Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Menu Pilihan Kegiatan Gugus 170417

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MENU KEGIATAN GUGUS PAUD

PENDAHULUAN

Pembangunan kompetensi guru PAUD perlu dilakukan secara utuh dalam


berbagai program. Program Peningkatan Mutu Guru PAUD Geberasi Cerdas Desa
dilakukan melalui Kegiatan Diklat Berjejang Tingkat Dasar tatap muka selama 48 jam
pelajaran dan tugas Mandiri 200 jam pelajaran, diperkuat dengan kegiatan Kunjungan
Belajar Lokal dan Rangkaian Kegatan di Gugus-Gugus PAUD.
Gugus PAUD diharapkan menjadi ujung tombak terbinanya kompetensi guru
PAUD, baik yang telah mengikuti diklat maupun yang belum mengikuti diklat, yang
secara berkala bertemu untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan
kompetensi para guru di ruang lingkup yang lebih kecil.
Buku ini disusun untuk memberikan gambaran tentang gagasan berbagai
kegiatan untuk membuat pertemuan Gugus PAUD menyenangkan dan informatif bagi
para guru. Gagasan-gagasan kegiatan yang disajikan pada buku ini diharapkan dapat
membantu pengurus dan peserta gugus dapat memanfaatkan waktu setiap
pertemuan Gugus PAUD dengan berbagai kegiatan yang bervariasi dan
menyenangkan, sehingga membuat anggota gugus bersemangat untuk menghadiri
pertemuan Gugus PAUD setiap bulan. Kegiatan-kegiatan yang disarankan juga
dirancang secara sederrhana untuk membantu para guru melatih keterampilan,
menambah pengetahuan dan membentuk sikap yang diharapkan sesuai standar
PAUD.

TUJUAN dan FUNGSI GUGUS PAUD

Gugus PAUD yang berfungsi sebgai wadah berkumpulnya para guru dan
tenaga kependidikan (GTK) PAUD memiliki tujuan, yaitu :
1. Memperkuat kompetensi Guru PAUD sebagai fasilitator, motivator,
evaluator pembelajaran sehingga berdampak terhadap peningkatan mutu
pembelajaran PAUD.
2. Menumbuhkan motivasi guru PAUD untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan mengelola kelasnya.
3. Memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi guru PAUD dalam
mengelola kelasnya.
4. Membantu guru PAUD memperoleh informasi teknis edukatif berkaitan
dengan kegiatan pelaksanaan kurikulum, model pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik evaluasi.
5. Mengembangkan keterampilan penggunaan teknologi informasi bagi GTK
PAUD dalam meningkatkan layanan belajar dan pembelajaran serta
pengembangan diri secara profesional.
6. Mengembangkan keterampilan Tenaga Kependidikan PAUD dalam
pengelolaan layanan PAUDnya agar dapat memberikan layanan yang lebih
optimal.
PEMBENTUKAN GUGUS-GUGUS PAUD

Gugus PAUD di beberapa wilayah telah terbentuk, namun untuk wilayah yang
belum terbentuk gugus PAUD, diharapkan dapat membantuk mengingat pentingnya
keberadaan Gugus-Gugus PAUD sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu guru
PAUD. Pembentukan gugus-gusu PAUD dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jumah anggota/lembaga per Gugus: Satu gugus terdiri dari tiga sampai
delapan layanan PAUD di wilayah terdekat. Pembagian wilayah sangat
relatif, tergantung pada letak geografis.
2. Dari anggota gugus, dipilih PAUD Inti, yaitu PAUD yang mengkoordinasi
kegiatan gugus pada waktu tertentu
3. Anggota gugus PAUD lainnya menjadi PAUD Imbas.
4. Setiap gugus dikordinir oleh pengurus, yang dipilih oleh anggota gugus,
terdiri dari Ketua, sekretaris dan Bendahara.
5. Setiap Gugus memperoleh pembinaan dari pemerintah, dalam hal ini
dilakukan oleh :
a. Penilik PAUD/Pengawas TK yang ada di UPTD sebagai pejabat yang
bertugas melakukan :
 pemantauan
 penilaian
 pembinaan
b. Pamong Belajar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
c. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bermitra dengan IGTKI dan
Himpaudi
d. Direktorat GTK PAUD dan Dikmas
e. Direktorat Pembinaan PAUD

