Laporan Kerja Praktek Nyata (Repaired)
Laporan Kerja Praktek Nyata (Repaired)
Laporan Kerja Praktek Nyata (Repaired)
Disusun Oleh :
HANNY RAHMAWATI
D 300 160 113
Pembimbing :
RONIM AZIZAH, ST. MT.
Disusun Oleh :
HANNY RAHMAWATI
D 300 160 113
Disetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita semua masih diberi kesehatan dan nikmat kehidupan. Tak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpah curhkan kepada baginda tercinta Rasulullah
SAW sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan
kerja praktek.
Keberhasilan dalam penulisan laporan kerja praktek ini tidak lepas dari bantuan
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu menjaga dan merahmati sehingga penulis masih
diberi kesehatan serta kesempatan dalam menuntut ilmu sampai saat ini.
2. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendukung dari segi spiritual dan
material.
3. Ibu Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, MT. selaku Ketua Program Studi
Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Ibu Ronim Azizah, ST, MT. selaku koordinator kerja praktek serta selaku
dosen pembimbing kerja praktek yang telah membimbing dalam penulisan
laporan kerja praktek ini.
5. Bapak Firhansyah selaku pembimbing lapangan lapangan kerja praktek
Proyek Pembangunan Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Kota
Surakarta
6. Staf Adhi Karya (Persero) yang telah membantu dan bersedian
membagikan ilmunya kepada penulis.
iii
7. Kedua sodara tersayang Harist Kurniawan dan Hafiz Hidayatullah yang
selalu memberikan semangat.
8. Sahabat yang sangat saya sayangi yaitu Galih Dian Lestari, Lina Desi S,
Insani Putri Nuryani, Yesi Mulyo Rini, Rama Tri Kurniawan, Yustisia
Resty A P, Anisa Apriani N A yang selalu membantu serta menyemangati
saya dalam menulis laporan kerja praktek.
9. Teman-teman Program Studi Arsitektur angkatan 2016 yang saya
banggakan yang turut membantu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
Hanny Rahmawati
iv
DAFTAR ISI
v
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................21
3.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK.....................................................21
3.2 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK.....................................22
3.3 TUJUAN MANAJEMEN PROYEK......................................................23
3.4 TAHAPAN MANAJEMEN PROYEK...................................................24
3.5 PENDAPAT TENTANG MANAJEMEN PROYEK.............................24
3.6 PROSES DAN FUNGSI MANAJEMEN...............................................25
3.7 KONSEP MANAJEMEN PROYEK......................................................27
3.8 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK..................................27
3.8.1 Pengendalian Mutu..........................................................................28
3.8.2 Pengendalian Waktu........................................................................29
3.8.3 Pengendalian Biaya..........................................................................29
3.8.4 Pengendalian K3..............................................................................29
3.9 RENCANA KERJA DAN RENCANA LAPANGAN...........................29
3.9.1 Rencana Kerja ( Time Schedule).....................................................29
BAB IV..................................................................................................................34
TINJAUAN PELAKSANAAN.............................................................................34
BAB V....................................................................................................................81
ANALISIS DAN PEMBAHASAN.......................................................................81
5.1 ANALISA PENGENDALIAN PROYEK..............................................82
5.1.1 Analisa Waktu..................................................................................82
5.1.2 Analisa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).............................83
5.1.3 Analisa Biaya...................................................................................85
5.1.4 Analisa Mutu....................................................................................86
5.2 PERMASALAHAN NON-TEKNIS.......................................................87
BAB VI..................................................................................................................88
6.1 KESIMPULAN.......................................................................................88
6.2 SARAN...................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89
LAMPIRAN...........................................................................................................90
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Site Plan...............................................................................................8
