Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sudah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 51

PEMBUATAN IKLAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA AWCOFFEE

JOGJA MENGGUNAKAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN MOTION


GRAPHIC

SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar sarjana pada Program
Studi Informatika

Disusun oleh :
Syafira Dwinuraini
16.11.0869

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi pada era globalisasi saat ini telah membawa

pengaruh besar terhadap kemajuan dalam dunia bisnis. Untuk mencapai tujuan

dari bisnis yang dijalankan maka diperlukan untuk membuat strategi yang

tepat. Salah satu strategi yang bisa di gunakan yaitu dengan cara

mempromosikan produk, jasa, atau tempat usaha yang sedang dijalankan.

Melalui sebuah iklan, perusahaan dapat memberikan informasi terhadap

khalayak umum tentang bisnis yang dijalankan.

Iklan adalah suatu sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk

menarik perhatian publik terhadap iklan yang dibuat. Iklan yang

dipublikasikan diharapkan nantinya informasi atau pesan yang disampaikan

kepada masyarakat luas khususnya di kota Yogyakarta yang menjadi target

audience akan lebih jelas, dan juga menjadi sarana promosi yang efektif bagi

perusahaan.

Perkembangan teknologi yang ada mendukung untuk menciptakan

teknik-teknik yang baru dalam sebuah video iklan. Penggunaan teknik live

shoot sudah tidak asing lagi, namun dengan menggabungkan teknik live shoot

dan beberapa teknik animasi lainnya seperti slow motion dan motion tracking

merupakan hal yang masih jarang digunakan. Awcoffee adalah sebuah kedai

kopi yang beralamatkan di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km. 7.5 Sleman,

1
2

Yogyakarta yang didirikan oleh Andra Digantara 3 November 2019, membuat

Awcoffee masih sangat muda dalam bisnis kedai kopi. Awcoffee

memanfaatkan media Instagram untuk mempromosikan kedai kopinya.

Instagram dinilai sangat efektif sebagai media promosi disamping biayanya

gratis, semua orang saat ini khususnya remaja, dewasa bahkan orangtua sangat

aktif membuka Instagram setiap harinya. Berdasarkan latar belakang di atas,

maka penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menerapkan teknik live shoot

yang digabungkan dengan beberapa teknik slow motion dan motion tracking.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi

faktor dalam penelitian ini adalah “bagaimana membuat video iklan sebagai

sarana promosi pada Awcoffee Jogja?”.

1.3 Batasan Masalah

Dalam suatu penelitian, ruang lingkup penelitian harus diperhatikan

benar oleh penelitian. Agar penelitian tersebut tidak menyimpang dari sasaran,

maka harus dibuat Batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Teknik yang digunakan dalam pembuatan video iklan ini menggunakan

teknik live shoot dan motion graphic.

2. Iklan yang akan ditayangkan di instagram dan youtube.

3. Software yang digunakan untuk pembuatan iklan yaitu :

a) Adobe Premiere

Adobe Premiere merupakan program aplikasi video editing yang

sangat terkenal dan banyak digunakan untuk video editing. Premiere telah
3

menjadi standar program aplikasi video editing, karena kemampuannya

yang baik dan lengkap untuk mengedit, memberi transisi, memberi efek

dan lain-lain pada klip video.

b) Adobe After Effect

Adobe After Effect adalah sebuah software yang sangat profesional

untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Standard Effects yang mencapai

sekitar 50 macam lebih, yang bisa mengubah dan menganimasikan objek.

c) Adobe Photoshop

Adobe Photoshop perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems

yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan efek.

d) Adobe Audition

Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor, dan

mixer yang sudah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan

suara.

4. Iklan yang berbentuk video berdurasi 60 detik.

5. Iklan promosi ini untuk masyarakat umum.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta permasalahan diatas maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk memenuhi syarat kelulusan program Strata 1 Informatika di

Universitas Amikom Yogyakarta

2. Untuk membuat video periklanan sebagai media promosi pada kedai kopi

Awcoffee Jogja
4

1.4.1 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Dapat mengembangkan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan di

Universitas Amikom Yogyakarta.

2. Dapat memperoleh wawasan secara nyata dari penelitian yang telah

dilakukan.

1.4.2 Bagi Perusahaan/Instansi :

1. Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan penjualan dan

memberikan informasi kepada masyarakat luas

2. Dengan dibuatnya iklan ini diharapkan masyarakat bisa menjadi target

audience akan lebih jelas, dan juga menjadi sarana promosi yang

efektif bagi perusahaan

1.4.3 Bagi Pengembang :

Dapat menambah referensi atau ide-ide baru dalam pembuatan

video periklanan.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan

untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah

dan tujuan penelitian.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

kali ini adalah.


5

1. Metode Angket

Pada metode ini akan menggunakan suatu angket atau kuesioner

untuk mendapatkan data dari hasil penelitian yang dilakukan dengan

memberi suatu pertanyaan yang mempunyai nilai setiap poinnya.

2. Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka merupakan salah satu metode yang digunakan dalam

penelitian ini dengan menjadikan artikel,jurnal ,makalah dan buku sebagai

media rujukan dari penelitian.

1.6.2 Metode Perancangan Iklan

a. Brainstorming

Suatu bentuk diskusi dalam rangka himpunan dan gagasan, pendapat,

informasi, pengetahuan, dan pengalaman sehingga ide-ide kreatif.

b. Storyline

Jalan rencana cerita iklan dalam bentuk tulisan.

c. Storyboard

Jalan rencana cerita iklan dalam bentuk gambar dan tulisan.

1.6.3 Metode Pengembangan

a. Tahap Produksi

Shooting yaitu tahap pengambilan video yang sudah

ditentukan. Pengambilan video dapat diambil dari posisi dan sudut

pandang yang berbeda.

b. Tahap Pasca Produksi


6

1. Editing : menentukan dalam penggabungan video, suara, dan

menambahkan efek motion graphic.

