Sabar 1
Sabar 1
Sabar 1
A. Pengertian
Kata ‘sabar’ diambil dari kata ‘shabara’ yang artinya menahan diri dan mencegah. Yaitu menahan
hawa nafsu, mencegah diri dari kekalutan dan membawanya kepada sesuatu yang selaras dengan
syariat dan akal, menahan lisan dari berkata kotor dan marah, serta menahan anggota badan dari
memukul pipi, merobek baju dan sebagainya.
B. Macam-macam Sabar
1. Sabar menjalankan apa yang diperintahkan Allah.
C. Firman Allah
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."
َون
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."
."Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal. Dan sesungguhnya Kami
akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
mereka kerjakan."
"Mereka itulah yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan
mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat didalamnya."
ب
ٍ ﺻﺑِرُ ونَ أَﺟْرَ ُھ ْم ﺑِﻐَﯾ ِْر ﺣِ ﺳَﺎ
ۗ◌ إِﻧﱠﻣَﺎ ﯾُوَ ﻓﱠﻰ اﻟ ﱣ ◌ۗ ٌ ﺳﻧَﺔ
َ ﺳﻧُوا ﻓِﻰ ھٰ ِذ ِه اﻟدﱡ ْﻧﯾَﺎ َﺣ
َ ْﻗُ ْل ﯾٰ ِﻌﺑَﺎ ِد اﻟﱠذِﯾنَ ءَا َﻣﻧُوا اﺗﱠﻘُوا رَ ﺑﱠ ُﻛ ْم ۚ◌ ِﻟﻠﱠذِﯾنَ أ َﺣ
"Katakanlah : ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada tuhanmu’. Oang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
(Muttafaqun 'Alaih)
2) Dari Anas Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah'Azza wa Kalla berfirman 'jika Saya menguji hamba-Ku dan dengan kebutaan pada
kedua matanya lalu dia bersabar, maka Saya akan mengganti keduanya dengan surga."
(HR. Al-Bukhari)
3) Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, dia berkata
"Nabi shalallahu alaihi wasallam melewati seorang perempuan yang sedang menangis di sisi kuburan,
lalu beliau bersabda, 'bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.' Wanita itu berkata 'pergi dariku,
karena sesungguhnya kamu tidak ditimpa musibah seperti musibah yang menimpaku.' wanita itu tidak
mengenal beliau, lalu dikatakan kepadanya bahwa beliau itu adalah Nabi shalallahu alaihi wasallam,
maka wanita itu mengetuk pintu Nabi dan dia tidak mendapati adanya penjaga pintu seraya berkata
'saya tidak mengenalmu.' Beliau bersabda, 'Sesungguhnya kesabaran itu ada pada saat pertama kali
ditimpa musibah.'
(Muttafaqun 'Alaih)
4) Dari Shuhaib Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
َﺻﺑَرَ ﻓَﻛَﺎن
َ ﺷﻛَرَ ﻓَﻛَﺎنَ َﺧﯾْرً ا ﻟَﮫُ وَ إِنْ أَﺻَﺎﺑَﺗْﮫُ ﺿَرﱠ ا ُء
َ ﻋ َﺟﺑًﺎ ِﻷَﻣ ِْر ا ْﻟﻣُؤْ ﻣِنِ إِنﱠ أَﻣْرَ هُ ُﻛﻠﱠﮫ ُ َﺧﯾْرٌ وَ ﻟَﯾْسَ ذَاكَ ِﻷ َ َﺣ ٍد إ ﱠِﻻ ِﻟ ْﻠﻣُؤْ ﻣِنِ إِنْ أَﺻَﺎﺑَﺗْﮫُ ﺳَرﱠ ا ُء َ
ُ َﺧﯾْرً ا ﻟَﮫ
"Sungguh mengherankan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya merupakan sebuah
kebaikan dan hal itu tidak dimiliki seseorang kecuali orang mukmin. Jika dia mendapatkan kebahagiaan
dia bersyukur, maka itu baik baginya dan jika dia ditimpa musibah dia bersabar dan itu baik baginya."
(HR. Muslim)
5) Dari Abu Sa'id Al Khudri dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dari Nabi shalallahu alaihi
wasallam beliau bersabda,
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, penyakit, kegundahan, kesedihan, siksaan dan
kegelisahan hingga duri yang menusuknya kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya."
(Muttafaqun 'Alaih)
E. Penuturan Para Salaf :
ت
ِ َﺳد
َ َ وَ إِذَا ﻓَﺎرَ قَ اﻟصﱠ ◌َ ﺑْرُ ◌َ ﻣِنَ ُاﻷﻣُوْ رَ ﻓ،ُﺳد
َ ﺳدَ ا ْﻟ َﺟ
َ َﺳدَ ﻓ
َ إِذَا ﻓَﺎرَ قَ اﻟرﱠ أْسُ ا ْﻟ َﺟ،ِﺳد
َ ﺻﺑْرَ ﻣِ نَ ُاﻷﻣُوْ ِر ﺑِ َﻣﻧ ِْزﻟَ ِﺔ اﻟرﱠ أ ِْس ﻣِنَ ا ْﻟ َﺟ
اِ ْﻋﻠَﻣُوْ أ َنﱠ اﻟ ﱠ
ُِاﻷﻣُوْ ر
"Ketahuilah bahwa kedudukan sabar terhadap segala perkara seperti kedudukan kepala terhadap jasad.