Gambar 2.2 Situasi...................................................................................................9
Gambar 2.3 Denah Besment..................................................................................10
Gambar 2.4 Denah Lantai 1...................................................................................11
Gambar 2.5 Denah Lantai 2...................................................................................12
Gambar 2.6 Denah Lantai 3...................................................................................13
Gambar 2.7 Denah Lantai 4...................................................................................13
Gambar 2.8 Tampak Depan...................................................................................14
Gambar 2.9 Tampak Samping Kiri........................................................................14
Gambar 2.10 Tampak Samping Kanan..................................................................15
Gambar 2.11 Tampak Belakang.............................................................................15
Gambar 2.12 Potongan A-A..................................................................................16
Gambar 2.13 Potongan B-B..................................................................................16
Gambar 2.14 Potongan C-C..................................................................................17
Gambar 2. 15 Potongan D-D.................................................................................17
Gambar 2.16 Potongan E-E..................................................................................18
Gambar 3.1 Triple Constraint …………………………………………………...28
Gambar 3.2 contoh Gantt Chart…………………………………………............ 30
Gambar 3.3 Contoh Coordinate Curve ……………………………………….....31
Gambar 3.4 Contoh Hannum Curve……………………………………………...32
Gambar 3.5 Contoh Network Planning ………………………………………… 32
Gambar 5.1 Pekerjaan Pembobokan Tiang Pancang ……………………………83
Gambar 5.2 Contoh Kegiatan Pelanggaran K3…………………………………..84
vii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Struktur Organisasi Proyek Kantor Otoritas Jasa Keuangan Surakarta.20
Table 4.0 Rencana Kerja dan Monitoring Harian………..………………….......35
Table 5.1.1 Analisa Waktu……………………………………………………….82
Table 5.1.2 Analisa K3…………………………………………………………...84
Table 5.1.3 Analisa Biaya ……………………………………………………….85
Table 5.1.4 Analisa Mutu………………………………………………………...86
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
1.2.1 Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
serta sebagai kesempatan untuk dapat menerapkan teori-teori yang
telah di peroleh di bangku perkuliahan.
2. Melatih mahasiswa untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui sera menguasaiproses berjalannya
suatu proyek pembangunan
4. Mahasiswa dapat mengetahui kesalahan-kesalahan teknis yang terjadi
di dalam lapangan
5. Mendidik sikap mental dan disiplin kerja bagi mahasiswa
1.2.2 Sasaran
Sasaran yang ingi dicapai dengan adanya kerja praktek ini adalah untuk
mahasiswa mampu memberikan ilmu serta pengetahuan dan gambaran
jelas mengenai proses pelaksanaan sebuah proyek dan dapat memberikan
sousi dari permasalahan yang terjadi selama di lapanga.
1.3 PERMASALAHAN
Permasalahan manajemen proyek pada gedung Otoritas Jasa
Keuangan Surakarta yang menyangkut dengan pengendalian mutu, waktu,
dan sesuai dengan rencana kerja, syarat-syarat, rencana anggaran biaya
dan time schedule.
2
1.4.2 Lingkup pembahasan
Lingkup Pembahasan secara efektif di tekankan pada manajemen proyek
yang berkaitan dengan pengendalian mutu, waktu, dan biaya.
3
Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berkaitan dengan isi laporan
kerja praktek.
BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN PROYEK
Menjelaskan manajemen proyek dengan lingkup struktur organisasi,
tuga, tahapan pelaksanaan proyek, dan teknis pelaksanaan proyek.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menguraikan hal analisis daari pelakanaan kerja
praktek disertai dengan pembahasan dari permasalahan selama
proyek berlangsung.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Memaparkan uraian kesimpulan serta saran yang dapat diambil dari
kerja praktek yang telah dilakukan oleh mahasiswa di dalam Proyek
Pembangunan Gedung Kantor BPBD Kota Surakarta.
4
BAB II
Tugas pengawasan industri keuangan non-bank dan pasar modal secara resmi
beralih dari Kementerian Keuangan dan Bapepam-LK ke OJK pada 31
Desember 2012. Sedangkan pengawasan di sektor perbankan beralih ke OJK
pada 31 Desember 2013 dan Lembaga Keuangan Mikro pada 2015.
5
menjaga kepentingan nasional. Antara lain meliputi sumber daya manusia,
pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan dengan
tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi. OJK dibentuk dan
dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi
independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan
kewajaran (fairness).