2. Rendering : packing dalam bentuk format yang sudah ditentukan.

3. Penyiaran : mempublikasikan melalui iklan di instagram.

1.6.4 Metode Pengecekan Unit

Tahap ini dari pengetesan masing-masing iklan secara terpisah

dalam sistem multimedia. Secara luas, fungsi dari masing-masing

pengetesan adalah sebagai garansi bahwa iklan tersebut Sudah dibuat

sesuai dengan storyboard dan naskah.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini diuraikan dalam beberapa bab

yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menguraikan latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang pengertian multimedia, jenis media

promosi, dan teknik apa saja yang dipakai dalam perancangan iklan pada

Awcoffee Jogja.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN


7

Bab ini membahas latar belakang perusahaan dan menjelaskan

tahap pra produksi yang meliputi analisis dan perancangan iklan.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang proses dan hasil perancangan iklan

pada Awcoffee Jogja.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Rico Ardiansyah (2018) dengan judul “Perancangan dan

Pembuatan Iklan Televisi Pada Cats and Coffee dengan Menggunakan

Metode Live shoot dan Motion Graphic”.Penelitian skripsi tersebut

meneliti tentang pembuatan serta perancangan iklan televisi yang dimana

pada penelitian ini iklan tersebut dibuat dengan metode live shoot dan

motion graphic dari sinilah penulis mengambil gambaran tentang

keterhubungan antara live shoot dan motion graphic dengan sebuah iklan

[1]

Pangestu J.W dan Melwin S (2017) dengan judul “Pembuatan

Iklan pada Café Kopinya Kita Yogyakarta dengan Teknik Motion Graphic

dan Live Shoot Sebagai Promosi” penelitian ini menjelaskan tentang

penempatan iklan pemasaran promosi yang terfokus tentang bagaimana

cara membuat suatu iklan dengan objek café dan inilah yang dijadikan

salah satu referensi oleh penulis dalam pemilihan objek café sebagai salah

satu objek penelitian.[2]

Rizki dan Andi S (2015) dengan judul “Penggunaan Teknik Live

Shooting dan Motion Graphic dalam Pembuatan Video Iklan Roro

Mendut Skin Care Sebagai Media Promosi” dalam skripsinya iklan ini

dibuat untuk menunjukkan manfaat dan keunggulan dari produk melalui

8
9

teknik live shooting dan dengan menambahkan animasi motion graphic

untuk memunculkan sedikit efek yang ditambahkan di dalamnya. Dengan

demikian penulis menjadikan penelitian ini sebagai salah satu alasan

mengapa penggunaan motion graphic ditambahkan didalam penelitian

penulis.[3]

2.2 Dasar Teori

2.2.3 Pengertian Iklan

Iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif

untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam

usahanya untuk menghadapi pesaing.[5]

Menurut M.Suyanto (2004) Periklanan adalah penggunaan media

bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi

persuasif tentang produk organisasi yang merupakan alat promosi yang

kuat.

Dari penjelasan tersebut didapati bahwasanya iklan adalah suatu

bentuk komunikasi yang diperuntukan bagi para konsumen untuk

keperluan usaha. Menurut beberapa ahli iklan haruslah memiliki sifat

persuasif dan kreatif tersendiri dalam penyampaiannya agar suatu

konsumen memiliki ketertarikan tersendiri terhadap produk tersebut .

Dalam suatu periklanan haruslah dibutuhkan suatu media tersendiri

sebagai sarana komunikasi terhadap publik atas suatu produk, Menurut

Junaedi ( 2013 : 111) “Iklan harus menggunakan medium untuk mencapai


10

khalayak.”. Pemanfaatan media sangatlah berpengaruh terhadap bentuk

suatu periklanan.

2.2.2 Tujuan Periklanan

Suatu iklan memiliki unsur komunikasi massa dan harus dibayar

untuk menciptakan kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan

sikap, atau adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan

[6].dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasanya tujuan dari

pengiklanan adalah mendapatkan keuntungan atas suatu produk.

2.2.3 Jenis-jenis Iklan

Iklan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu pembagian secara umum

dan pembagian secara khusus.[7]

1. Pembagian Iklan Secara Umum

Dalam penggunaannya iklan secara umum memiliki fungsi sebagai

media komunikasi yang dipergunakan untuk mengajak suatu kelompok

untuk melakukan suatu tindakan dan bukan untuk mencari keuntungan

dari suatu produk serta lebih cenderung sebagai iklan layanan masyarakat .

iklan secara umum terbagi dalam 5 jenis sebagai berikut:

a. Iklan Tanggung Jawab Sosial

Yaitu iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang

bersifat informatif, penerangan, Pendidikan agar membentuk sikap

warga sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah

sosial dan kemasyarakatan tertentu. Misalnya iklan anjuran dan

iklan penggambaran sosial.


11

b. Iklan Bantahan

Yaitu iklan yang digunakan untuk membantah atau

melawan atas sesuatu isu yang merugikan dan memperbaiki citra

seseorang, perusahaan atau merek yang tercemar akibat informasi

yang tidak benar. Tujuan dari iklan bantahan antara lain

mengeliminasi iklan yang tidak benar dan tidak menguntungkan,

meluruskan (membelokkan) isu tersebut pada porsi yang benar,

sesuai dengan maksud perusahaan; membangun simpati khalayak;

membangun opini publik bahwa perusahaan berada pada posisi

yang benar.

c. Iklan Pembelaan

Iklan ini merupakan ‘lawan’ dari iklan bantahan. Tujuan

dari iklan ini adalah memperoleh simpati dari khalayak bahwa

perusahaan berada berada dalam posisi yang benar. Contoh yang

biasanya ditemukan tentang iklan jenis ini adalah iklan yang terkait

dengan hak paten.

d. Iklan Perbaikan

Yaitu iklan yang memperbaiki pesan-pesan tentang sesuatu

hal yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media. Istilah

lain iklan ini adalah klan ralat atau iklan pembetulan. Iklan ini
12

bertujuan untuk meralat informasi yang salah, sehingga publik

tetap mendapatkan informasi yang benar.

e. Iklan Keluarga

Yaitu iklan dimana isi pesan-pesannya merupakan sebuah

pemberitahuan dari pengiklan tentang terjadinya suatu peristiwa

kekeluargaan kepada keluarga atau khalayak lainnya. Iklan

keluarga biasanya lebih banyak berbentuk iklan kolom dan display,

tidak banyak berisi ilustrasi gambar, dan lebih mengandalkan

pesan tertulis. Contoh iklan ini adalah iklan tentang kematian,

pernikahan, wisuda, dan lain-lain.