PANDUAN UMUM MENJALANKAN KEGIATAN GUGUS PAUD

Dalam menjalankan Kegiatan di Gugus PAUD, diperlukan panduan umum yang


dapat dijadikan pedoman bagi para pengurus gugus PAUD, yaitu :
1. Gugus PAUD berada di dalam satu kecamatan.
2. Setiap Gugus memiliki program kerja tahunan.
3. Pertemuan rutin di gugus PAUD dapat dilakukan minimal sekali sebulan.
4. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di Gugus PAUD untuk memperkuat
kompetensi GTK PAUD termasuk kegiatan berbagi ilmu, keterampilan dan
pengalaman oleh anggota gugus yang telah mengikuti Diklat Dasar PAUD.
5. Untuk membantu program Gugus, telah tersedia menu kegiatan yang dapat
dipilih sebagai bentuk kegiatan pada pertemuan bulanan. Menu-menu
tersebut merupakan pokok-pokok penting dari materi Diklat Dasar PAUD
GCD yang telah disederhanakan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk
kegiatan.
MENU KEGIATAN GUGUS PAUD

Kegiatan yang disarankan pada buku ini dikelompokkan sesuai dengan topik
masing-masing modul Diklat Dasar. Namun, pengurus gugus tidak harus
menggunakan semua kegiatan dan tidak harus menggunakannya dalam urutan sesuai
daftar yang ada. Bahkan pengurus gugus dapat mengajak anggotanya untuk memilih
kegiatan apa yang paling dibutuhkan saat itu. Para pengurus juga diminta untuk tidak
ragu-ragu menyederhanakan kegiatan atau melakukan perubahan agar lebih sesuai
dengan budaya lokal dan kondisi setempat.
Bahan-bahan diskusi dan materi yang dibahas pada menu kegiatan gugus ini
dapat diambil dari Buku Pegangan Guru yang telah diberikan kepada para guru yang
telah mengikuti diklat dasar. Sebaiknya disiapkan lebih dulu oleh para pengurus gugus
sebagai bahan referensi dan diperbanyak untuk anggota gugus lainnya. Refensi lain
terkait dengan PAUD tentu dapat digunakan juga, jika diperlukan.
Penelitian menunjukkan bahwa guru belajar lebih banyak ketika mereka AKTIF
selama pertemuan atau pelatihan. Pada menu ini, kegiatan-kegiatan yang diajikan
memperlihatkan keterllibatan guru untuk mendiskusikan topik-topik dalam kelompok
kecil, berbagi ide bahwa mereka telah mencoba di kelas mereka sendiri, menunjukkan
beberapa keterampilan mengajar, bermain peran, dan lain-lain. Jadi, diharapkan
pengurus gugus memastikan pertemuan Gugus telah memanfaatkan banyak waktu
untuk “Pembelaaran Aktif”, melatih ketrampilan dengan pengalaman langsung,
daripada menghabiskan sebagian besar waktu dalam bentuk mendengarkan
presentasi.
Pada bulan-bulan berikutnya, buku ini dapat dijadikan bahan untuk membuat
pertemuan Gugus PAUD menyenangkan, interaktif, dan bermanfaat bagi guru, karena
satu pertemuan saja tidak akan efektif untuk upaya pembinaan kompetensi guru. Jika
guru didorong untuk menghadiri Gugus secara teratur, kita akan melihat perbaikan
dalam keterampilan mengelola kelas, memfasilitasi, merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di PAUD mereka setelah 3, 6, sampai 9
bulan ke depan. Artinya, diharapkan pengurus gugus merencanakan kegiatan di
gugusnya dengan baik untuk setiap bulan, memilih menu-menu kegiatan yang
dibutuhkan, menyusunnya menjadi program kegiatan tahunan, memotivasi
anggotanya untuk terus hadir di gugus.

Menu Kegiatan 1: Bagaimana Menjadikan PAUD kita Bermutu?

