Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Paleontologi (Filum Brachiopoda) - Gian Gustiana - F1D22013

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

FILUM BRACHIOPODA (ARTIKULATA DAN INARTIKULATA)

Disusun Oleh:
GIAN GUSTIANA
F1D220013

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan praaksara.
Paleontologi mencakup studi fosil untuk menentukan evolusi suatu organisme
dan interaksinya dengan organisme lain dan lingkungannya. Paleontologi ialah
ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan dibumi termasuk hewan dan
tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil. Paleontologi terbagi menjadi
dua, yaitu paleobotani (khusus dibidang tumbuhan) dan paleozoologi (khusus
dibidang hewan).
Fosil adalah sisa atau jejak dari kehidupan suatu organisme baik tanaman
ataupun hewan yang telah terawetkan dikerak atau lapisan bumi, umurnya lebih
dari 10.000 tahun yang lalu dan terbentuk secara alami. Fosil merupakan sisa-
sisa atau bukti kehidupan yang terjadi waktu geologi sebelumnya atau yang
dikenal dengan pada masa purba. Pada dasarnya semua fosil yang telah
ditemukan telah memberi petunjuk tentang dunia masa lalu atau lampau. Fosil
sebenarnya menggambarkan kepada kita bahwa kehidupan berkembang dari
waktu ke waktu. Fosil dianggap telah berkontribusi dalam penyusunan skala
waktu, khususnya dalam waktu geologi.
Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup dalam setangkup cangkang yang terbuat
dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel pada substrat dengan
semen langsung atau atau dengan tangkai yang memanjang dari ujung cangkang. Hewan
kecil yang halus dan bercangkang ini dinamakan “kerang lampu”. Mereka sering dikira
kerang karena mempunyai setangkup cangkang. tetapi cangkang hewan ini menghadap
dorso-ventral (atas-bawah), sedangkang cangkang kerang lateral (kiri-kanan). Filum
Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas dasar pertautan Kedua keping cangkang, yaitu
Inarcitulata dan Articula.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Phylum Brachiopoda
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Phylum Brachiopoda
3. Untuk mengetahui klas dari Phylum Brachiopoda
1.3 Alat dan Bahan
1. Laptop dan Handphone
2. Lembar kerja
3. Maket
4. Alat tulis lengkap
5. Modul
Laporan Praktikum Paleontologi | Filum Brachiopoda 1
BAB II
DASAR TEORI

