Laporan Revisi-1
Laporan Revisi-1
Laporan Revisi-1
DI SUSUN OLEH :
Bangkit Setiawan
16.02.004
i
LEMBAR PENGESAHAN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA V
Disusun Oleh :
Bangkit setiawan
16.02.004
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat di pergunakan
sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
A. Manager ................................................................................................ 9
B. Asisten Teknik...................................................................................... 9
iv
F. Perwira Pengaman .............................................................................. 10
3.6. Alur Proses Pengolahan Air di dalam Boiler (Internal Water Treatment).
......................................................................................................... 28
v
E. Peralatan atau mesin lain yang digunakan membantu operasional
boiler ....................................................................................................... 40
4.2. Gambar Alur Ditribusi Uap Baru Dan Uap Bekas ............................... 41
4.3. Alat-alat yang Membutuhkan Uap Baru Dan Uap Bekas ..................... 43
4.5. Alur kegiatan dalam proses start dan menghentikan stasiun Boiler ..... 44
A. Genset ................................................................................................. 47
vi
F. Cara kerja Governor ........................................................................... 59
6.9. Problematika yang ada pada Pompa dan Cara Mengatasinya .............. 79
A. KESIMPULAN .................................................................................... 80
B. SARAN................................................................................................. 80
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Struktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit PTPN V Sei Galuh .......... 8
viii
Gambar 4. 7. Dust Collector (Pengumpul Abu) .................................................... 36
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah :
A. Mahasiswa memperoleh gambaran yang lebih komprehensif
mengenai dunia kerja.
B. Mahasiswa mampu mengenal, mengetahui, dan menganalisis kondisi
lingkungan dunia kerja.
C. Mahasiswa memiliki kemampuan secara proposional untuk
menyelesaikan masalah-masalah pada bidang kompetensinya yang
ada dalam dunia kerja dengan bekal ilmu yang diperoleh selama masa
kuliah.
2
1.4. Metode Penyusunan Laporan
3
BAB II
Salah satu pabrik PKS PTPN V adalah Sei Galuh yang berlokasi di
Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung, Desa Pantai Cermin, Provinsi Riau,
PKS ini dibangun pada tahun 1990, dengan kapasitas produksi CPO 60 ton/jam
yang mengolah buah sawit dari kebun inti seluas 2.658 Ha. Lokasi PKS Sei
Galuh berjarak ± 22 Km dari Pekanbaru. Tandan Buah Segar (TBS) sebagai
bahan baku PKS Sei Galuh berasal dari kebun inti, plasma, dan dari pihak
ketiga. Produk dihasilkan oleh PKS Sei Galuh adalah crude palm oil (CPO)
dan inti Sawit (Kernel).
5
2.3. Letak Geografis
Kebun sei. Galuh berada di Kec Tapung, Kab. Kampar, Prov. Riau
dengan luas 2.802.835 Ha, sesuai dengan HGU nomor : 153 (areal tanaman
2.688 Ha, areal perumahan, PKS, limbah dan sarana sosial 114.835 Ha). Kebun
Sei Galuh berjarak 35 km dari pusat kota Pekanbaru. Secara geografis kebun
Sei. Galuh berbatasan dengan:
a. Sebelah timur berbatasan dengan desa Mataram
b. Sebelah barat berbatasan dengan desa Tambusai
c. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Pagaruyung
d. Sebelah utara berbatasan dengan desa Sriwijaya
6
2.5. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang baik pada suatu perusahaan diperlukan untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Struktur ini dapat menentukan
kelancaran aktivitas perusahaan sehari-hari dalam mencapai keuntungan yang
maksimal, dapat berproduksi secara kontiniu dan berkembang pesat. Struktur
organisasi perusahaan menggambarkan hubungan antar unit dalam perusahaan
tersebut. Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Struktur yang dipakai PT. Perkebunan Nusantara V PKS Sei Galuh
adalah struktur organisasi garis dan staf. Pimpinan tertinggi dipegang oleh
seorang Manager yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Dalam
tugasnya manager dibantu oleh staf-stafnya yaitu Asisten Teknik, Asisten
Pengolahan, Asisten Administrasi Pabrik, Asisten Pengendalian Mutu, dan
Perwira Pengamanan yang masing-masing dibantu oleh Karyawan Pelaksana
dibawahnya. Berikut adalah struktur organisasi di PKS Sei Galuh.
