(Prin) Kerangka Acuan Alat Pelindung Diri
(Prin) Kerangka Acuan Alat Pelindung Diri
(Prin) Kerangka Acuan Alat Pelindung Diri
Langkah-langkah pemeriksaan
1. peneriksaan awal. Sebelum menjasi karyawan rumah sakit calon
karyawan diwajibkan melengkapi syarat administrasi kepegawaian
berupa surat keterangan sehat dari doktrer. Khusus untuk
karyawan yang akan bekerja ditempat yang beresiko terhadap
pemaparan penyakit tertentu diprogramkan pemeriksaan
kesehatan secara berkala dan tindak lanjutnya apabila ditemukan
suatu masalah tentang kesehatanya
2. Pemeriksaan berkala pemeriksaan berkala dilakukan terhadap
semua karyawan rs pku kegiatannya derencanakan dan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan mendapat perstujuan
dari direktur
3. Secara administrative bagi karyawan petugas di lingkungan
rumahsakitdapat diberikan fasilitas kesehatan
4. pemeriksaan khusus dilakukan bagi karyawan yang menderita
penyalit akibat kerja atau karyawan yang mengalami kecelakaan
kerja.
5. fasilitas pemeriksaan kesehatan dilakukan di poliklinik sesuai
dengan prosedur
Pengendalian serangga
Dua spesies yang sering menimbulkan gangguan dirumah sakit
adalah lalat dan kecoa. Untuk mengendalikan spesies tersebut harus
mengetahui daur hidup kedua serangga tersebut.untuk mencegah
perkembangbiakan lalat perlu dilakukan pengangkutan sampah dari
rumah sakit ketempat pembuangan sampah akhir diluar rumah sakit
namun apabila tempat perindukan lalat pada sampah di luar gedung
rumah sakit akan menjadi sulit. Sehingga untuk mencegah agar lalat
tidak masuk bangsal /ruang adalah dengan memasang kasa pada semua
jendela dan pintu serta pintu pintu harus keadaan tertutup.
Kecoa banyak ditemukan ditempat tempat pengolahan makanan
mereka menyukai tempat yang gelap lembab dan adanya sisa makanan
Pengendalian kecoa dengan menjaga kebersihan dan menghindari
terjadinya ceceran makanan.
Pengendalian tikus
Prinsip pengendalian tikus
Penghalang fisik. Desain rumah sakit dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak memungkinkan tikus bersembunyi atau menjadi
sarang tikus. Alat pengusir tikus (penimbul frekfensi tinggi ) dapat
bermanfaat untuk ruang-ruang khusus walaupun tidak membunuh
Pemeliharaan kebersihan
Oleh karena kompleknya bangunan rumah sakit maka sangat sulit
untuk menghilangkan sama seekali tempat tempat yang menjadi
sarang tikus dengan demikian kebersihan merupakan tindakan
yang diutamakan untuk pencegahan. Hindari penumpukan sisasisa
makanan , sampah didalam gedung rumah sakit. Upayakan agar
pengankutan sampah sesering mungkin agar sekitar rumah sakit
terlihat bersih dan sehat
Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat
Indek larva (DHF )
Kepadatan lalat
Jumlah kecoa mati pada kegiatan foging
Frekuensi tindakan dan cakupan
Jumlah sarana pengendali seranga dan tikus per jumlah area
STERILISASI /DESINFEKSI
Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses menurunkan jumlah mikro organisme
penyebab penyakit atau yang berpotensi patogin dengan cara fisika atau
kimia namun termasuk menghancurkan spora
Setiap proses desinfeksi selalu didahuluui dengan proses dekontaminasi
( pencucian )dengan maksud mengurangi jumlah kuman yang ada dan
sisa kuman yang tertinggal akan dihilangkan oleh zat bahan desinfektan.
Pada proses desinfeksi dikenal 3 tingkat aktifitas
1. desinfeksi tingkat tinggi
merupan proses desinfeksi yang mampu membunuh spora kuman
micobacteryum tuberculosis , varian bovis, bakteri,jamur, firus non
lipit virus lipid, dan virus ukuran sedang .