2. Pembagian Iklan Secara Khusus

Berdasarkan Media yang digunakan Secara umum pembagian iklan

berdasarkan media yang digunakan terbagi dua, yaitu iklan above the line

dan iklan below the line.

a. Iklan media above the line adalah media yang bersifat massa.

Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran

berjumlah besar dan menerpa pesan iklan secara serempak.

Media yang termasuk kategori above the line yaitu surat kabar,

majalah, tabloid, televisi, film, radio, dan internet.

b. Iklan below the line adalah iklan yang menggunakan media

khusus. Yang termasuk media-media below the line adalah

leaflet, poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of


13

purchase (POP), sticker, shop sign, flyers, display, dan lain-

lain.

3. Berdasarkan Tujuan

Setiap iklan haruslah memiliki suatu tujuan tersendiri karena hal

inilah yang mendasari suatu iklan dibuat,berdasarkan tujuannya iklan

dibagi menjadi dua sebagai berikut

1. Iklan Komersial

Iklan komersial disebut juga iklan bisnis. Iklan ini

bertujuan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, terjadinya

peningkatan penjualan di mana sasaran pesan yang dituju adalah

untuk seseorang atau lembaga yang akan mengolah dan atau

menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir.

2. Iklan Non Komersial (Iklan Layanan Masyarakat)

Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi,

mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan

keuntungan ekonomi melainkan keuntungan sosial.

2.2.1 Pengertian Media

Menurut Wilbur Schram (1982) media merupakan salah satu

teknologi yang dipergunakan sebagai pembawa pesan untuk

pembelajaran.Dalam istilah bahasa media terbentuk dari kalimat medium

yang berarti perantara. dari beberapa hal tersebut dapat disimpulkan

bahwasanya media merupakan suatu tempat yang berguna sebagai

perantara pembawa pesan atau sebagai penyalur informasi.


14

2.2.2 Macam-macam Media Promosi

Media promosi adalah suatu tempat di mana suatu produk dapat

diiklankan, ada berbagai macam media promosi sebagai berikut:

1. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media yang dalam penyampaiannya

dibutuhkan suatu perangkat elektronik tersendiri. contoh dari Media

elektronik sendiri adalah televisi, radio, dan internet.

penggunaan media internet merupakan salah satu media yang

memiliki tingkat ketertarikan yang tinggi hal ini dipengaruhi oleh

kemajuan teknologi, pada implementasinya periklanan di dalam internet

dapat mempergunakan platform website maupun media sosial,berbeda

dengan media lainnya periklanan di dalam internet dapat bersifat pribadi

dan juga korporasi.

2. Media Cetak

Media cetak merupakan salah satu media yang telah dipergunakan

lebih lama dibandingkan dengan media lainnya, bentuk media cetak

meliputi brosur poster banner dan surat kabar. pada penggunaannya media

cetak memiliki efektivitas yang tinggi dan dalam penggunaannya lebih

bersifat resmi karena hal inilah penggunaan media cetak lebih diminati

oleh suatu korporasi .

2.2.4 Definisi Live Shoot

Liveshoot merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam

proses pengambilan gambar yang memanfaatkan penggambaran asli dari


15

bentuk fisik produk. Penggunaan liveshoot sendiri sering ditemui di

beberapa produk periklanan Hal ini dikarenakan dengan menggunakan

teknik live shoot suatu produk dapat menunjukkan originalitasnya.

2.2.5 Definisi Motion Graphic

Motion graphic merupakan hasil pengembangan dari Graphic

Design, elemen-elemen yang terkandung dalam Motion Graphic ini

sendiri antara lain : tipografi, komposisi, warna, style frame, audio visual

dan juga elemen-elemen grafis lainnya. Motion Graphic sendiri dapat

diartikan sebagai sebuah karya seni yang dibuat guna menghasilkan

gerakan, dan dalam pembuatannya juga digabungkan dengan suara guna

memenuhi suatu kebutuhan visual.[8]

2.2.6 Elemen-elemen Motion Graphic

Motion Graphic pada umumnya merupakan gabungan dari

potongan-potongan desain/animasi yang berbasis media visual yang

menggabungkan Bahasa film dengan desain grafis. Dapat dicapai dengan

memasukkan sejumlah elemen yang berbeda seperti animasi, video, film,

tipografi, ilustrasi, fotografi, dan musik.

2.2.7 Karakteristik Motion Graphic

Ada beberapa karakteristik untuk lebih mendefinisikan sifat dari

motion graphic, yaitu:

1. Motion graphic 2 dimensi tetapi juga dapat menciptakan sebuah

ilusi elemen gerakan berupa 3 dimensi. Hal tersebut dikarenakan

sebagai gambar pada layar dan proyeksi yang memiliki lebar dan
16

panjang, tetapi tidak mempunyai kedalam. Hanya terlihat seperti

space atau objek 2 dimensi yang terletak pada 3 dimensi space.

2. Motion graphic tidaklah harus benar-benar berpindah posisi, akan

tetapi adanya suatu objek yang berubah dalam jangka waktu

tertentu. Contohnya terdapat sebuah font yang hanya diam saja atau

tidak berpindah tempat melainkan ada perubahan dalam objek font

tersebut, seperti perubahan warna pada durasi waktu tertentu.

3. Motion graphic yang digunakan dalam jenis multimedia interaktif,

akan tetapi tidak selalu interaktif. Hanya diperlihatkan secara linier

dan user tidak memiliki kontrol penuh atas motion graphic

tersebut.