6
2.3 DATA NON FISIK
2.3.1 Data Proyek
1. Nama Proyek :Proyek Pembangunan Gedung Kantor
Otoritas Jasa Keuangan Surakarta
2. Pekerjaan :Pembangunan Gedung Kantor Otoritas
Jasa Keuangan Surakarta
3. Lokasi :Jl. Slamet Riyadi No.316, Sriwedari,
Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah
4. Tahun Anggaran : 2019
5. Pemilik : Otoritas Jasa Keuangan
6. Konsultan Perencana : PT. Artefak Arkindo
7. Kontraktor Pelaksana : PT. Adhi Karya (Persero)
8. Konsultan Pengawas : PT. Mitraplan Konstruksi
9. Nilai Kontrak : 132.103.059.405,05
10. Waktu Pelaksanaan : 497 hari
11. Jumlah Lantai : 5 Lantai
12. Fungsi Bangunan : Kantor
13. Kondisi Bangunan : Bangunan Baru
14. Luas Bangunan : 7776 m2
15. Sumber Dana : APBN
Barat : Ruko
7
Gambar 2.1 Site Plan
8
Gambar 2.2 Situasi
9
Gambar 2.3 Denah Besment
10
Gambar 2.4 Denah Lantai 1
11
Gambar 2.5 Denah Lantai 2
12
Gambar 2.6 Denah Lantai 3
13
Gambar 2.8 Tampak Depan
14
Gambar 2.10 Tampak Samping Kanan
15
Gambar 2.12 Potongan A-A
16
Gambar 2.14 Potongan C-C
17
Gambar 2.16 Potongan E-E
18
Orang atau badan hukum yang di beri tugas oleh pemilik untuk membuat
perencanaan lengkap bangunan. Pada pembangunan proyek ini yang di tunjuk
sebagai Konsultan Perencana Adalah PT. Artefak Arkindo
3. Pelaksana
Orang atau badan hukum yang menyelenggarakan pekerjaan bangunan sesuai
biaya yang tersedia dan pelaksanaannya harus seuai dengan rencana kerja dan
syarat yang telah di tetapkan. Pada proyek ini harus bertindak sebagai
pelaksana adalah PT. Adhi Karya (Persero)
4. Pengawas
Pengawas adalah orang atau badan hukum yang merupakan wakil
langsung dari pemilik proyek untuk mengadakan pemeriksaan, pengawasan
jalannya proyek. Pengawasan tersebut meliputi pengawasan kualitas
bangunan maupun pekerjaan. Pengawasan pada proyek ini di lakasanakan
oleh PT. Mitraplan Konstruksi
19
OWNER
OJK SURAKARTA
KONTRAKTOR PELAKSANA
TUKANG/ MANDOR
Table 3.1 Struktur Organisasi Proyek Kantor Otoritas Jasa Keuangan Surakarta
20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Ciri kegiatan :
21
rangka untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah di tetapkan. (George R
Terry)
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. (Soehartodalam Hamdan
2014:22)
Manajemen proyek merupakan tata cara mengorganisasikan dan
mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek
dari awal hingga akhir. Pada hakikatnya, manajemen proyek merupakan
proses terpadu yang melibatkan individu-individu sebagai bagian dari
organisasi dalam merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan, dan
mengendalikan berbagai aktivitas yang diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerusseiring dengan berjalannya waktu
(Dimyati dan Nurjaman, 2014).
Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi,
memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen
proyek menggunakan pendekatan hierarki vertical dan horizontal ( H.
Kerzner, 1986 dalam Dimyati dan Nurjaman, 2014)
Manajemen proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan,
skill, tools, dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi
atau melampai kebutuhsn stakeholder dan harapan dari sebuh proyek.
( Schawalbe dalam Dimyati dan Nurjaman 2014: 23)
Kesimpulan dari beberapa teori mengenai manajemen proyek
diatas adalah penerapan suatu ilmu pengetahuan, ketrampilan, keahlian yang
berkaitan dengan proyek yang di tangani serta metode teknis yang digunakan
dalam mengolah sumber daya yang ada guna memperoleh tujuan yang telah
diteteapkan yaitu output/hasil yang maksimal yang terkait dengan kualitas,
waktu, kinerja, dan keselamatan kerja.
