Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Fauna Mangrove

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mangrove (bakau) merupakan komunitas tumbuhan yang hidup di dekat area pasang surut
dengan kadar tanah bersalinitas. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tingkat tinggi, dimana
sudah memiliki daun, batang dan akar yang sudah dibedakan. Tumbuha mangrove banyak
ditemukan di pantai teluk dangkal, esturia, delta dan daerah pantai yang terlindung.

Jenis mangrove yang ada di Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya antara lain adalah :
1) Api-api (Avicennia) yang memiliki ciri-ciri Akar napas serupa paku yang panjang dan
rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal batangnya.
2) Tanjang (Rhizophora apiculata), yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun
penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di
pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang.
3) Sonnera Caseolaris.

Fauna Mangrove

Fauna yang terdapat di ekosistem mangrove merupakan perpaduan antara fauna ekosistem
terestrial, peralihan dan perairan. Fauna terrestrial kebanyakan hidup di pohon mangrove
sedangkan fauna peralihan dan perairan hidup di batang, akar mangrove dan kolom air. Beberapa
fauna yang umum dijumpai di ekosistem mangrove dijelaskan sebagai berikut:

 Mamalia

Banyak mamalia terdapat di hutan mangrove tetapi hanya sedikit yang hidup secara permanen
dan jumlahnya terbatas. Hutan mangrove merupakan habitat tempat hidup beberap amamalia
yang sudah jarang ditemukan dan. Pada saat terjadinya surut banyak monyet-monyet
(Macacusirus) terlihat mencari makanan seperti shell-fish dan kepiting sedangkan kera bermuka
putih (Cebuscapucinus) memakan cockles di mangrove. Indikasi pemangsaan ini diperoleh dari
sedikitnya jumlah cockles yang ditemukan di lokasi mangrove yang memiliki banyak kera. Jika
jumlah kera menjadi sangat banyak akan mempengaruhi pembenihan mangrove karena
komunitas ini menginjak lokasi yang memiliki benih sehingga benih mati. Kera proboscis
(Nasalis larvatus) merupakan endemik di mangrove Borneo, yang mana ia memakan daun-
daunan Sonneratiacaseolaris dan Nipa fruticans (FAO,1982) juga propagul Rhizophora.
Sebaliknya, kera-kera tersebut di mangsa oleh buaya-buaya dan diburu oleh pemburu gelap.
Hewan-hewan menyusui lainnya termasuk Harimau Royal Bengal (Panthera tigris), macan tutul
(Panthera pardus) dan kijing bintik (Axis axis), babi–babi liar (Sus scrofa) dan Kancil
(Tragulus sp.) di rawa-rawa Nipa di sepanjang selatan dan tenggara Asia ;binatang-binatang
karnivora kecil seperti ikan-ikan berkumis seperti kucing (Felix viverrima), musang (Vivvera sp.
dan Vivverricula sp.), luwak (Herpestes sp.). Berang-berang (Aonyxcinera dan Lutra sp.) umum
terdapat di hutan mangrove namun jarang terlihat. Sedangkan Lumba-lumba seperti lumba-
lumba Gangetic (Platanista gangetica) dan lumba-lumba biasa (Delphinus delphis) juga umum
ditemukan di sungai-sungai hutan mangrove, yaitu seperti Manatees (Trichechus
senegalensis dan Trichechus manatuslatirostris) dan Dugong (Dugong dugon), meskipun spesies-
spesies ini pertumbuhannya jarang dan pada beberapa tempat terancam mengalami kepunahan.

 Reptil dan Ampibia

Beberapa spesies reptilia yang pernah ditemukan di kawasan mangrove Indonesia antara lain
biawak (Varanus salvatoe), Ular belang (Boigadendrophila), dan Ular sanca (Phyton reticulates),
serat berbagai spesies ular air seperti
Cerberarhynchops, Archrochordusgranulatus, Homalopsisbuccata dan Fordonialeucobali. Dua
jenis katak yang dapat ditemukan di hutan mangrove adalah Rana cancrivora dan R.
Limnocharis. Buaya-buaya dan binatang alligator merupakan binatang-binatang reptil yang
sebagian besar mendiami daerah berair dan daerah muara. Dua spesies buaya (Lagarto), Caiman
crocodilus (Largartocuajipal) dapat dijumpai umum dijumpai di hutan mangrove, dan sebagai
spesies yang berada dalam keadaan waspada karena kulitnya diperdagangkan secara
internasional. Caiman acutus mempunyai wilayah geografi yang sangat luas dan dapat ditemukan
di Cuba, Pantai lautan Pasifik di Amerika Tengah, Florida dan Venezuela. Jenisbuaya Cuba,
seperti Crocodil usrhombifer terdapat di Cienaga de Lanier dan bersifat endemik. Aligator
Amerika seperti Alligator Mississippi ensistercatat sebagai spesies yang membahayakan di
Florida (Hamilton dan Snedaker, 1984). Buaya yang memiliki moncong panjang
(Crocodiluscataphractus) terdapat di daerah hutan bakau Afrika dan di Asia. Berbagai cara
dilakukan untuk melindungi hewan-hewan tersebut tergantung negara masing-masing misalnya
di India, Bangladesh, Papua New Guinea dan Australia mengadakan perlindungan dengan cara
konservasi, (FAO, 1982). Sejumlah besar kadal, Iguana iguana (iguana)
dan Cetenosaurasimilis (garrobo) pada umumnya terdapat di hutan mangrove di Amerika Latin,
dimana mereka menjadi santapan masyarakat setempat sebagaimana juga jenis kadal yang
serumpun dengan mereka di Afrika bagian barat (Varanus salvator). Pada umumnya penyu
merupakan sebagai mahkluk sungai yang meletakkan telur-telur mereka pada pantai berpasir
yang memiliki hutan mangrove. Selain hewan-hewan tersebut ular juga dapat ditemukan di
sekitar area mangrove, khususnya pada dataran yang mengarah ke laaut.