2.2.8 Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan

sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi

yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini sangat penting karena menentukan

bentuk sistem yang harus dibangun.

2.2.9 Metode Perancangan dan Pengembangan

Untuk membuat sebuah proyek film, ada tahapan-tahapan yang

harus dilalui. Secara umum, tahapan tersebut terbagi menjadi tiga tahap,

yaitu tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

1. Tahap Pra Produksi


17

Tahap pra produksi adalah tahap semua pekerjaan dan aktivitas

yang terjadi sebelum multimedia komersial diproduksi secara nyata.

Perencanaan secara baik sebelum diproduksi dapat menghemat waktu dan

biaya. Pada tahap ini hal yang dilakukan meliputi ide cerita, alur video,

dan pembuatan storyboard.

2. Tahap Produksi

Tahap produksi adalah periode selama multimedia diproduksi

secara nyata. Kegiatan produksi meliputi pengambilan gambar(syuting),

dan penataan cahaya.

3. Tahap Pasca Produksi

Tahap pasca produksi adalah periode dimana semua pekerjaan dan

aktivitas yang terjadi setelah iklan diproduksi secara nyata untuk keperluan

komersial. Kegiatan pascaproduksi meliputi pengeditan video dan suara

untuk digabungkan menjadi iklan sesuai story line yang telah dibuat pada

tahap praproduksi.[9]

2.2.10 Metode Testing

Pada tahap ini hasil video iklan yang terdiri dari proses pra

produksi, produksi, dan pasca produksi akan diamati kembali secara

berulang-ulang. Berdasarkan keinginan dari objek penelitian video iklan

yang dibuat sudah sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya.

Apabila dalam video iklan ini ada kesalahan dan ada hal-hal yang tidak

sesuai dengan proses pra produksi, akan memperbaiki kesalahan dengan

merender ulang dan mengeditnya kembali.[10]


18

2.2.11 Metode Implementasi

Pada tahapan ini merupakan tahapan dimana penulis membangun

dan mengembangkan sesuai dengan iklan yang dibuat menggunakan

teknik live shoot dan motion graphic yang bertujuan menyampaikan

informasi berupa profil, portofolio, dan potensi yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan sehingga muncul informasi yang berharga.


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Sejarah AwCoffee

Berdasarkan keterangan dari pemilik perusahaan AwCoffee yaitu Andra

dalam pembuatan perusahaan yang dimulai pada tahun 2019 didasari oleh

keinginannya untuk memberikan pengalaman lebih kepada penikmat minuman

kopi dan juga menyebar luaskan produk mereka.

Pada mulanya pemberian nama coffee shop tersebut didapatkan dari nama

pemilik dan istrinya yaitu Andra dan Whita hingga akhirnya mengambil awalan

huruf dari kedua nama pemilik coffee shop tersebut. Dalam ciri khas perusahaan

tersebut yaitu memilih bahan baku biji kopi terbaik untuk disajikan kepada

pelanggan dan hal tersebutlah yang membuat tingginya eksistensi dari kedai

AwCoffee.

Gambar 3.1 Logo AwCoffee

19
20

Dalam pelaksanaannya perusahaan tersebut memiliki visi tersendiri yaitu

menciptakan tempat berkumpul yang dapat menyatukan setiap konsumen melalui

produk kopi mereka. Selain itu dalam pelaksaannya AwCoffee mengedepankan

kesejahteraan dari para barista yang dimana menurut keterangan pemilik

perusahaan bahwasanya dalam hal kesejahteraan barista didaerah Kota

Yogyakarta masih dibawah standar dibandingkan dengan kota besar lainnya. Hal

inilah yang mendorong pemilik perusahaan menciptakan coffee shop yang dalam

memakmurkan baik pelanggan maupun barista.

AwCoffee memiliki misi tersendiri dalam menjalankan perusahaan yaitu

menjadi kopi susu terbaik se Indonesia dan karena hal inilah perusahaan tersebut

memiliki menu spesial yang sangat digemari oleh para pelanggan yaitu “kopi

susu teh” dalam menu tersebut memiliki filosofi tersendiri yang mencerminkan

misi dari perusahaan untuk menggabungkan beberapa jenis minuman menjadi satu

hidangan tersendiri.

3.1. Analisis Kebutuhan

Pada tahapan ini akan menjelaskan tentang berbagai hal yang dilakukan

oleh penulis untuk melakukan penelitian .Dalam melakukan analisis nantinya

akan dibagi menjadi dua yaitu analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan

nonfungsional adapun tahapan tersebut sebagai berikut.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Didalam tahapan kebutuhan fungsional akan dibagi menjadi tiga yaitu

prosedur yang sedang berjalan, permasalahan dan kebutuhan.


21

1. Prosedur Yang Sedang Berjalan

Dalam proses ini akan menjabarkan tentang media apa saja yang

digunakan untuk proses pengiklanan yang dilakukan oleh Awcoffee dalam

memasarkan produknya, adapun hal tersebut sebagai berikut:

a) Penggunaan Foto di Sosial Media

b) Papan Informasi

c) Radio

Penggunaan media tersebut telah dilakukan dari awal pembentukan

perusahaan hingga saat ini.

2. Permasalahan

Didalam proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan AwCoffee sering

ditemui permasalahan dalam proses pengiklanan, adapun hal tersebut adalah

sebagai berikut :

a) Rendahnya kualitas format video.

b) Kurang menariknya iklan yang dibuat.

c) Iklan yang ditampilkan belum menggambarkan produk.

d) Minimnya informasi didalam iklan.

Dalam permasalahan tersebut penulis ingin melakukan penelitian

pembuatan iklan yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut.