22
3.2 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PROYEK
Setelah mengetahui pengertian manajemen proyek hal yang perlu
diketahui adalah memahai ruang lingkup dari manajemen proyek. Mengetahui
ruang lingkup ini berguna agar setiap kegiatan dan program yang ada di
dalam proyek lebih terfokus dan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Adapun ruang lingkup manajemen proyek diantaranya :
1. Mengelola resiko
Keberhasilan pelaksanaan proyek tak lepas dari kata trial and
error selama berlangsungnya se. Resiko bisa saja mengganggu
keberlangsungan suatu proyek, namun bukan berarti tidak bisa di kelola
sesuai dengan rencana. Dengan melakukan manajemen proyek, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi resiko yang mungkin
terjadi.
2. Memaksimalkan Potensi Tim
Kualitas sumber daya manusia turut mengambil peran penting
dalam melaksanakan proyek. Manajemen proyek berfungsi menggerakkan
setiap individu agar dapat memainkan perannya dengan maksimal, mampu
23
membuat perencanaan yang baik serta memiliki kemampuan dalam
mengelola proyek yang telah di rencanakan.
24
pentingnya segitiga manajemen proyek yaitu waktu, biaya, dan
ruang lingkup suatu proyek.
1. Management as a science
Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan. Manajemen ialah suatu
ilmu yang bersifat interdisiliner dengan menggunakan bantuan dari ilmu-
ilmu sosial, filsafat dan matematika.
2. Management as a system
Manajemen sebagai suatu sistem. Manajemen ialah suatu kerangka kerja
yang terdiri dari berapa komponenen atau bagian yang secara
keseluruhan saling berkaitan, dan yang di organisir sedemikian rupa
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Management as a function
Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang masing-masing
dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, meskipun
kegiatan-kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai
tujuan organisasi.
4. Management as a process
Manajemen merupakan suatu proses rangkaian yang diarahkan pada
pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin
sumber-sumber yang tersedia.
5. Management as a profession
Manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen mempunyai bidang
kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain: profesi di bidang
kedokteran, bidang teknik, bidang hukum dan sebagainya.
6. Management as a people / group of people
25
Manajemen dipakai dalam arti kolektif jabatan kepemimpinanan di
dalam organisasi antara lain : kelompok pimpinanan atas, kelompok
pimpinanan tengah dan kelompok pimpinanan bawah.
a. Planinning (perencanaan)
Perencanaan merupakan proses yang secara sisematis mempersiapkan
kegiatan gua mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang jadi tanggung
jawab pelaksana( kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor
maupun konsultan, harus memiliki konsep perencanaan yang tepat untuk
mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
b. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian kerja dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan
kelompok dalam suatu organisasi. Organisasi menggambarkan hubungan-
hubungan structural dan fungsional yang diperlukan untuk melaksanakan
tanggung jawab, serta menyalurkan sumber daya maupun data. Fungsi
organisasi sendiri yaitu :
1. Menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
2. Membantu leader dalam menggerakan fungsi manajemen.
3. Mempersatukan ide atau pemikiran dari satuan organisasi yang lebih
kecil di dalam organisasinya.
c. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakan orang
yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah
ditetapkan didalam planning. Pimpinan merupakan sosok yang
bertanggung jawab dalam menggerakkan anggotanya dalam rangka untuk
26
mensukseskan manajemen proyek sesuai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
d. Controling (Pengendalian)
Controlling memiliki arti kegiatan yang berguna menjamin pekerjaan yang
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pengawas umun berkewajiban
melakukan pengendalian secara berjenjang terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh staf di bawah kendalinya untuk memastikan
masing0masing staf sudah melakukan tuh gasnya dalam koridor jaminan
kualitas bangunan.
1. proyek adalah kegiatan sekali lewat, dengan waktu dan sumber daya
terbatas untuk mencapai hasil akhir yang telah di tentukan.
2. Dalam mencapai proses akhir, kegiatan proyek dinbatasi oleh anggaran,
jadwal, dan mutu yang dikenal sebagai triple constraint.
3. Kegiatan proyek dibedakan dari kegiatan oprasional, antara lain karena
sifatnya yang dinamis, non-rutin, multi kegiatan dengan intensitas yang
berubah-ubah dan memiliki siklus yang pendek.