Jika kepala meninggalkan jasad, maka rusaklah jasad dan jika kesabaran meninggalkan perkara-perkara
kita, maka rusaklah perkara-perkara itu."
ٌﺷﻛْر
ُ ٌﺻﺑْرٌ ﻧِﺻْف
َ ٌ ﻧِﺻْف: ِﺻﻔَﺎن
ْ ِاﻹِ ﻣَنُ ﻧ
"Keimanan itu dibagi menjadi dua bagian, sebagian adalah kesabaran dan sebagain adalah syukur."
ُ وَ ﺣِ ْﯾﻠَﺔُ ﻣَنْ َﻻ ﺣِ ْﯾﻠَﺔَ ﻟَﮫ، وَ ﺑَذْرُ ا ْﻟ َﺧﯾ ِْر،ِ وَ ِدﻋَﺎ َﻣﺔ ُ ا ْﻟﻌَ ْﻘل، ِ وَ ﻧِظَﺎ ُم اﻟﺣَزْ م،ﺻ ْﺑ رُ ﺟِ ﻣَﺎعُ اﻷَﻣ ِْر
اﻟ ﱠ
"Kesabaran adalah penyatu segala urusan, pengatur keteguhan hati, penopang akal, benih kebaikan dan
alasan bagi orang yang tidak punya alasan."
ﺻ ْﺑ
اﻟ ﱠ
"Kesabaran adalah pintu keberuntungan dan bertawakal kepada Allah adalah urusan kesuksesan."
"Bersabarlah dari penguasa yang diktator dan tidak ada jalan keluar kecuali bersabar kepadanya."
6. Ali bin Abi Thalib berkata,
"Kesabaran itu ada dua macam: kesabaran terhadap apa yang kamu benci dan kesabaran terhadap apa
yang kamu cintai."
ْﺻﺑِر
ْ ﻋﻠَﯾْكَ ﻓَﺎ
َ َ وَ إِذَا ﻛَﺎن، ْﻋﻠَﯾْكَ ﻓ ََﻼ ﺗ َ ْﺑطَر
َ َ إِذَا ﻛَﺎن، َﻋﻠَﯾْك
َ ﯾَوْ ٌم ﻟَكَ وَ ﯾَوْ ٌم، ِاﻟدﱠھْرُ ﯾَوْ ﻣَﺎن
"Waktu itu ada dua macam: waktu keberuntunganmu dan waktu kesialanmu. Jika waktu itu adalah
waktu keberuntunganmu maka jangan disia-siakan dan jika waktu itu waktu kesialanmu maka
bersabarlah."
"Saya menemukan kebaikan itu terkumpul dalam empat hal: pertama mencintai Allah dengan
menjalankan ibadah Nafilah. Kedua, bersabar menjalankan hukum-hukum Allah. Ketiga, Ridha kepada
takdir Allah. Keempat, malu dilihat Allah."
F. Contoh Kisah Salaf :
Urwah bin Zubair, salah seorang ahli fiqih dari kalangan tabi'in dalam Islam, ia adalah contoh
yang baik bagi orang mukmin yang sabar dan Ridha terhadap nikmat Allah.
Diriwayatkan bahwa kakinya terkena penyakit kusta sehingga dokter memutuskan untuk
memotongnya supaya tidak menjalar ke seluruh kaki hingga paha. Karena jika tidak dipotong, penyakit
itu akan menjalar ke seluruh jasad dan memakannya.
Dia menghadapi ujian itu dengan tenang. Lalu mereka (para dokter) memberikan obat kepadanya agar
diminum supaya kesadarannya hilang sehingga dia tidak merasakan sakit ketika dipotong kakinya. Dia
berkata 'saya tidak pernah menyangka ada orang beriman kepada Allah meminum sesuatu yang dapat
menghilangkan akalnya sehingga tidak mengetahui Tuhannya. Tetapi biarkan saya shalat menghadap
Allah dua rakaat dan diakhir shalatku potonglah kakiku.' lalu mereka pun memotongnya di akhir
shalatnya, sedangkan dia diam, tidak tahu,tidak merasakan, tidak berbicara dan tidak diketahui bahwa
dia mengeluh.
Allah Maha berkehendak untuk menguji manusia sesuai dengan kekuatan imannya. Pada malam
harinya ketika kakinya dipotong, anak laki-lakinya jatuhdari atap hingga wafat. Dia adalah anak laki-laki
yang paling dicintainya. Lalu mereka mendatanginya dan menghiburnya. Dia berkata, "Ya Allah, segala
puji bagi Engkau. Jumlah mereka ada tujuh, Engkau ambil satu, masih ada enam. Sedangkan saya
mempunyai empat (kaki-tangan), lalu Engkau ambil satu dan Engkau sisakan tiga. Jika Engkau
mengambil, pasti Engkau akan memberi dan jika Engkau menguji, pasti Engkau akan memberikan jalan
keluar."
"Wahai Rabb, apa pahala bagi seorang hamba yang sedih, lalu dia bersabar dari ujian-Mu dan hanya
mencari keridhaan-Mu?' Allah berfirman, "wahai Dawud, Saya akan memakaikan pakaian keimanan
kepadanya dan Saya tidak akan melepaskannya darinya selamanya."