A. Diskusi tentang Prinsip Pembelajaran PAUD


1. Ajak anggota gugus mencermati daftar sepuluh prinsip pembelajaran PAUD
yang terdapat pada Buku Pegangan Guru Bab 1.
2. Diskusikan dalam kelompok kecil tentang masalah-masalah yang muncul
pada saat menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Pedoman diskusi:
a. Apakah 10 daftar tersebut dapat dilakukan di layanan PAUD kita?
b. Manakah dari sepuluh daftar tersebut yang paling mungkin dilakukan di
PAUD kita?
c. Manakah dari daftar tersebut yang paling sulit? Apa alasannya? Coba kita
telusuri apa yang menjadi kendala.
d. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

B. Diskusi tentang Dimensi Layanan PAUD Bermutu


1. Ajak anggota gugus mencermati daftar dimensi Layanan PAUD Bermutu yang
terdapat pada Buku Pegangan Guru Bab 1.
2. Diskusikan dalam kelompok kecil tentang masalah-masalah yang muncul pada
saat menerapkan indikator-indikator pada setiap dimensi tersebut.
Pedoman diskusi:
a. Apakah dimensi tersebut sudah terdapat pada layanan PAUD kita?
b. Manakah dari dimensi tersebut yang paling mungkin dilengkapi di PAUD
kita?
c. Manakah dari daftar tersebut yang paling sulit? Apa alasannya? Coba kita
telusuri apa yang menjadi kendala.
d. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

C. Praktek Interaksi Positif Guru dengan Anak


1. Ajak anggota gugus untuk mempraktekkan salah satu dimensi layanan PAUD
Bermutu.
2. Diskusikan dan buat daftar komunikasi postif guru dengan satu contoh kasus
(misalnya saat makan bersama, anak kesulitan membuka kotak bekal).
3. Mintalah satu anggota gugus menjadi guru dan beberapa menjadi anak didik,
lalu mempraktekkan kasus tersebut.
4. Anggota gugus lainnya mengamati dan memberikan masukan-masukan yang
positif.

D. Menonton video: BANGUN GEOMETRI dan PEMAHAMAN RUANG


1. Tontonlah bersama teman-teman gugus video “Bangun Geometri dan
Pemahaman Ruang”
2. Setelah menonton video tersebut, berdiskusilah dalam kelompok-kelompok
kecil. Perhatikanlah, prinsip-prinsip yang manakah dari sepuluh prinsip yang
sedang kita bahas muncul dalam video tersebut ?
3. Gunakan list berikut untuk membantu menghubungkan sepuluh prinsip PAUD
dengan video tersebut.

TERAMATI
NO PRINSIP PAUD PENJELASAN
Ya Tidak
1 Belajar melalui bermain.
2 Berorientasi pada perkembangan
anak.
3 Berorientasi pada kebutuhan
anak.
4 Berpusat pada anak.
5 Pembelajaran aktif.
6 Berorientasi pada pengembangan
nilai-nilai karakter.
7 Berorientasi pada pengembangan
kecakapan hidup.
8 Didukung oleh lingkungan yang
kondusif.
9 Berorientasi pada pembelajaran
yang demokratis.
10 Pemanfaatan media, sumber
belajar dan nara sumber.

E. Diskusi tentang Layanan PAUD Holistik Integratif

1. Bagikan kepada anggota gugus informasi tentang apa itu PAUD HI seperti pada
Buku Pegangan Guru Bab 1.
2. Ajak anggota gugus berdiskusi:
a. Apakah PAUD kita sudah tergolong PAUD HI?
b. Apakah layanan PAUD di tempat kita sudah memiliki layanan kesehatan
dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak?

Menu Kegiatan 2: Mari Memahami Perkembangan Anak

A. Tukar lagu atau permainan anak.

1. Mintalah beberapa anggota gugus yang memiliki lagu atau permainan anak
yang biasanya disukai anak-anak untuk dibagikan kepada teman-teman
lainnya.
2. Bagilah kelompok gugus menjadi kelompok sesuai dengan jumlah
lagu/permainan. Setiap kelompok mendapatkan satu lagu/satu permainan.
3. Setiap kelompok menemukan aspek perkembangan yang dapat ditemukan
dari lagu atau permainan tersebut.
4. Berdiskusilah dengan semua kelompok tentang hasil temuan tersebut!

B. Berbagi pengalaman tentang stimulasi/dukungan terhadap salah satu


perkembangan anak.

1. Tentukan bersama, satu dari enam aspek perkembangan yang akan menjadi
bahan diskusi dalam pertemuan gugus kali ini. Misalnya : perkembangan
bahasa.
2. Sebelum pertemuan gugus, para guru membawa salah satu contoh (APE,
catatan anekdot anak, hasil karya, dsb).
3. Mintalah setiap orang untuk menunjukkan bagaimana menstimulasi
perkembangan bahasa anak dari bahan yang telah mereka bawa dari sekolah.