 Burung

Pada saat terjadinya perubahan pasang surut merupakan suatu masa yang ideal bagi
berlindungnya burung (dunia burung), dan merupakan waktu yang ideal bagi burung untuk
melakukan migrasi. Menurut Saenger et al. (1954), tercatat sejumlah jenis burung yang hidup di
hutan mangrove yang mencapai 150-250 jenis. Beberapa penelitian tentang burung di Asia
Tenggara telah dilakukan oleh Das dan Siddiqi 1985 ;Erftemeijer, Balen dan Djuharsa, 1988;
Howes,1986 dan Silvius, Chan dan Shamsudin,1987. Di Kuba, terdapat beberapa spesies yang
menempati tempat atau dataran tinggi seperti Canario delmanglar (Dendroicapetechisgundlachi)
dan tempat yang lebih rendah seperti Oca del manglar (Ralluslongirostriscaribaeus). Burung
yang paling banyak adalah Bangau yang berkaki panjang. Dan yang termasuk burung pemangsa
adalah Elanglaut (Haliaetusleucogaster), Burung layang-layang (Haliasturindus), dan elang
pemakan ikan (Ichthyphagusichthyaetus). Burung pekakak dan pemakan lebah adalah burung-
burung berwarna yang biasa muncul atau kelihatan di hutan mangrove.

Beberapa biota Sumber Daya

Perairan

Di kawasan pesisir, mangrove dapat hidup dengan baik dan memiliki banyak fungsi, baik secara
ekologis maupun ekonomis. Salah satu fungsi ekologisnya yaitu merupakan habitat dari berbagai
jenis biota laut, termasuk biota penempel. Biota penempel yang terdapat pada berbagai bagian
(daun, batang, dll) dari vegetasi mangrove sebagian besar berasal dari golongan crustacea,
bivalvia dan gastropoda.

Substrat yang ada di ekosistem mangrove merupa kan tempat yang sangat disukai oleh biota
yang hidupnya di dasar perairan atau bentos. Dan kehidupan beberapa biota tersebut erat
kaitannya dengan distribusi ekosistem mangrove itu sendiri. Sebagai contoh adalah kepiting yang
sangat mudah untuk membuat liang pada substrat lunak yang ditemukan di ekosistem mangrove.
Beberapa sumber daya perairan yang sering ditemukan di ekosistem mangrove dijelaskan
sebagai berikut:

a. Ikan

 Ikan di daerahhutan mangrove cukup beragam yang dikelompokkan menjadi empat


kelompok, yaitu:
 Ikan penetap sejati, yaitu ikan yang seluruh siklus hidupnya dijalankan di daerah hutan
mangrove seperti ikanGelodok (Periopthalmus sp.).
 Ikan penetap sementara, yaitu ikan yang berasosiasi dengan hutan mangrove selama
periode anakan, tetapi pada saat dewasa cenderung menggerombol di sepanjang pantai
yang berdekatan dengan hutan mangrove, seperti ikan belanak (Mugilidae), ikan Kuweh
(Carangidae), dan ikan Kapasan, Lontong (Gerreidae).
 Ikan pengunjung pada periode pasang, yaitu ikan yang berkunjung kehutan mangrove
pada saat air pasang untuk mencari makan, contohnya ikan Kekemek, Gelama, Krot
(Scianidae), ikan Barakuda, Alu-alu, Tancak (Sphyraenidae), dan ikan-ikan dari familya
Exocietidae serta Carangidae.
 Ikan pengunjung musiman, ikan-ikan yang termasuk dalam kelompok ini menggunakan
hutan mangrove sebagai tempat asuhan atau untuk memijah serta tempat perlindungan
musiman dari predator.

b. Crustacea dan Molusca

Berbagai jenis fauna yang relative kecil dan tergolong dalam invertebrata, seperti udang dan
kepiting (Krustasea), gastropoda dan bivalva (Moluska), Cacing (Polikaeta) hidup di hutan
mangrove. Kebanyakan invertebrate ini hidup menempel pada akar-akar mangrove, atau di
lantai hutan mangrove. Sejumlah invertebrate tinggal di dalam lubang-lubang di lantai hutan
mangrove yang berlumpur. Melalui cara ini mereka terlindung dari perubahan temperatur dan
factor lingkungan lain akibat adanya pasangsurut di daerah hutan mangrove.

