Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Andika Fitri Perdana Jurnal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Nama : Andika Fitri Perdana

NIM : 180101030042

Belajar dari Sebuah Pandemi

Manusia diciptakan oleh Allah SWT, sebagai khalifah di bumi, bertujuan untuk
memakmurkan dunia. Oleh karena itu Allah memberi bekal kepadanya, segala bentuk
pancaindra dan kemampuan untuk berpikir. Bekal yang diberikan oleh Allah SWT tersebut
seluruhnya senantiasa dipupuk dan ditingkatkan untuk mencapai kesempurnaan insani. Untuk
mencapai suatu kesempurnaan insani diperlukan belajar.
Pada hakikatnya belajar diartikan sebagai proses membangun makna pemahaman
terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan
sendiri atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan
awal), dan perasaan.1 Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya”. Artinya selama dalam proses pembelajaran itu adanya perubahan-perubahan
mental dalam diri seseorang dan perubahan-perubahan yang sangat penting dalam diri
seseorang. Selain itu belajar merupakan salah satu langkah positif yang harus ditempuh
manusia untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya. Islam telah membuat konsepsi-
konsepsi tentang peningkatan kemampuan dan potensi manusia. Hal ini telah termaktub
dalam kedua landasan, yaitu Al-Quran dan al-Hadis.
Kita dapat belajar dari mana saja, sesuai dengan yang tersebut dalam surah Al-
Ankabut ayat 20. Tidak terkecuali belajar dari pandemi yang sedang terjadi saat ini.
Mengutip dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, “Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah
saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita
mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19,” Allah memerintahkan kita untuk
berjalan dimuka bumi dan perhatikan sekitar, maka seseorang akan mendapat banyak
pelajaran berharga baik melalui ciptaan Allah yang beragam, maupun dari peninggalan
sejarahnya.
Beberapa hal yang bisa kita pelajari dari pandemi saat ini yaiut terciptanya solidaritas
yang semakin kuat antara murid, guru dan orang tua. Memupuk rasa empati yang tinggi
merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan disaat kritis seperti ini maupun
hingga pandemi berakhir. Jadikan segala keterbatasan ini menjadi acuan untuk meningkatkan
usaha serta doa agar semua dapat segera membaik.

Rujukan :
Sakilah. 2015. Belajar dalam Perspektif Islam Kaitannya dengan Psikologi Belajar. Jurnal
Potensia vol.14 e.1

1
Indra Jati Sidi, (2004). Pelayanan Profesional, Kegiatan Belajar-Mengajar yang Efektif. Puskur Balitbang Depdiknas.,
Jakarta. hal. 4

Anda mungkin juga menyukai