C. Studi Kasus.
Ajak anggota gugus mencermati beberapa kasus berikut, lalu jawab pertanyaan-
pertanyaan bersama-sama:
Kasus 1.
Puji adalah anak laki-laki berusia 4 tahun. Puji menyebutkan namanya pada
bagian belakang saja “Ji”. Kata-kata yang diucapkannya sangat sedikit, dan hanya
pada suku kata bagian belakang. Jika Puji menginginkan sesuatu, ia lebih senang
menggunakan bahasa tubuhnya. Kadang, ia menangis atau berteriak jika guru
tidak memahami maksud Puji.
Pertanyaan :
1. Apakah perkembangan bahasa Puji telah sesuai usianya jika dilihat dari
tonggak perkembangan anak usia 4 tahun? (Tonggak Peerkembangan
dapat dilihat pada Buku Pegangan Guru Bab 2)
2. Jika belum, apa yang dapat guru lakukan agar Puji terstimulasi
perkembangan bahasanya ?

Kasus 2.
Mintalah salah satu anggota gugus yang memiliki kasus tentang perkembangan
anak didiknya untuk menyampaikan dalam pertemuan ini.
Pertanyaan:
1. Dari kasus tersebut, ada gangguan dalam perkembangan anak itu?
2. Jika ada, aspek perkembangan mana yang mengalami gangguan?
3. Apa saran teman-teman anggota gugus agar perkembangan anak tersebut
dapat berkembang sesuai umurnya ?

Menu Kegiatan 3: Siapakah Anak Dengan Kebutuhan Khusus?

A. Mengamati video tentang pembelajaran di kelas dengan anak yang memiliki


perbedaan khusus.

1. Tontonlah bersama teman-teman gugus sebuah video “Razan” yang


menggambarkan perilaku seorang anak dengan kebutuhan khusus.
2. Anggota gugus berbagi kelompok, dan mengulas tentang perilaku ABK
tersebut.
a. Apakah anak tersebut mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran?
b. Apa kesulitannya?
c. Bagaimana guru melakukan pendampingan terhadap anak tersebut?

B. Berbagi pengalaman tentang pendampingan terhadap ABK di PAUD masing-


masing.

1. Mintalah kepada anggota gugus yang memiliki ABK di layanan PAUDnya


untuk menceritakan tentang ABK tersebut (tanpa menyebutkan nama)
2. Guru tersebut dapat mempersiapkan untuk bercerita pada pertemuan gugus
selanjutnya dengan mempersiapkan data /catatan tentang ABK tersebut.
3. Guru tersebut selanjutnya memimpin diskusi dan melakukan brainstorming
terhadap kasus-kasus lain.
C. Mendata Sistem Rujukan Bagi ABK

1. Bagikan pengetahuan tentang pentingnya lembaga atau instansi yang


berkepentingan terhadap anak berkebutuhan khusus.
2. Diskusikan bersama, apakah ada di wilayah terdekat anggota gugus intansi
yang dijadikan rujukan yang perlu diketahui oleh guru dan orangtua agar dapat
membantu ABK tersebut terlayani dengan lebih baik

Menu Kegiatan 4: Bagaimana Anak Usia Dini Belajar?

A. Diskusi terkait Jadwal Harian


Ajak anggota gugus untuk membahas tentang jadual harian:
1. Sudahkah jadwal harian kita menunjukkan bahwa anak belajar dengan cara
bermain?
2. Apabila ada jadwal yang kurang memberi kesempatan pada anak untuk
terlibat aktif dalam bermain, bagaimana cara mengubah agar jadwal
tersebut lebih melibatkan anak untuk bermain aktif, daripada sekedar
duduk di kursi dan menyalin tulisan dari papan tulis.

B. Menonton video “Kegiatan di PAUD”


1. Anggota gugus menonton sebuah video “Kegiatan di PAUD”
2. Lakukan pengamatan dan pencatatan terhadap pembelajaran yang ada
dalam video tersebut.
3. Diskusikan:
a. Apa saja yang terjadi saat anak bermain?
b. Bandingkan dengan kegiatan pembelajaran di PAUD kita. Apakah ada
perbedaan?
c. Jika ada perbedaan, apa masalahnya dan bagaimana solusinya?