2. desinfeksi tingkat menengah
merupakan proses desinfeksi yang tdak perlu membunuh scara
spora tetapi mampu membunuh bacterium, varian bovis yang lebih
resistan terhadap desinfektan disbanding kumankuman yang lain.
Mampu juga membunuh virus hepatitis A,B,C dan virus aids(HIV).
3. desinfeksi tingkat rendah
merupakan proses desinfeksi yang hanya mampu membunuh
bakteri tetapi tidak mampu membunuh spora dsan sejenisnya
Pemilihan tingkat disinfektan umumnya ditentuka oleh fungsi alat
kedokteran dan permukaan benda yang akan didesinfeksi. Alat-alat
kedokteran yang dibutuhka oleh pasien di bagi atas :
1. Alat-alat yang sifatnya kritis
Adalah alat kedokteran yang dimasukkan ke tubuh manusia yang
sifatnya steril, alat ini memerlukan proses diseinfeksi tinggi
2. Alat-alat yang sifatnya semi kritis
Adalah alat-alat kedokteran yang dalam penggunaannya akan
menenpmpel pada membrane mukosa tubuh manusia tetapi tidak
sampai menembus pembuluh darah atau masuk pada daerah yang
sifatnya steril. Alat ini memerlukan tingkat disinfektan tingkat
menengah
3. Alat-alat yang sifatnya tidak kritis
Adalah alat-alat kedokteran yang hanya berhubungan dengan kulit
manusia, alat ini hanya membutuhkan tingkat disinfektan tingkat
rendah.
Tingkat permukaan benda yang disinfektan terdiri dari :
1. Permukaan alat-alat kesehatan
Contoh : tombol-tombol alat kesehatan, alat-alat radiologi yang
digunakan untuk arteriografi, alat-alat laboraturium yang digunaka
untuk punksi vena.
2. Permukaan alat-alat rumah tangga
Contoh : dinding, lantai, tempa cuci tangan, permukaan meja.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada aktifitas bahan disinfektan :
1. Sifat-sifat bahan yang akan didesinfektan
Permukaan benda yang paling mudah didesinfektan adalah benda
yang licin dan tidak berpori-pori dan mudah dibersihkan
2. Jumlah microorganisme yang terdaoat pada benda yang akan
didesinfektasi
Semakin banyak jumlahnya, makin banyak pemaparan dengan
desinfeksi yang dibutuhkan
3. Sifat microorganisme
Sifat mikroorganisme mepengaruhi tingkat tahanannya terhadap
desinfeksi, dan yang paling tahan adalah spora bakteri
4. Jumlah bahan organic yang mencemari alat yang akan didesinfeksi
Contoh : darah, lender, feses tindakan pencucian sangat penting
sebelum tindakan desinfeksi diberlakukan
5. Jenis konsentrasi desinfeksi yang digunakan
Umumnya bila konsentrasi disinfektan dinaikkan watu pemaparan
makin pendek
6. Lamanya suhu pemaparan
Secara umum makin lama waktu pemaparan
PELINDUNG RADIASI
Pelayanan pemantauan
a. Pelayanan pemantauan menjadi tanggung jawab dan wewenang
BATAN.beberapa pemeriksaan telah didelegasikan di DEPKES melalui
SKB no. 525 / Menkes / SKB / VIII / 89 dan nomor PN 01 / 01 / 94 /
DJ 89 tanggal 1 agustus 1989
b. Kegiatan pemantauan (engatur pengiriman, penerimaan, penyiapan,
distribusi, pencatatan dll) dilaksanakan oleh petugas proteksi radiasi di
rumah sakit yang bersangkutan
c. Pengirian dosimeter dari rumah sakit ke BATAN harus dikirim
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kesinambungan
pemantauan
d. Catatan hasil pemantauan menggunakan formulir yang telah
ditetapkan dan harus disimpan selama pekerja bertugas di rumah sakit
dan harus engikuti dimana petugas itu bekerja. Catatan harus
tersimpan minimal 30 tahun
e. Film yang belum digunakan harus disimpan pada suhu 6 -11 ºC dan
kelembaban 40 – 60 %, karena suhunya dan kelembaban dapat
mereduksi perak bromide dan pada film akan dapat terganggu dalam
pembacaan.