4. Belum ada klasifikasi baku untuk menyatakan besar kecilnya proyek secara
kuantitatif.
5. Terdapat berbagai macam proyek dilihat dari komponen kegiatan yang
dominan, yaitu proyek engineering-konstruksi, engineering-manufaktur,
penelitian dan pengembangan pelayanan manajemen, dll.
6. Meskipun terdapat banyak ragam proyek, semuannya mengikuti pola
tertentu yang menandai dinamika sepanjang siklus proyek. Intensitas
kegiatan dimulai dari awal, meningkat perlahan-lahan secara teratursampai
ke puncak, kemudian turun, dan akhirnya berhenti.
27
7. Terdapat empat siklus tahap proyek, yaitu tahap konseptual, tahap
PP/definisi, tahap implementasi, danterminasi proyek. Masing-masing
tahap memiliki jenis kegiatan dan intenisitas yang berlainan.
Mutu
Waktu Biaya
28
3.8.1 Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu memilkik tujuan agar kualitas pekerjaan yang si
hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengendalian
mutu dilakukan terhadap bahan atau material struktur, peralatan kerja,
pelaksanaan pekerjaan, dan hasil pekerjaan. Metode-metode yang dapat
digunakan dalam pengawasan kualitas pekerjaan yaitu:
1. Pengawasan dan pengukuran lapangan
2. Perhitungan sebagai fungsi control
3. Melakukan pengujian lapangan
29
3.8.4 Pengendalian K3
Keselamatan kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita
perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi
kemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hokum,
pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut
mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun terjadi
banyak perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun
factor lain yang masuk dari unsur eksternal industry. (Ervianto dalam
Mintje,2013)
30
Gambar 3.2 contoh Gantt Chart
(Sumber : https://contohjuli.blogspot.com/2019,05)
2. Coordinate Graph
Rencana kerja berupa gambar pertemuan dua sumbu (absis dan
koordinat) yang memuat bagian-bagian pekerjaan dan waktu
pelaksanaan. Dalam rencana kerja jenis ini dapat diketahui langsung
hasil dari suatu bagian pekerjaan pada suatu bagian pekerjaan pada
waktu tertentu. Demikian pila dapat digambarkan kemajuan pelaksnaan
pekerjaan menurut schedule progress dan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan actual.
(Sumber: http://pmbook.ce.cmu.edu)
3. Hannum Curve
31
Grafik hubungan antara kemajuan pelaksanaan pekerjaan dalam
proses pada sumbu ordinat, waktu pelaksanaan pekerjaan satuan
(Sumber: https://caranecom.blogspot.com/2018/08)
4. Network Planning
Network Planning berisi gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan
yang diharapkan akan terjadi dan dibuat secara kronologis serta dengan
kaitan yang logis dan berhubungan antara sebuah kejadian atau
kejadian yang lainnya. Ini merupakan teknik cara menjawab
pertanyaan bagaimana mengelola suatu proyek dan dasar yang kokoh
bagi seorang pimpinan proyek untuk menentukan kebijakan didalam
suatu proyek konstruksi.
32
Gambar 3.5 Contoh Network Planning
(Sumber: https://slideplayer.info)
33
10. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan,
tenggang waktu pembayaran, progress, dll.
BAB IV
TINJAUAN PELAKSANAAN
A. Pengamatan Kerja
Pelaksanaan kegiatan kerja praktik di proyek pembangunan gedung
Otoritas Jasa Keuangan Kota Surakarta dilakukan selama dua bulan yaitu mulai
tanggal 12 Agustus 2019 sampai 12 Oktober 2019. Pengamatan dijabarkan
dalam beberapa pekerjaan struktur dan arsitektur yang dilakukan selama proses
kegiatan kerja praktek di proyek gedung Otoritas Jasa Keuangan Kota
Surakarta. Pekerjaan dilaksanakan berdasarkan time schedule, yang telah di
laksanakan dari tanggal 17 Juni 2019.