C. Praktek Penataan Lingkungan Main


1. Anggota gugus diajak untuk menggambarkan penataan lingkungan di
lembaga masing-masing.
2. Jelaskan prinsip penataan lingkungan main seperti pada buku Pegangan
Guru Bab 2.
3. Praktek bersama penataan lingkungan bermain di lembaga tempat
kegiatan gugus dilaksanakan (PAUD Inti atau PAUD Imbas), sehingga
anggota gugus yang mengalami kesulitan menata lingkungan dapat
memperoleh gambaran yang jelas.

D. Memfasilitasi lembaga dengan APE yang memadai


1. Anggota gugus menuliskan daftar usulan APE menggunakan bahan-bahan
lokal yang ada di lingkungan
2. Diskusikan cara untuk memperoleh bahan-bahan tersebut dengan harga
yang murah atau tanpa membeli. Apakah orangtua dapat dilibatkan?
Ataukah ada pihak-pihak lain yang dapat menyumbangkan bahan-bahan
tersebut?
3. Selanjutnya beberapa anggota gugus yang memiliki ide APE kreatif dapat
memandu untuk praktek pembuatan APE pada pertemuan selanjutnya.
4. Bahan dan alat yang perlu dibawa oleh anggota gugus perlu disampaikan
kepada anggota gugus.
5. Juga apabila anggota gugus memiliki APE buatan guru di layanannya yang
efektif dalam menstimulasi perkembangan anak dapat dibawa dalam
pertemuaan selanjutnya untuk disampaikan kepada anggota gugus.

E. Praktek Membuat APE


1. Sebelum pelaksanaan, mintalah salah satu anggota gugus membawa APE
buatannya.
2. Berikan waktu kepada guru yang telah membawa APE dari layanannya
untuk ditunjukkan kepada anggota gugus dan berbagi cerita tentang
pengalaman dengan anak dalam memainkan APE tersebut.
3. Anggota gugus yang telah disepakati memimpin pembuatan APE dapat
memandu cara membuat APE bersama.
4. Apabila ada beberapa orang, maka pembuatan APE dapat dilakukan dalam
kelompok-kelompok kecil.
5. Hasil pembuatan APE dapat ditunjukkan kepada seluruh anggota gugus
dan digali lebih jauh cara memainkan dan manfaatnya bagi anak.

F. Praktek Membuat Buku Cerita


1. Mintalah semua anggota gugus untuk membawa berbagai gambar dari
majalah bekas atau media lainnya.
2. Siapkan kertas hvs dan kertas warna serta ATK berupa spidol warna warni.
3. Ajaklah anggota gugus berkelompok dan membuat buku cerita dari media
yang ada.

G. Diskusi tentang Mengelola Perilaku Anak


1. Tunjukkan poster yang berisi Tips Mengelola Perilaku Anak.
2. Kumpulkan kasus-kasus yang dihadapi oleh anggota gugus saat
menghadapi anak-anak yang mengalami kesulitan perilaku.
3. Diskusikan bersama untuk setiap kasus dengan tips yang memungkinkan
digunakan.

Menu Kegiatan 5: Mari Merencanakan Kegiatan Belajar

A. Latihan Mengembangkan tema.

1. Anggota gugus diberikan kesempatan untuk mengusulkan tema-tema yang


memungkinkan.
2. Salah satu peserta yang memahami tentang pengembangan tema dapat
berbagi informasi seperti pada buku Pegangan Guru Bab 3.
3. Contoh gambar pengembangan tema dapat disalin dalam kertas/karton
manila, lalu ditempel di ruang gugus untuk dilihat oleh anggota gugus.
4. Bagilah anggota gugus menjadi kelompok kecil untuk berlatih
mengembangkan tema.

B. Latihan Menyusun program semester

1. Ketua gugus atau anggota gugus yang pernah mendapatkan pelatihan


kurikulum dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan komponen dalam
penyusunan program semester.
2. Anggota gugus berlatih membuat program semester secara berkelompok.
3. Peserta saling menyampaikan hasil kerja kelompok masing-masing.