Biota yang paling banyak dijumpai di ekosistem mangrove adalah crustacea dan moluska.
Kepiting, Uca sp. dan berbagai spesies sesarma umumnya dijumpai di hutan Mangrove.
Kepiting-kepiting dari family Portunidae juga merupakan biota yang umum dijumpai. Kepiting-
kepiting yang dapat dikonsumsi (Scylla serrata) termasuk produk mangrove yang bernilai
ekonomis dan menjadi sumber mata pencaharian penduduk sekitar hutan mangrove. Udang yang
paling terkenal termasuk udang raksasa air tawar (Macrobrachiumrosenbergii) dan udang laut
(Penaeus indicus , P. Merguiensis, P. Monodon, Metapenaeus brevicornis) seringkali juga
ditemukan di ekosistem mangrove.

Semua spesies-spesies ini umumnya mempunyai dasar-dasar sejarah hidup yang sama yaitu
menetaskan telurnya di ekosistem mangrove dan setelah mencapai dewasa melakukan migrasi
kelaut. Ekosistem mangrove juga merupakan tempat memelihara anak- anak ikan. Migrasi biota
ini berbeda-beda tergantung spesiesnya. Udang Penaeus dijumpai melimpah jumlahnya hingga
kedalaman 50meter sedangkan Metapenaeus paling melimpah dalam kisaran kedalaman 11-30
meter dan Parapenaeopsis terbatas hanya pada zona 5-20 meter.

Ramadhan, Aditya Rizky, dkk. 2016. BIOTA ASOSIASI MANGROVE. Jakarta : Program Studi
Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Andi Hakim Rausin. Ekosistem Akuatik, Ekosistem Mangrove, Fauna


Mangrove, Mangrovewordpress.com/2010/06/07

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa di wisata
mangrove Wonorejo ditemukan suatu jenis flora dan fauna. Jenis flora yang ditemukan
adalah pohon mangrove, mangrove (bakau) merupakan komunitas tumbuhan yang hidup
di dekat area pasang surut dengan kadar tanah bersalinitas. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan tingkat tinggi, dimana sudah memiliki daun, batang dan akar yang sudah
dibedakan. Tumbuha mangrove banyak ditemukan di pantai teluk dangkal, esturia, delta
dan daerah pantai yang terlindung.
Jenis mangrove yang ada di Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya antara lain
adalah :
1. Api-api (Avicennia) yang memiliki ciri-ciri Akar napas serupa paku yang panjang dan
rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal batangnya.

2. Tanjang (Rhizophora apiculata), yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun
penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di
pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang.
3. Sonnera Caseolaris.
Fauna yang terdapat di ekosistem mangrove merupakan perpaduan antara fauna
ekosistem terestrial, peralihan dan perairan. Fauna terrestrial kebanyakan hidup di pohon
mangrove sedangkan fauna peralihan dan perairan hidup di batang, akar mangrove dan
kolom air. Beberapa fauna yang umum dijumpai di ekosistem mangrove dijelaskan sebagai
berikut:
1. Mamalia, pada saat terjadinya surut air laut banyak monyet-monyet (Macacusirus)
terlihat mencari makanan seperti shell-fish dan kepiting sedangkan kera bermuka putih
(Cebuscapucinus) memakan cockles di mangrove.
2. Reptil dan ampibi, pada wisata mangrove dapat ditemukan biawak dan ular.
3. Pada saat terjadinya perubahan pasang surut merupakan suatu masa yang ideal bagi
berlindungnya burung (dunia burung), dan merupakan waktu yang ideal bagi burung
untuk melakukan migrasi. Burung pekakak dan pemakan lebah adalah burung-burung
berwarna yang biasa muncul atau kelihatan di hutan mangrove.
4. Di kawasan pesisir, mangrove dapat hidup dengan baik dan memiliki banyak fungsi, baik
secara ekologis maupun ekonomis. Salah satu fungsi ekologisnya yaitu merupakan
habitat dari berbagai jenis biota laut, termasuk biota penempel. Beberapa sumber daya
perairan yang sering ditemukan di ekosistem mangrove diantaranya ikan, crustacea dan
moluska. Ekosistem mangrove juga merupakan tempat memelihara anak- anak ikan.
Migrasi biota ini berbeda-beda tergantung spesiesnya.
B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai