Prakarya Tugas
Prakarya Tugas
Prakarya Tugas
Profil Perusahaan
Logo perusaaan
Logo kemasan
Latar Belakang
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan
dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga sampai yang mahal. Untuk
kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Dengan aktivitas
yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang
bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia dipasaran saat ini memang
sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan tradisonal yang khas
Indonesia, serta harga yang ditawarkan juga kebanyakan terlalu mahal.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok menjadi
makanan atau hidangan yang di konsumsi untuk hari hari santai dan liburan, dan sekaligus
merupakan makanan yang juga cukup istimewa adalah “BURAYOT” Pembuatan makanan
terbaru yang khas berasal dari Indonesia yaitu di Garut Jawa Barat ini dilakukan dengan cara
yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis, serta akan dijual dengan harga yang sangat
terjangkau, maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Keberadaan Burayot sebagai salah satu makanan tradisonal khas Indonesia memiliki rasa
yang enak, nikmat, dan manis. mengandung protein dan juga lezat memang baru-baru ini
muncul, untuk itu, akan di kembangkan dan di promosikan ke masyarakat, sehingga usaha ini
memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia.
Dengan melihat potensi atau kelebihan seperti hal tersebut di atas, maka saya ingin
membuat usaha makanan, yaitu usaha makanan “BULILIS (BURAYOT AMIS GELIS) ” untuk
dikembangkan menjadi usaha besar agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan makanan
tradisional yang khas Indonesia tersebut.
Burayot adalah salah satu ciri makanan tradisional khas Garut Jawa Barat yang patut
dijaga keberadaannya. Provinsi Jawa Barat terdiri dari kabupaten dan kota, salah satunya adalah
Garut. Wilayah Kabupaten Garut memiliki 42 Kecamatan (Susilowati, 2011). Pada penjelasan
tersebut Kabupaten Garut dibagi menjadi 42 kecamatan, salah satunya adalah daerah Leles,
daerah Leles adalah salah satu kecamatan dimana terdapat beberapa industri rumahan pembuat
makanan tradisional khas Garut yaitu Burayot, pemberian nama Burayot yang memiliki arti
sendiri dalam bahasa sunda dan cara pembuatan makanan tradisional Burayot cukup unik atau
tidak biasa, membuat masyarakat daerah Leles tetap melestarikan dan menjaga salah satu
makanan khas Garut tersebut. Burayot yang kurang dikenal oleh masyarakat membuat daerah
Leles kurang diketahui oleh kebanyakan masyarakat, dan berdampak bagi masyarakat di daerah
tersebut. Di masa sekarang, kebanyakan masyarakat mengkonsumsi makanan yang sudah banyak
dikenali atau sering dikunjungi banyak orang. Sehingga produsen makanan perlu melakukan
inovasi terhadap produk makanannya agar dapat dikenali oleh masyarakat luas.
1. Target Pasar
Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama, Alun-alun
dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh
masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk
dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu masyarakat sekitar dan
masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
2. Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita
menarik konsumen agar dapat membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak
senang dengan tindakan kita. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara pesaing dan
menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan cara mentaati peraturan
dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
3. Sasaran Pembeli
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan
tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang
kami berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu mulai
dari Rp10.000 sampai dengan Rp15.000.
a. Strategi Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
B. Analisis SWOT
a . Strengths (Kekuatan)
• Penyajian dari burayot ini sangatlah sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dalam
penyajiannya.
• Harga dari burayo cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan
masyarakat/konsumen.
• burayot khas bandung yang kami sajikan ini memiliki rasa yang lebih nikmat dan manis, karna
kualitas dan kebersihannya selalu kami utamakan.
• Karna burayot ini mempunyai banyak rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai
dengan selera mereka masing-masing.
• Perlengkapannya juga mudah di dapatkan.
b. Weakness (Kelemahan)
• Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini, karna apabila tempatnya kurang
ramai maka permintaan akan sedikit.
• Permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, jika keaadaan cuaca sedang buruk.
• Faktor kenaikann dari harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen.
c. Opportunities (Peluang)
d. Threats (Ancaman)
Perkembangan Teknologi yang cepat di market ini yang berada di luar kemampuan kami
akan menyebabkan kami terlambat dalam mengadopsinya.
Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi kami di market.
Kurangnya minat perbankan dalam membiayai pendanaan untuk industri yang kami
tekuni saat ini.
Melihat dari banyaknya permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan terutama
burayot ini, maka persaingan dalam menjalankan usaha ini pun cukup banyak. Dan
apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen kurang memuaskan,
maka konsumenpun akan merasa kecewa, sehingga usaha ini akan terancam bangkrut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kami dalam menjalankan usaha ini akan selalu
memberikan pelayanan dan kualitas produk yang terbaik kepada semua konsumen kami.
Kualitas produk yang baik dan pelayanan yang terbaik menjadi prioritas utama kami
dalam menjalankan usaha ini.
C. Analisis Manajemen
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
Peralatan Harga
Etalase/gerobak Rp. 1,317,900
Pisau Rp. 62,200
Wadah Rp. 81,300
Baskom Rp. 89,300
Panci Rp. 90,100
Pengaduk Rp. 65,200
Pengangkat makanan Rp. 60,100
Wajan Rp. 145,000
Peralatan penggoreng Rp. 97,500
Kompor dan tabung gas Rp. 255,200
Piring Rp. 126,100
Sendok Rp. 88,100
Garpu Rp. 80,300
Gelas Rp. 70,400
Meja Rp. 116,600
Kursi Rp. 103,000
Timba Rp. 55,200
Tempat sampah Rp. 49,600
Nampan Rp. 54,000
Loyang Rp. 60,200
Serbet Rp. 38,600
Peralatan tambahan lain Rp. 71,600
Jumlah Investasi Rp. 3,177,500
Biaya Variabel
Tepung beras Rp. 28,000 x 30 = Rp. 840,000
Kacang merah Rp. 20,000 x 30 = Rp. 600,000
Vanili Rp. 3,000 x 30 = Rp. 90,000
Gula merah Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000
Minyak goreng Rp. 12,000 x 30 = Rp. 360,000
Biaya sewa tempat Rp. 14,800 x 30 = Rp. 444,000
Biaya air dan listrik Rp. 15,100 x 30 = Rp. 453,000
Biaya lain-lain Rp. 15,400 x 30 Rp. 462,000
Total Biaya Variabel Rp. 3,699,000
Total Biaya Operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 4,760,509
Berikut ini adalah strategi dan cara yang dapat kita lakukan dalam upaya untuk
mengembangkan usaha :
1. Usaha kue burayot dapat berjalan dengan lancar maka perlu dilakukan strategi pemasaran.
Dimana strategi pemasaran ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Buatlah tempat yang
menarik dan nyaman sehingga banyak konsumen yang mendatangi langsung ditempat usaha
dijalankan. Anda juga bisa mempromosikan bisnis kue burayot melalui media sosial seperti
bbm, line, facebook, path, whats app, twitter, dan jejaring sosial lainnya. Agar bisnis kue
burayot yang dijalankan bisa dengan mudah diketahui semua kalangan.
Dan melakukan pengolahan terhadap produk yang dimiliki, kita bisa melakukan inovasi
terhadap produk agar berbeda dan terlihat lebih menarik dari produk yang lainnya, ataupun kita
bisa melakukan perbaikan terhadap produk agar dapat bersaing dengan produk-produk lain. Inti
dari strategi dan cara mengembangkan usaha yang pertama ini adalah produk yang kita miliki
tidak boleh kalah dan harus bisa bersaing dengan produk lainnya.
2. Strategi dan cara yang kedua ini adalah melakukan pengembangan dengan melakukan
promosi/iklan secara konsisten, jika kita mengenalkan produk kita secara terus-menerus atau
konsisten alhasil para konsumen tidak akan mudah melupakan merk pruduk yang kita tawarkan,
dan diharapkan produk kita dapat menjadi pertimbangan para konsumen.
3. Strategi dan cara mengembangkan usaha yang ketiga adalah dengan memberikan harga yang
terjangkau dan kompetitif, serta memberikan pelayanan yang maksimal terhadap
konsumen/pelanggan. Jangan memberikan harga yang terlalu mahal, jangan terlalu rakus. Kita
hanya perlu memastikan bahwa kita tidak mengalami kerugian, dan berikanlah pelayanan
semaksimal mungkin kepada para konsumen maupun pelanggan agar mereka dapat menilai
langsung keunggulan kinerja kita.
4. Strategi dan cara yang keempat adalah mencoba menjalin hubungan yang harmonis kepada para
pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak eksternal dapat meliputi para distributor,
pemasok, ataupun para pelanggan, sedangkan pihak internal seperti para karyawan. Bisa kita
bayangkan jika hubungan kita dengan mereka tidak harmonis, apa bisa urusan kita dapat berjalan
lancar yang ujung-ujungnya menyangkut urusan usaha kita, saya rasa tidak.
5. Strategi dan cara mengembangkan usaha yang kelima adalah dengan berusaha keras,
bersungguh-sungguh dan mau belajar. Ini yang harus kita lakukan jika ingin usaha yang telah
kita rintis dengan susah payah dapat berkembang.
6. Tingkat Produk
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat
perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental.
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform
atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru
yang dikembangkan dari awal.
F. PENUTUP
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kami mengucap syukur kepada Tuhan YME karena atas
segala Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal bisnis kami. Dan tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
pembuatan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal
kami dalam memulai usaha BURAYOT ini. Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami
berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua pihak, karena
kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut
semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik
lagi dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.