C. Latihan Menyusun perencanaan pembelajaran mingguan (RPPM)

1. Ketua gugus atau anggota gugus yang pernah mendapatkan pelatihan


kurikulum dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan komponen dalam
penyusunan RPPM.
2. Anggota gugus berlatih membuat RPPM secara kelompok.
3. Peserta saling menyampaikan hasil kerja kelompok masing-masing.

D. Latihan Menyusun perencanaan pembelajaran harian (RPPH)

1. Ketua gugus atau anggota gugus yang pernah mendapatkan pelatihan


kurikulum dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan komponen dalam
penyusunan RPPH.
2. Anggota gugus berlatih membuat RPPH dalam kelompok.
3. Peserta saling menyampaikan hasil kerja kelompok masing-masing.

Menu Kegiatan 6: Bagaimana Mengevaluasi Perkembangan Anak?

A. Menonton video dan berlatih mengamati pembelajaran


1. Peserta menontoh sebuah video “Pembelajaran di PAUD”.
2. Lakukan pengamatan dan pencatatan terhadap pembelajaran yang anda
tonton dalam video tersebut.
3. Gunakan format catatan anekdot seperti contoh pada Buku Pegangan Guru
Bab 4.
4. Saling bertukar hasil pencatatan, dan memberikan input positif terhadap
hasil pencatatan tersebut.
B. Berbagi Hasil Pengamatan
Peserta saling berbagi ceklis yang dgunakan di layanannya.
1. Peserta saling memberikan input positif terhadap berbagai ceklis yang ada.
2. Fasilitator atau Ketua gugus membantu menyepakati kesimpulan umum yang
dapat dijadikan prinsip dalam pembuatan ceklis.

C. Berbagi Kumpulan Hasil Karya Anak


1. Mintalah salah satu anggota gugus membawa kumpulan hasil karya salah anak
didik di lembaganya (mis : gambar anak, catatan tentang anak, dsb)
2. Berikan kesempatan pada anggota lain untuk melihat dan menganalisa
perkembangan anak dari hasil karya tersebut.

Menu Kegiatan 7: Memperhatikan Kesehatan dan Memfasilitasi


Kebutuhan Gizi Anak

A. Berbincang-bincang dengan petugas kesehatan dari Puskemas.

1. Undanglah petugas kesehatan dari Puskesmas.


2. Tanyakanlah beberapa hal yang sering menjadi persoalan para guru
sehubungan dengan kesehatan anak. Misalnya : bagaimana menangani anak
yang mengalami luka karena terjatuh, menangani anak kejang di sekolah, dsb.

B. Berbagi pengalaman tentang cara meningkatkan kualitas bekal anak yang dibawa
ke sekolah.

Guru kadang mengalami kesulitan menyediakan makanan sehat saat kegiatan


makan bersama di sekolah. Kendala dapat berupa variasi menu, tenaga yang
menyediakan atau anggaran yang diperlukan. Bagi para guru yang memiliki
pengalaman dalam hal ini, dapat berbagi.

Pada kegiatan ini, para guru juga dapat membuat jadwal makanan sehat dan
bergizi dalam satu periode tertentu.

C. Memasak Bersama

1. Mintalah salah satu anggota gugus yang memiliki ide kreatif tentang makanan
sehat bagi anak untuk memimpin kegiatan memasak ini.
2. Informasikan kepada anggota gugus tentang bahan-bahan yang perlu dibawa,
sebelum kegiatan ini dilaksanakan.
3. Setelah selesai memasak bersama orangtua, guru dapat menanyakan
pertanyaan-pertanyaan berikut (dilatih dalam kegiatan gugus ini):
a. Gizi apa sajakah yang terkandung dalam makanan ini?
b. Apakah kira-kira orangtua mengalami kesulitan dalam menyajikan
makanan sehat seperti ini?
c. Makanan apa sajakah yang dapat kita usulkan selain makanan ini kepada
orang tua anak didik?

D. Penanganan pertolongan pertama pada anak di sekolah.


1. Undang Petugas kesehatan dari Puskesmas untuk memberikan demonstrasi
dan pelatihan sederhana kepada anggota gugus agar dapat menangani kasus-
kasus kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak saat ada di layanan PAUD.

Menu Kegiatan 8: Bagaimana Berkomunikasi Positif dengan Anak dan


Orang Tua?