7
STRUKTUR ORGANISASI PABRIK KELAPA SAWIT SEI GALUH
MANAJER
ASST. ADMINISTRASI ASST. PENGENDALIAN ASST. PENGOLAHAN ASST. TEKNIK PA.PAM ( KEBUN SEI
KEUANGAN & UMUM MUTU PABRIK GALUH )
1.Putra Teguh.S
Andi Maulana Kusuma Fitra Dani Endi Mora Ritonga Aprizal, Tanjung
2,Erwin Riyen
Kerani 1 Krani 1 lab Mandor lab Mandor Administrasi Mandor 1 Administrasi Mandor 1 Satpam
sortasi
Operator Sorsasi
Mandor Listrik
Kranni Sortasi
Krani Gudang
Mandor sipil
Krani Arsip
Analisi Air
Krani Lab
Mandor 2
Opt. Effluent
Treatment
8
2.6. Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan Tanggung jawab dari jabatan-jabatan di PT. Perkebunan
Nusantara V (Persero) PKS Sei Galuh adalah sebagai berikut :
A. Manager
Bertanggung jawab dalam memimpin pabrik kelapa sawit (PKS).
Mengelola seluruh asset yang menjadi tanggung jawabnya. Melaksanakan
kebijakan Direksi dalam pengontrolan seluruh kegiatan operasional di PKS.
Mendelegasikan wewenang tugas dan tanggung jawab kepada bawahan
yang telah diangkat mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.
B. Asisten Teknik
Bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan pemeliharaan mesin-
mesin PKS, mengoperasikan mesin-mesin produksi dan mesin-mesin
pembangkit tenaga serta mesin-mesin penggerak instalasi sehingga tidak
mengganggu aktivitas pengolah pabrik.
C. Asisten Pengendalian Mutu
Bertanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan mutu
operasional, mutu bahan baku, mutu produksi, tingkat kehilangan, tingkat
rendeman, mutu air umpan ketel uap dan mutu limbah dalam sifatnya untuk
mencapai kinerja yang optimal dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan direksi dan arahan manajer pabrik.
D. Asisten Pengolahan
Bertanggung jawab dalam mengoperasikan PKS untuk
menghasilkan minyak sawit, minyak inti sawit serta limbah, melaksanakan
pengolahan sesuai dengan jadwal ditentukan termasuk pengendalian limbah
PKS. Sehingga mencapai hasil yang optimal dan melaksanakan absensi
karyawan yang menjadi tanggung jawab serta menyusun laporan harian.
E. Asisten Administrasi & Umum
Bertanggung jawab dalam mengelola bidang administrasi keuangan
dan umum di unit kerjanya untuk mencapai kinerja yang optimal dengan
berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan direksi.dan juga bertanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan bidang sumber daya manusia dan
9
umum untuk mencapai kinerja optimal dengan berpedoman pada kebijakan
yang ditetapkan direksi dan arahan manajer.
F. Perwira Pengaman
Bertanggung jawab dalam membantu manager dengan memimpin
bagian pengaman dibantu satuan keamanan. Mengkoordinir segala kegiatan
penjagaan keamanan dan ketertiban pabrik dan perkebunan, menjaga
keamanan informasi dan inventaris perusahaan, mengatur dan memberikan
instruksi kepada satuan keamanan pabrik dan perkebunan.
Asisten Teknik
10
2.8. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja
a. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada PT. Perkebunan Nusantara V dibagi menjadi dua,
antara lain:
1. Karyawan Pelaksana
Tabel 2. 1. Data jumlah karyawan pelaksana
No Bidang Kerja Jumlah Karyawan Laki-laki Perempuan
2. Karyawan Pimpinan
Tabel 2. 2. Data jumlah karyawan pimpinan
No Bidang Kerja Jumlah Karyawan Laki-laki Perempuan
11
b. Jam Kerja
PT.Perkebunan Nusantara V Sei Galuh memiliki jumlah hari kerja
sebanyak 6 hari per minggu dan waktu pengerjaan 2 shift per harinya, sesuai
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. 3. Data shift jam kerja di PT. Perkebunan Nusantara V
Shift Jam Kerja Jam Istirahat Ketersediaan Lama Jam
Per Shift (Wib) Jam Kerja Waktu Kerja
(Wib) Per Hari Istirahat Produktif
12
KEBUN INTI 17.101 16.138 886 580 6,822 4,863 12.149
(ton)
Rendemen MS 23,01 20,83 18,49 20.00 18,52 20,00 20.00
(%)
Rendemen IS 5,81 5,15 4,06 4.00 4,01 4,00 4,00
(%)
PLASMA 38.163 47.823 1,720 4,842 13,200 29,474 60,00
(ton)
Rendemen MS 18,46 18,73 19,06 18,70 19.09 18,70 18,70
(%)