34
Table 4.0 Rencana Kerja dan Monitoring Harian
35
9
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
16.1.1
16.30.03
52
53
Selama 9 minggu melakukan pengamatan, terdapat 105 pekerjaan pada time
schedule dan hanya 92 pekerjaan uang berjalan sesuai time schedule, sehingga
dapat di hitung bahwa:
92
X 100% = 87,6 %
105
54
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Mempelajari secara mendalam mengenai apa yang terlaksana secara nyata
di proyek Kantor Otoritas Jasa Keuangan kemudian ditindaklanjuti dengan adanya
penelitian dari berbagai sumber yang terkait. Mengklarifikasi permasalahan yang
ada dan sebagai hasil akhirnya diambil kesimpulan sebagai hasil pengamatan yang
berkaitan dengan bidang pengawasan manajemen proyek yaitu pengendalian
waktu, pengendalian biaya, dan pengendalian mutu. Ketiga aspek tersebut
sangatlah saling berhubungan satu sama lain agar dalam pelaksanaan
pembangunan sebuah proyek dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan.
55
5.1 ANALISA PENGENDALIAN PROYEK
5.1.1 Analisa Waktu
Teori Lapangan Analisa Solusi
Waktu adalah Pengendalian Waktu Pihak pelaksana
hal penting waktu dilakukan pelaksanaan melakukan
dari sebuah dengan cara proyek pemulihan
proyek berpedoman pada pembangunan waktu dengan
pembangunan. time schedule gedung kantor cara melakukan
Untuk dan didampingi OJK Surakarta pekerjaan lain
mengendalikan dengan adanya ini mengalami sembari
agar waktu rapat koordinasi. keterlambatan menunggu
tidak Rapat di hadiri karena adanya proses
mengalami oleh OJK hambatan pemancangan
keterlambatan. (owner) dan PT. dalam proses selesai. PT.
Maka hal yang ADHI KARYA pemancangan, Adhi Karya juga
dilakukan (scheduler) , selain itu juga menggunakan
adalah dengan sesekali rapat terdapat material instant
mengacu pada juga di hadiri hambatan yang dan campuran
time schedule oleh pihak PT. di sebabkan obat untuk
dan rutin MITRAPLAN oleh benton agar
mengadakan KONSTRUKSI kurangnya proses
rapat (pengawas) tenaga kerja pengerasan lebih
koordinasi sebagai (tukang) . cepat sehingga
dengan owner pengganti owner mempercepat
maupun yang berhalangan waktu
scheduler yang hadir. pengerjaan
ada di proyek.
56
Gambar 5.1 Pekerjaan Pembobokan Tiang Pancang
57
kecelakaan yang dalam proyek ini yang pelanggaran
tidak terduga. tidak menghiraukan yang di
Penerapan K3 membandingkan K3 dengan tidak lakukan.
dapat berupa antara staf dan memakai helm
pemakaian pekerja, semua dan merokok di
rompi, helm orang diwajibkan area proyek
safety dan memakai APD ketika pengawas
sepatu safety (Alat K3 tidak ada. Hal
Perlindungan ini tentu saja
Diri) lengkap saat dapat
berada di membahayakan
lapangan. pekerja.
Table 5.1.2 Analisa K3
58
59
5.1.3 Analisa Biaya
Teori Lapangan Analisa Solusi
Biaya- biaya Biaya Analisis biaya Biaya yang
konstruksi proyek konstruksi/ yang di dapat membengkak
perlu di modal berasal dari teori dan di atasi
kelompokan agar dari owner tinjauan dengan cara
dalam analisis langsung yaitu lapangan adalah mempercepat
perhitungan Otoritas Jasa belum proses
mudah dalam Keuangan sepenuhnya pengerjaan
mengelola. (OJK) yang baik. Hal ini di bagian lain
Menurut Asiyanto bersumber dari buktikan dengan sehingga
(2005) biaya Anggaran adanya upah yang di
konstruksi Pendapatan pembengkak- keluarkan
memiliki unsur- Belanja Negara kan biaya akibat bisa teratasi.
unsur dan faktor (APBN) . adanya
yang perlu di penambahan
pertimbangkan jenis pekerjaan
dalam kegiatan potong kepala
pengendalian. pancang
Unsur utama dari (dibobok) yang
biaya konstruksi menyebabkan
adalah: biaya upah
1. Biaya pekerja yang
material meningkat.