3. Kebutuhan

Dalam menjawab permasalahan tersebut maka dilakukanlah analisis

kebutuhan berdasarkan kekurangan diambil dari produk iklan sebelumnya, dengan

begitu didapati kebutuhan sebagai berikut:


22

a) Membuat video iklan yang lebih informatif tentang AwCoffee .

b) Menampilkan produk-produk unggulan yang dimiliki oleh AwCoffee.

c) Penggunaan format H.264 dalam pembuatan video iklan.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Pembuatan video iklan yang akan digunakan untuk proses penelitian

membutuhkan kebutuhan Non Fungsional sebagai berikut:

1. Kebutuhan Perangkat Hardware

Dalam pembuatan video iklan hardware yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Mouse X7 XL-747H

2. Speaker Logitech Z120

3. Keyboard Logitech M210

4. Monitor Monitor TCL

Serta spesifikasi perangkat komputer sebagai berikut:

1. CPU Intel Pentium G4400

2. RAM Seagate 4 GB

3. Hardisk 500 GB

4. VGA RX 570

2. Kebutuhan Software

Didalam melakukan penelitian pembuatan iklan diperlukan suatu software

pendukung untuk mempermudah proses pembuatan iklan tersebut, dalam hal ini

penulis menggunakan software sebagai berikut :

1. Adobe Photoshop CS5 :Sebagai aplikasi editing gambar produk


23

2. Adobe Premiere Pro CC 2017 :Sebagai aplikasi editing dasar pada iklan

3. Adobe After Effect Pro CC 2017 :Sebagai aplikasi editing efek motion

graphic pada iklan

4. Adobe Audition Pro CC 2017 :Sebagai aplikasi editing Audio

3. Kebutuhan Brainware

Dalam penelitian ini pembuatan video iklan sangatlah memerlukan

brainware yang berfungsi sebagai pengarah sekaligus pembuat aset yang terdapat

didalam video iklan tersbut, dan pada penelitian ini kebutuhan brainware sebagai

berikut :

1. Editing Video :Syafira Dwinuraini

2. Storyboard :Syafira Dwinuraini

3. Pengisi Suara :Syafira Dwinuraini

4. Pembuatan Aset :Syafira Dwinuraini

3.2. Pra Produksi

Didalam proses praproduksi akan diterangkan tahapan-tahapan yang

dilalui sebelum suatu iklan dibuat, adapun tahapannya sebagai berikut:

3.3.1 Penentuan Konsep Cerita

Pada penentuan konsep cerita diawali dengan melalukan observasi

berdasarkan tempat penelitian yang dimana pada kasus ini adalah kedai Awcoffee.

Setelah melakukan tahap observasi ditentukan hal apa saja yang diperlukan,

didalam kasus penelitian ini penambahan informasi tentang produk-produk yang

dijual harus ditambahkan kedalam cerita, serta didalam cerita tersebut pula akan

ditampilkan bagaimana cara pembuatan salah satu produk minuman AwCoffee


24

yang dimulai dari proses pemilihan bahan hingga pembuatan hingga siap

dihidangkan. Setelah proses tersebut akan dilanjutkan dengan cerita pelayanan

yang diberikan oleh Awcoffee serta akan ditambahkan kontak dari kedai tersebut

agar mendapatkan kesan lebih informatif.

Didalam pembuatannya video ini akan berdurasi 60 detik yang dimana

video tersebut akan berisikan unsur animasi, teks dan suara yang mengarah

kedalam kesan ceria.

3.3.2 Rencana Anggaran

Pada saat penelitian dibutuhkan suatu anggaran tersendiri untuk menunjang

keberhasilan dari penelitian tersebut, adapun rincian dari anggaran tersebut

sebagai berikut.

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan


1. Peralatan Penunjang Rp. 6.500.000,00
2. Bahan habis pakai Rp. 300.000,00
3. Perjalanan Rp. 160.000,00
4. Lain-lain (publikasi, seminar, laporan) Rp. 480.000,00
Jumlah Rp. 7.440.000,00
Tabel 3.1 Rencana Anggaran

3.3.3 Pembuatan Skenario

Naskah skenario sangatlah dibutuhkan dalam pembuatan iklan,

dikarenakan didalam naskah skenario terdapat isi pembicaraan narator dan

pergerakan scane. Dari naskah tersebutlah informasi mengenai produk yang

diiklankan dijabarkan . adapun naskah skenario dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.
25

Iklan Awcoffee

Written By

Syafira Dwinuraini

Draft 1

Gambar yang dibuat menjadi animasi logo Awcoffee

Narator

Hay! Perkenalkan kami

Adalah Awcoffee

Kami berdiri mulai tahun

2019

Menampilkan bahan-bahan pembuatan

Narator

Kopi yang kami sajikan

terbuat dari biji

Kopi pilihan dan

Susu segar dengan

Standarisasi Internasional
26

Menampakkan barista pembuat kopi

Narator

Dengan pembuatan yang

Higenis dan cepat

Sajian kopi terenak

Dapat dinikmati

Menampakkan model yang sedang menikmati kopi

Narator

Perpaduan sempurna

Dalam pelayanan dan

Cita rasa terbaru

Yang menambah aroma khas

kopi

Dari bahan tersebut tesajilah kopi

Yinyang yang nikmat

Menampakkan bangunan kedai Awcoffee

Narator

Mau dapetin sensasi


27

Baru minum kopi

Dateng aja ke

Jalan palagan

Menampakkan peta dan logo Awcoffee

Narator

Kopi enak..