Brachiopoda adalah hewan laut yang memiliki "katup" keras pada


permukaan atas dan bawah, tidak seperti pengaturan kiri dan kanan di moluska
bivalvia. Katup brachiopoda berengsel di bagian belakang, sedangkan bagian
depan dapat dibuka untuk makan atau tertutup untuk perlindungan. Hewan ini
hidup diair laut dan air payau namun jarang, pada kedalam kurang dari 20 meter
(zona neritik) hanya hidup pada daerah tropis, hidup secara benthos dan sesyl.
Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5mm hingga 8 cm,
bentos yang mempunyai cangkang tidak sama besar, hidup diair laut sebagian air
payau, tubuhnya tidak beruas, tersusun dari zat gampingan, chitin dan simetri
bilateral, Cangkangnya mempunyai selaput mantel, hidup secara sesil pada dasar
dengan menggunakan ganggang pedicel yang terletak pada posteriornya.
Filum Brachipoda adalah salah satu kelompok hewan invertebrata yang
hidup sebagai hewan bantik dilaut. Ditinjau dari asal katanya Brachiopoda
berasal dari bahasa yunani Brachios ( tangan ), Poda ( kaki ). Jadi hewan
Brachiopoda adalah hewan yang mempunyai organ yang berfungsi sebagai
tangan dan kaki sekaligus. Hewan ini lazim disebut atau biasa disebut kerang
lentera, hal ini dikarenakan bentuk tubuh nya yang menyerupai atau mirip
dengan bentuk lampu minyak pada zaman kerajaan Romawi kuno pada masa
lalu (Hickman dan Frances,1937). Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas
dasar pertautan Kedua keping cangkang, yaitu Inarcitulata dan Articula. Pada
inarcitulata, bentuk dan ukuran kedua keping cangkang hanya dihubungkan dengan otot,
Cangkang terdiri atas campuran fosfat dan kitin dan periosrakum terluar, sehingga
dianggap lebih primitif karena sama dengan tipe cangkang dari periode Cambrian.
Saluran pencernaan lengkap dan mempunyai anus. Pedicle pada lingua panjang dan
rektraktil, bila diganggu maka hewan tersebut akan masuk kedalam lubang. kelas
inarticulata terbagi dalam 2 ordo dengan 47 spesies (Brotowidjoyo, 2004).
Di dalam cangkang terdapat lophophore yang berfungsi untuk mendapatkan
makanan. Bentuk lophophore seperti dua tangan atau “brachia” yang panjang,
menggulung dan masing-masing mengandung deretan tentakel serta alur makanan
menuju mulut. Pada waktu makan, kedua keping cangkang terbuka sedikit, dan gerakan
cilia pada tentakel menghasilkan aliran air yang membawa makanan, kemudian
terperangkap pada lender tentakel dan oleh gerakan cilia dialirkan ke mulut. Makanan
terdiri atas fitiplankton, partikel terlarut dan koloid. Reproduksi seksual, biasanya berupa
4 buah kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum. Kecuali yang dierami, gamet
dilepas ke air melalui nepridia. Pembuahan diluar, telur menetas menjadi larva yang
berenang bebas dan sudah mulai makan. Larva inarticulata bentuknya mirip brachiopoda
dewasa, tidak mengalami metamorfosa, pada akhir stadia larva tumbuh pedicle serta
cangkang, dan larva turun ke substrat untuk kemudian masuk ke dalam lubang. Larva
articulata sebagai meroplankton selama 24 jam sanpai 30 jam, turun ke substrat,
mengalami metamorfosa menjadi bentuk seperti dewasa (Suwignyo, 2005).
Pada Articulata, bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak sama, kedua
keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau “hinge” pada
bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal kalsit, dan
terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya berhiaskan garis-garis konsetrik,
menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya kuning kusam, kelabu,
beberapa spesiesn berwarna jingga atau merah, saluran pencernaan tidak lengkap tidak
mempunyai anus, pedicle pendek dan lentur sehingga hewan dapat bergerak kekiri-kanan
atau memutar. Kelas Articulata terbagi dalam 3 ordo dengan 300 spesies (Brasier, 1980).
Pada Articulata, bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak sama, kedua
keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau “hinge” pada
bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal kalsit, dan
terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya berhiaskan garis-garis konsetrik,
menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya kuning kusam (Oemardjati,
S.B. 2000). Secara umum, cara hidup Brachiopoda meliputi tempat atau lingkungan dia
tinggal, cara dia beradaptasi atau hidup dengan lingkungannya, cara makannya, dan cara
reproduksinya. Berbagai macam poin yang mencirikan cara hidup dari Brachiopoda
adalah Brachiopoda hidup tertambat (benthos secyl) di dasar laut, lewat suatu juluran
otot yang disebut pedicle Untuk memenuhi kebutuhan makanan dan oksigen,
Brachiopoda mempunyai Lophophore yang berfungsi menggerakkan air di sekitarnya,
sehingga sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar tubuh dapat berlangsung (Syarifin, 2001).
Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era Palaezoikum dan
Mesozoikum. Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat dalam batuan dasar
laut. Sekitar 335 spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter dan biasanya menempel
pada batuan atau pada benda padat lainnya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
NAMA : Gian Gustiana
NIM : F1D220013

JUDUL PRAKTIKUM : FILUM BRACHIOPODA

Proses Pemfosilan : Termineralisasi


Jenis : Filum Brachiopoda (Articulata)
Umur : Kambrium-Recent (±291 juta tahun)

GAMBAR

TAMPAK ATAS TAMPAK DEPAN

FOTO TAMPAK BAWAH TAMPAK SAMPING

KETERANGAN Klasifikasi
Fosil ini dijumpai pada zaman Kambrium-Recent pada kisaran
(±291 juta tahun). Dan Mengalami proses pemfosilan denganKingdom : Animalia
termineralisasi,dengan cara hidup Menambat atau (Benthos : Brachiopoda
Sesil).Hidupnya pada daerah dilingkungan pantai Fosil ini terendapkanFilum
dilingkungan yang berkisar pada Zona Litoral-Zona Neritik denganKelas : Articulata
kedalaman (± 0-200 meter). : Terebratulida
Ordo
:
Family Terebratulidae
Cara hidup : Hidup dengan cara Menambat (Benthos Sesil) Genus
Lingkungan hidup : Hidup didaerah Pantai Spesies ::Terebratelia
Terebratelia
Lingkungan pengendapan : Terendapkan di Zona Litoral-Neritik Sanguinea
(± 0-200 meter)
Catatan : Tanggal Paraf / ACC