Rendemen IS 4,84 4,36 5,37 5.00 4,94 5,00 5,00
(%)
PIHAK III 145.786 98.520 5,430 11,088 34,695 66,525 133.051
(ton)
Rendemen MS 17,81 17,43 19,02 18.00 18,85 18,00 18,00
(%)
Rendemen IS 4,97 4,46 5,30 4,90 4,91 4,90 4,90
(%)
BIAYA OLAH 26.078.0 23.786. 2.337.15 2.391. 12.231.9 14.797,78 28.403.2
38 127 9 214 13 0 49
13
2. Digester ℃ 90 95
- Temperatur
3. Press Kg/Cm2 40 50
- Tekanan
5. CST ℃ 90 95
- Temperatur
1. Oil Tank ℃ 90 95
- Temperatur
2. Sludge Tank ℃ 90 95
9. Daerator ℃ 90 105
-Temperatur
II. LOSSES DRAB SEPARATOR (%) 0,80
No. 1
14
No. 4 (%) 0,80
15
2. Tandan Kosong (%) 1,43
(Sampel)
16
2.11. Standrat Mutu Kualitas Pabrik
PKS Sei Galuh memiliki standart terhadap kualitas olah TBS antara lain :
a. Kapasitas Produksi : 45 ton /jam TBS
b. Bahan Baku : TBS (Tandan Buah Segar)
c. Memproduksi : Minyak Kelapa Sawit (CPO) dan Inti
Kelapa Sawit
d. Rendemen : CPO : 18,32 %
: Inti Kelapa Sawit : 4,88 %
B. Palm Kernel :
ALB 0,91
17
2.13. Kapasitas Pembangkit Uap dan Listrik
PKS Sei Galuh memiliki Pembangkit Uap Boiler tekanan menengah
(Water Tube Boiler) Kapasitas 2 x 20 ton/jam dan pembangkit listrik yakni
Turbin uap 3 x 700 kw dan Generator set ( Genset) yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan uap dan listrik Kapasitas 45 ton/jam.. Berikut uraian
kapasitas pembangkit uap dan listrik di PKS Sei Galuh pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2. 7. Kapasitas pembangkit uap dan listrik
No MESIN MERK/TYPE KAPASITAS KONDISI
I. BOILER
II. TURBIN
IV. BPV (Back Pressure Vesell) Trimol Besta 2,8-3,2 Kg/Cm2 Baik
18
2.14. Gambar Diagram Alir Proses Keseluruhan di Pabrik
19
2.15.Gambar Denah Pabrik Kelapa Sawit Sei Galuh
Keterangan
24 1. Kantor Security 23. Incinerator
2. Timbangan 24. Storage
3. Gedung Kantor 25. Limbah Pabrik
23 4. Mushola 26. Timbunan Rongsokan
5. Parkiran mobil
6. Water Treatment
16 7. Taman
8. Pondok
26
21 9. ST. loading Ramp
19 15
10. ST.Rebusan
17 22 11. Bengkel Mekanik
20 18 14 25 12. Parkiran Sepeda Motor
9 10 11 13. Musholah Bawah
12 14. ST. Penebah
2 8 13 15. ST. Press
16. ST. Kernel
17. ST. Klarifikasi
18. Power House
1 7
19. ST. Boiler
3 4 20. Fat Pit
6
5 21. Kamar Mandi
22. Senator
20
BAB III
1. Zat teruspensi, seperti lumpur dan tanah liat. Biasanya dihilangkan dengan
penyaringan. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam magnesium,
kalsium dan lain-lain
21
Tabel 3. 1. Parameter Mutu Air Pengisi Boiler
2 Ph 8,0 – 10,6
4 Suhu 90 – 105 oC
1 Ph 9-11
22
3.5. Alur Proses Pengolahan Air Diluar Boiler (Ekternal Water Treatment).
WADUK
TANKI WATER
BASIN
TANKI SENDIMEN
TANGKI POWER
CLEANING
INTERNAL WATER
TREATMENT
23
1. Waduk
Waduk adalah sumber air utama yang di butuhkan pabrik untuk
kebutuhan proses di pabrik.
2. Clarifier tank./
Clarifier tank merupakan tanki yang berbentuk silinder atau kerucut
yang di gunakan sebagi tempat penampungan air yang di pompa
dariwaduk. Clarifier tank berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran
yang dapat larut seperti lumpur. Alat ini bekerja memisahkan partikel berat
dengan aliran berputar. Partikel dengan berat jenis < 1 akan bergerak
menuju permukaan air sedangan partikel dengan berat jenis > 1 akan
mengendap kedasar Clarifier. Sebelum masuk ke clarifier tank , air
terlebih dahulu di injeksi tawas (A12(SO4)318H2O) dan soda ash ( Na2CO3)
deangan menggunakan pompa bahan kimia, yang bertujuan untuk
menjernihkan dan menaikan PH air.
Tinggi : 535 cm
Diameter : 900 cm
24
Volume : 90 m3
3. Sendiment tank
Sendiment tank adalah tempat penampungan air dari clarifier tank.
Sendimen berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang masih terbawa
dari clarifier tank. Pengendapan kotoran terjadi secara gravitasi.
Jumlah : 1 unit
Volume : 200 m3
4. Sand filter
Sand filter merupakan saringan yang digunakan untuk memisahkan
padatan yang terdapat pada air dengan melewati media penyaringan
berupa pasir. Proses penyaringan terjadi karena adanya tekanan pada
saringan.