Ya Awcoffee tempatnya

Gambar 3.2 Potongan Naskah Skenario

3.3.4 Storyboard

Dalam tahapan proses Pra-produksi storyboard memiliki peranan penting

yang didalamnya terdapat berbagai detail komponen dari suatu video iklan seperti

waktu, scene, dan keterangan tambahan dari scene tersebut.berbagai komponen

tersebut dirangkai didalam sebuah storyboard sebagai gambaran kasar dari isi

iklan. Dalam penelitian kali ini penulis membuat storyboard yang disesuaikan

dengan alur gerak maju yang menggambarkan awal mula pembuatan kopi hingga

kopi dihidangkan kepada konsumen. Adapun hasilnya sebagai berikut:

N Time Scane

o From Keterangan
28

1 00:00 Gambar yang

dibuat menjadi
-
animasi logo
00.09
Awcoffee

Cam Pan

2 00:10 Menampilkan

bahan-bahan
-
pembuatan
00:20

Cam Dolly Out

3 00:21 Menampakan

barista pembuat
-
kopi
00:30

Cam Dolly in
29

4 00:31 Menampakkan

model yang
-
sedang
00:40
menikmati kopi

Cam Dolly In

5 00:41 Menampakkan

bangunan kedai
-
Awcoffee
00:50

Cam Dolly Out


6 00:51 Menampakkan

peta dan logo


-
Awcoffee
01:00
animasi

Cam Dolly Out


30

3.3.5 Pembuatan Sketsa Animasi

Didalam pembuatan motion graphic diperlukan suatu aset yang digunakan

sebagai bahan dasar pembuatan animasi. Aset-aset tersebut dibentuk dari sketsa

awal yang nantinya dilanjutkan ketahap produksi. Pada penelitian ini penulis

membuat beberapa aset logo yang nantinya akan digunakan untuk pembuatan

animasi dasar dari iklan, yang pada akhirnya akan digabungkan dengan adegan

live shoot.
31

Gambar 3.3 Contoh Sketsa Animasi Cangkir

Setelah pembuatan sketsa selesai tahapan selanjutnya adalah pemberian

warna sketsa yang dimana pada akhirnya sketsa-sketsa yang telah jadi tersebut

akan digerakan menggunakan software Adobe After Effect untuk mendapatkan

efek gerak animasi tersendiri sebelum digabungkan menjadi satu frame.


32

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Produksi

Didalam proses tahapan produksi iklan akan dibentuk dari beberapa scane

yang telah mengalami beberapa proses editing. Adapun dalam pembuatannya

sendiri akan berisikan tentang penggambaran animasi, proses coloring, pembuatan

animasi, editing video, pembuatan effect, dan audio recording.

4.1.1 Penggambaran Animasi

Penggambaran Animasi sendiri merupakan suatu tahapan dimana dalam

penelitian ini penulis menggambar potongan-potongan animasi yang hanya terdiri

dari gambaran kasar dan nantinya akan digabungkan menjadi suatu screenplay

terpisah. Dalam proses penggambaran penulis menggunakan perangkat pen tablet

dan shoftware photoshop sebagai aplikasi pendukung , sebagai contoh berikut ini

penulis menggambar ulang logo dari AwCoffee yang nantinya akan dijadikan

animasi tersendiri .

32
33

Gambar 4.1 Hasil Pembuatan Model

4.1.2 Proses Coloring

Didalam proses coloring bagian-bagian dari hasil penggambaran akan

diberikan warna tersendiri, yang dimana warna tersebut disesuaikan dengan

kondisi dan tema dari produk yang dijual. Dalam penelitian kali ini penulis

memberikan warna yang sesuai dengan tema atas kemauan dari pemilik AwCoffee

yang lebih mengutamakan softcolor dalam pembuatan iklan kali ini.


34

Gambar 4.2 Hasil Proses Coloring

4.1.3 Pembuatan Animasi

Proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah pembuatan animasi ,dalam

pembuatan sendiri terdiri dari beberapa scane gambar yang telah dibuat

sebelumnya. Dalam proses pembuatannya sendiri lebih ditekankan dalam

menampilkan pergerakan dengan menambahkan efek tersendiri didalam proses

penganimasian yang dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan memanfaatkan

effek shadow serta position untuk menapilkan pergerakan pencahayaan.

Penggunaan Motion Graphic sendiri dalam penelitian didapatkan dengan

memanfaatkan efek pantul dari sebuah aset yang dimana hal tersebut dibuat

menggunakan scale settings yang diatur setiap milisecond. Adapun pembuatanya

sendiri dilakukan di software Adobe After Effect dengan contoh hasil sebagai
35

berikut:

Gambar 4.3 Hasil Pembuatan Animasi

4.1.4 Pengambilan Gambar

Setelah tahapan pembuatan animasi selesai selanjutnya adalah proses

pengambilan gambar yang menggunakan konsep liveshoot, dalam pembuatannya

sendiri berdasarkan dengan storyboard yang telah dibuat sebelumnya, pada proses

pengambilan gambar dalam penelitian ini menggunakan kamera digital dengan

konfigurasi sebagai berikut.

Ratio 16:9
Kualitas 1080p
Fps 60
ISO 100
Tabel 4.1 Konfigurasi Kamera

Dalam penelitian ini proses pengambilan gambar memiliki beberapa


36

beberapa tahapan yaitu pengambilan gambar objek benda mati serta pengambilan

gambar objek benda hidup, masing-masing mengambilan gambar menggunakan

metode tersendiri serta pencahayaan yang berbeda . Adapun contoh dari hasil dari

pengambilan gambar sebagai berikut.

Gambar 4.4 Hasil Live Shoot

4.1.5 Editing Video

Proses selanjutnya adalah editing video dimana dalam tahapan ini semua

aset yang telah dibuat dijadikan satu frame didalam software adobe premiere,

dalam proses pertama kali animasi dan hasil liveshoot memiliki ratio frame yang

berbeda oleh karena itu format frame akan dijadikan serupa agar video akhir yang

didapatkan memiliki kualitas tersendiri. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan ratio 16:9 dan kualitas 1080p HDV untuk animasi motion graphic

maupun live shoot.

Setelah proses penyamaan kualitas dilakukan selanjutnya adalah proses

cuting bagian video yang sekiranya tidak digunakan dalam pembuatan iklan,

dalam proses ini akan disesuaikan dengan durasi yang tertera dalam storyboard
37

awal, hal tersebut dilakukan agar mendapatkan inti dari setiap scane yang telah

diambil.