Laporan Praktikum Paleontologi | Filum 4


Brachiopoda
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
NAMA : Gian Gustiana
NIM : F1D220013
JUDUL PRAKTIKUM : Filum Brachiopoda

Proses Pemfosilan : Termineralisasi


Jenis : Filum Brachiopoda (Inarticulata)
Umur : Kambrium-Recent (±291 Juta tahun)

GAMBAR

TAMPAK ATAS TAMPAK DEPAN

FOTO
TAMPAK BAWAH TAMPAK SAMPING

KETERANGAN Klasifikasi
Fosil ini dijumpai pada zaman Kambrium-Recent pada kisaran
(±291 juta tahun). Dan Mengalami proses pemfosilan dengan Kingdom :Animalia
termineralisasi,dengan cara hidup Menambat atau (Benthos Filum Brachipoda
Sesil).Hidupnya pada daerah dilingkungan pantai Fosil ini terendapkan
dilingkungan yang berkisar pada Zona Litoral-Zona Neritik dengan Kelas : Inarticulata
kedalaman (± 0-200 meter). Ordo : Lingulida
Cara hidup : Hidup dengan cara Menambat (Benthos Sesil) Family : Lingulidae
Lingkungan hidup : Hidup didaerah Pantai Genus : Lingula
Lingkungan pengendapan : Terendapkan di Zona Litoral-Neritik Spesies :Lingula anatia
(± 0-200 meter)

Catatan : Paraf / ACC


Tanggal

Laporan Praktikum Paleontologi | Filum 5


Brachiopoda
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kedua kali ini membahas mengenai Filum Brachiopoda
dimana yang pertama kali dilakukan adalah mengamati Filum tersebut,
memahami materi dan membagi kelompok karena dalam pembagian Filum
Brachiopoda ini terbagi menjadi dua yaitu Brachiopoda Artikulata dan
Brachiopoda Inrtikulata. Filum Brachiopoda adalah hewan yang merupakan satu-
kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan. Brachiopoda adalah
hewan laut yang memiliki "katup" keras pada permukaan atas dan bawah, tidak
seperti pengaturan kiri dan kanan di moluska bivalvia. Katup brachiopoda
berengsel di bagian belakang, sedangkan bagian depan dapat dibuka untuk makan
atau tertutup untuk perlindungan. Hewan ini hidup diair laut dan air payau namun
jarang, pada kedalam kurang dari 20 meter (zona neritik) hanya hidup pada
daerah tropis, hidup secara benthos dan sesil. Brachiopoda modern memiliki
ukuran cangkang rata-rata dari 5 mm hingga 8 cm, bentos yang mempunyai
cangkang tidak sama besar, hidup diair laut sebagian air payau, tubuhnya tidak
beruas, tersusun dari zat gampingan, chitin dan simetri bilateral, Cangkangnya
mempunyai selaput mantel, hidup secara sesil pada dasar dengan menggunakan
ganggang pedicel yang terletak pada posteriornya.
Filum Brachiopoda memiliki keberadaan fosil yang sangat melimpah, pada
batuan yang berasal dari kurun paleozoikum. Filum Brachiopoda memiliki dua
kelas yaitu, artikulata yang memiliki engsel bergigi dan otot membuka dan
menutup secara sederhana. Larva planktonik spesies artikulata tidak menyerupai
bentuk dewasa, melainkan terlihat seperti gumpalan dengan kantung kuning telur
(yolk sec) dan tetap diantara plankton untuk beberapa hari sebelum meninggalkan
perairan untuk metamorfosis. Lalu ada Inartikulata yang memiliki engsel tanpa
gigi dan sistem yang lebih kompleks dari otot yang digunakan untuk menjaga
kedua bagian sejajar. Larva brachiopoda inartikulata adalah miniatur bentuk
dewasa dengan lofofor (mahkota tentakel di mana silia/rambut rambut halus
membuat arus air yang memungkinkan mereka untuk menyaring partikel
makanan dari air) yang memungkinkan larva untuk mencari makan dan berenang
selama berbulan bulan sampai hewan menjadi cukup berat hidup di dasar laut.
Bentuk dan ukuran kedua keping cangkang Magellania flaucens tidak sama,
kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau
“hinge” pada bagian posterior, cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam
bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan, periostrakum, permukaan ada kalanya
berhiaskan garis-garis konsetrik, menyebar bergerigi atau berduri, warna
cangkang biasanya kuning kusam. Di dalam cangkang terdapat lophohore yang
berfungsi untuk mendapatkan makanan. Bentuk lophophore seperti dua tangan
atau “brachia” yang panjang, menggulung dan masing-masing mengandung