Selama operasi zat-zat yang tersuspensi tertahan didalam medium
penyaringan. Lama kelamaan akan semakin tinggi, sehingga akan
meyebabkan penyumbatan pada penyaringan. Sand filter. Air hasil
saringan yang bebas dari padatan selanjutnya dialirkan ke water tower
dengan bantuan water treated pump.
25
Gambar 3. 4. Sand filter
Spesifikasi Sand Filter Tank
Jumlah : 3 Unit
Diameter : 270 cm
Tinggi : 40 cm
Volume : 45 m3
5. Water tower
Water tower merupakan tangka persediaan air untuk keperluan
boiler, pengolahan, pendinginan,mesin dan kebutuhan domestic. Khusus
untuk boiler, air harus mendapatkan pengolahan lebih lanjut.
Tank no 1
Jumlah : 2 Unit
Volume : 70 m3
Tank no 2
Jumlah : 3 Unit
Tinggi : 485 cm
Volume : 45 m3
27
3.6. Alur Proses Pengolahan Air di dalam Boiler (Internal Water Treatment).
WATER TOWER
ANION
CATION
FEED TANK
Steam
(85-950C)
DEAERATOR
BOILER
28
1. Anion exchanger
Alat ini bertujuan untuk menukar anion yang terdapat didalam air.
Bahan dasarnya adalah resin sebagai tempat pertukaran ion seperti R-
NH3+, R-NH2+R, dan R-H dengan reaksi sebagai berikut
R-HC RH-C1
RNH3SIO RH-SIO3-NH3R
2. Cation exchanger
Unit penukar cation mengandung asam kuat dan basah lemah yang
terkait dengan resin sebagai bahan dasar, seperti : R-SO3, R-PO3, dan R-
C6H5O- . perlakuan regenerasi dan pencucian ulang tidak berbeda dengan
perlakuan penukaran ion.
29
Spesifikasi Anion exchanger Cation exchanger
Tanki Anion
Volume : 6,2 m3
Tanki Cation
Volume : 3,2 m3
3. Feed tank
Feed tank merupakan tangka persediaan air yang telah dilakukan di
softener untuk air suplai ke boiler. Pada tangka ini telah dilakukan
pemanasan awal dengan suhu 60-80 ℃, pemanasan awal bertujuan untuk
menggurangi beban pemanasan pada deaerator.
30
4. Deaerator
Deaerator berfungsi untuk mengurangi gas yang terlarut dalam air
(O2 dan CO2) dan memanaskan terperatur feed water. Hal ini dicapai
melalui proses mekanis dan pemanasan menggunakan uap yang berada
didalam pressure deaerator atau dengan vacuum deaerator.
Gambar 3. 9. Deaerator
31
BAB IV
STASIUN BOILER
4.1. Boiler
Boiler adalah suatu bejana tertutup yang didalamnya terdapat berisi air
atau fluida lain untuk dipanaskan. Energi panas tersebut digunakan untuk
keperluan turbin uap dan lain sebagainya.
Fungsi boiler adalah alat untuk memanaskan air dari panas yang
dihasilkan bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil
pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam ( uap air yang
memiliki temperature tinggi ).
Gambar 4. 1. Boiler
Spesifikasi boiler
1. Boiler No 1dan 2
Merek : Vickers Water Tube Boiler
Kapasitas : 20 ton uap/jam
32
Tekanan : 20 kg/cm3
Tekanan maks : 21,5 kg/cm3
2. Boiler No 3
Merek : Advan Boiler SDN BHD
Serial. NO : WT / 0534
Kapasitas : 40 ton uap/jam
H.T. Perature : 3,8 N/mm2
MAX. continuous rating : 40.000 KG/HR
Desien pressure : 24 N/mm2
33
2. Drum Atas (Upper Drum)
Drum Atas berfungsi menampung air umpan untuk
didistribusikan ke pipa air pembangkit steam. Dan menampung uap dari
pipa pembangkit dan setelah uap dan titik air dipisahkan pada drum
selanjutnya uap dialirkan ke header uap untuk didistribusikan ke turbin.
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang
berasal dari steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum
dapat digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater
pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan suhu
tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
Gambar 4. 4. Superheater
34
4. Pipa Air
Pipa berfungsi sebagai tempat berlangsungnyasirkulasi air dan
pembentukan uap. Penguapan terjadi karena air menyerap panas dan gas
pembakaran dengan perantara dinding pipa
5. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan
udara yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar
dapat terbakar sempurna. Udara yang akan dihembuskan, sebelum
melewati air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu udara normal
(suhu luar) yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater, suhunya udara
tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah dapat digunakan
untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung didalamnya
karena uap air dapat menganggu proses pembakaran.
36
8. Safety Valve (Katup pengaman)
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah
melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis,
yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety
valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum yang telah
ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg per cm
kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada
tekanan 20,5 kg per cm kuadrat.
38
untuk membuka atau menutup aliran air yang masuk tergantung dari
ketinggian di upper drum.
