengan teori
tanda batas
berbau viskositasnya pun bahwasanya
Larutan Na2EDTA Oli enduro 4T = semakin besar semakin tinggi
larutan berwarna persen oli maka
hijau tua, berbau viskositas
semakin tinggi
Hasil Pengamatan
No Prosedur Percobaan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
2. Pembuatan Konsentrasi Sampel Surfaktan = Surfaktan + oli
1 mL surfaktan larutan berwarna enduro 4T =
3. Dikocok b) Konsentrasi
XV. Pembahasan
Pada percobaan viskositas yang berjudul pengaruh penambahan
konsentrasi surfaktan Na2EDTA terhadap viskositas oli enduro 4T
bertujuan untuk mengetahui pengaruh surfaktan terhadap viskositas oli.
Pada percobaan ini kami mempelakukan tiga macam variabel diantarannya
yaitu variabel kontrol (jenis oli, volume oli dan viskometer ostwalt),
variabel bebas (konsentrasi surfaktan Na2EDTA) dan variabel terikat (nilai
viskositas oli enduro 4T). Konsentrasi surfaktan yang kami gunakan yaitu
2%, 6% dan 10%. Alat yang kami gunakan saat praktikum adalah neraca
analitik, viskometer ostwalt, stopwatch, gelas ukur 10 mL, gels kimia 50
mL dan labu ukur 50 mL, sedangkan bahan yang kami gunakan yaitu
serbuk surfaktan Na2EDTA (berwarna putuh), aquades dan oli enduro 4T.
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu fluida
yang menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida. Semakin besar
viskositas fluida, maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga
menunjukkan semkain sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut
(Lumbantoruan, 2016). Viskositas dapat diukur dengan menggunakan laju
alir cairan melalui pipa kaca berbentuk silinder. Cairan ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik dalam cairan
maupun gas. Untuk mengetahui nilai viskositas dapat dicari dengan
manggunakan persamaan:
𝜌2 𝑡2 ɳ1
ɳ2 =
𝜌1 𝑡1
Salah satu faktor yang mempengaruhi viskositas pada percobaan
yang kami lakukan adalah konsentrasi, dimana viskositas suatu lautan
bergantung pada konsentrasi atau kepekatan, yaitu larutan dengan
konsentrasi tinggi maka viskositasnya juga tinggi (Sukardjo, 2002).
Surfaktan adalah suatu senyawa dimana molekulnya memiliki sifat polar
(gugus hidrofilik) dapat dengan mudah larut di dalamair dan sifat non
polar (gugus hidrofob) yang mudah larut dalam minyak. Penambahan zat
terlarut akan meningkatkan viskositas larutan. Oleh sebab itu dilakukan
penambahan zat aditif ke dalam oliyaitu surfaktan Na2EDTA dengan
pertimbangan bahannya ada di laboratorium analitik. Surfaktan Na2EDTA
mrupakan surfaktan kationik yaitu memiliki muatan positif pada kepalanya
yang berbentuk diamin (NH2+). Dengan sifat elektrolit dari surfaktan
Na2EDTA diharapkan dapat meningkatkan viskositas oli.
Terdapat tiga langkah dalam percobaan ini yatu pembuatan larutan
surfaktan, pembuatan kosnentrasi sampel dan perhitungan viskositas. Pada
pembuatan larutan surfaktan sebanyak 14,4 gram Na2EDTA (serbuk
berwana putih) dimasukkan dalam labu ukur 50 mL kemudian
ditambahkan aquades sampai tanda batas.pembuatan larutan surfaktan ini
dilakukan dua kali karena tidak tersedianya labu ukur 100 mL sehingga
memakai labu ukur 50 mL dengan cara serbuk Na2EDTA 14,4 gram dibagi
dua jadi setiap labu ukur 7,2 gram untuk dilarutkan aquades sampai tanda
batas, menghasilkan larutan berwarna putih.
Pada pembuatan konsentrasi ssurfaktan, untuk surfaktan 2%
sebanyak 1 mL surfaktan (larutan berwarna putih) dimasukkan dalam labu
ukur 50 mL kemudian ditambahkan oli sampai tanda batas (larutan
berwana hijau tua +++++), dikocok dihasilkan larutan kental berwarna
hijau tua (++++). Diulangi dengan langkah yang sama untuk konsentrasi
6% dan 10%. Pada konsentrasi 6% dihasilkan larutan kental berwarna
hijau tua (+++) sedangkan pada konsentrasi 10% dihasilkan larutan kental
berwarna hijau tua (++). Semakin tinggi konsentasi surfaktan maka warna
hijau pada oli akan semakin pudar dikarenakan penambahan volume
surfaktan yang semakin banyak sehingga warna hijau pada oli akan
bercampur dengan warna putih dari surfaktan.
Untuk menghitung viskositas maka diperlukan data massa jenis dan
waktu, diperoleh data massa jenis sebagai berikut:
Tabel 1. Massa Jenis
Jenis Nilai Massa Jenis
Air 0,9402 g/mL
Oli enduro 4T 0,8024 g/mL
Surfaktan 2% 0,8327 g/mL
Surfaktan 6% 0,9245 g/mL
Surfaktan 10% 1,0148 g/mL