Menu Pilihan Kegiatan Gugus 170417
Menu Pilihan Kegiatan Gugus 170417
Menu Pilihan Kegiatan Gugus 170417
PENDAHULUAN
Gugus PAUD yang berfungsi sebgai wadah berkumpulnya para guru dan
tenaga kependidikan (GTK) PAUD memiliki tujuan, yaitu :
1. Memperkuat kompetensi Guru PAUD sebagai fasilitator, motivator,
evaluator pembelajaran sehingga berdampak terhadap peningkatan mutu
pembelajaran PAUD.
2. Menumbuhkan motivasi guru PAUD untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan mengelola kelasnya.
3. Memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi guru PAUD dalam
mengelola kelasnya.
4. Membantu guru PAUD memperoleh informasi teknis edukatif berkaitan
dengan kegiatan pelaksanaan kurikulum, model pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik evaluasi.
5. Mengembangkan keterampilan penggunaan teknologi informasi bagi GTK
PAUD dalam meningkatkan layanan belajar dan pembelajaran serta
pengembangan diri secara profesional.
6. Mengembangkan keterampilan Tenaga Kependidikan PAUD dalam
pengelolaan layanan PAUDnya agar dapat memberikan layanan yang lebih
optimal.
PEMBENTUKAN GUGUS-GUGUS PAUD
Gugus PAUD di beberapa wilayah telah terbentuk, namun untuk wilayah yang
belum terbentuk gugus PAUD, diharapkan dapat membantuk mengingat pentingnya
keberadaan Gugus-Gugus PAUD sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu guru
PAUD. Pembentukan gugus-gusu PAUD dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jumah anggota/lembaga per Gugus: Satu gugus terdiri dari tiga sampai
delapan layanan PAUD di wilayah terdekat. Pembagian wilayah sangat
relatif, tergantung pada letak geografis.
2. Dari anggota gugus, dipilih PAUD Inti, yaitu PAUD yang mengkoordinasi
kegiatan gugus pada waktu tertentu
3. Anggota gugus PAUD lainnya menjadi PAUD Imbas.
4. Setiap gugus dikordinir oleh pengurus, yang dipilih oleh anggota gugus,
terdiri dari Ketua, sekretaris dan Bendahara.
5. Setiap Gugus memperoleh pembinaan dari pemerintah, dalam hal ini
dilakukan oleh :
a. Penilik PAUD/Pengawas TK yang ada di UPTD sebagai pejabat yang
bertugas melakukan :
pemantauan
penilaian
pembinaan
b. Pamong Belajar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
c. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bermitra dengan IGTKI dan
Himpaudi
d. Direktorat GTK PAUD dan Dikmas
e. Direktorat Pembinaan PAUD
Kegiatan yang disarankan pada buku ini dikelompokkan sesuai dengan topik
masing-masing modul Diklat Dasar. Namun, pengurus gugus tidak harus
menggunakan semua kegiatan dan tidak harus menggunakannya dalam urutan sesuai
daftar yang ada. Bahkan pengurus gugus dapat mengajak anggotanya untuk memilih
kegiatan apa yang paling dibutuhkan saat itu. Para pengurus juga diminta untuk tidak
ragu-ragu menyederhanakan kegiatan atau melakukan perubahan agar lebih sesuai
dengan budaya lokal dan kondisi setempat.
Bahan-bahan diskusi dan materi yang dibahas pada menu kegiatan gugus ini
dapat diambil dari Buku Pegangan Guru yang telah diberikan kepada para guru yang
telah mengikuti diklat dasar. Sebaiknya disiapkan lebih dulu oleh para pengurus gugus
sebagai bahan referensi dan diperbanyak untuk anggota gugus lainnya. Refensi lain
terkait dengan PAUD tentu dapat digunakan juga, jika diperlukan.
Penelitian menunjukkan bahwa guru belajar lebih banyak ketika mereka AKTIF
selama pertemuan atau pelatihan. Pada menu ini, kegiatan-kegiatan yang diajikan
memperlihatkan keterllibatan guru untuk mendiskusikan topik-topik dalam kelompok
kecil, berbagi ide bahwa mereka telah mencoba di kelas mereka sendiri, menunjukkan
beberapa keterampilan mengajar, bermain peran, dan lain-lain. Jadi, diharapkan
pengurus gugus memastikan pertemuan Gugus telah memanfaatkan banyak waktu
untuk “Pembelaaran Aktif”, melatih ketrampilan dengan pengalaman langsung,
daripada menghabiskan sebagian besar waktu dalam bentuk mendengarkan
presentasi.
Pada bulan-bulan berikutnya, buku ini dapat dijadikan bahan untuk membuat
pertemuan Gugus PAUD menyenangkan, interaktif, dan bermanfaat bagi guru, karena
satu pertemuan saja tidak akan efektif untuk upaya pembinaan kompetensi guru. Jika
guru didorong untuk menghadiri Gugus secara teratur, kita akan melihat perbaikan
dalam keterampilan mengelola kelas, memfasilitasi, merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di PAUD mereka setelah 3, 6, sampai 9
bulan ke depan. Artinya, diharapkan pengurus gugus merencanakan kegiatan di
gugusnya dengan baik untuk setiap bulan, memilih menu-menu kegiatan yang
dibutuhkan, menyusunnya menjadi program kegiatan tahunan, memotivasi
anggotanya untuk terus hadir di gugus.
TERAMATI
NO PRINSIP PAUD PENJELASAN
Ya Tidak
1 Belajar melalui bermain.
2 Berorientasi pada perkembangan
anak.
3 Berorientasi pada kebutuhan
anak.
4 Berpusat pada anak.
5 Pembelajaran aktif.
6 Berorientasi pada pengembangan
nilai-nilai karakter.