A. Studi kasus tentang kesulitan membangun komunikasi dengan orangtua.

Anggota gugus diberikan kesempatan untuk menyampaikan satu kasus tentang


kesulitan dalam berkomunikasi dengan orangtua (tanpa menyebutkan detail data
keluarga tersebut).

B. Berbagi pengalaman tentang keterlibatan orangtua dalam program PAUD.

1. Anggota gugus dipersilakan berbagi pengalaman dan manfaat yang diperoleh


tentang keterlibatan orangtua dalam berbagai program sekolah.
2. Berbagi pendapat tentang pengalaman berkomunikasi dengan orangtua.
3. Anggota gugus menyampaikan ide-ide lain dan menuliskan ide-ide tersebut
memungkinkan digunakan di layanan mereka.
4. Setelah mendengarkan berbagai ide yang masuk, anggota gugus dapat
menyusun program satu semester atau satu tahun kegiatan orangtua.

C. Menonton video

Anggota gugus diajak menonton sebuah video tentang pembelajaran yang


menyenangkan dan mendiskusikan bagaimana menjelaskan kepada orangtua
tentang pembelajaran dari kegiatan tersebut.

Menu Kegiatan 9: Menjadi Pendidik PAUD yang Memiliki Etika dan


Karakter Positif

A. Main Peran
Bermain Peran: Cara berinteraksi dengan anak
Dalam kelompok kecil, anggota gugus bermain peran yang menunjukkan
interaksi guru dan anak (orangtua) dengan cara yang hangat, memperhatikan
dan menghargai anak (orangtua). Juga dilakukan permainan peran yang
menggambarkan sikap guru dengan anak (orangtua) yang kurang hangat,
kurang perhatian dan kurang menghargai anak (orangtua).
B. Curah Pendapat
Curah pendapat: Bagaimana menjadi lebih sabar dengan anak.
Anggota gugus mengumpulkan situasi-siatuasi yang menggambarkan saat guru
menghadapi kesulitan harus bersabar dengan anak-anak tertentu, dan juga
bagaimana cara-cara guru harus menghadapi hal-hal tersebut (misalnya :
memberikan anak mainan lainnya yang menarik saat anak tersebut telah
menyelesaikan suatu tugas lebih awal).

C. Diskusi
Diskusi pada peristiwa-peristiwa khusus.
Anggota gugus dapat berbagi cerita tentang peristiwa-peristiwa khusus yang
menggambarkan kesulitan perihal etika. Misalnya: Beberapa orangtua
menginginkan dipindahkannya seorang anak berkebutuhan khusus dari kelas
di mana anak mereka berada karena dianggap mengganggu. Anggota gugus
dapat dipersilahkan untuk mengutarakan pendapatnya tentang hal tersebut.

Menu Kegiatan 10: Latihan-Latihan Menerapkan Pembelajaran di PAUD


Bersama Teman Sejawat

A. Praktek Pembelajaran Terkait Tema:


1. Anggota gugus berbagi kelompok, ada yang menjadi guru dan sisanya
sebagai murid.
2. Ajak anggota gugus untuk menentukan suatu tema pembelajaran, lalu pilih
satu tema dan buatlah perencanaan sederhana.
3. Satu kelompok mendemonstrasikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
yang direncanakan. Dimulai dengan penataan lingkungan, lalu pelaksanaan
pembelajaran.
4. Anggota gugus dalam kelompok lain mengamati jalannya pembelajaran
dengan menggunakan salah satu format penilaian pembelajaran.
5. Pada akhir simulasi pembelajaran, anggota gugus melakukan diskusi
terhadap hasil pengamatan pembelajaran tersebut.

B. Praktek Membacakan Buku Cerita


1. Siapkan beberapa buku cerita yang telah dibuat pada pertemuan gugus
sebelumnya.
2. Mintalah anggota gugus membentuk kelompok kecil.
3. Pilih salah satu anggota kelompok kecil menjadi guru yang akan membacakan
buku cerita.
4. Berikan waktu untuk masing-masing anggota kelompok kecil mempraktekkan
bagaimana membacakan buku cerita.

C. Praktek Gerak dan Lagu


1. Ajaklah anggota gugus membentuk kelompok kecil.
2. Mintalah masing-masing kelompok menciptakan gerak dan lagu serta
mempraktekkannya di depan anggota gugus lain.

Anda mungkin juga menyukai