Gambar 4.6 Penggunaan Cutting Liveshoot

Setelah proses editing dasar dari setiap aset telah selesai selanjutnya

adalah tahapan penggabungan antara satu aset dengan yang lainnya serta

pemberian grading warna agar video tersebut memiliki warna dasar yang sama

dan memiliki daya tarik tersendiri. Adapun penggabungan video tersebut dalam

penelitian kali ini adalah sebagai berikut

Gambar 4.7 Penggabungan Video


38

4.1.6 Audio Recording

Salah satu komponen dalam video periklanan adalah suara, dalam

penelitian kali ini penulis membagi tahapan dalam pengambilan suara atau audio

menjadi dua bagian yaitu tahapan voice record yang digunakan untuk perekaman

suara talent dan proses penghilangan kebisingan atau noise adapun tahapanya

sebagai berikut.

1. Voice Record

Proses voice record sendiri dilakukan dengan menggunakan perangkat

microphone yang tersambung dengan sound recorder didalam komputer yang

mana oada tahapan ini penulis menggunakan software sound recorder dari

windows. Dalam pengambilan suara sendiri pengisi suara akan membacakan

dialog yang telah dibuat dalam proses pra produksi yang telah disesuaikan dengan

kebutuhan video .

Gambar 4.8 Perekaman Suara

2. Penghilangan Kebisingan

Dalam proses perekaman suara yang telah dilakukan sebelumnya akan

didapati suara yang masih terganggu oleh kebisingan diluar suara talen, oleh

sebab itu makan dibutuhkan software Adobe Audition yang didalam

penggunaannya nanti akan difokuskan dalam penggunaan reverb dengan

mengambil salah satu sampel noise dan menghilangkannya.


39

Gambar 4.8 Penggunaan Reverb

Setelah sample diambil selanjutnya pilih apply dan simpan file audio

dengan format wav.

4.2 Pasca Produksi

Setelah proses tahapan produksi selesai selanjutnya adalah tahapan pasca

produksi yang berisikan proses compositing, randering dan testing. Proses ini

adalah proses terakhir dalam tahapan pembuatan iklan AwCoffee. Adapun

tahapanya sebagai berikut.

4.2.1 Compositing

Dalam tahapan compositing semua file yang telah dibentuk mulai dari
40

video dan audio dikumpulkan menjadi satu ,dalam proses tersebut akan didapati

pengaturan dasar antara audio dan video yang terdapat dalam sequance

settings.adapun konfigurasi yang digunakan sebagai berikut.

Gambar 4.9 Pengaturan Ratio Video

4.2.2 Rendering

Tahapan terakhir pembuatan video iklan dalam penelitian yang dilakukan

oleh penulis adalah rendering yaitu proses pembentukkan video dan audio

menjadi satu bagian,proses ini dilakukan didalam menu export settings yang

dimana terdapat berbagai macam settings baik lokasi folder file video akhir, nama

dari video tersebut serta preset yang digunakan dalam pembuatan film.adapun

contoh dari rendering sebagai berikut.


41

Gambar 4.11 Proses Rendering

Setelah semua langkah selesai maka selanjutnya dilakukan proses

uploading ke dalam platform youtube.com.

4.2.3 Testing

Pada proses testing didalam penelitian ini menggunakan skala linkert yaitu

metode pengolahan data menggunakan sistem sampling sebagian. Data tersebut

diperoleh berdasarkan hasil kuisioner yang dibagikan secara kepada customer dari

AwCoffee yang dimana didalam kuisioner tersebut terdapat lima skala sebagai

berikut.
42

Keterangan Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 4.1 Tabel Skala Nilai

Dalam peniliaan akhir hasil dari skala tersebut akan dikalikan dengan

jumlah responden yang akan di ambil.dalam penelitian kali ini penulis

membagikan kuisioner terhadap lima responden berbeda , oleh karena itu

pengalian angka skala terakhir dikalikan dengan jumlah responden yang mengisi

kuisioner.

Linkert Keterangan
5 x 5 = 25 Sangat Setuju
4 x 5 = 20 Setuju
3 x 5 = 15 Netral
2 x 5 = 10 Tidak Setuju
1x5=5 Sangat Tidak Setuju
Tabel 4.2 Skala Linkert

Dan proses selanjutnya dimasukan kedalam rumus berikut untuk

mendapatkan rentang presentase

I=100/Linkert

I=100/5

I=20

Didapati rentang presentase dari setiap pilihan adalah 20% yang dimana

rentang tersebut akan dimulai mulai dari angka 0% hingga 100% dan didapati
43

hasil sebagai berikut.

Persentase Keterangan
0% - 19% Sangat Tidak Setuju
20% - 39% Tidak Setuju
40% - 59% Netral
60% - 79% Setuju
80% - 100% Sangat Setuju

Tabel 4.3 Skala Persentase

Setelah rumus awal telah selesai langkah selanjutnya adalah perhitungan

hasil pembagian kuisioner yang telah didapatkan dari 5 sample beserta

pertanyaanya sebagai berikut.

Pertanyaan 1:

Apakah ikalan tersebut menarik?

Keterangan Poin Linkert Total


Sangat Setuju 5 1 5
Setuju 4 4 16
Netral 3 0 0
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah Skor Linkert 21

Tabel 4.4 Hasil Pertanyaan Pertama

Pertanyaan pertama berisikan poin tentang seberapa menarikkah iklan

yang telah dibuat menggunakan teknik liveshoot dan motion graphic pada

pembuatannya. Dari hasil diatas diketahui bahwa satu responden memilih sangat

setuju dan empat responden lainnya memilih setuju dengan skor linkert total 21,
44

dengan hasil data tersebut didapatkan keterangan bahwasanya responden setuju

bahwasanya iklan yang telah dibuat adalah menarik.

Pertanyaan 2:

Apakah iklan tersebut infomatif?