Uap
Flow meter
Drum
Level
drum
Superheater square
air
Switch computing
Board
Level control
Switchselektor
Board controller
square
bfwp
Gambar 4. 10. Instrumentasi Level Air Ketel.
39
Cerobong
Pressure
Transmite
Dapur IDF
ketel
actuator
controller
40
4.2. Gambar Alur Ditribusi Uap Baru Dan Uap Bekas
Feed Tank
Steam
Deaerator
Abu Boiler
Air ( 85-95)℃
Kerak Boiler
Boiler Fuell Stasiun
Blow Down
Blow Up
BPV
Panel Induk
Uap : 13 ton/jam
Air Kondensor
Uap Bekas
Sterilizer Operasional
(tek 2.8-3 bar) Pabrik
Uap:6,4 ton/jam
Storage Tank
Penerangan
Uap:0,57 ton/jam
Asap Solar
41
Tabel 4. 1. Steam balance
42
4.3. Alat-alat yang Membutuhkan Uap Baru Dan Uap Bekas
a. Alat yang membutuhkan uap baru, adalah :
1. Turbin Uap
b. Alat yang membutuhkan uap bekas, adalah :
2. Sterilizer
3. Storage tank
4. BPV ( Back Pressure Vessel )
5. Feed Tank
6. Sand Trap Tank
7. Crude Oil Tank (COT)
8. Oil Tank
9. Sludge Tank.
10. Recovery Tank.
11. Digester.
12. Kernel Silo
4.5. Alur kegiatan dalam proses start dan menghentikan stasiun Boiler
Cara proses start
1. Mengisi air kedalam pipa Boiler.
2. Membakar bahan bakar secara manual.
3. Menghidupkan IDF secara perlahan.
Cara menghentikan
1. Menonaktifkan pemasukan bahan bakar, sehingga tidak ada lagi bahan
bakar yang masuk ke dalam ruang bakar.
2. Menonaktifkan FDF.
3. Mengeluarkan abu dan kerak sisa pembakaran dari rangka bakar, hingga
benar-benar bersih.
4. Menonaktifkan IDF dan damper IDF buka 100%.
5. Menonaktifkan double dumper dan buang abu pada Dust Collector.
6. Menurunkan tekanan hingga < 10 kg/cm2 dengan cara melancarkan
sirkulasi air ke dalam boiler dan melaksanakan blow down dari masing-
masing header.
7. Memposisikan semua breaker peralatan ke posisi “off”
44
4.6. Cara pemeliharaan dan perawatan boiler
Setiap 1 s/d 2 minggu :
1. Memeriksa dan membersihkan strainer (saringan), air maupun steam.
2. Memerika dan membersihkan pipa dan dinding batu api dari semua abu
dan kerak pembakaran yang melekat di dinding.
3. Memeriksa rotor (impeller) blower terutama impeller blower ID Fan atas
kemungkinan abu yang melekat.
Setiap 1 s/d 3 bulan.
1. Memeriksa dan membersihkan bagian luar dan dalam boiler.
2. Membersihkan bagian dalam semua water tube (pipa) dan semua header
serta drum dari scale (kerak).
3. Memeriksa roster dan menggantinya jika ada yang patah/rusak
4. Membersihkan semuam abu dari dalam chimney.
Diatas 1 tahun :
1. Periksa dan perawatan pada casing (dinding)
2. Periksa dan perawatan pada gas duct dan dust collector.
3. Periksa dan perawatan pada collector, peralatan dan instrument.
4. Periksa dan perawatan pada kerangan, cock dan piping.
Setiap 2 tahun :
1. Setiap 2 tahun di lakukan pemeriksaan berkala yang disaksikan oleh
depnaker setempat.
45
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
1. Jaga ketinggian level air pada upper drum 60-70 % dan dapat dilihat
melalui gelas penduga.
2. Pastikan sistem otomatis dan perlatan pompa dalam keadaan baik.
3. Jaga tekanan steam pada tekanan kerja 19-20 kg/cm2 .
4. Periksa ruang bakar, jangan sampai bahan bakar menumpuk dengan cara
menyetel dumper FDF dan mengoperasikan grate secara efektif.
5. Lakukan blow down sesuai rekomendasi yang telah ditentukan.
6. Lakukan pembersihan pipa dengan shoot blower secara periodik.
46
BAB V
Genset adalah akronim dari “Generator set”, yaitu suatu mesin atau
perangkat yang terdiri dari pembangkit listrik (generator) dengan mesin
penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu
tenaga listrik dengan besaran tertentu.