Laporan Praktikum Paleontologi |Filum 6


Brachiopoda
deretan tentakel serta alur makanan menuju mulut. Pada waktu makan, kedua
keping cangkang terbuka sedikit, dan gerakan cilia pada tentakel menghasilkan
aliran air yang membawa makanan, kemudian terperangkap pada lender tentakel
dan oleh gerakan cilia dialirkan ke mulut. Makanan terdiri atas fitiplankton,
partikel terlarut dan koloid. Reoroduksi seksual, umumnya dioecious, gonad
biasanya berupa 4 buah kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum.
Secara umum, cara hidup Brachiopoda meliputi tempat atau lingkungan dia
tinggal, cara dia beradaptasi atau hidup dengan lingkungannya, cara makannya,
dan cara reproduksinya. Berbagai macam poin yang mencirikan cara hidup dari
Brachiopoda adalah hidup tertambat (benthos secyl) di dasar laut, lewat suatu
juluran otot yang disebut pedicle Untuk memenuhi kebutuhan makanan dan
oksigen, Brachiopoda mempunyai Lophophore yang berfungsi menggerakkan air
di sekitarnya, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar tubuh dapat
berlangsung. Brachiopoda hidup dengan cara tertambat (benthos secyl) di dasar
laut, lewat suatu juluran otot yang disebut pedicle. Untuk memenuhi kebutuhan
makanan dan oksigen, Brachiopoda mempunyai Lophophore yang berfungsi
menggerakkan air di sekitarnya, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar
tubuh dapat berlangsung. Begitu pula dengan makanan. Klasifikasi phylum
Brachiopoda dibagi menjadi dua, yaitu Artikulata dan Inartikulata.
Brachiopoda Artikulata Ciri-cirinya adalah cangkang dipertautkan oleh gigi dan
socket. Cangkang umumnya tersusun oleh material karbonatan. Tidak mempunyai lubang
anus. Mempunyai keanekaragaman jenis yang besar. Banyak yang berfungsi sebagai fosil
index. Dan mulai muncul sejak zaman Cambrian hingga kini. Contohnya adalah
Terebratulid. Pada Artikula terdapat banyak ordo yaitu ordo Orthida dengan ciri-ciri umur
Ordovician, Bentuk ½ lingkaran, hinge line lurus dan hiasan bersifat radial, Contoh
genusnya yaitu Hebertella dan Platystrophia. Yang kedua yaitu ordo Strophomenida ciri-
cirinya bermur ordovician, Bentuknya pipih, hinge line lurus dan hiasan radial berupa
costellae halus, contoh genusnya yaitu Sowerbyella dan Rafinesquina. Yang ketiga yaitu
ordo Spiriferida ciri-cirinya bermur Devon, bentuknya seperti kumparan atau spiral dan
tersusun oleh material gampingan mengelilingi lophophore, contoh genusnya yaitu
Muscrospirifer dan Platyrachella. Yang keempat ordo Rhynchonellida ciri-cirinya
cangkang berbentuk segitiga atau bulat, hinge line pendek dan beak kuat disertai lipatan
bentuk accordeon, contoh genusnya yaitu Pugnoides dan Rhynchotreta. Yang kelima yaitu
ordo Terebratulida ciri-cirinya permukaan cangkangnya halus dan lubang pedicle terletak
pada beak yg menggantung, contoh genusnya yaitu Terebratula dan Dielasma.
Ciri-ciri dari Inartikulata adalah tidak mempunyai gigi pertautan (hinge teeth) dan
garis pertautan (hinge line). Cangkang atas dan bawah (valve) tidak dihubungkan dengan
otot dan terdapat socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat. Pertautan
kedua cangkangnya dilakukan oleh sistem otot, sehingga setelah mati cangkang langsung