Keterangan Poin Linkert Total


Sangat Setuju 5 2 10
Setuju 4 3 12
Netral 3 0 0
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah Skor Linkert 22

Tabel 4.5 Hasil Pertanyaan Kedua

Pertanyaan kedua menanyakan tentang seberapa informatifkah iklan yang

telah dibuat berdasarkan infomasi yang ditampilkan mengenai café Awcofee. Dari

hasil data responden yang telah dihimpun didapati dua responden memilih sangat

setuju dan tiga lainnya memilih setuju.Dengan hasil data tersebut maka

keterangan yang didapatkan adalah responden menyetujui bahwa iklan yang

dibuat bersifat informatif.

Pertanyaan 3:

Apakah pergerakan animasi tersebut dapat terlihat?

Keterangan Poin Linkert Total


Sangat Setuju 5 1 5
Setuju 4 4 16
Netral 3 0 0
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah Skor Linkert 21
45

Tabel 4.6 Hasil Pertanyaan Ketiga

Pada pertanyaan ketiga mempertanyakan tentang hasil dari teknik motion

graphic yang telah dibuat . Berdasarkan data responden tersebut didapati satu

orang sangat setuju dan empat orang lainnya setuju. Oleh karena hal tersebut

maka didapati bahwasanya iklan yang dibuat memiliki pergerakan animasi,

dengan total skor linkert yang didapat adalah 21.

Pertanyaan 4:

Apakah informasi tentang pembuatan kopi didalam iklan tersebut dapat

tersampaikan?

Keterangan Poin Linkert Total


Sangat Setuju 5 2 10
Setuju 4 3 12
Netral 3 0 0
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah Skor Linkert 22

Tabel 4.7 Hasil Pertanyaan Keempat

Pada pertanyaan keempat mempertanyakan tentang informasi mengenai

bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi kopi yang dijual. Dari hasil

data yang didapatkan dari responden dua memilih sangat setuju dan tiga memilih

setuju dengan skor total linkert 22 , dari data tersebut didapati kesimpulan

bahwasanya informasi mengenai bahan pembuatan dapat tersampaikan memalalui

iklan oleh responden.

Pertanyaan 5:
46

Apakah terdapat efektifitas dari iklan tersebut ?

Keterangan Poin Linkert Total


Sangat Setuju 5 0 0
Setuju 4 2 8
Netral 3 3 9
Tidak Setuju 2 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0
Jumlah Skor Linkert 17
Tabel 4.8 Hasil Pertanyaan Kelima

Pertanyaan kelima tentang efektivitas informasi yang disampaikan

berdasarkan iklan yang dibuat. Dari data responden diatas didapati bahwasanya

dua orang memilih setuju dan tiga orang memilih netral dengan total skor linkert

17 poin. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwasanya

responden memilih netral dalam kategori efektivitas iklan .

Dari hasil jumlah total tersebut selanjutnya adalah proses penetuan

presentase masing-masing point menggunakan rumus berikut:

Rumus Index % = Total Skor/Y x 100

Y= linkert x responden

Dengan demikian didapati perhitungan sebagai berikut

Skor Linkert Presentase Rumus Index

Tertinggi

21/25 100% 84%

22/25 100% 88%

21/25 100% 84%


47

22/25 100% 88%

17/25 100% 68%

TOTAL 412%

Dari hasil tersebut didapati angka 412% dari jumlah total presentase

kemudian jumlah total tersebut akan dibagikan dengan jumlah pertanyaan yang

diajukan terhadap responden sebanyak 5 pertanyaan maka akan didapati angka :

= 412/5

= 82,4%

Maka dalam penelitian ini penulis mendapatkan respon positif dengan

angka 82,4% dengan keterangan sangat setuju berdasarkan aspek

infomatif,menarik, informasi bahan, motion graphic dan efektifitas melalui iklan.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan , maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan teknik liveshoot dan teknik motion graphic terbukti efektif

digunakan untuk meningkatkan eksistensi café AwCoffe.


48

2. Informasi lokasi cafe dapat yang dijelaskan oleh iklan dapat diterima

dengan baik oleh penonton.

3. Bahan pembuatan produk dapat dijelaskan melalui iklan terhadap

penonton.

4. Penggunaan teknik motion graphic dan liveshoot masih mendapatkan

eksistensi dimasyarakat.

5.2. Saran

Pembuatan iklan sangatlah penting sebagai salah satu media promosi ,

namun dengan pesatnya perkembangan zaman ikalan yang digunakan haruslah

lebih mengutamakan peranan teknologi , hal tersebut mendorong para pelaku

usaha untuk semakin memperbaruhi pengetahuan tentang teknologi.

49
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ardiansyah, Rico. Universitas Amikom Yogyakarta, 2018. “Perancangan

dan Pembuatan Iklan Televisi Pada Cats and Coffee dengan

Menggunakan Metode Live shoot dan Motion Graphic”.

[2] Pangestu dan Melwin. Universitas Amikom Yogyakarta, 2017.

“Pembuatan Iklan pada Café Kopinya Kita Yogyakarta dengan Teknik

Motion Graphic dan Live Shoot Sebagai Pormosi”.

[3] Rizki dan Andi. Universitas Amikom Yogyakarta, 2015. “Penggunaan

Teknik Live Shooting dan Motion Graphic dalam Pembuatan Video Iklan

Roro Mendut Skin Care Sebagai Media Promosi”.

[4] Lukitaningsih, Ambar. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta. “Iklan yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi

Pemasaran”. Vol. 13, No. 2. 10, 2013.

[5] Jaiz, Muhammad. Dasar-dasar Periklanan. Yogyakarta: Penerbit Graha

Ilmu, Halaman 2. 2014

[6] Jaiz, Muhammad. Dasar-dasar Periklanan. Yogyakarta: Penerbit Graha

Ilmu, Halaman 65. 2014

[7] Suyanto, M. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,

Yogyakarta: Penerbit Andi, Halaman 287. 2005

[9] Suyanto, M. Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia,

Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

49
[10] Ardiansyah, Rico. Universitas Amikom Yogyakarta, 2018. “Perancangan

dan Pembuatan Iklan Televisi Pada Cats and Coffee dengan

Menggunakan Metode Live shoot dan Motion Graphic”.

50

Anda mungkin juga menyukai