B. Turbin uap
C. Control panel
47
5.2. Cara Operasional Peralatan–Peralatan Pembangkit Listrik.
A. Cara operasional Genset
Sebelum Menyalakan Genset
1. Periksa bahan bakar (posisi kran pada daily tank harus ON atau tetap
terbuka)
2. Periksa air radiator. Jika air radiator dirasa kurang, segera tambahkan
air radiator
3. Periksa air ACCU. Jika dirasa kurang, segera tambahkan.
4. Periksa oli mesin. Jika dirasa kurang, segera tambahkan oli mesin
5. Periksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang dengan benar
6. Pasang kabel ACCU dengan benar dan kuat. Warna merah adalah
positif (+), sedangkan warna hitam (-)
7. Buka box panel, kemudian naikkan semua MCB
48
B. Cara operasional Turbin uap
Sebelum Menyalakan Turbin
49
12. Lakukan sinkronisasi (parallel) turbin dengan genset pada kondisi
frekwensi dan voltase yang sama antara turbin dan genset.
13. Pindahkan beban listrik ke turbin dan matikan genset apabila beban
listrik sepenuhnya sudah terbeban pada turbin, selanjutnya stop genset
selama proses pengolahan berlangsung.
50
b. MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB adalah pemutus rangkaian yang berbentuk persegi/kotak.
Alat ini biasanya digunakan untuk sumber listrik bertegangan 0-1000V.
Dan berfungsi sebagai pemutus/ peenghubung rangkaian listrik secara
manual.
51
d. Pilot Lamp
Pilot lamp pada panel listrik biasanya berfungsi sebagai lampu
tanda fase R-S-T, lampu indikasi Run-Stop pada panel MCC (Motor
Control Centre), dan untuk lampu tanda lainnya. Pilot lamp memeiliki
berbagai warna, seperti merah, kuning, hijau, biru. Pilot lamp memiliki
tegangan kerja yang beragam, ad yang 220Volt,24Vdc, 12Vdc.
e. Push Button
Push button atau disebut juga dengan tombol.
52
f. Amperemeter
Panel listrik juga biasanya dilengkapi dengan komponen alat
ukur, salah satunya adalah ampere meter. Amperemeter berfungsi sebagai
alat ukur arus listrik dan biasanya terhubung dengan sensor arus yang
disebut dengan CT (Current Transformator).
Gambar 5. 6. Amperemeter
g. CT (Current Transformator)
CT (Current Transformator) berfungsi untuk mengukur arus
yang melewatinya, kemudian mengirimkan nilai arus tersebut ke
Amperemeter.
53
h. Volt meter
Salah satu komponen alat ukur yang juga terdapat pada panel
listrik adalah Volt meter. Sesuai dengan namanya Volt meter berfungsi
sebagai alat untuk mengukur tegangan listrik.
i. Magnetic Contactor
Magnetic Contaktor adalah salah satu komponen utama pada
panel listrik.
Alat ini berfungsi sebagai penghubung atau pemutus rangkainan dengan
prinsip kerja induksi magnetic.
54
j. Thermal Overload Relay (TOR).
Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman
elektromotor pada panel MCC ( Motor Control Centre).
55
5.4. Gambar diagram alir Distribusi Daya listrik.
St. Treshing 10 KW
Boiler Turbin Uap Generator
St. Clarifikasi 8 KW
Water intake 20 KW
Workshop 30KW
56
5.5. Capacitor Bank
Kapasitor bank adalah merupakan salah satu komponen elektronik yang
dibangun dari sejumlah kapasitor, dimana fungsi dan tujuannya untuk
membaiki cos phi atau disebut juga faktor daya.
57
C. Spesifikasi Turbin Uap
1. Merk : Turbodyne
2. Kapasitas : 600-700 KW
3. Inlet press (M) : 25,4 Bar
4. Inlet press (N) : 24,9 Bar
5. Inlet T (N) : 409 F
6. Inlet T (M) : 412 F
7. Turbin NO 1,2,3 : 1152 Hp
8. Turbin NO 4 : 350 Hp
9 . Putaran : 4750 Rpm
10. Daya : 800 kw
11. EXH. Press (N) : 3,6 Bar
12. EXH. Temp (N) : 300 F
D. Spesifikasi Generator
1. Merk :-
2. Kapasitas : 800 KW
3. Rpm : 150
4. Voltase : 380
5. frekwensi : 50 Hz
E. Fungsi Governor
Governor berfungsi mengontrol penyalur oleh pompa bahan bakar
sesuai dengan posisitrotle/katup cerat dan beban mesin, yang berarti
mengontrol kecepatan mesin atau menghentikannya dari kecepatan yang
berlebihan.
58
sebagai pengatur frekwensi dalam sistem kelistrikan generator, dengan cara
mengatur input uap yang bertekanan dari boiler dalam putaran dengan
frekwensi 50 Hz dan mengantisipasi terjadinya penyimpangan terhadap
frekwensi dalam sistem kelistrikan.
59
g. Periksa gigi low speed reducer bila cacat atau aus segera di
reparasi.
h. Periksa minyak pelumas bila perlu ganti yang baru.
2. Harian :
a. Pemeriksaan visual
b. Bagian luar turbin : Kebocoran, Kekendoran.
c. Oil : Pressure lube system (level min 50%, tekanan 1,2 bar, oil
inlet bearing 42oC).
d. Ring oiled sistem : level pada bearing sesuai marking.
e. Woodward governor : level oil sesuai marking.
f. Vibrating : maksimum level, buat trend vibrasi.
3. Mingguan :
a. Aux oil pump : Delivery, pressure oil, auto start sesuai pressure
setting.
b. Kualitas oil : Kandungan air, keasaman, viscositas
c. Governor lever connection : lubrikasi mencegah sticking
4. Tahunan/LMG (Luar Masa Giling) :
a. Pemerikasaan/pembongkaran ukur semua clearance dengan
standard.
b. Periksa Casing & Bolt pengikat.
c. Bongkar strainer.
d. Periksa governor valve.
e. Periksa katup trip (TTV).
f. Periksa bantalan jurnal, thrust.
g. Cek reservoir pendingin bearing.
h. Periksa seluruh packing grup.
i. Periksa steam path ( nosel, diafragma, stator).
60
5. Inspection & Pengukuran :
a. Erosion, Corrosion, Crack, Defect & Aus, Silicate accumulation.
b. Pengukuran keausan, clearance, deep, run out, spacing sesuai
IMB.
c. Pengecekan dye penetrant, BHN.
d. Pembersihan dengan Polishing silikat.
e. Balancing & vibrasi.
f. Critical speed.
6. Standar Rm :
a. OEM IMB
b. carbon ring : 0,3 mm/diameter poros
c. bantalan : 0,25mm/diameter poros
d. Clearance diafragma–housing : 0,15 mm dan 0,05 mm
7. Trouble Shooting :
a. Menunjukkan sesuatu dengan tepat dari penyebab
kerusakan/gejala.
b. Mencari penyebab timbulnya kerusakan/trouble dan menemukan
cara penanggulangannya dengan cepat/tepat.
c. Terhindar dari kegiatan yang coba coba serta pekerjaan yang
berulang. Trouble shooting dilakukan dalam urutan penyebab
mulai dari yang paling ringan sampai meningkat ke penyebab
yang lebih berat, kemudian dilaksanakan saran terhadap cara
mengatasi masalah.
61
c. Apa kerusakan terjadi tiba tiba atau bagaimana kondisi mesin/alat
sebelumnya.
d. Pada kondisi bagaimana kerusakan terjadi.
e. Pernahkan alat/mesin/komponen tsb diperbaiki sebelumnya.
f. Pernahkan problem sejenis terjadi sebelumnya.
3. Periksalah kondisi sekeliling mesin sebelumnya (kebocoran,
kekencangan, level, dll).
4. Tegaskan kerusakan, apakah kerusakan nyata atau problem
operasional saja.
5. Gunakan point A–D untuk memperkecil penyebab kerusakan,
kemudian gunakan chart/tabel trouble shooting dari Manual book.
6. Tindakan untuk menghilangkan sumber kerusakan
62
5.7. Proses Menghentikan Stasiun Pembangkit.
1. Lepaskan semua beban generator secara bertahap sampai beban 0.
2. Matikan turbin dengan cara mengurangi jumlah uap masuk secara
bertahap.
3. Tutup valve uap baru.
4. Pompa oli pelumas turbin tetap menyala sampai suhu bearing dan poros
turbin turun pada suhu normal.
63
Pt = 2100 Kw + 600 Kw= 2700 Kw
PKS Sei Galuh mengoperasionalkan 1 unit Turbin Uap dengan kapasitas
700 Kw (beban maksimal turbin 87 % = 614 kw).
1 Loading ramp 4
2 Treshing 10
4 Kernel 120
5 Clarifikasi 8
6 Boiler 117
7 Water treatment 10
8 Workshop 30
9 Water intake 20
10 Effluent pump 10
614 𝐾𝑤
= 45 Ton TBS
64
Beban pabrik saat operasional pada kapasitas 45 ton TBS/ jam sebesar
614 Kw, sehingga cukup satu turbin saja yag dioperasikan.
1. Tegangan.
2. Frekuensi.
3. Urutan Fasa.
65
7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada
synchroscope sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mepunyai massa
lembam dengan demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada
synchroscope.
8. Matikan synchroscope.
9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incoming generator
secara perlahan.
10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel
tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor
setiap generator mendekati sama.