Laporan Praktikum Paleontologi |Filum 7


Brachiopoda
terpisah. Cangkang umumnya berbentuk membulat atau seperti lidah, tersusun oleh
senyawa fosfat atau khitinan. Mulai muncul sejak Jaman Cambrian awal hingga masa kini.
Contohnya yaitu Lingula. Rentang Hidup Phylum Brachiopoda, pada akhir zaman
Permian, terjadi kepunahan massal yang melibatkan hampir semua golongan
Brachiopoda. Hanya sedikit takson yang selamat, seperti golongan Trebratulid dan
Lingula, dan masih (543 hingga 248 juta tahun lalu). Brachiopoda masa kini selalu
ditemukan dalam keadaan tertambat dengan menggunakan pedikelnya, baik pada batuan
keras maupun cangkang binatang yang telah mati.
Filum ini merupakan salah satu phylum kecil dari benthic invertebrates. Hingga saat
ini terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini yang mampu bertahan dan sekitar 30.000
fosilnya telah dinamai. Brachiopoda hanya hidup di laut. Sebagian besar spesies
menghindari lokasi dengan arus kuat atau gelombang, dan situs khas termasuk bebatuan,
celah dan gua, lereng curam kontinental, dan di dasar laut dalam. Namun, beberapa
spesies brachiopoda artikulata melekat pada rumput laut atau di lokasi yang sangat
terlindung di zona pasang surut. Fosil brachiopoda bisa mengindikatorkan manfaat
perubahan iklim selama era Paleozoikum. Ketika suhu global yang rendah, seperti pada
banyak Ordovisium, perbedaan yang besar dalam suhu antara khatulistiwa dan kutub
menciptakan berbagai koleksi fosil di lintang yang berbeda-beda. Di sisi lain, periode
hangat, banyak seperti dari Siluria, tercipta perbedaan kecil dalam suhu,dan semua lautan
di rendah untuk garis lintang tengah yang dijajah oleh spesies yang sama. Brachiopda
masa kini semuanya hidup di laut, pada semua kedalaman pada semua lintang bumi.
Namun demikian fungsinya sebagai penunjuk lingkungan tertentu tidaklah khas. Salah
satu perkecualian adalah golongan Brachiopoda inartikulata, yaitu Lingula, yang
merupakan salah satu fosil yang tertua dari golongan binatang. Spesies ini umumnya hidup
pada laut di daerah tropis dengan keanekaragaman yang rendah serta kedalaman kurang
dari 20 meter. Cangkang Lingula masa kini sangat mirip dengan cangkang Lingula yang
dijumpai pada batuan yang umurnya lebih dari 500 juta tahun.

Laporan Praktikum Paleontologi |Filum 8


Brachiopoda
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Filum Brachiopoda adalah hewan yang merupakan satu-kesatuan
tubuh ynag difungsikan sebagai kaki dan lengan. Brachiopoda adalah
hewan laut yang hidup dalam setangkup cangkang yang terbuat dari zat kapur
atau zat tanduk.

2. Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas dasar pertautan Kedua keping
cangkang, yaitu Inarcitulata dan Articula.

3. Ciri-ciri dari Brachiopoda yaitu, mempunyai Brachion yang berbeda,


terdiri dari dua kulit kerang. Benthos yang memiliki cangkang yang tidak
sama besar, hidup di air laut sebagian di air payau. Tubuhnya tidak
beruas, tersusun dari zat gampingan, chitin dan simetri bilateral.
Cangkangnya mempunyai selaput mantle. Hidup secara sesil.
4.2 Saran
Diharapakan praktikum bisa berjalan lebih baik sehingga praktikan dan
juga asisten sama-sama bekerja sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik
dan lebih kondusif lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Hickamn Sr and Frances M. Hickamn 1974. Integrated Principles of Zoology. The


Mosby Comppany. U.SA. : Saint Louis.
Brasier, M.D. (1980), Microfossils. Chapman and Hall publishers. Brotowidjoyo. 2004.
Zoologi Dasar. Erlangga : Jakarta.
Oemardjati, S.B. 2000. Taksonomi Avertebrata. Universitas Indonesia.Jakarta.
Radiopoetro.2002. Zoologi. Erlangga : Jakarta.
Suwignyo, S.2005. Avertebrata Air. Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor.
Syarifin. (2001). Paleontology Invertebrata. Teknik Geologi Universitas Padjajaran:
Bandung
Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai