HPLC digunakan untuk menganalisis kadar asam cuka pasar. Sampel diinjeksikan ke kolom dan terpisah berdasarkan polaritas. Luas puncak ditentukan dan dibandingkan dengan kurva kalibrasi untuk menghitung kadar asam cuka pasar sebesar 0,066 Molar. HPLC efektif untuk pemisahan berdasarkan sifat kimia senyawa.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan4 halaman
HPLC digunakan untuk menganalisis kadar asam cuka pasar. Sampel diinjeksikan ke kolom dan terpisah berdasarkan polaritas. Luas puncak ditentukan dan dibandingkan dengan kurva kalibrasi untuk menghitung kadar asam cuka pasar sebesar 0,066 Molar. HPLC efektif untuk pemisahan berdasarkan sifat kimia senyawa.
HPLC digunakan untuk menganalisis kadar asam cuka pasar. Sampel diinjeksikan ke kolom dan terpisah berdasarkan polaritas. Luas puncak ditentukan dan dibandingkan dengan kurva kalibrasi untuk menghitung kadar asam cuka pasar sebesar 0,066 Molar. HPLC efektif untuk pemisahan berdasarkan sifat kimia senyawa.
HPLC digunakan untuk menganalisis kadar asam cuka pasar. Sampel diinjeksikan ke kolom dan terpisah berdasarkan polaritas. Luas puncak ditentukan dan dibandingkan dengan kurva kalibrasi untuk menghitung kadar asam cuka pasar sebesar 0,066 Molar. HPLC efektif untuk pemisahan berdasarkan sifat kimia senyawa.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
Pada percobaan High Performance Liquid Chromatografr (HPLC),
bertujuan untuk..... HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yang
dilakukan dengan memakai fase diam yang terikat secara kimia pada penyangga halus yang distribusi ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerak yang dipaksa mengalir dengan laju alir yang terkendali dengan memakai tekanan tinggi sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu yang relative singkat. Injektor (penyuntikan sampel) Sampel-sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung kedalam fase gerak yang mengalir dibawah tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop) internal atau eksternal. Injeksi sample seluruhnya otomatis dan tidak akan mengharapkan bagaimana mengetahui apa yang terjadi pada tingkat dasar. Karena proses ini meliputi tekanan, tidak sama halnya dengan kromatografi gas. Pada saat pengisian, sampel digelontor melewati keluk sampel dan kelebihannya dikeluarkan ke pembuang. Pada saat penyuntikan katup diputar sehingga fase gerak mengalir melewati keluk sampel dan menggelontor sampel ke kolom. Presisi penyuntikkan dengan keluk sampel ini dapat mencapai nilai RSD 0,1 %. Penyuntikkan ini mudah digunakan untuk otomatisasi dan sering digunakan untuk autosampler pada KCKT. Injektor merupakan tempat untuk memasukkkan sempel ke kolom. Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom menuju detektor disebut sebagai waktu retensi. Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan sampai sampel menunjukkan ketinggian puncak yang maksimum dari senyawa itu. Senyawa-senyawa yang berbeda memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk beberapa senyawa, waktu retensi akan sangat bervariasi dan bergantung pada: tekanan yang digunakan (karena itu akan berpengaruh pada laju alir dari pelarut) kondisi dari fase diam (tidak hanya terbuat dari material apa, tetapi juga pada ukuran partikel) komposisi yang tepat dari pelarut temperatur pada kolom 1. Elusi Gradien Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa gerak selama analisis kromatografi berlangsung.
Analisis dan Pembahasan
Pada percobaan KCKT atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan judul “Analisis Asam Cuka” ini bertujuan untuk menentukan kadar asam cuka pasar secara KCKT. Prinsip dasar dari HPLC adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya. Adapun prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji diinjeksikan ke dalam kolom maka sampel tersebut kemudian akan terurai dan terpisah menjadi senyawa- senyawa kimia (analit) sesuai dengan perbedaan afinitasnya. Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh detector (spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh recorder yang biasanya dapat ditampilkan menggunakan integrator atau menggunakan personal computer (PC) yang terhubung online dengan alat HPLC tersebut.
Pada prinsipnya kerja HPLC adalah sama yaitu pemisahan analit-
analit berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Yang paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya dan kecepatannya untuk sampai kedektetor (waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spectrum yang puncak-puncaknya terpisah. Ukuran skala polaritas : golongan fluorocarbon < golongan hidrokarbon < senyawa terhalogenasi < golongan eter < golongan ester < golongan keton < golongan alcohol < golongan asam. Dalam percobaan ini, langkah pertama yang dilakukan Sebelum melakukan percobaan kami meyiapkan alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah asam cuka standar, asam cuka pasar, aquades, pipet, tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur, serta seperangkat alat KCKT Hewlet Packard. Larutan induk yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan induk asam cuka, larutan tak berwarna, dengan berbagai konsentrasi yaitu ( 1; 1,5; 2).10-2 M; 9.10-3 M; 0,1 M ) yang telah disiapkan oleh koas. Percobaan dimulai dengan menyiapkan 100 µL larutan standar dengan berbagai konsentrasi. Kemudian memasukkan larutan ke dalam syring yang telah dibersihkan dengan aquades dan larutan standar asam cuka. Menginjeksikan ke dalam spektrofotometri HPLC yang telah diatur pada panjang gelombang 240 nm dengan kecepatan alir fasa gerak 1 mL/menit. Menyimpannya dalam folder kromatogram kemudian menentukan kurva standarnya. Dalam percobaan ini luas puncak larutan standar yang kami dapatkan yaitu Konsentr Luas Waktu asi (M) Puncak Retensi 0 0 0 9x10-3 180,9782 4,067 9 -2 1x10 251,6137 4,266 5 1,5x10-2 306,9322 4,226 2 2x10-2 433,7090 4,242 0,1 2304,531 4,067 01 Dari data tersebut kami menentukan kurvanya yaitu Dari kurva tesebut kami mendapatkan persamaan y yaitu y = 13144x + 14,503 dengan R2 sebesar 0,9993 Langkah selanjutnya yaitu menginjeksikan larutan asam cuka pasar yang telah diencerkan kemudian memplotkan luas puncak kromatogram yang kami dapatkan ke dalam kurva standar. Kemudian menentukan kadar asam cuka pasar yang kami gunakan sebagai sampel. Kadar asam cuka pasar dengan luas area sampel 608,87225 sebesar y = 23144 x – 14.503 602.87225 = 23144 x – 14.503 602.87225 + 14.503 = 23144 x x = 0,02667 Sampel diencerkan dari 1 mL asam cuka pasar menjadi 10 mL, maka faktor pengenceran menjadi : V D= 2 V1 10 mL D= =10 mL 1 mL Kemurnian larutan (M) sebesar 25 % = 0,25 Kadar sampel = interpolated amount (x) X DX M = 0,02667 x 10 x 0.25= 0,066 Molar Persamaan reaksi dalam percobaan ini adalah : CH3COOH (aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) I.Kesimpulan