2. Biaya upah
3. Biaya alat
60
5.1.4 Analisa Mutu
Teori Lapangan Analisa Solusi
Jaminan mutu 5.1 Penentuan Analisa mutu Untuk
dapat di peroleh standar yang di dapatkan menghindari
dengan melakukan disesuaikan dari tinjauan penurunan
proses berdasarkan dengan lapangan dan mutu beton
kriteria material Rencana teori adalah sudah dari pihak
dalam pekerjaan Kerja dan baik dan optimal. supplier
yang telah di Syarat- Hal ini dapat maka di
tetapkan hingga syarat dilihat apabila lakukan uji
didapatkan standar (RKS) terdapat bahan sempel di
produk akhir. spesifikasi yang kriterianya laboraturium
Dapat pula dengan teknis tidak sesuai secara
melakukan suatu proyek dengan rencana bertahab.
proses prosedur pembangun awal maka
kerja yang an gedung langsung di
berbentuk sistem kantor OJK adakan tes uji
mutu terhadap Surakarta. mutu. Serta
produk akhir. 5.2 Melakukan dengan adanya
Pengendalian tiap- berbagai aspek
tiap proses macam uji penyimpanan
dimaksudkan mutu bahan yang baik.
untuk menjamin seperti uji
kualitas material beton, uji
sesuai dengan besi, uji
sasaran dan tujuan tanah, uji
yang telah udara, dll.
ditetapkan
Table 5.1.4 Analisa Mutu
61
5.2 PERMASALAHAN NON-TEKNIS
Permasalahan non-teknis terjadi di luar faktor dari pekerjaan di lapangan,
adapun permasalahan non teknis yang utama selama kegiatan Kerja Praktek
adalah masalah cuaca. Cuaca kemarau yang ekstrim dengan suhu tinggi di
siang hari mempengaruhi kinerja para pekerja sehingga tidak dapat
melakukan pekerjaannya secara optimal
62
BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN
6.1 KESIMPULAN
Ditinjau dari segi pelaksanaan pembangunan kantor Otoritas Jasa
Keuangan Surakarta dapat dikatakan baik. Terlihat dari mutu pekerjaan yang
sudah sesuai dengan RKS dan hasil pekerjaan yang baik. Secara keseluruhan
permasalahan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dapat diselesaikan dengan
cepat, profesionalitas dalam bekerja yang baik sehingga mundah terciptanya
solusi-solusi dalam setiap permasalahan yang ada.
Koordinasi dan komunikasi antara tim konsultan pengawas dan tim
pelaksana dilapangan terjalin sangat baik. Secara garis besar pelaksanaan
proyek pembangunan gedung kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota
Surakarta diisi oleh para tenaga ahli yang mumpuni dan menguasai dalam
kapasitas bidang ilmunya masing-masing sehingga progress pekerjaan yang
dihasilkan pun juga baik. Seperti penekanan dari segi waktu dan pemecahan
permasalahan yang terdapat dilapangan dapat teratasi dengan baik.
6.2 SARAN
a. Koordinasi antar pekerja, pengawas dan pelaksana perlu ditingkatkan
untuk memperkecil kesalahan teknis di lapangan.
b. Survey sebelum dimulainya pekerjaan ditingkatkan kedetailannya untuk
memperkecil permasalahan saat pekerjaan di laksanakan.
c. Untuk pekerjaan yang sepenuhnya dikerjakan oleh manusia perlu adanya
ketelitian dan kecermatan yang tinggi karena hasilnya akan berpengaruh
pada mutu pekerjaan.
d. Pengawasan yang optimal pada pekerjaan yang rumit agar ketepatan waktu
maupun mutu dapat terjamin.
e. Pengawasan K3 yang lebih di tingkatkan untuk mengurangi bentuk
pelanggaran yang terjadi sehingga dapat meminimalisir kecelakan kerja.
63
f. Perlu adanya manajemen yang cepat tanggap mengenai kondisi lapangan
yang berhubungan langsung dengan mutu kualitas pekerjaan, waktu, dan
biaya.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
LAMPIRAN
66