66
5.11. Angka Pengawasan System Pembangkit
3 Frekwensi 50 Hz
67
BAB VI
POMPA-POMPA
a. Pompa sentrifugal
68
6.3. Spesifikasi, dan Fungsi Pompa di Setiap Stasiun
a. Pompa di stasiun Boiler
Brand : Speck
Model : ES 5007
Inlet–bearing : 6407C3
Head : 22 m
Power : 12 KW
Jumlah : 2 buah
69
2. Pompa air
Merek : ROBUSCHI
Model : RK 50-200
Serial no : 14 11 37
Exsc : E 00 5
Jumlah : 3 buah
Total head : 70 m
Driver : 37 KW
Jumlah : 1 buah
Type : VP. 35
Head : 33 m
Output : 18 kw
70
Jumlah : 2 buah
Capacity : 1 m2/min
Head : 25 m
Power : 15 kw
Serial no : 0120.0214
Jumlah : 2 buah
Type : KS.SE3
Model : SEL 40 C
Serial no ; D11072167KT107
Jumlah : 1 buah
Type : KS SE3
Model : SEL 40 C
Serial no : D11072167KT107
71
RIP. Size : 320 mm max 320 m instailet
M.O.C : CA15/CA15/55
Jumlah : 1 buah
Type : KK 6-4 CS
Size : 6/4
Power ; 17-56 kw
Head :16- 49
Capacity : 9-19 m
Jumlah :3
1. Pompa air yang digunakan untuk menindahkan air dari bak sendimen ke
clarifier dan lainnnya
Product no : 30813828
Jumlah : 3 buah
72
Internal water treatment
Type : KS – SE2
Model : SEN 50
Serial.no : CC011773KK591
Jumlah : 2 buah
Total head : 70 m
Driver : 37 kw
Jumlah : 2 buah
73
6.4. Gambar dan Bagian-bagian Pompa.
1. Pompa sentrifugal
74
g. Eye of Impeller adalah bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
h. Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu,
sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi
kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
i. Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller,
dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.
j. Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar
dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
k. Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi
dinamis (single stage).
75
6.6. Istilah-istilah pada Pompa
a. Suction lift
Suction lift adalah ketinggian vertikal dari permukaan air yang harus
dipompa ke atas oleh pompa terhadap pusat pompa.
b. Suction head
c. NPSH available
NPSH available adalah nilai NPSH yang ada pada system di mana
pompa akan bekerja.
d. NPSH required
6.7. Kavitasi
Kavitasi adalah fenomena perubahan fase uap dari zat cair yang sedang
mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap
jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi
hisap pompa.
Cara mengetahui gejala kavitasi pada pompa, Gejala kavitasi yang timbul
pada pompa biasanya ada suara berisik dan getaran, unjuk kerjanya menjadi
turun, kalau dioperasikan dalam jangka waktu lama akan terjadi kerusakan
pada permukaan dinding saluran. Permukaan dinding saluran akan berlubang-
lubang karena erosi kavitasi sebagai tumbukan gelembung-gelembung yang
76
pecah pada dinding secara terus-menerus. pompa akibat kurangnya NPSHa
(terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat bersentuhan dengan impeller atau
casing.
1. Suara berisik
2. Adanya getaran pada pompa
3. Bunyi dengung keras pada pipa
4. Tekanan buang yang fluktuasi
b. Mingguan
1. Periksa kran-kran
2. Periksa coupling
77
Pipa-pipa yang digunakan dalam proses produksi juga harus
memenuhi syarat kebersihan. Oleh karena itu bahan pipa harus tahan
terhadap karat. Bahan yang sering digunakan adalah baja tahan karat
(stankess steel) karena karat pipa tersebut juga mempunyai permukaan yang
halus dan pembersihannya juga lebih mudah.
Penyelesaian
H = 18 m
l = 90 m
d = 100 mm = 0,1 m
no = 70 % = 0,75
f = 0,012
𝜋 𝜋
𝑎 = x(𝑑)2 x (0,1)2 = 7,854 x 10−3 m2
4 4
2. Kecepatan air :
𝑄 0,03m2 /s
𝑣= + = 3,82 m/s
𝑎 7,854 x 10−3 m2
3. Head manometrik :
Hm = H + kerugian dalam pipa + kerugian head pada sisi keluar
78
4 𝑓𝑙𝑣 2 𝑣2
= 18 + + 2g
2 𝑔𝑑
= 18 + 32,1 + 0,74
= 50, 84 m
79
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama kerja praktek di PT perkebunan Nusantara
IV PKS Sei Galuh dapat diambil kesimpulan:
1. PKS Sei Galuh mempunyai kapasitas olah sebesar 45 ton TBS/jam dan
termasuk dalam naungan kabupaten Pekan Baru.
2. Sistem utilitas pabrik adalah alat yang sangat memerlukan pemeliharaan
kerja, sehingga perlu keseriusan dalam mengoperasikan untuk mengurangi
trouble shoot yang sering terjadi pada system utilitas.
3. Utilitas pabrik adalah factor utama yang penting dalam melakukan suatu
pengolahan, sehingga perawatannya harus dipelihara. Terutama terhadap
boiler yang merupakan inti dari pengolahan.
4. Proses pengolahan kelapa sawit merupakan mata rantai ataupun proses yang
berkelanjutan antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila salah satu
rusak (kurang baik prosesnya) akan menghambat proses yang lainnya.
B. SARAN
80
DAFTAR PUSTAKA
Iyung Paham, 2008 “Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit dari Hulu Hingga
Hilir”. Penerbit Penebar Swadaya, 2008.
Daftar Inventaris Alat Pabrik, PT Perkebunan Nusantara V PKS Sei Galuh, 2019.
81