7 Berorientasi pada pengembangan
kecakapan hidup.
8 Didukung oleh lingkungan yang
kondusif.
9 Berorientasi pada pembelajaran
yang demokratis.
10 Pemanfaatan media, sumber
belajar dan nara sumber.
1. Bagikan kepada anggota gugus informasi tentang apa itu PAUD HI seperti pada
Buku Pegangan Guru Bab 1.
2. Ajak anggota gugus berdiskusi:
a. Apakah PAUD kita sudah tergolong PAUD HI?
b. Apakah layanan PAUD di tempat kita sudah memiliki layanan kesehatan
dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak?
1. Mintalah beberapa anggota gugus yang memiliki lagu atau permainan anak
yang biasanya disukai anak-anak untuk dibagikan kepada teman-teman
lainnya.
2. Bagilah kelompok gugus menjadi kelompok sesuai dengan jumlah
lagu/permainan. Setiap kelompok mendapatkan satu lagu/satu permainan.
3. Setiap kelompok menemukan aspek perkembangan yang dapat ditemukan
dari lagu atau permainan tersebut.
4. Berdiskusilah dengan semua kelompok tentang hasil temuan tersebut!
1. Tentukan bersama, satu dari enam aspek perkembangan yang akan menjadi
bahan diskusi dalam pertemuan gugus kali ini. Misalnya : perkembangan
bahasa.
2. Sebelum pertemuan gugus, para guru membawa salah satu contoh (APE,
catatan anekdot anak, hasil karya, dsb).
3. Mintalah setiap orang untuk menunjukkan bagaimana menstimulasi
perkembangan bahasa anak dari bahan yang telah mereka bawa dari sekolah.
C. Studi Kasus.
Ajak anggota gugus mencermati beberapa kasus berikut, lalu jawab pertanyaan-
pertanyaan bersama-sama:
Kasus 1.
Puji adalah anak laki-laki berusia 4 tahun. Puji menyebutkan namanya pada
bagian belakang saja “Ji”. Kata-kata yang diucapkannya sangat sedikit, dan hanya
pada suku kata bagian belakang. Jika Puji menginginkan sesuatu, ia lebih senang
menggunakan bahasa tubuhnya. Kadang, ia menangis atau berteriak jika guru
tidak memahami maksud Puji.
Pertanyaan :
1. Apakah perkembangan bahasa Puji telah sesuai usianya jika dilihat dari
tonggak perkembangan anak usia 4 tahun? (Tonggak Peerkembangan
dapat dilihat pada Buku Pegangan Guru Bab 2)
2. Jika belum, apa yang dapat guru lakukan agar Puji terstimulasi
perkembangan bahasanya ?
Kasus 2.
Mintalah salah satu anggota gugus yang memiliki kasus tentang perkembangan
anak didiknya untuk menyampaikan dalam pertemuan ini.
Pertanyaan:
1. Dari kasus tersebut, ada gangguan dalam perkembangan anak itu?
2. Jika ada, aspek perkembangan mana yang mengalami gangguan?
3. Apa saran teman-teman anggota gugus agar perkembangan anak tersebut
dapat berkembang sesuai umurnya ?
B. Berbagi pengalaman tentang cara meningkatkan kualitas bekal anak yang dibawa
ke sekolah.
Pada kegiatan ini, para guru juga dapat membuat jadwal makanan sehat dan
bergizi dalam satu periode tertentu.
C. Memasak Bersama
1. Mintalah salah satu anggota gugus yang memiliki ide kreatif tentang makanan
sehat bagi anak untuk memimpin kegiatan memasak ini.
2. Informasikan kepada anggota gugus tentang bahan-bahan yang perlu dibawa,
sebelum kegiatan ini dilaksanakan.
3. Setelah selesai memasak bersama orangtua, guru dapat menanyakan
pertanyaan-pertanyaan berikut (dilatih dalam kegiatan gugus ini):
a. Gizi apa sajakah yang terkandung dalam makanan ini?
b. Apakah kira-kira orangtua mengalami kesulitan dalam menyajikan
makanan sehat seperti ini?
c. Makanan apa sajakah yang dapat kita usulkan selain makanan ini kepada
orang tua anak didik?
C. Menonton video
A. Main Peran
Bermain Peran: Cara berinteraksi dengan anak
Dalam kelompok kecil, anggota gugus bermain peran yang menunjukkan
interaksi guru dan anak (orangtua) dengan cara yang hangat, memperhatikan
dan menghargai anak (orangtua). Juga dilakukan permainan peran yang
menggambarkan sikap guru dengan anak (orangtua) yang kurang hangat,
kurang perhatian dan kurang menghargai anak (orangtua).
B. Curah Pendapat
Curah pendapat: Bagaimana menjadi lebih sabar dengan anak.
Anggota gugus mengumpulkan situasi-siatuasi yang menggambarkan saat guru
menghadapi kesulitan harus bersabar dengan anak-anak tertentu, dan juga
bagaimana cara-cara guru harus menghadapi hal-hal tersebut (misalnya :
memberikan anak mainan lainnya yang menarik saat anak tersebut telah
menyelesaikan suatu tugas lebih awal).
C. Diskusi
Diskusi pada peristiwa-peristiwa khusus.
Anggota gugus dapat berbagi cerita tentang peristiwa-peristiwa khusus yang
menggambarkan kesulitan perihal etika. Misalnya: Beberapa orangtua
menginginkan dipindahkannya seorang anak berkebutuhan khusus dari kelas
di mana anak mereka berada karena dianggap mengganggu. Anggota gugus
dapat dipersilahkan untuk mengutarakan pendapatnya tentang hal tersebut.